jurnal nurman ando fix - kampanye cagub jabar

38
PAPER JURNAL ONLINE KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 DALAM BINGKAI MEDIA (Studi Kualitatif Analisis Framing Berita Koran Republika dan Koran Tempo Periode 8 Februari 2013 sampai 25 Februari 2013) Disusun Oleh : Nurman Ando Setianas Nugroho D0209064 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: indha-nica-maharani

Post on 25-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

efsdfgsrg

TRANSCRIPT

PAPER JURNAL ONLINE

KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013DALAM BINGKAI MEDIA(Studi Kualitatif Analisis Framing Berita Koran Republika dan Koran TempoPeriode 8 Februari 2013 sampai 25 Februari 2013)

Disusun Oleh :

Nurman Ando Setianas Nugroho

D0209064

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2013

PendahuluanGegap gempita pemilihan umum daerah Jawa Barat 2013 (PemilukadaJabar), mendapat perhatian spesifik oleh media. Bahkan media nasional diIndonesia seperti Kompas, Koran Tempo, Republika, Jawa Pos, dll membuatkolom khusus yang berisi berita seputar Pemilukada Jabar tersebut.Media menyoroti hal ini secara khusus lantaran Pemilukada Jabar menjadibarometer pemilu nasional, seperti halnya disampaikan oleh Kepala Biro KoranTempo Jawa Barat & Banten, Eni Saeni, saat diwawancarai peneliti. Sepertidiketahui Provinsi Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyaksekaligus provinsi tertua di Indonesia.Pada Pemilukada Jabar 2013, terdapat 5 pasangan Calon Gubernur(Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) yang terdaftar. Menurut Eni,Pemilukada Jabar kali ini memiliki calon yang unik. Yakni seorang artis, DeddyMizwar yang menjadi wakil dari cagub inkumben, Ahmad Heryawan (Aher)dengan nomor urut 4 dan diusung partai PKS, PPP, PBB, dan Partai Hanura.Artis lain adalah Rieke Dyah Pitaloka (Oneng). Ia berpasangan denganaktivis anti korupsi, Teten Masduki. Mereka diusung Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan (PDIP) dengan nomor urut 5.Artis lain yang turut berpartisipasi yakni, Dede Yusuf. Dede adalah artisyang juga Wakil Gubernur Jawa Barat. Uniknya kali ini ia berani menantang danmaju dengan berpisah dari tandemnya 5 tahun lalu yang juga Gubernur JawaBarat, Aher. Kali ini mencalonkan sebagai Gubernur dan berpasangan dengan LexLakasama Zain Lan. Mereka mendapat nomor urut 3 dan didukung PartaiDemokrat, PAN, Partai Gerindra, dan PKB.Salah satu partai besar di Indonesia, Golkar, juga turut andil denganmenjagokan Irianto MS Sapiudin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim. Keduanyatelah merasakan menjadi seorang bupati. Masing-masing mantan BupatiIndramayu dan Bupati Tasikmalaya. Nomor urut 2 menjadi hak mereka padapemilukada ini.Sedangkan nomor urut 1 didapatkan tokoh lain yang ikut, yakni mantanKapolda Sumsel, Dikdik Mulyana Arief Mansur. Ia berpasangan dengan Cecep

2

NS Toyib. Pasangan ini maju tanpa dukungan partai dan melalui cara independentdengan dukungan 1,8 juta suara.Elektabilitas kelima pasangan calon tersebut berubah-ubah menurutsurvey. Dede bersaing dengan Aher memperebutkan posisi teratas, sedangkanRieke suaranya unggul tipis atas Yance dan terpaut jauh dari Aher dan Dede.Sedangkan calon independen tetap berada di urutan buncit.Kejutan terjadi ketika pemilu berakhir. Calon gubernur incumbent, Ahmad

Heryawan

berhasil

memenangkan

kembali

perolehan

suara

sehingga

menempatkannya kembali menjadi Gubernur Jabar dengan didampingi DedyMizwar dengan suara sekitar 32%. Terpaut sekitar tiga persen dari pemilik suaraterbanyak kedua, Rieke Diah pitaloka dan dalam tiga besar urutan terakhir adaDedy Yusuf dan wakilnya dengan suara sekitar 25%.Media massa juga memiliki pengaruh dalam menentukkan calon yangdipilih oleh pemilih kala itu. Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukanPawito (2012: 143) pada pemilu 2009 lalu yang menghasilkan bahwa mediamassa agak berpengaruh terhadap keputusan pemilih dengan presentase sebanyak48,4%, sedangkan 20,6% berpengaruh dan sisanya tidak.Penelitian yang dituangkan dalam jurnal internasional menghasilkantemuan pada saat pemilu konsumsi masyarakat akan media meningkat denganbesar karena ekspansi penting yang dilakukan oleh media. Seperti bunyipenelitian Raymond Kuhn dalam jurnal yang berjudul The Media and the 2012Presidential Election. the huge expansion in media supply accompanied bynotable changes in consumption patterns by audiences (2013).Sedangkan di Indonesia, penggunaan media berupa Koran, masih cukuptinggi. MARS Indonesia (http://www.jutaanpembaca.com/2013/02/konsumen-koran-terus-berkurang-drastis.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2013 pukul06.10 WIB) melakukan survei terbaru tentang Perilaku Belanja KonsumenIndonesia 2009, termasuk di dalamnya perilaku belanja media, di delapan kota(Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Balikpapan,Palembang) dengan jumlah responden sebanyak 5.476 orang. Hasilnya secaratotal konsumennya sebanyak 39,3%.

3

Ketika peneliti melakukan observasi terhadap media massa, penelitimenemukan berita seputar pemilukada yang diberitakan berbeda dari media lain.Kompas, Media Indonesia, Jawa Pos, Pikiran rakyat dan Koran besar lainnya,memberitakan pemilukada cenderung netral walaupun setiap realitas empirik yangtelah menjadi berita berubah menjadi realitas simbolik. (Mursito, 2012: 5).Hasilnya media yang disebutkan peneliti tadi cenderung memberitakan masalahpemilukada bersifat netral atau sesuai etika.Hanya saja peneliti menemukan dua Koran yang memberitakan

pemilukada

cenderung

memihak

dan

menjatuhkan

calon

dengan

mengkonstruksikan teks. Media yang representatif mengkonstruksikan ataumelakukan framing adalah Harian Republika dan Koran Tempo.Penelitian lain menemukan terdapat pengaruh framing media terhadapkemenangan seorang kandidat. Penelitian ini dilakukan oleh Marijana Grbesapada kasus pemilihan presiden di Kroasia, dan hasilnya ia menemukan pengaruhmedia dalam kemenangan presiden Ivo Josipovi. Penelitiannya kemudiandiunggah melalui jurnal internasional dengan judul Framing of the President:Newspaper Coverage of Milan Bandi and Ivo Josipovi in the PresidentialElections in Croatia in 2010. Kesimpulannya berbunyi, the news framing ofthe candidates may have contributed to the victory of Ivo Josipovi (2012).Salah satu penemuan peneliti yakni konstruksi teks dari Republika ketikamenelurkan headline berjudul Pertajam Visi. Pada berita tersebut, dalam unsurframing yakni sintaksis, terdapat kickers (subjudul) yaitu penjabaran dari visiAher. Padahal ketika dilakukan wawancara terhadap Redaktur Politik Republika,ia menerangkan konten yang dijadikan judul yakni hal-hal yang penting selainjudul tersebut. Maka peneliti bisa menganalisis Republika menganggap visi Aherpenting untuk diketahui khalayak. Kemudian pada unsur sintaksis lain, lead beritayang menyakan inti berita berisi penjadabar visi Aher.Kemudian Koran Tempo juga memuat berita isu kasus korupsi Ahersebanyak 2 hari ketika masa tenang kampanye. Isu tersebut adalah berita lama tapikembali dimunculkan Koran Tempo dengan mewawancarai narasumber pilihan

4

mereka. Padahal Koran lain tidak memberitakan masalah ini karena bukan halyang pada saat itu terjadi.Hal semacam itulah yang ditemukan peneliti pada kedua media tersebut.Karena keprihatinan peneliti sebagai akademisi di bidang komunikasi pada hal iniadalah jurnalistik, peneliti khawatir jika orang awam diluar akademisi komunikasimembaca berita semacam ini. Independensi media mulai diragukan peneliti, makapeneliti berusaha membongkar bagaimana bingkai kedua media yang mendukungbahkan menjatuhkan calon lain pada berita seputar pemilukada Jabar 2013 ini.

Rumusan masalahRumusan masalah pada penilitian ini yakni Bagaimana bingkai beritakampanye berisi dukungan dan penjatuhan calon yang dikembangkan surat kabarRepublika dan Koran Tempo pada berita tentang Cagub - Cawagub saat masakampanye dan pelaksanaan pemilihan Gubernur Jawa Barat pada KoranRepublika periode 8 februari 2013 sampai 25 Februari 2013?

Tinjauan Pustaka

1. BeritaSebuah berita layak diberitakan ataupun memiliki nilai berita. Yakniharus memiliki unsur atau nilai dasar yang mencakup sisi aktualisasi(timeliness), kedekatan (proximility), keterkenalan, (prominence), dampak(consequence), serta human interest.Sebuah berita harus akurat, lengkap, adil dan berimbang, objektif,ringkas, jelas dan hangat. Sehingga berita yang baik dan netral adalahmemuat semua unsur tersebut. Hal ini akan diaplikasikan pada beritapemilukada Jabar 2013 Koran Tempo dan Republika.Dalam membuat sebuah berita, banyak orang yang terlibat. Mulaidari narasumber, wartawan, redaktur, kebijakan media, ideologi media,faktor internal maupun faktor eksternal media. Sehingga dalam pembuatanberita bisa dipengaruhi oleh banyak faktor.

5

2. Media Massamedia memiliki sejumlah fungsi. Menurut Denis McQuail (1996: 70)pada hakekatnya memiliki fungsi utama media bagi masyarakat. Fungsitersebut antara lain:a) InformasiPers menyediakan informasi tentang peristiwab) KorelasiMenjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa daninformasic) Kesinambungan

Meningkatkan

dan

melestarikan

nilai-nilai

budaya

dan

perkembangan budaya barud) HiburanMenyediakan hiburane) MobilisasiMengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik,perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan dan kadang bidang agama.Media juga memiliki peran seperti disampaikan MohammadShoelhi (2009: 108), yakni Menciptakan suasana politik, ekonomi,sosial dan budaya dan penyalur pikiran dan perasaan masyarakat.

3. Komunikasi Politik dalam Media MassaKomunikasi politik Hafied Cangara (2009: 35) adalah suatu prosespengoperan lambing-lambang atau symbol-simbol komunikasi yang berisipesan-pesan politik dari seseorang atau kelompok kepada orang laindengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara berpikir, sertamempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi targetpolitik.Sedangkan bentuk komunikasi politik yang dilakukan salah satucontohnya adalah kampanye. Hafied (2009: 284) mengutip definisi dariKotler dan Roberto bahwa kampanye adalah sebuah upaya yang dikelola

6

oleh satu kelompok (agen perubahan) yang ditujukan untuk memersuasitarget sasaran agar bisa menerima perilaku tertentu.Di sisi lain, media massa menjadi sarana mendapatkan dan

memenuhi

kebutuhan

akan

informasi

politik

pada

khalayak.

Ketergantungan ini akan semakin meningkat ketika situasi politikberkembang menjadi memanas (Pawito, 2009: 91). Misalnya ketika masa

kampanye dan pemilihan Gubernur Jawa Barat Februari

2013. Tentu

masyarakat akan intens dalam mengikuti berita politik di media massa.Bagi pelaku politik, peran pers menjadi salah satu metode yangpaling efektif untuk melakukan kampanye, membentuk opini publik danmenyampaikan visi politik (Muhammad Amin MS, 2007: 114).

4. Paradigma Konstruksionisme MediaKarena kemampuan tersebut, media disebut oleh Ibnu Hamad(2004: 9) sebagai alat propaganda dalam komunikasi politik. Iamenambahkan kesibukan utama media adalah mengkonstruksikan realitasyang akan disiarkan karena pekerjaan media adalah meceritakan peristiwa-peristiwa.Ibnu Hamad mengutip pernyataan dari Peter Berger dan ThomasLuckman (1967), bahwa dalam mengonstruksi berita, bahasa adalah unsurutama (2004: 12). Keberadaan bahasa dapat menentukkan gambaran (citra)mengenai suatu realitas yang akan muncul dalam benak khalayak.Media bisa memperjelas sekaligus mempertajam konflik atausebaliknya: mengaburkan dan mengelimirnya. Media bisa mengkonstruksirealitas, namun juga bisa menghadirkan hiperrealitas. Hiperrealitasmenggiring orang mempercayai sebuah citra sebagai kebenaran, meskikenyataannya hanya dramatisasi realitas dan pemalsuan kebenaran, yangmelampaui realitas (Sobur, 2009: 170).

7

5.

6.

Konsep FramingDalam penelitian framing, yang menjadi persoalan adalah bagaimanarealitas dikonstruksi oleh media. Lebih spesifik, bagaimana mediamebingkai peristiwa dalam konstruksi tertentu. Sehingga yang menjadititik perhatian bukan apakah media memberitakan negatif atau positif,melainkan bagaimana bingkai yang dikembangkan oleh media (Eriyanto,2011: 7).Menonjolkan aspek tertentu dan mengaburkan aspek lain. Framingumumnya ditandai dengan menonjolkan aspek tertentu dari realitas. Dalampenulisan sering disebut sebagai fokus. Berita secara sadar atau tidakdiarahkan pada aspek tertentu. Akibatnya, ada aspek lain yang tidakmendapatkan perhatian yang memadai. Pemberitaan suatu peristiwa dariperspektif politik misalnya, mengabaikan aspek lain: ekonomi, sosial, dansebagainya.

Framing sebagai Teknik AnalisisAnalisis framing adalah analisis yang dipakai untuk melihatbagaimana media mengkonstruksi realitas (Eriyanto, 2002: 11). Padahalsetiap berita adalah konstruksi realitas, sehingga analisis tersebut bisadigunakan untuk menganalisa berita.Selain itu metode framing juga berusaha mengerti dan menafsirkanmakna dari suatu teks dengan menguraikan bagaimana media membingkaisuatu isu. Framing juga melihat cara bercerita suatu media (story telling)terhadap suatu kejadian yang dituangkan melalui berita produksi media(Eriyanto, 2002 : 9 -10).Maka dari itu framing merupakan teknik analisis yang penting

untuk dilakukan sesuai pernyataan dari Stephen D. Reese, Oscar H. Gandy

dan Jr. August E. Grant dalam bukunya Framing Publik Life. Pernyataan

itu berbunyi The framing model comes closer than many research areas

8

in our field to posing important, intelligible questions of common concern

to scholars, press watchdogs, and ultimately the publik as well (2001:29).

Metodologi PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pawito dalam bukupenelitian komunikasi kualitatif (2007: 36) menjelaskan, hal-hal yang ada padametode kualitatif lebih bersifat diskrusif seperti dokumen, hasil wawancara,Catatan lapangan, dll.Digunakan karena peneliti menganggap sesuai dengan topik atau proposisiyang berwujud frasa (Alwi, dkk, 2003: 435). Ia melanjutkan, sedangkan metode

kualitatif

lebih pada memberikan pemahaman.Kemudian kata memberikan

pemahaman tidak akan dapat dilakukan kalau ada pembatasan terhadap (langkah

mengisolasi)

variable-variabel

tertentu.

Peneliti

melakukan

pengamatan,

memperoleh data kemudian menganalisanya.Pawito mencontohkan tentang melacak persoalan bagaimana maknatertentu dapat diberikan terhadap suatu pertunjukan televisi misalnya. Menurutnyaakan sangat sulit bahkan mustahil untuk diteliti menggunakan metode kuantitatifseperti survei dan eksperimen. Ia membenarkan jika analisis semiotik yangtermasuk dari ragam analisis kualitatif lebih tepat dipakai untuk menelitipersoalan tersebut.Data primer dari penelitian ini diambil dari teks-teks berita seputarpemilukada Jabar 2013 pada Republika dan Koran Tempo pada edisi 8 februarihingga 25 Februari 2013. Kemudian peneliti juga menggunakan wawancara untukmencocokan analisa data observasi berita yang peneliti lakukan.Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan model PanKosicki untuk mengetahui bingkai dukungan dan penjatuhan calon dalam beritaseputar pemilukada Jabar 2013 pada Republika dan Koran Tempo pada edisi 8februari hingga 25 Februari 2013.Berkaitan dengan hal ini, Pan dan Kosicki (Eriyanto, 2002: 294) membagiperangkat framing dalam empat struktur besar. Pertama, struktur sintaksis, yaitu

9

bagaimana cara wartawan menyusun berita. Dalam struktur ini wartawanmeletakkan headline yang menurutnya menguntungkan bagi sang kandidat. Selainitu wartawan juga berkepentingan untuk menyusun Lead, kutipan, sumber manayang harus diwawancarai, pernyataan-pernyataan nara sumber yang harus ditulis,serta dalam hal menyusun penutup berita. Semuanya bertendensi subyektifitaswartawan.Kedua, struktur skrip, yaitu bagaimana cara wartawan mengisahkan fakta.Memang hampir semua yang ditulis wartawan adalah fakta. Namun yang menjadipersoalan adalah fakta bagaimana yang mampu membuat simpati khalayaksehingga menyukai ataupun tak suka dengan sang kandidat?Ketiga, struktur tematik, yaitu bagaimana wartawan menulis fakta.Artinya, dalam menulis fakta wartawan mempunyai strategi khusus dalammengkombinasikan setiap kalimat berita, detail berita, bahkan dalam menulis kataganti yang menguntungkan atau merugikan sang kandidat. Pendek kata wartawanakan menentukan tema berita berkaitan dengan citra yang dibangun pada sangkandidat.Dan keempat, struktur retoris, yaitu bagaimana wartawan menekankanfakta. Dalam hal ini fakta yang ditulis wartawan adalah memberikan penekanandengan cara membuat grafis, menampilkan foto, atau melukiskan sang kandidatdengan metafor-metafor yang mampu membius khalayak.

Sajian dan Analisis DataTeks berita menjadi data primer dalam analisis ini. Dari puluhan beritamengenai kampanye pemilihan gubernur pada periode 8 Februari sampai 25Februari 2013, dipilihlah belasan berita untuk diteliti. Hal ini ditempuh lantaranbelasan berita tersebut sudah mewakili dari keseluruhan berita yang ada sehinggapeneliti menggunakan purposive sampling. Dimana belasan berita yakni 13 beritayang akan diteliti telah representatif.Langkah selanjutnya adalah membagi sub tema pada belasan beritatersebut. Terbentuklah 3 sub tema, yakni kampanye, kemudian lingkaran survei

10

dan terakhir adalah sub tema pasca kampanye. Tema ini dibuat peneliti untukmemudahkan dalam melakukan penelitian karena sub tema tersebut dapatmewakili apa yang dimaksud peneliti sebagai konstruksi realitas politik yangdilakukan oleh kedua surat kabar tersebut. Selain itu, pengelompokan temadidasarkan pada isu yang dianggap paling penting, yang sekiranya berpengaruhdan mendapat porsi besar dalam pemberitaan, kemudian akan disajikan pulamatrik perbandingannya.1. Uraian Tema1.1. KampanyeA. Harian RepublikaSama halnya dengan tujuan kampanye, yakni menarik publik denganvisi tokoh politik. Maka kedua media tersebut juga memberitakan beritadengan menonjolkan seorang tokoh agar terkesan baik di mata khalayak.Yakni Republika condong selalu memberitakan positif tentang Aher,bahkan porsi dan unsur sintaksis lebih dominan muncul pada pemberitaanseputarnya. Salah satunya, Aher kerap di tempatkan pada lead berita yangartinya, Aher penting diketahui daripada calon lain. Bahkan visi Aherdianggap penting hingga menjadikannya sub judul dalam headlineRepublika pada edisi 20 Februari 2013.Ketika Aher diisukan melakukan kampanye negatif, Republikacenderung melindungi Aher dengan mengupas sisi lain melalui beritafeature. Yakni bertujuan mengembalikan citra Aher dengan memberitakanhal positif tentang Aher dan mewawancarai pihak yang sepenuhnyamendukung Aher, yakni tokoh-tokoh masyarakat.B. Koran TempoKoran Tempo juga melakukan hal serupa, yakni kerap memberitakanpositif citra Rieke. Ketika diberitakan negative karena media lain jugamemberitakan serupa, sehari setelahnya Koran Tempo mewawancarainarasumber yang menggangap berita negatit tentang Rieke tidaklah benar.Sedangkan pada masalah kampanye hitam Aher, Koran Tempomalah memberitakan secara detail terjadinya, seolah-olah memberi bukti

11

nyata bahwa Aher melakukan pelanggaran. Dilakukan Koran Tempodengan mewawancarai sejumlah saksi. Hal ini dilakukan untukmenjatuhkan citra Aher karena seorang inkumben cenderung kuat.Koran Tempo mengulas isu korupsi yang dulu menjerat Aher. KoranTempo memunculkan kembali kasus yang lama ketika masa tenangkampanye, padahal Koran lain tidak memberitakan kasus ini. Merekamewawancarai narasumber secara ekslusive dan dalam berita tersebut,Aher hanya minim pembelaan dalam porsi beritanya dan diletakan di akhirberita. Berita kasus ini pun terbit 2 hari. Tujuannya adalah menjatuhkanAher agar suaranya pindah ke Rieke, hasilnya ketika pemilihan, suaraRieke naik hingga hampir sebanding dengan pemenang, yakni Aher.

1.2. Lingkaran SurveiA. Harian RepublikaTema ini digunakan media untuk meyakinkan calon yang didukungmedia juga mendapat dukungan dari publik. Lalu digunakan juga untukmengeliminasi calon lain. Seperti yang dilakukan Republika pada beritaberjudul Pilgub bisa dua putaran. Republika hanya mengekspos duacalon, yakni Aher dan Dede yang keduanya memiliki elektabilitas tertinggidan didukung oleh partai islam. Dengan mewawancarai narasumber yangmemprediksi pilgub bisa dua putaran, maka Republika pun mengangkathal tersebut menjadi judul. Sedangkan calon lain dieliminasi olehRepublika.B. Koran TempoSepak terjang Rieke juga diekspos oleh Koran Tempo. Sebenarnyatidak hanya Rieke yang bisa menjadi pemberitaan pada judul itu. Bisa pulaAher yang elektabilitasnya juga naik ataupun Dede yang menurun. TetepiKoran Tempo lebih memilih menonjolkan fakta Rieke dan memilih tidakmengekspos fakta lain. Hal ini bertujuan supaya khalayak juga tertarikmemilih Rieke, karena Rieke adalah pemain baru.

12

1.3. Pasca KampanyeA. Harian RepublikaDalam kajian etimologis, pendapat (dalam Bahasa Inggrisperception) berasal dari Bahasa Latin perceptio, dari percipere, yangmemiliki makna menerima atau mengambil. Dalam arti sempit, Leavittmendefinisikan pendapat sebagai penglihatan atau bagaimana cara

seseorang melihat

sesuatu.

Sedangkan

dalam

arti

luas,

Leavitt

mendeskripsikan pendapat sebagai pandangan atau pengertian, yaitubagaimana seseorang mamandang atau mengartikan sesuatuRepublika sendiri memilih memberitakan kesiapan pemilu agarwarga menggunakan haknya untuk memilih. Karena sasaran Aher salahsatunya adalah pemilih yang golput dan pemilih baru. Sedangkan pemilihpada survey. Wilayah yang seharusnya dimenangi Aher, ketika itu malahAher tidak unggul. Maka diharapakan dengan memberitakan pemilu yangsudah siap, warga yang mendukung Aher sejatinya ikut memilih.Kemudian di akhir berita tersebut, Republika melakukan eliminasi calonlain. Yakni dengan menyebutkan nomor urut Aher dan Dede yangnotabene diusung oleh partai islam, sejalan dengan Republika yang jugaKoran berlandaskan sekularisme, yakni ideolosi islam. Tetapi calon laintidak disebutkan nomor urut mereka.B. Koran TempoPada tema ini, kampanye calon sudah berakhir sehingga kandidat-kandidat tidak bisa menyuarakan lagi visi mereka. Hanya ada 3 hari masatenang sebelum pemilihan.Koran Tempo memanfaatkan masa tenang untuk mengulas isukorupsi yang dulu menjerat Aher. Koran Tempo memunculkan kembalikasus yang lama ketika masa tenang kampanye, padahal Koran lain tidakmemberitakan kasus ini. Mereka mewawancarai narasumber secaraekslusive dan dalam berita tersebut, Aher hanya minim pembelaan dalamporsi beritanya dan diletakan di akhir berita. Berita kasus ini pun terbit 2hari. Tujuannya adalah menjatuhkan Aher agar suaranya pindah ke Rieke.

13

Kemudian Koran Tempo untuk memuluskan dukungan terhadapRieke, Koran Tempo menelurkan berita berjudul Massa mengambangberpeluang pilih Rieke-Teten. Koran Tempo mewawancarai narasumberahli yang memprediksi masalah tersebut. Hal ini sekali lagi untukmeyakinkan khalayak untuk memilih Rieke karena ia adalah pemain baruyang diunggulkan. Hasilnya, suara Rieke pada pemilihan kalah tipis, yaknisekitar 4% dibanding sang pemenang, Aher.

2. Matrik PerbandinganDaftar Perbandingan Analisis Tema pada Harian Republika danKoran Tempo

14TemaNoHarian RepublikaKoran TempoKampanye1Selalu memberitakanpositif AherMenjatuhkan Aherdenganmewawancarainarasumber yangmenjadi saksi Ahermelakukanpelanggaran. Aherselalu mendapatporsi bicara untukpembelaan minimdibandingjudgementpelanggarannya2Melindungi Aherdengan berita featuretunggal Aher, sertamengambilKerapmemberitakan Riekepositif denganintensitas

15narasumber tokohyang mendukungAhermunculnya Riekepada lead dan judul.Jika ada isunegative,disamarkan denganmenempatkan padaekor berita dansehari kemudian adaberita untukklarifikasi denganmewawancarainarasumber yangmendukung Rieke3Menggangap Aherpaling pentingdengan kerapmemunculkan Aherpada lead dan judulberita bahkan kickersdi headlineLingkaran Survei1mengeliminasi calonselain Aher dan Dedekarena elektabilitasminim denganmenggangap pemiluberlangsung duaputaran.Memberitakanpositif tentang Riekeagar elektabilitasnaik2Mengekspos setiapkenaikan

Sumber: Olahan Analisi Peneliti

16elektabilitas Riekedan meyakinkankhalayak untukmemilihnya denganmewawancaraisumber yangmendukungPasca Kampanye1Meyakinkan pemilihbahwa pemilihan kaliini aman dan sudahsiapMenjatuhkan Aherdengan kerapmemberitakannegatif Aher danmemberitakan isukorupsi lama yangdilakukan Aher disaat media lain tidakmemberitakan2Melakukan eliminasicalon lain dengantidak menyebutnomor urut selainAher dan Dede yangdidukung partaiislam sertaMewawancarainarasumber yangmenyatakan Riekebakal melesatkarenakemampuannya.. halini karena Riekepemain baru danbutuh pembuktianagar dipilih olehkhalayak

KesimpulanSetelah melakukan penelitian dan penguraian analisis data, makadiketahui dan disimpulkan kedua media tersebut, yakni Harian Republika danKoran Tempo melakukan Framing. Bentuk framing yang dilakukan kedua mediatersebut yakni:A. Harian Republika

a) Harian

Republika

menonjolkan

cagub

Aher

dan

Dede

dalam

pemberitaannya, tetapi Aher lebih diutamakan walaupun sama-sama daripartai islam yang juga merupakan ideologi sekuler Republika. Selainselalu memberitakan positif tentang Aher, Framing yang dilakukan yaknipada unsur framing sintaksis dan skrip yang selalu menempatkan Aherdalam pemberitaan yang bersifat positif pada lead atau inti berita. Hal iniagar khalayak lebih dahulu mengetahui tentang Aher karena dianggapRepublika penting. Kemudian porsi bicara Aher lebih banyak dari calonlain. Aher juga dijadikan sub judul dalam judul berita yang menjadiheadline utama Republika karena menggangap sub judul yang berupa visiAher tersebut patut diketahui oleh pembaca.b) Unsur retoris yang dimunculkan Harian Republika lebih banyak padaunsur grafis. Yakni berupa foto tentang Aher, kemudian warna kolomberita yang memuat Aher berbeda warna dan dibubuhi ikon indepth newspada berita yang menonjolkan Aher agar pembaca tertarik karenaekslusifitas.c) Eliminasi juga dilakukan oleh Republika dengan tidak menyebut nomorurut pasangan lain selain Aher dan Dede yang notabene didukung olehpartai islam. Republika memberitakan calon yang elektabilitasnya tinggipada berita bersifat moderate atau hardnews milik Republika.d) Republika memberitakan perlindungan kepada Aher ketika diisukannegatif dengan menelurkan berita bersifat feature. Hal ini untukmenyentuh hari pembaca karena sifat feature.

17

B. Koran Tempoa. Sedangkan Koran Tempo melakukan framing untuk menjatuhkan Aherdan condong mendukung calgub Rieke. Koran Tempo yang juga memilikiideologi nasionalis sesuai visi PDIP yang juga partai nasionalis.Melakukan framing dengan kerap menonjolkan cagub Rieke dalampemberitaannya dan mengaburkan fakta negatif tentangnya. Yakni denganmenyoroti apsek negatif lain dari sosok Rieke dan ditempatkan di ekorberita dan sedikit. Lalu mewawancarai narasumber yang mendukungRieke sehari setelah Koran Tempo menelurkan berita negatif tentangRieke.b. Koran Tempo kerap menempatkan Rieke pada lead dan judul berita yangdimana hal ini termasuk unsur sintaksis dan skrip framing. Tujuannya taklain agar mudah dibaca oleh khalayak. Selain itu Koran Tempo jugamenyajikan berita feature tentang Rieke di awal berita.c. Selain itu, Koran Tempo menjatuhkan Aher dengan berita mereka yangkerap memberitakan negatif Aher dalam berita bersifat moderate ataupuhardnews Koran Tempo. Yakni berita ekslusif seputar isu buruk Aher,

seperti

kampanye

hitam

dan

korupsi.

Bahkan

mereka

sampai

mewawancarai saksi mata, karena media lain hanya mewawancarai timsukses Aher, seolah ingin memaparkan fakta yang nyata.d. Hal lain pada berita di masa tenang. Koran Tempo memberitakan isukorupsi lama yang dilakukan Aher dan dimunculkan kembali oleh KoranTempo. Wawancara ekslusif dilakukan dengan pihak ahli yangmenyatakan Aher melakukan korupsi. Tidak ada media lain yang memuatberita tersebut, hanya Koran Tempo. Akan tetapi, pembelaan Aher hanyasatu alinea dan hal ini tidak sebandig dengan pembantaian Aher sebanyakberita tersebut, sekitar 4-6 alinea.e. Koran Tempo juga menekankan pada unsur grafis. Yakni berita/fotoseputar berita yang menonjolkan Rieke atau menjatuhkan Aher dimuat dihalaman depan Koran Tempo dengan member tanda berita tersebut

18

terletak pada halaman berapa. Kemudian leksikon-leksikon dan foto jugatak luput digunakan oleh Koran Tempo.

SaranA. Saran Bagi Industri Mediaa) Media massa harus menerapkan cover both sides secara utuh.b) Untuk membantu terlaksananya hal ini perlu aturan dan hukum pers yangmengatur serta pengawasan dari pemerintah dan masyarakat supaya beritalebih bersifat netral sehingga pemilih murni memilih dengan hati dankeyakinan mereka. Hal ini sekaligus media mendapat kepercayaan yanglebih dari khalayak.B. Saran Bagi Peneliti Selanjutnyaa) Peneliti lain bisa melanjutkan penelitian yang saya lakukan denganmeneliti pengaruh membaca Harian Republika dan Koran Tempo dalammenentukan gubernur terhadap pemilih Jabar.b) Kemudian penelitian ini juga bisa dilakukan melalui analisis isi danwacana agar menghasilkan penemuan yang kaya seputar masalah ini.c) Melakukan wawancara secara langsung dan merekan melalui video agardiketahui gestur tubuh awak media ketika menjawab, supaya bisadianalalisis hal yang disampaikan bisa dipercaya atau tidak untuk lebihmembongkar rahasia media.

19

Daftar PustakaBuku:

Alwi, Hasan,. Soenjono Dardjowodjojo, Hans Lapoliwa dan Anton M. Moeliono.(2003).Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: BalaiPustaka.Amin, Muhammad. (2007). Dilema Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.B.M., Mursito. (2012). Realitas Media. Surakarta: Spikom.Cangara, Hafied. (2009). Komunikasi Politik. Jakarta: PT RAJAGRAFINDOPERSADA.D.Reese, Stephen and Oscar H. Gandy and Jr. August E. Grant. (2001). FramingPublik Life. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.Eriyanto. (2002). Analisis Framing. Yogyakarta: LKIS YogyakartaHamad, Ibnu. (2004). Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta:Granit.Mcquail, Denis. (1996). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.Pawito. (2009). Komunikasi Politik Media Massa & Kampanye Pilihan. Bandung:Jalasutra.Pawito. (2012). Pemilihan Umum Legislatif 2009 dan Media Massa. Surakarta:UNS Press.Shoelhi, Mohammad. (2009). Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik.Bandung: Refika Offset.Sobur, Alex. (2004). Analisis Teks Media. Bandung: PT REMAJAROSDAKARYA.

Jurnal:Grbesa, Marijanal. (2012). Framing of the President: Newspaper Coverage ofMilan Bandic and Ivo Josipovic in the Presidential Elections in Croatiain 2010. Politicka Misao: Croatian Political Science Review, Vol. 49hal. Abstract.Kuhn, Raymond. (2012). The Media and the 2012 Presidential Election.Modern & Contemporary France Journal., Februari Vol. 21 hal.Abstract.

Internet:(http://www.jutaanpembaca.com/2013/02/konsumen-koran-terus-berkurang-drastis.html). Diakses pada tanggal 22 Oktober 2013 pukul 06.10 WIB.

20