jurusan akuntansi fakultas ekonomi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23929...4.1...
TRANSCRIPT
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KOMITMEN
ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL PADA KOPERASI DI WILAYAH
TANGERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana
Oleh:
Reni Anggraini
NIM: 109082000054
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
2
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Reni Anggraini
2. Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 10 Agustus 1992
3. Alamat : Jl. Dr Setia Budi No.31 Pamulang Timur
Tangerang Selatan, 15419
4. Telepon : 085782107238
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. MI Assadatudarain I Pamulang Tahun 1997-2003
2. MTS Daarul Hikmah Tahun 2003-2004
3. MTS Khazanah Kebajikan Tahun 2004-2006
4. SMK Khazanah Kebajikan Tahun 2006-2009
5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2013
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Kursus Bahasa Inggris (LPIKK), 2006-2009
2. Kursus Matematika (LPIKK), 2006-2009
3. Kursus Bahasa Inggris (LP3I), 2009
vii
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Divisi Ekstrakurikuler MTS DAARUL HIKMAH periode 2003-2004
2. Ketua Angkatan MTS Khazanah Kebajikan tahun 2006
3. Divisi Pendidikan SMK Khazanah Kebajikan peride 2007-2008
4. Divisi Bahasa ORSANKHA periode 2008-2009
5. Divisi BIUS (Bisnis dan Usaha) BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah periode
2010-2011
V. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Think Acct 2009, “To Be Happy In Community Of Accounting”, 31 Oktober-1
November 2009
2. Insurance Goes To Campus, “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi” 26 Mei 2010
3. Company Visit 2010, “Visit to Bursa Efek Indonesia & Museum Bank Indonesia, 28
Desember 2010
4. Tax Intercollegiate Forum 2011, “Revealing the Newest Regulation of Tax Holiday
Policy” November 2011
viii
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Dedi Jubaidi
2. Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 20 November 1960
3. Ibu : Rohayati
4. Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 01 Januari 1964
5. Alamat : Jl. Dr Setia Budi N0.31 Pamulang Timur
6. Telepon : 081585334935
7. Anak ke dari : Tunggal
ix
INFLUENCE OF BUDGET PARTICIPATION, ORGANIZATIONAL COMMITMENT, AND
ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY TO MANAGERIAL PERFORMANCE AT
COOPERATIVE IN SOUTH TANGERANG AREAS
ABSTRACT
This research purposed to examine the effect of budget participation, organizational
commitment, and environmental uncertainty to managerial performance. Respondents in this
research were managements who work in cooperative in south Tangerang areas. Based on
purposive sampling method, total sample in this research was 75 respondents of 15 cooperatives
in south Tangerang areas. Hypothesis in this research used multiple regression analysis.
The results of this research indicate that budget participation is not significant effect on
managerial performance, and organizational commitment and environmental uncertainty positive
and significant effect on managerial performance.
Keywords: Budget Participation, Organizational Commitment, Environmental Uncertainty,
Managerial Performance
x
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAGERIAL
PADA KOPERASI DI WILAYAH TANGERANG SELATAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran,
komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Responden
dalam penelitian ini adalah pengurus yang bekerja di koperasi di wilayah Tangerang Selatan.
Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel dalam penelitian ini adalah 75 responden
dari 15 Koperasi di wilayah Tangerang Selatan. Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, dan komitmen organisasi dan ketidakpastian
linbgkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian
Lingkungan, Kinerja Manajerial
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap
Kinerja Manajerial”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-
syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
terutama kepada:
1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti-hentinya
kepada penulis.
3. Keluarga yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Rini selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Hepi Prayudiawan SE,Ak, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Dr.Yahya Hamja selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia memberikan
waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.
8. Ibu Erika Amelia SE., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia
meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
9. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan
bantuan kepada penulis.
10. Seluruh responden penelitian yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.
xii
11. Sahabat Eight Suja: Syauffa, Meisari, Willya Randika, M. Reza, Septian, Khairul yang tidak
bosan-bosan mendengarkan keluhan dan memberikan pendapat kepada penulis.
12. Kekasih tercinta Alpiaris yang selalu berada disamping penulis dalam keadaan apapun,
terimakasih atas dukungannya dan selalu memberikan pendapat kepada penulis.
13. Sahabat seperjuangan Meiysa Magi, Dhellia Eka, Lira, Fiky, Eko, Danang, Wayan, Ranti
yang selalu saling mendukung dan mamberi masukan dalam perjuangan skripsi ini.
13. Teman-teman Akuntansi B angkatan 2009 yang telah menemani baik suka maupun duka.
14. Seluruh keluarga Yayasan Khazanah Kebajikan yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak.
Jakarta, 20 Agustus 2013
(Reni Anggraini)
xiii
DAFTAR ISI
Keterangan Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ...................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ....................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN BEBAS PLAGIAT .............................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................ 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 8
1. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
2. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 10
A. Tinjauan Literatur ................................................................................. 10
1. Anggaran (Budget) ........................................................................... 10
2. Partisipasi Penyusunan Anggaran ................................................... 14
3. Komitmen Organisasi ..................................................................... 16
4. Ketidakpastian Lingkungan ............................................................ 19
5. Kinerja Manajerial .......................................................................... 21
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 24
xiv
C. Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis ..................................... 29
1. Pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja
manajerial ......................................................................................... 29
2. Pengaruh antara komitmen organisasi dengan kinerja manajerial ... 30
3. Pengaruh antara ketidakpastian lingkungan dengan kinerja manajerial
........................................................................................................... 30
4. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial ................... 32
Kerangka Pemikiran ......................................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 35
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 35
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................... 35
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 36
1. Penelitian Pustaka (Library Research) ....................................... 36
2. Penelitian Lapangan (Field Research) ....................................... 36
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................ 37
1. Partisipasi Penyusunan Anggaran .............................................. 37
2. Komitmen Organisasi ................................................................. 38
3. Ketidakpastian Lingkungan ........................................................ 38
4. Kinerja Manajerial ...................................................................... 39
E. Metode Analisis Data ....................................................................... 42
1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 42
2. Uji Kualitas Data ........................................................................ 43
3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 44
4. Uji Hipotesis ............................................................................... 46
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ............................................................ 49
A. Sekilas Gambaran Umum Objek penelitian ................................... 49
1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 49
2. Karakteristik Profil Responden ................................................. 52
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ........................................................ 57
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................... 57
xv
2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................. 58
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................... 63
4. Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 67
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 78
A. Kesimpulan ..................................................................................... 78
B. Implikasi ......................................................................................... 79
C. Keterbatasan ................................................................................... 82
D. Saran ............................................................................................... 82
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 84
Lampiran-Lampiran ............................................................................................................. 85
xvi
Daftar Tabel
No Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 24
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................................... 40
4.1 Data Sampel Penelitian ........................................................................................ 51
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ........................................................................ 51
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 53
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................................... 53
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir .............................. 54
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................... 55
4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................................ 56
4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................................ 57
4.9 Hasil Uji Validitas Partisipasi Penyusunan Anggaran ......................................... 59
4.10 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi ............................................................ 59
4.11 Hasil Uji Validitas Ketidakpastian Lingkungan ................................................... 60
4.12 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial ................................................................. 61
4.13 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................................ 61
4.14 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................................... 63
4.15 Hasil Uji Normalitas ............................................................................................. 65
4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................... 67
4.17 Hasil Uji Statistik F .............................................................................................. 69
4.18 Hasil Uji Statistik t ............................................................................................... 70
xvii
Daftar Gambar
No Keterangan Halaman
2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................................. 34
4.1 Gambar Struktur Organisasi Koperasi ................................................................. 49
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot .............................................. 64
4.3 Grafik Scatterplot ................................................................................................. 66
xviii
Daftar Lampiran
No Keterangan Halaman
1 Surat Penelitian .................................................................................................... 88
2 Surat Keterangan Riset ........................................................................................ 95
3 Kuesioner Peneitian ............................................................................................. 105
4 Daftar Jawaban Responden .................................................................................. 114
5 Output Hasil Pengujian Data ............................................................................... 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi sebagai gerakan ekonomi yang tumbuh di masyarakat
merupakan organisasi swadaya yang lahir atas kehendak, kekuatan dan
partisipasi masyarakat dalam menentukan tujuan, sasaran kegiatan serta
pelaksanannya. Keberadaan koperasi sebagai wadah untuk mewujudkan
kesejahteraan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia, sejalan dengan nilai
yang terkandung dalam pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945.
Secara kualitatif koperasi mengalami kemajuan yang pesat seperti yang
tampak dari jumlah koperasi, jumlah anggota, total aktiva dan volume
usaha. Sampai saat ini jumlah koperasi yang terbanyak di Jawa Timur
(29.150 unit), Jawa Tengah (26.604 unit), Jawa Barat (23.848 unit).
Berikutnya Sumatra Utara (10.879 unit), Sulawesi Selatan (8.044 unit),
DKI Jakarta (7.663 unit), Nangroe Aceh Daroesalam (7.079 unit), Banten
(6.056 unit), Sulawesi Utara (5.766 unit), dan Kalimantan Timur (5.338
unit).
Sementara berdasarkan jenisnya, jumlah koperasi konsumen yang
terbesar (75,68 persen). Berikutnya koperasi produsen (17,98 persen),
simpan pinjam (4,53 persen), pemasaran (1,24 persen), dan jasa (0,56
persen). Jumlah anggotanya pun bertambah dari 29.240.271 orang (2009),
30.461.121 orang (2010), 30.849.913 orang (2011), ke 33.687.417 orang
2
(2012). Sedangkan tenaga kerjanya dari 357.330 orang (2009), 358.768
orang (2010), 377.238 orang (2011), ke 425.822 orang (2012). Dimana
pekerja koperasi itu seperti manajer, pegawai. Sebagian anggota koperasi
terserap menjadi anggota koperasi. Namun diakui dari peningkatan
tersebut masih ada yang mengalami break disebabkan para pengurusnya
berpikir tentang berbagai hal sehingga belum sempat memberdayakan
koperasi yang dipimpinnya (http://finance.detik.com/read/2013/07/12).
Tugas untuk melakukan evaluasi kinerja manajerial merupakan fungsi
yang penting dalam suatu organisasi. Penyusunan program dan
mengembangkan sistem anggaran adalah merupakan langkah kritis dalam
perencanaan kegiatan organisasi, baik organisasi perusahaan, sosial,
pemerintah, maupun dalam skala individu (Hasyim, 2001). Berdasarkan
dari teori tersebut dan dihubungkan dengan fenomena-fenomena yang
dihadapi Indonesia yang berkaitan dengan koperasi akan berdampak
terhadap target pemerintah. Dengan pengamatan yang berdasarkan pada
fenomena dasar yang dihadapi koperasi mengenai lemahnya membuat
perencanaan bisnis (pengamatan terhadap potensi, perubahan pengurus
internal, penyalahgunaan dana, dan tidak meratanya klasifikasi
pembentukan koperasi sesuai dengan potensi daerah).
3
Seiring dengan fenomena diatas maka menurut M.Rawan Raharjo
(2002) bahwa dalam berbagai survey yang dilakukan, ditemukan persepsi
industri kecil dan koperasi mengenai masalah utama yang dihadapi, yaitu
modal. Kemudian masalah ini dijawab dengan Peraturan Bank Indonesia
(PBI) No.14/22/PBI/2012 tentang peningkatan pemberian dana kredit
usaha kecil dan koperasi, yang mengindikasikan bahwa peluang
mendapatkan modal usaha sangat besar.
Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin
meningkatnya aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Perkembangan
tersebut memerlukan anggaran sebagai alat yang digunakan manajemen
untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dan memenangkan persaingan
yang senantiasa berubah. Penyusunan anggaran yang melibatkan berbagai
pihak manajer secara umum memainkan peran dalam mempersiapkan dan
mengevaluasi berbagai alternatif dan tujuan anggaran sehingga dengan
adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan kepuasan kerja
dan kinerja manajer dapat meningkat.
Dalam usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan
perusahaan, manajer sangat memerlukan alat yang dapat membantu dalam
perencanaan dan pengalokasian sumber daya yang terbatas. Salah satu alat
yang dapat digunakan untuk membantu perencanaan, koordinasi dan
penilaian kinerja adalah anggaran (Isti Rahayu, 1999). Lebih lanjut Isti R
mengatakan bahwa proses penyusunan anggaran pada dasarnya
merupakan proses penetapan peran dimana setiap manajer dalam
4
organisasi diberi peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran
yang ditetapkan oleh anggaran. Sehingga dalam proses penyusunan
anggaran melibatkan berbagai tingkatan manajemen baik itu manajemen
tingkat atas (top level management) sampai manajemen tingkat bawah
(lower level management). Siegel (1989) menyatakan bahwa anggaran
mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia, terutama bagi
orang yang terlibat langsung dalam proses penyusunan/perancangan
anggaran. Manajer oleh perusahaan karena ia merasa diminta
pertimbangannya dan dilibatkan langsung dalam penentuan rencana
perusahaan dimasa yang akan datang. Sehingga akan mendorong para
manajer untuk mencapai sasaran perusahaan dan ia tidak akan merasa
terpaksa dan terbebani dalam melaksanakan anggaran tersebut. Oleh
karena itu partisipasi dalam penentuan anggaran yang melibatkan berbagai
tingkat manjemen sangat diperlukan.
Hubungan pekerjaan antara karyawan dan manajemen juga dapat
membuat dampak penting untuk mencapai keefektifan organisasi (Sunarto,
2005). Oleh karena itu, kinerja manajerial menjadi suatu hal yang sangat
menentukan kelanjutan hidup perusahaan di Era globalisasi ini.
Sistem anggaran yang ada pada saat ini ternyata menimbulkan
ketidakpuasan terhadap karyawan. Partisipasi dalam penyusunan anggaran
terjadi apabila dalam kegiatan penganggaran bawahan diperbolehkan
untuk ikut berpartisipasi menyusunnya. Dalam penyusunan anggaran, top
management perlu melibatkan bawahan agar anggaran yang disusun dapat
5
mencerminkan kebutuhan dan kepentingan seluruh anggota. Hal inilah
yang mendorong munculnya anggaran partisipatif (Argyris, 1952).
(Argyris, 1952) menyarankan perlunya keikutsertakan manajemen level
yang lebih rendah dalam proses penyusunan anggaran. Para bawahan yang
dilibatkan dalam penyusunan anggaran akan mempunyai tanggungjawab
dan konsekuensi moral serta pengetahuan mengenai usaha yang akan
dilakukan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan yang telah
ditargetkan.
Dengan adanya variabel komitmen organisasi menyebabkan kinerja
lebih terlihat sehingga setiap karyawan berusaha untuk bekerja sesuai
dengan sasarn dan target perusahaan,karena komitmen organisasi
menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan
sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al dalam
Darlis (2002). Komitmen organisasi yang kuat di dalam individu akan
menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai
dengan tujuan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja para
karyawan di perusahaan. Bawahan yang memiliki tingkat komitmen
organisasi yang tinggi akan memiliki pandangan positif dan lebih berusaha
berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi (Porter et al, 1974).
Sebaliknya, individu dengan komitmen rendah akan mementingkan
dirinya atau kelompoknya. Dia tidak memiliki keinginan untuk
menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik, sehingga memungkinkan
6
terjadinya penyalahgunaan anggaran apabila dia terlibat dalam
penyusunan anggaran.
Ketidakpastian lingkungan adalah variabel lain yang dipertimbangkan
dalam penelitian ini. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi didefinisikan
sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu yang
terjadi di lingkungan secara akurat (Miliken, 1987). Ketidakpastian
lingkungan merupakan salah satu faktor yang sering menyebabkan
organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan
lingkungan. Seseorang mengalami ketidakpastian karena merasa tidak
memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi keadaan pada masa
yang akan datang. Bagi suatu organisasi, sumber utama ketidakpastian
berasal dari lingkungan yang meliputi pesaing, konsumen, pemasok,
regulator, dan tekhnologi yang dibutuhkan (Kren dan Kerr, 1993;
Wartono, 1998 dalam Asriningati, 2006). Gul dan Chia (1994) dalam
Dwirandra (2007) menyatakan bahwa ketika persepsi ketidakpastian
lingkungan tinggi, organisasi membutuhkan tambahan informasi untuk
mengantisipasi kompleksitas lingkungan. Semakin canggih laporan yang
dihasilkan dari informasi sistem akuntansi manajemen akan dapat lebih
membantu mengurangi ketidakpastian dan memperbaiki kinerja manajerial
(Dwirandra, 2007).
Ketidakpastian lingkungan rendah mendorong terjadinya
penyalahgunaan anggaran dan menyebabkan kinerja manajerial menjadi
kurang baik dikarenakan keterbatasan atasan dalam menganalisis seluruh
7
informasi. Walaupun pada kondisi ketidakpastian rendah informasi mudah
diperoleh, kemampuan analisis atasan tetap terbatas. Atasan tidak
sepenuhnya dapat mengakses dan memproses informasi terutama
informasi teknis yang lebih dikuasai bawahan yang membidanginya.
Atasan perlu bantuan bawahan untuk memproses informasi agar
menghasilkan analisis yang akurat. Kondisi ini dapat dimanfaatkan
bawahan untuk melakukan tindakan. Dari variabel tersebut, peneliti
mempunyai keinginan untuk mengetahui apakah partisipasi penyusunan
anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan
mempengaruhi kinerja manajerial, dan manakah variabel yang paling
mempengaruhi diantara ketiganya. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan
terhadap Kinerja Manajerial”
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya,
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kadek Juli Suardana dan I Ketut
Suryanawa (2010). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu adalah Partisipasi
Penyusunan Anggaran sebagai variabel independen dan Kinerja
Manajerial sebagai variabel dependen, serta Komitmen Organisasi
sebagai variabel moderasi. Sedangkan, dalam penelitian ini peneliti
menambah satu variabel baru sebagai variabel independen, yaitu
8
Ketidakpastian Lingkungan. Penelitian saat ini juga tidak
menggunakan Komitmen Organisasi sebagai variabel independen.
2. Populasi dalam penelitian ini adalah Koperasi-koperasi yang berada di
wilayah Tangerang Selatan. Sedangkan, populasi penelitian
sebelumnya adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas
Kabupaten Bandung.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial?
2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial?
3. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial?
4. Apakah partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan
ketidakpastian lingkungan bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja manajerial?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris mengenai:
a. Partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
9
b. Komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.
c. Ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.
d. Partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan
ketidakpastian lingungan bersama-sama terhadap kinerja manajerial.
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
1) Peneliti berikutnya, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian
lebih lanjut mengenai topik ini dan pembanding untuk
menambah ilmu pengetahuan.
2) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta
menambah referensi mengenai akuntansi manajemen, terutama
tentang kinerja manajerial koperasi sehingga diharapkan dapat
bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.
b. Kontribusi Praktis
1) Koperasi, sebagai tinjauan yang diharapkan dapat dijadikan
informasi untuk meningkatkan kinerjanya.
2) Pengguna koperasi, diharapkan dapat bermanfaat dalam
menilai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen
organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
manajerial.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Anggaran (Budget)
a. Pengertian Anggaran (Budget)
Anggaran (budget) menurut M. Nafarin (2004:12) adalah
sebagai berikut:
“Suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan
program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang untuk jangka waktu tertentu.” Jadi anggaran bukan
tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen. Dalam
penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut:
1) Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
2) Data tahun-tahun sebelumnya.
3) Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
4) Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik
pesaing.
5) Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
6) Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
11
Penganggaran (budgeting) menurut Sony Yuwono, dkk
(2005:29) adalah proses penerjemahan rencana aktivitas ke dalam
rencana keuangan (budget). Dalam makna yang lebih luas,
penganggaran meliputi penyiapan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pertanggungjawaban anggaran yang biasa dikenal dengan siklus
anggaran. Dengan demikian, penganggaran perlu adanya
standarisasi dalam berbagai formulir, dokumen, instruksi dan
prosedur karena menyangkut dan terkait dengan operasional
perusahaan sehari-hari.
b. Tujuan Anggaran
Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran menurut M. Nafarin
(2004:15), antara lain:
1) Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih
sumber dan investasi dana.
2) Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan
digunakan.
3) Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi
dana, sehingga dapat memudahkan pengawasan.
4) Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai
hasil yang maksimal.
5) Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan
anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
12
6) Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan
yang berkaitan dengan keuangan.
c. Manfaat dan Kelemahan Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat menurut M. Nafarin
(2004:15), antara lain:
1) Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan
kekurangan pegawai.
3) Dapat memotivasi pegawai.
4) Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai.
5) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
6) Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.
7) Alat pendidikan bagi para manajer.
Anggaran menurut M. Nafarin (2004:16) selain mempunyai
banyak manfaat, juga memiliki kelemahan, antara lain:
1) Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga
mengandung unsure ketidakpastian.
2) Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang,
dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan
mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan
akurat.
13
3) Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran
dapat menggerutu dan menentang, sehingga pelaksanaan
anggaran dapat menjadi kurang efektif.
d. Prosedur Penyusunan Anggaran
Menurut Ida Bagus Agung D. (2010:14) Ada dua prosedur
penyusunan anggaran yang biasanya digunakan suatu organisasi,
yaitu:
1) Top – Down Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran
dimana anggaran ditentukan oleh manajemen puncak dengan
sedikit atau bahkan tidak ada konsultasi dengan manajemen.
2) Bottom – Up Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran
dimana anggaran akan disiapkan oleh pihak yang akan
melaksanakan anggaran tersebut. Kemudian diberikan kepada
pihak yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan.
3) Participative Budget (anggaran partisipasi) Pendekatan
penganggaran yang melibatkan manajer level menengah dalam
pembuatan estimasi anggaran disebut participative budget.
Anggaran partisipasi adalah anggaran yang dibuat dengan
kerjasama dan partisipasi penuh dari manajer pada semua
tingkatan. Sejumlah keunggulan yang biasanya diungkapkan
atas anggaran partisipasi adalah :
a) Setiap orang pada semua tingkatan diakui sebagai anggota
tim yang pandangan dan penilaiannya dihargai oleh
14
manajer puncak.
b) Orang yang berkaitan langsung dengan suatu aktivitas
mempunyai kedudukan terpenting dalam pembuatan
estimasi anggaran.
c) Orang lebih cenderung untuk mencapai anggaran yang
penyusunnya melibatkan orang tersebut.
d) Suatu anggaran partsipasi mempunyai system kendali
sendiri yang unik sehingga jika mereka tidak mencapai
anggaran, maka yang harus mereka salahkan adalah
anggaran partisipasi.
2. Partisipasi Penyusunan Anggaran
Partisipasi Menurut Ida Bagus Agung D (2010:80) menjelaskan
sebagai berikut :
“Adanya keterlibatan upaya dan input oleh manajer dalam penyusunan
anggaran.”
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
penyusunan anggaran setiap manajer ikut berpartisipasi dan dapat
mengemukakan pendapat yang akan disampaikan untuk mencapai
tujuan yang akan dicapai dalam tanggung jawab masing-masing.
Proses penyusunan anggaran bisa dari atas ke bawah (Top Down),
bisa juga sebaliknya yaitu dari bawah ke atas (Bottom Up) dan adapula
yang menggunakan gabungan keduanya. Partisipasi dalam penyusunan
anggaran merupakan keterlibatan yang meliputi pemberian pendapat,
15
pertimbangan dan usulan dari bawahan kepada pimpinan dalam
mempersiapkan dan merevisi anggaran.
Penerapan partisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan
banyak manfaat antara lain Ida Bagus Agung D (2010:22):
a. Partisipasi akan menaikkan rasa kebersamaan dalam kelompok,
yang akibatnya akan menaikkan kerjasama anggota kelompok di
dalam penetapan sasaran.
b. Partisipasi dapat mengurangi rasa tertekan akibat adanya anggaran.
c. Partisipasi dapat mengurangi rasa ketidaksamaan di dalam alokasi
sumber daya diantara bagian-bagian organisasi.
Prasyarat Partisipasi Menurut Ida Bagus Agung D (2010:22)
adalah sebagai berikut :
a. Waktu yang cukup untuk berpartisipasi.
b. Relevan dengan kepentingan pegawai.
c. Kemampuan pegawai memadai untuk menangani bidang garapan
partisipasi.
d. Kemampuan berkomunikasi timbal balik.
e. Tidak timbul perasaan terancam bagi kedua belah pihak.
f. Masih dalam bidang keleluasaan pekerjaan.
Hal – hal tersebut menunjukkan bahwa partisipasi lebih berhasil
dalam situasi tertentu ketimbang situasi yang lain dan dalam situasi
tertentu lainnya partisipasi sama sekali tidak berhasil.
16
3. Komitmen Organisasi
a. Pengertian Komitmen Organisasi
Menurut Steven L. Mcshane (2005:126) komitmen organisasi
adalah:
“Organizational commitment refers to the employee’s emotional
attachment to identification with, and involvement in a particular
organization.”
Dimaksudkan bahwa komitmen organisasi mengacu pada
keterikatan emosional karyawan untuk identifikasi dan terlibat
dalam organisasi tertentu.
Komitmen organisasional merupakan komitmen seseorang
terhadap organisasi tempatnya bekerja. Komitmen seseorang
terhadap organisasi merupakan salah satu jaminan untuk menjaga
kelangsungan organisasi tersebut, seseorang yang bergabung dalam
organisasi pada sebuah perusahaan dituntut adanya komitmen
dalam dirinya (Luthans, 1992 dalam Setiadi 2004:22).
Komitmen organisasi juga didefinisikan sebagai tingkat
dimana seseorang mengaitkan dirinya kepada pekerjaannya, secara
aktif berpartisipasi di dalamnya, dan menganggap kinerjanya
penting bagi nilai dirinya (Robbins, 2006). Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi
seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka
17
pengangguran. Organisasi sendiri terdiri dari beberapa bentuk yaitu
organisasi politik, sosial, mahasiswa, olahraga, sekolah, negara.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa komitmen organisasi sebagai sifat hubungan
antara karyawan dengan organisasi yang menyangkut rasa
mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa terlibat dengan
tugas organisasi dan rasa setia pada organisasi sehingga karyawan
tersebut bersedia untuk tetap aktif dalam organisasi.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi
Menurut David (1997) dalam Sopiah (2008:35) mengemukakan
empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada
organisasi, yaitu:
1) Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, dan lain-lain.
2) Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan,
konflik, peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dan lain-lain.
3) Karakteristik struktur, misalnya besar/kecilnya organisasi,
bentuk organisasi (sentralisasi/desentralisasi), kehadiran serikat
pekerja.
4) Pengalaman kerja, pengalaman kerja sangat berpengaruh
terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi.
18
c. Jenis Komitmen Organisasi
Jenis komitmen menurut Allen dan Meyer dalam Ummi
Narimawati (2005:28) membedakan komitmen organisasi atas tiga
komponen yaitu:
1) Komponen efektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan
keterlibatan karyawan didalam suatu organisasi.
2) Komponen normative merupakan perasaan-perasaan karyawan
tentang tujuan yang harus diberikan kepada organisasi.
3) Komponen continuance berarti komponen berdasarkan persepsi
karyawan tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia
meninggalkan organisasi.
Meyer dan Alten dalam Umi Narimawati (2005:28),
berpendapat bahwa setiap komponen memiliki dasar yang berbeda.
Karyawan dalam komponen efektif tinggi, masih bergabung
dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota.
Sementara itu karyawan dengan komponen continuance tinggi,
tetap bergabung dengan organisasi tersebut karena mereka
membutuhkan organisasi. Karyawan yang memiliki komponen
normative yang tinggi, tetap menjadi anggota organisai karena
mereka harus melakukannya. Setiap karyawan memiliki dasar dan
tingkah laku yang berbeda dengan karyawan yang berdasarkan
continuance, karyawan yang ingin menjadi anggota akan memiliki
keinginan untuk menggunakan usaha yang sesuai dengan tujuan
19
organisasi.
Sebaliknya, mereka yang terpaksa menjadi anggota akan
menghindar kerugian finansial dan kerugian lain, sehingga
mungkin hanya melakukan usaha yang tidak maksimal, sementara
itu, komponen normatif yang berkembang sebagai hasil dari
pengalaman sosialisasi, tergantung dari jumlah apa perasaan
kewajiban yang dimiliki karyawan. Komponen normatif
menimbulkan perasaan kewajiban pada karyawan.
Berdasar uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komitmen
organisasi dapat dibedakan menjadi komitmen efektif, komitmen
berkesinambungan dan komitmen normatif. Komitmen efektif
menunjukkan keberadaan seseorang dalam organisasi oleh karena
hal tersebut memang diinginkan. Komitmen berkesinambungan
menunjukkan keberadaan seseorang dalam organisasi oleh karena
kebutuhan. Komitmen normatif menunjukkan keputusan seseorang
untuk tetap berada didalam organisasi oleh karena hal tersebut
dipandang sebagai suatu keharusan.
4. Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan yang dimaksud adalah persepsi
responden atas ketidakmampuan individu untuk menilai probabilitas
dirinya sebesar keputusan yang telah dibuat, akan gagal atau berhasil
yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi.
20
Teori kontinjensi atas ketidakpastian lingkungan yang
dipersepsikan yang dipelopori oleh Burn & Stalker (1961) dalam
Oktavianus (2002:15), menyebutkan mencoba mengidentifikasi tipe
struktur dan praktik manajemen yang tepat untuk berbagai kondisi
yang lingkungannya berbeda. Kedua peneliti tersebut menyimpulkan
bahwa organisasi yang mekanis (dengan ciri pembagian tugas yang
spesifik dan tegas) tepat untuk lingkungan yang stabil sedangkan
organisasi yang organis (dengan ciri dan kontrol lebih sulit dalam
situasi operasi yang tidak pasti disebabkan oleh kejadian-kejadian
dimasa akan datang tidak dapat diprediksi.
Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan yang
tinggi, informasi merupakan komoditi yang sangat berguna sekali
dalam proses kegiatan perencanaan dan kontrol dalam suatu
organisasi. Informasi akuntansi manajemen yang andal (ditunjukkan
dengan tingkat ketersediaan informasi akuntansi manajemen) akan
memudahkan penyediaan informasi yang tepat waktu dan relevan,
dimana manajemen (manajer) memiliki tingkat kebutuhan informasi
yang berbeda. Heterogenitas dan dinamika lingkungan yang disebut
Simon (1987) dan Oktovianus (2002:16) sebagai sumber utama
ketidakpastian lingkungan, membutuhkan rentang sasaran yang
memungkinkan untuk dicapai. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas,
keanekaragaman aktivitas yang tidak terduga, ketidakstabilan dan
turbulensi lingkungan sulit diprediksi. Bagaimanapun, dalam situasi
21
tidak pasti respon yang cepat terhadap perubahan yang sulit diprediksi.
Semua itu disebabkan oleh pencapaian sasaran dalam kondisi yang
tidak menentu lebih besar tantangannya daripada kondisi stabil.
Umpan balik tepat waktu akan sangat diharapkan.
5. Kinerja Manajerial
a. Pengertian Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial diartikan sebagai salah satu faktor penting
dalam perusahaan, karena dengan meningkatnya kinerja manajerial
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja
manajerial yang diperoleh manajer juga merupakan salah satu
faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan keefektifan
perusahaan. Kinerja manajerial menunjukkan kemampuan
manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen yang
merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu berkenaan dengan
pengambilan keputusan (Widarsono, 2007:45).
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Amstrong
dan Baron, 1985 dalam Prof. Dr. Wibowo, SE,M.Phil 2007:2).
Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan
hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang
apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
22
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan
memenuhi tanggung jawab sosialnya, sebagian besar tergantung
pada manajer. Apabila manajer mampu melakukan tugas-tugasnya
dengan baik, maka organisasi akan mampu mencapai sasaran dan
tujuan yang dikehendaki. Seberapa baik seorang manajer
melakukan perannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang
merupakan isu utama yang banyak diperdebatkan dalam penelitian
akhir-akhir ini.
Narsa (2007:80) menyatakan kinerja manajerial adalah adalah
kinerja para individu dalam kegiatan manajerial. Kinerja personel
meliputi delapan dimensi yaitu:
1) Perencanaan, dalam arti kemampuan untuk menentukan tujuan,
kebijakan dan tindakan/pelaksanaan, penjadwalan kerja,
penganggaran, merancang prosedur, dan pemrograman.
2) Investigasi, yaitu kemampuan mengumpulkan dan
menyampaikan informasi untuk catatan, laporan, dan rekening,
mengukur hasil, menentukan persediaan, dan analisis
pekerjaan.
3) Pengkoordinasian, yaitu kemampuan melakukan tukar menukar
informasi dengan orang lain di bagian organisasi yang lain
untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu
bagian lain, dan hubungan dengan manajer lain.
23
4) Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur
proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian
pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan,
pemeriksaan produk.
5) Pengawasan (supervisi), yaitu kemampuan untuk mengarahkan,
memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing,
melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan,
memberikan tugas pekerjaan dan menangani bawahan.
6) Pengaturan staff (staffing), yaitu kemampuan untuk
mempertahankan angkatan kerja dibagian anda, merekrut,
mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan,
mempromosikan dan mutasi pegawai.
7) Negosiasi, yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian,
penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa,
menghubungi pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual,
tawar-menawar secara kelompok.
8) Perwakilan (representatif), yaitu kemampuan dalam
menghadiri pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain,
pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara-acara
kemasyarakatan, pendekatan kemasyarakatan, mempromosikan
tujuan umum perusahaan.
Kinerja (performance) adalah hasil yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
24
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Seseorang yang memegang
posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja
manajerial. Berbeda dengan kinerja karyawan yang umumnya
bersifat konkrit, kinerja manajerial adalah bersifat abstrak dan
kompleks (Mulyadi dan Johny, 2001:80).
b. Pentingnya Kinerja Manajerial
Menurut Mulyadi dan Johny (2001:80) menjelaskan pentingnya
kinerja manajerial sebagai berikut:
1) Memungkinkan tim manajemen yang bertanggung jawab
mewujudkan kinerja manajerial dapat bekerja in concert.
2) Memungkinkan setiap anggota tim melakukan alignment atas
kinerja yang dihasilkan dengan kinerja anggota tim yang lain.
3) Memungkinkan dilakukannya evaluasi terhadap konsistensi
kinerja manajerial.
4) Memungkinkannya dilakukannya evaluasi kekuatan dan
kelemahan setiap jika lingkungan bisnis menuntut perubahan
tertentu.
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel 2.1.
25
Tabel 2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Bersambung pada halaman selanjutnya
No Peneliti
Terdahulu Judul
Metodelogi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
1. Kadek Juli
Suardana dan I
Ketut
Suryanawa
(2010)
Pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran
pada kinerja manajerial
dengan komitmen
organisasi sebagai
variabel moderasi
Sama-sama melakukan
penelitian pada kinerja
manajerial dengan
partisipasi penyusunan
anggaran sebagai
variabel independen
Penelitian saat ini
menggunakan
komitmen organisasi &
ketidakpastian
lingkungan sebagai
variabel independen
yang tidak digunakan
dalam penelitian
sebelumnya.
Terdapat pengaruh positif
antara partisipasi
penyusunan anggaran
terhadap kinerja
manajerial, tetapi untuk
komitmen organisai tidak
menguatkan keduanya.
2. Belianus Patria
Latuheru
(2006)
Pengaruh partisipasi
anggaran terhadap
senjangan anggaran
dengan komitmen
organisasi sebagai
variabel moderasi
Sama-sama
menggunakan
partisipasi anggaran
sebagai variabel
independen
Penelitian saat ini
menggunakan
ketidakpastian
lingkungan &
komitmen organisasi
sebagai variabel
independen dan kinerja
manajerial sebagai
variabel dependen yang
tidak digunakan dalam
penelitian sebelumnya.
Komitmen organisasi
memiliki pengaruh negatif
terhadap hubungan antara
partisipasi anggaran dan
senjangan anggaran
26
Tabel 2.1 Lanjutan
3. Husnah
(2010)
Implementasi startegi melalui
penyusunan program,
partisipasi anggaran dan
prosedur terhadap kinerja
koperasi di kota Palu
Sama-sama
menggunakan
partisipasi
anggaran sebagai
variabel
independen dan
kinerja sebagai
variabel
dependen.
Penelitian ini
menggunakan
komitmen organisasi &
ketidakpastian
lingkungan sebagai
varioabel independen
sementara penelitian
sebelumnya
menggunakan
implemetasi strategi dan
prosedur sebagai
variabel independen.
Partisipasi anggaran
berpengaruh terhadap
kinerja
4. Diana
Rahmawati
Pengaruh ketidakpastian
lingkungan terhadap partisipasi
anggaran dan kinerja
manajerial
Sama-sama
menggunakan
partisipasi
anggaran sebagai
variabel
independen dan
kinerja
manajerial
sebagai variabel
dependen.
Penggunaan
ketidakpastian
lingkungan sebagai
variabel moderasi pada
penelitian sebelumnya.
Ketidakpastian lingkungan
memperkuat hubungan
antara partisipasi anggaran
terhadap kinerja
manajerial.
Bersambung pada halaman selanjutnya
27
Tabel 2.1 Lanjutan
5. Andi Kartika
(2010)
Pengaruh komitmen
organisasi dan
ketidakpastian
lingkungan dalam
hubungan antara
partisipasi anggaran
dengan senjangan
anggaran
Sama-sama
menggunakan
partisipasi anggaran
sebagai variabel
independen
Penggunaan komitmen
organisasi &
ketidakpastian
lingkungan sebagai
variabel moderasi dan
senjangan anggaran
sebagai variabel
dependen pada
penelitian sebelumnya .
Dalam kondisi
ketidakpastian lingkungan
yang tinggi, tingkat tinggi
partsisipasi anggaran
dikaitkan dengan rendah
senjangan.
6. Melani Rahayu
(2013)
Pengaruh intensitas
informasi akuntansi
manajemen terhadap
kinerja manajerial dengan
ketidakpastian
lingkungan sebagai
variabel moderasi
Sama-sama
menggunakan kinerja
manajerial sebagai
variabel dependen.
Penggunaan intensitas
informasi akuntansi
manajemen sebagai
variabel independen
dan ketidakpastian
lingkungan sebagai
pemoderasi pada
penelitian sebelumnya.
Adanya pengaruh positif
antara intensitas informasi
akunatansi manajemen
dengan kinerja manajerial,
sementara itu adanya
pengaruh negatif antara
ketidakpastian lingkungan
terhadap kinerja
manajerial.
7. Siti Pratiwi
Husain
(2011)
Pengaruh partisipasi
anggaran terhadap
senjangan anggaran
dengan komitmen
organisasi sebagai
pemoderasi
Sama-sama
menggunakan
partisipasi anggaran
sebagai variabel
independen.
Penggunaan komitmen
organisasi sebagai
pemoderasi dan
senjangan anggaran
sebagai variabel
dependen pada
penelitian sebelumnya.
Interaksi partisipasi
anggaran dengan
komitmen organisasi
sebagai variabel moderasi
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
senjangan anggaran.
Bersambung pada halaman selanjutnya
28
Tabel 2.1 Lanjutan
8. Bernard Wong-
On-Wing
(2010)
Intrinsic and extrinsic
motivation and
participation in
budgeting: Antecedents
and consequences
Sama-sama
menggunakan
partisipasi anggaran
sebagai variabel
independen
Menggunakan motivasi
sebagai variabel
dependen pada
penelitian sebelumnya.
Terdapat hubungan
positif antara partisipasi
anggaran dengan
motivasi yang berasal
dari dalam sementara
berpengaruh negatif
dengan motivasi yang
berasal dari luar.
9. Johnny Jermias
(2011)
Budgetary participation:
The effect of information
asymmetry,goal
comitment, and role
ambiguity on job
satisfaction and
performance
Sama-sama
menggunakan variabel
partisipasi anggaran
dan kinerja
Penggunaan informasi
asimteri, komitmen
tujuan, ambiguitas
peran dan kepuasan
kerja pada penelitian
sebelumnya.
Ambiguitas peran
memediasi antara
partisipasi anggaran
dengan kepuasan kerja
dan partisipasi anggaran
dengan kinerja begitu
juga dengan komitmen
tujuan.
10. Ifah Latifah
(2012)
Peran karakteristik
sistem akuntansi
manajemen sebagai
mediator hubungan
antara ketidakpastian
lingkungan dengan
kinerja manajerial
Sama-sama
menggunakan variabel
ketidakpastian
lingkungan dan
variabel kinerja
manajerial
Adanya variabel
karakteristik sistem
akuntansi manajemen
pada penelitian
sebelumnya.
Ketidakpastian
lingkungan berpengaruh
terhadap kinerja
manajerial dimediasi
oleh karakteristik sistem
akuntansi manajemen.
29
C. Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja
manajerial
Peranan penyusunan anggaran terhadap kinerja, baik kinerja manajer,
karyawan dan perusahaan Menurut Hansen dan Mowen (2004:35)
mendefinisikan bahwa:
“Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja manajer, bonus,
kenaikan kerja dan promosi adalah semua hal yang dipengaruhi oleh
kemampuan seorang manajer. Untuk mencapai atau melampaui tujuan
yang direncanakan, oleh karena status keuangan seorang manajer dan karir
dapat berpengaruh, penyusunan anggaran dapat memiliki pengaruh
signifikan apakah pengaruh tersebut positif atau negatif tergantung
sebagian besar pada bagaimana anggaran tersebut digunakan.”
Menurut Hansen dan Mowen mendefinisikan bahwa partisipasi
penyusunan anggaran memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk
turut serta dalam pembuatan anggaran. Peningkatan tanggung jawab dan
tantangan yang inheren dalam proses tersebut memberikan insentif non
uang yang mengarah pada tingkat kinerja yang lebih tinggi.
Partisipasi juga merupakan proses dimana individu-individu terlibat
langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan
anggaran. Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran
menciptakan terjadinya komunikasi yang baik, interaksi satu sama lain
30
serta bekerja sama dalam team guna mencapai tujuan perusahaan.
Sedangkan kinerja juga merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang
dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran
memiliki keterkaitan. Keterkaitan tersebut dapat berdampak positif atau
negatif tergantung pada pihak yang melaksanakan dalam perusahaan.
H1 : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial
2. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial
Nouri dan Parker, (1998) dikutip dalam M. Yahya dkk, (2008)
menganalisis komitmen organisasi dalam pengaruhnya pada hubungan
partisipasi anggaran dan kinerja. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
komitmen organisasi dan kinerja memiliki hubungan positif dan
signifikan. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi, manajer merasa
memiliki organisasi tempatnya bekerja sehingga membuat manajer akan
memberikan hasil upaya dan kinerja yang lebih baik. Hipotesis hubungan
antara komitmen organisasi dan kinerja adalah sebagai berikut:
H2 : Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
2. Pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial
Menurut Miliken (1987) dalam Lena (2009), ketidakpastian
Lingkungan dapat diartikan sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam
memprediksi lingkungannya secara tepat. Ketidakpastian lingkungan yang
31
dihadapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
perusahaan. Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi, maka
semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi.
Dwirandra (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Dari hasil
penelitiannya disimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor
penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi
yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Ini
berarti bahwa semakin tinggi ketidakpastian lingkungan akan semakin
menurunkan kinerja manajerial.
Organisasi yang sukses akan selalu beradaptasi dengan perubahan-
perubahan lingkungannya dan secara proaktif merubah lingkungannya.
Organisasi harus mengelola ketidakpastian lingkungan untuk menjadi
efektif. Menurut Daft (2009), ada dua strategi dasar untuk mengatasi
ketidakpastian lingkungan yang tinggi yaitu mengadaptasi organisasi
dengan perubahan-perubahan lingkungan untuk membuatnya lebih
harmonis dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi.
Bagi perusahaan, sumber utama ketidakpastian berasal dari
lingkungan pesaing. Dalam suasana ketidakpastian lingkungan, seorang
32
manajer akan mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan dan
melakukan pengendalian terhadap perusahaan. Perencanaan akan menjadi
masalah dalam ketidakpastian karena peristiwa-peristiwa yang akan
datang tidak dapat diprediksi. Pengendalian terhadap aktivitas perusahaan
juga sulit dilakukan dalam suasana yang tidak pasti.
Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor
yang penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi
yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang.
Dalam ketidakpastian lingkungan individu akan mengalami keterbatasan
sehingga tidak dapat mengetahui kegagalan atau keberhasilan terhadap
keputusan yang telah dibuat. Semakin tinggi kemampuan dalam
memprediksi, maka berarti semakin rendah tingkat ketidakpastian
lingkungan yang dihadapi.
H3 : Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
3. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi,
dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial
Partisipasi juga merupakan proses dimana individu-individu terlibat
langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan
anggaran. Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran
menciptakan terjadinya komunikasi yang baik, interaksi satu sama lain
33
serta bekerja sama dalam team guna mencapai tujuan perusahaan.
Sedangkan kinerja juga merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang
dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan.
Nouri dan Parker, (1998) dikutip dalam M. Yahya dkk, (2008)
menganalisis komitmen organisasi dalam pengaruhnya pada hubungan
partisipasi anggaran dan kinerja. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
komitmen organisasi dan kinerja memiliki hubungan positif dan
signifikan. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi, manajer merasa
memiliki organisasi tempatnya bekerja sehingga membuat manajer akan
memberikan hasil upaya dan kinerja yang lebih baik.
Dwirandra (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh ketidakpastian
lingkungan terhadap kinerja manajerial. Dari hasil penelitiannya
disimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap
kinerja manajerial.
Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor
penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi
yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Ini
berarti bahwa semakin tinggi ketidakpastian lingkungan akan semakin
menurunkan kinerja manajerial.
H4: Partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan
ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial
34
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar
2.1
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
lemahnya membuat perencanaan bisnis (pengamatan terhadap
potensi), perubahan pengurus internal, penyalahgunaan dana, dan
tidak meratanya klasifikasi pembentukan koperasi seesuai dengan
potensi daerah.
Model Analisis: Regresi Berganda
Tuntutan Atas Kinerja Pengurus Koperasi
Komitmen Organisasi (X2)
(Andi Kartika, 2010)
Basis Teori : Teori Anggaran (Budget)
Ketidakpastian Lingkungan (X3)
(Andi Kartika, 2010)
Partisipasi Anggaran (X1)
(Kadek Juli Suardana, dkk 2010)
Kinerja
Manajerial (Y)
(Kadek Juli
Suardana, dkk,
2010)
Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran
Hasil Pengujian dan Pembahasan
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
partisipasi penyusunan anggaran (X1), komitmen organisasi (X2), dan
ketidakpastian lingkungan (X3) terhadap kinerja manajerial (Y) sebagai
variabel-variabel dalam penelitian. Penyebaran serta pengambilan kuesioner
dilakukan mulai dari tanggal 25 Mei 2013 sampai dengan 30 Juni 2013.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengurus koperasi yang
berada di wilayah Tangerang Selatan.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah semua pengurus yang berpartisipasi di
dalam koperasi di wilayah Tangerang Selatan. Metode yang digunakan
peneliti dalam pemilihan sample penelitian adalah pemilihan sampel bertujuan
(purposive sampling), dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement
sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu
(umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian) (Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:131) dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sampel merupakan pengurus yang berpartisipasi di dalam koperasi yang
berada di wilayah Tangerang Selatan.
36
2. Pengurus yang bekerja di koperasi, yang pernah berpengalaman menyusun
RKA (Rencana Kerja Anggaran).
3. Pengurus koperasi yang mempunyai pengalaman bergabung minimal satu
tahun.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan
dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain
yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti
memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada
penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah pengurus koperasi
yang berada di koperasi wialayah Tangerang Selatan. Peneliti memperoleh
data dengan mengirimkan kuesioner kepada koperasi-koperasi tersebut
secara langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan
untuk mengumpulkan informasi dari pengurus koperasi sebagai responden
dalam penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing
37
indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah
dibagikan kepada pengurus koperasi sebagai responden.
D. Operasionalisai Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)
Partisipasi penyusunan anggaran adalah keterlibatan manajer dan
luasnya pengaruh dalam proses penyusunan anggaran (Milani, 1975 dalam
Supriyono 2005). Partisipasi anggaran diukur dengan menggunakan
instrumen daftar pertanyaan yang disusun oleh Milani (1975) dalam
Supriyono (2005). Daftar pertanyaan tersebut terdiri atas enam butir
pertanyaan yang digunakan untuk menilai tingkat partisipasi responden
atas daftar pertanyaan tersebut didesain menggunakan skala ordinal
dimana Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan lima
point skala likert dari “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”.
Instrumen pertanyaan pada variabel partisipasi anggaran antara lain
mengenai seberapa besar keterlibatan para pengurus dalam proses
penyusunan anggaran, tingkat kelogisan alasan atasan untuk merevisi
usulan anggaran yang dibuat, intensitas manajer mengajak diskusi tentang
anggaran, besarnya pengaruh manajer dalam anggaran, seberapa besar
38
manajer merasa mempunyai kontribusi penting terhadap anggaran, serta
frekuensi alasan meminta pendapat manajer dalam penyusunan anggaran.
2. Komitmen Organisasi (X2)
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri
individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan
organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadinya (Wiener, 1982 dalam Rahman
dan Supomo, 2003). Komitmen organisasional bisa tumbuh disebabkan
karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang
meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada di dalam organisasi
serta tekad dalam diri untuk mengabdi kepada organisasi (Porter et al,
1974).
Untuk mengukur komitmen organisasi digunakan sembilan item
pertanyaan yang telah digunakan oleh Mowday dan Steers (1979) dalam
Christina Tri Setyorini,dkk . Skala yang digunakan adalah satu untuk
menunjukkan jawaban sangat tidak setuju dan lima berarti sangat setuju.
3. Ketidakpastian Lingkungan (X3)
Duncan, (1972) dalam Darlis, (2002) mendefinisikan ketidakpastian
lingkungan sebagai keterbatasan individu dalam menilai probabilitas
seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang
disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi. Ketidakpastian lingkungan merupakan
39
situasi dimana seseorang mengalami hambatan untuk memprediksi situasi
di sekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu untuk
menghadapi ketidakpastian tersebut (Luthans, 1998 dalam Darlis, 2002).
Di dalam ketidakpastian lingkungan, individu akan menghadapi
keterbatasan dan memperoleh informasi dari lingkungan, sehingga tidak
dapat mengetahui kegagalan atau keberhasilan terhadap keputusan yang
telah dibuatnya (Fisher, 1996 dalam Darlis, 2002).
Untuk mengukur persepsi responden atas ketidakpastian lingkungan
yang dirasakan, digunakan 9 item yang dikembangkan oleh Duncan,
(1972) dalam Darlis, (2002). Skala yang digunakan adalah ordinal satu
untuk menunjukkan jawaban sangat tidak setuju dan lima berarti sangat
setuju.
4. Kinerja Manajerial (Y)
Kinerja manajerial merupakan hasil upaya yang dilakukan manajer
dalam melakukan tugas dan fungsinya dalam organisasi. Kinerja
manajerial didefinisikan juga sebagai kinerja manajer dalam memahami
fungsi manajer dalam mencapai sasaran kinerjanya (Weihrich dan Koontz
2005). Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan instrumen daftar
pertanyaan yang dikembangkan oleh Mahoney et al, (1965) dalam Diana
Rahmawati (2006). Daftar pertanyaan terdiri dari enam butir pertanyaan
digunakan untuk mengevaluasi kinerja responden. Skala yang digunakan
40
adalah ordinal satu untuk menunjukkan jawaban sangat tidak setuju dan
lima berarti sangat setuju.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Partisipasi
Penyusunan
Anggaran (X1)
(Milani, 1975
dalam Supriyono,
2005)
1. Keterlibatan pengurus
dalam penyusunan
anggaran.
2. Penyesuaian revisi
anggaran.
3. Intensitas pengurus
mengajak diskusi
tentang anggaran.
4. Besarnya pengaruh
pengurus dalam
anggaran.
5. Kontribusi pengurus
terhadap anggaran.
6. Frekuensi alasan
meminta pendapat
pengurus dalam
penyusunan anggaran.
1
2
3
4
5
6
Skala Ordinal
Komitmen
Organisasi (X2)
(Mowday dan
Steers, 1979 dalam
Christina Tri
Setyorini,dkk
2012)
1. Bekerja keras untuk
kemajuan organisasi.
2. Senang dan bangga
terhadap organisasi.
3. Keseimbangan nilai
4. Adanya keterikatan
antara pengurus dengan
organisasi.
5. Terinspirasi oleh
organisasi untuk
mencapai kinerja.
6. Mempertahankan
keberadaannya dalam
organisasi
7. Tingkat kepedulian
terhadap organisasi
7
8,9
10
11
12
13,14
15
Skala Ordinal
41
Tabel 3.1 Lanjutan
Ketidakpastian
Lingkungan (X3)
(Duncan, 1972
dalam Darlis, 2002)
1. Keyakinan
terhadap metode
kerja serta
penentuan
keputusan.
2. Standar kerja
minimal dalam
bekerja.
3. Memahami
bagaimana
bersikap dan
menyelesaikan
masalah
organisasi.
4. Bekerja sesuai
harapan
5. Mampu bekerja
dengan sebaik-
baiknya.
16
17
18,19,20,21
22
23,24
Skala Ordinal
Kinerja Manajerial
(Y)
(Mahoney et al,
2000 dalam Diana
Rahmawati 2006)
1. Kuantitas
pekerjaan yang
telah dilakukan
dibandingkan
dengan pengurus
yang lain.
2. Penilaian hasil
pekerjaan.
3. Koordinasi
4. Tingkat ketelitian
dalam mengawasi
organisasi
5. Penghargaan atas
kinerja.
6. Mempertahankan
dan memperbaiki
hubungan dengan
dengan pihak
lain.
25
26
27
28
29
30
Skala Ordinal
42
E. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan
metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih
akurat tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang
berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik.
Dalam menguji data yang diperoleh sehubungan dengan masalah yang
diteliti digunakan pengujian statistik untuk melihat pengaruh variabel
independen dengan variabel dependen. Berdasarkan pengujian tersebut akan
ditarik suatu kesimpulan untuk menjawab perumusan masalah yang ada.
Pengujian statistik akan didahului dengan pengujian realibilitas dan
validitas, kemudian akan dilakukan transformasi data kuesioner dari data
ordinal menjadi data interval dengan menggunakan MSI (Metode Suksesive
Interval). Setelah transformasi dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan uji
hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar
deviasi. (Imam Ghozali, 2009).
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam kondisi
43
sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran
umum mengenai demografi responden dalam penelitian dan deskripsi
mengenai variabel-variabel penelitian (partisipasi penyusunan anggaran,
komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan, dan kinerja manajerial).
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2009). Pengujian validitas
dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan
cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-
pertanyaan. Dengan tingkat signifikansi yang didapat memiliki nilai di
bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Imam Ghozali,
2011).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
44
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam
Ghozali, 2009).
Menurut Arikunto (2002), koefisien korelasi reabilitas dapat
dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu:
1) Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi
2) Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi
3) Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup tinggi
4) Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah
5) Antara 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah (tidak
berkorelasi).
Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai pada kategori 1 sampai 3 (Arikunto, 2002).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen (Imam Ghozali, 2009). Deteksi
45
ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat
dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.
Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,10 (Imam Ghozali, 2009).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model
regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability
Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar
distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis
diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis
diagonal (Imam Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini juga, uji
normalitas menggunakan kolmogrov-sminorv test yaitu jika p-
valuenya menunjukkan lebih besar dari 0,05 berarti hipotesis diterima
atau terdistribusi normal.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamaan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
46
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas (Imam Ghozali, 2009).
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot. Jika ada pola tertentu
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam
Ghozali, 2009).
4. Uji Hipotesis
a. Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan
melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel
independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F atau ANOVA
dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian
(Ghozali, 2009).
b. Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari
variabel independen secara individual dalam variasi variabel
47
dependen. Hipotesis diterima jika nilai probabilitas signifikansi 0,05
hipotesis ditolak jika nilai probabilitas signifikansi (Imam
Ghozali, 2011).
c. Koefisien Determinasi ( R2)
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase
variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variasi variabel dependen (Priyatno,2010:66).
Multikolonieritas terjadi apabila nilai R2 yang dihasilkan oleh
suatu model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual
variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen (Priyatno,2010).
d. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar
variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen
yang sudah diketahui besarnya (Singgih Santoso, 2004).
Dalam penelitian ini untuk mengolah data hasil penelitian
digunakan metode regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu
pengaruh dari partisipasi penyusunan anggaran (X1), komitmen
organisasi (X2), ketidakpastian lingkungan (X3) terhadap kinerja
manajerial (Y). Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini
48
dilakukan dengan analisis regresi berganda dengan persamaan statistik
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + E
Dimana:
Y = Kinerja Manajerial E = Error
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Partisipasi Penyusunan Anggaran
X2 = Komitmen Organisasi
X3 = Ketidakpastian Lingkungan
49
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap pengurus koperasi yang bekerja di
Koperasi yang berada di wilayah Tangerang Selatan baik kelas kecil,
menengah, maupun besar. Struktur Organisasi di dalam Koperasi dapat
digambarkan dalam gambar 4.1.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Koperasi di wilayah Tangerang Selatan
Ketua Koperasi
Sekretaris Divisi-divisi Bendahara
Divisi Pengawas
Akuntan
Divisi produksi
Divisi keuangan
50
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara
langsung seperti dengan cara mendatangi responden, atau mengirimkan
kuesioner dengan menggunakan e-mail kepada pengurus koperasi di wilayah
Tangerang Selatan yang telah setuju untuk terlibat dalam penelitian ini.
Penyebaran serta pengambilan kuesioner dilakukan mulai dari tanggal 25 Mei
2013 sampai dengan 30 Juni 2013.
Jumlah kuesioner yang disebarkan oleh peneliti adalah 100 kuesioner
dan jumlah kuisioner yang kembali adalah 85 kuesioner atau 85%.
Terbatasnya jumlah kuesioner yang disebarkan dikarenakan banyaknya
organisasi yang menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, sehingga
kuesioner hanya dapat disebarkan kepada organisasi yang bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Dari 100 kuesioner yang disebarkan oleh
peneliti, kuesioner yang tidak kembali adalah sebanyak 15 kuesioner atau
15%, hal ini dikarenakan hingga akhir waktu penyebaran dan pengambilan
kuisioner, organisasi terkait tidak dapat memberikan kepastian mengenai
kuesioner yang telah diberikan. Dari 85 kuesioner yang kembali, kuesioner
yang dapat diolah oleh peneliti adalah sebanyak 75 kuesioner, sedangkan
kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak memenuhi kriteria sebagai
sampel dan tidak diisi secara lengkap oleh responden sebanyak 10 kuesioner
atau 10%. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1.
51
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%
2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 15 15%
3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 10 10%
4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 75 75%
Sumber: Data primer yang diolah
Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Koperasi Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
1. Koperasi Ittihadul Muhajirin 5 5
2. Koperasi Sumber Rizki 10 10
3. Koperasi Artha Jaya Sentosa 5 5
4. Koperasi Arta Niaga 5 5
5. Koperasi Seroja 5 5
6. Koperasi Sejahtera Bersama 5 5
7. Koperasi Sejahtera Mandiri 10 10
8. Koperasi Gema Tirta 5 5
9. Koperasi Indopelita Aircraft 5 5
10. Koperasi Ubasyada 5 5
52
Tabel 4.2 Lanjutan
11. Koperasi Trikarya Anugerah 5 5
12. Koperasi Madani 5 5
13. Koperasi RS. Syahid 5 0
14. Koperasi RS. Bina Bhakti 5 0
15. Koperasi Multi Mitra 5 0
16. Koperasi BMT Al-Fath 5 5
17. Koperasi Batan Serpong 5 5
18 Koperasi Maestro 5 5
Total 100 85
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengurus yang berpartisipasi
dalam penyusunan anggaran di koperasi yang berada di wilayah Tangerang
Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian
yang terdiri dari jenis kelamin, usia, jabatan, pendidikan terakhir, dan
pengalaman kerja responden dalam menyusun anggaran.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
53
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 44 58.7 58.7 58.7
Perempuan 31 41.3 41.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sekitar 44 orang atau 58,7%
responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar
31 orang atau 41,3% responden berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Hasil uji deskripsi ini mendeskripsikan responden berdasarkan usia
dari responden, hasil uji berdasarkan usia responden disajikan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
>40 2 2.7 2.7 2.7
26-30 12 16.0 16.0 18.7
31-35 42 56.0 56.0 74.7
36-40 19 25.3 25.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
54
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas responden berusia
31-35 tahun yaitu sebanyak 42 orang atau 56%. Responden yang berusia
antara 26-30 tahun diketahui sebanyak 12 orang atau 16%, yang berusia
36-40 tahun sebanyak 19 orang atau 25,3%, Kemudian responden yang
berumur di atas 40 tahun sebanyak 2 orang atau 2,7%.
c. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir
Hasil uji deskripsi ini mendeskripsikan responden berdasarkan
posisi terakhir di organisasi tempat mereka bekerja, hasil uji
deskripsi berdasarkan posisi terakhir disajikan pada tabel berkut ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
Jabatan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Ketua 15 20.0 20.0 20.0
Sekretaris 15 20.0 20.0 40.0
Bendahara 14 18.7 18.7 58.7
Divisi jasa
keuangan 9 12.0 12.0 70.7
Divisi bisnis dan
industri 10 13.3 13.3 84.0
Akuntan 6 8.0 8.0 92.0
Divisi pengawas 6 8.0 8.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber data: Data primer yang diolah
55
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 15 orang atau 20% menduduki jabatan sebagai
ketua, begitu juga yang menduduki jabatan sebagai sekretaris sebanyak
15 orang atau 20%, yang menduduki jabatan sebagai bendahara
sebanyak 14 orang atau 18,7%. Responden yang menduduki jabatan
sebagai divisi jasa keuangan adalah sebanyak 9 orang atau 12%.
Kemudian responden yang menduduki jabatan sebagai divisi bisnis &
industri adalah sebanyak 10 orang atau 13,3%. Kemudian responden
yang menduduki jabatan sebagai akuntan dan divisi pengawas masing-
masing sebanyak 6 orang atau 8%.
d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Hasil uji deskripsi ini mendeskripsikan responden berdasarkan
pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden, hasil uji berdasarkan
pendidikan terakhir responden disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Respoden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
D3 16 21.3 21.3 21.3
S1 54 72.0 72.0 93.3
S2 5 6.7 6.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
56
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
responden berpendidikan S1 yaitu sebanyak 54 orang atau 72%.
Sebanyak 5 orang responden atau 6,7% berpendidikan S2. Sedangkan
sisa responden sebanyak 16 orang atau 21,3% berpendidikan D3. Hal ini
disebabkan adanya standar pendidikan minimal untuk menempati posisi
di manajemen pengurus koperasi mayoritasnya adalah S1.
e. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja
Hasil uji deskripsi ini mendeskripsikan responden berdasarkan lama
bekerja responden di organisasi tempat mereka bekerja, hasil uji
deskripsi responden berdasarkan lama bekerja disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulati
ve
Percent
Valid
2-3 tahun 9 12.0 12.0 12.0
3-4 tahun 44 58.7 58.7 70.7
4-5 tahun 19 25.3 25.3 96.0
>5 tahun 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.7 tersebut memberikan informasi bahwa mayoritas
responden telah bekerja selama 3 sampai 4 tahun di organisasi sebanyak
57
44 orang atau 58,7%. Sebanyak 9 orang telah bekerja di organisasi
tempat mereka bekerja sekarang selama 2 sampai 3 tahun atau sebanyak
12%, dan sebanyak 19 orang telah bekerja selama 4 sampai 5 tahun atau
25,3%. Sisa responden sebanyak 3 orang atau 4% telah bekerja di
organisasinya lebih dari 5 tahun.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi partisipasi
penyusunan anggaran, komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan dan
kinerja manajerial akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat
dalam tabel 4.8.
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
TPPA 75 17 30 23.04 2.864
TKO 75 24 45 34.24 4.239
TKL 75 20 42 33.24 3.529
TKM 75 14 28 21.88 2.393
Valid N
(listwise) 75
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa variabel partisipasi penyusunan
anggaran memiliki minimum responden 17 dan maksimum 30, dengan rata-
58
rata jawaban 23,04 dengan standar deviasi 2,864. Variabel komitmen
organisasi memiliki jawaban minimum responden 24 dan maksimum
sebanyak 45, dengan rata-rata jawaban 34,24 dan standar deviasi 4,239.
Variabel ketidakpastian lingkungan memiliki jawaban minimum responden 20
dan maksimum 42, dengan rata-rata jawaban 33,24 dengan standar deviasi
3,529. Variabel kinerja manajerial memiliki jawaban minimum responden 14
dan maksimum 28, dengan rata-rata 21,88 dan standar deviasi 2,393. Hasil uji
statistik deskriptif tersebut menjelaskan bahwa kualitas data cukup baik,
karena normalitas distribusi jawaban responden ditunjukan dengan besar
kecilnya perbedaan antara nilai rata-rata dengan standar deviasinya
(Indriantoro dan Supomo, 2002:179).
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor
masing-masing butir pernyataan dengan total skor keseluruhan yang
dilakukan dengan korelasi Pearson terkoreksi. Berdasarkan uji validitas,
diperoleh pernyataan-pernyataan yang valid untuk setiap variabel yang
selanjutnya akan digunakan pada saat survei.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang
diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Dengan tingkat signifikansi yang
59
didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah
valid (Imam Ghozali, 2011).
Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu penerapan Partisipasi Penyusunan
Anggaran (PPA), Komitmen Organisasi (KO), Ketidakpastian Lingkungan
(KL), dan Kinerja Manajerial (KM) dengan 75 sampel responden.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Partisipasi Penyusunan Anggaran
Nomor
ButirPertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1(PPA1) 0,668** 0,000 Valid
2(PPA2) 0,646** 0,000 Valid
3(PPA3) 0,661** 0,000 Valid
4(PPA4) 0,616** 0,000 Valid
5(PPA5) 0,568** 0,000 Valid
6(PPA6) 0,711** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan variabel partisipasi penyusunan anggaran
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi
Nomor
ButirPertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1(KO1) 0,556** 0,000 Valid
2(KO2) 0,718 ** 0,000 Valid
3(KO3) 0,610 ** 0,000 Valid
4(KO4) 0,444 ** 0,000 Valid
5(KO5) 0,733 ** 0,000 Valid
6(KO6) 0,640 ** 0,000 Valid
7(KO7) 0,621 ** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
60
Tabel 4.10 Lanjutan
8(KO8) 0,615 ** 0,000 Valid
9(KO9) 0,489 ** 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukan variabel komitmen organisasi mempunyai
kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Ketidakpastian Lingkungan
Nomor
ButirPertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1(KL1) 0,573 ** 0,000 Valid
2(KL2) 0,480 ** 0,000 Valid
3(KL3) 0,540 ** 0,000 Valid
4(KL4) 0,611 ** 0,000 Valid
5(KL5) 0,578 ** 0,000 Valid
6(KL6) 0,674 ** 0,000 Valid
7(KL7) 0,465** 0,000 Valid
8(KL8) 0,566 ** 0,000 Valid
9(KL9) 0,563** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukan variabel ketidakpastian lingkungan
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
61
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial
Nomor
ButirPertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1(KM1) 0,572 ** 0,000 Valid
2(KM2) 0,514 ** 0,000 Valid
3(KM3) 0,650 ** 0,000 Valid
4(KM4) 0,691 ** 0,000 Valid
5(KM5) 0,731 ** 0,000 Valid
6(KM6) 0,315 ** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukan variabel kinerja manajerial mempunyai
kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Pernyataan variable yang semuanya valid kemudian dihitung nilai
reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variable pada
variable penelitian disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Data primer yang diolah
Variabel
Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Kinerja Manajerial 0.660 Tinggi
Partisipasi Penyusunan Anggaran 0.718 Tinggi
Komitmen Organisasi 0.780 Tinggi
Ketidakpastian Lingkungan 0.716 Tinggi
62
Menurut Arikunto (2002), koefisien korelasi reabilitas dapat
dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu:
1) Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi
2) Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi
3) Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup tinggi
4) Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah
5) Antara 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah (tidak
berkorelasi)
Berdasarkan penghitungan nilai reliabilitas diatas dapat dikatakan
bahwa pernyataan-pernyataan dari variable-variabel diatas sangat reliable
(dapat dipercaya).
Tabel 4.13 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,660, komitmen organisasi
sebesar 0,718, ketidakpastian lingkungan sebesar 0,780, dan kinerja
manajerial sebesar 0,716. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha antara 0,600 sampai 0,800 yang berartikan korelasinya
tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan
akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan
itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
63
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation (VIP) serta
besaran korelasi antar variabel independen (Imam Ghozali, 2011).
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
TPPA .736 1.359
TKO .801 1.249
TKL .754 1.326
a. Dependent Variable: TKM
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat bahwa nilai tolerance
masing-masing variabel bebas yang lebih besar dari 0,1 dan hasil
penghitungan VIF juga menunjukan bahwa nilai VIF masing-masing
64
variabel bebas kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
b. Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Imam
Ghozali, 2011).
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah
65
Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Selain dengan melihat grafik, normalitas data juga dengan melihat uji
statistic yaitu dalam penelitian ini menggunakan uji statistic non-
parametik Kolmogrov-Smirnov pada alpha sebesar 5%. Jika nilai
signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05
berarti data normal.
Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan uji statistic normalitas pada tabel 4.15 menunjukkan
bahwa p value 0,638 lebih besar dari 0,05, yag berarti hipotesis nol
diterima atau nilai residual terdistribusi secara normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 28,69534868
Most Extreme Differences
Absolute ,086
Positive ,069
Negative -,086
Kolmogorov-Smirnov Z ,744
Asymp. Sig. (2-tailed) ,638
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
66
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas (Imam Ghozali, 2011).
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.2 menunjukan titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk pola tertentu serta tersebar di atas dan di bawah angka 0
(nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja
67
manajerial berdasarkan masukan atas partisipasi penyusunan anggaran,
komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase
variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variasi variabel dependen (Priyatno,2010).
Tabel 4.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .566a .320 .291 29.29532
a. Predictors: (Constant), TPPA, TKO, TKL
b. Dependent Variable: TKM
Sumber: Data primer yang diolah
Nilai-nilai koefisien adjusted R square dan koefisien korelasi
menunjukkan angka yang cukup baik untuk penelitian yang
menggunakan data primer (data kuesioner). Tabel di atas
menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,566 yang
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen yaitu
68
partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan
ketidakpastian lingkungan dengan variabel dependen yaitu kinerja
manajerial menunjukkan korelasi positif.
Tabel 4.16 menunjukkan nilai koefisien determinasi (adjusted R
Square) sebesar 0,291 yang berarti bahwa variasi variabel kinerja
manajerial hanya dapat dijelaskan oleh variasi variabel partisipasi
penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian
lingkungan secara bersama-sama sebesar 29,1% sedangkan sisanya
sebesar 70,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian. Faktor-faktor lain tersebut seperti
adanya pengaruh motivasi kerja dan locus of control (Silmilian, 2013),
pengaruh dari adanya informasi asymetry dan budget emphasis (Djoko
Kristianto, 2010), pengaruh adanya penekanan anggaran (Gamal
Muhamad, 2001) dan pengaruh dari kultur organisasional (Titien
Damayanti,2007).
a. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Pengujian dengan ANOVA berdasarkan nilai signifikansi F
sehingga disebut Uji F. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui
model regresi yang diajukan peneliti sudah baik atau tidak. Jika nilai
p-value menunjukkan nilai yang signifikan, maka dapat ditarik
kesimpulan pada model yang diajukan setidaknya ada satu variabel
69
independen yang berpengaruh terhadap variabel dependennya.
Dalam hal ini uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian
lingkungan secara overall terhadap kinerja manajerial. Tabel di
bawah merupakan hasil dari Test of ANOVA.
Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik F Variabel Y dan X
b. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)
Setelah kedua uji tersebut mengindikasikan hasil yang bagus,
barulah kemudian di lihat persamaan dari model regresi tersebut.
Selain itu dilihat pula nilai uji parsial masing-masing variabel. Uji ini
bertujuan untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dengan melihat tingkat signifikansi
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 28679,405 3 9559,802 11,139 ,000b
Residual 60933,305 71 858,216
Total 89612,709 74
a. Dependent Variable: TKM
b. Predictors: (Constant), TPPA, TKO, TKL
70
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Consta
nt) 90.158 36.816
2.449 .017
x1 .074 .102 .082 .723 .472 .736 1.359
x2 .194 .070 .303 2.768 .007 .801 1.249
x3 .223 .077 .325 2.886 .005 .754 1.326
a. Dependent Variable :TKM
Sumber: Data primer yang diolah
71
Berdasarkan hasil pengujian, maka persamaan regresi linier
berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Keterangan:
Y = Kinerja Manajerial
X1 = Partisipasi Penyusunan Anggaran
X2 = Komitmen Organisasi
X3 = Ketidakpastian Lingkungan
e = Error
Dari segi uji signifikansi parsialnya, terdapat tiga hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian ini. Pertama adalah pengaruh partisipasi
penyusuanan anggaran terhadap kinerja manajerial. Kedua, pengaruh
komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Ketiga, pengaruh
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji dua sisi (two tailed)
dengan tingkat signifikansi ( α = 0,05 ). Signifikansi 5% atau 0,05
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian.
Penentuan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yang
telah dirumuskan adalah sebagai berikut:
72
1) Bila nilai signifikansi < 0.05 , maka hipotesa diterima. Dengan
kata lain, suatu variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat.
2) Bila nilai signifikansi > 0.05 , maka hipotesa ditolak. Dengan kata
lain, suatu variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat.
Dari pemodelan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh terhadap
kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikan
untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran adalah 0,472 yaitu
lebih besar dari α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
partisipasi penyusunan anggaran secara statistik tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil selanjutnya adalah untuk
menguji hipotesis penelitian bahwa komitmen organisasi mempunyai
pengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji
didapatkan nilai signifikan untuk variabel komitmen organisasi adalah
0,007 yaitu kurang dari α = 0,05. Dari hasil ini maka dapat
disimpulkan komitmen organisasi statistik berpengaruh positip dan
signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hipotesis selanjutnya yang ingin dibuktikan di dalam penelitian
ini adalah ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh kinerja
manajerial. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikan untuk
73
variabel ketidakpastian lingkungan adalah 0,005 yaitu lebih kecil dari
α = 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian
lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial.
Hasil uji H1 : Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial
Tabel 4.18 menunjukkan hasil bahwa variabel partisipasi
penyusunan anggaran memiliki tingkat signifikansi 0,472. Tingkat
signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil
ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kadek Juli
Suardana dan I Ketut Suryanawa (2009) bahwa partisipasi penyusunan
anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial. Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Milani (1975), Kenis (1979), dan Brownell dan Hirst
(1986) dalam Sumarno (2005) yang menyatakan bahwa partisipasi
penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang
diajukan. Partisipasi penyusunan anggaran di koperasi tidak
berpengaruh signifikan dikarenakan anggaran yang berada didalam
koperasi tidak mengikutsertakan semua pengurus yang ada didalam
74
koperasi, karena top manajemen lebih berperan dalam menentukan
anggaran. Kemudian dari sisi lain, bahwa dalam penelitian ini koperasi
yang diteliti kebanyakan berskala kecil dan core bisnisnya tidak terlalu
luas serta tidak semua pengurus yang berada di koperasi tersebut
berperan dalam menentukan anggaran, jadi tidak berperannya
pengurus tersebut maka tidak terlalu berdampak pada kinerja
manajerial. Sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini ditolaknya
hipotesis diduga karena responden penelitian ini kurang memiliki
pengalaman dan pengetahuan dalam menentukan anggaran itu sendiri,
tetapi karena koperasi adalah badan usaha yang mayoritas dalam skala
kecil dan pengurus memiliki pengetahuan dalam bidang lain maka
setiap pengurus masih dapat mencapai kinerja yang baik dalam
koperasi tersebut.
Hasil Uji H2: Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial
Tabel 4.18 menunjukkan hasil bahwa variabel komitmen
organisasi memiliki tingkat signifkansi 0,007. Tingkat signifikansi
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H1 diterima sehingga dapat
dikatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial. Maka penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian sebelumnya yaitu Kadek Juli Suardana dan I Ketut
Suryanawa (2010) bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh
75
signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun sesuai dengan
Bambang Srdjito dan Osmad Muchtaer (2007), Nouri dan Parker,
(1998) dikutip dalam M. Yahya dkk, (2008) bahwa komitmen
organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja
manajerial.
Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis yang
diajukan. Hal ini berarti bahwa adanya kesesuaian antara komitmen
organisasi dengan pengurus koperasi yang dapat meningkatkan kinerja
manajerial pada Koperasi di wilayah Tangerang Selatan. Semakin
tinggi komitmen terhadap organisasi, pengurus merasa memiliki
organisasi tempatnya bekerja sehingga membuat pengurus akan
memberikan hasil upaya dan kinerja yang lebih baik. Dan karena
komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk
berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai
dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi
dibandingkan dengan kepentingan pribadi (Weiner dalam Coryanata,
2004:619). Maka bagi individu dengan komitmen organisasi yang
tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal yang
diprioritaskan. Individu dengan komitmen organisasi yang kuat dalam
dirinya akan berusaha keras untuk mencapai tujuan organisasi serta
berbuat yang terbaik untuk kepentingan organisasi. Sebaliknya,
individu dengan komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai
76
perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi dan
cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadinya.
Hasil Uji H3: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial
Tabel 4.18 menunjukkan hasil bahwa variabel ketidakpastian
lingkungan memiliki tingkat signifikansi 0,005. Tingkat signifikansi
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H1 diterima sehingga dapat
dikatakan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja manajerial. Maka penelitian ini tidak sesuai
dengan penelitian sebelumnya yaitu Melani Rahayu (2013) bahwa
ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial. Namun sesuai dengan Ifah Latifah (2012) bahwa
ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kinerja manajerial.
Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis yang
diajukan. Hal ini mengindikasikan bahwa ketidakpastian lingkungan
yang dihadapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan perusahaan. Semakin tinggi kemampuan dalam
memprediksi, maka semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan
yang dihadapi. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi
sebagai faktor yang penting karena kondisi demikian dapat
menyulitkan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan menjadi
77
bermasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena tidak
terprediksinya kejadian masa mendatang. Dalam ketidakpastian
lingkungan individu akan mengalami keterbatasan sehingga tidak
dapat mengetahui kegagalan atau keberhasilan terhadap keputusan
yang telah dibuat. Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi,
maka berarti semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang
dihadapi. Jadi dari hasil tersebut ditemukan bahwa dengan
ketidakpastian lingkungan yang rendah, akan memotivasi kinerja
manajerial yang semakin besar
Hasil Uji H4: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen
Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh
signifikan dan positif terhadap Kinerja Manajerial
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tersebut
diuji secara overall (bersama-sama) dan berdasarkan hasil uji
diperoleh nilai signifikansi 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan program, komitmen
organisasi, dan ketidakpastian lingkungan secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan I
Ketut Suardana dan I Ketut Suryanawa (2010), M. Yahya, dkk (2008),
dan Dwirandra (2007), yang menyatakan ketiga variabel independen
tersebut berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran,
komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.
Analisis pada penelitian ini dilakukan menggunakan analisis regresi berganda
dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 20.
Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas
sebagai berikut:
1. Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan Milani (1975), Kenis (1979),
dan Brownell dan Hirst (1986) dalam Sumarno (2005) yang menyatakan
bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial.
2. Komitmen organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja
manajerial. Penelitian ini sesuai dengan Bambang Sardjito dan Osmad
Muchtaer (2007), Nouri dan Parker (1998) dikutip dalam M. Yahya dkk,
(2008) bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kinerja manajerial.
3. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan Ifah Latifah (2012) bahwa
79
ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kinerja manajerial.
4. Partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian
lingkungan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini sesuai dengan I Ketut Suardana dan I Ketut Suryanawa (2010),
M. Yahya, dkk (2008), dan Dwirandra (2007), yang menyatakan bahwa
partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian
lingkungan berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan ilmu akuntansi manajemen yang khususnya membahas mengenai
kinerja manajerial. Serta diharapkan dapat memberikan informasi tambahan
mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial,
dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi adalah komitmen organisasi dan
ketidakpastian lingkungan. Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi
koperasi maupun pengguna koperasi.
1. Bagi Koperasi hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi
bagi para pengurus atau karyawan koperasi mengenai kinerja manajerial yang
baik bagi para pengurus koperasi tersebut.
2. Bagi pengguna koperasi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi tambahan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat
80
mempengaruhi kinerja manajerial, dalam penelitian ini faktor yang
mempengaruhi adalah komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan.
Berdasarkan kesimpulan di atas, menunjukkan bahwa variabel komitmen
organisasi dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap kinerja manajerial pada koperasi yang berada di wilayah
Tangerang Selatan. Sedangkan variabel partisipasi penyusunan anggaran tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada koperasi di wilayah
Tangerang Selatan. Namun partisipasi penyusunan anggaran, komitmen
organisasi, dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap kinerja manajerial. Dalam koperasi yang berskala kecil
Penyusunan anggaran tidak mengikutsertakan semua pengurus yang ada di dalam
koperasi, karena top manajemen lebih berperan dalam menentukan anggaran.
Kemudian dari sisi lain, bahwa dalam koperasi yang berskala kecil maka core
bisnisnya tidak terlalu luas serta sehingga tidak semua pengurus yang berada di
koperasi tersebut berperan dalam menentukan anggaran, jadi tidak berperannya
pengurus tersebut maka tidak terlalu berdampak pada kinerja manajerial. Karena
pada dasarnya untuk bisa berpartisipasi dalam penyusunan anggaran itu sendiri
tentunya pengurus harus bisa memahami anggaran itu sendiri, maka dengan
pengurus memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam anggaran pengurus dapat
berpartisipasi dalam penentuan anggaran itu sendiri dan akan berdampak terhadap
peningkatan kinerja.
81
Komitmen organisasi yang Porter et. al. dalam Ivancevich et. al.,
(2005:169) merupakan keyakinan yang kuat dan penerimaan dari, tujuan dan nilai
organisasi, kesediaan untuk memberikan usaha yang lebih untuk kepentingan
organisasi dan memiliki suatu keinginan yang kuat untuk tetap berada dalam
organisasi jika dimiliki oleh orang-orang yang berada di organisasi akan
menunjang kinerja manajerial. Dalam suatu organisasi yang memiliki karyawan
yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasinya akan menjadi suatu aset
bagi organisasi, karena karyawan tersebut akan mendedikasikan usahanya
semaksimal mungkin bagi kemajuan organisasi, termasuk kinerja karyawan
secara individual sehingga pada akhirnya kinerja dari organisasi terkait akan
meningkat.
ketidakpastian lingkungan yang dihadapi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan koperasi. Semakin tinggi kemampuan dalam
memprediksi, maka semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang
dihadapi. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor
yang penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang tidak
pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Dalam ketidakpastian
lingkungan individu akan mengalami keterbatasan sehingga tidak dapat
mengetahui kegagalan atau keberhasilan terhadap keputusan yang telah dibuat.
Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi, maka berarti semakin rendah
tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi. Jadi ketika ketidakpastian
82
lingkungan rendah, akan memotivasi kinerja manajerial yang semakin besar atau
meningkat.
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasil
penelitian. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner, tanpa
melakukan wawancara dan terlibat langsung dalam aktivitas instansi, sehingga
simpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul
melalui instrument secara tertulis.
2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel bebas yakni partisipasi
penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan.
3. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di wilayah Tangerang Selatan
sehingga hasil penelitian ini terbatas generalisasinya.
D. Saran
Penelitian mengenai kinerja manajerial dimasa yang akan datang diharapkan
mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas, dengan
mempertimbangkan saran di bawah ini:
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan wawancara dan terlibat
langsung dalam aktivitas instansi, sehingga simpulan yang dikemukakan lebih
akurat.
83
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel bebas yang lain
(motivasi, perubahan lingkungan, informasi asimetry, dll).
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas daerah survey, sehingga
hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.
84
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2007. “Akuntansi Manajemen”. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Anthony, Robert N. (2008).”Management Control System”. Jakarta: Salemba Empat.
Argyris, C.(1952), “The Impact Budget on People, The controllership oundation,
Inc”, The School of Bussiness and Public Administration, Cornell
University.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi
Revisi, Cetakan Ketiga Belas, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Charter, William.K. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.
Dharmanegara, Ida Bagus Agung. 2010. Penganggaran Perusahaan Teori dan
Aplikasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2009, “Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19”, Edisi
5 Cetakan V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Hansen dan Mowen. 2009. Terjemahan Deny Arnos. Akuntansi Manajerial. Jakarta:
Salemba Empat.
85
Husain, Siti Pratiwi, (2011).” Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan
Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Pemoderasi”.
ejurnal.ung.ac.id.
Husnah, (2010). “Implementasi Strategi Melalui Penyusunan Program, Partisipasi
Anggaran dan Prosedur terhadap Kinerja Koperasi di Kota Palu”,
jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php.
Indriantoro, Nur dan Supomo Bambang, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen”, BPFEYogyakarta, Yogyakarta,2002
Jermias, Johny. (2011).”Budgetary Participation: The Effect of Information
Asymetry, Goal Commitement, and Role Ambiguity on Job Satisfaction and
Performance”.
Kartika, Andi, (2010). “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian
Lingkungan dalam Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan
Senjangan Anggaran”. www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe4/article.
Keith Davis & John. W (1994). “Organizational Behaviour”.
sites.google.com/site/kuliahperilakuorganisasi
Kunjtoro, 2002. “Meningkatkan Komitmen Organisasi dan Kepuasan untuk
Menyurutkan Niat Keluar”.
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/viewFile/17968/17
879
Latifah, Ifah, (2012).” Peran Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen sebagai
Mediator Hubungan antara Ketidakpastian Lingkungan dengan Kinerja
Manajerial.” ejournal.umm.ac.id.
Latuheru, Belianus Patria. (2006). “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel
Moderasi” ejournal.unisridigilib.ac.id.
86
Lau, Chong M., Low, Liang C,. Eggleton, Ian R. C. 1997. The Interactive Effect of
Budget Emphasys, Participation and Task Difficulty on Managerial
Performance: a cross-cultural study. Accounting, Auditing &
Accountability Journal., Vol.10, Iss. 2;pg. 175.
http//proquest.umi.com/pqdweb.
M. Nafarin. 2005. Penganggaran Perusahaan Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
McShane, Steven L. 2005.”Organizational Behavior”. The McGraw-Hill Company
Mulyadi. 2007. “Manajemen Sumber Daya ”. Jakarta: Salemba Empat.
Pernyataan Dr. Syarif Hasan Selaku menteri Koperasi dan UKM, Perkembangan
Koperasi di Indonesia. http://finance.detik.com/read/2013/07/12.
Prof. Dr. Wibowo.2007. “Manajemen Kinerja”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rahayu, Melani (2013). “Pengaruh Intensitas Informasi Akuntansi Manajemen
terhadap Kinerja Manajerial dengan Ketidakpastian Lingkungan sebagai
Variabel Moderasi”. ejournal.unp.ac.id/students/index.
Rahmawati, Diana “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Partisipasi
Anggaran dan Kinerja Manajerial” JAAI http://staff.uny.ac.id
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi.
Stalker and Burn, (1961).”Budgetary Participation, Motivation, an Managerial
Performance”. The Accounting Review, 61 October: 586-600.
http://www.jstor.org/pss/247359.
87
Suardana, Kadek Juli, 2010. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada
Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel
Moderasi”, http://ojs.unud.ac.id/index.php
Sumarno. 2005. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan
terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja”.
Simposium Nasional Akuntansi.angga.blog.esaunggul.ac.id
Wong-on-Wing, Bernard (2010).”Intrinsic and Extrinsic Motivation and
Participation in Budgetting: Antecedents and
Consequences”. http://www.byuaccounting.net/rankings/indrank/rankings
_per_ind.php?authorid=2851&authorname=Wong-on-Wing,%20Bernard.
Yahya, M, dkk.2008.”Budgetary Participation and Performance: Some Maalysian
Evidance”. International Journal of Public Sector Management, Vol.21,
No.6.
Yuwono, Sony, dkk. 2005. “Penganggaran Sektor Publik”. Jawa Timur: Bayumedia
Publishing Cetakan Pertama, Oktober 2005.
88
LAMPIRAN 1
SURAT PENELITIAN
89
90
91
92
93
94
95
LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN
RISET
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
LAMPIRAN 3
KUESIONER
106
KUESIONER
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KOMITMEN
ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL
(Studi Empiris Pada Koperasi di Wilayah Tangerang Selatan)
Oleh:
Reni Anggraini
(109082000054)
Akuntansi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2013
107
Kepada
Yth Bapak/Ibu
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya Reni Anggraini, mahasiswi program Sarjana Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada saat ini
saya sedang melakukan penelitian untuk pembuatan skripsi dengan judul
“Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan
Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial”. Skripsi tersebut sebagai
salah satu prasyarat kelulusan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta.
Dalam penelitian ini, saya menggunakan data primer yang diperoleh
dengan cara menyebar kuesioner penelitian kepada responden. Untuk itu saya
meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dan menjawab seluruh
item pertanyaan dalam kuesioner ini secara obyektif sesuai dengan petunjuk
pengisian. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan tidak akan dipublikasikan dan tetap
dijaga kerahasiaannya, karena angket ini semata-mata kepentingan kelimuan saja.
Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan Bapak/Ibu dan mohon maaf
apabila telah mengganggu waktu Bapak/Ibu.
Mengetahui,
Mahasiswi
Dosen pembimbing
Dr. Yahya Hamja Reni Anggraini
108
I. Data Responden
Nama : .................................... (boleh tidak diisi)
Jenis Kelamin : L P
Umur : 20-25 tahun 36-40
tahun
26-30 tahun >40 tahun
31-35 tahun
Jabatan : .................................
Lama Bekerja : 1 tahun 3-4 tahun
>5 tahun
1-2 tahun 4-5 tahun
Pendidikan Terakhir: SLTA S1 S3
D3 S2
Lainnya
Pengalaman : ≤ 3 tahun
Menyusun RKA
(Rencana Kerja 3-6 tahun
Anggaran)
≥7 tahun
109
II. Keterangan Jawaban
Bapak/Ibu dimohon menjawab setiap pertanyaan berikut dengan
memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu
dengan cara memberi tanda silang (X) atau melingkari salah satu
angka pada skala 1 sampai 5.
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
A. Instrumen Partisipasi Anggaran
Partisipasi anggaran adalah keterlibatan pengurus koperasi dan luasnya pengaruh
dalam proses penyusunan anggaran.
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Saya ikut dan terlibat dalam
penyusunan semua anggaran.
2.
Menurut saya dilakukannya
revisi anggaran adalah
penyesuaian kondisi ekonomi.
3.
Saya sering memberikan
pendapat atau usulan tentang
anggaran tanpa diminta.
4.
Usulan anggaran dari saya
berpengaruh dalam anggaran
akhir.
5.
Menurut saya usulan dari
bawahan itu penting sebagai
partisipasi pengurus koperasi.
6.
Atasan saya sering meminta
pendapat bawahan dalam proses
penyusunan anggaran.
110
B. Instrumen Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu
agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih
mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi.
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
7.
Saya berusaha lebih giat agar
organisasi ini sukses
dikemudian hari.
8.
Saya membanggakan organisasi
ini sebagai tempat kerja yang
menyenangkan kepada teman-
teman saya.
9.
Saya akan menerima tugas apa
saja agar dapat tetap bekerja di
organisasi ini.
10.
Saya menemukan bahwa sistem
nilai saya sama dengan sistem
nilai organisasi.
11.
Saya bangga mengatakan
kepada orang bahwa saya
merupakan bagian dari
organisasi ini.
12.
Organisasi ini memberi
inspirasi terbaik mengenai cara
mencapai kinerja.
13.
Saya sangat senang memilih
organisasi ini sebagai tempat
kerja daripada organisasi lain.
14.
Bagi saya organisasi ini
merupakan tempat kerja sesuai
dengan keinginan saya.
111
15.
Saya sungguh peduli terhadap
kemajuan organisasi ini di masa
depan.
C. Instrumen Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan adalah keterbatasan individu dalam menilai
probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau
berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk mengukur kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi.
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
16.
Saya mempunyai seluruh
informasi penting untuk
membuat keputusan-keputusan
di tempat saya bekerja.
17.
Bagi saya untuk membuat
keputusan yang tepat
dibutuhkan standar kerja
minimal untuk bekerja
18.
Saya tahu pasti bagaimana
harus berbuat dan bersikap
dalam organisasi.
19.
Penyesuaian yang saya
lakukan adalah memberi
keyakinan dalam mengatasi
perubahan yang terjadi
didalam organisasi.
20.
Saya bisa mengetahui apakah
tindakan yang saya lakukan
bisa menyelesaikan tugas-tugas
yang dibebankan kepada saya.
112
21.
Saya tahu bagaimana
memperoleh informasi yang
berhubungan dengan pekerjaan
saya.
22.
Saya sudah memenuhi
harapan-harapan pihak lain
yang ada dalam organisasi.
23.
Saya merasa yakin dan percaya
melakukan pekerjaan sebaik
mungkin.
24.
Saya sering menghadapi
masalah baru yang tidak ada
hubungan dengan masalah
anggaran.
D. Instrumen Kinerja Manajerial
Kinerja Manajerial adalah hasil upaya yang dilakukan pengurus koperasi dalam
melakukan tugas dan fungsinya dalam organisasi.
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
25.
Saya mampu menyelesaikan
lebih banyak pekerjaan dalam
satu periode waktu tertentu
dibandingkan dengan pengurus
yang lain.
26. Hasil pekerjaan saya selalu
dinilai sangat bagus.
27.
Saya sering bertukar informasi
dengan organisasi untuk
menyesuaikan program-
program dalam organisasi.
113
28.
Saya terlibat dalam
mengarahkan, memimpin, dan
mengembangkan organisasi.
29.
Hasil pekerjaan saya
menyebabkan saya dihargai
oleh teman-teman saya.
30.
Mempertahankan dan
memperbaiki hubungan dengan
rekan kerja merupakan bagian
penting dari pekerjaan saya.
114
LAMPIRAN 4
DAFTAR JAWABAN
RESPONDEN
115
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
NO PPA1 PPA2 PPA3 PPA4 PPA5 PPA6 TPPA
1 5 4 4 5 5 5 28
2 3 4 5 3 4 4 23
3 4 3 5 4 5 5 26
4 5 5 4 4 4 5 27
5 5 5 5 5 5 5 30
6 4 4 3 3 5 4 23
7 3 5 3 3 5 5 24
8 5 5 5 5 5 5 30
9 4 4 4 4 5 5 26
10 4 4 4 3 5 5 25
11 2 5 3 4 5 5 24
12 4 4 2 4 5 5 24
13 4 5 4 4 5 4 26
14 4 4 3 3 5 3 22
15 3 3 2 2 5 4 19
16 5 5 4 3 5 5 27
17 4 4 3 3 5 4 23
18 4 5 3 3 5 4 24
19 3 4 4 3 4 3 21
20 3 5 3 3 5 4 23
21 3 3 3 3 5 4 21
22 3 3 3 3 4 3 19
23 3 4 5 5 5 5 27
24 5 4 3 5 4 4 25
25 3 3 3 3 4 4 20
26 3 3 3 3 4 4 20
27 3 3 3 3 4 3 19
28 3 3 3 3 4 3 19
29 3 3 3 3 4 4 20
30 4 4 4 4 4 4 24
31 4 4 4 4 5 4 25
32 4 4 4 4 4 4 24
33 4 5 4 4 5 5 27
34 4 5 4 4 5 5 27
35 4 4 3 4 3 3 21
36 4 4 4 4 3 3 22
37 4 4 3 4 5 4 24
38 4 5 4 3 5 5 26
39 3 5 3 4 4 3 22
116
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PARTISIPASI PENYUSUNAN
ANGGARAN (LANJUTAN)
NO PPA1 PPA2 PPA3 PPA4 PPA5 PPA6 TPPA
40 3 4 3 2 4 4 20
41 4 5 4 2 5 4 24
42 4 5 4 2 5 4 24
43 2 3 2 3 4 3 17
44 4 4 4 3 4 4 23
45 3 4 5 3 4 3 22
46 5 4 3 4 4 4 24
47 4 3 4 5 4 4 24
48 4 4 4 3 5 5 25
49 3 4 4 4 4 4 23
50 4 4 4 4 5 4 25
51 5 4 3 3 5 4 24
52 4 4 2 2 4 4 20
53 5 4 4 2 5 4 24
54 4 4 4 4 4 2 22
55 2 4 2 2 4 3 17
56 5 4 3 3 4 4 23
57 4 4 4 4 4 4 24
58 4 3 3 4 4 4 22
59 4 4 3 3 4 4 22
60 5 4 3 4 3 3 22
61 4 3 4 4 3 5 23
62 4 3 3 3 3 4 20
63 2 3 4 3 3 3 18
64 3 3 3 3 4 4 20
65 4 4 4 4 4 4 24
66 4 4 2 2 3 3 18
67 4 4 4 4 4 4 24
68 5 4 4 4 5 5 27
69 2 3 3 3 4 4 19
70 4 4 4 4 4 3 23
71 3 3 3 3 4 4 20
72 4 3 4 3 3 4 21
73 4 3 3 4 4 4 22
74 4 4 4 4 4 4 24
75 5 5 4 4 4 5 27
117
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASI
NO KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 TKO
1 5 4 4 5 5 4 3 3 4 37
2 4 2 2 4 2 5 1 2 4 26
3 5 5 5 5 5 5 4 3 4 41
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 43
6 4 5 3 3 5 4 3 4 4 35
7 4 3 3 3 2 2 3 4 4 28
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
9 4 4 5 4 4 4 4 3 4 36
10 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36
11 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
12 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33
13 4 3 4 3 4 4 3 3 4 32
14 5 3 3 3 3 4 3 3 5 32
15 5 4 1 2 4 4 4 5 4 33
16 3 5 3 4 4 4 5 3 4 35
17 4 4 3 4 5 4 4 4 4 36
18 5 4 3 3 4 3 4 3 4 33
19 4 5 5 3 5 4 4 5 4 39
20 5 4 2 3 4 4 4 3 4 33
21 5 4 4 3 4 4 4 4 4 36
22 4 4 3 3 3 4 3 3 4 31
23 4 2 4 2 2 4 5 3 5 31
24 3 3 3 3 3 4 3 4 4 30
25 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33
26 4 3 3 3 3 4 3 3 4 30
27 3 3 3 3 3 4 4 3 4 30
28 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33
29 5 5 3 3 5 5 5 5 5 41
30 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
31 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
35 5 4 3 3 3 4 4 4 5 35
36 5 5 3 4 5 5 5 5 5 42
37 5 3 2 3 4 4 3 3 5 32
38 5 5 5 4 5 4 5 4 4 41
39 5 5 4 3 5 5 4 4 5 40
118
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASI
(LANJUTAN)
NO KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 TKO
40 5 4 4 4 4 4 3 3 4 35
41 4 4 4 4 4 3 1 2 4 30
42 4 4 4 4 4 3 1 1 4 29
43 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34
44 4 4 4 3 4 5 5 4 5 38
45 5 4 3 3 4 4 4 3 5 35
46 5 2 2 2 4 4 3 3 5 30
47 5 4 4 5 5 4 4 4 5 40
48 5 5 3 3 5 4 4 4 5 38
49 5 4 4 4 5 4 4 4 4 38
50 5 5 4 4 5 5 5 5 5 43
51 4 3 4 4 4 4 3 4 4 34
52 4 4 2 4 2 4 2 3 4 29
53 5 4 3 2 5 4 4 4 5 36
54 4 4 2 4 4 4 4 2 4 32
55 4 3 2 4 4 2 2 4 3 28
56 5 4 4 3 4 4 4 4 4 36
57 4 3 4 4 3 4 4 4 3 33
58 5 2 3 2 4 4 4 4 4 32
59 4 3 4 4 3 4 4 4 4 34
60 3 3 3 2 2 3 4 3 2 25
61 4 5 4 3 4 5 4 3 4 36
62 4 3 4 3 3 3 4 2 4 30
63 4 3 3 3 4 4 4 4 4 33
64 3 4 4 4 4 3 4 4 3 33
65 3 4 2 3 3 2 2 2 3 24
66 4 3 4 2 4 4 4 4 4 33
67 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34
68 4 3 4 3 5 4 4 4 3 34
69 4 3 2 2 3 4 4 3 4 29
70 4 3 3 2 4 3 4 3 4 30
71 2 2 3 4 3 4 3 4 4 29
72 3 4 3 5 4 5 3 4 4 35
73 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33
74 4 3 3 4 4 3 4 4 4 33
75 4 5 4 5 3 4 5 4 3 37
119
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN
NO KL1 KL2 KL3 KL4 KL5 KL6 KL7 KL8 KL9 TKL
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
2 3 4 4 5 4 5 3 5 4 37
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 40
5 5 1 5 5 5 5 5 5 1 37
6 3 3 4 4 3 3 3 3 3 29
7 3 3 3 4 5 3 4 4 3 32
8 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
11 4 2 4 4 4 4 4 4 4 34
12 4 4 3 3 2 4 4 2 4 30
13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
14 3 3 4 4 3 4 3 4 3 31
15 2 2 4 5 5 4 3 5 5 35
16 5 4 4 4 4 4 5 4 5 39
17 3 3 4 4 3 4 4 4 3 32
18 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34
19 3 4 4 3 4 5 4 4 4 35
20 4 4 5 4 4 5 4 4 3 37
21 3 2 4 4 3 4 4 4 3 31
22 3 3 4 4 3 4 3 4 3 31
23 4 3 4 5 3 5 4 5 5 38
24 5 5 4 5 4 5 5 4 5 42
25 3 3 4 4 3 3 3 4 3 30
26 3 3 4 3 3 3 3 4 3 29
27 3 3 4 4 3 3 3 4 3 30
28 4 3 4 3 4 4 3 4 4 33
29 4 3 4 3 3 5 3 5 3 33
30 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
31 3 3 4 4 4 3 4 4 4 33
32 3 4 4 3 4 4 4 5 4 35
33 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
34 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
35 2 3 4 3 4 4 3 4 3 30
36 5 4 4 4 2 4 4 4 4 35
37 5 3 4 5 4 4 3 4 4 36
38 3 4 4 4 4 5 3 4 3 34
39 5 4 5 4 4 5 3 5 3 38
120
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN (LANJUTAN)
NO KL1 KL2 KL3 KL4 KL5 KL6 KL7 KL8 KL9 TKL
40 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34
41 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38
42 3 5 5 4 4 4 4 4 4 37
43 3 4 4 4 4 4 3 4 3 33
44 4 5 4 4 4 4 3 4 3 35
45 3 4 4 4 3 3 3 4 3 31
46 4 4 4 4 4 4 2 4 4 34
47 3 4 3 5 4 4 5 4 3 35
48 3 5 4 4 4 3 2 4 3 32
49 4 4 4 3 3 4 4 4 3 33
50 4 4 5 4 5 4 5 4 4 39
51 4 3 4 4 4 4 4 4 2 33
52 2 2 4 2 2 2 2 2 2 20
53 4 4 4 4 4 4 2 5 4 35
54 4 2 4 3 4 4 3 4 4 32
55 2 2 4 4 4 4 4 4 2 30
56 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
57 4 4 4 4 4 3 2 4 3 32
58 3 4 3 4 4 5 5 4 3 35
59 3 4 3 3 3 4 4 4 4 32
60 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
61 4 2 3 3 4 4 3 3 3 29
62 4 4 4 3 4 3 3 4 3 32
63 4 2 3 3 3 3 4 4 4 30
64 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
65 3 3 2 3 3 3 4 2 2 25
66 4 4 3 3 4 4 3 3 4 32
67 3 4 3 3 3 3 3 4 3 29
68 4 4 4 4 3 4 4 2 4 33
69 3 2 4 4 4 3 4 2 4 30
70 3 4 4 4 3 3 4 3 3 31
71 3 2 3 4 4 3 3 4 2 28
72 4 4 3 3 3 3 4 4 3 31
73 3 3 4 4 4 4 3 3 3 31
74 3 4 4 3 3 4 4 4 3 32
75 5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
121
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KINERJA MANAJERIAL
NO KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 TKM
1 4 3 4 4 3 5 23
2 2 2 4 3 3 4 18
3 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 24
5 3 3 5 5 5 5 26
6 4 3 3 3 3 3 19
7 4 3 4 3 4 3 21
8 4 4 5 4 4 4 25
9 4 4 4 4 4 4 24
10 3 3 5 4 3 4 22
11 3 4 4 4 4 4 23
12 4 3 4 4 2 4 21
13 4 4 4 4 4 4 24
14 3 3 4 3 3 4 20
15 3 3 5 3 4 5 23
16 4 4 5 5 5 5 28
17 3 3 5 3 3 5 22
18 3 3 4 4 3 5 22
19 3 3 5 5 4 4 24
20 3 3 5 4 3 5 23
21 3 3 4 3 4 4 21
22 3 3 4 3 3 4 20
23 4 5 3 3 4 3 22
24 4 4 4 4 4 4 24
25 3 3 4 3 4 4 21
26 3 3 4 3 4 4 21
27 3 3 4 3 4 4 21
28 3 3 3 3 3 3 18
29 4 4 3 3 4 5 23
30 3 3 4 3 4 4 21
31 2 3 3 4 3 4 19
32 4 4 4 3 4 4 23
33 3 3 3 3 4 5 21
34 3 3 3 3 3 4 19
35 2 2 3 2 3 5 17
36 4 3 5 5 4 5 26
37 2 3 4 4 3 4 20
38 3 3 3 3 3 4 19
39 3 4 5 5 4 4 25
122
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KINERJA MANAJERIAL
(LANJUTAN)
NO KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 TKM
40 4 3 4 4 3 4 22
41 3 4 2 2 3 5 19
42 3 4 2 2 3 5 19
43 3 2 4 3 4 4 20
44 4 3 4 4 3 5 23
45 3 3 3 4 4 4 21
46 3 3 4 4 3 4 21
47 3 4 4 4 4 5 24
48 3 3 4 4 3 5 22
49 4 4 4 3 4 5 24
50 4 4 5 5 5 5 28
51 3 4 3 4 4 4 22
52 2 2 2 2 2 4 14
53 2 1 4 5 2 5 19
54 4 3 4 2 3 4 20
55 3 4 4 2 3 4 20
56 4 3 4 4 4 4 23
57 4 3 4 4 4 5 24
58 4 3 3 4 4 5 23
59 5 4 3 3 3 4 22
60 4 4 3 4 4 4 23
61 4 3 5 4 4 4 24
62 3 4 3 3 3 3 19
63 4 3 3 4 2 4 20
64 3 4 4 4 3 4 22
65 4 3 3 3 3 4 20
66 3 4 4 4 4 4 23
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 3 4 4 4 4 23
69 3 4 3 4 4 4 22
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 3 4 3 4 4 22
72 4 3 3 4 4 4 22
73 3 3 4 4 3 3 20
74 4 4 4 4 4 4 24
75 4 3 4 4 3 4 22
123
IDENTITAS RESPONDEN
Responden Jenis Kelamin Usia Jabatan Lama Bekerja Pendidikan Pengalaman
1 1 36-40 1 5 3 2
2 1 31-35 2 4 3 2
3 2 31-35 3 3 3 1
4 1 31-35 7 3 2 1
5 1 31-35 5 2 3 1
6 1 >40 1 5 4 2
7 2 31-35 2 3 3 2
8 2 31-35 3 3 3 2
9 1 36-40 4 4 3 2
10 1 36-40 5 4 3 2
11 2 31-35 6 3 3 2
12 1 31-35 7 4 3 2
13 2 36-40 1 4 3 2
14 2 36-40 2 4 2 2
15 2 36-40 3 4 3 2
16 1 36-40 5 4 3 1
17 1 36-40 4 4 3 1
18 1 >40 1 5 4 3
19 1 36-40 2 4 3 2
20 1 36-40 3 4 4 2
21 1 36-40 4 4 3 2
22 2 31-35 5 3 3 1
23 1 31-35 1 2 3 1
24 1 31-35 2 3 2 1
25 2 26-30 3 2 3 1
26 2 26-30 4 3 3 1
27 1 31-35 5 3 2 1
28 1 36-40 1 4 3 2
29 1 31-35 2 3 3 2
30 2 31-35 3 3 3 1
31 2 26-30 4 2 3 1
32 1 31-35 7 3 2 1
33 1 31-35 1 3 3 2
34 1 26-30 2 2 3 1
35 2 31-35 3 3 3 2
36 2 31-35 4 3 3 1
37 1 36-40 5 4 3 2
38 2 26-30 6 3 3 2
39 1 31-35 7 2 2 1
124
IDENTITAS RESPONDEN (LANJUTAN )
Responden
Jenis
Kelamin Usia Jabatan
Lama
Bekerja Pendidikan Pengalaman
40 1 26-30 1 3 3 2
41 2 31-35 2 3 3 2
42 2 31-35 3 3 2 2
43 1 31-35 4 3 3 2
44 1 26-30 5 3 3 1
45 1 36-40 1 4 4 2
46 1 36-40 2 4 3 2
47 1 31-35 3 3 2 1
48 1 31-35 4 3 3 1
49 1 31-35 6 3 3 1
50 1 36-40 1 4 3 2
51 2 31-35 2 3 3 1
52 2 31-35 3 3 2 1
53 2 26-30 6 2 2 1
54 1 31-35 7 3 2 1
55 1 36-40 1 3 3 1
56 2 31-35 2 3 3 1
57 2 31-35 3 3 3 2
58 2 26-30 6 2 2 1
59 1 31-35 7 3 2 1
60 1 36-40 1 4 3 2
61 2 31-35 2 3 2 1
62 1 31-35 1 3 3 2
63 2 26-30 2 3 3 1
64 2 31-35 3 3 3 2
65 1 31-35 4 3 3 2
66 1 31-35 5 3 3 1
67 2 31-35 1 3 3 1
68 2 31-35 2 3 2 1
69 2 31-35 3 3 3 1
70 2 26-30 5 3 3 1
71 1 36-40 1 4 4 2
72 2 31-35 2 3 2 1
73 1 31-35 3 3 3 1
74 1 31-35 5 3 3 1
75 1 26-30 6 2 3 1
125
LAMPIRAN 5
OUTPUT PENGUJIAN
DATA
126
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
Correlations
PPA1 PPA2 PPA3 PPA4 PPA5 PPA6 TPPA
PPA1
Pearson Correlation 1 .363**
.292* .363
** .150 .336
** .668
**
Sig. (2-tailed) .001 .011 .001 .199 .003 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
PPA2
Pearson Correlation .363**
1 .283* .142 .450
** .329
** .646
**
Sig. (2-tailed) .001 .014 .223 .000 .004 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
PPA3
Pearson Correlation .292* .283
* 1 .455
** .163 .322
** .661
**
Sig. (2-tailed) .011 .014 .000 .161 .005 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
PPA4
Pearson Correlation .363**
.142 .455**
1 .041 .288* .616
**
Sig. (2-tailed) .001 .223 .000 .728 .012 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
PPA5
Pearson Correlation .150 .450**
.163 .041 1 .528**
.568**
Sig. (2-tailed) .199 .000 .161 .728 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
PPA6
Pearson Correlation .336**
.329**
.322**
.288* .528
** 1 .711
**
Sig. (2-tailed) .003 .004 .005 .012 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
TPPA
Pearson Correlation .668**
.646**
.661**
.616**
.568**
.711**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
127
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KOMITMEN ORGANISASI
Correlations
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 TKO
KO1
Pearson Correlation 1 .331**
.151 -.003 .446**
.300**
.234* .223 .528
** .556
**
Sig. (2-tailed) .004 .196 .980 .000 .009 .044 .055 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KO2
Pearson Correlation .331**
1 .386**
.381**
.554**
.332**
.338**
.292* .187 .718
**
Sig. (2-tailed) .004 .001 .001 .000 .004 .003 .011 .107 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KO3
Pearson Correlation .151 .386**
1 .433**
.338**
.247* .304
** .228
* .053 .610
**
Sig. (2-tailed) .196 .001 .000 .003 .033 .008 .049 .650 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KO4
Pearson Correlation -.003 .381**
.433**
1 .247* .213 -.054 .101 -.036 .444
**
Sig. (2-tailed) .980 .001 .000 .032 .066 .644 .389 .756 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KO5
Pearson Correlation .446**
.554**
.338**
.247* 1 .338
** .322
** .377
** .322
** .733
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .032 .003 .005 .001 .005 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KO6
Pearson Correlation .300**
.332**
.247* .213 .338
** 1 .385
** .338
** .508
** .640
**
Sig. (2-tailed) .009 .004 .033 .066 .003 .001 .003 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KO7
Pearson Correlation .234* .338
** .304
** -.054 .322
** .385
** 1 .551
** .221 .621
**
Sig. (2-tailed) .044 .003 .008 .644 .005 .001 .000 .056 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KO8 Pearson Correlation .223 .292
* .228
* .101 .377
** .338
** .551
** 1 .194 .615
**
Sig. (2-tailed) .055 .011 .049 .389 .001 .003 .000 .095 .000
128
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KO9
Pearson Correlation .528**
.187 .053 -.036 .322**
.508**
.221 .194 1 .489**
Sig. (2-tailed) .000 .107 .650 .756 .005 .000 .056 .095 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
TKO
Pearson Correlation .556**
.718**
.610**
.444**
.733**
.640**
.621**
.615**
.489**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
129
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
Correlations
KL1 KL2 KL3 KL4 KL5 KL6 KL7 KL8 KL9 TKL
KL2
Pearson Correlation 1 .216 .230* .224 .143 .294
* .246
* .166 .272
* .573
**
Sig. (2-tailed) .062 .048 .053 .222 .010 .033 .155 .018 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KL3
Pearson Correlation .216 1 .158 .073 .065 .169 .063 .086 .339**
.480**
Sig. (2-tailed) .062 .175 .535 .582 .147 .591 .462 .003 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KL5
Pearson Correlation .230* .158 1 .357
** .353
** .327
** .026 .366
** .119 .540
**
Sig. (2-tailed) .048 .175 .002 .002 .004 .823 .001 .310 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KL6
Pearson Correlation .224 .073 .357**
1 .438**
.352**
.231* .362
** .196 .611
**
Sig. (2-tailed) .053 .535 .002 .000 .002 .046 .001 .093 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KL7
Pearson Correlation .143 .065 .353**
.438**
1 .308**
.181 .385**
.181 .578**
Sig. (2-tailed) .222 .582 .002 .000 .007 .119 .001 .120 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KL8
Pearson Correlation .294* .169 .327
** .352
** .308
** 1 .327
** .460
** .250
* .674
**
Sig. (2-tailed) .010 .147 .004 .002 .007 .004 .000 .031 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KL9
Pearson Correlation .246* .063 .026 .231
* .181 .327
** 1 .022 .194 .465
**
Sig. (2-tailed) .033 .591 .823 .046 .119 .004 .852 .096 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KL11 Pearson Correlation .166 .086 .366
** .362
** .385
** .460
** .022 1 .152 .566
**
Sig. (2-tailed) .155 .462 .001 .001 .001 .000 .852 .192 .000
130
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
KL12
Pearson Correlation .272* .339
** .119 .196 .181 .250
* .194 .152 1 .563
**
Sig. (2-tailed) .018 .003 .310 .093 .120 .031 .096 .192 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
TKL
Pearson Correlation .573**
.480**
.540**
.611**
.578**
.674**
.465**
.566**
.563**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
131
HASIL UJI VALIDITAS KINERJA MANAJERIAL
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 TKM
KM1
Pearson Correlation 1 .463**
.116 .187 .328**
-.072 .572**
Sig. (2-tailed) .000 .320 .109 .004 .538 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
KM2
Pearson Correlation .463**
1 -.028 .085 .447**
-.130 .514**
Sig. (2-tailed) .000 .811 .467 .000 .266 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
KM3
Pearson Correlation .116 -.028 1 .538**
.360**
.179 .650**
Sig. (2-tailed) .320 .811 .000 .002 .124 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
KM4
Pearson Correlation .187 .085 .538**
1 .327**
.154 .691**
Sig. (2-tailed) .109 .467 .000 .004 .188 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
KM5
Pearson Correlation .328**
.447**
.360**
.327**
1 .100 .731**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .002 .004 .393 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
KM6
Pearson Correlation -.072 -.130 .179 .154 .100 1 .315**
Sig. (2-tailed) .538 .266 .124 .188 .393 .006
N 75 75 75 75 75 75 75
TKM
Pearson Correlation .572**
.514**
.650**
.691**
.731**
.315**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .006
N 75 75 75 75 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
88
HASIL UJI RELIABILITAS PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100.0
Excludeda 0 .0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.718 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X11 19.2533 5.759 .459 .678
X12 19.0933 6.113 .467 .676
X13 19.5200 5.902 .467 .675
X14 19.5867 6.030 .396 .698
X15 18.7333 6.495 .380 .700
X16 19.0133 5.797 .548 .651
133
HASIL UJI RELIABILITAS KOMITMEN ORGANISASI
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x21 29.9867 15.230 .429 .765
x22 30.4533 13.548 .598 .739
x23 30.8000 14.216 .454 .762
x24 30.7600 15.536 .268 .788
x25 30.3467 13.419 .617 .735
x26 30.2800 14.880 .536 .752
x27 30.5200 14.118 .466 .760
x28 30.6533 14.473 .478 .758
x29 30.1200 15.864 .372 .772
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100.0
Excludeda 0 .0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
134
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.780 9
135
HASIL UJI RELIABILITAS KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100.0
Excludeda 0 .0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x31 29.6933 9.918 .396 .691
x32 29.7733 10.259 .255 .724
x33 29.3467 10.635 .413 .690
x34 29.4400 10.115 .478 .678
x35 29.5200 10.172 .430 .685
x36 29.3867 9.781 .552 .664
x37 29.6400 10.585 .278 .713
x38 29.3467 10.230 .415 .688
x39 29.7733 10.015 .388 .693
136
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.716 9
137
HASIL UJI RELIABILITAS KINERJA MANAJERIAL
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
y1 14.2800 3.772 .387 .620
y2 14.3733 3.913 .327 .646
y3 13.8533 3.586 .376 .627
y4 14.0800 3.372 .433 .600
y5 14.1333 3.387 .559 .542
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.660 5
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100.0
Excludeda 0 .0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
138
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
x1 .736 1.359
x2 .801 1.249
x3 .754 1.326
a. Dependent Variable: y
2. HASIL UJI NORMALITAS
139
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 75
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 28.69534868
Most Extreme
Differences
Absolute .086
Positive .069
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .744
Asymp. Sig. (2-tailed) .638
a. Test distribution is Normal.
3. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
140
Coefficientsa,b
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 x11 .102 .063 1.083 1.630 .107
x22 -.019 .040 -.303 -.472 .638
x33 .000 .044 -.013 -.019 .985
a. Dependent Variable: absres
b. Linear Regression through the Origin
4. HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .566a .320 .291 29.29532 1.433
a. Predictors: (Constant), x1, x2, x3
b. Dependent Variable: yy
141
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regressi
on 28679.405 3 9559.802 11.139 .000
b
Residual 60933.305 71 858.216
Total 89612.709 74
a. Dependent Variable: yy
b. Predictors: (Constant), x1,x2, x3
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 90.158 36.816 2.449 .017
x1 .074 .102 .082 .723 .472 .736 1.359
x2 .194 .070 .303 2.768 .007 .801 1.249
x3 .223 .077 .325 2.886 .005 .754 1.326
a. Dependent Variable: yy