jurnal reading diare anak
DESCRIPTION
diare pada anakTRANSCRIPT
Konsulen : dr. Effa Triani , Sp.A
Clinical Efficacy of Saccharomyces boulardii and Metronidazole Compared to
Metronidazole Alone in Children with Acute Bloody Diarrhea Caused by
Amebiasis: A prospective, Randomized, open Label Study
Journal ReadingOleh : Fatia Rahma
PICO( Person, Intervention, Compare, Outcome)
P
I
C
O
Introduction Tujuan Penelitian : Membandingkan Efek pemberian Metronidazole
dan S. Boulardii dengan Metronidazole saja pada Anak denganDiare Berdarah akut.
Tempat Penelitian : Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Eskisehir Osmangazi, Turkey.
Waktu Penelitian : Januari 2006 – September 2007
Jumlah Sampel : 53 anak. Dibagi dalam Grup A 25 orang dan Grup B 25 orang.
Kriteria Inklusi : Anak dengan Diare Berdarah Akut + Demam > 38,5 + Nyeri Perut + ditemukannya Kista Amuba pada Pemeriksaan Mikroskopik
Feses.
Analisis Data : T Independent Test dan Mc Nemar untuk melihat hasil Perbandingan
Kriteria Ekslusi : Anak yang tidak termasuk kategori inklusi + anak yang telah mendapatkan pengobatan sebelumnya + Anak pada
pemeriksaan kultur feses diperoleh adanya parasit selain E. Histolitica
Probiotik
a. Adalah mikroorganisme hidup dalam makanan yang difermentasi yang menunjang kesehatan melalui terciptanya keseimbangan mikroflora intestinal yang lebih baik.
b. Probiotik yang umumnya digunakan adalah bakteri seperti lactobacillus,bifidobacteriae dan ragi saccharomyces boulardii.
Fungsi Probiotik
1. Fungsi pertahanan mukosa dan sekresi SCFAs yang digunakan untuk kolonisasi di usus besar.
2. Memodulasi sistem imun dengan meningkatkan fagositosi makrofag, NK, monosit dan Netrofil.
3. Merangsang sekresi IgA untuk mencegah kolonisasi patogen
Saccharomyces boulardii
a. S. Boulardii digunakan > 30 tahun sebagai profilaksi dan treatment pada kelainan yang disebabkan bakteri.
b. S. Boulardii adalah ragi yang digunakan sebagai probiotik dan sering digunakan sebagai suplemen makanan. (Mc.Farland, 2010).
c. Tersedia dalam 2 bentuk yait kapsul lipofilik dan heat- dried. Kapsul lipofilik stabil pada suhu ruangan.
Mekanisme perlindungan oleh S. Boulardii
a. Regulasi homoestasis mikroba di intestinal
b. Berperan dalam mencegah patogen berkolonisasi dan menginfeksi mukosa
c. Memodulasi respon imun lokal dan sistemik
d. Stabilisasi fungsi barier GI dan menginduksi proses enzimatik nutrisi
Amebiasis
a. Penyebab amebiasis adalah E.histolitica dengan gejala klinis diare disertai lendir dan darah, tenesmus, nyeri perut.
b. E. Histolytica memiliki 3 stadium hidup. Stadium infektif dari E. Histolitica adalah kista.
c. E.Histolytica menginvasi mukosa usus menyebabkan perdarahan pada dinding intestinal.
Mekanisme Patogenesis Amubiasis
Kista terletan di usus halus mengalami ekskitasi keluar dalam bentuk minuta dan menuju usus besar tumbuh di usus besar dalam bentuk histolitica mengeluarkan enzim cystein proteinase yang merusak dinding mukosa usus memasuki submukosa dan menembus muskularis mukosa ulkus amuba.
Material and Methods
53 Anak sesuai Kriteria Inklusi
Group A Group B
Material and Methods53 Anak sesuai Kriteria Inklusi
25 anak Diberikan Metronidazole 2 x 30 mg/KgBB Selama 7
Hari
25 anak Diberikan Metronidazole 2 x 30
mg/KgBB selama 7 hari+
S. Boulardii 2 x 250 mg selama 7 hari
Dipantau
Pemantauan Gejala Klinis
Pemantauan Gejala Klinis
Kriteri Bristol
Pemantauan Mikroskopis Feses
Pemantauan Mikroskopis Feses
Teknik Exam Stool:1.Direct Wet Smear
2.Consentrasi3.Pewarnaan Permanen
( thrichom).
Dipantau
Pada Hari ke 2 , 3 , 5, 10, 30
Pada Hari ke 2 , 3 , 5, 10, 30
Kriteria Bristol
1.Separate hard lumps like nuts ( difficult to pass).2.Sausage shaped but lumpy.3.Like a sausage but with crack on its surface4.Lika sausage or snake, smooth and soft5.Soft blobs with clear-cut edge ( passed easily)6.Fluppy pieces with ragged edges, a mushy stool.7.Watery , no solid pieces, entirely liquid.
Pada Hari ke 5, 10, 30Pada Hari ke 5, 10, 30
Teknik Exam Stool:1.Direct Wet Smear
2.Consentrasi3.Pewarnaan Permanen
( thrichom).
Drop out Sample
3 orang :
Karena Kurangnya
Sample feses pada hari ke 5
dan 10
2 orang:
Karena kurangnya
Sampel feses pada hari ke 5
dan 10
A B
1
ResultGROUP A GROUP B
Umur 11,7 + 2,1 tahun 10,9 + 2,2 tahun
Jenis Kelamin 12 P 13 L 14 P 11 L
Nyeri Perut 25 (100%) 25 (100%)
Nausea dan Muntah 17 ( 68%) 15 (60%)
Demam 25 (100%) 25 (100%)
Sakit Kepala 7 (28%) 6 (24%)
Lamanya Diare Berdarah 41,2 + 2,6 jam 46,2 + 2,1 jam
Lamanya Nyeri Perut 71,2 + 2,8 jam 74,2 + 3,1 jam
Lamanya Demam 28,2 + 1,8 jam 25,2 + 1,9 jam
TABEL 1
Result
GROUP A GROUP B
Lamanya Diare Berdarah
72,0 + 28,5 jam 42,2 + 17,4 jam
Lamanya Diare 73,9 + 32,4 jam 46,1 + 18,2 jam
Diare Berdarah pada Hari ke 3
6 (24%) 19 ( 76%)
3 (12%) 11 ( 44%)
Diare Berdarah pada Hari ke 5
0 (%)6 (24%)6 (24%)
0 (%) 0 (%) 0 (%)
TABEL 2
Hasil Studi Sebelumnya
S. Boulardii adalah Saphrophytic yeast yang mencegah penyakit gastroenteritis.). Beberapa studi menggunakan Plasebo
menunjukkan efikassi dalam mencegah diare berdarah akut (9).
Studi sebelumnya yaitu perbandingan terapi Metronidazole bersama Basirbelliouglu dengan Metronidazole bersama S.
Boulardii pada pasien Giardiasis menunjukkan hasil hilangnya kista setelah 2 minggu pengobatan.
Diskusi
Studi tentang S. Boulardii belum terlalu jelas, mekanisme yang mungkin adalah :
1.Inhibisi adhesi Pateogen
2.Memperkuat tight junction enterocyte
3.Menetralisir faktor bakteri dan virulensi
4.Meningkatkan respon imun mukosa
5.Menurut postulat Rigothier
Kesimpulan
Penambahan S. Boulardii bersama dengan Metronidazole terbukti menurunkan durasi Diare berdarah akut.
Berhentinya diare lebih cepat pada anak yang terapi dikombinasikan dengan S. Boulardii.
TERIMAKASIH