jurusan pendidikan guru sekolah dasar fakultas …lib.unnes.ac.id/20356/1/1401411337-s.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK
TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR
GUGUS SADEWA DAN BIMA KECAMATAN KUTOWINANGUN
KABUPATEN KEBUMEN
SKRIPSI
diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Misi Afriyanti
1401411337
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK
TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR
GUGUS SADEWA DAN BIMA KECAMATAN KUTOWINANGUN
KABUPATEN KEBUMEN
SKRIPSI
diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Misi Afriyanti
1401411337
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Pandanglah hari ini, kemarin sudah jadi mimpi. Dan esok hanyalah sebuah
visi. Tetapi, hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi
kebahagiaan, dan setiap hari esok adalah visi harapan (Alexander Pope).
Jatuh bukan berarti kalah, itu hanya berarti harus bangkit dan kembali
mencoba (peneliti).
Persembahan
Skripsi ini, saya persembahkan kepada:
Ibu Sudarti dan Bapak Warsito sebagai orang tua yang
telah membimbing, mendidik, dan mendukung dalam
berbagai hal.
Sahrul Munir sebagai kakak yang memberikan dukungan
dan mengajarkan saya tentang berbagai hal, serta yang
menjadi sahabat terbaik saya.
Keluarga besar Bapak Sudiman (alm.) sebagai
pendukung dan pemberi motivasi kepada saya.
vi
PRAKATA
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta karunia-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap
Kinerja Guru Sekolah Dasar Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen”.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, peneliti
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar di
Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan izin dan dukungan penelitian ini.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk
memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. sebagai koordinator PGSD UPP Tegal FIP
UNNES yang telah memfasilitasi peneliti selama melakukan penelitian.
5. Drs. Noto Suharto, M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah
membimbing peneliti selama pembuatan skripsi sampai selesai.
6. Dosen beserta karyawan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang telah
memberikan bimbingan dan fasilitas yang baik kepada mahasiswa.
vii
7. Semua pihak di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen yang telah mengizinkan peneliti untuk
melakukan penelitian di sana.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca serta
berbagai pihak yang bersangkutan.
Tegal, Mei 2015
Peneliti
viii
ABSTRAK
Afriyanti, Misi. 2015. Pengaruh Kompetensi Pedagpogik terhadap Kinerja Guru
Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs.
Noto Suharto, M.Pd.
Kata Kunci: Kompetensi Pedagogik, Kinerja Guru
Kinerja guru dalam mengajar merupakan prestasi kerja guru selama
melakukan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pengajar di kelas. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu kompetensi pedagogik. Kompetensi
pedagogik merupakan salah satu kompetensi guru dimana kompetensi ini sangat
berperan dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Perbedaan kompetensi yang
dimiliki oleh guru menyebabkan kinerja masing-masing guru juga berbeda.
Seperti halnya di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai, (1) tingkat kompetensi
pedagogik guru, (2) tingkat kinerja guru, (3) pengaruh kompetensi pedagogik
terhadap kinerja guru, (4) seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik
terhadap kinerja guru.
Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitan yaitu seluruh guru Sekolah Dasar Gugus
Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen yang
berjumlah 79 guru. Sampel penelitian sebanyak 62 guru yang ditentukan
menggunakan teknik Proporsional Random Sampling. Variabel penelitian yang
menjadi kajian dalam penelitian ini meliputi kompetensi pedagogik sebagai
variabel bebas dan kinerja guru dalam mengajar sebagai variabel terikat. Teknik
pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket, wawancara dan
dokumentasi. Perhitungan uji prasyarat analisis menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal dan linier sehingga teknik pengujian hipotesis menggunakan
analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kompetensi pedagogik
guru dalam kategori sangat kuat dengan persentasenya sebesar 81,98%, (2) tingkat
kinerja guru dalam mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat dengan
persentasenya sebesar 82,29%, (3) ada pengaruh yang signifikan kompetensi
pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima
Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen yang ditunjukkan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
(4) besarnya jumlah sumbangan kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru
Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten
Kebumen sebanyak 36,9%, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi
(R2) yaitu 0,369.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB
1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 9
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 10
1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 10
1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 10
1.5.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 10
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 11
1.5.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 11
1.5.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 11
2. KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 13
2.1 Kajian Teori ............................................................................................ 13
2.1.1 Hakekat Guru .......................................................................................... 13
2.1.2 Pengertian Kompetensi .......................................................................... 16
2.1.3 Kompetensi Guru ................................................................................... 18
2.1.4 Kompetensi Pedagogik Guru .................................................................. 21
2.1.5 Pengertian Kinerja ................................................................................... 28
2.1.6 Kinerja Guru ............................................................................................ 29
2.1.7 Kinerja Guru dalam Mengajar ................................................................. 31
x
2.1.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru .................................. 35
2.1.9 Penilaian Kinerja Guru ............................................................................ 40
2.2 Kajian Empiris ......................................................................................... 44
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 48
2.4 Hipotesis ................................................................................................. 49
2.4.1 Hipotesis Operasional ............................................................................. 49
2.4.2 Hipotesis Statistik ................................................................................... 50
3. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 51
3.1 Metode Penelitian .................................................................................... 51
3.1.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 51
3.1.2 Prosedur Penelitian ................................................................................. 52
3.2 Variabel Penelitian .................................................................................. 56
3.2.1 Variabel Bebas ........................................................................................ 56
3.2.2 Variabel Terikat ...................................................................................... 56
3.3 Definisi Operasional ................................................................................ 57
3.3.1 Kompetensi Pedagogik Guru (X) ............................................................ 57
3.3.2 Kinerja Guru (Y) ..................................................................................... 58
3.4 Populasi dan Sampel .............................................................................. 59
3.4.1 Populasi .................................................................................................. 59
3.4.2 Sampel .................................................................................................... 60
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 61
3.5.1 Angket atau Kuesioner ............................................................................ 61
3.5.2 Dokumentasi ............................................................................................ 62
3.5.3 Wawancara .............................................................................................. 62
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................ 63
3.7 Uji Instrumen ........................................................................................... 63
3.7.1 Uji Validitas ........................................................................................... 64
3.7.2 Uji Reliabilitas ......................................................................................... 65
3.8 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................. 66
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 66
3.8.2 Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 67
xi
3.9 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ...................................................... 70
3.9.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................................... 70
3.9.2 Koefisien Determinan ............................................................................. 71
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 72
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ....................................................... 72
4.2 Hasil Uji Coba Instrumen ........................................................................ 73
4.2.1 Uji Validitas ........................................................................................... 74
4.2.1 Uji Reliabilitas ........................................................................................ 75
4.3. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 76
4.3.1 Interpretasi Angket Kompetensi Pedagogik ............................................ 82
4.3.2 Interpretasi Angket Kinerja Guru ............................................................ 89
4.4 Uji Hipotesis ............................................................................................ 98
4.4.1 Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 98
4.4.2 Pengujian Hipotesis (Analisis Regresi Linier Sederhana) ...................... 100
.4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ............................................................... 103
4.5 Pembahasan ............................................................................................ 104
4.5.1 Analisis Deskriptif Kompetensi Pedagogik dan Kinerja Guru .............. 104
4.5.2 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Kinerja Guru dalam
Mengajar.......... ........................................................................................ 112
5. PENUTUP .............................................................................................. 117
5.1 Simpulan ................................................................................................. 117
5.2 Saran ....................................................................................................... 118
Daftar Pustaka .................................................................................................... 119
Lampiran-lampiran .............................................................................................. 123
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Data Populasi Penelitian .......................................................................... 59
3.2 Data Sampel ............................................................................................ 61
3.3 Skala Likert ............................................................................................. 63
3.4 Klasifikasi tiap Kategori .......................................................................... 67
4.1 Uji Reliabilitas Angket Kompetensi Pedagogik ...................................... 76
4.2 Uji Reliabilitas Angket Kinerja Guru ...................................................... 76
4.3 Deskripsi Data ......................................................................................... 77
4.4 Klasifikasi tiap Kategori ......................................................................... 80
4.5 Kriteria Skor Kompetensi Pedagogik per Guru ...................................... 81
4.6 Kriteria Skor Kinerja Guru per Guru ...................................................... 81
4.7 Persentase Kompetensi Pedagogik per Indikator .................................... 87
4.8 Persentase Kinerja Guru per Dimensi ..................................................... 90
4.9 Persentase Kinerja Guru per Indikator .................................................... 96
4.10 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 99
4.11 Hasil Uji Linearitas ................................................................................. 100
4.12 Hasil Uji Regresi ..................................................................................... 101
4.13 Nilai B Persamaan Regresi ...................................................................... 101
4.14 Hasil Koefisien Determinasi ................................................................... 103
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi .......................... 36
2.2 Kompetensi Pedagogik Berpengaruh terhadap Kinerja Guru ................. 49
3.1 Hubungan antara Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y)............. 56
4.1 Diagram Persentase Kompetensi Pedagogik per Indikator .................... 87
4.2 Diagram Persentase Kinerja Guru per Dimensi ..................................... 91
4.3 Diagram Persentase Kinerja Guru per Indikator .................................... 97
4.4 Diagram Persentase Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja
Guru ........................................................................................................ 114
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Populasi Penelitian ....................................................................... 123
2 Daftar Sampel Penelitian ......................................................................... 125
3 Daftar Populasi Uji Coba Angket ............................................................ 127
4 Kisi-kisi Angket Uji Coba Instrumen Kompetensi Pedagogik Guru ...... 128
5 Kisi-kisi Angket Uji Coba Instrumen Kinerja Guru ............................... 129
6 Angket Uji Coba Variabel Kompetensi Pedagogik Guru ....................... 131
7 Angket Uji Coba Variabel Kinerja Guru ................................................. 137
8 Lembar Validasi Angket Kompetensi Pedagogik Guru .......................... 142
9 Lembar Validasi Angket Kinerja Guru ................................................... 147
10 Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Kompetensi
Pedagogik Guru ...................................................................................... 152
11 Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Kinerja Guru ............. 154
12 Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba Variabel Kompetensi Pedagogik
Guru ........................................................................................................ 156
13 Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba Variabel Kinerja Guru .................. 162
14 Hasil Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Variabel Kompetensi
Pedagogik Guru ....................................................................................... 167
15 Hasil Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Variabel Kinerja Guru .............. 169
16 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kompetensi Pedagogik Guru .................... 171
17 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru ............................................. 172
18 Angket Kompetensi Pedagogik .............................................................. 174
19 Angket Kinerja Guru .............................................................................. 178
20 Tabel Pembantu Analisis Hasil Angket Kompetensi Pedagogik ........... 181
21 Tabel Pembantu Analisis Hasil Angket Kinerja Guru ............................ 185
22 Persentase Item Pernyataan Angket Kompetensi Pedagogik .................. 189
23 Persentase Item Pernyataan Angket Kinerja Guru ................................. 190
24 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ................................................. 191
xv
25 Surat Izin Penelitian (UNNES) ............................................................... 192
26 Surat Rekomendasi Permohonan Izin Penelitian (BAPPEDA) .............. 193
27 Surat Keterangan Pengambilan Data ...................................................... 194
28 Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 203
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan ini, akan dibahas latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran yang penting dalam membangun kehidupan
yang lebih baik. Melalui pendidikan akan dikembangkan sumber daya manusia
yang berkualitas yang diharapkan dapat memberi kontribusi dalam memajukan
suatu bangsa. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah dalam memajukan
suatu bangsa yaitu dengan adanya perbaikan kualitas pendidikan. Sesuai dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang menjelaskan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu bentuk dari layanan pendidikan yaitu sekolah. Sekolah
merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang bertugas dan
bertanggungjawab melaksanakan proses pembelajaran. Peranan sekolah sangat
besar sebagai sarana belajar dan pembentukan output yang baik bagi siswa.
Output dari sebuah sekolah harus berupa lulusan yang memiliki kompetensi
2
unggul agar mampu menghadapi kompetisi di jenjang pendidikan yang lebih
tinggi atau pada dunia kerja.
Pendidikan yang berkualitas hendaknya memperhatikan komponen-
komponen dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah
satu komponen tersebut adalah guru. Seorang guru sangat berpengaruh terhadap
tingkat keberhasilan pencapaian tujuan sekolah, baik dalam kegiatan belajar
mengajar maupun administrasi. Pernyataan tersebut sesuai dengan penjelasan
Mulyasa (2013: 5) bahwa guru merupakan komponen yang paling berpengaruh
terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh sebab itu,
upaya perbaikan apapun tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa
didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.
Keberhasilan implementasi kurikulum juga sangat dipengaruhi oleh
kemampuan guru dalam menerapkan kurikulum tersebut. Seperti yang dijelaskan
oleh Mulyasa (2012: 224) bahwa “guru merupakan pengembang kurikulum bagi
kelasnya, yang akan menterjemahkan, menjabarkan, dan mentransformasikan
nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada peserta didik”. Diharapkan
dengan adanya guru yang berkualitas, maka akan menghasilkan pendidikan yang
berkualitas pula. Hal ini didukung dengan pernyataan Priansa (2014: 108) bahwa
“guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada
tingkat institusional dan instruksional”. Satori (2008: 1.16) juga menjelaskan
bahwa pendidikan yang baik sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat
modern saat ini mengharuskan adanya pendidik yang baik. Oleh karena itu, guru
harus senantiasa mengembangkan dirinya agar dapat meningkatkan kinerjanya.
3
Kinerja guru merupakan kondisi yang menunjukkan kemampuan seorang
guru dalam menjalankan tugasnya serta menggambarkan adanya suatu perbuatan
yang ditampilkan guru selama melakukan aktivitas pembelajaran (Supardi 2013:
54). Kinerja guru yang baik diharapkan akan menghasilkan prestasi belajar siswa
yang baik pula. Kinerja guru yang paling dominan dalam pembentukan hasil
belajar siswa berkaitan dengan tugasnya dalam mengajar. Pernyataan tersebut
didukung oleh Satori (2008: 1.34) yang menjelaskan bahwa penyelenggaraan
proses belajar mengajar menempati posisi terbesar dari profesi keguruan. Hal ini
berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
pada bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
Menurut Usman (2011: 6), “mengajar merupakan suatu usaha
mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan
pengajaran yang menimbulkan proses belajar”. Guru dituntut untuk dapat
berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu
memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas,
yang menunjang kegiatan pembelajaran.
Kinerja guru dalam mengajar merupakan penampilan yang dilakukan oleh
seorang guru dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam memberikan
bimbingan belajar yang berupa pengetahuan dan keterampilan sehingga terjadi
peningkatan prestasi belajar siswa. Kinerja guru yang baik merupakan salah satu
prasyarat bagi keberhasilan dan kesuksesan proses belajar mengajar. Dengan
demikian untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, guru dituntut
untuk senantiasa mampu mengprogramkan kompetensi-kompetensinya dengan
4
baik. Kinerja guru dalam mengajar berhubungan dengan tugas guru sebagai
pengajar dan pengelola kelas.
Sedarmayanti (2001: 89) dalam Supardi (2014: 19) mengatakan bahwa:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: “(1) sikap
mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja); (2) pendidikan;
(3) keterampilan; (4) manajemen kepemimpinan; (5) tingkat
penghasilan; (6) gaji dan kesehatan; (7) jaminan sosial; (8) iklim
kerja; (9) sarana prasarana; (10) teknologi; (11) kesempatan
berprestasi”.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu keterampilan.
Keterampilan sangat erat kaitannya dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru.
Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan
tanggungjawab dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Majid (2008: 5)
menyatakan kompetensi sebagai seperangkat tindakan inteligen penuh
tanggungjawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat agar dianggap
mampu melaksanakan tugas-tugasnya dalam pekerjaan yang ditekuninya.
Kompetensi seseorang ditunjukkan dengan kemahiran, keterampilan, serta
kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Bab IV pasal 10 ayat 1 yang menyatakan bahwa,
“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.
Guru sebagai pelaksana pendidikan yang terpenting, harus memiliki
kompetensi yang memadai untuk mengembangkan siswa secara utuh melalui
kinerjanya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hakim (2015) yang berjudul
5
“Contribution of Competence Teacher (Pedagogical, Personality, Professional
Competence and Social) On the Performance of Learning” menunjukkan bahwa
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kinerja
belajar. Kontribusi semua kompetensi mengajar secara bersama-sama dinyatakan
berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan kualitas kinerja dalam proses
pembelajaran. Jadi, jelas bahwa kompetensi yang dimiliki guru berpengaruh pada
kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengajar maupun
pendidik.
Satori (2008: 1.34) menyatakan bahwa penyelenggaraan proses belajar
mengajar menuntut guru untuk menguasai isi atau materi bidang studi yang
diajarkan serta wawasan yang berhubungan dengan materi itu, kemampuan
mengemas materi sesuai dengan latar belakang perkembangan dan tujuan
pendidikan, serta menyajikan sedemikian rupa sehingga merangsang siswa untuk
menguasai dan mengembangkan materi menggunakan kreativitasnya.
Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang dipersyaratkan
untuk dikuasai oleh guru dalam kompetensi pedagogik guru.
Faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang dikaji dalam penelitian ini
adalah kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik. Kompetensi
pedagogik merupakan salah satu dari empat kompetensi yang harus dimiliki oleh
guru. Mulyasa (2013: 75) menjelaskan bahwa, “kompetensi pedagogik, adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
6
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya”.
Kompetensi pedagogik guru merupakan sejumlah kompetensi yang
menuntut kemampuan guru dalam pemahaman tentang siswa dan
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Pemahaman mengenai
karakteristik siswa seharusnya mampu menumbuhkan kesadaran bahwa tugas
guru bukan sekedar sebagai penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai
sarana pembentukan karakter siswa. Apalagi sebagai guru sekolah dasar, yang
berperan dalam mengembangkan kepribadian siswa sebagai dasar untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Menurut Putri (2010), karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah
perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, di antaranya yaitu
perbedaan intelektual, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan
kepribadian dan perkembangan fisik anak. Guru dituntut untuk dapat mengemas
perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan
baik, menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitar kehidupan
siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak abstrak dan lebih
bermakna.
Suharjo (2006: 38) menambahkan bahwa pandangan hidup, ideologi, dan
keyakinan guru terhadap sifat dan hakikat siswa akan berimplikasi pada praktik
pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Pemahaman guru terhadap
sifat dan karakteristik siswa akan membantu guru dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan. Oleh karena itu, guru harus terlibat secara
7
aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan sebagai salah satu sumber informasi
kegiatan monitoring dan evaluasi program pengembangan keprofesian
berkelanjutan, sehingga betul-betul terjadi perubahan pada dirinya yang
berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan pendidikan di sekolah. Dengan
kata lain, selain menjadi pengajar dan pendidik, guru juga merupakan manajer
dalam kelasnya.
Sebagai manajer, guru dituntut untuk mampu memimpin kegiatan yang
efektif dan efisien dalam pembelajaran serta mampu mengelola segala sesuatunya
yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa secara optimal, sehingga akan
mudah dilaksanakan dan sekaligus memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Perubahan baik dari segi budaya, ilmu pengetahuan maupun teknologi dari waktu
ke waktu menuntut para guru untuk terus mengikuti perkembangannya. Oleh
karena itu, penting bagi guru untuk memiliki wawasan tentang karakteristik siswa
dan penyusunan rencana pembelajaran, serta senantiasa mengembangkan
kompetensinya sesuai dengan perkembangan jaman. Jadi, kompetensi pedagogik
guru sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Sebelumnya juga pernah diadakan penelitian oleh Mulyadi (2011) dengan
judul “Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja
Guru”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan positif yang
signifikan antara kompetensi pedagogik guru dan iklim organisasi yang secara
bersama-sama dengan kinerja guru Pendidikan Agama Islam di SD District
School di Bekasi Timur. Selain itu, dalam jurnal yang berjudul “Impacts of
Teachers’ Competency on Job Performance in Research Universities with
8
Industry Characteristics: Taking Academic Atmosphere as Moderator” yang
ditulis oleh Xu dan Long (2014), juga diketahui bahwa kompetensi guru
berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil
penelitian tersebut, yaitu adanya korelasi positif yang signifikan antara tingkat
kompetensi guru dan prestasi kerja di universitas riset.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan kepala sekolah dan
beberapa guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen diketahui bahwa kinerja sebagian guru
belum optimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa hal, diantaranya: (1)
sebagian guru belum mampu menggunakan media pembelajaran berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi; (2) adanya guru yang hanya menggunakan RPP yang
telah ada dan tidak mengembangkannya; (3) adanya guru belum menggunakan
variasi metode dalam pembelajaran; (4) sebagian guru hanya menggunakan media
pembelajaran yang ada di sekolah dan tidak mengembangkannya; (5) kurangnya
pengayaan materi oleh sebagian guru dari berbagai sumber, dan (6) kurangnya
pemahaman guru terhadap kondisi siswa.
Keadaan tersebut tidak hanya ditunjukkan oleh guru berstatus non PNS,
namun juga ditunjukkan oleh sebagian guru berstatus PNS. Bahkan, tidak jarang
pula guru berstatus non PNS menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada guru
yang berstatus PNS. Padahal semua guru baik itu berstatus PNS maupun non PNS
sama-sama penting dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran
di kelas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini semua guru baik PNS maupun non
PNS di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen akan dijadikan sebagai subjek penelitian.
9
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti bermaksud
mengadakan penelitian berjudul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap
Kinerja Guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka identifikasi
masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
(1) Adanya guru yang belum melakukan perencanaan pembelajaran, sehingga
metode mengajarnya masih monoton.
(2) Adanya guru yang hanya menggunakan RPP yang telah ada pada buku
sumber dan tidak berusaha mengembangkannya.
(3) Belum adanya pengelolaan dan penggunaan media pembelajaran untuk materi
tertentu oleh sebagian guru.
(4) Adanya guru yang belum bisa menggunakan media pembelajaran berbasis
teknologi.
(5) Kurangnya pengayaan materi dari buku-buku pembanding.
(6) Kurangnya pemahaman guru terhadap karakteristik siswa.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan, masalah yang muncul
sangat kompleks, sehingga perlu dibatasi agar pembahasan tidak terlalu meluas.
Peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian, yaitu:
10
(1) Objek penelitian yang menjadi sasaran penelitian ini, yaitu kompetensi
pedagogik dan kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima
Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen dalam mengajar.
(2) Subjek penelitian dalam penelitian ini, yaitu guru Sekolah Dasar Gugus
Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka rumusan masalah
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Adakah pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar
Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen?
(2) Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru
Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan
melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh kompetensi pedagogik terhadap
kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini antara lain:
11
(1) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru
Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen.
(2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik terhadap
kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat, baik
secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Manfaat praktis artinya bermanfaat
bagi berbagai pihak untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah, guru dan
siswa.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:
(1) Sebagai bahan masukan dalam bidang pendidikan khususnya permasalahan
yang berkenaan dengan kinerja guru.
(2) Memberikan gambaran tentang pengaruh kompetensi pedagogik terhadap
kinerja guru.
(3) Sebagai bahan rujukan untuk penelitian berikutnya dengan aspek penelitian
yang berbeda.
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat bagi guru,
bagi sekolah, bagi siswa, dan bagi peneliti.
12
1.6.2.1 Bagi Guru
Manfaat yang diperoleh guru dalam penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai kompetensi pedagogik guru dan dapat
dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kinerjanya
1.6.2.2 Bagi Sekolah
Manfaat yang diperoleh sekolah yaitu hasil penelitian dapat dijadikan
sebagai acuan untuk lebih mengembangkan kompetensi guru-guru agar tercipta
kinerja guru yang semakin baik.
1.6.2.3 Bagi Siswa
Manfaat yang diperoleh siswa dalam penelitian ini yaitu memberikan
peluang kepada siswa untuk mendapatkan layanan pendidikan dengan lebih
optimal.
1.6.2.4 Bagi Peneliti
Manfaat yang diperoleh Peneliti yaitu dapat menambah pengalaman dalam
melaksanakan penelitian dan menambah pengetahuan mengenai kompetensi
pedagogik guru.
13
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Dalam landasan teori akan dibahas mengenai kajian teori, kajian empiris,
kerangka berpikir, dan hipotesis. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
2.1 Kajian Teori
Kajian teori yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) hakekat guru, (2)
pengertian kompetensi, (3) kompetensi guru, (4) kompetensi pedagogik guru, (5)
pengertian kinerja, (6) kinerja guru, (7) kinerja guru dalam mengajar, (8) faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja guru, dan (9) penilaian kinerja guru. Uraian
selengkapnya akan dijabarkan sebagai berikut.
2.1.1 Hakekat Guru
Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh guru.
Guru (dari bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi artinya
harafiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu (Kencana 2013).
Menurut Uno (2014: 15), guru merupakan orang dewasa yang memiliki
kemampuan merancang, menata, dan mengelola pembelajaran di kelas agar siswa
dapat mencapai tingkat kedewasaan. Guru juga dapat diartikan sebagai seseorang
yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
pengoptimalan berbagai potensi yang dimiliki siswa (Priansa 2014: 35).
Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus. Pekerjaan sebagai guru tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang,
apalagi oleh orang yang berlatar belakang di luar bidang kependidikan. Usman
14
(2011: 5) menjelaskan bahwa “untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat
khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-
beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang
perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan
prajabatan”.
Guru memgemban tugas dan peranan yang sangat mulia. Seperti yang
disebutkan oleh Usman (2011: 7), “tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,
mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-
nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-
keterampilan pada siswa”.
Sejalan dengan tugas guru yang dijelaskan Usman, pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I pasal 1
ayat 1 juga dijelaskan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Menurut Rachmawati dan Daryanto (2013: 111-5), peranan guru yang
paling dianggap dominan diklasifikasikan menjadi lima, yaitu sebagai
demonstrator, pengelola kelas, mediator dan fasilitator, evaluator, serta
pengembang kurikulum di sekolah.
Melalui peranannya sebagai demonstrator guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pembelajaran yang akan diajarkannya serta
senantiasa mengembangkannya, karena hal ini sangat menentukan hasil belajar
15
yang dicapai oleh siswa. Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning
managers), guru hendaknya mampu mengelola kelas, karena kelas merupakan
lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang
perlu diorganisasi.
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup mengenai media pendidikan, karena media pendidikan merupakan
alat komunikasi guna lebih mengefektifkan poses belajar mengajar. Sebagai
fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya
berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar,
baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
Dalam fungsinya sebagai evaluator, guru hendaknya secara terus-menerus
mengikuti hasil belajar yang telah dicapai siswa dari waktu ke waktu. Penilaian
tersebut dilakukan agar guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran, penguasaan siswa terhadap pelajaran, dan ketepatan metode
mengajar. Sebagai pengembang kurikulum, ada beberapa kegiatan guru dalam
upaya mengembangkan kurikulum yang berlaku di sekolah, yang meliputi
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum.
United Nations Educational and Cultural Organization (UNESCO) dalam
Mulyasa (2013: 99-100), merekomendasikan profil guru yang baik dan ideal
sebagai berikut.
Profil guru yang baik dan ideal: (1) guru yang memiliki semangat
juang yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang mantap; (2) guru yang
mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan dan padanan
dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan IPTEKS; (3) guru
yang mampu belajar dan bekerja sama dengan profesi lain; (4) guru
16
yang memiliki etos kerja yang kuat; (5) guru yang memiliki
kejelasan dan kepastian pengembangan jenjang karier; (6) guru
yang berjiwa profesional tinggi; (7) guru yang memiliki
kesejahteraan lahir dan batin, material dan non-material; (8) guru
yang memiliki wawasan masa depan; (9) guru yang mampu
melaksanakan fungsi dan peranannya secara terpadu; (10) guru
yang cinta dan bangga terhadap profesinya.
Begitu besarnya peranan guru bagi keberlanjutan pendidikan suatu bangsa,
maka guru harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Guru
merupakan faktor yang sangat dominan dalam pendidikan formal, karena sosok
guru menjadi teladan bagi siswanya.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan
bahwa guru adalah tokoh pengajar dan pendidik yang mempunyai tugas dan peran
yang penting dalam dunia pendidikan, baik pendidikan dasar maupun menengah.
Tugas seorang guru bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan dan
melatih keterampilan, tetapi juga mendidik siswa agar terbentuk karakter siswa
yang baik.
2.1.2 Pengertian Kompetensi
Kompetensi berasal dari bahasa Inggris “competency” yang berarti
kecakapan, kemampuan, dan wewenang. Saud (2013: 44-5) menjelaskan, di
dalam bahasa Inggris terdapat minimal tiga peristilahan yang mengandung makna
kompetensi, yaitu “competence (n) is being competent, ability (to do the work)”;
“competent (adj.) refer to (persons) having ability, power, authory, skill,
knowledge, etc. (to do what is need)”; “competency is rational performance
which satisfactorily meets the objectives for a desired condition”. Definisi
pertama menunjukkan bahwa kompetensi pada dasarnya yaitu kepada kecakapan
17
atau kemampuan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Definisi kedua
menunjukkan bahwa kompetensi merupakan suatu sifat (karakteristik) orang-
orang (kompeten) atau yang memiliki kecakapan, daya (kemampuan), otoritas
(kewenangan), kemahiran (keterampilan), pengetahuan, dan sebagainya untuk
mengerjakan apa yang diperlukan. Definisi ketiga menunjukkan bahwa
kompetensi merujuk kepada tindakan (kinerja) untuk mencapai tujuan
berdasarkan kondisi (prasyarat) yang diharapkan.
Syaodih (1997) dalam Satori (2008: 2.2) mengemukakan pengertian
kompetensi sebagai performan yang mengarah kepada pencapaian tujuan secara
tuntas menuju kondisi yang diinginkan. Lebih lanjut Usman (2011: 4)
menjelaskan kompetensi sebagai suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif.
Selanjutnya, dijelaskan pula oleh Charles (1994) dalam Mulyasa (2013:
25), bahwa: “competency as rational performance which satisfactorily meets the
objective for a desired condition (kompetensi merupakan perilaku yang rasional
untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
diharapkan)”.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kecakapan
dan keterampilan yang harus dimiliki seseorang dalam melaksanakan tugasnya
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kompetensi, maka seseorang
akan dapat melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan, namun juga harus
didukung dengan pengetahuan yang dimilikinya. Semakin luas pengetahuan yang
dimiliki seseorang, maka diharapkan semakin baik pula kompetensi yang
dimilikinya.
18
2.1.3 Kompetensi Guru
Kompetensi mengacu pada kemampuan seseorang dalam melaksanakan
sesuatu. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Bab I pasal 1 ayat 10, dijelaskan bahwa “kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan”.
Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus
ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif
(Kunandar 2011: 55). Mulyasa (2013: 26) menyatakan kompetensi guru sebagai
perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual
yang membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan
materi, pemahaman terhadap siswa, pembelajaran yang mendidik, pengembangan
diri dan profesionalisme.
Pentingnya kompetensi guru menurut Hamalik (2010: 35-6) bagi dunia
pendidikan antara lain: (1) kompetensi guru sebagai alat seleksi penerimaan guru,
(2) kompetensi guru penting dalam rangka pembinaan guru, (3) kompetensi guru
penting dalam rangka penyusunan kurikulum, (4) kompetensi guru penting dalam
hubungannya dengan kegiatan dan hasil belajar siswa.
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut
harus dikuasai oleh guru dan diterapkan secara terpadu. Rifa’i dan Anni (2011: 7-
11) menguraikan kompetensi-kompetensi guru sebagai berikut:
19
2.1.3.1 Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang
meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa.
Kompetensi pedagogik tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci sebagai
berikut: (1) menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual; (2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik; (3) menguasai kurikulum yang terkait dengan
bidang pengembangan yang diampu; (4) terampil melakukan kegiatan
pengembangan yang mendidik; (5) memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik; (6) memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7) berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun dengan siswa; (8) terampil melakukan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar; (9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
untuk kepentingan pembelajaran; (10) melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
2.1.3.2 Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkaitan dengan
pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, stabil, dewasa, arif,
berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia.
Kompetensi kepribadian tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci
sebagai berikut: (1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
20
kebudayaan nasional indonesia; (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat; (3) menampilkan diri
sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa; (4)
menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
pendidik, dan rasa percaya diri; (5) menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik.
2.1.3.3 Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan siswa memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan.
Kompetensi profesional tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci
sebagai berikut: (1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang diampu; (2) menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran bidang pengembangan yang diampu; (3)
mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; (4)
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif; (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
2.1.3.4 Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali siswa, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci sebagai
berikut: (1) bersifat inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
21
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,
dan status sosial ekonomi; (2) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat; (3)
beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya; (4) berkomunikasi dengan komunitas profesi
sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa
kompetensi guru adalah seperangkat ilmu serta keterampilan mengajar guru dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang guru, sehingga tujuan dari pendidikan bisa
dicapai dengan baik. Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Keempat
kompetensi tersebut harus diterapkan secara terpadu agar tercipta kondisi yang
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.4 Kompetensi Pedagogik Guru
Ada beberapa pandangan para ahli mengenai kompetensi pedagogik guru.
Istilah pedagogik dalam bahasa Belanda “paedagogiek ”,dan dalam bahasa Inggris
“pedagogy” berasal dari dua kata dari bahasa Yunani kuno, yaitu “paedos” yang
berarti anak dan “agogos” yang berarti mengantar, membimbing atau memimpin.
Jadi, pedagogik adalah ilmu mendidik anak atau ilmu pendidikan anak
(Nirmaliani dkk. 2014: vi).
Menurut Priansa (2014: 123), kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siswa, yang meliputi
pemahaman terhadap karakteristik siswa, perencanaan dan pelaksanaan
22
pembelajaran, evaluasi atau penilaian hasil belajar, dan pengembangan berbagai
potensi siswa. Kompetensi pedagogik menuntut guru untuk menguasai teori
belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan
minat yang berbeda-beda.
Mulyasa (2013: 75) menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran siswa yang meliputi
pemahaman terhadap wawasan dan landasan kependidikan, pemahaman terhadap
siswa, pengembangan kurikulum/silabus, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Menurut Mulyasa (2013: 226), terdapat 7 (tujuh) aspek yang berkenaan
dengan penguasaan kompetensi pedagogik, yaitu mengenal karakteristik siswa,
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik, pengembangan
potensi siswa, komunikasi dengan siswa, dan penilaian/evaluasi. Selengkapnya
mengenai kompetensi pedagogik dijelaskan sebagai berikut.
2.1.4.1 Mengenal Karakteristik Siswa.
Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik
siswa untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan
aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya
(Nirmaliani, dkk. 2014: vii). Aspek-aspek tersebut dijelaskan oleh Hadis dan
Nurhayati (2010: 23) meliputi beberapa kegiatan, antara lain:
23
(1) Mengkaji karakteristik siswa dari aspek fisik, sosial, emosional, moral, dan
intelektual berdasarkan penelusuran berbagai sumber.
(2) Berlatih mengumpulkan dan menganalisis data tentang karakteristik siswa
melalui teknik yang relevan.
(3) Berlatih menerapkan cara-cara memahami perilaku siswa sesuai dengan
perkembangannya.
(4) Berlatih merancang stimulasi berpikir sesuai dengan tahap perkembangan
kognitif siswa.
(5) Mengidentifikasi perilaku siswa yang memiliki kelainan fisik, gangguan
sosial, emosional, dan intelektual berdasarkan data yang dikumpulkan.
(6) Mengkaji karakteristik perilaku siswa berbakat.
(7) Mengkaji berbagai faktor penyebab masalah psikologis siswa.
(8) Berlatih memberikan bantuan atau bimbingan kepada siswa.
(9) Berlatih mengembangkan kegiatan pengayaan bagi siswa berbakat.
(10) Berlatih merancang kegiatan untuk siswa dengan kebutuhan khusus.
2.1.4.2 Menguasasi Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang
Mendidik.
Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar
kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa dan memotivasi mereka untuk belajar (Nirmaliani,
dkk. 2014: vii).
Hadis dan Nurhayati (2010: 25) menguraikan kegiatan yang termasuk
dalam sub kompetensi ini antara lain:
24
(1) Mengkaji landasan filosofis pembelajaran.
(2) Mengkaji teori dan prinsip belajar serta pembelajaran.
(3) Mengkaji prinsip-prinsip perencanaan kurikulum dan pembelajaran.
(4) Mengkaji berbagai model pembelajaran inovatif.
(5) Mengkaji dan berlatih menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran.
2.1.4.3 Pengembangan Kurikulum.
Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting
kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan
pembelajaran (Nirmaliani, dkk. 2014: viii). Guru mampu memilih, menyusun,
dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Menurut Hadis dan Nurhayati (2010: 25), beberapa kegiatan dalam
pengembangan kurikulum yaitu:
(1) Berlatih menganalisis kurikulum.
(2) Berlatih mengembangkan bahan ajar sesuai kebutuhan siswa secara
kontekstual.
(3) Berlatih mengembangkan berbagai media pembelajaran kontekstual.
2.1.4.4 Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik.
Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang
mendidik secara lengkap, mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa, serta mampu menyusun dan menggunakan
berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik
siswa (Nirmaliani, dkk. 2014: ix). Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran.
25
Hadis dan Nurhayati (2010: 26) menguraikan kegiatan yang termasuk
dalam sub kompetensi ini antara lain:
(1) Mengkaji teori, prinsip dan model rancangan pembelajaran.
(2) Berlatih menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi berbagai model
rancangan pembelajaran.
(3) Berlatih menerapkan keterampilan dasar mengajar.
(4) Berlatih menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
(5) Berlatih melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
dan mata pelajaran.
(6) Berlatih melakukan penyesuaian transaksional dalam pembelajaran.
(7) Berlatih menerapkan model pembelajaran PAKEM.
(8) Berlatih memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai laboratorium
pembelajaran.
(9) Berlatih memberikan bantuan belajar secara individual sesuai kebutuhan
siswa.
(10) Berlatih mengelola kelas dengan memanfaatkan potensi siswa.
2.1.4.5 Pengembangan Potensi Siswa.
Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap siswa dan
mengidentifikasi pengembangan potensi siswa melalui program pembelajaran
yang mendukung siswa untuk dapat mengaktualisasikan potensi akademik,
kepribadian, dan kreativitasnya (Nirmaliani, dkk. 2014: x).
Menurut Hadis dan Nurhayati (2010: 25), beberapa kegiatan dalam
pengembangan potensi siswa yaitu:
26
(1) Mengkaji dan mengidentifikasi potensi siswa.
(2) Berlatih merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program
pemberdayaan potensi siswa.
(3) Mengoptimalkan pemberdayaan sumber belajar untuk pengembangan potensi
siswa.
2.1.4.6 Komunikasi dengan Siswa.
Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan
siswa dan bersikap antusias dan positif, serta mampu memberikan respon yang
lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan siswa (Nirmaliani, dkk.
2014: xi). Selengkapnya sebagai berikut.
(1) Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga
partisipasi siswa.
(2) Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan
tanggapan siswa, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk
membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
(3) Guru menanggapi pertanyaan siswa secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai
tujuan pembelajaran dan isi kurikulum.
(4) Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja
sama yang baik antar siswa.
(5) Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban
siswa baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa.
(6) Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan siswa dan meresponnya
secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan.
27
2.1.4.7 Penilaian dan Evaluasi.
Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan, serta melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil
belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
program remedial dan pengayaan (Nirmaliani, dkk. 2014: xii). Guru mampu
menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya.
Beberapa kegiatan yang dijelaskan oleh Hadis dan Nurhayati (2010: 26-7)
yang termasuk dalam sub kompetensi ini yaitu:
(1) Mengkaji teori, jenis, dan prosedur evaluasi proses dan hasil pembelajaran.
(2) Berlatih melaksanakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran.
(3) Berlatih menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil pembelajaran.
(4) Berlatih membiasakan diri melakukan refleksi tentang proses dan hasil
pembelajaran.
(5) Berlatih menindaklanjuti hasil evaluasi untuk memperbaiki mutu
pembelajaran.
Memahami uraian tersebut, dapat diketahui bahwa kompetensi pedagogik
sangat penting untuk dikuasai oleh guru dalam kaitannya dengan tugas utama
guru yaitu mengajar. Keterampilan guru tersebut akan sangat berpengaruh pada
ketercapaian tujuan belajar mengajar yang telah ditetapkan. Jadi, dapat
disimpulkan kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan pemahaman
terhadap karakteristik siswa dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan
guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan
karakteristik siswa agar tercipta pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
28
2.1.5 Pengertian Kinerja
Istilah kinerja (performance) bisa disebut dengan prestasi kerja,
pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja, unjuk kerja, atau penampilan
kerja (Priansa 2014: 46). Menurut Kane dalam Widoyoko (2013: 200), kinerja
bukan merupakan karakteristik seseorang, seperti bakat atau kemampuan, tetapi
merupakan perwujudan dari bakat atau kemampuan itu sendiri. Pendapat tersebut
menunjukkan bahwa kinerja merupakan perwujudan dari kemampuan dalam
bentuk karya nyata.
Supardi (2014: 45) menyatakan bahwa kinerja merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggungjawab
sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja lebih sering
disebut dengan prestasi kerja. Prestasi kerja merupakan hasil dari pekerjaan dan
kontribusi sumber daya manusia terhadap organisasi.
Kinerja mengandung makna hasil kerja, kemampuan, prestasi atau
dorongan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Suprihanto (1996: 16) dalam
Supardi (2014: 47) juga menuturkan “kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam
suatu periode tertentu dibandingkan dengan beberapa kemungkinan, misalnya
standar target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu”.
Sedang Rachmawati dan Daryanto (2013: 16) berpendapat bahwa kinerja
adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan
standar yang telah ditetapkan. Kemudian Fatah (1996) dalam Rachmawati dan
Daryanto menegaskan bahwa “kinerja diartikan sebagai ungkapan kemajuan yang
29
didasari oleh pengetahuan, sikap, dan motivasi dalam menghasilkan suatu
pekerjaan”. Kinerja menggambarkan kesuksesan suatu organisasi, maka
dipandang penting untuk mengukur karakteristik tenaga kerja. Kinerja dianggap
baik dan memuaskan apabila hasil yang dicapai sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya sesuai dengan standar dan tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dapat
ditunjukkan dengan penampilan, keterampilan, sikap, maupun hasil dari apa yang
telah dilakukan oleh seseorang.
2.1.6 Kinerja Guru
Kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan
kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya serta menggambarkan
adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan
aktivitas pembelajaran (Supardi 2014: 54). Rachmawati dan Daryanto (2013: 16)
juga menambahkan, bahwa kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan
oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya.
Lembaga Administrasi Negara (1993) dalam Hadis dan Nurhayati (2010:
9) menyebut performansi sebagai kinerja, yaitu suatu gambaran tentang tingkat
pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam mewujudkan sasaran atau tujuan.
Supardi (2014: 40) menjelaskan bahwa kinerja guru sebagai kemampuan
dan keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang
ditunjukkan oleh kemampuan menyusun rencana pembelajaran, kemampuan
30
melaksanakan pembelajaran, kemampuan melaksanakan hubungan antarpribadi,
kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar, kemampuan melaksanakan
program pengayaan, dan kemampuan melaksanakan program remedial.
Pendapat lain yang dikutip oleh Widoyoko (2013: 201) mengatakan bahwa
“kinerja guru adalah kemampuan guru untuk mendemonstrasikan berbagai
kecakapan dan kompetensi yang dimilikinya” (Departemen Pendidikan Nasional
2004: 11). Lebih lanjut Supardi (2014: 54) menambahkan kinerja guru tidak
hanya ditunjukkan oleh hasil kerja, akan tetapi ditunjukkan oleh perilaku dalam
bekerja. Kinerja guru secara langsung mengacu kepada perwujudan keadaan
tingkat perilaku guru dengan sejumlah persyaratan.
Berkaitan dengan kinerja guru, Rachmawati dan Daryanto (2013: 121)
menyatakan bahwa wujud perilaku dalam kinerja guru adalah kegiatan guru dalam
proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. Kinerja guru juga
dapat ditunjukkan dari seberapa besar kompetensi-kompetensi yang
dipersyaratkan terpenuhi.
Menurut Husdarta dalam Supardi (2014: 54), kinerja guru dalam
pembelajaran menjadi bagian terpenting dalam mendukung terciptanya proses
pendidikan secara efektif terutama dalam membangun sikap disiplin dan mutu
hasil belajar siswa. Kinerja guru yang baik dapat menciptakan efektivitas dan
efisiensi pembelajaran serta dapat membentuk disiplin siswa, sekolah, dan guru
sendiri. Kinerja guru dapat terlihat dalam pembelajaran yang diperlihatkannya
dari prestasi belajar siswa.
31
Terdapat beberapa indikator kinerja guru yaitu: “akan tampak dalam hal
kepuasan siswa dan orang tua siswa, prestasi belajar siswa, perilaku sosial dan
kehadiran guru” (Murgatroyd and Morgan dalam Supardi 2014: 55). Dengan
demikian, maka jelaslah bahwa menilai dan memahami kinerja guru tidak terlepas
dari siswa dan tingkat prestasi belajar siswa sebagai gambaran dari kinerja guru
sebagai perencana dan pengelola pembelajaran di kelas.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru
adalah hasil kerja seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan
layanan pendidikan yang ditunjukkan dari seberapa baik pekerjaan yang
dihasilkan dan sikapnya dalam pekerjaan. Kinerja guru menggambarkan apa yang
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya dari penerapan kompetensi-
kompetensi yang dimilikinya.
2.1.7 Kinerja Guru dalam Mengajar
Proses pembelajaran adalah proses yang dinamis, proses yang berkembang
terus, dan di dalam proses itu akan terjadi proses belajar (Satori 2008: 3.24). Pada
proses pembelajaran, guru secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan mengajar,
mendidik, dan melatih.
Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga siswa mau
belajar. Kunandar (2011: 356-7) menjelaskan bahwa “mengajar adalah
memberikan pelajaran. Pelajaran adalah sesuatu yang dikaji/dipahami atau
diajarkan”. Mengajar merupakan upaya mewariskan kebudayaan masa lampau
kepada generasi baru secara turun temurun sehingga terjadi konservasi
kebudayaan. Mengajar juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan
32
guru dengan memakai bahan pelajaran sebagai medium untuk membawa anak-
anak dalam pembentukan pribadi termasuk kegiatan pembentukan kejasmanian.
Mengajar juga dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan sesuatu dengan cara
membimbing dan membantu kegiatan belajar kepada siswa dalam
mengembangkan potensi intelektual, emosional, dan spiritual sehingga potensi-
potensi tersebut dapat berkembang secara optimal.
Suharjo (2006: 61) menyatakan bahwa mengajar tidak hanya sekedar
menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa, tetapi juga merupakan aktivitas
profesional yang menuntut guru agar dapat menciptakan lingkungan yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara efektif dan efisien. Suharjo juga
menambahkan bahwa “tugas guru dalam pembelajaran adalah menciptakan
stimulasi terjadinya proses belajar pada diri siswa, sehingga siswa rajin belajar,
gemar membaca, dan suka meneliti yang pada gilirannya dapat menumbuhkan
siswa sebagai orang yang belajar sepanjang hayat”.
Sutomo dan Prihatin (2011: 44) menjelaskan bahwa “guru adalah
pengelola kegiatan belajar mengajar, yaitu sebagai perancang pembelajaran
(instructional designer), pelaksana pengajaran, serta penilai/evaluator hasil belajar
sekaligus sebagai supervisor/pembina seluruh kegiatan belajar mengajarnya”.
Pendapat lain dari Saud (2013: 50-1) menjelaskan bahwa kompetensi
kinerja guru dalam penampilan aktual dalam proses belajar mengajar, minimal
memiliki empat kemampuan, yakni: (1) merencanakan proses belajar mengajar,
(2) melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar, (3) menilai
kemajuan proses belajar mengajar, dan (4) menguasai bahan pelajaran. Keempat
kemampuan tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
33
2.1.7.1 Merencanakan Proses Belajar Mengajar.
Guru dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan proses belajar
mengajar. Makna dari perencanaan atau program belajar mengajar adalah suatu
proyeksi guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pengajaran
itu berlangsung (Saud 2013: 51). Majid (2008: 97) menjelaskan rencana
pengajaran sebagai rencana guru dalam mengajar mata pelajaran tertentu, untuk
topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. Tujuan program atau
perencanaan belajar mengajar tidak lain sebagai pedoman bagi guru dalam
melaksanakan praktik dan tindakan mengajar.
Menurut Mulyasa (2013: 103), perencanaan pembelajaran meliputi
rumusan tentang apa yang akan dilakukan dalam memfasilitasi kegiatan belajar
siswa, dan bagaimana melakukannya, serta apa yang dapat diperoleh dan diserap
siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. Tanpa perencanaan, guru tidak dapat
mengetahui bagaimana cara untuk mengorganisasikan kegiatan proses belajar
mengajar yang baik dan optimal. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran
harus dilakukan oleh guru agar pelaksanaan pembelajaran dapat terarah dengan
baik.
2.1.7.2 Melaksanakan dan Memimpin/Mengelola Proses Belajar Mengajar.
Melaksanakan atau mengelola kegiatan belajar mengajar merupakan tahap
pelaksanaan dari program yang telah dibuat (Saud 2013: 52). Dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar, kemampuan yang dituntut adalah kreativitas guru dalam
menciptakan dan menumbuhkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan rencana
yang telah disusun dalam perencanaan. Situasi pembelajaran yang memungkinkan
34
terjadinya kegiatan belajar mengajar yang optimal sangat dipengaruhi oleh
kemampuan guru menciptakan situasi belajar, sehingga siswa dapat
berkomunikasi dengan guru secara intensif berdasarkan agenda yang telah
diporgramkan (Sagala 2013: 105).
2.1.7.3 Menilai Kemajuan Proses Belajar Mengajar.
Usman (2011: 42) menjelaskan penilaian sebagai usaha untuk memperoleh
informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik berupa konsep,
sikap, nilai, maupun keterampilan proses. Tujuan utama penilaian adalah untuk
melihat tingkat keberhasilan, efektivitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran.
Guru secara terus-menerus hendaknya mengikuti hasil belajar yang telah dicapai
siswa dari waktu ke waktu (Uno 2014: 23). Apabila penilaian dilaksanakan
dengan baik, diharapkan dapat membantu guru dalam memahami siswa-siswanya,
sehingga memudahkan guru dalam menentukan langkah yang tepat dalam
menangani siswa-siswanya.
2.1.7.4 Menguasai Bahan Pelajaran.
Penguasaan guru terhadap bahan pelajaran sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Proses dan hasil belajar siswa bergantung pada penguasaan
pelajaran oleh guru dan keterampilan mengajarnya. Saud (2013: 54) berpendapat
bahwa semakin tinggi penguasaan bahan oleh guru maka semakin tinggi pula
hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja guru dalam mengajar merupakan penampilan kerja yang dilakukan oleh
seorang guru dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam memberikan
35
bimbingan belajar baik dalam bentuk pengetahuan maupun keterampilan yang
akan mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa. Perwujudan dari kinerja
mengajar guru yaitu kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil
proses belajar mengajar.
2.1.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi maupun individu.
Widoyoko (2013: 200) menjelaskan bahwa kinerja ditentukan oleh (1)
kemampuan yang diperoleh dari hasil pendidikan, pelatihan, pengalaman, dan (2)
motivasi yang merupakan perhatian khusus dari hasrat seorang pegawai dalam
melakukan pekerjaan dengan baik.
Gibson, et al; (1985: 51-3) dalam Supardi (2014: 51-2) juga menjelaskan
tentang variasi yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu
individual, organisasional dan psikologis seperti diuraikan sebagai berikut:
(1) variabel individual, terdiri dari: (a) kemampuan dan
keterampilan: mental dan fisik; (b) latar nelakang: keluarga, tingkat
sosial, penggajian; (c) demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin;
(2) variabel organisasional, terdiri dari: (a) sumber daya, (b)
kepemimpinan, (c) imbalan, (d) struktur; (3) variabel psikologis,
terdiri dari: (a) persepsi, (b)sikap, (c) kepribadian, (d) belajar, (e)
motivasi.
Sedangkan Kopelman (1986) dalam Supardi (2014: 50) menyatakan
bahwa: “kinerja organisasi ditentukan oleh empat faktor antara lain yaitu: (1)
lingkungan, (2) karakteristik individu, (3) karakteristik organisasi, dan (4)
karakteristik pekerjaan”.
Selanjutnya, karakteristik-karakteristik tersebut dapat dilihat seperti bagan
berikut ini:
36
(Kopelman dalam Supardi 2014: 51).
Gambar 2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi.
Lebih lanjut Tempe (1992: 3) dalam Supardi (2014: 50) juga
mengemukakan bahwa: “faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang
antara lain adalah lingkungan, perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian
kinerja, umpan balik dan administrasi pengupahan”.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, dapat diketahui bahwa terdapat
banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang, baik dari dalam diri
maupun dari luar. Begitu juga sebagai seorang guru yang ikut berperan aktif
dalam sebuah lembaga yaitu sekolah, serta berperan dalam kegiatan pembelajaran,
maka banyak pula faktor yang mempengaruhi kinerjanya.
KARAKTERISTIK
ORGANISASI
1. Imbalan
2. Penetapan tujuan
3. Seleksi
4. Latihan dan
pengembangan
5. Kepemimpinan
6. Stuktur organisasi
KINERJA
KARAKTERISTIK
INDIVIDU
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Kemampuan
4. Motivasi
5. Kepercayaan dan
nilai-nilai
6. Sikap
KARAKTERISTIK
PEKERJAAN
1. Penilaian
pekerjaan
2. Umpan balik
prestasi
3. Desain pekerjaan
4. Jadwal kerja
37
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru seperti yang dilansir
oleh Rachmawati dan Daryanto (2013: 19-44) antara lain kepribadian dan
dedikasi, pengembangan profesi, kemampuan mengajar, antar hubungan dan
komunikasi, hubungan dengan masyarakat, kedisiplinan, kesejahteraan, dan iklim
kerja. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
2.1.8.1 Kepribadian dan Dedikasi.
Kepribadian adalah suatu cerminan dari citra seorang guru dan akan
mempengaruhi interaksi antara guru dan siswa. Oleh karena itu, kepribadian
merupakan faktor yang menentukan tinggi rendahnya martabat guru. Guru yang
memiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untuk giat
memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan
mendidik.
2.1.8.2 Pengembangan Profesi
Pengembangan profesi guru merupakan hal penting untuk diperhatikan
guna mengantisipasi perubahan dan beratnya tuntutan terhadap profesi guru
sehingga guru tidak akan mengalami ketinggalan dalam perkembangan ilmu dan
teknologi. Pengembangan profesionalisme guru menekankan kepada penguasaan
ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
Apabila syarat-syarat profesionalisme guru terpenuhi akan mengubah
peran guru yang tadinya pasif menjadi guru yang kreatif dan dinamis. Semakin
sering profesi guru dikembangkan melalui berbagai kegiatan maka semakin
mendekatkan guru pada pencapaian predikat guru yang profesional dalam
menjalankan tugasnya sehingga harapan kinerja guru yang lebih baik akan
tercapai.
38
2.1.8.3 Kemampuan Mengajar
Kemampuan mengajar guru sebenarnya merupakan pencerminan
penguasaan guru atas kompetensinya. Kemampuan mengajar guru yang sesuai
dengan tuntutan standar tugas yang diemban memberikan efek positif bagi hasil
yang ingin dicapai seperti perubahan hasil akademik siswa, sikap siswa,
keterampilan siswa, dan perubahan pola kerja guru yang makin meningkat,
sebaliknya jika kemampuan mengajar yang dimiliki guru sangat sedikit akan
berakibat bukan saja menurunkan prestasi belajar siswa tetapi juga menurunkan
tingkat kinerja guru itu sendiri.
2.1.8.4 Antar Hubungan dan Komunikasi
Guru dalam proses pelaksanaan tugasnya perlu memperhatikan hubungan
dan komunikasi baik antara guru dengan Kepala Sekolah, guru dengan guru, guru
dengan siswa, dan guru dengan personalia lainnya di sekolah. Kinerja guru akan
meningkat seiring adanya kondisi hubungan dan komunikasi yang sehat di antara
komponen sekolah sebab dengan pola hubungan dan komunikasi yang lancar dan
baik mendorong pribadi seseorang untuk melakukan tugas dengan baik. Ini
berarti bahwa pembinaan hubungan dan komunikasi yang baik di antara
komponen dalam sekolah menjadi suatu keharusan dalam menunjang peningkatan
kinerja.
2.1.8.5 Hubungan dengan Masyarakat
Terjalinnya hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat
membuka peluang adanya saling koordinasi dan pengawasan dalam proses belajar
mengajar di sekolah dan keterlibatan bersama memajukan siswa. Setiap aktivitas
guru dapat diketahui oleh masyarakat sehingga guru akan berupaya menampilkan
kinerja yang lebih baik.
39
2.1.8.6 Kedisiplinan
Kedisiplinan sangat perlu dalam menjalankan tugas dan kewajiban guru.
Disiplin yang tinggi akan mampu membangun kinerja yang profesional sebab
pemahaman disiplin yang baik oleh guru mampu mencermati aturan-aturan dan
langkah strategis dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian kedisiplinan seorang guru menjadi tuntutan yang sangat
penting untuk dimiliki dalam upaya menunjang dan meningkatkan kinerja dan di
sisi lain akan memberikan tauladan bagi siswa bahwa disiplin sangat penting.
2.1.8.7 Kesejahteraan
Untuk memaksimalkan kinerja guru langkah strategis yang dilakukan
pemerintah yaitu memberikan kesejahteraan yang layak sesuai volume kerja guru,
selain itu memberikan intensif pendukung sebagai jaminan bagi pemenuhan
kebutuhan hidup guru dan keluarganya. Program peningkatan mutu pendidikan
apapun yang akan diterapkan pemerintah, jika kesejahteraan guru masih rendah
maka besar kemungkinan program tersebut tidak akan mencapai hasil yang
maksimal.
2.1.8.8 Iklim Kerja
Iklim sekolah memegang peran penting sebab iklim itu menunjukkan
suasana kehidupan pergaulan di sekolah tersebut. Iklim kerja adalah hubungan
timbal balik antara faktor-faktor pribadi, sosial dan budaya yang mempengaruhi
sikap individu dan kelompok dalam lingkungan sekolah yang tercermin dari
suasana hubungan kerjasama yang harmonis dan kondusif antara kepala sekolah
dengan guru, antara guru dengan guru yang lain, antara guru dengan pegawai
sekolah dan keseluruhan komponen itu harus menciptakan hubungan dengan
siswa sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran tercapai.
40
Terbentuknya iklim yang kondusif pada tempat kerja dapat menjadi faktor
penunjang bagi peningkatan kinerja sebab kenyamanan dalam bekerja membuat
guru berpikir dengan tenang dan terkonsentrasi hanya pada tugas yang sedang
dilaksanakan.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka diketahui bahwa terdapat
faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja guru. Adapun
faktor internal seperti kepribadian dan dedikasi, kemampuan mengajar, dan
kedisiplinan, sedangkan faktor eksternal seperti pengembangan profesi, antar
hubungan dan komunikasi, hubungan dengan masyarakat, kesejahteraan, dan
iklim kerja.
2.1.9 Penilaian Kinerja Guru
Kinerja merupakan prestasi kerja yang menunjukkan kualifikasi seseorang
dalam melaksanakan tugas dan perannya. Untuk mengetahui kinerja seseorang,
maka diperlukan suatu kegiatan yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa
besar kinerja seseorang. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan dengan penilaian
kinerja. Veithzal Rivai (2009) dalam Priansa (2014: 354) menyatakan bahwa
“penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang
digunakan untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat kehadiran”.
Penilaian kinerja adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai
kerja. Apabila penilaian kinerja/prestasi kerja dilaksanakan dengan baik, maka
dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi sekaligus dapat
meningkatkan loyalitas para anggota organisasi yang ada di dalamnya.
Begitu pentingnya peran guru dalam peningkatan mutu pendidikan, maka
pemerintah mengadakan suatu penilaian kinerja bagi guru-guru yang dikenal
41
dengan penilaian kinerja guru (PKG). Penilaian kinerja guru (PKG) dilakukan
untuk mendapatkan guru bermutu baik dan profesional. Menurut Priansa (2014:
355), penilaian kinerja guru merupakan suatu sistem formal dan terstruktur yang
digunakan untuk mengukur, menilai, dan memetakan sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan, perilaku, hasil kerja guru terkait dengan peran dan tugas yang
diembannya. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat digunakan oleh guru, kepala
sekolah, dan pengawas untuk melakukan refleksi terkait dengan tugas dan
fungsinya dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat dan
meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kinerja guru.
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 yang dikutip dalam Supardi (2014:
354), menjelaskan bahwa “penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir
kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan
jabatannya”. Dalam hal ini adalah kompetensi yang sangat diperlukan oleh guru.
Penilaian kinerja guru (PKG) dimaksudkan untuk mengetahui dan mengukur
seberapa tinggi kemampuan seorang guru yang sudah tentu akan mempengaruhi
tingkat kinerja guru.
Mulyasa (2013: 88) menjelaskan pengertian penilaian kinerja guru sebagai
suatu upaya untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan
dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya.
Tujuan penilaian kinerja guru yang dijelaskan dalam Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PKG) (2012: 5), antara lain:
Pada dasarnya sistem penilaiaan kinerja guru bertujuan: (1)
menentukan tingkat kompetensi seorang guru; (2) meningkatkan
42
efesiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah; (3) menyajikan
suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme
penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru; (4)
menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru; (5) menjamin bahwa guru melaksanakan
tugas dan tanggung-jawabnya serta mempertahankan sikap-sikap
positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk
mencapai prestasinya; (6) menyediakan dasar dalam sistem
peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk penghargaan
lainnya.
Indikator penilaian terhadap kinerja guru yang dijelaskan oleh Rachmawati
dan Daryanto (2013: 121-6) dilakukan terhadap tiga kegiatan pembelajaran di
kelas, yaitu perencanaan program kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, dan evaluasi/penilaian pembelajaran. Sejalan dengan pendapat
tersebut, Kemendikbud dalam Pedoman Penilaian Kinerja Guru (2012: 8) juga
menjelaskan bahwa:
Penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dan guru BK/Konselor
dilakukan dengan mengacu kepada dimensi tugas utama guru yang
meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi dan menilai termasuk di dalamnya menganalisis hasil
penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Uraian selengkapnya mengenai indikator penilaian kinerja guru dijelaskan
sebagai berikut.
2.1.9.1 Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran.
Tahap perencanan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang
berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan guru
dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru, yaitu mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Muslich (2009: 67) menguraikan aspek dalam perencanaan
pembelajaran menjadi lima indikator, yaitu perumusan tujuan pembelajaran,
43
pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan sumber belajar/media
pembelajaran, skenario/kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.
2.1.9.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan
yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolan kelas, penggunaan media dan
sumber belajar, dan penggunaan metode serta strategi pembelajaran. Muslich
(2009: 72) mengidentifikasi sub komponen pelaksanaan pembelajaran ke dalam
tiga aspek, yaitu kegiatan prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan
kegiatan penutup.
2.1.9.3 Evaluasi/Penilaian Pembelajaran.
Pada tahap ini, seorang guru dituntut memiliki kemampuan dalam
menentukan pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi,
pengolahan, dan penggunaan hasil evaluasi. Menurut Usman (2011: 42) penilaian
dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang diperlukan
dalam menentukan strategi belajar yang tepat maupun dalam memperbaiki proses
belajar mengajar.
Penilaian kinerja guru diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi
diri bagi guru sehingga guru mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan
tantangan yang dimilikinya sebagai bahan untuk mengembangkan potensi, karir,
dan kinerjanya yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) (Mulyasa 2013: 92). Hasil
Penelitian kinerja juga merupakan dasar untuk melakukan perbaikan, pembinaan
dan pengembangan, serta memberikan nilai prestasi kerja bagi guru.
44
Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulkan bahwa penilaian kinerja guru merupakan upaya untuk mengukur
seberapa besar kinerja guru dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota dari
sekolah tempatnya bekerja dan sebagai pengelola pembelajaran di kelasnya.
Melalui penilaian kinerja guru, diharapkan guru akan berusaha untuk
meningkatkan kompetensinya agar penerapan dari kompetensi tersebut dapat
berpengaruh positif bagi kinerjanya. Selain itu, diharapkan pula adanya kebijakan
dari pihak terkait untuk melakukan kegiatan pengembangan keprofesionalan guru.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa penelitian mengenai pengaruh kompetensi pedagogik terhadap
kinerja guru telah banyak dilakukan. Penelitian tentang pengaruh kompetensi
pedagogik terhadap kinerja guru yang dijadikan kajian dalam penelitian ini yaitu:
(1) H. Muhammad Arifin (2013) dari Universitas Yapis Jayapura yang
melakukan penelitian berjudul “The Influence of Competence and External
Motivation Factor toward Teachers Working Performance in Jayapura–
Papua Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa dampak
positif dan signifikan antara motivasi eksternal yaitu gaji pokok, tunjangan
kerja, kompetensi personal, promosi jabatan akademik dan kompetensi
terhadap kinerja guru di Jayapura, Papua Indonesia.
(2) Dita Destiana, Dadang Kurnia, dan Sumardi (2012) dari Universitas Pakuan
yang melakukan penelitian berjudul “Hubungan antara Kompetensi
Pedagogik dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini
45
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru Sekolah Dasar dengan
koefisien korelasi Pearson (r) yang diperoleh sebesar 0,570 dan nilai sig.
(2- tailed) sebesar 0,000. Dimana apabila kompetensi pedagogik semakin
tinggi makan akan semakin tinggi pula kinerja guru Sekolah Dasar di
Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor dan sebaliknya.
(3) Zakiyah Indah Sari (2014) dari Universitas Islam 45 Bekasi yang melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dengan
Kinerja Mengajar Guru di SDIT Nurul Falah Kec. Tambun Utara Kab.
Bekasi”. Dari hasil perhitungan didapat rxy produk momen sebesar 0,683
maka Ho diterima dan koefisien determinasi sebesar 46,7% menunjukkan
bahwa kompetensi pedagogik memberikan konstribusi terhadap kinerja
mengajar guru.
(4) Sri Wahyuni (2013) dari Universitas Terbuka UPBJJ Jambi melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Guru dalam Pembelajaran
terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Bungo”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
sosial secara parsial dan simultan memiliki pengaruh positif dan signnifikan
terhadap kinerja guru.
(5) Puspo Binatmo, Bambang Sumitro, dan Supomo Kandar (2014) dari
Universitas Negeri Lampung dalam artikelnya yang berjudul “Hubungan
Kompetensi Pedagogik, Motivasi Kerja, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
46
terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Sidomulyo
Kabupaten Lampung Selatan”. Hasil analisa data menunjukkan bahwa; (1)
terdapat korelasi positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik
dengan kinerja guru, kompetensi pedagogik berkontribusi sebesar 53,2%
terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Sidomulyo;
(2) terdapat korelasi positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan
kinerja guru, motivasi kerja berkontribusi sebesar 41,8% terhadap kinerja
guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Sidomulyo; (3) terdapat
korelasi positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan
kinerja guru, kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi sebesar 52,5%
terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan
Sidomulyo; (4) terdapat korelasi positif antara kompetensi pedagogik,
motivasi kerja, dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama
dengan kinerja guru, kompetensi pedagogik, motivasi kerja, dan
kepemimpian kepala sekolah secara bersama-sama berkontribusi sebesar
54,5% terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan
Sidomulyo.
(6) Siti Rohimah (2013) dari Universitas Esa Unggul dalam tesisnya yang
berjudul “Pengaruh Kompetensi, Kompensasi, Disiplin Kerja terhadap
Kinerja dan Kepuasan Kerja Guru SMA Islamic Village Karawaci
Tangerang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis koefisien regresi
variabel kompetensi = 0,029, kompensasi = 0,025, dan disiplin kerja = 0,017
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
47
(7) Barinto (2012) dari Universitas Negeri Medan melakukan penelitian yang
berjudul “Hubungan Kompetensi Guru dan Supervisi Akademik dengan
Kinerja Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan”. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan; (1) terdapat hubungan yang signifikan antara
kompetensi guru dengan kinerja guru, (2) terdapat hubungan yang
signifikan antara supervisi akademik dengan kinerja guru, dan (3)
terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi guru dan supervisi
akademik secara bersama-sama dengan kinerja guru.
(8) Da’i Wibowo (2009) dari Universitas Negeri Semarang dalam tesisnya yang
berjudul “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Kompetensi Pedagogik
Guru terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Kersana Kabupaten
Brebes”. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat pengaruh supervisi
kepala sekolah (X1) dengan kinerja guru (Y) sebesar 23,8 %; (2) kompetensi
pedagogik guru (X2) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y). Besar
pengaruhnya yaitu sebesar 0,275 artinya besarnya varian kinerja guru yang
dipengaruhi kompetensi pedagogik guru sebesar 27,5%.
(9) Mardia Hi. Rahman (2014) dari Universitas Khairun Ternate dalam jurnalnya
yang berjudul “Professional Competence , Pedagogical Competence and the
Performance of Junior High School of Science Teachers”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa; (1) kompetensi profesional memiliki efek positif pada
kinerja guru sains, (2) kompetensi pedagogik memiliki efek positif pada
kinerja guru sains, dan (3) baik kompetensi profesional dan pedagogis
memberikan efek positif pada kinerja guru sains SMP di Ternate.
48
Penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa
kompetensi guru, salah satunya yaitu kompetensi pedagogik memberikan
kontribusi positif terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji
adakah pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar
Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
2.3 Kerangka Berpikir
Penerapan dari kompetensi yang dimiliki oleh guru menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu
kompetensi yang sangat berperan dalam kegiatan mengajar adalah kompetensi
pedagogik. Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Kompetensi pedagogik guru memungkinkan guru untuk dapat memahami
siswa dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kebutuhan siswa, sehingga siswa dapat menerima pelajaran
dengan lebih baik dan lebih menyenangkan. Kompetensi pedagogik merupakan
kompetensi yang membedakan antara guru sekolah dasar dengan guru sekolah
pada jenjang yang lebih rendah atau jenjang yang lebih tinggi. Pemahaman
terhadap karakteristik siswa sekolah dasar menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran pada jenjang SD. Siswa sekolah
dasar yang masih belajar pada tahap konkret dan masih senang bermain berbeda
dengan siswa pada jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penguasaan
kompetensi pedagogik guru sangat penting bagi kinerja guru dalam mengajar
yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
49
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh kompetensi
pedagogik terhadap kinerja guru. Untuk mempermudah pemikiran tersebut
digunakan ilustrasi kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kompetensi Pedagogik Berpengaruh terhadap Kinerja Guru.
2.4 Hipotesis
Sugiyono (2014: 99) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Peneliti
merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
2.4.1 Hipotesis Operasional
Ho: tidak ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru
sekolah gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten
Kebumen.
Kompetensi Pedagogik Guru (X)
- Menguasai karakteristik siswa.
- Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
- Menguasai kurikulum.
- Kegiatan pengembangan yang
mendidik.
- Memanfaatkan TIK.
- Pengembangan potensi siswa.
- Komunikasi dengan siswa.
- Penilaian dan evaluasi.
- Memanfaatkan hasil penilaian.
- Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
(Rifa’i dan Anni 2011: 8)
Kinerja Guru (Y)
- Perencanaan pembelajaran
- Pelaksanaan pembelajaran
- Evaluasi pembelajaran
(Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan 2012: 9)
50
Ha: ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah
Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten
Kebumen.
2.4.2 Hipotesis Statistik
Ho: r = 0
Ha: r ≠ 0
51
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian dalam skripsi ini membahas tentang metode
penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji instrumen, serta pengolahan
dan analisis data.
3.1 Metode Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian dan prosedur
penelitian. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data yang
diperoleh dari sampel penelitian kemudian dianalisis sesuai dengan metode
statistik yang digunakan lalu diinterpretasikan. Penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian kuantitatif
merupakan pendekatan yang data penelitiannya berupa angka-angka dan
analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono 2014: 11).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif.
Kerlinger (1996) dalam Riduwan (2013: 49) menjelaskan bahwa “penelitian
52
survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis”. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain
yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan
penelitian. Data yang terkumpul dikelompokkan menurut jenis, sifat, atau
kondisinya kemudian dibuat kesimpulan (Arikunto 2013: 3).
Dalam penelitian ini dilakukan penelitian survey tentang pengaruh
kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan
Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
3.1.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti
secara teratur dan sistematis selama kegiatan penelitian. Secara umum, prosedur
penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan
tahap penyelesaian. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
3.1.2.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal yang peneliti lakukan sebelum
penelitian dilaksanakan. Adapun tahapan-tahapannya dijelaskan sebagai berikut.
(1) Mengajukan topik
Pada tahap ini, peneliti mengajukan tiga topik skripsi ke lembaga PGSD UPP
Tegal FIP UNNES. Tiga topik yang diusulkan kemudian diseleksi oleh ahli,
kemudian dipilih salah satunya sebagai topik untuk penelitian. Topik yang
53
terpilih dari tiga topik yang peneliti ajukan yaitu pengaruh kompetensi
pedagogik terhadap kinerja guru.
(2) Menentukan tempat penelitian
Pada tahap ini, peneliti menentukan tempat untuk melaksanaan penelitian.
Peneliti memilih Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen sebagai tempat penelitian, karena
sekolah dasar di kedua gugus tersebut memiliki permasalahan yang sama
mengenai kinerja guru dalam mengajar.
(3) Melakukan wawancara
Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan
guru untuk mendapatkan data awal penelitian berupa jumlah dan nama-nama
guru, serta permasalahan yang ada di sekolah yang dijadikan sebagai tempat
penelitian. Wawancara yang digunakan berupa wawancara tidak terstruktur
yang dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 16-17 Januari 2015.
(4) Menentukan populasi dan sampel
Pada tapap ini, peneliti menentukan populasi dan sampel penelitian. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini yairu semua guru di Sekolah Dasar
Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik
proportionate stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel dari
anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional.
(5) Menyusun proposal skripsi
Pada tahap ini, peneliti menyusun proposal skripsi yang selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing yaitu Drs. Noto Suharto, M.Pd.
54
(6) Membuat instrumen penelitian
Pada tahap ini, peneliti menyusun instrumen penelitian berupa angket tertutup
dengan skala Likert yang terdiri dari empat jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.
(7) Seminar proposal
Pada tahap ini, proposal yang telah disusun oleh peneliti diseminarkan di
hadapan dua dosen penguji (Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd. dan Sri Ismi
Rahayu, M.Pd.) dan dosen pembimbing (Drs. Noto Suharto, M.Pd.). Seminar
proposal dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret 2015 di ruang A5-112
PGSD UPP Tegal FIP UNNES.
(8) Mengurus perizinan penelitian
Pada tahap ini, peneliti mengurus perizinan penelitian yang dimulai dari
lembaga PGSD UPP Tegal, Kesbangpolinmas Kabupaten Kebumen,
BAPPEDA Kabupaten Kebumen, UPTD Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen, dan selanjutnya ke masing-masing Sekolah Dasar
Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
3.1.2.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap dilaksanakannya penelitian. Adapun
tahapan-tahapannya sebagai berikut.
(1) Melakukan uji coba instrumen
Uji coba instrumen berupa angket dilakukan kepada 17 guru selain guru yang
dijadikan sebagai sampel penelitian di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan
Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Item angket yang
55
diujicobakan berjumlah 60 item untuk angket kompetensi pedagogik guru dan
53 item untuk angket kinerja guru. Uji coba instrumen bertujuan untuk
menentukan item angket yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian.
(2) Menganalisis hasil uji coba instrumen
Analisis hasil uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen. Hasil uji coba instrumen dianalisis menggunakan
program SPSS versi 20.
(3) Melaksanakan penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan membagikan instrumen penelitian
berupa angket kepada guru yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Angket
yang dibagikan kepada sampel penelitian yaitu angket dengan item yang telah
dinyatakan valid dan reliabel berdasarkan hasil uji coba instrumen. Pengisian
angket diberi waktu selama 7 hari yaitu dari hari Kamis, 16 April 2015
sampai dengan hari Rabu, 22 April 2015.
3.1.2.3 Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap setelah penelitian dilaksanakan.
Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut.
(1) Menulis deskripsi data hasil penelitian.
Data pengisian angket ditulis pada program Microsoft Office Excel 2007 yang
selanjutnya akan diolah datanya menggunakan program SPSS versi 20.
(2) Menganalisis data hasil penelitian.
Analisis data hasil penelitian diolah menggunakan program SPSS versi 20
untuk menjawab hipotesis penelitian.
56
(3) Menyimpulkan hasil penelitian.
Hasil penelitian disimpulkan berdasarkan pengolahan data yang sesuai
dengan hipotesis penelitian yang diajukan.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 64), “variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
3.2.1 Variabel bebas
Varibel bebas (variabel independen) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru.
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan
variabel lain. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja guru dalam
mengajar.
Hubungan antara kompetensi pedagogik guru (variabel bebas) terhadap
kinerja guru (variabel terikat) dapat ditunjukkan pada skema berikut:
Gambar 3.1. Hubungan antara Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y)
Kompetensi Pedagogik Guru (X) Kinerja Guru (Y)
57
3.3 Definisi Operasional
Pada penelitian ini, variabel yang diteliti yaitu variabel kompetensi
pedagogik guru (X) dan variabel kinerja guru (Y). Variabel-variabel tersebut
didefinisikan secara operasional sebagai berikut.
3.3.1 Kompetensi Pedagogik Guru (X)
Kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu kompetensi guru dalam
mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa.
Indikator kompetensi pedagogik guru mencakup beberapa hal, yaitu:
(1) menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual;
(2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;
(3) menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu;
(4) terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik;
(5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik;
(6) memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki;
(7) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa;
(8) terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;
(9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran;
(10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
58
3.3.2 Kinerja Guru (Y)
Kinerja guru dalam mengajar merupakan penampilan kerja yang dilakukan
oleh seorang guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam
memberikan bimbingan belajar, baik berupa pengetahuan maupun keterampilan.
Terdapat tiga dimensi kinerja guru dalam mengajar yang terdiri dari 10 indikator.
Dimensi kinerja guru dalam mengajar mencakup kegiatan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi/penilaian pembelajaran.
Dimensi pertama yaitu dimensi perencanaan pembelajaran yang terdiri dari
empat indikator, yaitu: (1) perumusan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai
dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik siswa; (2) penyusunan
bahan ajar secara runtut, logis, kontekstual dan mutakhir; (3) perencanaan
kegiatan pembelajaran yang efektif; (4) Pemilihan sumber belajar/media
pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran.
Dimensi kedua yaitu dimensi pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari
tiga indikator, yaitu: (1) membuka pelajaran; (2) mengelola kegiatan inti; (3)
menutup pembelajaran. Dimensi ketiga yaitu dimensi evaluasi pembelajaran yang
terdiri dari empat indikator, yaitu: (1) penyusunan alat evaluasi untuk mengukur
kemajuan dan keberhasilan belajar siswa.; (2) penggunaan berbagai strategi dan
metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar siswa dalam
mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP; (3)
pemanfaatan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi siswa
tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran
selanjutnya.
59
3.4 Populasi dan Sampel
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai populasi dan penentuan sampel
yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2014: 119). Menurut
Riduwan (2013: 54), populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa
dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, yang diuraikan
sebagai berikut.
Tabel 3.1. Data Populasi Penelitian
No. Sekolah Jumlah Guru
1. SD Negeri 1 Jlegiwinangun 8 orang
2. SD Negeri 2 Jlegiwinangun 11 orang
3. SD Negeri 1 Triwarno 9 orang
4. SD Negeri 2 Triwarno 9 orang
5. SD Negeri Korowelang 9 orang
6. SD Negeri 1 Pejagatan 8 orang
7. SD Negeri 2 Pejagatan 7 0rang
8. SD Negeri Ungaran 8 orang
9. SD Negeri Mrinen 10 orang
Jumlah 79 orang
Berdasarkan perhitungan jumlah populasi yang telah diuraikan, maka
diketahui jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 79 guru Sekolah Dasar
Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
60
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014: 120), “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu probability sampling. Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Sugiyono 2014: 122). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik
proportionate stratified random sampling. Menurut Riduwan (2013: 58),
“proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sampel dari
anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan
sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis)”.
Pengambilan jumlah sampel menggunakan tabel krecjie dengan taraf
kesalahan 5%, menghasilkan jumlah sampel sebanyak 62 dari jumlah populasi 79.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
rumus proporsional random sampling dari Sugiyono (1999: 67) yang dikutip
oleh Riduwan (2013: 66) yaitu:
Keterangan:
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
61
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka sampel
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
Tabel 3.2. Data Sampel
No. Nama Sekolah Jumlah
Populasi Jumlah Sampel
1. SD Negeri 1 Jlegiwinangun 8 orang 8/79 x 62 = 6
2. SD Negeri 2 Jlegiwinangun 11 orang 11/79 x 62 = 9
3. SD Negeri 1 Triwarno 9 orang 9/79 x 62 = 7
4. SD Negeri 2 Triwarno 9 orang 9/79 x 62 = 7
5. SD Negeri Korowelang 9 orang 9/79 x 62 = 7
6. SD Negeri 1 Pejagatan 8 orang 8/79 x 62 = 6
7. SD Negeri 2 Pejagatan 7 0rang 7/79 x 62 = 6
8. SD Negeri Ungaran 8 orang 8/79 x 62 = 6
9. SD Negeri Mrinen 10 orang 10/79 x 62 = 8
Jumlah 79 orang 62 orang
Berdasarkan perhitungan pada tabel 3.2, maka dapat dibaca sampel
penelitian untuk guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen sebanyak 62 guru dari jumlah populasi 79
guru.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
angket/kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Uraian selengkapnya sebagai
berikut.
3.5.1 Angket/Kuesioner
Sugiyono (2014: 193) mendefinisikan kuesioner atau angket sebagai
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
62
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka. Dalam
penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berupa
pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengetahui kompetensi pedagogik
guru dan kinerja guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
3.5.2 Dokumentasi
Menurut Arikunto (2013: 274) “metode dokumentasi, yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Metode
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
jumlah dan nama-nama guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima
Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, foto-foto penelitian, dan
rekaman wawancara.
3.5.3 Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara
tidak terstruktur. Sugiyono (2014: 191) menjelaskan bahwa wawancara tidak
terstruktur merupakan wawancara yang bebas tanpa menggunakan pedoman
wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap. Wawancara digunakan
untuk melakukan studi pendahuluan untuk menghimpun informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara
terhadap kepala sekolah dan beberapa guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan
Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
63
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data-data penelitian. Dalam penelitian ini digunakan instrumen non tes. Instrumen
non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Angket
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur dua variabel, yaitu variabel
kompetensi pedagogik guru dan variabel kinerja guru.
Angket yang digunakan untuk mengukur kompetensi pedagogik dan
kinerja guru dalam penelitian ini adalah angket berbentuk skala Likert yang terdiri
dari empat jawaban dengan skala penilaian sangat setuju diberi skor 4, setuju
diberi skor 3, kurang setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1 untuk
pernyataan positif.
Tabel 3.3. Skala Likert
Jawaban Skor Pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Kurang setuju (KS) 2 3
Tidak setuju (TS) 1 4
Untuk mengetahui instrumen yang dibuat telah valid dan reliabel, maka
perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.
3.7 Uji Instrumen
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai uji instrumen yang mencakup
uji validitas dan uji reliabilitas instrumen. Penjelasan selengkapnya mengenai uji
validitas dan uji reliabilitas instrumen sebagai berikut.
64
3.7.1 Uji Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu
instrumen (Arikunto 2013: 211). Uji validitas digunakan untuk mengukur valid
tidaknya instrumen penelitian yang akan digunakan, dalam hal ini yaitu
kuesioner/angket. Validitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah
validitas konstruksi, karena untuk instrumen nontes yang digunakan untuk
mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (Sugiyono 2014: 170).
Uji validitas kuesioner dilakukan dengan rumus Pearson Product Moment.
Sugiyono (2014: 172) mengemukakan bahwa pengujian validitas konstruksi
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item
instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut.
rhitung = ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan:
rhitung = koefisien korelasi
∑ = jumlah skor item
∑ = jumlah skor total (seluruh item)
= jumlah responden
Untuk memudahkan uji validitas, maka validitas instrumen dihitung
menggunakan program SPSS versi 20. Langkah-langkah pengujian validitas
menggunakan SPSS versi 20 yaitu klik Analyze Correlate Bivariate,
masukkan semua item ke kotak Variables kemudian klik OK (Priyatno 2012: 113-
65
4). Kriteria penentuannya yaitu apabila koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau
lebih (paling kecil 0,3), maka butir instrumen dinyatakan valid (Sugiyono 2014:
183).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik (Arikunto 2013: 221).
Reliabilitas instrumen penelitian angket didapatkan dengan menggunakan
perhitungan Cronbach’s Alpha, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk
angket yang skornya merupakan rentangan antara 1-4. Arikunto (2013: 239)
menjelaskan bahwa rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen
yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Adapun
rumus Alpha menurut Arikunto sebagai berikut.
r11 = [
] [
∑
]
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = jumlah varians butir
= varians total
Selanjutnya untuk memudahkan menghitung reliabilitas instrumen dibantu
dengan program SPSS versi 20. Langkah-langkah pengujian reliabilitas
menggunakan SPSS versi 20 yaitu klik Analyze Scale Reliability Analysis,
masukkan variabel yang valid (setelah diuji dengan uji validitas) ke kotak Items,
66
klik Statistics, pada Descriptives For klik Scale If Item Deleted, klik Continue,
klik Ok (Priyatno 2012: 184-5). Jika koefisien reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih
(minimal 0,6), berarti instrumen dikatakan reliabel (Sugiyono 2014: 184).
3.8 Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik
inferensial. “Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau
statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi” (Sugiyono 2014: 201).
Pengujian persyaratan analisis dilakukan dengan menggunakan analisis statistik
parametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi
melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel (Sugiyono
2014: 201).
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran tentang data yang diteliti sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(Sugiyono 2014: 199). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui
gambaran umum mengenai variabel kompetensi pedagogik dan kinerja guru.
Persentase tiap item soal pada variabel kompetensi pedagogik dan kinerja
guru dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
P =
∑ × 100%
67
Keterangan:
P = persentase item
Sk = skor keseluruhan yang diperoleh
Sk = jumlah skor maksimal (Riduwan 2013: 89).
Kriteria interpretasi skor kompetensi pedagogik dan kinerja guru menurut
Riduwan (2013: 89) sebagai berikut:
Tabel 3.4. Klasifikasi tiap Kategori
Persentase Kriteria
81 % – 100 % Sangat kuat
61 % – 80 % Kuat
41 % – 60 % Cukup
21 % – 40 % Lemah
0 % – 20 % Sangat Lemah
Perhitungan analisis deskriptif data menggunakan bantuan program SPSS
versi 20. Langkah-langkah perhitungannya yaitu klik Analyze – Deskriptif
Statistics – Frequencies. Pilih variabel kompetensi pedagogik dan kinerja guru
kemudian masukkan ke kotak Variable(s). Klik ikon Statistics, maka akan muncul
kotak dialog Frequencies Statistics. Aktifkan Checkbox untuk memunculkan
item-item analisis yang diinginkan. Beri tanda checklist pada pilihan yang akan
diaktifkan, yaitu Mean, Median, Mode, Sum, Std. Deviation, Variance, Range,
Minimum, Maximum. Klik Continue, lalu klik OK untuk melihat hasil analisis
pada jendela Output (Priyatno 2012:29-32).
3.8.2 Uji Prasyarat Analisis
Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengajuan hipotesis dan
menjawab rumusan masalah yang diajukan. Riduwan (2013: 119) menjelaskan
68
bahwa apabila menggunakan analisis parametris, maka harus dilakukan pengujian
persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya seperti homogenitas untuk uji
perbedaan (komparatif), normalitas dan linearitas untuk uji korelasi dan regresi.
Analisis akhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear sederhana, sehingga uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas dan
uji linieritas.
3.8.2.1 Uji Normalitas
Sugiyono (2014: 202) menyatakan bahwa statistik parametris memerlukan
terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis
harus berdistribusi normal. Uji normalitas harus dilakukan terlebih dahulu, apabila
data tidak normal, maka statistik parametris tidak bisa digunakan, sehingga
statistik yang bisa digunakan adalah statistik nonparametris.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara uji
Liliefors karena data yang digunakan berupa data interval. Peneliti menggunakan
bantuan program SPSS versi 20 untuk menghitung normalitas data dengan
langkah klik menu Analyze Descriptives Statistics Explore, masukkan
variabel kompetensi pedagogik ke Dependent List, klik tombol Plots, pilih
Normality Plots With Test, klik Continue lalu OK (Priyatno 2012: 47-9). Jika
signifikansi > 0,05; maka data berdistribusi normal (Priyatno 2012: 57).
3.8.2.2 Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat garis regresi antara variabel X
(kompetensi pedagogik guru) dan variabel Y (kinerja guru) membentuk garis
linier atau tidak. Jika tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
69
∑ ∑
{∑ ∑ ∑
}
∑{∑ ∑
}
Keterangan:
JK (T) = Jumlah Kuadrat Total
JK (a) = Jumlah Kuadrat Koefisien a
JK (b│a) = Jumlah Kuadrat Regresi (b│a)
JK (S) = Jumlah Kuadrat Sisa
JK (TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
JK (G) = Jumlah Kuadrat Galat (Sugiyono 2013: 265).
Perhitungan uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS versi 20 dengan langkah klik menu Analyze Compare Means Means.
Masukkan variabel kompetensi pedagogik ke Independent List dan kinerja guru ke
Dependent List. Klik tombol Options lalu pilih Test for Linearity. Klik Continue
lalu OK. Untuk pengujian linearitas, hanya output ANOVA Tabel yang digunakan.
Apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 kesimpulannya regresi linier
(Priyatno 2010: 73).
70
3.9 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
Teknik analisis akhir (pengujian hipotesis) dalam penelitian ini yaitu
analisis regresi linear sederhana dan koefisien determinan.
3.9.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya untuk meramalkan atau
memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi
sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau
hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
(Riduwan 2013: 148). Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:
= subjek variabel terikat yang diproyeksikan.
= variabel bebas yang memiliki nilai tertentu yang diprediksikan.
= nilai konstanta harga Y jika X = 0.
= nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
Nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dalam perhitungan analisis regresi linier sederhana, peneliti menggunakan
program SPSS versi 20 dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze –
Regression – Linier. Masukkan variabel kompetensi pedagogik ke kotak
Independent(s) dan variabel kinerja guru pada kotak Dependent lalu klik OK
71
(Priyatno 2012: 120-1). Pengujian hipotesis dilihat pada output ANOVA kolom
Sig. Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Namun jika sig < 0,05 H0
ditolak dan Ha diterima (Priyatno 2012: 126).
3.9.2 Koefisien Determinan
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel
Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan dengan menggunakan
rumus:
KP = X 100%
Keterangan:
KP = besarnya koefisien determinan
r = nilai koefisien korelasi (Riduwan 2013: 139).
Untuk menghitung koefisien determinasi peneliti menggunakan bantuan
program SPSS versi 20 dengan langkah-langkah: Klik Analyze – Regression –
Linier. Masukkan variabel kinerja guru (Y) ke kotak Dependent dan variabel
kompetensi pedagogik guru (X) pada kotak Independent(s). Klik OK (Priyatno
2012: 120-1). Besar koefisien determinasi dilihat pada output Model Summary
kolom R Square (Priyatno 2012: 123).
117
BAB 5
PENUTUP
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap
Kinerja Guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen” telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh dapat dibuat kesimpulan dan saran dari penelitian ini. Berikut
uraian selengkapnya.
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis, hasil dan pembahasan yang
telah dikemukakan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
(1) Terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi pedagogik terhadap kinerja
guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen.
(2) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru tergolong
kuat dengan koefisien korelasi 0,607. Besarnya skor kinerja guru Sekolah
Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten
Kebumen dapat diprediksi melalui besarnya skor kompetensi pedagogik
dengan persamaan regresi Ŷ = 26,228 + 0,744 X. Konstribusi pengaruh
kompetensi pedagogik (X) terhadap kinerja guru (Y) Sekolah Dasar Gugus
Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen sebesar
36,9% dan sisanya 63,1% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
118
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
(1) Bagi dinas pendidikan Kabupaten Kebumen diharapkan untuk
memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh para guru. Karena kompetensi
berpengaruh kuat terhadap kinerja guru dalam mengajar. Tingkat kompetensi
memberikan konstribusi yang besar akan tercapainya kinerja guru yang
optimal. Oleh karena itu, upaya peningkatan kompetensi sudah selayaknya
dilakukan untuk mencapai kinerja guru yang optimal, sehingga akan
menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik.
(2) Pihak sekolah hendaknya bekerjasama dengan guru dan pihak yang berkaitan
dalam memberikan layanan untuk meningkatkan kinerja, sehingga dapat
mencapai hasil yang optimal.
(3) Bagi guru diharapkan tidak bosan untuk meningkatkan kompetensinya dan
terus menggali kemampuan pedagogisnya dengan mengikuti berbagai
pelatihan, seperti workshop atau pendidikan dan latihan (diklat).
(3) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor lain yang juga
mempengaruhi kinerja guru, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan
baru bagi peningkatan kinerja dalam mencapai kinerja yang diharapkan.
119
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H. Muhammad. 2013. The Influence of Competence and External
Motivation Factor toward Teachers Working Performance in Jayapura–
Papua Indonesia. IOSR Journal of Business and Management. Vol. 2/5:
1-7. Available at www.iosrjournals.org. Accessed 19/3/2015.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Barinto. 2012. Hubungan Kompetensi Guru dan Supervisi Akademik dengan
Kinerja Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan. Jurnal
Tabularasa PPS Unimed. Vol. 9/2: 201-214.
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23935-Barinto.pdf.
Diakses 20/3/2015.
Binatmo, Puspo. Bambang Sumitro. dan Supomo Kandar. 2014. Hubungan
Kompetensi Pedagogik, Motivasi Kerja, dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama di
Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Universitas Negeri
Lampung.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=112058&val=2338.
Diakses 23/3/2015.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
________. 2005. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
________. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Destiana, Dita. Dadang Kurnia. dan Sumardi. 2012. Hubungan antara Kompetensi
Pedagogik dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar. Universitas Pakuan.
http://ejournal.unpak.ac.id/download.php?file=mahasiswa&id=559&nam
e=e-Jurnal%20(Dita%20Destiana,%20037108082).pdf. Diakses
23/3/2015.
Hadis, Abdul. dan Nurhayati B. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
120
Hakim, Adnan. 2015. Contribution of Competence Teacher (Pedagogical,
Personality, Professional Competence and Social) On the Performance
of Learning. The International Journal Of Engineering And Science. Vol.
4/2: 1-12. Available at www.theijes.com. Accessed 18/3/2015.
Hamalik, Oemar. 2010. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Kencana, Edi. 2013. Hakekat Seorang Guru.
http://edisumarno.blogspot.com/2013/05/hakekat-seorang-guru.html.
Diakses 18/2/2015.
Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali
Press.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Kompetensi
Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyadi, Acep. 2011. Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Iklim Organisasi
terhadap Kinerja Guru. Turats. Vol. 7/2: 49-61. http://www.ejournal-
unisma.net/ojs/index.php/turats/article/download/503/474. Diakses
19/3/2015.
Mulyasa, E. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebuah Penduan
Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
_________. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
_________. 2013. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2009. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nirmaliani, dkk. 2014. Kompetensi Pedagogik.
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35336678/KOMPET
ENSI_PEDAGOGIK.docx?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMT
NPEA&Expires=1426994066&Signature=9KIgEgD2%2F38kL9cN9T%
2BFXV1%2B5TU%3D. Diakses 21/3/2015.
121
Priansa, Donni Juni. 2014. Kinerja dan Profesionalisme Guru. Bandung:
Alfabeta.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
____________. 2012. Cara Kiat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Putri, Evie Widya Surya. 2010. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar.
http://evie4210.blogspot.com/. Diakses 21/3/2015.
Rachmawati, Tutik. dan Daryanto. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan
Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.
Rahman, Mardia Hi. 2014. Professional Competence, Pedagogical Competence
and the Performance of Junior High School of Science Teachers. Journal
of Education and Practice. Vol. 5/9: 2222-288X. Available at
http://iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/viewFile/11868/12216.
Accessed 18/3/2015.
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian: untuk Guru-Karyawan dan Saya
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rifa’i, Achmad. dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Unnes Press.
Rohimah, Siti. 2013. Pengaruh Kompetensi, Kompensasi, Disiplin Kerja terhadap
Kinerja dan Kepuasan Kerja Guru SMA Islamic Village Karawaci
Tangerang. Tesis. Universitas Esa Unggul.
http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdftesis2/41572.pdf. Diakses
18/3/2015.
Sagala, Syaiful. 2013. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sari, Zakiyah Indah. 2014. Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dengan
Kinerja Mengajar Guru di SDIT Nurul Falah Kec. Tambun Utara Kab.
Bekasi. Jurnal. Vol. II/1: 47-53. http://ejournal-
unisma.net/ojs/index.php/PEDAGOGIK/article/download/842/752.
Diakses 20/3/2015.
122
Satori, Jam’an. dkk. 2008. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2013. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Suharjo. 2006. Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
________. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sutomo. dan Titi Prihatin. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: Unnes Press.
Uno, Hamzah. B. 2014: Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Moh. Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Wahyuni, Sri. 2013. Pengaruh Kompetensi Guru dalam Pembelajaran terhadap
Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Bungo. Tesis. Universitas Terbuka.
http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdftesis2/41572.pdf. Diakses
18/3/2015.
Wibowo, Da’i. 2009. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Kompetensi
Pedagogik Guru Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Kersana
Kabupaten Brebes. Tesis. Universitas Negeri Semarang.
http://lib.unnes.ac.id/16712/1/1103504003.pdf. Diakses 20/3/2015.
Widoyoko, Eko Putro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Xu, Anguo. and Long Ye. 2014. Impacts of Teachers’ Competency on Job
Performance in Research Universities with Industry Characteristics:
Taking Academic Atmosphere as Moderator. Journal of Industrial
Engineering and Management. Vol. 7/5: 1283-1292. Available at
http://www.jiem.org/index.php/jiem/article/download/1261/636.
Accessed 19/3/2015.
123
Lampiran 1
DAFTAR POPULASI PENELITIAN
NO. NAMA SEKOLAH
1. Santoso Darmiyanto, A. Ma.Pd. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
2. Muchtasor SD Negeri 1 Jlegiwinangun
3. Partini, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
4. Hadiatmo, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
5. Halimatus Sa’diyah SD Negeri 1 Jlegiwinangun
6. Maemunatun, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
7. Sujati, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
8. Khaisun Tafdil, S.Pd. I. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
9. Mutingatun SD Negeri 2 Jlegiwinangun
10. Ngadino SD Negeri 2 Jlegiwinangun
11. Rohati SD Negeri 2 Jlegiwinangun
12. Sri Anjar SD Negeri 2 Jlegiwinangun
13. Sri Istingatun SD Negeri 2 Jlegiwinangun
14. Sugeng Riyadi SD Negeri 2 Jlegiwinangun
15. Sukoyo SD Negeri 2 Jlegiwinangun
16. Sulastri SD Negeri 2 Jlegiwinangun
17. Sumiyati SD Negeri 2 Jlegiwinangun
18. Supriyadi SD Negeri 2 Jlegiwinangun
19. Tri Apriyati SD Negeri 2 Jlegiwinangun
20. Yuliana Jemilah, A.Ma. SD Negeri 1 Triwarno
21. Agus Marsudi, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Triwarno
22. Sukarti, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Triwarno
23. Siti Mukminah, S.Pd. SD Negeri 1 Triwarno
24. Nuryasih, S.Pd. SD Negeri 1 Triwarno
25. Khusfatun Khasanah, S.Pd. SD Negeri 1 Triwarno
26. Atin Kartikasari SD Negeri 1 Triwarno
27. Ragil Kakung D. S., S.Pd. SD Negeri 1 Triwarno
28. Nur Laelatul A., S.Pd. I. SD Negeri 1 Triwarno
29. Sutarman, S.Pd. SD Negeri 2 Triwarno
30. Slamet C., A.Ma. SD Negeri 2 Triwarno
31. Sidah, S.Pd.SD. SD Negeri 2 Triwarno
32. Agustin Isnaeni, A.Ma. SD Negeri 2 Triwarno
33. Ngesti Lestari, A.Ma. SD Negeri 2 Triwarno
34. Esti Nofariani, A.Ma. SD Negeri 2 Triwarno
35. Kurdiyono SD Negeri 2 Triwarno
36. Sri Wahyuni R. SD Negeri 2 Triwarno
37. Arif Nasrulloh SD Negeri 2 Triwarno
38. Supriyadi, A.Ma. Pd. SD Negeri Korowelang
39. Suripto, S.Pd. I. SD Negeri Korowelang
40. Puji Lestari, S.Pd.SD. SD Negeri Korowelang
124
NO. NAMA SEKOLAH
41. Eva Paskarina M., S.Pd.SD. SD Negeri Korowelang
42. Rokhani P., S.Pd.SD. SD Negeri Korowelang
43. Sutris, A.Ma. SD Negeri Korowelang
44. Siswanto SD Negeri Korowelang
45. Siti Hartuti, S.Pd. SD Negeri Korowelang
46. Siti Ngaisah, S.Pd.SD. SD Negeri Korowelang
47. Ruri Endang Suprapti, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Pejagatan
48. Musa Antiklas, S.Pd. SD Negeri 1 Pejagatan
49. Soimah SD Negeri 1 Pejagatan
50. Toto Saputro, A.Ma. SD Negeri 1 Pejagatan
51. Santi Oktaviana S., A.Ma. SD Negeri 1 Pejagatan
52. Lyli Jayanti SD Negeri 1 Pejagatan
53. Catur Nurkhalimah SD Negeri 1 Pejagatan
54. Mizanul Akrom, S.Pd.I. SD Negeri 1 Pejagatan
55. Parno, A.Ma.Pd. SD Negeri 2 Pejagatan
56. Suparyati, S.Pd. SD Negeri 2 Pejagatan
57. Mulyadi, A.Ma.Pd. SD Negeri 2 Pejagatan
58. Royani Sa’adah, S.Pd. SD Negeri 2 Pejagatan
59. Siti Munawaroh SD Negeri 2 Pejagatan
60. Mustahsin SD Negeri 2 Pejagatan
61. Rudy Marwanto SD Negeri 2 Pejagatan
62. Lily Herliawati, S.Pd. SD Negeri Ungaran
63. Salimah, S.Pd. SD Negeri Ungaran
64. Alimin, S.Pd. I. SD Negeri Ungaran
65. Hj. Sumarni, S.Pd. SD Negeri Ungaran
66. Heri Wiji Lestari, S.Pd.SD. SD Negeri Ungaran
67. Sri Iriani, S.Pd. SD Negeri Ungaran
68. Tunsiyah SD Negeri Ungaran
69. Siti Amaniah SD Negeri Ungaran
70. Adi Supriyatno, A.Ma. SD Negeri Mrinen
71. Suhartatik, S.Pd. SD Negeri Mrinen
72. Sutarmi SD Negeri Mrinen
73. Toha, A.Ma. SD Negeri Mrinen
74. Marsodik, S.Pd. Jas. SD Negeri Mrinen
75. Anestien S. Lestari, S.Pd. SD Negeri Mrinen
76. Nuryatul Khasanah, S.Pd. SD Negeri Mrinen
77. Dwi Pujowidodo SD Negeri Mrinen
78. Perti Albani, S.Pd. SD Negeri Mrinen
79. Apriliana Rejeki, S.Pd. SD Negeri Mrinen
125
Lampiran 2
DAFTAR SAMPEL PENELITIAN
NO. NAMA SEKOLAH
1. Santoso Darmiyanto, A. Ma.Pd. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
2. Muchtasor SD Negeri 1 Jlegiwinangun
3. Hadiatmo, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
4. Maemunatun, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
5. Sujati, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
6. Khaisun Tafdil, S.Pd. I. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
7. Mutingatun SD Negeri 2 Jlegiwinangun
8. Ngadino SD Negeri 2 Jlegiwinangun
9. Sri Anjar SD Negeri 2 Jlegiwinangun
10. Sri Istingatun SD Negeri 2 Jlegiwinangun
11. Sugeng Riyadi SD Negeri 2 Jlegiwinangun
12. Sukoyo SD Negeri 2 Jlegiwinangun
13. Sumiyati SD Negeri 2 Jlegiwinangun
14. Supriyadi SD Negeri 2 Jlegiwinangun
15. Tri Apriyati SD Negeri 2 Jlegiwinangun
16. Yuliana Jemilah, A.Ma. SD Negeri 1 Triwarno
17. Agus Marsudi, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Triwarno
18. Sukarti, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Triwarno
19. Nuryasih, S.Pd. SD Negeri 1 Triwarno
20. Khusfatun Khasanah, S.Pd. SD Negeri 1 Triwarno
21. Atin Kartikasari SD Negeri 1 Triwarno
22. Ragil Kakung D. S., S.Pd. SD Negeri 1 Triwarno
23. Sutarman, S.Pd. SD Negeri 2 Triwarno
24. Slamet C., A.Ma. SD Negeri 2 Triwarno
25. Agustin Isnaeni, A.Ma. SD Negeri 2 Triwarno
26. Ngesti Lestari, A.Ma. SD Negeri 2 Triwarno
27. Kurdiyono SD Negeri 2 Triwarno
28. Sri Wahyuni R. SD Negeri 2 Triwarno
29. Arif Nasrulloh SD Negeri 2 Triwarno
30. Supriyadi, A.Ma. Pd. SD Negeri Korowelang
31. Puji Lestari, S.Pd.SD. SD Negeri Korowelang
32. Eva Paskarina M., S.Pd.SD. SD Negeri Korowelang
33. Rokhani P., S.Pd.SD. SD Negeri Korowelang
34. Sutris, A.Ma. SD Negeri Korowelang
35. Siswanto SD Negeri Korowelang
36. Siti Hartuti, S.Pd. SD Negeri Korowelang
37. Ruri Endang Suprapti, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Pejagatan
38. Musa Antiklas, S.Pd. SD Negeri 1 Pejagatan
39. Soimah SD Negeri 1 Pejagatan
40. Santi Oktaviana S., A.Ma. SD Negeri 1 Pejagatan
126
NO. NAMA SEKOLAH
41. Catur Nurkhalimah SD Negeri 1 Pejagatan
42. Mizanul Akrom, S.Pd.I. SD Negeri 1 Pejagatan
43. Parno, A.Ma.Pd. SD Negeri 2 Pejagatan
44. Suparyati, S.Pd. SD Negeri 2 Pejagatan
45. Mulyadi, A.Ma.Pd. SD Negeri 2 Pejagatan
46. Royani Sa’adah, S.Pd. SD Negeri 2 Pejagatan
47. Siti Munawaroh SD Negeri 2 Pejagatan
48. Rudy Marwanto SD Negeri 2 Pejagatan
49. Lily Herliawati, S.Pd. SD Negeri Ungaran
50. Alimin, S.Pd. I. SD Negeri Ungaran
51. Heri Wiji Lestari, S.Pd.SD. SD Negeri Ungaran
52. Sri Iriani, S.Pd. SD Negeri Ungaran
53. Tunsiyah SD Negeri Ungaran
54. Siti Amaniah SD Negeri Ungaran
55. Adi Supriyatno, A.Ma. SD Negeri Mrinen
56. Suhartatik, S.Pd. SD Negeri Mrinen
57. Sutarmi SD Negeri Mrinen
58. Marsodik, S.Pd. Jas. SD Negeri Mrinen
59. Toha, A.Ma. SD Negeri Mrinen
60. Nuryatul Khasanah, S.Pd. SD Negeri Mrinen
61. Dwi Pujowidodo SD Negeri Mrinen
62. Apriliana Rejeki, S.Pd. SD Negeri Mrinen
127
Lampiran 3
DAFTAR POPULASI UJI COBA ANGKET
NO. NAMA SEKOLAH
1. Partini, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
2. Halimatus Sa’diyah SD Negeri 1 Jlegiwinangun
3. Rohati SD Negeri 2 Jlegiwinangun
4. Sulastri SD Negeri 2 Jlegiwinangun
5. Siti Mukminah, S.Pd. SD Negeri 1 Triwarno
6. Nur Laelatul A., S.Pd. I. SD Negeri 1 Triwarno
7. Sidah, S.Pd.SD. SD Negeri 2 Triwarno
8. Esti Nofariani, A.Ma. SD Negeri 2 Triwarno
9. Suripto, S.Pd. I. SD Negeri Korowelang
10. Siti Ngaisah, S.Pd.SD. SD Negeri Korowelang
11. Toto Saputro, A.Ma. SD Negeri 1 Pejagatan
12. Lyli Jayanti SD Negeri 1 Pejagatan
13. Mustahsin SD Negeri 2 Pejagatan
14. Salimah, S.Pd. SD Negeri Ungaran
15. Hj. Sumarni, S.Pd. SD Negeri Ungaran
16. Anestien S. Lestari, S.Pd. SD Negeri Mrinen
17. Perti Albani, S.Pd. SD Negeri Mrinen
128
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN
VARIABEL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
No. Indikator
Penyebaran Item Angket
Jumlah Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
1. Menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 - 7
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
8, 10, 11, 12, 15,
16 9, 13, 14 10
3. Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu.
17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 25, 24 9
4. Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik. 26, 27, 28, 29, 30,
31 - 6
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. 32, 33, 34, 37, 38 35, 36 7
6. Memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
39,40, 41, 42, 43,
44, - 6
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa. 45, 46, 47 - 3
8. Terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 48, 49, 50 - 3
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran. 51, 52, 53 - 3
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 54, 55, 56, 59, 60 57, 58 7
TOTAL 52 8 60
Sumber: Rifa’i dan Anni (2011: 8)
Lam
pira
n 4
129
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN
VARIABEL KINERJA GURU
No. Dimensi Indikator
Penyebaran Item Angket
Jumlah Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
1. Perencanaan
Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik siswa. 1, 2 - 2
Penyusunan bahan ajar secara runtut, logis, kontekstual dan
mutakhir. 3, 4 - 2
Perencanaan kegiatan pembelajaran yang efektif. 6, 7, 8, 9, 10 5 6
Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran sesuai dengan
materi dan strategi pembelajaran.
11, 12, 13, 14,
15 - 5
2. Pelaksanaan
Pembelajaran Membuka pelajaran 16, 17, 18, 19 - 4
Mengelola kegiatan inti
20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27,
28, 32, 33, 34,
35, 36, 37, 38,
39
29, 30, 31 20
Menutup pembelajaran 40, 41, 42, 43 - 4
3. Evaluasi
Pembelajaran
Penyusunan alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan
keberhasilan belajar siswa. 44, 46, 47 45 4
Penggunaan berbagai strategi dan metode penilaian untuk
memantau kemajuan dan hasil belajar siswa dalam mencapai
kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP.
48, 49 - 2
Lam
pira
n 5
130
No. Dimensi Indikator
Penyebaran Item Angket
Jumlah Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
Pemanfaatan berbagai hasil penilaian untuk memberikan
umpan balik bagi siswa tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.
50, 51, 52, 53 - 4
TOTAL 48 5 53
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2012: 9)
131
Lampiran 6
ANGKET UJI COBA
VARIABEL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
Pengantar:
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru.
2. Pengisian angket ini tidak berkaitan dengan masalah kedinasan/tidak
mempengaruhi kondite Bapak/Ibu sebagai Guru.
3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.
4. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isilah identitas terlebih dahulu.
2. Bacalah dengan cermat pernyataan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia.
4. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada
jawaban sebelumnya (=) kemudian centanglah (√) pada jawaban yang baru.
Petunjuk Jawaban
SS = Sangat setuju KS = Kurang setuju
S = Setuju TS = Tidak setuju
NAMA :
NIP :
SEKOLAH :
BIDANG YANG DIAMPU :
TANGGAL :
132
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
Menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
1. Saya menganalisis latar belakang siswa.
2. Saya mengetahui kekurangan dan kelebihan
setiap siswa di kelas yang Saya ampu.
3. Saya memahami kemampuan belajar siswa
pada kelas yang Saya ampu.
4. Saya memahami sifat dan kepribadian setiap
siswa di kelas yang Saya ampu.
5.
Saya memberikan kesempatan yang sama
kepada semua siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
6.
Saya memberikan motivasi dan penguatan
kepada siswa yang memiliki permasalahan
pada kurangnya keberanian dan kepercayaan
dirinya.
7. Saya mencoba mengetahui penyimpangan
yang terjadi pada perilaku siswa.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
8. Saya mempelajari berbagai disipin ilmu untuk
memperkaya pengetahuan saya.
9. Saya tidak memahami prinsip-prinsip belajar.
10. Saya mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar.
11.
Saya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menguasai materi pembelajaran sesuai
perkembangan siswa.
12. Penggunaan metode mengajar yang bervariasi
akan meningkatkan aktivitas belajar siswa.
13. Saya tidak memahami strategi pembelajaran
induktif dan deduktif.
14. Program persiapan mengajar tidak
berpengaruh terhadap pengelolaan kelas.
15. Memahami analisis materi pembelajaran
harus dikuasai oleh guru.
16.
Saya harus memahami standar kompetensi
dan kompetensi dasar untuk merumuskan
tujuan pembelajaran.
133
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
Menguasai kurikulum yang terkait dengan
bidang pengembangan yang diampu.
17. Sebagai seorang guru, saya harus mengetahui
pengertian kurikulum.
18. Saya mengembangkan silabus sesuai dengan
kurikulum.
19.
Saya menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
pelaksanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
20. RPP yang saya susun disesuaikan dengan
silabus.
21. Saya mempelajari tujuan instruksional mata
pelajaran yang akan diajarkan.
22.
Pembelajaran yang saya berikan disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
23. Saya selalu mengaitkan materi pembelajaran
dengan materi lain yang terkait.
24. Memahami analisis materi pembelajaran tidak
harus dikuasai oleh guru.
25. Saya mengkaji isi buku teks yang
bersangkutan.
Terampil melakukan kegiatan pengembangan
yang mendidik.
26.
Saya melaksanakan aktivitas pembelajaran
sesuai dengan rancangan yang telah disusun
secara lengkap.
27.
Saya melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya
dengan konteks kehidupan sehari-hari.
28.
Aktivitas pembelajaran yang saya lakukan
dialokasikan dengan waktu yang cukup dan
sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan
belajar siswa.
29.
Saya memberikan banyak kesempatan kepada
siswa untuk bertanya, mempraktikkan dan
berinteraksi dengan siswa lain.
30. Saya menggunakan strategi dan metode
pembelajaran yang bervariasi.
134
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
31.
Saya menggunakan penguatan untuk
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
siswa saat pembelajaran berlangsung.
Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan penyelengga-
raan kegiatan pengembangan yang mendidik.
32. Saya mengetahui jenis-jenis media
pembelajaran.
33.
Saya menggunakan media pembelajaran
untuk memusatkan perhatian siswa terhadap
masalah yang sedang dibahas.
34. Saya mampu menggunakan komputer dengan
baik.
35. Saya tidak terbiasa dengan internet.
36. Saya tidak harus mampu mengoperasikan
media audio visual.
37. Saya terbiasa menggunakan media audio
visual saat pembelajaran.
38.
Saya menggunakan alat-alat yang ada di
laboratorium sebagai media pembelajaran
sesuai karakteristik materi.
Memfasilitasi pengembangan potensi siswa
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki.
39.
Saya membuka pelajaran dengan memberi-
kan apersepsi berupa kuis atau permainan
untuk menarik perhatian siswa.
40.
Saya memberikan kesempatan bertanya dan
berpendapat kepada siswa untuk melatih
keterampilan berbicara.
41.
Saya memberikan reward kepada siswa yang
berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
42. Metode diskusi sudah biasa saya terapkan
dalam pembelajaran.
43.
Saya memberikan permasalahan tentang
materi pembelajaran kepada siswa untuk
melatih kemampuan berpikir siswa.
44.
Saya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkreasi dan bereksplorasi sesuai
karakteristik materi pembelajaran.
135
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan siswa.
45. Saya mendengarkan pendapat dan pertanyaan
yang diajukan siswa.
46.
Saya berusaha menyajikan pembelajaran
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
siswa.
47. Saya menjawab dan menanggapi pendapat
maupun pertanyaan secara positif.
Terampil melakukan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar.
48.
Saya melakukan evaluasi setiap akhir
pembelajaran untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa.
49. Saya menyusun alat penilaian sesuai dengan
tujuan pembelajaran dalam RPP.
50.
Saya melaksanakan penilaian dengan
berbagai teknik dan jenis penilaian sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
untuk kepentingan pembelajaran.
51.
Saya menganalisis hasil penilaian untuk
mengetahui kelemahan dan kekuatan setiap
siswa.
52.
Saya memanfaatkan masukan dari siswa
untuk meningkatkan proses pembelajaran
selanjutnya.
53.
Hasil penilaian saya manfaatkan untuk
penyusunan rencana pembelajaran selanjut-
nya.
Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
54. Saya membuat portofolio dari hasil penilaian
proses pembelajaran yang Saya lakukan.
55.
Portofolio dan hasil penilaian proses
pembelajaran saya gunakan untuk mengem-
bangkan pembelajaran selanjutnya.
56. Saya mempunyai keinginan untuk
mengembangkan diri secara terus-menerus.
57. Saya tidak tertarik untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan.
136
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
58. Saya tidak tertarik untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
59. Saya mencari dan mempelajari jurnal/artikel
ilmiah untuk pengembangan diri.
60.
Saya menyusun makalah, modul, atau karya
ilmiah lainnya sebagai bahan peningkatan
pembelajaran.
137
Lampiran 7
ANGKET UJI COBA
VARIABEL KINERJA GURU
Pengantar:
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui kinerja guru.
2. Pengisian angket ini tidak berkaitan dengan masalah kedinasan/tidak
mempengaruhi kondite Bapak/Ibu sebagai Guru.
3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.
4. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isilah identitas terlebih dahulu.
2. Bacalah dengan cermat pernyataan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia.
4. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada
jawaban sebelumnya (=) kemudian centanglah (√) pada jawaban yang baru.
Petunjuk Jawaban
SS = Sangat setuju KS = Kurang setuju
S = Setuju TS = Tidak setuju
NAMA :
NIP :
SEKOLAH :
BIDANG YANG DIAMPU :
TANGGAL :
138
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
Perencanaan Pembelajaran
1. Saya menuliskan tujuan pembelajaran dalam
RPP sesuai dengan kurikulum.
2. Tujuan pembelajaran yang saya rumuskan
disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.
3. Saya merumuskan materi sesuai dengan
kompetensi dasar.
4.
Materi pelajaran yang tercantum dalam RPP
sudah Saya sesuaikan dengan karakteristik
dan kebutuhan siswa.
5. Saya hanya menggunakan metode
pembelajaran konvensional dan siswa pasif.
6. Saya menentukan metode sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
7. Saya menentukan metode sesuai dengan
karakteristik siswa di kelas.
8. Strategi dan metode pembelajaran yang saya
pilih dapat memudahkan pemahaman siswa.
9.
Setiap tahapan pembelajaran diberi alokasi
waktu secara proporsional dengan
memperhatikan tingkat kompleksitas materi
dan/atau kebutuhan belajar siswa.
10. Saya mengatur tata ruang kelas sesuai
pembelajaran yang akan dilakukan.
11. Saya memilih sumber belajar yang sesuai
tujuan pembelajaran.
12.
Saya menyusun bahan ajar dari yang
sederhana ke kompleks, mudah ke sulit
dan/atau konkrit ke abstrak sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
13.
Saya menggunakan sumber belajar yang
bervariasi (tidak hanya menggunakan buku
pegangan siswa tetapi juga sumber-sumber
lain yang relevan).
14.
Sumber belajar/media pembelajaran yang
Saya pilih sesuai dengan tingkat
perkembangan kognitif, afektif, dan
psikomotor siswa.
15.
Saya memilih dan menggunakan media
pembelajaran sesuai materi dan metode yang
digunakan.
139
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
Pelaksanaan Pembelajaran
16.
Saya melakukan kegiatan-kegiatan untuk
mempersiapkan siswa belajar (kehadiran,
kerapian, ketertiban, dan perlengkapan
pelajaran).
17.
Saya biasa memulai pembelajaran dengan
memberikan apersepsi dengan berbagai cara
(misalnya dengan mengajukan pertanyaan
menantang, bernyanyi, atau mendemonstra-
sikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran).
18. Saya memotivasi siswa pada saat membuka
pelajaran.
19.
Saya menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran sebelum menyampaikan materi
pembelajaran.
20.
Saya mengaitkan materi pembelajaran
sekarang dengan pengalaman atau
pembelajaran sebelumnya.
21. Saya menyajikan materi sesuai dengan
langkah proses pembelajaran pada RPP.
22. Saya menyampaikan materi secara sistematis
(mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak).
23. Materi yang saya sampaikan dikaitkan dengan
bidang studi lain yang relevan.
24. Saya memberikan contoh-contoh nyata dalam
menjelaskan pelajaran.
25. Saya menggunakan metode pembelajaran
yang menunjang kreativitas siswa.
26. Metode pembelajaran yang saya gunakan
disesuaikan dengan karakteristik siswa.
27.
Saya melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai: materi,
strategi dan kegiatan belajar sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai (kognitif,
psikomotor, dan afektif).
28. Saya melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang direncanakan.
29. Saya tidak biasa menggunakan media
pembelajaran.
30.
Saya kurang terampil dalam mengoperasikan
media pembelajaran, misalnya OHP, tape
recorder, chart, peta, atau LCD.
140
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
31. Saya tidak memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber dan media pembelajaran.
32. Saya melibatkan siswa dalam pengadaan dan
pemanfaatan media pembelajaran.
33.
Saya melakukan kegiatan yang mendorong
keaktivan siswa, misalnya membuka diskusi
kelompok dan memberi kesempatan siswa
untuk menanggapi siswa lain.
34. Saya memfasilitasi siswa untuk menuangkan
gagasan/ide.
35. Saya memberi penguatan kepada siswa secara
bervariasi.
36. Saya menghargai pendapat siswa, mengakui
kebenaran dan mengakui keterbatasan diri.
37.
Saya menumbuhkan keceriaan dan antusisme
siswa dalam belajar dengan suasana belajar
yang menyenangkan dan menarik.
38. Saya menggunakan bahasa lisan dan tulis
yang mudah dipahami oleh siswa.
39. Saya memberikan kesan bahwa saya
menguasai proses pembelajaran.
40.
Saya mengajak siswa mengingat kembali
materi yang telah dipelajari dalam kegiatan
belajar misalnya mengajukan pertanyaan
tentang proses, materi dan kejadian lainnya.
41. Saya memberikan kesimpulan materi di setiap
akhir pelajaran.
42. Saya menginformasikan materi pelajaran
selanjutnya.
43.
Saya memberikan kegiatan/tugas khusus bagi
siswa yang belum mencapai kompetensi dan
kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang telah
mencapai kompetensi.
Evaluasi pembelajaran
44.
Saya merancang alat evaluasi untuk
mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar
siswa.
45. Saya tidak biasa membuat alat penilaian hasil
belajar.
46. Saya mengembangkan instrumen evaluasi
sesuai indikator keberhasilan belajar.
47. Saya menentukan aspek hasil belajar siswa
yang dievaluasi sesuai tujuan pembelajaran.
141
No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN (√)
SS S KS TS
48. Bentuk dan prosedur penilaian yang saya
tentukan bervariasi.
49.
Saya menyesuaikan bentuk dan prosedur
penilaian dengan alokasi waktu dan
karakteristik materi.
50. Saya memiliki catatan kemajuan dan hasil
belajar siswa.
51.
Saya mengembalikan hasil-hasil penilaian
yang telah diberikan komentar kepada siswa
sebagai refleksi.
52.
Saya menggunakan hasil penilaian untuk
menyempurnakan rancangan dan/atau
pelaksanaan pembelajaran.
53. Saya mengevaluasi kekurangan pada
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
142
Lampiran 8
LEMBAR VALIDASI
ANGKET KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
Petunjuk:
1. Sebagai pedoman untuk mengisi tabel validitas isi, bahasa angket, dan
kesimpulan yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Validitas isi
1) Angket sudah sesuai dengan kisi-kisi.
2) Angket dirumuskan dengan singkat dan jelas.
b. Bahasa angket
1) Angket menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
2) Kalimat angket tidak menimbulkan penafsiran ganda.
3) Rumusan kalimat angket komunikatif, menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami.
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang disediakan, dengan keterangan:
a. Ya : jika angket telah sesuai dengan deskriptor.
Tidak : jika angket tidak sesuai dengan deskriptor.
b. TR : jika angket dapat digunakan tanpa revisi.
R : jika angket harus direvisi kembali.
143
144
145
146
147
Lampiran 9
LEMBAR VALIDASI
ANGKET KINERJA GURU
Petunjuk:
1. Sebagai pedoman untuk mengisi tabel validitas isi, bahasa angket, dan
kesimpulan yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Validitas isi
1) Angket sudah sesuai dengan kisi-kisi.
2) Angket dirumuskan dengan singkat dan jelas.
b. Bahasa angket
1) Angket menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
2) Kalimat angket tidak menimbulkan penafsiran ganda.
3) Rumusan kalimat angket komunikatif, menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami.
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang disediakan, dengan keterangan:
a. Ya : jika angket telah sesuai dengan deskriptor.
Tidak : jika angket tidak sesuai dengan deskriptor.
b. TR : jika angket dapat digunakan tanpa revisi.
R : jika angket harus direvisi kembali.
148
149
150
151
152
TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA
ANGKET KOMPETENSI PEDAGOGIK
Reesp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3
3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
5 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
6 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
7 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3
10 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3
11 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4
14 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
15 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4
16 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
17 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 1 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4
∑
60
58
61
59
64
59
57
57
60
61
64
58
64
59
63
62
60
55
64
60
56
61
59
62
55
58
61
58
58
61
Lam
pira
n 1
0
153
Reesp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total 31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 191
2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 2 169
3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 185
4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 217
5 4 4 4 4 2 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 204
6 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 188
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 189
8 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 189
9 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 196
10 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 196
11 4 4 3 3 3 2 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 193
12 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 180
13 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 209
14 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 193
15 4 3 4 4 1 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 208
16 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 187
17 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 184
∑
61
61
56
56
48
53
43
51
56
62
57
56
56
57
64
62
60
61
56
56
54
54
50
53
55
59
64
60
54
51
3480
154
TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA
ANGKET KINERJA GURU
Reesp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4
3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2
5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2
6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
7 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
8 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3
9 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3
11 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
13 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
15 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 1
16 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
∑
85
88
87
83
85
83
82
83
86
84
84
81
87
83
81
89
84
87
86
86
83
80
81
84
83
83
80
81
85
80
Lam
pira
n 1
1
155
Reesp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total 31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 173
2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 141
3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 177
4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 202
5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 189
6 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 167
7 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 165
8 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 162
9 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 167
10 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 169
11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 165
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 159
13 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 203
14 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 161
15 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 172
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 158
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 164
∑
88
79
83
82
82
83
83
88
80
85
85
80
81
82
87
84
80
78
83
83
79
79
82
2894
156
Lampiran 12
HASIL UJI VALIDITAS
ANGKET UJI COBA VARIABEL KOMPETENSI PEDAGOGIK
Item Pernyataan Keterangan
1
Pearson Correlation -,389
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,123
N 17
2
Pearson Correlation ,688**
Valid Sig. (2-tailed) ,002
N 17
3
Pearson Correlation ,087
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,740
N 17
4
Pearson Correlation -,036
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,892
N 17
5
Pearson Correlation ,588*
Valid Sig. (2-tailed) ,013
N 17
6
Pearson Correlation ,094
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,719
N 17
7
Pearson Correlation ,688**
Valid Sig. (2-tailed) ,002
N 17
8
Pearson Correlation -,116
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,657
N 17
9
Pearson Correlation ,327
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,201
N 17
10
Pearson Correlation ,500*
Valid Sig. (2-tailed) ,041
N 17
11
Pearson Correlation ,589*
Valid Sig. (2-tailed) ,013
N 17
157
Item Pernyataan Keterangan
12
Pearson Correlation ,588*
Valid Sig. (2-tailed) ,013
N 17
13
Pearson Correlation ,554*
Valid Sig. (2-tailed) ,021
N 17
14
Pearson Correlation ,302
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,238
N 17
15
Pearson Correlation ,670**
Valid Sig. (2-tailed) ,003
N 17
16
Pearson Correlation -,251
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,332
N 17
17
Pearson Correlation ,424
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,090
N 17
18
Pearson Correlation ,546*
Valid Sig. (2-tailed) ,023
N 17
19
Pearson Correlation ,589*
Valid Sig. (2-tailed) ,013
N 17
20
Pearson Correlation -,320
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,210
N 17
21
Pearson Correlation ,230
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,374
N 17
22
Pearson Correlation ,256
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,322
N 17
23
Pearson Correlation ,067
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,798
N 17
24 Pearson Correlation ,649
**
Valid Sig. (2-tailed) ,005
158
Item Pernyataan Keterangan
N 17
25
Pearson Correlation -,173
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,508
N 17
26
Pearson Correlation ,740**
Valid Sig. (2-tailed) ,001
N 17
27
Pearson Correlation ,207
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,425
N 17
28
Pearson Correlation ,511*
Valid Sig. (2-tailed) ,036
N 17
29
Pearson Correlation ,572*
Valid Sig. (2-tailed) ,016
N 17
30
Pearson Correlation ,631**
Valid Sig. (2-tailed) ,007
N 17
31
Pearson Correlation ,392
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,120
N 17
32
Pearson Correlation ,153
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,558
N 17
33
Pearson Correlation ,655**
Valid Sig. (2-tailed) ,004
N 17
34
Pearson Correlation ,877**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
35
Pearson Correlation -,094
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,721
N 17
36
Pearson Correlation ,169
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,516
N 17
37 Pearson Correlation -,066 Tidak Valid
159
Item Pernyataan Keterangan
Sig. (2-tailed) ,802
N 17
38
Pearson Correlation -,041
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,877
N 17
39
Pearson Correlation ,570*
Valid Sig. (2-tailed) ,017
N 17
40
Pearson Correlation ,519*
Valid Sig. (2-tailed) ,033
N 17
41
Pearson Correlation ,611**
Valid Sig. (2-tailed) ,009
N 17
42
Pearson Correlation ,729**
Valid Sig. (2-tailed) ,001
N 17
43
Pearson Correlation ,655**
Valid Sig. (2-tailed) ,004
N 17
44
Pearson Correlation ,917**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
45
Pearson Correlation ,589*
Valid Sig. (2-tailed) ,013
N 17
46
Pearson Correlation -,141
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,588
N 17
47
Pearson Correlation ,424
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,090
N 17
48
Pearson Correlation ,362
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,153
N 17
49
Pearson Correlation ,264
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,307
N 17
160
Item Pernyataan Keterangan
50
Pearson Correlation ,710**
Valid Sig. (2-tailed) ,001
N 17
51
Pearson Correlation ,653**
Valid Sig. (2-tailed) ,004
N 17
52
Pearson Correlation ,318
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,214
N 17
53
Pearson Correlation ,566*
Valid Sig. (2-tailed) ,018
N 17
54
Pearson Correlation ,360
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,156
N 17
55
Pearson Correlation ,689**
Valid Sig. (2-tailed) ,002
N 17
56
Pearson Correlation ,500*
Valid Sig. (2-tailed) ,041
N 17
57
Pearson Correlation -,166
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,523
N 17
58
Pearson Correlation ,133
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,611
N 17
59
Pearson Correlation ,559*
Valid Sig. (2-tailed) ,020
N 17
60
Pearson Correlation ,572*
Valid Sig. (2-tailed) ,017
N 17
Jumlah 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
161
Keterangan: N = 17
rtabel = 0,482
Item dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel
Hasil uji validitas angket kompetensi pedagogik guru dengan bantuan
SPSS versi 20, diketahui bahwa terdapat 31 item angket yang dinyatakan valid
dan 29 item dinyatakan tidak valid.
162
Lampiran 13
HASIL UJI VALIDITAS
ANGKET UJI COBA VARIABEL KINERJA GURU
Item Pernyataan Keterangan
1
Pearson Correlation ,195
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,454
N 17
2
Pearson Correlation ,724**
Valid Sig. (2-tailed) ,001
N 17
3
Pearson Correlation ,713**
Valid Sig. (2-tailed) ,001
N 17
4
Pearson Correlation ,716**
Valid Sig. (2-tailed) ,001
N 17
5
Pearson Correlation ,431
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,084
N 17
6
Pearson Correlation ,850**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
7
Pearson Correlation ,779**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
8
Pearson Correlation ,784**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
9
Pearson Correlation ,525*
Valid Sig. (2-tailed) ,031
N 17
10
Pearson Correlation ,594*
Valid Sig. (2-tailed) ,012
N 17
11
Pearson Correlation ,633**
Valid Sig. (2-tailed) ,006
N 17
163
Item Pernyataan Keterangan
12
Pearson Correlation -,053
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,839
N 17
13
Pearson Correlation ,694**
Valid Sig. (2-tailed) ,002
N 17
14
Pearson Correlation ,829**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
15
Pearson Correlation ,844**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
16
Pearson Correlation ,429
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,085
N 17
17
Pearson Correlation ,400
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,112
N 17
18
Pearson Correlation ,564*
Valid Sig. (2-tailed) ,018
N 17
19
Pearson Correlation ,652**
Valid Sig. (2-tailed) ,005
N 17
20
Pearson Correlation ,592*
Valid Sig. (2-tailed) ,012
N 17
21
Pearson Correlation ,647**
Valid Sig. (2-tailed) ,005
N 17
22
Pearson Correlation ,779**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
23
Pearson Correlation ,662**
Valid Sig. (2-tailed) ,004
N 17
24 Pearson Correlation ,724
**
Valid Sig. (2-tailed) ,001
164
Item Pernyataan Keterangan
N 17
25
Pearson Correlation ,806**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
26
Pearson Correlation ,686**
Valid Sig. (2-tailed) ,002
N 17
27
Pearson Correlation ,779**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
28
Pearson Correlation ,321
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,209
N 17
29
Pearson Correlation ,335
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,189
N 17
30
Pearson Correlation -,375
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,138
N 17
31
Pearson Correlation ,274
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,288
N 17
32
Pearson Correlation ,752**
Valid Sig. (2-tailed) ,001
N 17
33
Pearson Correlation ,863**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
34
Pearson Correlation ,841**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
35
Pearson Correlation ,212
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,415
N 17
36
Pearson Correlation ,584*
Valid Sig. (2-tailed) ,014
N 17
37 Pearson Correlation ,734**
Valid
165
Item Pernyataan Keterangan
Sig. (2-tailed) ,001
N 17
38
Pearson Correlation ,493*
Valid Sig. (2-tailed) ,045
N 17
39
Pearson Correlation ,541*
Valid Sig. (2-tailed) ,025
N 17
40
Pearson Correlation ,770**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
41
Pearson Correlation ,790**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
42
Pearson Correlation ,651**
Valid Sig. (2-tailed) ,005
N 17
43
Pearson Correlation ,698**
Valid Sig. (2-tailed) ,002
N 17
44
Pearson Correlation ,850**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
45
Pearson Correlation ,280
Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,277
N 17
46
Pearson Correlation ,624**
Valid Sig. (2-tailed) ,007
N 17
47
Pearson Correlation ,876**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
48
Pearson Correlation ,761**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
49
Pearson Correlation ,779**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
166
Item Pernyataan Keterangan
50
Pearson Correlation ,841**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
51
Pearson Correlation ,789**
Valid Sig. (2-tailed) ,000
N 17
52
Pearson Correlation ,582*
Valid Sig. (2-tailed) ,014
N 17
53
Pearson Correlation ,646**
Valid Sig. (2-tailed) ,005
N 17
Jumlah 53
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Keterangan: N = 17
rtabel = 0,482
Item dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel
Hasil uji validitas angket kompetensi pedagogik guru dengan bantuan
SPSS versi 20, diketahui bahwa terdapat 42 item angket yang dinyatakan valid
dan 11 item dinyatakan tidak valid.
167
Lampiran 14
HASIL UJI RELIABILITAS
ANGKET UJI COBA VARIABEL KOMPETENSI PEDAGOGIK
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 17 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 17 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,954 31
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 96,7059 110,096 ,771 ,951
VAR00005 96,2941 110,096 ,588 ,952
VAR00007 96,7059 110,096 ,771 ,951
VAR00010 96,5294 110,140 ,602 ,952
VAR00011 96,3529 110,868 ,506 ,953
VAR00012 96,6471 106,618 ,607 ,953
VAR00013 96,3529 108,493 ,594 ,952
VAR00015 96,4118 110,382 ,552 ,953
VAR00018 96,8824 111,860 ,425 ,954
VAR00019 96,3529 110,868 ,506 ,953
VAR00024 96,4118 109,382 ,647 ,952
VAR00026 96,6471 107,118 ,788 ,951
VAR00028 96,6471 108,993 ,622 ,952
VAR00029 96,7059 109,971 ,574 ,952
VAR00030 96,5294 110,640 ,553 ,953
VAR00033 96,7647 108,441 ,785 ,951
VAR00034 96,7647 106,066 ,824 ,950
VAR00039 96,8235 110,654 ,483 ,953
VAR00040 96,4706 109,890 ,608 ,952
VAR00041 96,7647 110,066 ,620 ,952
168
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00042 96,7647 103,816 ,765 ,951
VAR00043 96,7647 108,441 ,785 ,951
VAR00044 96,7059 106,471 ,904 ,950
VAR00045 96,3529 110,868 ,506 ,953
VAR00050 96,7647 110,316 ,595 ,952
VAR00051 96,8824 109,110 ,694 ,952
VAR00053 97,1176 108,235 ,574 ,953
VAR00055 96,8235 111,029 ,597 ,952
VAR00056 96,5882 111,757 ,466 ,953
VAR00059 96,8824 109,235 ,547 ,953
VAR00060 97,0588 110,684 ,508 ,953
169
Lampiran 15
HASIL UJI RELIABILITAS
ANGKET UJI COBA VARIABEL KINERJA GURU
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 17 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 17 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,976 42
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 130,8235 201,404 ,683 ,976
VAR00003 130,7647 201,316 ,656 ,976
VAR00004 130,8824 201,860 ,699 ,976
VAR00006 130,9412 201,184 ,843 ,975
VAR00007 131,0000 203,125 ,792 ,976
VAR00008 130,8235 200,029 ,789 ,976
VAR00009 131,0588 206,809 ,554 ,976
VAR00010 130,9412 201,559 ,593 ,976
VAR00011 130,8824 202,360 ,658 ,976
VAR00013 130,8235 198,279 ,731 ,976
VAR00014 130,9412 198,684 ,790 ,975
VAR00015 130,9412 198,059 ,833 ,975
VAR00018 130,7059 202,846 ,528 ,976
VAR00019 130,7647 199,441 ,638 ,976
VAR00020 130,8235 200,154 ,615 ,976
VAR00021 130,9412 200,684 ,652 ,976
VAR00022 131,0000 203,125 ,792 ,976
VAR00023 131,0588 200,309 ,643 ,976
VAR00024 130,7647 197,816 ,736 ,976
170
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00025 130,8824 197,360 ,827 ,975
VAR00026 130,9412 203,059 ,672 ,976
VAR00027 131,0000 203,125 ,792 ,976
VAR00032 131,1765 198,904 ,735 ,976
VAR00033 130,8824 196,735 ,868 ,975
VAR00034 130,8824 197,610 ,810 ,975
VAR00036 130,9412 204,434 ,547 ,976
VAR00037 130,8824 201,860 ,699 ,976
VAR00038 130,7059 204,221 ,432 ,977
VAR00039 131,0588 207,059 ,518 ,976
VAR00040 130,7647 199,941 ,757 ,976
VAR00041 130,8235 197,279 ,794 ,975
VAR00042 130,9412 198,809 ,642 ,976
171
KISI-KISI INSTRUMEN
VARIABEL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
No. Indikator
Penyebaran Item Angket
Jumlah Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
1. Menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual. 1, 2, 3 - 3
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 4, 5, 6, 8 7 5
3. Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu. 9, 10 11 3
4. Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik. 12, 13, 14, 15 - 4
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. 16, 17 - 2
6. Memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
18, 19, 20,
21, 22, 23 - 6
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa. 24 - 1
8. Terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 25 - 1
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 26, 27 - 2
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 28, 29, 30 - 3
TOTAL 28 2 30
Sumber: Rifa’i dan Anni (2011: 8)
Lam
pira
n 1
6
172
KISI-KISI INSTRUMEN
VARIABEL KINERJA GURU
No. Dimensi Indikator
Penyebaran Item Angket
Jumlah Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
1. Perencanaan
Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik siswa. 1 - 1
Penyusunan bahan ajar secara runtut, logis, kontekstual dan
mutakhir. 2, 3 - 2
Perencanaan kegiatan pembelajaran yang efektif. 4, 5, 6 - 3
Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran sesuai
dengan materi dan strategi pembelajaran. 7, 8, 9 - 3
2. Pelaksanaan
Pembelajaran Membuka pelajaran 10 11 - 2
Mengelola kegiatan inti
12, 13, 14,
15, 16, 17,
18, 19 20
- 9
Menutup pembelajaran 21, 22, 23 - 3
3. Evaluasi
Pembelajaran
Penyusunan alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan
keberhasilan belajar siswa. 24, 25 - 2
Penggunaan berbagai strategi dan metode penilaian untuk
memantau kemajuan dan hasil belajar siswa dalam
mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis
dalam RPP.
26, 27 - 2
Lam
pira
n 1
7
173
No. Dimensi Indikator
Penyebaran Item Angket
Jumlah Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
Pemanfaatan berbagai hasil penilaian untuk memberikan
umpan balik bagi siswa tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.
28, 29, 30 - 3
TOTAL 30 0 30
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2012: 9)
174
Lampiran 18
ANGKET KOMPETENSI PEDAGOGIK
Pengantar:
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru.
2. Pengisian angket ini tidak berkaitan dengan masalah kedinasan/tidak
mempengaruhi kondite Bapak/Ibu sebagai Guru.
3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.
4. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isilah identitas terlebih dahulu.
2. Bacalah dengan cermat pernyataan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia.
4. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada
jawaban sebelumnya (=) kemudian centanglah (√) pada jawaban yang baru.
Petunjuk Jawaban
SS = Sangat setuju KS = Kurang setuju
S = Setuju TS = Tidak setuju
NAMA :
SEKOLAH :
BIDANG YANG DIAMPU :
TANGGAL :
175
No. PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
(√)
SS S KS TS
Menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
1. Saya mengetahui kekurangan dan kelebihan
setiap siswa di kelas yang Saya ampu.
2.
Saya memberikan kesempatan yang sama kepada
semua siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Saya mencoba mengetahui penyimpangan yang
terjadi pada perilaku siswa.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
4. Saya mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar.
5.
Saya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menguasai materi pembelajaran sesuai
perkembangan siswa.
6. Penggunaan metode mengajar yang bervariasi
akan meningkatkan aktivitas belajar siswa.
7. Saya tidak memahami strategi pembelajaran
induktif dan deduktif.
8. Memahami analisis materi pembelajaran harus
dikuasai oleh guru.
Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
9. Saya mengembangkan silabus sesuai dengan
kurikulum.
10.
Saya menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
pelaksanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
11. Memahami analisis materi pembelajaran tidak
harus dikuasai oleh guru.
Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
12.
Saya melaksanakan aktivitas pembelajaran
sesuai dengan rancangan yang telah disusun
secara lengkap.
13.
Aktivitas pembelajaran yang saya lakukan
dialokasikan dengan waktu yang cukup dan
sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan
belajar siswa.
176
No. PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
(√)
SS S KS TS
14.
Saya memberikan banyak kesempatan kepada
siswa untuk bertanya, mempraktikkan dan
berinteraksi dengan siswa lain.
15. Saya menggunakan strategi dan metode
pembelajaran yang bervariasi.
Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan penyelengga-raan
kegiatan pengembangan yang mendidik.
16.
Saya menggunakan media pembelajaran untuk
memusatkan perhatian siswa terhadap masalah
yang sedang dibahas.
17. Saya mampu menggunakan komputer dengan
baik.
Memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
18.
Saya membuka pelajaran dengan memberi-
kan apersepsi berupa kuis atau permainan untuk
menarik perhatian siswa.
19.
Saya memberikan kesempatan bertanya dan
berpendapat kepada siswa untuk melatih
keterampilan berbicara.
20. Saya memberikan reward kepada siswa yang
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
21. Metode diskusi sudah biasa saya terapkan dalam
pembelajaran.
22.
Saya memberikan permasalahan tentang materi
pembelajaran kepada siswa untuk melatih
kemampuan berpikir siswa.
23.
Saya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkreasi dan bereksplorasi sesuai
karakteristik materi pembelajaran.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan siswa.
24. Saya mendengarkan pendapat dan pertanyaan
yang diajukan siswa.
Terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar.
25.
Saya melaksanakan penilaian dengan berbagai
teknik dan jenis penilaian sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
177
No. PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
(√)
SS S KS TS
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.
26.
Saya menganalisis hasil penilaian untuk
mengetahui kelemahan dan kekuatan setiap
siswa.
27. Hasil penilaian saya manfaatkan untuk
penyusunan rencana pembelajaran selanjut-nya.
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran.
28.
Portofolio dan hasil penilaian proses
pembelajaran saya gunakan untuk mengem-
bangkan pembelajaran selanjutnya.
29. Saya mencari dan mempelajari jurnal/artikel
ilmiah untuk pengembangan diri.
30.
Saya menyusun makalah, modul, atau karya
ilmiah lainnya sebagai bahan peningkatan
pembelajaran.
178
Lampiran 19
ANGKET KINERJA GURU
Pengantar:
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui kinerja guru.
2. Pengisian angket ini tidak berkaitan dengan masalah kedinasan/tidak
mempengaruhi kondite Bapak/Ibu sebagai Guru.
3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.
4. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isilah identitas terlebih dahulu.
2. Bacalah dengan cermat pernyataan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia.
4. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada
jawaban sebelumnya (=) kemudian centanglah (√) pada jawaban yang baru.
Petunjuk Jawaban
SS = Sangat setuju KS = Kurang setuju
S = Setuju TS = Tidak setuju
NAMA :
SEKOLAH :
BIDANG YANG DIAMPU :
TANGGAL :
179
No. PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
(√)
SS S KS TS
Perencanaan Pembelajaran
1. Tujuan pembelajaran yang saya rumuskan
disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.
2. Saya merumuskan materi sesuai dengan
kompetensi dasar.
3.
Materi pelajaran yang tercantum dalam RPP
sudah saya sesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan siswa.
4. Saya menentukan metode sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
5.
Setiap tahapan pembelajaran diberi alokasi
waktu secara proporsional dengan
memperhatikan tingkat kompleksitas materi
dan/atau kebutuhan belajar siswa.
6. Saya mengatur tata ruang kelas sesuai
pembelajaran yang akan dilakukan.
7.
Saya menggunakan sumber belajar yang
bervariasi (tidak hanya menggunakan buku
pegangan siswa tetapi juga sumber-sumber lain
yang relevan).
8.
Sumber belajar/media pembelajaran yang saya
pilih sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.
9.
Saya memilih dan menggunakan media
pembelajaran sesuai materi dan metode yang
digunakan.
Pelaksanaan Pembelajaran
10. Saya memotivasi siswa pada saat membuka
pelajaran.
11.
Saya menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran sebelum menyampaikan materi
pembelajaran.
12.
Saya mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman atau pembelajaran
sebelumnya.
13. Saya menyajikan materi sesuai dengan langkah
proses pembelajaran pada RPP.
14. Materi yang saya sampaikan dikaitkan dengan
bidang studi lain yang relevan.
15. Saya menggunakan metode pembelajaran yang
menunjang kreativitas siswa.
180
No. PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
(√)
SS S KS TS
16.
Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai: materi, strategi
dan kegiatan belajar sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai (kognitif, psikomotor, dan
afektif).
17. Saya melibatkan siswa dalam pengadaan dan
pemanfaatan media pembelajaran.
18. Saya memfasilitasi siswa untuk menuangkan
gagasan/ide.
19. Saya menghargai pendapat siswa, mengakui
kebenaran dan mengakui keterbatasan diri.
20.
Saya menumbuhkan keceriaan dan antusisme
siswa dalam belajar dengan suasana belajar yang
menyenangkan dan menarik.
21.
Saya mengajak siswa mengingat kembali materi
yang telah dipelajari dalam kegiatan belajar
misalnya mengajukan pertanyaan tentang proses,
materi dan kejadian lainnya.
22. Saya memberikan kesimpulan materi di setiap
akhir pelajaran.
23.
Saya memberikan kegiatan/tugas khusus bagi
siswa yang belum mencapai kompetensi dan
kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang telah
mencapai kompetensi.
Evaluasi Pembelajaran
24. Saya merancang alat evaluasi untuk mengukur
kemajuan dan keberhasilan belajar siswa.
25. Saya menentukan aspek hasil belajar siswa yang
dievaluasi sesuai tujuan pembelajaran.
26. Bentuk dan prosedur penilaian yang saya
tentukan bervariasi.
27.
Saya menyesuaikan bentuk dan prosedur
penilaian dengan alokasi waktu dan karakteristik
materi.
28. Saya memiliki catatan kemajuan dan hasil
belajar siswa.
29.
Saya mengembalikan hasil-hasil penilaian yang
telah diberikan komentar kepada siswa sebagai
refleksi.
30.
Saya menggunakan hasil penilaian untuk
menyempurnakan rancangan dan/atau
pelaksanaan pembelajaran.
181
TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL PENELITIAN
ANGKET KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
Resp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total
Persen
tase
(%) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 105 87,5
2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 89 74,16
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 95 79,16
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 116 96,66
5 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 96 80
6 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 89 74,16
7 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 102 85
8 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96 80
9 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 88 73,33
10 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 108 90
11 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 94 78,33
12 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 99 82,5
13 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 99 82,5
14 3 3 2 2 2 3 4 3 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 1 1 78 65
15 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92 76,66
16 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 88 73,33
17 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 102 85
Lam
pira
n 2
0
182
Resp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total
Persen
tase
(%) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
18 3 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 73,33
19 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 101 84,16
20 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 114 95
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 105 87,5
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 112 93,33
23 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 93 77,5
24 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 97 80,83
25 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 102 85
26 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 97 80,83
27 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 107 89,16
28 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 97 80,83
29 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 73,33
30 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 105 87,5
31 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 108 90
32 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 96 80
33 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 1 2 94 78,33
34 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 94 78,33
35 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 94 78,33
36 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 94 78,33
37 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 93 77,5
183
Resp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total
Persen
tase
(%) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
38 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 97 80,83
39 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 97 80,83
40 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 98 81,66
41 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 97 80,83
42 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 108 90
43 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 100 83,33
44 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 96 80
45 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 104 86,66
46 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 101 84,16
47 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 97 80,83
48 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 104 86,66
49 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 110 91,66
50 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117 97,5
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 88 73,33
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 88 73,33
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 87 72,5
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 87 72,5
55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 87 72,5
56 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 75
57 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 101 84,16
184
Resp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total
Persen
tase
(%) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
58 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 95 79,16
59 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 97 80,83
60 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 102 85
61 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 99 82,5
62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 86 71,66
∑
219
226
199
207
215
219
196
206
204
211
192
207
203
207
207
207
181
197
220
196
189
194
200
220
206
202
193
187
178
160 6048 -
185
TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL PENELITIAN
ANGKET KINERJA GURU
Resp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total
Persen
tase
(%) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 100 83,33
2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 73,33
3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 99 82,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 110 91,66
5 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 103 85,83
6 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 87 72,5
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 88 73,33
8 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96 80
9 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 88 73,33
10 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 94 78,33
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 93 77,5
12 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 90 75
13 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 90 75
14 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 2 1 1 71 59,16
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 75
16 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 88 73,33
17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91 75,83
Lam
pira
n 2
1
186
Resp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total
Persen
tase
(%) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 88 73,33
19 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 110 91,66
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 98,33
21 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 103 85,83
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119 99,16
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91 75,83
24 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 104 86,66
25 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93 77,5
26 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 103 85,83
27 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 116 96,66
28 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 106 88,33
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 75
30 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 106 88,33
31 3 4 4 3 1 1 1 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 89 74,16
32 3 4 4 3 1 1 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 91 75,83
33 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 4 88 73,33
34 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 103 85,83
35 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 104 86,66
36 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 103 85,83
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 75
187
Resp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total
Persen
tase
(%) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
38 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 98 81,66
39 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 93 77,5
40 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 104 86,66
41 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 98 81,66
42 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 110 91,66
43 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 100 83,33
44 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 95 79,16
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 115 95,83
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 110 91,66
47 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 107 89,16
48 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 107 89,16
49 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 111 92,5
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 119 99,16
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 75
52 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 96 80
53 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 98 81,66
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 96 80
55 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 96 80
56 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 96 80
57 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 93 77,5
188
Resp
on
den
Jawaban Pernyataan Ke-
Total
Persen
tase
(%) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
58 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 106 88,33
59 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 109 90,83
60 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 92 76,66
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 75
62 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 113 94,16
∑
202
218
204
212
196
188
207
205
210
219
210
218
212
206
203
200
189
194
206
209
212
207
207
203
198
195
195
200
197
201 6123 -
189
Lampiran 22
PERSENTASE ITEM PERNYATAAN
ANGKET KOMPETENSI PEDAGOGIK
No. Item Jumlah Skor per Item Persentase (%)
1 219 88,30
2 226 91,12
3 199 80,24
4 207 83,46
5 215 86,69
6 219 88,30
7 196 79,03
8 206 83,06
9 204 82,25
10 211 85,08
11 192 77,41
12 207 83,46
13 203 81,85
14 207 83,46
15 207 83,46
16 207 83,46
17 181 72,98
18 197 79,43
19 220 88,70
20 196 79,03
21 189 76,20
22 194 78,22
23 200 80,64
24 220 88,70
25 206 83,06
26 202 81,45
27 193 77,82
28 187 75,40
29 178 71,77
30 160 64,51
190
Lampiran 23
PERSENTASE ITEM PERNYATAAN
ANGKET KINERJA GURU
No. Item Jumlah Skor per Item Persentase (%)
1 202 81,45
2 208 87,90
3 204 82,25 4 212 85,48 5 196 79,03
6 188 75,80
7 201 83,46
8 205 82,66
9 210 84,67 10 219 88,30 11 210 84,67
12 218 87,90
13 212 85,48
14 206 83, 06
15 203 81,85
16 200 80,64 17 189 76,20
18 194 78,22
19 206 83,06
20 209 84,27
21 212 85,48
22 201 83,46 23 201 83,46 24 203 81,85
25 198 79,83
26 195 78,62
27 195 78,62
28 200 80,64 29 191 79,43 30 201 81,04
191
Lampiran 24
HASIL ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,607a ,369 ,359 7,84565
a. Predictors: (Constant), kompetensi pedagogic
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 2160,115 1 2160,115 35,093 ,000b
Residual 3693,256 60 61,554
Total 5853,371 61
a. Dependent Variable: kinerja guru
b. Predictors: (Constant), kompetensi pedagogic
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 26,228 12,284 2,135 ,037
kompetensi
pedagogic ,744 ,126 ,607 5,924 ,000
a. Dependent Variable: kinerja guru
192
Lampiran 25
SURAT IZIN PENELITIAN
(UNNES)
193
Lampiran 26
SURAT REKOMENDASI IZIN PENELITIAN
(BAPPEDA)
194
Lampiran 27
SURAT KETERANGAN PENGAMBILAN DATA
195
196
197
198
199
200
201
202
203
Lampiran 28
DOKUMENTASI PENELITIAN
1. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
Gambar 1. Pengisian Angket Uji Coba Instrumen
Gambar 2. Pemberian Ucapan Terimakasih
204
2. SD Negeri 2 Jlegiwinangun
Gambar 3. Pemberian Surat Keterangan Penelitian
Gambar 4. Pemberian Ucapan Terimakasih
205
3. SD Negeri 1 Triwarno
Gambar 5. Profil SD Negeri 1 Triwarno
Gambar 6. Lingkungan di SD Negeri 1 Triwarno
206
4. SD Negeri 2 Triwarno
Gambar 7. Profil SD Negeri 2 Triwarno
Gambar 8. Lingkungan SD Negeri 2 Triwarno
207
5. SD Negeri Korowelang
Gambar 9. Profil SD Negeri Korowelang
Gambar 10. Lingkungan SD Negeri Korowelang
208
6. SD Negeri 1 Pejagatan
Gambar 11. Pemberian Surat Keterangan Penelitian
7. SD Negeri Ungaran
Gambar 12. Wawancara dengan Guru
209
8. SD Negeri 2 Pejagatan
Gambar 13. Wawancara dengan Kepala Sekolah
Gambar 14. Pengisian Angket Penelitian
210
9. SD Negeri Mrinen
Gambar 15. Pengisian Angket Penelitian
Gambar 16. Kepala Sekolah SD Negeri Mrinen