jurnal mineral

5
PENETAPAN KADAR SEI{YAWA ABBRASIYE (IGLSIUM) PADA PASTA GIGI Ana Hidayati M r) Edy Setyorini 2) Prodi DIII Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRACT The quantitaive determination of abrasive concentration (Calcium) on toothpaste has been studied. The research purposed to certain abrasive concentration (Calcium) of toothpaste and what abrasive concentration (Calcium) of toothpaste was Harry's Cosmeticologt Standard. Forrnulaiion of toothpastes are abrasive, gelling agent, humectant, sweetener, surface active, agent, colouri preservative, prophyllactic agent, and waten Abrasive concentration (Calcium) on toothpaste prohibited chocolate layer on tooth and over abrasive prohibited abrasive surface on tooth. The Complexometry method is used to determined abrasive concentration (Calcium) on toothpaste. The abrasive concentration (Calcium) on toothpaste by Harry's Cosmeticologt Standard was 15 50 % b/b. The analysis is performed complexon by addition NaOH I lrl pH12 in the sample solution and murexide indicator and tttrated with Standard solution of Na2EDTA to red-violet colour The research results that abrasive concentration (Calcium) on four merk of toothpastes A, B, C, and D codes in a series are 45,92 a/ob/b, 47,380%b/b, 47,599/0b/b, dan 45,99 ok b/b, and wich re conciled by Harry's Cosmeticologt Standard was I 5 5 0 % b/b. Key Words : Abrasive concentration, Calciurn, Tbothpaste, StandardHarry's Cosmeticologt I. PENDAHULUAN A.LatarBelakaug Sejalan dengan meningkatnya tuntutan kebutuhan manusia diberbagai bidang, dunia industi kini sernakin berkembang dalam menciptakan berbagai macam produk antara lain pasta glgi. Saat ini penggunaan pasta gigi di kalangan masyarakat sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Pasta gigi ini dibuat dengan tujuan untukmembersihkan gigi dari sisa-sisa makanan atau minuman, menjaga permukaan gigi sebersih mungkin, menjaga kesehatan gigi dan gusi, menghilangkan bau yang tidak sedap dalam rongga mulut, menyegarkan dalam pernafasan serta dapat mencegah kerusakan gigi yang disebabkan oleh aktifitas bakteri dalam mulut (Depkes RI,1996). Salah satu bahan penyusun pasta gigi adalah senyawa pembersih (abbrasive). Senyawa abbrasive yang digunakan dalam suatu pasta gigi dipilih yang mempunyai kemampuan membersihkan permukaan gtgi tanpa menimbulkan kerusakan terhadap permukaan gigi, jaringan atau rongga mulut maupun gusi. Salatr satu senyawa abbrasive yang sering ada pada komposisi pasta gigi yaitu kalsium dalam bentuk CaCO3 (PoucheE 1974). Pasta gtgi yang tidak mengandung kalsium atau senyawa abbrasive akan menyebabkan terjadinya lapisan berwarna cokelat pada permukaan gigi, tetapi yang melebihi abbrasivitas akan mengakibatkan timbulnya abbrasi permukaan gigi (Munay dan Rugg, 1982). Menurut standar Harry's eosmeticology senyawa abbrasive dalam pasta gigi adalah sebesar 15 50%. Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang http ://J u rna l. un i m us.ac. id 43

Upload: dinnadinun

Post on 14-Feb-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Mineral

PENETAPAN KADAR SEI{YAWA ABBRASIYE (IGLSIUM)PADA PASTA GIGI

Ana Hidayati M r) Edy Setyorini 2)

Prodi DIII Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan KesehatanUniversitas Muhammadiyah Semarang

ABSTRACT

The quantitaive determination of abrasive concentration (Calcium) on toothpaste has beenstudied. The research purposed to certain abrasive concentration (Calcium) of toothpaste andwhat abrasive concentration (Calcium) of toothpaste was Harry's Cosmeticologt Standard.Forrnulaiion of toothpastes are abrasive, gelling agent, humectant, sweetener, surface active,agent, colouri preservative, prophyllactic agent, and waten Abrasive concentration (Calcium)on toothpaste prohibited chocolate layer on tooth and over abrasive prohibited abrasive surfaceon tooth. The Complexometry method is used to determined abrasive concentration (Calcium)on toothpaste. The abrasive concentration (Calcium) on toothpaste by Harry's CosmeticologtStandard was 15 50 % b/b. The analysis is performed complexon by addition NaOH I lrl pH12 inthe sample solution and murexide indicator and tttrated with Standard solution of Na2EDTA tored-violet colour The research results that abrasive concentration (Calcium) on four merk oftoothpastes A, B, C, and D codes in a series are 45,92 a/ob/b, 47,380%b/b, 47,599/0b/b, dan 45,99ok b/b, and wich re conciled by Harry's Cosmeticologt Standard was I 5 5 0 % b/b.

Key Words : Abrasive concentration, Calciurn, Tbothpaste, StandardHarry's Cosmeticologt

I. PENDAHULUANA.LatarBelakaug

Sejalan dengan meningkatnya tuntutankebutuhan manusia diberbagai bidang, duniaindusti kini sernakin berkembang dalammenciptakan berbagai macam produk antaralain pasta glgi. Saat ini penggunaan pasta gigidi kalangan masyarakat sudah menjadikebutuhan sehari-hari. Pasta gigi ini dibuatdengan tujuan untukmembersihkan gigi darisisa-sisa makanan atau minuman, menjagapermukaan gigi sebersih mungkin, menjagakesehatan gigi dan gusi, menghilangkan bauyang tidak sedap dalam rongga mulut,menyegarkan dalam pernafasan serta dapatmencegah kerusakan gigi yang disebabkanoleh aktifitas bakteri dalam mulut (DepkesRI,1996).

Salah satu bahan penyusun pasta gigi

adalah senyawa pembersih (abbrasive).Senyawa abbrasive yang digunakan dalamsuatu pasta gigi dipilih yang mempunyaikemampuan membersihkan permukaan gtgitanpa menimbulkan kerusakan terhadappermukaan gigi, jaringan atau rongga mulutmaupun gusi. Salatr satu senyawa abbrasiveyang sering ada pada komposisi pasta gigiyaitu kalsium dalam bentuk CaCO3(PoucheE 1974). Pasta gtgi yang tidakmengandung kalsium atau senyawaabbrasive akan menyebabkan terjadinyalapisan berwarna cokelat pada permukaangigi, tetapi yang melebihi abbrasivitas akanmengakibatkan timbulnya abbrasipermukaan gigi (Munay dan Rugg, 1982).Menurut standar Harry's eosmeticologysenyawa abbrasive dalam pasta gigi adalahsebesar 15 50%.

Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang

http ://J u rna l. un i m us.ac. id

43

Page 2: Jurnal Mineral

B. TinjauanPustakaPasta gigi adalah sediaan untuk

memoles dan membersihkan permukaan gigiterdiri dari kalsium karbonat yang halus,dicampur dengan gliserin ditambah denganramuan untuk menghambat tumbuhnyabakteri dan memberi rasa segar supayadisukai pemakai atau konsumen, biasanyadigunakan dengan sikat gigi (Van Hoeve,1984). Fungsi utama pasta gigi adalahmembersihkan gigi dari sisa-sisa makananatau minuman, menjaga Sigi sebersihmungkin, menjaga kesehatan gigi dan gusi,menghilangkan bau yang tidak sedap dalamrongga mulut, menyegarkan dalampernafasan, dapat mencegah kerusakan gigiyang disebabkan oleh aktifitas bakteri dalammulut, mencegah teq'adinya karang gigi danradang gusi (Depkes Ri, 1996).

Pemakaian pasta gigi yang tidakmengandung zat abbrasive akanmenyebabkan terjadinya lapisan berwarnacokelat pada permukaan gigi, lapisan inimerupakan senyawa organik dan mudahhilang apabila dibersihkan denganmenggunakan pasta gigi yang mengandungsenyawa pembersih (abbrasive). Penggunaansenyawa abbrasive yang digunakan padapasta gigi tidak boleh melebihi batasabbrasivitas karena dapat menimbulkanterjadinya abbrasi perrnukaan. (Mun"ay danRugg,1982).

1. Penyusun Pasta GigiPasta gigi pada umufimya mengandung

senyawa pembersih, bahan pelembab, bahanpengikat, bahan pernanis, aroma, pengawet,deterjen, pewarna dan fluor (Murray danRugg, 1 982). Senyawa pembersih merupakanbagian terbesar dari isi pasta gigi atausetengahnya dat'' berat total pasta gigi. Sifatabbrasive terlihat sangat beragarn tergantungkepada sistem abbrasive yang digunakan(Murray dan Rrgg, 1982). Senyawaabbrasive yang sering digunakan padakomposisi pasta gigi antara lain dalam bentukCaCOs, CaHPO+, CalIPAn.ZHzO,

AlzOr.3HzO, SiOz (Poucher, 1974).Untuk mengukur daya abbrasive suatu

senyawa pembersih digunakan CaCOIsebagai pembanding. Senyawa abbrasivedigunakan untuk mencegah terjadinyalapisan cokelat pada permukaan gigi, dimanalapisan cokelat ini apabila dalam jumlahbesar dapat mengurangi kekuatan gigisehingga senyawa abbrasive khususnyaunsur Ca dapat memberi kekuatan danbentuk pada gigi (Almatsier, 2002).

2.KalsiumKalsium dalam pasta gigi paling

banyak dalam bentuk CriCOl dimanasenyawa ini mempunyai sifat tak berbau, takberasa, merupakan zat padat putih, larutdalam asam dan melepas COz. dijumpai dialarn dalarn bentuk kalsit, napal, aragonik,travertine, mafiner, batu gamping dan kapur,sulit larut dalam air (Arsyad, 2001). CaCOsdalam pasta gigi berfungsi sebagai senyawapembersih yang mencegah terjadinya lapisanberwama cokelat pada permukaan gigi.

3" Metode Fenetapan Kadar KalsiumAnalisa kadar kalsium dapat dilakukan

dengan metode kompieksometri. Titrasikornpleksomotri adalah titrasi berdasarkanpernbentukan senyawa kompleks antarakation dengan zat pembentuk kompleks.Sebagai zat pembentuk kompleks yangbanyak digunakan dalam titrasikompleksometri adalah garam dinatriumetilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA)(Depkes Ri, 1979).

a. PrinsipFrinsip dari metode ini adalah bila

EDT,{ ditambahkan kedalam s2rmpel yangmengandung Ca dan Mg, mula-mula EDTAakan rnengikat Ca yang ada. Penetapan Cadengan EDTA ciapat dilakukan pada pH 1213 sehingga Mg akan mengendap sebagaihidroksida. indikator yang digunakan adalahrnurexide yang pada titik ak4rir titrasi akanrnerubail wafir.a dari merah muda menjadiungu merah. Titik akhir titrasi ini akan

Jurnal Litbang Universitas Muhamrnadiyah Semarang 44

Page 3: Jurnal Mineral

C. TtrjuanpenelitianTujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk menetapkan kadar kalsium yangterdapat dalam sediaan pasta gigi.

2. Membandingkan hasil pemeriksaandengan standar Harry's Cosmeticology.

II. METODS PENDEKATAN .

Jenis penelitian adalah penelitiandeskriptif. Populasi penelitian adalah semua 2. Prosedur Uji Kuantitatif Kadar Kalsiumjenis sediaan pasta gigi.dari berbagai merk SecaraKompleksomefridengan berat 65 gram yang dijual di Dipipet 50,0 ml larutan sampelSwalayan Ramayana sebanyak 8 merk. dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mlSampel penelitian diambil 50% dari total kemudianditambahkan2mllarutanNaOH Ipopulasi sehingga jumlah sampel 4 merk N (dicek pH : 12), bila larutan keruhpastagigi.Pengambilansampel secaraacak, (mengandung Fe dan Mn) ditambah 1 mlkemudian dilakukan penetapan kadar KCN 10%, kernudian ditambah indikatorkalsium dimana tiap-tiap sampel diulang murexide dan ditihasi dengan Na2EDTAsebanyakduakali. Dataprimerdiperolehdari 0.01 M sampai terjadi perubahan warna darianalisa kalsium, kemudian diolah, merahmudamenjadiungumerah.ditabulasikan dan diinterprestasikan secaradeskriptif. 3. Perhitungan

Penetapan kadar kalsium menggunakanrumusperhitungan:

tercapai apabila Ca sudatr seluruhnya dapatdiikat oleh EDTA (Depkes RI, I 989).

b. ReaksipH 12.13

Ca2* + murexide

.Caz* - murexide + EDTA

Ca2* - murexide (merah muda)

Ca2* - EDTA + murexide (ungu)

Volume sampel (ml)

A. ProsedurKerja1. PersiapanSampel

Ditimbang 1 5 gramsampelkemudiandimasukkan ke dalam gelas pialakimia, laludilarutkan dengan air hangat kemudiandipindahkan secara kuantitatifke dalam labuukur 250 ml, ditepatkan dengan aquadestsampai tanda batas dan dihomogenkan.

Kadarkalsium %+)Keterangan :

- loo x Vx M x BA Ca x pG

( Volume labu ukur (ml)

i vbl r*. *-r.l (rO

M = Molaritas EDTA(Molar)BACa : BeratatomKalsium(40,08)V = Volume larutan Na2 EDTA yang dipakai untuk titrasi sampai terbentuk warna

ungumerah(ml)G Beratsampelyangditimbang(gram)

P = Pengenceransampel

Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 45

Page 4: Jurnal Mineral

Tabel 1. Kadar Kalsium Pada Pasta Gigi berbagai Merk

No. Kode SampelKadar Kalsium

(% btb\Kadar Rata-rataKalsium (%blb)

I A1 45,4545,92

2 A2 46,38

3 B1 47,7647,39

4 82 46,99

5 C1 47,7147,59

6 C2 47,47

7 D1 46,9145,99

8 D2 45,06

III. HASILDAN PEMBAHASAN' Kadar senyawa abbrassive (Kalsium)pada pasta gigi dari 4 merk setelah diuji

secara kuantitatif di laboratorium, hasilpenelitian disajikan pada tabel I .

IV. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

Dari hasil penelitian analisa secarakuantitatif terhadap 4 merk pasta gigi yangberedar di Swalayan Ramayana Semarang,dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Kadar kalsium pada pasta gigi dengankode sampleA, B, C, dan D berturut-turut

' 45,92 o b/b, 47,38yoblb, 47,59Yoblb, darr45,99%blb.

2; Kadar kalsium pada pasta gigi sebanyak 4merk tersebut sudah sesuai denganstandar Harry's Cosmeticology, yaitukadar kalsium yang terdapat pada pastagigi antara 15 50%blb

B. SaranDengan adanya penelitian tentang

kalsium pada pasta gigi diharapkan adapenelitian lebih lanjut mengenai parameteryang lain misalnya kandungan sakarin padapastagigi.

Didasarkan hasil diatas, kadar senyawaabbrassive (kalsium) dalam pasta gigi dengankode sample A, B, C, dan D berturut-turut'45,92 oA blb, 47,38oh blb, 47,59yo b/b, dan45,99 oA blb, dimana kadar tersebut sudahsesuai dengan standar Harry's Cosmeticologyyaitu kadar senyawa abbrasive 15 50 %blb.Apabila kadar kalsium yang terdapat padapasta gigi melebihi daya abbrasivitas makaakan mengakibatkan terjadinya abbrasi padapermukaan gigi, sedangkan bila kadarkalsium pada pasta gigi terlalu rendatr makaakan mengakibatkan terjadinya lapisanberwarna coklat pada permukaan gigi.

Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 46

Page 5: Jurnal Mineral

V. DAF'TARPUSTAKA Hoeve, Van, 1990, Eruiklop.edi NasionalAlmatsier, Sunita, 2002, Prinsip Dasar llmu Indonesia,CiptaAdiPustaka, Jakarta.

Gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama: .

Jakarta. Hoeve, Van, 1984, Ensiklopedi Indonesia,IchtiarBanr, Jakarta.

Arsyad, Natsir M, 2001, Kamus Kimia artidan Penjelasan Istilah, PT. Gramedia Murray J. J dan Rugg Gunn A, 1982,PustakaUtama:Jakarta. Fluoride Tooth Pastes and Dental

Caries: BristolWrigthDepks R[, 1998, Permenkes N NO. 115 /

Menkes / Per / Y / 1998 Jakarta. Pasta Gigi yang Mengandung Minyak AtsiriD aun Sirih, 2003,Kompas.

Depkes RI, 1996, Ilmu KesehatanMasyarakar:Bandung. Sekolah Menengatr Kimia Farmasi, Kimia

Analisa.Depkes RI, 1989, Kimia Air, Pusat

PendidikanTenagaKesehatan:Jakarta. Wasitaatrnadja, Syarif M, 1997, PenuntunIlmu Kosmetik Medik, Universitas

Depkes zu, 1989, Kimia Farmasi SMAK, Indonesia:Jakarta.Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan:Jakarta. WilkinsonJ. B danMooreR. J, l992,Harry's

Cosmeticology Seventh Edition,Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia London:GreatBritain.

Edisi III: Jakarta.

Hoeve, Van, 1991, Ensiklopedi Umum,Kanisius: Jakarta.

Jumal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 47