jurnal ovi minye

5
I. Judul Jurnal Oxidant/Antioxidant State In Tissue of Prymary and Recurrent Pterygium”, diambil dari BioMed Central Ophtalmology Volume 14, Halaman 149, Tahun 2014. (http://www.biomedcentral.com/1471-2415/14/149 II . Latar Belakang Pterygium merupakan hasil dari proses inflamasi dan degenerative dari proliferasi sel subkonjungtival dan jaringan ikat fibrovaskular yang tidak terkontrol pada kornea. Hal tersebut disebabkan oleh paparan kronis sinar ultra violet yang menyebabkan produksi radikal bebas yang berlebih melalui reaksi photokimia, yang merupakan faktor dari perkembangan pterygium. Penyakit ini menyebabkan perubahan pada kadar oxidant dant antioxidant pada kornea. Mekanisme molecular terhadap proliferasi jaringan masih belum jelas. II I. Tujuan Untuk melihat kondisi oxidant/antioxidant pada jaringan pterygium primer dan rekuren pada laki-laki dan perempuan. IV . Metodologi Penelitian ini dilakukan di Superior Medecine School of the National Polytechnic Institute dan rumah sakit yang dikenal sebagai Nuestra Senora de la Luz yang bertempat di Mexico. Sebanyak 92 pasien diikutsertakan dalam penelitian yang

Upload: ovirizki

Post on 17-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lol

TRANSCRIPT

I.Judul JurnalOxidant/Antioxidant State In Tissue of Prymary and Recurrent Pterygium, diambil dari BioMed Central Ophtalmology Volume 14, Halaman 149, Tahun 2014.(http://www.biomedcentral.com/1471-2415/14/149

II.Latar BelakangPterygium merupakan hasil dari proses inflamasi dan degenerative dari proliferasi sel subkonjungtival dan jaringan ikat fibrovaskular yang tidak terkontrol pada kornea. Hal tersebut disebabkan oleh paparan kronis sinar ultra violet yang menyebabkan produksi radikal bebas yang berlebih melalui reaksi photokimia, yang merupakan faktor dari perkembangan pterygium. Penyakit ini menyebabkan perubahan pada kadar oxidant dant antioxidant pada kornea. Mekanisme molecular terhadap proliferasi jaringan masih belum jelas.

III.TujuanUntuk melihat kondisi oxidant/antioxidant pada jaringan pterygium primer dan rekuren pada laki-laki dan perempuan.

IV.MetodologiPenelitian ini dilakukan di Superior Medecine School of the National Polytechnic Institute dan rumah sakit yang dikenal sebagai Nuestra Senora de la Luz yang bertempat di Mexico. Sebanyak 92 pasien diikutsertakan dalam penelitian yang dijalankan selama 2 tahun termasuk kelompok yang memiliki jaringan yang sehat (C), pterygium primer (PP), pterygium rekuren (RP).Faktor eksklusi dari penelitian ini antara lain adanya peyakit sistemik, pengobatan immuno supresif, riwayat oprasi mata sebelummya.Berdasarkan kriteria eksklusi tersebut sebanyak 15 orang dikeluarkan, menyisakan 77 partisipan. Pada pasien rekurens, jarak dari operasi pertama dan kedua yaitu berkisar 2-8 tahun.Sampel jaringan patologis diambil dari tindakan operasi pada pasien pterygium primer dan rekuren, sedangkan sampel jaringan yang sehat diambil dari daerah limbus hidung dari pasien yang melakukan tindakan operasi katarak. Setelah itu sampel di tempatkan didalam cairan nitrogen dan ditunggu selama 4 minggu untuk homogenisasi. Homogenisasi sampel dilakukan didalam buffer phosphate dingin (30 mmol/L, pH 7.4, 0,1% Triton x 100), dilanjutkan dengan centrifuse dengan kecepatan 10.000 rev/min, selama 15 menit dengan suhu 4oC. Sambil menunggu analisis, supernatant disimpan dalam suhu -70oC. Jumlah protein ditentukan dalam waktu 2 minggu dari homogenisasi dengan menggunakan metode Lowrys. Untuk mengukur zat asam thiobarbituric reaktif (TBARS), nitrate/nitrit (NO), dan katalase (CAT) menggunakan prosedur Caymanchemistry. Sedangkan untuk kadar total antioxidant status (TAS), glutathione peroksidase (GPx) dan superoxide dismutase (SOD) menggunakan prosedur Randox. Hasil disajikan dalam nmol/mg untuk total protein dari TBARS, NO, dan TAS, sedangkan untuk total protein pada enzim yaitu U/mg.Analisa data statistik pada penelitian ini menggunakan SPSS 17.0. Uji ANOVA satu sisi dan test Turkey digunakan untuk menganalisa variable antar kelompok. Koefisien korelasi pearson digunakan untuk menilai tiap kelompok. Hasil statistik dianggap signifikan apabila p