jurnal rev

6
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP BIYAGI 4 ELEMEN SEBAGAI ANTENA WLAN 5,8 GHz Aldila (1310030036) Dosen Pembimbing : Yenniwati Rafsyam, SST, MT. Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Jakarta [email protected] Abstrak Komunikasi wireless merupakan cabang ilmu telekomunikasi yang berkembang pesat. Komunikasi wireless yang marak digunakan saat ini adalah Wireless Local Area Network (WLAN). Antena merupakan komponen yang penting dalam penerapan WLAN. Antena yang dapat digunakan dalam penerapan WLAN salah satunya adalah antena yagi. Antena yagi dapat diaplikasikan ke dalam bentuk mikrostrip. Tujuan penggunaan antena mikrostrip yagi adalah untuk jaringan wifi. Pembuatan antena mikrostrip ini diaplikasikan untuk menghubungkan gedung Laboratorium Telekomunikasi dengan gedung D Teknik Elektro menggunakan sistem WLAN pada frekuensi 5,8 GHz. Perancangan antena menggunakan simulasi CST Studio Suite 2011. Pembuatan antena menggunakan PCB dengan jenis FR4 double layer dengan ketebalan 1,6 mm dan nilai konstanta dielektrika sebesar 4,4. Metode pembuatan antena adalah dengan mengetching antena sampai lapisan tembaga yang tidak diinginkan terkikis, tetapi patch dan ground antena tidak terkikis. Setelah melakukan pengujian, antena ini memiliki nilai VSWR sebesar 1,454 dan return loss sebesar -14,645dB pada frekuensi 5,805 GHz. Gain antena sebesar 9,51 dB, pola radiasinya adalah unidirectional, dan bandwidth sebesar 405 MHz. Dari hasil pengujian, antena ini dapat digunakan sebagai antena WLAN pada frekuensi 5,8 GHz dengan baik. Kata Kunci: Antena Yagi, point to point , unidirectional, wireless LAN 1. Pendahuluan Pada saat ini dunia teknologi semakin berkembang pesat. Termasuk teknologi telekomunikasi. Perkembangan sistem telekomunikasi tidak terlepas dari kebutuhan manusia untuk berkomunikasi. Bukan hanya berkomunikasi, di era globalisasi ini, manusia juga menuntut kepraktisan dan kemudahan dalam berkomunikasi. Dan yang saat ini banyak digunakan adalah alat komunikasi Wireless Local Area Network (WLAN). Wireless LAN (WLAN) adalah teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu, menggantikan fungsi kabel. Aplikasi WLAN untuk menghubungkan dua gedung harus menggunakan access point. Kedua gedung harus memiliki access point, dan keduanya memiliki antena agar dapat saling terhubung. Antena adalah elemen penting yang ada pada setiap komunikasi wireless, karena antena mmerupakan sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan dan atau menerima gelombang elektromagnetik. Antena ini dapat meningkatkan gain dan meningkatkan jarak jangkau wireless LAN, sehingga jarak antar kedua gedung tidak menjadi kendala untuk saling terhubung [1]. Antena banyak digunakan dalam dunia telekomunikasi. Dengan beberapa pertimbangan teknis dan terutama ekonomis, untuk komunikasi pentransmisian gelombang dalam jarak yang jauh, akan lebih efisien apabila menggunakan udara bebas sebagai media transmisinya [2]. Pada saat ini telah diciptakan antena mikrostrip dengan bentuk yang seperti

Upload: andyknababan

Post on 16-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal revisi

TRANSCRIPT

  • RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP BIYAGI 4 ELEMEN

    SEBAGAI ANTENA WLAN 5,8 GHz

    Aldila (1310030036)

    Dosen Pembimbing : Yenniwati Rafsyam, SST, MT.

    Program Studi Teknik Telekomunikasi

    Politeknik Negeri Jakarta

    [email protected]

    Abstrak

    Komunikasi wireless merupakan cabang ilmu telekomunikasi yang berkembang pesat. Komunikasi wireless

    yang marak digunakan saat ini adalah Wireless Local Area Network (WLAN). Antena merupakan komponen yang

    penting dalam penerapan WLAN. Antena yang dapat digunakan dalam penerapan WLAN salah satunya adalah

    antena yagi. Antena yagi dapat diaplikasikan ke dalam bentuk mikrostrip. Tujuan penggunaan antena mikrostrip

    yagi adalah untuk jaringan wifi. Pembuatan antena mikrostrip ini diaplikasikan untuk menghubungkan gedung

    Laboratorium Telekomunikasi dengan gedung D Teknik Elektro menggunakan sistem WLAN pada frekuensi 5,8

    GHz. Perancangan antena menggunakan simulasi CST Studio Suite 2011. Pembuatan antena menggunakan PCB

    dengan jenis FR4 double layer dengan ketebalan 1,6 mm dan nilai konstanta dielektrika sebesar 4,4. Metode

    pembuatan antena adalah dengan mengetching antena sampai lapisan tembaga yang tidak diinginkan terkikis,

    tetapi patch dan ground antena tidak terkikis. Setelah melakukan pengujian, antena ini memiliki nilai VSWR sebesar

    1,454 dan return loss sebesar -14,645dB pada frekuensi 5,805 GHz. Gain antena sebesar 9,51 dB, pola radiasinya

    adalah unidirectional, dan bandwidth sebesar 405 MHz. Dari hasil pengujian, antena ini dapat digunakan sebagai

    antena WLAN pada frekuensi 5,8 GHz dengan baik.

    Kata Kunci: Antena Yagi, point to point , unidirectional, wireless LAN

    1. Pendahuluan

    Pada saat ini dunia teknologi semakin

    berkembang pesat. Termasuk teknologi

    telekomunikasi. Perkembangan sistem

    telekomunikasi tidak terlepas dari kebutuhan

    manusia untuk berkomunikasi. Bukan hanya

    berkomunikasi, di era globalisasi ini,

    manusia juga menuntut kepraktisan dan

    kemudahan dalam berkomunikasi.

    Dan yang saat ini banyak digunakan

    adalah alat komunikasi Wireless Local Area

    Network (WLAN). Wireless LAN (WLAN)

    adalah teknologi LAN yang menggunakan

    frekuensi dan transmisi radio sebagai media

    penghantarnya, pada area tertentu,

    menggantikan fungsi kabel. Aplikasi WLAN

    untuk menghubungkan dua gedung harus

    menggunakan access point. Kedua gedung

    harus memiliki access point, dan keduanya

    memiliki antena agar dapat saling

    terhubung. Antena adalah elemen penting

    yang ada pada setiap komunikasi wireless,

    karena antena mmerupakan sebuah

    komponen yang dirancang untuk bisa

    memancarkan dan atau menerima

    gelombang elektromagnetik. Antena ini

    dapat meningkatkan gain dan meningkatkan

    jarak jangkau wireless LAN, sehingga jarak

    antar kedua gedung tidak menjadi kendala

    untuk saling terhubung [1].

    Antena banyak digunakan dalam dunia

    telekomunikasi. Dengan beberapa

    pertimbangan teknis dan terutama ekonomis,

    untuk komunikasi pentransmisian

    gelombang dalam jarak yang jauh, akan

    lebih efisien apabila menggunakan udara

    bebas sebagai media transmisinya [2].

    Pada saat ini telah diciptakan antena

    mikrostrip dengan bentuk yang seperti

  • lempengan sehingga antena menjadi lebih

    praktis dan ekonomis. Perkembangan dari

    teknologi antena mikrostrip terkait secara

    erat dengan perkembangan terknologi

    struktur pemandu gelombang mikrostrip

    (mikrostrip line). Keuntungan pemandu

    gelombang mikrostrip dibandingkan dengan

    waveguide adalah bentuknya yang low

    profil, yang mudah dan murah untuk

    diproduksi secara masal[3].

    Tujuan pembuatan Antena Mikrostrip

    Biyagi 4 Elemen adalah menghasilkan

    antena yang bekerja pada frekuensi 5,8 GHz

    yang merupakan alokasi frekuensi WLAN.

    Parameter kinerja antena yang akan

    dirancang adalah:

    a. Frekuensi tengah : 5,805 GHz b. Return Loss :

  • 3. Hasil dan Pembahasan Proses pengujian dibagi menjadi dua

    tahap. Tahap pertama terdiri dari

    pengukuran indoor dan outdoor.

    Pengukuran indoor adalah pengujian

    parameter antena berupa return loss dan

    VSWR, sedangkan pengukuran outdoor

    adalah pengujian parameter antena berupa

    pola radiasi dan gain. Selanjutnya adalah

    pengujian tahap kedua berupa pengujian

    antena yang terhubung dengan internet

    gedung D Teknik Elektro dan gedung

    Laboratorium Telekomunikasi. Pengujian ini

    untuk melihat kinerja antena apakah dapat

    berfungsi sebagai antena WLAN atau tidak.

    3.1 Pengukuran S Parameter, VSWR, dan Bandwidth

    Gambar 2 menunjukkan grafik return

    loss antena yang terlihat pada network

    analyzer.

    Gambar 2 Hasil Pengukuran Return loss

    Hasil pengukuran dari network analyzer

    berupa grafik yang ditunjukkan pada

    Gambar 3.

    Gambar 3 Hasil Pengukuran VSWR pada Network

    analyzer

    Dari grafik yang ditunjukkan Gambar 4,

    frekuensi terendah (flower) yang berada di

    bawah -10 dB adalah 5,6 GHz, sedangkan

    frekuensi tertinggi (fupper) yang berada di

    bawah -10 dB adalah 6,005 GHz. Sehingga

    antena dapat bekerja di range frekuensi 5,6

    GHz sampai dengan 6,005 GHz. Setelah

    mengetahui frekuensi kerja antena, maka

    frekuensi tengah dapat dicari dengan

    menggunakan persamaan:

    Gambar 4 Hasil Pengukuran S Parameter

    Bandwidth antena dapat dihitung dengan

    menggunakan persamaan sebagai berikut:

    3.2 Pengukuran Pola Radiasi dan Gain Untuk mendapatkan bentuk pola radiasi

    antena, dilakukan pengukuran level sinyal

    antena yang didapat dengan memutar antena

    setiap 100. Pada Tabel 1 menunjukkan besar

    level sinyal dari masing-masing besar sudut

    putarannya.

    Dari pengukuran level sinyal antena yang

    diputar setiap 100 didapat bentuk pola

    radiasi seperti yang ditunjukkan pada

    Gambar 5.

  • Tabel 1 Hasil Pengukuran Level Sinyal Antena

    Sudut Level (dBm) Level (dB) Normalisasi

    -38,69 -68,69 0

    -39,91 -69,91 -1,22

    -43,7 -73,7 -5,01

    -47,65 -77,65 -8,96

    -53,32 -83,32 -14,63

    -54,84 -84,84 -16,15

    -55,83 -85,83 -17,14

    -56,24 -86,24 -17,55

    -60,22 -90,22 -21,53

    -60,02 -90,02 -21,33

    -58,01 -88,01 -19,32

    -57,43 -87,43 -18,74

    -55,88 -85,88 -17,19

    -53,06 -83,06 -14,37

    -57,21 -87,21 -18,52

    -57,76 -87,76 -19,07

    -59,56 -89,56 -20,87

    -56 -86 17,31

    -53,13 -83,13 -14,44

    -56,02 -86,02 -17,33

    -59,37 -89,37 -20,68

    -58,75 -88,75 -20,06

    -59,6 -89,6 -20,91

    -59,29 -89,29 -20,6

    -59,38 -89,38 -20,69

    -59,51 -89,51 -20,82

    -60,16 -90,16 -21,47

    -57,23 -87,23 -18,54

    -59,76 -89,76 -21,07

    -59,22 -89,22 -20,53

    -59,49 -89,49 20,8

    -54,8 -84,8 -16,11

    -52,29 -82,29 -13,6

    -50,14 -80,14 -11,45

    -45,75 -75,75 -7,06

    -39.96 -69,96 -1.27

    -38.69 -68,69 0

    Gambar 5 Pola Radiasi Antena Mikrostrip Biyagi

    Dari hasil pengukuran level sinyal setiap

    100, bentuk pola radiasi antena adalah

    unidirectional. Level sinyal maksimum

    berada pada titik 00, yaitu -38,69. Pola

    radiasi antena sesuai dengan bentuk pola

    radiasi yang diinginkan, yaitu

    unidirectional.

    Gain antena didapat dengan melakukan

    pengukuran level sinyal antena mikrostrip

    biyagi dan level sinyal antena referensi.

    Antena referensi yang digunakan adalah

    antena monopol yang memiliki gain sebesar

    2,1 dB. Pada Tabel 2 menunjukkan besar

    level sinyal antena referensi dan mikrostrip

    biyagi yang diambil sampelnya sebanyak 10

    kali.

    Tabel 2 Pengukuran Gain

    Antena Referensi (dB) Antena Biyagi (dB)

    -44,83 -38,46

    -45,44 -38,53

    -45,79 -38,59

    -45,82 -38,61

    -46,21 -38,62

    -46,28 -38,64

    -46,30 -38,75

    -46,60 -38,83

    -46,68 -38,85

    -46,93 -38,90

    Rata-rata = -46,088 Rata-rata = -38,678

    Setelah mengambil besar level sinyal

    sebanyak 10 kali, melakukan perhitungan

    rata-ratanya. Dari data pada Tabel 2, dapat

    dihitung besar gain dengan menggunakan

    persamaan berikut ini:

    ( )

    Gain merupakan level sinyal rata-rata

    antena biyagi dikurangi dengan level sinyal

    rata-rata antena referensi, kemudian

    ditambah dengan gain antena referensi.

    Antena referensi yang digunakan adalah

    antena monopol yang memiliki gain sebesar

    2,1 dB. Gain antena biyagi yang didapat dari

    hasil pengukuran lebih besar daripada gain

  • yang didapat dari simulasi. Gain antena dari

    hasil pengukuran adalah 9,51 dB, sedangkan

    gain pada simulasi adalah 8,1 dB.

    3.3 Pengukuran Kuat Sinyal Pada pengujian kuat sinyal meggunakan

    3 buah antena yang berbeda untuk melihat

    perbandingan besar daya yang dapat

    dipancarkan dari masing-masing. Ketiga

    antena tersebut adalah antena mikrostrip

    biyagi, antena mikrostrip pentangular, dan

    antena wireless router. Pengujian kuat sinyal

    dilakukan dengan jarak antara 10 meter

    sampai dengan 120 meter. Pada Tabel 3

    menunjukkan perbandingan kuat sinyal

    dengan transmitter dan receiver yang

    berbeda-beda.

    Tabel 3 Perbandingan Kuat Sinyal dengan

    Menggunakan 3 Antena yang Berbeda

    Antena Kuat Sinyal (dB)

    Transmitter Receiver

    Biyagi Access point 39

    Biyagi Pentangular 41

    Pentangular Biyagi 43

    Access point Biyagi 39

    3.4 Pengujian Koneksi Intenet Pengujian koneksi internet

    menggunakan dua antena, yaitu antena

    mikrostrip pentangular sebagai transmitter

    dan antena mikrostrip biyagi sebagai

    receiver. Kedua antena dihubungkan dengan

    access point dan diletakan saling

    berhadapan dalam keadaan Line of Sight

    (LOS).

    (a)

    (b)

    (c)

    (d)

    Gambar 6 Pengguna dapat Menggunakan Internet

    (a) Terhubung dengan AP Mikrostrip Biyagi (b) Halaman Log in User

    (c) Masuk ke Internet PNJ (d) Searching google.com

    4. Kesimpulan Berdasarkan dengan pengukurna dan

    pengujian antena, dapat disimpulkan bahwa:

    a Antena mikrostrip biyagi 4 elemen bekerja pada frekuensi 5,8 GHz dengan

    bandwidth sebesar 405 MHz.

    b Pola radiasi antena mikrostrip biyagi 4 elemen adalah unidirectional.

    c VSWR antena sebesar 1,454 dan return loss antena sebesar -14,645 dB pada

    frekuensi center 5,805 GHz.

  • d Antena mikrostrip biyagi 4 elemen memiliki gain sebesar 9,51 dB.

    e Nilai kuat sinyal antena pentangular lebih besar daripada antena biyagi,

    sehingga antena pentangular cocok

    untuk dijadikan transmitter, dan antena

    biyagi cocok untuk dijadikan receiver.

    5. Daftar Acuan [1]Alaydrus, M. 2011. Antena Prinsip &

    Aplikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

    [2] Balanis, Constantine A. 1997. Antena

    Theory Analysis and Design. 3rd ed.

    New York :John Wiley and Sons.

    [3]Zam, E. Z. 2011. Panduan Lengkap

    membuat Jaringan Wireless. Jakarta: PT.

    Elex Media Komputindo.

    [4] Tamarun, M.A.H.B. 2008. A Design and

    Develop Of Microstrip Yagi Antenna At

    Frequency 2 GHz. Melaka: Universiti

    Teknikal Malaysia Melaka.

    [5]Aswoyo, B. 2006. Antena dan Propagasi.

    Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh

    November.

    [6]Axinanto, Y. 2003. Cara Praktis

    Membuat Antena Parabola. Semarang :

    Dahara Prize.

    [7]Khan, M., Ray, I., Mandal D., and

    Bhattacharjee A. K. 2008. Comparative Study Of The Resonant Frequency Of E-

    Plane and H-Plane Coupled Microstrip

    Patch Antennas Progress In Electromagnetics Research C Vol. 1.

    241-249.

    [8]Kraus, J.D. 1988. Antennas 2nd

    Ed. New

    York: McGraw-Hill.

    [9] Aditya, N.A. 2011. Mahir Membuat

    Jaringan Komputer. Jakarta : Niaga

    Swadaya.

    [10]Alaydrus, M. 2009. Saluran Transmisi

    Telekomunikasi. Yogyakarta: Graha

    Ilmu.