jurnal teknik sipil: pengaruh variasi campuran dan lama perendaman spesi dalam air laut terhadap...

8
1 PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN LAMA PERENDAMAN SPESI DALAM AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEDALAMAN INTRUSINYA Retno Anggraini, Herlien Indrawahyuni, Prastumi, Agoes SMD, Lilya Susanti, Saifuddin Akhmad Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Email : [email protected] ABSTRAK Intrusi air laut dapat memberikan efek yang merugikan untuk komponen struktural konstruksi bangunan. Hal paling membahayakan adalah timbulnya korosi pada tulangan struktur akibat kandungan ion klorida dan sulfat pada air laut yang bereaksi terhadap unsur kimia baja tulangan. Kedalaman intrusi air laut dalam spesi berhubungan erat dengan tingkat permeabilitas spesi tersebut. Spesi sebagai komponen yang melapisi elemen struktural bangunan berperan penting dalam menahan intrusi air laut. Semakin tinggi mutu spesi, maka semakin besar pula kepadatannya yang berarti pori-pori dalam spesi juga semakin kecil. Besar kecilnya mutu spesi ditentukan oleh perbandingan campuran semen dan pasir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian tentang pengaruh variasi campuran dan lama perendaman spesi dalam air laut terhadap kuat tekan spesi dan seberapa dalam intrusi yang terjadi.Pengujian dilakukan dengan membuat benda uji spesi dengan perbandingan campuran antara semen dan pasir yang berbeda-beda. Selanjutnya benda uji direndam dalam air laut yang telah diberi warna agar dapat kedalaman intrusinya. Kemudian dilakukan uji tekan untuk mengetahui mutu spesi. Hasil pengujian dianalisis secara teoritis, sehingga dapat diketahui campuran yang paling efektif untuk menahan intrusi air laut dan pengaruh lama perendaman terhadap mutu spesi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian kuat tekan mortar dengan variasi campuran spesi 1 : 4, 1 : 5 dan 1 : 6 menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kuat tekannya. Hal ini dibuktikan dengan analisa statistik F hitung = 19.8468 dan F tabel = 3.40. Untuk analisa kuat tekan mortar dengan variasi waktu perendaman 7, 14, 21, 28 hari di air laut diperoleh F hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01 Kata kunci: spesi, intrusi air laut, kuat tekan mortar. PENDAHULUAN Spesi adalah campuran dari semen dan pasir dengan perbandingan tertentu kemudian dicampur dengan air sehingga berbentuk pasta. Spesi ini digunakan sebagai penutup elemen struktural (misalnya pada pelat) ataupun sebagai penyusun elemen dinding bersama dengan batu bata. Perbandingan campuran antara semen dan pasir pada spesi berhubungan dengan mutu (kekuatan) spesi. Peningkatan mutu bisa disebabkan karena semakin tingginya kepadatan spesi. Karena semakin besar mutu spesi, maka pori-pori dalam spesi tersebut akan semakin kecil (semakin padat) yang berakibat pada berat spesi yang semakin besar. Selanjutnya, tingkat kepadatan pori dalam spesi dapat dihubungkan dengan permeabilitas spesi tersebut. Permeabilitas adalah tingkat kemudahan suatu cairan (misalnya air) untuk mengalir melalui suatu medium yang porus. Jadi, semakin besar dan banyak pori-pori dalam spesi, maka semakin mudah air mengalir sehingga tingkat permeabilitas spesi semakin besar. Air laut adalah salah satu penyebab kegagalan pada struktur bangunan. Hal ini disebabkan kandungan sulfat dan ion klorida pada air laut yang bereaksi dengan unsur kimia pada baja tulangan sehingga mengakibatkan terjadinya korosi pada tulangan. Padahal tulangan adalah komponen yang penting untuk menahan beban-beban truktur. Dengan terjadinya korosi, kekuatan tulangan akan menurun dan bahkan hilang, sehingga mengakibatkan kegagalan struktur. Spesi sebagai salah satu komponen penutup pada elemen struktural bangunan berperan penting dalam menahan laju intrusi air laut. Sehubungan dengan uraian

Upload: benny-kurniawan

Post on 29-Jul-2015

133 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Intrusi air laut dapat memberikan efek yang merugikan untuk komponen struktural konstruksi bangunan. Hal paling membahayakan adalah timbulnya korosi pada tulangan struktur akibat kandungan ion klorida dan sulfat pada air laut yang bereaksi terhadap unsur kimia baja tulangan. Kedalaman intrusi air laut dalam spesi berhubungan erat dengan tingkat permeabilitas spesi tersebut. Spesi sebagai komponen yang melapisi elemen struktural bangunan berperan penting dalam menahan intrusi air laut. Semakin tinggi mutu spesi, maka semakin besar pula kepadatannya yang berarti pori-pori dalam spesi juga semakin kecil. Besar kecilnya mutu spesi ditentukan oleh perbandingan campuran semen dan pasir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian tentang pengaruh variasi campuran dan lama perendaman spesi dalam air laut terhadap kuat tekan spesi dan seberapa dalam intrusi yang terjadi.Pengujian dilakukan dengan membuat benda uji spesi dengan perbandingan campuran antara semen dan pasir yang berbeda-beda. Selanjutnya benda uji direndam dalam air laut yang telah diberi warna agar dapat kedalaman intrusinya. Kemudian dilakukan uji tekan untuk mengetahui mutu spesi. Hasil pengujian dianalisis secara teoritis, sehingga dapat diketahui campuran yang paling efektif untuk menahan intrusi air laut dan pengaruh lama perendaman terhadap mutu spesi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian kuat tekan mortar dengan variasi campuran spesi 1 : 4, 1 : 5 dan 1 : 6 menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kuat tekannya. Hal ini dibuktikan dengan analisa statistik F hitung = 19.8468 dan F tabel = 3.40. Untuk analisa kuat tekan mortar dengan variasi waktu perendaman 7, 14, 21, 28 hari di air laut diperolehF hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Teknik Sipil: Pengaruh Variasi Campuran Dan Lama Perendaman Spesi Dalam Air Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Kedalaman Intrusinya

1

PENGARUH VARIASI CAMPURAN

DAN LAMA PERENDAMAN SPESI DALAM AIR LAUT TERHADAP

KUAT TEKAN DAN KEDALAMAN INTRUSINYA

Retno Anggraini, Herlien Indrawahyuni, Prastumi, Agoes SMD, Lilya Susanti,

Saifuddin Akhmad

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

Email : [email protected]

ABSTRAK Intrusi air laut dapat memberikan efek yang merugikan untuk komponen struktural konstruksi bangunan. Hal

paling membahayakan adalah timbulnya korosi pada tulangan struktur akibat kandungan ion klorida dan sulfat

pada air laut yang bereaksi terhadap unsur kimia baja tulangan. Kedalaman intrusi air laut dalam spesi

berhubungan erat dengan tingkat permeabilitas spesi tersebut. Spesi sebagai komponen yang melapisi elemen

struktural bangunan berperan penting dalam menahan intrusi air laut. Semakin tinggi mutu spesi, maka semakin

besar pula kepadatannya yang berarti pori-pori dalam spesi juga semakin kecil. Besar kecilnya mutu spesi

ditentukan oleh perbandingan campuran semen dan pasir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian tentang

pengaruh variasi campuran dan lama perendaman spesi dalam air laut terhadap kuat tekan spesi dan seberapa

dalam intrusi yang terjadi.Pengujian dilakukan dengan membuat benda uji spesi dengan perbandingan campuran

antara semen dan pasir yang berbeda-beda. Selanjutnya benda uji direndam dalam air laut yang telah diberi

warna agar dapat kedalaman intrusinya. Kemudian dilakukan uji tekan untuk mengetahui mutu spesi. Hasil

pengujian dianalisis secara teoritis, sehingga dapat diketahui campuran yang paling efektif untuk menahan

intrusi air laut dan pengaruh lama perendaman terhadap mutu spesi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada

pengujian kuat tekan mortar dengan variasi campuran spesi 1 : 4, 1 : 5 dan 1 : 6 menunjukkan adanya pengaruh

yang nyata terhadap kuat tekannya. Hal ini dibuktikan dengan analisa statistik F hitung = 19.8468 dan F tabel =

3.40. Untuk analisa kuat tekan mortar dengan variasi waktu perendaman 7, 14, 21, 28 hari di air laut diperoleh

F hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01

Kata kunci: spesi, intrusi air laut, kuat tekan mortar.

PENDAHULUAN

Spesi adalah campuran dari semen

dan pasir dengan perbandingan tertentu

kemudian dicampur dengan air sehingga

berbentuk pasta. Spesi ini digunakan

sebagai penutup elemen struktural

(misalnya pada pelat) ataupun sebagai

penyusun elemen dinding bersama dengan

batu bata.

Perbandingan campuran antara

semen dan pasir pada spesi berhubungan

dengan mutu (kekuatan) spesi.

Peningkatan mutu bisa disebabkan karena

semakin tingginya kepadatan spesi. Karena

semakin besar mutu spesi, maka pori-pori

dalam spesi tersebut akan semakin kecil

(semakin padat) yang berakibat pada berat

spesi yang semakin besar.

Selanjutnya, tingkat kepadatan pori

dalam spesi dapat dihubungkan dengan

permeabilitas spesi tersebut. Permeabilitas

adalah tingkat kemudahan suatu cairan

(misalnya air) untuk mengalir melalui

suatu medium yang porus. Jadi, semakin

besar dan banyak pori-pori dalam spesi,

maka semakin mudah air mengalir

sehingga tingkat permeabilitas spesi

semakin besar.

Air laut adalah salah satu penyebab

kegagalan pada struktur bangunan. Hal ini

disebabkan kandungan sulfat dan ion

klorida pada air laut yang bereaksi dengan

unsur kimia pada baja tulangan sehingga

mengakibatkan terjadinya korosi pada

tulangan. Padahal tulangan adalah

komponen yang penting untuk menahan

beban-beban truktur. Dengan terjadinya

korosi, kekuatan tulangan akan menurun

dan bahkan hilang, sehingga

mengakibatkan kegagalan struktur.

Spesi sebagai salah satu komponen

penutup pada elemen struktural bangunan

berperan penting dalam menahan laju

intrusi air laut. Sehubungan dengan uraian

Page 2: Jurnal Teknik Sipil: Pengaruh Variasi Campuran Dan Lama Perendaman Spesi Dalam Air Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Kedalaman Intrusinya

2

diatas, maka peneliti ingin mengetahui

pengaruh variasi campuran dan lama

perendaman spesi dalam air laut terhadap

kuat tekan dan kedalaman intrusinya.

METODE

Penelitian ini dilakukan dengan

melakukan pengujian kuat tekan mortar

dan kedalaman intrusi akibat perendaman

dengan air laut dengan variasi waktu

perendaman masing-masing selama 7, 14,

21, 28 hari.

Pemodelan dilakukan dengan

membuat model mortar dengan dimensi 5

x 5 x 5 cm dan silinder diameter 8 cm dan

tinggi 16 cm dengan perbandingan

campuran semen dan pasir yang berbeda-

beda. Benda uji kemudian didiamkan

selama 28 hari lalu direndam dengan air

laut sesuai waktu yang direncanakan, lalu

dilakukan pengujian kuat tekan.

Untuk sampel kubus 5 x 5 x 5 cm

dilakukan uji tekan dan dicatat beban

maksimumnya sedangkan untuk benda uji

silinder diameter 8 cm dan tinggi 16 cm di

tarik belah dan diamati kedalaman

intrusinya dengan cracking detector.

Dari hasil penelitian yang diperoleh

dari pengujian benda uji kemudian diolah

dan dianalisis menurut prosedur analisis

statistik. Untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh variasi perbandingan campuran

spesi terhadap kuat tekan mortar,

digunakan analisis varian dua arah.

Untuk mendapatkan grafik yang

menggambarkan hubungan antar variasi

komposisi campuran mortar terhadap kuat

tekannya berdasarkan hasil penelitian ini,

maka dilakukan dengan permodelan

sederhana menggunakan analisis regresi.

Analisis regresi menjelaskan hubungan

antara satu variabel terikat yang tergantung

pada satu variabel bebas.

Pada penelitian ini untuk analisis

regresi kuat tekan mortar setiap

komposisinya akan digunakan program

Microsof Office Excel 2007.

Rancangan penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Hubungan Variasi Campuran

dengan Waktu Perendaman Benda Uji

Kubus 5 x 5 x 5 cm Perbandingan

(semen :

pasir)

Waktu Perendaman (hari)

7 14 21 28

1 : 4 3 3 3 3

1 : 5 3 3 3 3

1 : 6 3 3 3 3

Tabel 2. Hubungan Variasi Campuran

dengan Waktu Perendaman Benda Uji

Silinder Diameter 8 cm dan Tinggi 16 cm

Perbandingan

(semen :

pasir)

Waktu

Perendaman

(hari)

Sampel

7 3

1 : 4 14 3

21 3

28 3

7 3

1 : 5 14 3

21 3

28 3

7 3

1 : 6 14 3

21 3

28 3

Total Benda Uji 36

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian mortar

Kuat tekan mortar

Dalam penelitian ini, setelah benda

uji direndam sesuai waktu yang ditentukan

kemudian benda uji dites dengan alat uji

tekan menggunakan proofing ring. Hasil

pengujian kuat tekan mortar dapat dilihat

pada Tabel 3.

Page 3: Jurnal Teknik Sipil: Pengaruh Variasi Campuran Dan Lama Perendaman Spesi Dalam Air Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Kedalaman Intrusinya

3

Tabel 3. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 7 Hari

Perbandingan No Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P

Kuat

Tekan Rata-

rata spesi cm (gram) (cm

2) (kg) (kg/cm

2)

1 : 4

1 5.11 5.1 5.11 269.4 26.061 3701.305 142.025

127.247 2 5.12 5.1 5.13 271.8 26.112 3400.455 130.226

3 5.1 5.11 5 264.8 26.061 2853.455 109.491

1 : 5

1 5.11 5.255 5.125 280.4 26.853 4166.255 155.150

136.254 2 5.12 5.24 5.12 279 26.829 3455.155 128.785

3 5.135 5.305 5.125 277 27.241 3400.455 124.828

1 : 6

1 5.08 5.125 5.095 255 26.035 2251.755 86.490

105.429 2 5.1 5.16 5.01 265.4 26.316 2908.155 110.509

3 5.05 5.1 5.03 262.2 25.755 3072.255 119.288

Tabel 4. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 14 Hari

Perbandingan No Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P

Kuat

Tekan

Rata-

rata

spesi cm (gram) (cm2) (kg) (kg/cm

2)

1 : 4

1 5.135 5.015 5.11 271.4 25.752 3564.555 138.418

133.224 2 5.095 5.155 5.1 275.6 26.265 3564.555 135.716

3 5.05 5.105 5.06 266.8 25.780 3236.355 125.536

1 : 5

1 5.07 5.185 5 270.4 26.288 4002.155 152.243

164.420 2 5.105 5.18 5.055 273.6 26.444 4220.955 159.619

3 5.06 5.135 5.05 272.4 25.983 4713.255 181.397

1 : 6

1 5.115 5.105 5.2 276.6 26.112 3072.255 117.656

115.564 2 5.1 5.125 5.245 283.8 26.138 2908.155 111.264

3 5.1 5.115 5.23 279 26.087 3072.255 117.772

Page 4: Jurnal Teknik Sipil: Pengaruh Variasi Campuran Dan Lama Perendaman Spesi Dalam Air Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Kedalaman Intrusinya

4

Tabel 5. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 21 Hari

Perbandingan No Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P

Kuat

Tekan

Rata- rata

spesi cm (gram) (cm2) (kg) (kg/cm

2)

1 : 4

1 5.075 5.05 5.1 280 25.629 3205.367 125.069

150.653 2 5.025 5.08 5.145 283.6 25.527 4469.817 175.102

3 5.025 5.075 5.1 278.4 25.502 3870.867 151.788

1 : 5

1 5.08 5.06 5.2 282.6 25.705 2539.867 98.809

126.133 2 5.055 5.015 5.125 278.6 25.351 3205.367 126.440

3 5.055 5 5.08 277 25.275 3870.867 153.150

1 : 6

1 5.12 5.1 5.22 279.8 26.112 2406.767 92.171

110.592 2 5.1 5.05 5.02 275.2 25.755 3471.567 134.792

3 5.06 5.04 5.155 269 25.502 2672.967 104.812

Tabel 6. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 28 Hari

Perbandingan No Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P

Kuat

Tekan

Rata-rata

spesi cm (gram) (cm2) (kg) (kg/cm

2)

1 : 4

1 5.03 5.065 5.13 282 25.477 2672.967 104.917

125.094 2 5 5.06 5.1 284.8 25.300 3205.367 126.694

3 5.07 5.04 5.2 287.8 25.553 3671.217 143.672

1 : 5

1 5.085 5.04 5.15 283.8 25.628 3604.667 140.651

144.692 2 5.065 5.05 5.145 280 25.578 3205.367 125.316

3 5.055 5.025 5.025 283.8 25.401 4270.167 168.108

1 : 6

1 5.045 5.01 5.125 265.8 25.275 1208.867 47.828

61.423 2 5.045 5.025 5.185 276.2 25.351 1475.067 58.185

3 5.1 5.03 5.185 283.6 25.653 2007.467 78.255

Analisa Statistik dengan Pengujian

Hipotesis

Untuk mengetahui seberapa besar air

laut terabsorbsi pada mortar maka

dilakukan analisa statistik dengan

menggunakan metode pengujian hipotesis.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan

teknik analisis statistik anova dua arah.

Hipotesis yang diambil untuk pengaruh

durasi waktu perendaman terhadap kuat

tekan mortar sebagai berikut:

HoA : Tidak ada pengaruh yang

signifikan antara waktu perendaman

terhadap kuat tekan mortar.

HoB : Tidak ada pengaruh yang signifikan

antara perbandingan spesi terhadap kuat

tekan mortar.

Page 5: Jurnal Teknik Sipil: Pengaruh Variasi Campuran Dan Lama Perendaman Spesi Dalam Air Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Kedalaman Intrusinya

5

HoAB : Tidak ada interaksi yang

signifikan antara waktu perendaman dan

perbandingan spesi.

Hasil perhitungan dari analisis

statistik anova dua arah untuk pengaruh

durasi waktu perendaman terhadap kuat

tekan mortar dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil analisis anova dua arah untuk kuat tekan mortar

dengan durasi waktu perendaman

Sumber Varian

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Derajat

bebas

(db)

Kuadrat

Rerata F hitung F Tabel

Antar Group (A) 3567.4015 3 1189.1338 3.5216 3.01

Antar Group (B) 13403.3663 2 6701.6831 19.8468 3.40

Antar Group (AB) 5595.4887 6 932.5814 2.7618 2.51

Dalam group (D) Residu 8104.0915 24 337.6705

Total 30670.3479 35

Berdasarkan Tabel 7 didapatkan

bahwa :

1. Untuk kuat tekan mortar dengan

variasi durasi perendaman air laut, F

hitung antar group (A) > F Tabel antar

group (A), ini menunjukkan bahwa

HoA ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh yang signifikan

antara durasi perendaman terhadap

kuat tekan mortar.

2. F hitung antar group (B) > F Tabel antar

group (B), ini menunjukkan bahwa

HoB ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh yang signifikan

antara perbandingan spesi terhadap

kuat tekan mortar.

3. F hitung antar group (AB) > F Tabel

antar group (AB), ini menunjukkan

bahwa HoAB ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat

interaksi antara waktu perendaman

dan perbandingan spesi.

Analisa Regresi

Analisa data pada penelitian ini

menggunakan analisis regresi sesuai

dengan trend data pengamatan dan

pendekatan tertentu. Selanjutnya

persamaan regresi diuji dengan koefisien

determinasi R2.

Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Kuat

Tekan Mortar Dengan Waktu Perendaman

Air Laut

Berdasarkan Gambar 1 dapat

terlihat bahwa hasil pengujian kuat tekan

mortar perendaman di air laut memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kuat

tekan mortar. Pada waktu perendaman 7,

14, 21 dan 28 hari terlihat semakin besar

perbandingan semen-pasir maka semakin

kecil kuat tekannya. Sedangkan pada

perbandingan 1 : 4 berbeda dengan

perbandingan semen-pasir lainnya dimana

semakin kecil perbandingan semen-pasir

maka semakin kecil kuat tekannya. Hal ini

disebabkan pada perbandingan 1: 4 mortar

mengalami pemadatan yang kurang

sempurna sehingga kuat tekannya berada

di bawah perbandingan spesi 1: 5.

0

50

100

150

200

0 7 14 21 28 35

Ku

at T

ekan

(kg

/cm

2)

Waktu Perendaman (hari)

Kuat Tekan Mortar

1 : 4

1 : 5

1 : 6

Poly. ( 1 : 4)

Poly. ( 1 : 5)

Poly. ( 1 : 6)

Page 6: Jurnal Teknik Sipil: Pengaruh Variasi Campuran Dan Lama Perendaman Spesi Dalam Air Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Kedalaman Intrusinya

6

Dari hasil ini dapat terlihat bahwa

pada perbandingan 1 : 6 faktor

perendaman di air laut memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap

penurunan kuat tekan mortar. Hal ini

disebabkan penambahan jumlah pasir pada

campuran mortar memungkinkan untuk

menurunkan kuat tekan mortar. Semakin

banyak jumlah pasir yang digunakan,

kekuatan mortar akan menurun. Penurunan

kuat tekan mortar tersebut terjadi karena

pasta semen akan lebih sedikit mengikat

agregat sehingga ikatan butir antar pasir

semakin lemah.

2. Pengamatan Nilai Kedalaman Intrusi

Air Laut pada Mortar

Untuk mengetahui nilai kedalaman

intrusi air laut pada mortar digunakan

crack detector, pengamatan dilakukan

setelah mortar terbelah dua akibat

pembebanan tarik belah. Pengamatan

kedalaman dilakukan pada arah radial dan

transversal pada mortar dengan mengambil

titik-titik pengamatan secara random.

Pengamatan radial merupakan pengamatan

dengan arah horizontal atau sejajar

penampang mortar sedangkan pengamatan

transversal merupakan pengamatan dengan

arah vertikal atau tegak lurus penampang

mortar. Tiap pengamatan baik arah radial

maupun transversal diambil 6 titik

pengamatan dengan varasi spesi dan lama

perendaman untuk tiap pengamatan

diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 8. Nilai Kedalaman Intrusi Air Laut

pada Mortar dengan Variasi Spesi dan

Lama Perendaman

Lama

Perendaman

(hari)

Kedalaman Intrusi (mm)

Spesi

1:3

Spesi

1:4

Spesi

1:5

Spesi

1:6

7 0,217 0,450 0,517 2,044

14 0,344 0,622 0,689 2,106

21 0,550 0,794 0,756 2,317

28 0,650 0,856 0,861 2,389

Analisa Statistik dengan Pengujian

Hipotesis

Data pengujian mortar diolah dengan

menggunakan uji statistik dengan analisis

regresi sesuai dengan trend data

pengamatan dan pendekatan tertentu.

Selanjutnya persamaan regresi diuji

dengan koefisien determinasi R2. Serta

analisis statistik dengan metode analisis

Varian dua arah yang digunakan untuk

menguji hipotesis.

Kedalaman intrusi merupakan suatu

tolak ukur yang menyatakan segi

keawetan suatu mortar. Intrusi terjadi

karena terdapat perbadaan konsentrasi

atau kerapatan massa pada suatu

lingkungan sehingga terjadi pergerakan

massa ke daerah yang konsentrasinya

lebih rendah dalam hal ini mortar yang

terendam air laut.

Kedalaman intrusi yang diteliti pada

penelitian ini yaitu kedalaman intrusi

arah transversal dan radial. Grafik

kedalaman intrusi dengan variasi lama

perendaman dan spesi sebagai berikut:

Gambar 2. Hubungan Kedalaman Intrusi

Arah Transversal dengan Variasi Spesi

dan Lama Perendaman

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

0 7 14 21 28

Ked

alam

anIn

tru

si (

mm

)

Lama Perendaman (Hari)

Spesi 1:3Spesi 1:4Spesi 1:5

Page 7: Jurnal Teknik Sipil: Pengaruh Variasi Campuran Dan Lama Perendaman Spesi Dalam Air Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Kedalaman Intrusinya

7

Gambar 3. Hubungan Kedalaman Intrusi

Arah Radial dengan Variasi Spesi

dan Lama Perendaman

Untuk mengetahui pengaruh

signifikan variasi lama perendaman dan

spesi terhadap kedalaman intrusi air laut

pada mortar digunakan metode ANOVA 2

arah.

Tabel 9. Ringkasan ANOVA 2 Arah untuk

nilai kedalaman intrusi arah transversal

Sumber

Keragaman

(SK)

Jumlah

Kuadra

t (JK)

Derajat

Bebas

(DB)

Kuadrat

Tengah

(KT)

FHitung FTabel

Rata-rata

Baris 3,613 4 0,02032 6,789 3.2592

Rata-Rata

Kolom 6,321 3 0,00120 15,842 3.4903

Galat 1,592 12 0,28296

Total 11,525 19

Pada Tabel 9 terlihat FHitung > FTabel

maka tolak H0 dan H1 diterima, dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan variasi lama perendaman dan

spesi terhadap nilai kedalaman intrusi arah

transversal pada mortar.

Sama halnya dengan uji ANOVA 2

arah untuk nilai kedalaman intrusi arah

transversal dimana pada hasil perhitungan

FHitung > FTabel maka tolak H0 dan H1

diterima, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh signifikan variasi lama

perendaman dan spesi terhadap nilai

kedalaman intrusi arah radial pada mortar.

Sedangkan untuk mengetahui

hubungan perbandingan campuran spesi

dan lama perendaman terhadap nilai

kedalaman intrusi pada mortar dilakukan

dengan permodelan sederhana

menggunakan analisis regresi. Dengan

bantuan software microsoft excel

didapatkan grafik trend regeresi polilinear.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

analisa yang diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis statistik dapat

disimpulkan variasi campuran spesi

menunjukkan adanya pengaruh yang

nyata terhadap kuat tekan mortar

dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini

dapat dilihat dari hasil pengujian

hipotesis yang menunjukkan harga

F hitung = 19.8468 dan F tabel = 3.40.

Nilai kuat tekan rata-rata dari hasil

pengujian mortar yang direndam air

laut 28 hari untuk variasi campuran

spesi 1 : 4 sebesar 125,094 kg/cm2,

untuk variasi campuran spesi 1 : 5

sebesar 144,692 kg/cm2, dan untuk

variasi campuran spesi 1 : 6 sebesar

61,423 kg/cm2.

2. Variasi waktu perendaman di air laut

menunjukkan adanya pengaruh yang

nyata terhadap kuat tekan mortar

dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini

dapat dilihat dari hasil pengujian

hipotesis yang menunjukkan harga F

hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01. Nilai

kuat tekan rata-rata dari hasil

pengujian mortar yang direndam air

laut untuk variasi campuran spesi 1 :

4 dengan variasi waktu perendaman

7 hari sebesar 127,247 kg/cm2,

untuk variasi waktu perendaman 14

hari sebesar 133,224 kg/cm2, untuk

variasi waktu perendaman 21 hari

sebesar 150,653 kg/cm2, dan untuk

variasi waktu perendaman 28 hari

sebesar 125,094 kg/cm2.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

0 7 14 21 28

Ked

alam

an

Intr

usi

(m

m)

Lama Perendaman (hari)

Spesi 1:3

Spesi 1:4

Spesi 1:5

Page 8: Jurnal Teknik Sipil: Pengaruh Variasi Campuran Dan Lama Perendaman Spesi Dalam Air Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Kedalaman Intrusinya

8

Saran

Untuk mendapatkan data-data yang

benar-benar akurat, maka diperlukan

perencanaan yang matang. Perencanaan

tersebut meliputi persiapan alat dan bahan.

Pasir yang telah diayak sebaiknya

dimasukkan ke dalam karung agar kadar

airnya tidak berubah.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1990. Metode Pengujian Kekuatan Tekan

Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan

Teknik Sipil (SNI M-111-1990-03). Jakarta :

Badan Standardisasi Nasional.

Anonim, 1994. Spesifikai Agregat Halus untuk

Pekerjaan Adukan dan Plesteran dengan

Bahan Dasar Semen (SNI S – 02 – 1994 –

03). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional

Armaja, Wayan. Prediksi Pengaruh Nisbah Air

Semen Dan Abu Terbang Suralaya Sebagai

Substitusi Semen Pada Difusitas Efektif

Dalam Specimen Mortar Dengan Metode

Yang Dipercepat. Tugas Akhir Fakultas

Ilmu Bumi Dan Teknologi Mineral, Institut

Teknologi Bandung, 2001.

Harianto, Singgih. Analisis Kecepatan Penetrasi Ion

Klorida Dalam Beton Silika Fume Untuk

Memprediksi Durabilitas Dengan Metode

Dipercepat. Tesis Jurusan Teknik Sipil,

Institut Teknologi Sepuluh November,

Surabaya, 2004.

Hendrayana, Heru. Intrusi Air Asin Ke Dalam

Akuifer Di Daratan. Paper. Jurusan Teknik

Geologi, Universitas Gajah Mada, 2002.

Jensen, Alfred dan Chenoweth. 1991. Harry H.,

Kekuatan Bahan Terapan, Edisi Keempat.

Erlangga: Jakarta.

Kardiyono Tjokrodimoeljo. 1992. Bahan Bangunan,

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik.

Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Kusuma, Gideon,1996, Dasar-Dasar Perencanaan

Beton Bertulang 1 , Edisi Kesatu, Erlangga

:Jakarta, 1996.

Nawy, Edward G. 1998. Beton Bertulang Suatu

Pendekatan Dasar. Bandung : PT. Refika

Aditama.

Nugraha, Paul, 2007, Teknologi Beton.

Yogyakarta:Andi.

Syarif Hidayat, 2009, Semen; Jenis Dan

Aplikasinya, Cetakan Satu, Penerbit

PT.Kawan Pustaka : Jakarta.

Wang, Chu Kia & Charles R Salmon. 1994. Desain

Beton Bertulang Jilid 1 Edisi Keempat.

Jakarta : Erlangga.

Waluyohadi, Indra; Dyah Ayu Putri Ani, Koes.

2009. Pengaruh Air Laut Sebagai Bahan

Perawatan (Curing) Balok Beton Tanpa

Tulangan Terhadap Karakteristik Balok

dengan Variasi Tinggi dan Lebar Balok.

Skripsi Jurusan Teknik Sipil UB. Tidak

Dipublikasikan.

Wicaksono, Agung.2009. Pengaruh Air Laut Pada

Perawatan (Curring) Beton Terhadap Kuat

Tekan Dan Absorpsi Beton Dengan Variasi

Faktor Air Semen Dan Durasi

Perawatan.Tugas Akhir Fakultas Teknik

Jurusan Sipil, Universitas Brawijaya

Malang.

Wisnumurti. 2004. Pengaruh Komposisi Mortar

Terhadap Kuat Geser dan Hancur Tekan

Searah Bidang pada Dinding Pasangan Bata

Merah. Jurnal Rekayasa Volume 1 No. 2

Desember 2004.

http://sasonov.wordpress.com/2008/05/16/curing-

perawatan-beton/ diakses 1 Juli 2011

www.vienastra.wordpress.com diakses tanggal 9

agustus 2011