jurnal psikologi;pengaruh sikap terhadap perilaku kajian meta analisis korelasi

8
  PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU KAJIAN META ANALISIS KORELASI Y. Bagus Wismanto  Abstract This research tried to find out the corellation coefficient between attitude to  something and the behaviour of the attitude object by quantitative meta- analysis. 31 researcher were collected and analyzed. The result showed that cross studies corellation was 0,366 with zero effect size standard deviation. It also showed that 28,57% of researches in Indonesia has given false conclusion.  Keywords : attitude, behavi or, meta-analysis. PENDAHULUAN Sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan unsur sikap  baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian pembahasannya. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses  perubahannya. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap untuk mengetahui efek dan  perannya baik sebagai variab el bebas maupun sikap seb agai variabel tergantung. Terdapat beberapa teori tentang sikap (Mann, 1969; Secord and Backman, 1964) antara lain adalah teori keseimbangan ( balance theory) oleh Heyder; terori kesesuaian ( congruity  priciple) dari Tannenbaum; terori disonansi kognitif ( cognitive dissonance ) yang dikemukakan oleh Festinger maupun teori afektif-kognitif dari Rossenberg, serta beberapa teori lain. Di samping teori-teori tersebut di atas, kemudian dikembangkanlah theory of reasoned action yang relatif baru yang dikemukakan oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Teori ini lebih menekankan pada proses kognitif serta menganggap bahwa manusia adalah makhluk dengan daya nalar dalam memutuskan perilaku apa yang akan diambilnya, yang secara sistematis memanfaatkan informasi yang tersedia di sekitarnya. Banyak penelitian telah dilakukan yang berusaha mengkaitkan antara sikap terhadap sesuatu dengan perilaku obyek sikap itu sendiri. Salah satu contoh adalah penelitian yang dilakukan oleh Martin dan Salovey (1996) yang meneliti sikap terhadap kematian yang dikaitkan dengan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan menemukan hasil bahwa korelasi antara sikap terhadap kematian dengan latihan fisik (olah raga) sebesar 0,412; sikap dengan perilaku minum alkohol berkorelasi sebesar 0,361 serta sikap dengan perilaku mengendarai mobil setelah minum alkohol berkorelasi sebesar 0,346. Dari penelitian tersebut kemudian dikumpulkanlah  penelitian-peneliti an yang lain, yang meneliti keterkaitan antara sikap terhadap sesuatu dengan  perilaku, dan terkumpulah 31 hasil penelitian. Koefisien korelasi yang diperoleh dari ke 31  penelitian tersebut sangat bervariasi, koefisien korelasi yang terendah adalah 0,084 dan koefisien korelasi yang tertinggi adalah 0,96 (Lihat tabel I). Data tersebut di atas dikumpulkan dari jurnal luar negeri (nomor 1 sampai dengan 17), intisari skripsi hasil penelitian mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (nomor 18 sampai dengan 24) maupun skripsi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata (nomor 25 sampai dengan 31). Dari hasil tersbut di atas tampaklah bahwa variabel sikap berkorelasi dengan perilakunya secara tidak konsisten dan memiliki koefisien korelasi yang berbeda-beda, ada hasil yang korelasinya signifikan namun ada pula yang tidak signifikan meskipun kesemuanya berkorelasi secara positif. Berkaitan dengan hal ini maka muncullah pertanyaan :

Upload: irwan-bachdim

Post on 19-Jul-2015

13.337 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-psikologipengaruh-sikap-terhadap-perilaku-kajian-meta-analisis-korelasi 1/8

 

 

PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU

KAJIAN META ANALISIS KORELASI

Y. Bagus Wismanto

 Abstract 

This research tried to find out the corellation coefficient between attitude to something and the behaviour of the attitude object by quantitative meta-

analysis. 31 researcher were collected and analyzed. The result showed that 

cross studies corellation was 0,366 with zero effect size standard deviation. It 

also showed that 28,57% of researches in Indonesia has given false conclusion.

 Keywords : attitude, behavior, meta-analysis.

PENDAHULUAN

Sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial.

Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian pembahasannya. Banyak 

kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses

 perubahannya. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap untuk mengetahui efek dan

 perannya baik sebagai variabel bebas maupun sikap sebagai variabel tergantung.

Terdapat beberapa teori tentang sikap (Mann, 1969; Secord and Backman, 1964) antara

lain adalah teori keseimbangan (balance  theory) oleh Heyder; terori kesesuaian (congruity

 priciple) dari Tannenbaum; terori disonansi kognitif (cognitive dissonance) yang dikemukakan

oleh Festinger maupun teori afektif-kognitif dari Rossenberg, serta beberapa teori lain.

Di samping teori-teori tersebut di atas, kemudian dikembangkanlah theory of reasoned 

action yang relatif baru yang dikemukakan oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Teori ini lebih

menekankan pada proses kognitif serta menganggap bahwa manusia adalah makhluk dengan daya

nalar dalam memutuskan perilaku apa yang akan diambilnya, yang secara sistematismemanfaatkan informasi yang tersedia di sekitarnya.

Banyak penelitian telah dilakukan yang berusaha mengkaitkan antara sikap terhadap

sesuatu dengan perilaku obyek sikap itu sendiri. Salah satu contoh adalah penelitian yang

dilakukan oleh Martin dan Salovey (1996) yang meneliti sikap terhadap kematian yang dikaitkan

dengan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan menemukan hasil bahwa korelasi antara

sikap terhadap kematian dengan latihan fisik (olah raga) sebesar 0,412; sikap dengan perilaku

minum alkohol berkorelasi sebesar 0,361 serta sikap dengan perilaku mengendarai mobil setelah

minum alkohol berkorelasi sebesar 0,346. Dari penelitian tersebut kemudian dikumpulkanlah

 penelitian-penelitian yang lain, yang meneliti keterkaitan antara sikap terhadap sesuatu dengan

 perilaku, dan terkumpulah 31 hasil penelitian. Koefisien korelasi yang diperoleh dari ke 31

 penelitian tersebut sangat bervariasi, koefisien korelasi yang terendah adalah 0,084 dan koefisien

korelasi yang tertinggi adalah 0,96 (Lihat tabel I).Data tersebut di atas dikumpulkan dari jurnal luar negeri (nomor 1 sampai dengan 17),

intisari skripsi hasil penelitian mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (nomor 18

sampai dengan 24) maupun skripsi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik 

Soegijapranata (nomor 25 sampai dengan 31).

Dari hasil tersbut di atas tampaklah bahwa variabel sikap berkorelasi dengan perilakunya

secara tidak konsisten dan memiliki koefisien korelasi yang berbeda-beda, ada hasil yang

korelasinya signifikan namun ada pula yang tidak signifikan meskipun kesemuanya berkorelasi

secara positif. Berkaitan dengan hal ini maka muncullah pertanyaan :

5/16/2018 Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-psikologipengaruh-sikap-terhadap-perilaku-kajian-meta-analisis-korelasi 2/8

 

 

1. Seberapa besar sebenarnya koefisien korelasi antara sikap dengan perilaku, atau seberapa

 besar varians perilaku dapat diterangkan dari variabel sikap.

2. Adakah perbedaan hasil penelitian yang dilakukan di Luar Negeri dengan yang dilakukan di

Indonesia.

Tabel I

Hasil –hasil penelitian yang menghubungkan antara Sikap dan Perilaku

 No. Peneliti N Reliabilitas Alat Ukur 

Sikap (r xx)

Koefisien Korelasi

01 Ajzen & Madden 169 0.86 r xy = 0.36 **

02 Larsen & Collins 239 0.79 r xy = 0.39 **

03 Richard, et al. 822 0.63 r xy = 0.51 **

04 Jostein 1000 0.71 r xy = 0.24 **

05 Terry, et al. 102 0.94 r xy = 0.22 *

06 Wilson, et al. 302 0.89 r xy = 0.32 **

07 Martin & Salovey 100 0.76 r xy = 0.412 **

08 Martin & Salovey 100 0.76 r xy

= 0.361 **

09 Martin & Salovey 100 0.76 r xy = 0.346 **

10 Bryan, et al. 198 0.77 r xy = 0. 25 **

11 Stacy, et al. 241 0.84 r xy = 0.14 *

12 Stacy, et al. 356 0.84 r xy = 0.16 **

13 Stacy, et al. 175 0.83 r xy = 0.27 **

14 Stacy, et al. 199 0.88 r xy = 0.56 **

15 Stacy, et al. 706 0.79 r xy = 0.55 **

16 Terry, et al. 92 0.88 r xy = 0.38 **

17 Terry, et al. 92 0.88 r xy = 0.26 **

18 Rahmah 78 0.92 r xy = 0.280 *

19 Werdiastuti 60 0.87 r xy = 0.471 **

20 Setianingsih 200 0.91 r xy = 0.12021 Kristiadi 52 0.79 r xy = 0.521 **

22 Ardiantari 120 0.80 r xy = 0.392 **

23 Soerjaningati 160 0.79 r xy = 0.52

24 Surjaningtyas 72 0.92 r xy = 0.321 **

25 Widiyastuti 70 0.90 r xy = 0.551 **

26 Sasongkowati 122 0.95 r xy = 0.78

27 Yuniati 59 0.94 r xy = 0.96 **

28 Noorfaizal 90 0.78 r xy = 0.161

29 Kartina 152 0.91 r xy = 1.605 **

30 Purnama 85 0.93 r xy = 0.101

31 Hobiyanto 135 0.88 r xy = 0.084

Keterangan : * = Signifikan 5%

** = Signifikan 1%

METODE

Penelitian ini memanfaatkan data yang telah tersedia sebagai hasil dari penelitian-

 penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak. Dari data-data tersebut, maka akan dilakukan

5/16/2018 Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-psikologipengaruh-sikap-terhadap-perilaku-kajian-meta-analisis-korelasi 3/8

 

 

suatu meta analisis atau biasa dipahami sebagai analisis terhadap hasil-hasil analisis yang telah

ada.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis, antara

lain teknik Rosenthal dan Rubin; maupun teknik Hedges dan Olkin, namun dalam penelitian ini

akan dipergunakan teknik Hunter dan Schimidt (1990) dengan pertimbangan bahwa teknik ini

dianggap oleh peneliti sebagai teknik yang paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan

untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksikesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact ) yang lain.

Proses dalam penelitian meliputi dua tahap, yaitu:

1. Proses untuk menemukan koefisien korelasi yang sebenarnya antara sikap dan perilaku,

dengan cara mengestimasi koefisien korelasi populasi berdasar 31 hasil penelitian yang telah

dikumpulkan. Tahap-tahap yang dilalui adalah : menghitung  sampling error variance;

mengestimasi varians dari populasi korelasi sebagai modal untuk menemukan varians dari

korelasi yang sesungguhnya setelah memperhitungkan varians artifact .

2. Membandingkan hasl penelitian luar negeri dengan dalam negeri dengan teknik chi square.

HASIL

A. Analisis Pertama

Analisis yang pertama adalah analisis terhadap hasil penelitian secara keseluruhan. Dari hasil penelitian keseluruhan tampaklah bahwa empat (4) hasil penelitian diantara 31 hasil keseluruhan

menunjukkan hasil yang tidak signifikan, maka berarti 12,9% (4 diantara 31) hasil penelitian

memberikan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dan perilaku. Dari hasil analisis

yang pertama ini dapat ditarik kesimpulan bahwa 12,9% hasil penelitian yang dikumpulkan

memberikan kesimpulan yang menyesatkan, karena seharusnya 95% hasil penelitian

menunjukkan kesimpulan adanya hubungan antara sikap dengan perilaku.

B. Analisis Kedua

Penelitian-penelitian yang dikumpulkan adalah penelitian yang mempergunakan perilaku sebagai

variabel tergantungnya, oleh karena itu dalam analisis kedua informasi reliabilitas variabel bebas

adalah penting, seperti yang tampak pada tabel II.

Tabel II

Tabel Kerja

 No. A (✔r xy)  N Koefisien Korelasi (r o)

01 0.927 169 r xy = 0.36 **

02 0.889 239 r xy = 0.39 **

03 0.794 822 r xy = 0.51 **

04 0.843 1000 r xy = 0.24 **

05 0.969 102 r xy = 0.22 *

06 0.943 302 r xy = 0.32 **

07 0.872 100 r xy = 0.412 **

08 0.872 100 r xy = 0.361 **

09 0.872 100 r xy = 0.346 **

10 0.877 198 r xy = 0. 25 **

11 0.916 241 r xy = 0.14 *

12 0.916 356 r xy = 0.16 **

13 0.911 175 r xy = 0.27 **

14 0.938 199 r xy = 0.56 **

15 0.889 706 r xy = 0.55 **

5/16/2018 Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-psikologipengaruh-sikap-terhadap-perilaku-kajian-meta-analisis-korelasi 4/8

 

 

16 0.938 92 r xy = 0.38 **

17 0.938 92 r xy = 0.26 **

18 0.959 78 r xy = 0.280 *

19 0.933 60 r xy = 0.471 **

20 0.954 200 r xy = 0.120

21 0.889 52 r xy = 0.521 **

22 0.894 120 r xy = 0.392 **

23 0.889 160 r xy = 0.52

24 0.959 72 r xy = 0.321 **

25 0.949 70 r xy = 0.551 **

26 0.975 122 r xy = 0.78

27 0.969 59 r xy = 0.96 **

28 0.883 90 r xy = 0.161

29 0.954 152 r xy = 1.605 **

30 0.964 85 r xy = 0.101

31 0.894 135 r xy = 0.084

Average 0.915 208 0.374

SD 0.0425 226.487 0.199

Analisis selanjutnya adalah memperhitungkan atenuasi sebagai akibat reliabilitas variabel

 bebas (variabel sikap). Dalam penelitian ini = T/K = 6448/31 = 208. Oleh karena hanya

terdapat satu attenuation factor, maka mean compound artifact attenuation factor  = average

attenuation factor  dari variabel bebas saja. Maka dengan demikian = 0,915, sehingga ρ =

average r 0/ = 0,4087. Maka  sum square coefficient of variation (Hunter & Schmidt, 1990,

h.176) yang hanya berdasar variabel sikap saja, adalah V = (0,0425)2 / 0,915 = 0,00197, sehingga

variance arrtifact variation = ρ2. 2 . V = 0.00005427, sehingga variance in true correlation,

Var (ρ) = [Var (ρ0) –  ρ2 . 2 . V] = 0. Maka dari analisis tersebut di atas korelasi yang

sesungguhnya (rata-rata korelasi dengan pembobotan) antara sikap dengan perilaku sebesar 0,366

karena SD effect size-nya = 0

C. Analisis Ketiga

Analisis yang ketiga merupakan tindak lanjut dari analisis yang pertama. Dari tabel I tersebut di

muka dapat dibagi ke dalam dua kelompok hasil penelitian, yaitu hasil penelitian luar negeri dan

hasil penelitian dalam negeri. Oleh karena itu dua kelompok ini dapat dianalisis menggunakan chi

square, dan hasilnya adalah :

Tabel III

Chi Square antara luar negeri dan dalam negeri

Luar Negeri Dalam NegeriHasil

Penelitian f 0 f h f 0 f h  JumlahSignifikan 17 14.806 10 12.194 27

 Non Signifikan 0 2.194 4 1.806 4

Jumlah 17 17.000 14 14.000 31

λ02 = 5,5792 dan hasil perhitungannya dinyatakan signifikan (Hadi, 1977, h.361). Dengan

demikian dapat disimpulkan ada perbedaan hasil penelitian antara luar negeri dengan dalam

5/16/2018 Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-psikologipengaruh-sikap-terhadap-perilaku-kajian-meta-analisis-korelasi 5/8

 

 

negeri, dimana penelitian dalam negeri lebih bervariasi daripada penelitian luar negeri. Penelitian

dalam negeri menunjukkan hasil sebagian signifikan dan sebagian lagi adalah tidak signifikan.

Oleh karena penelitian dalam negeri menunjukkan hasil yang lebih bervariasi/ tidak 

konsisten, maka diusahakan diperbandingkan hasil penelitian yang dilakukan antara mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada dengan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Katolik Soegijapranata Semarang.

Tabel IV

Chi Square antara UGM dan Unika Soegijapranata

UGM Unika SoegijapranataHasil

Penelitian f 0 f h f 0 f h  Jumlah

Signifikan 6 5 4 5 10

 Non Signifikan 1 2 3 2 4

Jumlah 7 7 7 7 14

λ02 = 1,4 dan hasilnya dinyatakan tidak signifikan (Hadi, 1977, h.361). Maka dengan demikian

tidak ada perbedaan frekuensi hasil penelitian yang signifikan maupun tidak signifikan antara

 penelitian yang dilakukan di Yogyakarta (Universitas Gajah Mada) dengan yang dilakukan di

Semarang (Universitas Katolik Soegijapranata).

DISKUSI DAN KESIMPULAN

A. Hasil penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian ini kesemuanya tidak menyajikan

koefisien reliabilitas pada variabel tergantung. Akibat dari tidak tersedianya data tersebut,

maka koreksi campuran variabel bebas dan variabel tergantung terhadap koefisien

korelasinya hanya satu sisi saja (berasal dari satu variabel saja). Konsekuensi dari analisis

satu sisi adalah koefisien koreasi yang dikoreksi sebenarnya masih tercemar oleh attenuation

 factor variabel tergantung.

B. Penelitian yang dikumpulkan mempunyai variasi jumlah subyek/ responden yang sangat

 besar. Jumlah subyek penelitian terendah adalah 52 sedangkan jumlah subyek terbesar adalah

1000 orang. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan rata-rata koefisien korelasi antara

rata-rata koefisien korelasi yang memperhitungkan bobot jumlah subyek dengan rata-rata

koefisien korelasi tanpa pembobotan.

C. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa korelasi antara sikap dengan perilaku sebesar 0.366.

Hasil tersebut dapat diartikan bahwa variansi perilaku 13,39% dapat dijelaskan dari sikap dari

orang yang berperilaku tersebut. Hasil ini relatif kecil, hal ini kemungkinan disebabkan

 bahwa antara sikap dan perilaku tidak berhubungan secara langsung, akan tetapi masih

terdapat variabel antara yaitu kehendak atau niat (Ajzen & Fishbein, 1980; Fishbein &

Middlestadt, 1989). Hasil korelasi kemungkinan akan lebih besar jika penelitian dilakukan

dengan mempergunakan variabel sikap dan kehendak/niat untuk berperilaku tertentu ataupun

antara variabel kehendak/niat dengan perilaku.

D. Hasil chi square menunjukkan adanya perbedaan konsistensi antara penelitian luar negeri

dengan penelitian dalam negeri. Penelitian luar negeri lebih konsisten daripada penelitian

dalam negeri. Dari tabel I dapat dicermati bahwa hasil penelitian luar negeri yang

dikumpulkan dari berbagai jurnal kesemuanya menunjukkan hasil yang signifikan atau sangat

signifikan. Sedangkan hasil penelitian dalam negeri menunjukkan bahwa empat (4) diantara

14 penelitian yang dikumpulkan menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Oleh karena itu

5/16/2018 Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-psikologipengaruh-sikap-terhadap-perilaku-kajian-meta-analisis-korelasi 6/8

 

 

dapat dikatakan bahwa 28,57% (4 dari 14) hasil penelitian di Indoensia memberikan hasil

yang menyesatkan. Hasil tersebut di atas sebenarnya dapat dimaklumi karena seluruh hasil

 penelitian dalam negeri dikumpulkan berdasar penelitian mahasiswa yang diujudkan dalam

sebuat skripsi. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa terjadi perbedaan kapabilitas

 penelitian antara kedua kelompok. Oleh karena itu pernyataan disampaikan adalah 28,57%

 penelitian mahasiswa memberikan hasil yang menyesatkan.

Dari hasil analisis, maka dapat disimpulkan :

A. Koefisien korelasi antara sikap dan perilaku adalah 0,366, oleh karena itu dapat dinyatakan

 bahwa 13,39 varians perilaku dapat dijelaskan dari varians sikap.

B. Penelitian luar negeri memberikan hasil yang lebih akurat daripada penelitian mahasiswa di

Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I., & Fishbein, M., 1980, Understanding Attitude and Predicting Social Behavior ,

Englewood Cliff, New York: Prectice Hall.

Ajzen, I., & Madden, T.J., 1986. Predicting og Goal-Directed Behavior: Attitude, Intentions and

Perceived Behavior Control. Journal of Experimental Social Psychology, Vol. 22, 453 – 

474.

Ardiantari, T. 1992. Hubungan antara Sifat Pemantauan Diri dengan Pola Perilaku Konsumtif 

 pada Remaja yang Bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga di beberapa Komplek 

Perumahan di Yogyakarta,  Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Gajah Mada.

Bryan, A.D., Aiken, L.S., and West, S.G., 1996. Increasing Condom Use: Evaluation of Theory-

Based Intervention to prevent Sexually Transmitted Diseases in Young Woman.  Health

 Psychology, Vol. 15, No. 5, h. 371-382.

Fishbein, M., & Middlestadt, S.E., 1989. Using Theory of Reasoned Action as a Framework for 

Understanding and changing AIDS- Related Behaviors, In : Mays, V.M.; Albee, G.W. &

Schneider, S.F, (Eds),  Primary Prevention of AIDS: Psychological Approaches, (Series

Primary Prevention of Psychopathology vol. XIII) London: Sage Publications.

Hadi, S., 1977. Statistik, Jilid II . Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas

Gajah Mada.

Harris, M.B., and Koehler, K.M., 1992. Eating and Exercise Behavors and Attitudes of 

Southwestern Anglos and Hispanic. Psychology and Health. Vol. 7, h. 165-174.

Haryani, E., 1995. Sikap Kepemimpinan ditinjau dari Perilaku Asertif dan Jenis Kelamin pada

Organisasi Muda Mudi Katolik Gereja Mater Dei, Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Hedges, L.V., & Olkin, I. 1985. Statistical Methods for Meta-Analysis. London: Academis Press

Inc.

5/16/2018 Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-psikologipengaruh-sikap-terhadap-perilaku-kajian-meta-analisis-korelasi 7/8

 

 

Hobiyanto, Y.N. 1994. Hubungan antara Sikap terhadap Kesehatan dengan Perilaku Merokok di

Kecamatan Semarang Tengah. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Hunter, J.E., & Shcmidt, F.L. 1990.  Methods of Meta-Analysis: Correcting Error and Bias in

 Reseach Findings. London: Sage Publications, Inc.

Jostein, R. Prediction and Change of Condom Behavior in Norwegian Adolescent : Using The

Theory of Reasoned Action.  Journal of Health & Social Behavior , 1991, Vol. 32, 130-

144.

Kartina, E., 1994. Sikap Keterbukaan Siswa dalam Pergaulan dengan Interaksi Sosial Siswa di

Sekolah. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik 

Soegijapranata Semarang.

Kristiadi, A., 1998. Hubungan antara Sikap terhadap Sistem Desentralisasi dengan Kepuasan

Kerja Kepala-kepala Seksi pada Perusahaan Textile PT. Kusumahadi Santoso,

Karanganyar- Surakarta.  Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Gajah Mada.

Larsen, M.H., and Collins, B.E., The UCLA Multidimensional Condom Attitude Scale:

Documenting The Complex Determinats of Condom Use in College Students,  Health

 Psychology, 1994, Vol, 13, 224-237.

Mann, L. 1969. Social Psychology, Sydney: John Wiley & Sons Australia PTY, Ltd.

Martin, C.D. & Salovey, P., 1996. Death Attitudes and Self Reported Health Relevant Behaviors.

 Journal of Health Psychology, Vol.. 1(4), h. 441-453.

 Noorfaizal, I. 1992. Hubungan Sikap terhadap Belajar dengan Prestasi Belajar Sisiwa Klas II di

SMA Don Bosco Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas PsikologiUniversitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Purnama, S.H. 1993, Studi Hubungan antara Prestasi Belajar dengan Sikap Penerimaan Diri pada

Siswa Kelas III SMA Negeri 14 di Kodia Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Rahmah, L.Z., 1992. Studi Hububungan antara Sikap Peduli Lingkungan dengan Perilaku

Konsumtif pada Mahasiswi Universitas Gajah Mada.  Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan.

Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Richard, I.Z., der Pligt, J.V., and de Vries, N., Anticipated Affective Reactions and Prevention Of 

AIDS. British Journal of Social Psychology, 1995, Vol. 34, 9-21.

Riwiwidyastuti, A.N. 1998. Aspirasi Berprestasi ditinjau dari Sikap Kompetitif pada remaja

Akhir.. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik 

Soegijapranata Semarang.

Sasongkowati, S.M.S., 1991. Hubungan antara Tingkat Maskulinitas dengan Sikap Emansipasi

 pada Mhasiswa AKABA 17, Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas

Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

5/16/2018 Jurnal Psikologi;Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Kajian Meta Analisis Korelasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-psikologipengaruh-sikap-terhadap-perilaku-kajian-meta-analisis-korelasi 8/8

 

 

Secord, P.F. & Backman, C.W., 1964. Social Psychology. New York: Mc. Graw Hill Book 

Company.

Setianingsih, R., 1994, Hubungan antara Minat Membaca Rubrik Seks dengan Perilaku Seks

Remaja di SMA “B”.  Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Gajah Mada.

Surjaningtyas, P.B. 1999. Hubungan antara Sikap Permisif Ibu dalam Menonton Televisi dengan

Prestasi belajar Anak. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Stacy, A.W., Bentler, P.M., and Flay, B.R., 1994. Attitudes and Health Behavior in Diverse

Population: Drunk Driving, Alcohol Use, Binge Eating, Marijuana Use and Cigarette

Use, Health Psychology, Vol. 13 No. 1, h. 73-85.

Terry, D.J., Galligan, R.F., and Vincent, J.C., 1993. The Prediction of Safe Sex Behavior; The

Role of Intentions, Attitudes, Norm and Control Beliefs.  Psychology and Health, Vol. 8,

h. 355-368.

Werdiastuti, T., 1982. Hubungan antara Sikap Pelajar terhadap Mata Pelajaran IPS dengan

Prestasi belajar pada Pelajar Klas II IPS SMA Negeri Tirtonirmolo, Yogyakarta.  Intisari

Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Wilson, D., Zenda, A., Mc. Master, J., Lavelle, S. Factors Predicting Zimbabwean Students

Intentions to Use Condoms. Psychology and Health, 1992, Vol, 7, 99-114.

Wismanto, Y.B., Bart, S., Linda D., The Relationship Between Knowledge, Attitude, Intention,

Self Efficacy and Risk Behavior,  Research Report , Soejiapranata Catolic University,

1997.

Yuniati, C., 1996. Hubungan antara Sikap terhadap Pelatihan dengan Produktivitas KerjaSaleman PT. Kenvin Garment Semarang.. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas

Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Kristiadi, A., 1998. Hubungan antara Sikap terhadap Sistem Desentralisasi dengan Kepuasan

Kerja Kepala-kepala Seksi pada Perusahaan Textile PT. Kusumahadi Santoso,

Karanganyar- Surakarta. Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Gajah Mada.

Kristiadi, A., 1998. Hubungan antara Sikap terhadap Sistem Desentralisasi dengan Kepuasan

Kerja Kepala-kepala Seksi pada Perusahaan Textile PT. Kusumahadi Santoso,

Karanganyar- Surakarta. Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Gajah Mada.