jurnal kinerja kependidikan vol. 3, no.1 pissn 2715 7741

18
Jurnal Kinerja Kependidikan Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information Vol. 3, No.1 Mei 2021 pISSN 27157741 eISSN 27157423 229 Jurnal Kinerja Kependidikan Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi Google Classroom Pada Materi Dimensi Tiga Mugiono Mugiono adalah Guru pada SMA Negeri 2 Banda Aceh Email : [email protected] Abstrak Penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi Google Classroom Pada Materi Dimensi Tiga, bertujuan untuk mendeskripsikan Motivasi Belajar dan aktivitas belajar Siswa Melalui Aplikasi Google Classroom Pada Materi Dimensi Tiga Di Kelas XII IPS-1 SMA Negeri 2 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2020/202. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Banda Aceh pada tahun ajaran 2020-2021, sebanyak 33 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki- laki dan 16 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dengan cara menghitung kategori motivasi belajar siswa dan aktivitas siswa dari setiap siklusnya. Dari hasil pengolahan data diperoleh pada siklus I siswa perolehan skor rata-rata motivasi belajar siswa 63.26 dan meningkat menjadi 72.79 pada siklus II. Begitu juga persentase siswa yang memiliki kategori motivasi belajar sangat tinggi meningkat menjadi 1 siswa, kategori tinggi menjadi 21 siswa, kategori sedang 11 siswa, dan kategori rendah 1 siswa. meningkatkan aktivitas siswa selama pembelajaran daring pada materi dimensi tiga di kelas XII IPS-1 SMA Negeri 2 Banda Aceh dikategorikan dengan baik. Dapat disimpulkan melalui aplikasi Google Classroom dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi dimensi tiga di kelas XII IPS-1 SMA Negeri 2 Banda Aceh tahun pelajaran 2020/2021. Kata kunci : pembelajaran daring, google classroom, dimensi tiga PENDAHULUAN Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan gerakan merdeka belajar sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Gerakan ini tidak sepenuhnya berjalan mengingat mewabahnya coronavirus disease (Covid-19) di Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan arah kebijakan pemerintah baik di tingkat pusat sampai pemerintah daerah. Pemerintah pusat mengajurkan masyarakat untuk tetap dirumah dan menjaga jarak guna menekan penyebaran virus Covid-19. Kebijakan pemerintah tersebut juga berlaku di dunia pendidikan yang memaksa sekolah untuk melakukan perubahan dari pembelajaran tatap muka menjadi belajar dari rumah atau pembelajaran daring sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran nomo 15 Tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease (Covid-19).

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

229 Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google Classroom Pada Materi Dimensi Tiga

Mugiono

Mugiono adalah Guru pada SMA Negeri 2 Banda Aceh Email : [email protected]

Abstrak

Penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Melalui Aplikasi Google Classroom Pada Materi Dimensi Tiga, bertujuan

untuk mendeskripsikan Motivasi Belajar dan aktivitas belajar Siswa Melalui

Aplikasi Google Classroom Pada Materi Dimensi Tiga Di Kelas XII IPS-1

SMA Negeri 2 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2020/202. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Banda Aceh pada

tahun ajaran 2020-2021, sebanyak 33 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-

laki dan 16 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dengan cara

menghitung kategori motivasi belajar siswa dan aktivitas siswa dari setiap

siklusnya. Dari hasil pengolahan data diperoleh pada siklus I siswa perolehan

skor rata-rata motivasi belajar siswa 63.26 dan meningkat menjadi 72.79

pada siklus II. Begitu juga persentase siswa yang memiliki kategori motivasi

belajar sangat tinggi meningkat menjadi 1 siswa, kategori tinggi menjadi 21

siswa, kategori sedang 11 siswa, dan kategori rendah 1 siswa. meningkatkan

aktivitas siswa selama pembelajaran daring pada materi dimensi tiga di kelas

XII IPS-1 SMA Negeri 2 Banda Aceh dikategorikan dengan baik. Dapat

disimpulkan melalui aplikasi Google Classroom dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa pada materi dimensi tiga di kelas XII IPS-1 SMA

Negeri 2 Banda Aceh tahun pelajaran 2020/2021.

Kata kunci : pembelajaran daring, google classroom, dimensi tiga

PENDAHULUAN

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan mencanangkan gerakan merdeka belajar sebagai upaya meningkatkan

kualitas pendidikan. Gerakan ini tidak sepenuhnya berjalan mengingat mewabahnya

coronavirus disease (Covid-19) di Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya

perubahan arah kebijakan pemerintah baik di tingkat pusat sampai pemerintah daerah.

Pemerintah pusat mengajurkan masyarakat untuk tetap dirumah dan menjaga jarak guna menekan penyebaran virus Covid-19. Kebijakan pemerintah tersebut juga berlaku di

dunia pendidikan yang memaksa sekolah untuk melakukan perubahan dari

pembelajaran tatap muka menjadi belajar dari rumah atau pembelajaran daring

sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran nomo 15 Tahun 2020 tentang pedoman

penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran coronavirus

disease (Covid-19).

Page 2: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 230

Pembelajaran daring yang menjadi solusi di masa pandemi juga harus

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Jamaluddin dkk (2020:4) mengatakan

pembelajaran daring dengan tatap muka melalui aplikasi menjadi hal yang paling

menguntungkan guna memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan

keselamatan jiwa guru dan siswa dari terpaparnya virus tersebut. Selanjutnya

Kemdikbud (2020) mengatakan pembelajaran daring memberikan sebuah pengalaman

belajar yang sangat bermakna, tidak menjadi beban dalam menyelesaikan semua

kurikulum untuk kelulusan, pembelajaran dititikberatkan pada pengembangan

kecakapan hidup yaitu tentang pandemi Covid-19 dan pembelajaran tugas dapat

divariasi antar siswa, mengikuti bakat dan minat serta keadaan masing-masing termasuk

meninjau kembali kesenjangan fasilitas belajar yang dimiliki dirumah. Pelaksanaan

pembelajaran daring membawa perubahan yang sangat signifikan pada sistem

pendidikan. Perubahan terjadi pada materi yang diajarkan, sistem penilaian, media

pembelajaran, serta kondisi guru dan siswa saat pembelajaran.

Selama ini, pelaksanaan pembelajaran daring SMA Negeri 2 Banda Aceh

dilaksanakan melalui sosial media whatsapp. Pembelajaran dilaksanakan secara online

(daring) melalui media sosial berbasis whatsapp dengan menggunakan fitur whhatsapp

grup. Penggunaan whatsapp memiliki kelemahan, guru tidak dapat berinteraksi tatap

muka langsung pada aplikasi tersebut. Hal ini mengakibatkan siswa merasa malas

mengikuti pembelajaran terutama pembelajaran matematika. Sekitar 40 % siswa tidak

memberikan tanggapan apapun pada grup whatsapp, mereka kurang termotivasi untuk

belajar dengan menggunakan whatsapp. Sebanyak 6 siswa tidak pernah mengikuti

pembelajaran di grup Whatsapp. Sehingga peneliti menilai pengunaan grup whatsapp

kurang efektif. Untuk itu, peneliti memilih alternatif lain dengan menggunakan google

classroom dengan harapan dapat memotivasi siswa dalam belajar matematika.

Aplikasi Google Classroom

Google Classroom merupakan aplikasi buatan Google yang diciptakan untuk

memudahkan pembelajaran online atau pembelajaran daring. Hakim (2016:2)

mengatakan bahwa Google Classroom adalah aplikasi layanan internet yang disediakan

oleh Google sebagai sebuah sistem e-learning. Pengguna aplikasi ini harus mempunyai

akun di Google. Selain itu google classroom hanya bisa digunakan oleh sekolah yang

mempunyai google apss for education. Dengan demikian google classroom merupakan

suatu aplikasi yang disediakan oleh google for education untuk menciptakan ruang

kelas dalam dunia maya (Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati, 2020).

Google Classroom didesain untuk mempermudah atau membantu guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran secara mendalam. Google Classroom

memudahkan guru untuk membuat kelas belajar online sehingga guru dapat

membagikan atau mengelompokkan bahan ajar dan tugas tanpa menggunakan kertas.

Penggunaan Google Classroom akan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif, guru

dan siswa dapat setiap saat bertatap muka melalui kelas online Google Classroom.

Siswa juga dapat berperan aktif di dalam kelas online tersebut dengan cara belajar,

menyimak, mengirim tugas, memberikan tanggapan, berdiskusi mengenai materi yang

Page 3: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Mugiono, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google,…………………………………………………………………………………...

Page 229-246

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 231

di sampaikan oleh guru. Afriyanti (2018:2) mengatakan Google Classroom merupakan

sistem manajemen pembelajaran untuk sekolah-sekolah dengan tujuan memudahkan

pembuatan, pendistribusian, dan penilaian tugas secara paperless, serta dapat berperan

sebagai media yang dapat digunakan oleh guru dan peserta didik untuk menciptakan

kelas online, dimana guru dapat memberikan pengumuman maupun tugas ke peserta

didik secara langsung dapat diterima oleh peserta didik tersebut.

Menurut Janzen M dan Mary dalam Iftakhar (2016:13) menyatakan bahwa

kelebihan dari aplikasi Google Classroom antara lain yaitu:

1) Mudah digunakan karena desain google kelas sengaja menyederhanakan antarmuka

instruksional dan opsi yang digunakan untuk tugas pengiriman dan pelacakan;

komunikasi dengan keseluruhan kursus atau individu juga disederhanakan melalui

pemberitahuan pengumuman dan email.

2) Menghemat waktu karena ruang kelas google dirancang untuk menghemat waktu

dengan mengintegrasikan dan mengotomatisasi penggunaan aplikasi google

lainnya, termasuk dokumen, slide, dan spreadsheet, proses pemberian distribusi

dokumen, penilaian formatif, dan umpan balik disederhanakan.

3) Berbasis cloud. Google classroom menghadirkan teknologi yang lebih profesional

dan otentik untuk digunakan dalam lingkungan belajar karena aplikasi google

mewakili sebagian besar alat komunikasi perusahaan berbasis cloud yang

digunakan di seluruh angkatan kerja profesional.

4) Fleksibel karena aplikasi ini mudah diakses dan dapat digunakan oleh infrastruktur

dan siswa di lingkungan belajar tatap muka dan lingkungan online sepenuhnya. Hal

ini memungkinkan para pendidik untuk mengeksplorasi dan memengaruhi metode

pembelajaran yang dibalik lebih mudah serta mengotomatisasi dan mengatur

distribusi dan pengumpulan tugas serta komunikasi dengan jangkauan luas.

5) Gratis dikarenakan google kelas sendiri sudah dapat digunakan oleh siapapun untuk

membuka kelas asalkan memiliki akun gmail. Selain itu dapat mengakses semua

aplikasi lainnya, seperti Drive, Documents, Spreadsheet, Slides, dan lain-lain.

Cukup dengan mendaftar ke akun google.

6) Ramah seluler. Itulah mengapa google classroom dirancang agar responsif. Mudah

digunakan pada perangkat mobile manapun.

Sedangkan tidak semua aplikasi dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan dan

diterima oleh pengguna. Berikut kekurangan dari aplikasi google classroom:

1) Google classroom yang berbasis web mengharuskan siswa dan guru untuk

terkoneksi dengan jaringan internet.

2) Pembelajaran berupa individual sehingga mengurangi pembelajaran sosial siswa.

3) Apabila siswa tidak kritis dan terjadi kesalahan materi akan berdampak pada

pengetahuannya.

4) Membutuhkan spesifikasi hardware, software dan jaringan internet yang tinggi. .

Khairunnisa (2020:12) menjelaskan langkah-langkah pembuatan Google

Classroom yang dibedakan penggunaannya antara guru dan siswa. Google Classroom

dapat di akses dengan menggunakan komputer dan smartphone. Berikut langkah-

langkah membuat Google Classroom menggunakan komputer

1. Guru

Page 4: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 232

a. Buka www.classroom.google.com lalu klik Sign In untuk memulai membuka

ruang kelas pada Google Classroom. Atau dapat dilakukan dengan membuka

email gmail kemudian pilih tab sebelah kanan atas.

b. Klik lanjutkan untuk memulai membuat kelas dengan menggunakan Google

Classroom

c. Untuk selanjutnya akan diminta memilih peran apakah sebagai seorang siswa

atau guru, klik “saya sebagai guru”. Kemudian, untuk memulai membuat kelas

digital pilihan tanda (+) yang ada ditab, selanjutnya tuliskan nama kelas,

kemudian klik (buat) untuk memulai kelas baru

d. Jika berhasil, tampilan selanjutnya yaitu laman dashboard pada Classroom

e. Pada tab Siswa klik undang siswa untuk bergabung ke kelas dengan cara

menampilkan kode kelas.

f. Pada tab aliran klik tanda (+) untuk menambahkan tugas, pengumuman, video,

materi tugas, dan sebagainya.

g. Klik pilih tema pada sudut kanan atas untuk menambah atau merubah gambar

tema pada kelas Google Classroom.

h. Pada tab tentang, guru dapat menambah deskripsi mengenai ruang kelas,

pengaturan kalender dan folder Google Drive

2. Siswa

a. Buka www.classroom.google.com lalu klik Sign In untuk memulai membuka

ruang kelas pada Google Classroom. Atau dapat dilakukan dengan membuka

email gmail kemudian pilih tab sebelah kanan atas.

b. Klik lanjutkan untuk memulai menggunakan Classroom

c. Untuk selanjutnya akan diminta memilih peran apakah sebagai seorang siswa

atau guru, klik “saya sebagai siswa”. Kemudian, lakukan pendaftaran atau

gabung kelas dengan cara klik tanda (+) dan klik gabung dengan kelas.

d. Masukkan kode kelas sesuai dengan kelas atau mata pelajaran yang diikuti

e. Jika berhasil, tampilan selanjutnya yaitu laman dashboard pada Classroom

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Google Classroom

adalah suatu aplikasi yang dirancang untuk mempermudah interaksi guru dan siswa

dalam dunia maya. Aplikasi ini memberikan kesempatan kepada guru untuk

mengekplorasi gagasan keilmuan yang dimiliki oleh siswa. Guru memiliki keleluasaan

waktu untuk membagikan kajian keilmuan dan memberikan tugas mandiri kepada siswa

selain itu, guru dapat juga membuka ruang diskusi bagi para siswa secara online.

Namun demikian, terdapat syarat mutlak dalam mengaplikasikan Google Classroom

yaitu membutuhkan akses internet yang mumpuni. Google Classroom merupakan aplikasi buatan Google yang diciptakan untuk

memudahkan pembelajaran online atau pembelajaran daring. Hakim (2016:2)

mengatakan bahwa Google Classroom adalah aplikasi layanan internet yang disediakan

oleh Google sebagai sebuah sistem e-learning. Google Classroom didesain untuk

mempermudah atau membantu guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran

secara mendalam. Google clasroom mampu meningkatkan kerjasama dan komunikasi.

Salah satu manfaat paling penting dari menggunakan Google Classroom adalah

Page 5: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Mugiono, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google,…………………………………………………………………………………...

Page 229-246

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 233

kolaborasi online yang efisien. Guru dapat mengirimkan pemberitahuan ke peserta atau

siswa mereka untuk memulai diskusi online atau memberitahu mereka tentang kegiatan

pembelajaran online tertentu. Dengan kelebihan yang dimilikinya, google classroom

digarapkan mampu meningkatkan motivasi belajar matematika siswa selama masa

pandemi Covid-19.

Berdasarkan uraian di atas, penulis melaksanakan penelitian untuk

meningkatkan motivasi siswa dengan judul " Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Melalui Aplikasi Google Classroom Pada Materi Dimensi Tiga Di Kelas XII IPS-

1 SMA Negeri 2 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2020/2021". Dengan tujuan untuk

mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar siswa melalui aplikasi Google

Classroom pada materi dimensi tiga di kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Banda Aceh

tahun pelajaran 2020-2021.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Banda Aceh yang beralamat Jl.

Twk Hasyim Banta Muda Kelurahan Mulia Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, dimana siklus I dan II dilaksanakan pada tanggal 20

Juli 2020 dan 3 Agustus 2020.

Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri 2 Banda Aceh dengan subjek

penelitian siswa kelas XII IPS 1 tahun pelajaran 2020/ 2021 yang berjumlah 33 siswa,

terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Pengambilan subjek penelitian

ini berdasarkan observasi peneliti selaku guru di kelas tersebut yang melihat

rendahnyamotivasi belajar matematika siswa khususnya pada masa pandemi Covid 19.

Teknik Pengumpulan Data

Secara umum teknik pengumpulan data terdiri teknik nontes. Adapun teknik

pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari instrumen pengumpulan data berupa :

1. Angket Motivasi Siswa

Instrumen ini berupa angket yang mengukur motivasi belajar siswa selama

masa pandemi Covid 19. Pada masing-masing item terdapat empat kategori pilihan

jawaban berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Angket ini

diberikan kepada siswa kelas X IIPS tahun pelajaran 2020/ 2021 untuk mengukur

besarnya motivasi belajar matematika siswa khususnya pada masa pandemi ini.

Tabel 1

Indikator Penilain Motivasi Belajar Pada Penelitian

Indikator Sub Indikator

Tekun dalam

mengerjakan tugas

1. Senang mengerjakan tugas

2. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas

3. Teliti dalam mengerjakan tugas

Ulet dalam

menghadapi

1. Tidak mudah putus asa

2. Tidak mudah puas dengan hasil yang dicapai

Page 6: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 234

Kesulitan

Minat terhadap

masalah belajar

1. Kebiasaan dalam mengikuti proses belajar

2. Semangat dalam belajar

3. Menyukai tantangan dalam belajar

Mandiri dalam

belajar

1. Mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain

2. Menyelesaikan kesulitan tanpa bantuan orang lain

Dorongan dalam

Belajar

1. Dorongan baik dari dalam maupun luar siswa

2. memiliki rasa ingin tahu

Kegiatan yang

menarik dalam

belajar

1. Siswa cukup kreatif dalam menciptakan suasana

belajar

2. siswa mampu belajar dalam kelompok.

Dimodifikasi dari Amanda (2015)

2. Lembaran observasi

Lembar observasi merupakan lembaran pengamatan yang digunakan peneliti

selaku guru untuk melihat aktivitas siswa selama pembelajaran daring melalui aplikasi

Google Classroom di kelas XII IPS 1 tahun pelajaran 2020/2021.

Adapun yang diamati melalui lembaran observasi adalah aktivitas siswa dalam

pembelajaran seperti mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru pada Google

Clasroom, menanggapi pertanyaan yang diberikan pada Google Classroom , ,

bertanya/menyampaikan pendapat/ide kepada guru/teman pada Google Classroom,

menarik kesimpulan suatu konsep/prosedur.

Teknik Analisis Data

Hasil pengamatan dalam penelitian ini dianalisis secara statistik deskriptif. Data

yang akan dianalisis diperoleh dari jawaban responden terhadap angket yang diberikan.

Pada masing-masing item pertanyaan terdapat empat kategori jawaban yaitu sangat

setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pedoman penskoran sebagai

berikut :

Tabel 2

Skala Jawaban Angket

No Pertanyaan Positif (+)

Jawaban Nilai

1 Sangat setuju (SS) 4

2 Setuju (S) 3

3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Rentangan penilain pada skala motivasi belajar dalam penelitian ini mewakili 5

kriteria motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat

rendah. Penentuan interval kriteria ditentukan dengan rumus : Presentase maksimal : ( 4

/ 4) x 100 % = 100 %, Presentase minimal : ( 1 / 4) x 100 % = 25 %, Range : 100 - 25

Page 7: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Mugiono, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google,…………………………………………………………………………………...

Page 229-246

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 235

= 75, Panjang interval kelas : 75 / 5 = 15 %. Sehingga kriteria mengikuti interval

sebagai berikut :

Tabel 3

Interval Score

Interval Skor Kategori

86 ≤ skor ≤ 100 Sangat tinggi

71 ≤ skor ≤ 85 Tinggi

56 ≤ skor ≤ 70 Sedang

41 ≤ skor ≤ 55 Rendah

25 ≤ skor ≤ 40 Sangat Rendah

Penilaian kriteria ini selanjutnya dibandingkan pada setiap perolehan kriteria

siswa pada setiap siklusnya, serta dapat menjelaskan kondisi-kondisi lain yang terjadi

selama proses pembelajaran daring sehingga dapat diketahui peningkatan motivasi

belajar siswa kelas XII IPS-1SMA Negeri 2 Banda Aceh.

Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan

berhasil apabila tercapainya peningkatan motivasibelajar siswa pada masa pandemi

Covid-19 yang awalnya sangat rendah menjadii tinggi. Dengan peningkatan motivasi

belajar tersebut diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya

pada masa pandemi Covid-19 serta mampu beradaptasi dalam pembelajaran daring yang

dilaksanakan oleh sekolah.

Prosedur Penelitian

Secara rinci tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 2 siklus,

yaitu:

Siklus I

Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan

Langkah-langkah yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah:

a. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan

pembelajaran , materi pembelajaran berupa modul, video pembelajaran serta uraian

tugas tentang materi dimensi tiga yang akan dipelajari pada siklus I dengan

menggunakan aplikasi Google Classroom.

b. Membuat tutorial penggunaan aplikasi Google Classrom kepada siswa.

c. Menyiapkan angket motivasi siswa dengan menggunakan google form

d. Lembar pengamatan aktifitas siswa yang berisi tentang keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran daring. Pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti dan teman

sejawat pada saat pembelajaran daring berlangsung.

Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah disusun yaitu melalui aplikasi Google Classrom pada materi dimensi tiga pada

kelas XII IPS-1 SMA Negeri 2 Banda Aceh.

Page 8: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 236

Pengamatan dan Evaluasi

Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat

selaku observer. Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, setelah

dilakukan pengamatan peneliti melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung pada siklus I.

Refleksi

Refleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan dan

motivasi siswa dalam mengikuti pembeljaran daring melalui aplikasi Google Classrom.

Peneliti dan pengamat melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

telah berlangsung untuk mengetahui kekurangan/ kelemahan sehingga berguna untuk

perbaikan pada siklus berikutnya.

Siklus II

Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan

Langkah-langkah yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah:

a. Menindaklanjuti hasil reflesi pada pada pelaksanaan siklus I

b. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan

pembelajaran , materi pembelajaran berupa modul, video pembelajaran serta uraian

tugas tentang materi dimensi tiga yang akan dipelajari pada siklus I dengan

menggunakan aplikasi Google Classroom.

c. Membuat tutorial penggunaan aplikasi Google Classrom kepada siswa.

d. Menyiapkan angket motivasi siswa dengan menggunakan google form

e. Lembar pengamatan aktifitas siswa yang berisi tentang keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran daring. Pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti dan teman

sejawat pada saat pembelajaran daring berlangsung.

Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah disusun yaitu melalui aplikasi Google Classrom pada materi dimensi tiga pada

kelas XII IPS-1 SMA Negeri 2 Banda Aceh

Pengamatan, Evaluasi, Analisi dan refleksi

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, setelah dilakukan

pengamatan peneliti melakukan evaluasi terhadap pembelajaan yang telah berlangsung

pada siklus II

Refleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan dan

motivasi belajar siswa. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung pada siklus II untuk mengambil kesimpulan yang telah

didapatkan selama pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

Berikut bagan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang peneliti laksanakan di

SMA Negeri 2 Banda Aceh disajikan pada gambar 1 berikut :

Page 9: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Mugiono, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google,…………………………………………………………………………………...

Page 229-246

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 237

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan dan Pelaksanaan Siklus I

Perencanaan pembelajaran daring siklus I dimulai dengan membuat tutorial

penggunaan aplikasi Google Classroom yang akan digunakan saat pembelajaran

berlangsung. Selanjutnya peneliti juga mempersiapkan bahan ajar berupa modul dan

video pembelajaran yang akan dibagikan kepada seluruh peserta didik. Selain itu,

peneliti juga menyusun instrumen penilaian motivasi belajar siswa yang akan dibagikan

pada akhir siklus I.

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi

waktu masing-masing 2 x 30 menit. Pada akhir pelaksaan tindakan siklus I peneliti akan

memberikan angket untuk melihat motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan

pembelajaran daring melalui aplikasi Google Classroom berlangsung. Pelaksanaan

tindakan pada pertemuan pertama dan kedua sebagai berikut:

1. Pertemuan Pertama

Pembelajaran daring pertemuan pertama masih dilaksanakan dengan

menggunakan grup whatsapp. Hal ini dikarenakan peserta didik belum dikenalkan

dengan aplikasi Google Classroom. Penggunaaan Google Classroom akan peneliti

jelaskan dengan memberikan modul atau tutorial penggunaannya melalui grup

wahtsapp. Sebelum peneliti memberikan tutorial dan menjelaskan penggunaan Google

Classroom kepada peserta didik, peneliti melakukan absen kepada peserta didik dengan

meminta peserta didik untuk menuliskan nama dengan memberikan komentar pada grup

whatsapp.

Selanjutnya peneliti mengirimkan tutorial penggunaan Google Classroom pada

grup whatsapp kepada peserta didik untuk dibaca dan dipelajari terlebih dahulu. Setelah

peserta didik mempelajarinya, peneliti meminta peserta didik untuk mendaftar akun

Google Classroom masing-masing pada aplikasi Google Classroom yang dapat di

download pada playstore handphone mereka. Setelah semua peserta didik melakukan

pendaftaran akun, peneliti mengirimkan link kelas Google Classroom kepada peserta

didik agar mereka dapat masuk ke dalam kelas belajarnya pada aplikasi Google

Classroom.

Page 10: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 238

Setelah semua siswa memasuki kelas, peneliti mengarahkan siswa untuk

berkomunikasi dengan memberikan komentar tentang kesiapan mereka belajar pada

pertemuan pertama ini. Setelah semua berkomentar, peneliti menjelaskan tentang materi

yang akan dipelajari pada beberapa pertemuan ke depan tentang dimensi tiga.

Selanjutnya peneliti memberikan motivasi dengan menjelaskan kegunaan materi

dimnesi tiga pada kehidupan sehari-hari. Peneliti juga menjelaskan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada materi dimensi tiga.

Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk melakukan video conference yang ada

pada fitur Google Classroom dengan cara menginvite peserta didik dalam conference.

Setelah semua terinvite, peneliti menjelaskan materi yang akan dipelajari paa pertemuan

selanjutnya. Peneliti juga menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan

selanjutnya akan dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Google Classroom.

Akhirnya peneliti menutup peremuan daring dengan mengucapkan salam.

2. Pertemuan Kedua

Sebelum pembelajaran daring pertemuan kedua dimulai, peneliti lebih dulu

menginformasikan kepada peserta didik melalu grup whatsapp untuk mengakses Google

Classroom. Pelaksanaan pembelajaran daring pertemuan kedua dilakukan melalui

aplikasi Google Classroom. Selanjutnya peneliti mengecek kehadiran peserta didik pada

pembelajaran pertemuan kedua ini. Peneliti kemudian menyampaikan informasi tentang

materi yang akan dipelajari yaitu jarak antar titik. Peneliti memotivasi peserta didik

dengan menjelaskan penggunaan jarak antar titik dalam pengkuran sehari-hari.

Selanjutnya peneliti memberikan materi singkat berupa video yang

menggambarkan ilustrasi jarak antar titik dalam sebuah koordinat. Selanjutnya peneliti

memberikan modul yang telah disiapkan untuk diplejari secara mandiri oleh peserta

didik sebelum dijelaskan nantinya. Setelah modeul selesai dibaca, selanjutnya peneliti

melalkukan video conference untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan

sebelumnya.

Pada pertemuan kedua ini, terlihat peserta didik sudah mulai antusias untuk

melaksanakan pembelajaran dengan memberi tanggapan kepada peneliti tentang materi

yang dipelajari. Namun demikian, masi terdapat beberapa siswa yang kurang aktif

dalam pembelajaran. Mereka belum termotivasi mengikuti pembelajaran. Peserta didik

belum terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan aplikasi Google Classroom.

Selanjutnya peneliti memberikan tugas mandiri kepada peserta didik untuk dikerjakan

baik secara individu maupun kelompok. Peneliti memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengerjakan tugas sampain akhir pembelajaran. Sebelum pembelajaran diakhiri, peneliti menginformasikan tentang materi yang

akan dipelajari pada minggu depan. Selanjutnya peneliti meminta peserta didik mengisi

angket motivasi siwa pada google form yang telah disiapkan untuk mengetahui tingkat

motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran daring siklus I. Adapn hasil

penilaian angket motivasi belajar siswa dapat disajikan pada tabel 4 berikut :

Page 11: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Mugiono, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google,…………………………………………………………………………………...

Page 229-246

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 239

Tabel 4

Motivasi belajar siswa pada siklus I No Kode Siswa Skor Persentase Kategori

1 Siswa-1 30 62.50 Sedang

2 Siswa-2 32 66.67 Sedang

3 Siswa-3 38 79.17 Sedang

4 Siswa-4 26 54.17 Rendah

5 Siswa-5 35 72.92 Tinggi

6 Siswa-6 25 52.08 Rendah

7 Siswa-7 26 54.17 Rendah

8 Siswa-8 32 66.67 Sedang

9 Siswa-9 29 60.42 Sedang

10 Siswa-10 31 64.58 Sedang

11 Siswa-11 25 52.08 Rendah

12 Siswa-12 26 54.17 Rendah

13 Siswa-13 34 70.83 Tinggi

14 Siswa-14 35 72.92 Tinggi

15 Siswa-15 32 66.67 Sedang

16 Siswa-16 30 62.50 Sedang

17 Siswa-17 26 54.17 Rendah

18 Siswa-18 25 52.08 Rendah

19 Siswa-19 24 50.00 Rendah

20 Siswa-20 34 70.83 Tinggi

21 Siswa-21 34 70.83 Tinggi

22 Siswa-22 35 72.92 Tinggi

23 Siswa-23 25 52.08 Rendah

24 Siswa-24 32 66.67 Sedang

25 Siswa-25 31 64.58 Sedang

26 Siswa-26 30 62.50 Sedang

27 Siswa-27 38 79.17 Tinggi

28 Siswa-28 32 66.67 Sedang

29 Siswa-29 33 68.75 Sedang

30 Siswa-30 27 56.25 Rendah

31 Siswa-31 31 64.58 Sedang

32 Siswa-32 30 62.50 Sedang

33 Siswa-33 27 56.25 Rendah

Rata-rata 30.36 63.26 Sedang

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 33 siswa, terdapat 7 siswa

memiliki kategori motivasi tinggi, 15 siswa memiliki kategori motivasi sedang, dan 11

siswa memiliki motivasi rendah. Untuk itu, perlu adanya usaha untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa sehingga jumlah siswa yang memiliki kategori motivasi rendah

menjadi berkurang atau sedikit.

Observasi Siklus I

Pada tahap observasi, peneliti bersama dengan teman sejawat melakukan

observasi terhdapa pembelajaran daring yang telah dilaksanakan. Hasil observasi ini

digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap pembelajaran daring siklus I,

Page 12: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 240

dan memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya. Adapun aktivitas siswa selama

pembelajaran daring siklus I disajikan pada tabel berikut :

Tabel 5

Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus I

Aspek Pengamatan Aktivitas Siswa

Jumlah Siswa Yang

Melakukan Aktivitas

Pertemuan I Pertemuan II

Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru

pada Google Clasroom 22 siswa 24 siswa

Menanggapi pertanyaan yang diberikan pada

Google Classroom 23 siswa 24 siswa

Bertanya/menyampaikan pendapat/ide kepada

guru/teman pada Google Classroom 22 siswa 23 siswa

Menarik kesimpulan suatu konsep/prosedur

22 siswa 26 siswa

Berdasarkan tabel di atas, jumlah siswa yang melakukan aktivitas meningkat

dimana aktivitas mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru pada Google Clasroom

dari 22 siswa menjadi 24 siswa, menanggapi pertanyaan yang diberikan pada Google

Classroom ari 23 siswa menjadi 24 siswa, bertanya/menyampaikan pendapat/ide

kepada guru/teman pada Google Classroom dari 22 siswa menjdai 23 siswa, menarik

kesimpulan suatu konsep/prosedur dari 22 siswa menjadi 26 siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas siswa tergolong baik, walaupun ada beberapa siswa yang

tidak melakukan aktivitas selama pembelajaran.

Refleksi Siklus I

Tahap refleksi dilakukan berdasarkan pelaksanaan tindakan dan observasi. Dari

hasil pelaksanaan tindakan dan observasi diketahui motivasi belajar siswa masih

tergolong rendah. Hal ini ditandai dengan jumlah siswa yang masih meiliki tingkat

motivasi rendah sebesar 11 siswa, 15 siswa tergolong pada tingkat motivasi sedang, dan

7 siswa pada tingkat motivasi tinggi.

Berdasarkan hal di atas, maka perlu pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada

siklus II guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun refleksi yang peneliti

lakukan sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa pada siklus II adalah :

1. Peneliti berusaha melaksanakan pembelajaran daring melalui Google Classroom

dengan lebih baik.

2. Peneliti membuat modul dan video yang lebih bagus sehingga siswa menarik untuk

mengikutinya.

3. Peneliti berusaha membangun komunikasi yang baik dengan siswa pada saat

pembelajarn daring berlangsung.

4. Peneliti juga melakukan pengawasan lebih pada saat pembelajarandaring

berlangsung.

Page 13: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Mugiono, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google,…………………………………………………………………………………...

Page 229-246

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 241

Perencanaan dan Pelaksanaan Siklus II Perencanaan pembelajaran daring siklus II dimulai dengan membuat tutorial

penggunaan aplikasi Google Classroom yang akan digunakan saat pembelajaran

berlangsung. Selanjutnya peneliti juga mempersiapkan bahan ajar berupa modul dan

video pembelajaran yang akan dibagikan kepada seluruh peserta didik. Selain itu,

peneliti juga menyusun instrumen penilaian motivasi belajar siswa yang akan dibagikan

pada akhir siklus I

1. Pertemuan Pertama

Pembelajaran daring siklus II dimulai dengan memberikan salam serta

memeriksa kehadiran peserta didik. Peneliti kemudian menyampaikan informasi tentang

materi yang akan dipelajari yaitu jarak titik ke garis. Peneliti memotivasi peserta didik

dengan menjelaskan penggunaan jarak titik ke garis dalam pengukuran sehari-hari.

Selanjutnya peneliti memberikan materi singkat berupa video yang

menggambarkan ilustrasi jarak titik ke garis dalam sebuah koordinat. Selanjutnya

peneliti memberikan modul yang telah disiapkan untuk diplejari secara mandiri oleh

peserta didik sebelum dijelaskan nantinya. Setelah modeul selesai dibaca, selanjutnya

peneliti melalkukan video conference untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan

sebelumnya.

Pada pertemuan pertama, terlihat peserta didik sudah mulai antusias untuk

melaksanakan pembelajaran dengan memberi tanggapan kepada peneliti tentang materi

yang dipelajari. Peserta didik sudah terarah mengikuti pembelajaran daring melalui

aplikasi Google Classroom. Sebagian besar siswa sudah mulai aktif dalam

pembelajaran. Peserta didik sudah termotivasi mengikuti pembelajaran. Mereka mulai

tertarik untuk berdiskusi dengan sesamanya. Selanjutnya peneliti memberikan tugas

mandiri kepada peserta didik untuk dikerjakan baik secara individu maupun kelompok.

Peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas

sampain akhir pembelajaran.

Sebelum peneliti akhiri pembelajaran, peneliti memberikan merangkum materi

yang telah dipelajari. Selanjutnya peneliti menginformasikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Peneliti juga meminta peserta didik untuk

mempelajari tentang materi selanjutnya. Peneliti mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

2. Pertemuan Kedua.

Pembelajaran daring siklus II dimulai dengan memberikan salam serta

memeriksa kehadiran peserta didik. Peneliti kemudian menyampaikan informasi tentang

materi yang akan dipelajari yaitu titik ke bidang. Peneliti memotivasi peserta didik

dengan menjelaskan penggunaan jarak titik ke bidang dalam pengukuran sehari-hari.

Selanjutnya peneliti memberikan materi singkat berupa video yang

menggambarkan ilustrasi jarak titik ke bidang dalam sebuah koordinat. Selanjutnya

peneliti memberikan modul yang telah disiapkan untuk diplejari secara mandiri oleh

peserta didik sebelum dijelaskan nantinya. Setelah modeul selesai dibaca, selanjutnya

peneliti melakukan video conference untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan

sebelumnya.

Page 14: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 242

Pada pertemuan pertama, terlihat peserta didik sudah mulai antusias untuk

melaksanakan pembelajaran dengan memberi tanggapan kepada peneliti tentang materi

yang dipelajari. Peserta didik sudah terarah mengikuti pembelajaran daring melalui

aplikasi Google Classroom. Sebagian besar siswa sudah mulai aktif dalam

pembelajaran. Peserta didik sudah termotivasi mengikuti pembelajaran. Mereka mulai

tertarik untuk berdiskusi dengan sesamanya. Selanjutnya peneliti memberikan tugas

mandiri kepada peserta didik untuk dikerjakan baik secara individu maupun kelompok.

Peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas

sampain akhir pembelajaran.

Sebelum peneliti akhiri pembelajaran, peneliti memberikan merangkum materi

yang telah dipelajari. Selanjutnya peneliti menginformasikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Peneliti juga meminta peserta didik untuk

mempelajari tentang materi selanjutnya. Peneliti mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Sebelum pembelajaran diakhiri, peneliti meminta peserta didik mengisi angket

motivasi siwa pada google form yang telah disiapkan untuk mengetahui tingkat motivasi

belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran daring siklus II. Adapn hasil penilaian

angket motivasi belajar siswa dapat disajikan pada tabel 6 berikut :

Tabel 6

Motivasi belajar siswa pada siklsu II No Kode Siswa Skor Persentase Kategori

1 Siswa-1 32 66.67 Sedang

2 Siswa-2 35 72.92 Tinggi

3 Siswa-3 39 81.25 Tinggi

4 Siswa-4 29 60.42 Sedang

5 Siswa-5 36 75.00 Tinggi

6 Siswa-6 38 79.17 Tinggi

7 Siswa-7 28 58.33 Sedang

8 Siswa-8 33 68.75 Sedang

9 Siswa-9 33 68.75 Sedang

10 Siswa-10 35 72.92 Tinggi

11 Siswa-11 28 58.33 Sedang

12 Siswa-12 29 60.42 Sedang

13 Siswa-13 38 79.17 Tinggi

14 Siswa-14 39 81.25 Tinggi

15 Siswa-15 37 77.08 Tinggi

16 Siswa-16 35 72.92 Tinggi

17 Siswa-17 30 62.50 Sedang

18 Siswa-18 31 64.58 Sedang

19 Siswa-19 26 54.17 Rendah

20 Siswa-20 37 77.08 Tinggi

21 Siswa-21 39 81.25 Tinggi

22 Siswa-22 40 83.33 Tinggi

23 Siswa-23 29 60.42 Sedang

Page 15: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Mugiono, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google,…………………………………………………………………………………...

Page 229-246

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 243

24 Siswa-24 38 79.17 Tinggi

25 Siswa-25 37 77.08 Tinggi

26 Siswa-26 38 79.17 Tinggi

27 Siswa-27

45 93.75 Sangat

Tinggi

28 Siswa-28 38 79.17 Tinggi

29 Siswa-29 39 81.25 Tinggi

30 Siswa-30 34 70.83 Tinggi

31 Siswa-31 38 79.17 Tinggi

32 Siswa-32 37 77.08 Tinggi

33 Siswa-33 33 68.75 Sedang

Rata-rata 34.94 72.79 Tinggi

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 33 siswa, terdapat 1 siswa

memiliki kategori motivasi sangat tinggi, 20 siswa memiliki kategori motivasi siswa

tinggi, 11 Siswa memiliki motivasi sedang, dan 1 siswa memiliki motivasi rendah.

Observasi Siklus II

Pada tahap observasi, peneliti bersama dengan teman sejawat melakukan

observasi terhdapa pembelajaran daring yang telah dilaksanakan. Hasil observasi ini

digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap pembelajaran daring siklus II.

Adapun aktivitas siswa selama pembelajaran daring siklus II disajikan pada tabel 7

berikut :

Tabel 7.

Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus I

Aspek Pengamatan Aktivitas Siswa

Jumlah Siswa Yang

Melakukan Aktivitas

Pertemuan I Pertemuan II

Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru

pada Google Clasroom 32 siswa 33 siswa

Menanggapi pertanyaan yang diberikan pada

Google Classroom 29 siswa 32 siswa

Bertanya/menyampaikan pendapat/ide kepada

guru/teman pada Google Classroom 29 siswa 31 siswa

Menarik kesimpulan suatu konsep/prosedur

29 siswa 30 siswa

Berdasarkan tabel di atas, jumlah siswa yang melakukan aktivitas meningkat

dimana aktivitas mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru pada Google Clasroom

dari 32 siswa menjadi 33 siswa, menanggapi pertanyaan yang diberikan pada Google

Classroom ari 29 siswa menjadi 32 siswa, bertanya/menyampaikan pendapat/ide

kepada guru/teman pada Google Classroom dari 29 siswa menjdai 31 siswa, menarik

kesimpulan suatu konsep/prosedur dari 29 siswa menjadi 30 siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas siswa sudah baik.

Refleksi Siklus II

Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran daring yang

telah dilaksanakan pada siklus II. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peningkatan

motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dimana jumlah siswa yang memiliki

Page 16: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 244

motivasi rendah berkurang menjadi 1 siswa. Sedangkan untuk kategori sedang dan

tinggi mengalami peningkatan masing-masing memiliki kategori motivasi sangat tingg

sebanyak 1 siswa, memiliki kategori motivasi tinggi sebanyak 21 siswa, memiliki

motivasi sedang sebanyak 11 Siswa. Selain itu, aktivitas siswa juga meningkat dimana

aktivitas mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru pada Google Clasroom dari 32

siswa menjadi 33 siswa, menanggapi pertanyaan yang diberikan pada Google

Classroom dari 29 siswa menjadi 32 siswa, bertanya/menyampaikan pendapat/ide

kepada guru/teman pada Google Classroom dari 29 siswa menjdai 31 siswa, menarik

kesimpulan suatu konsep/prosedur dari 29 siswa menjadi 30 siswa. Adapun refleksi

siklus II adalah :

1. Peneliti selaku guru telah melaksanakan pembelajaran daring dengan baik sehingga

siswa termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran daring melalui Google

Classroom.

2. peneliti selaku guru telah melaksanakan pembelajaran melalui Google Classroom

yang dapat meningkatkan aktivitas siswa selam pembelajaran daring.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebagai upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS-1 SMA Negeri 2 Banda Aceh

melalui aplkasi Google Classroom memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini ditandai

dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dari siklus I dan siklus II.

Peningkatan motivasi belajar siswa yang awalnya sangat rendah diakibatkan

ketidaktepatan media pembelajaran yang digunakan. Penggunaan media belajar grup

Whatsapp yang peneliti nilai kurang tepat disebabkan oleh kurangnya fitur yang

dimiliki aplikasi tersebut. Ketidaktepatan tersebut membuat siswa malas dan tidak

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Untuk itu, peneliti melaksanakan tindakan

melalui aplikasi Google Classroom.

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I melalui Google Classroom, siswa mulai

termotivasi untuk belajar. Perolehan persentase motivasi belajar pada siklsu I sebanyak

7 siswa memiliki kategori motivasi tinggi, 15 siswa memiliki kategori motivasi sedang,

dan 11 siswa memiliki motivasi rendah. Meskipun demikian, perolehan rata-rata skor

motivasi siswa masih tergolong rendah. Karenanya perlu dilakukan pembelajaran daring

siklus II sebagai upaya memperbaiki pembelejaran daring pada siklus I.

Pada siklus II, perolehan skor atau persentase motivasi belajar siswa mengalami

peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari banyaknya perolehan kategori

motivasi sangat tinggi sebanyak 1 siswa, kategori motivasi siswa tinggi sebanyak 20 siswa, kategori motivasi sedang sebanyak 11 siswa, dan 1 siswa memiliki motivasi

rendah. Peningakatan motivasi belajar siswa digambarkan pada tabel 8 berikut :

Page 17: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Mugiono, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Aplikasi

Google,…………………………………………………………………………………...

Page 229-246

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 245

Tabel 8

Katagori Motivasi Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

Kategori Jumlah siswa

Siklus I Siklus II

Sangat tinggi - 1 siswa

Tinggi 7 siswa 20 siswa

Sedang 15 siswa 11 siswa

Rendah 11 siswa 1 siswa

Sangat Rendah - -

Selanjutnya untuk aktivitas siwa juga mengalami peningkatan dari siklus I dan

siklus II. Peningkatan aktivitas siswa seiring dengan peningkatan motivasi belajar siswa

selama pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Dengan demikian penggunaan

aplikasi Google Classroom dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi

dimensi tiga di kelas XII IPS1 SMA Negeri 2 Banda Aceh.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada

penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Penggunaan aplikasi Google Classroom dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

pada materi dimensi tiga di kelas XII IPS-1 SMA Negeri 2 Banda Aceh, dimana

pada siklus I perolehan skor rata-rata motivasi belajar siswa 63.26 dan meningkat

menjadi 72.79 pada siklus II. Begitu juga persentase siswa yang memiliki kategori

motivasi belajar sangat tinggi meningkat menjadi 1 siswa, kategori tinggi menjadi

21 siswa, kategori sedang 11 siswa, dan kategori rendah 1 siswa.

2. Penggunaan aplikasi Google Classroom juga meningkatkan aktivitas siswa selama

Pebelajaran daring pada materi dimensi tiga di kelas XII IPS-1 SMA Negeri 2

Banda Aceh

DAFTAR PUSTAKA

Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati, 2020, Pembelajaran Daring dan Luring pada Masa

Pandemi Covid-19, Jurnal Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.2, 2020, pp.

49-59 p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982 49

Afrianti, W. E. 2018. Penerapan Google Classroom Dalam Pembelajaran Akuntansi

(Studi Pada Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia).

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Elyas, Ananda Hadi., 2018, Penggunaan Model Pembelajaran E-Learning Dalam

Meningkatkan Kualitas Pembelajara. Jurnal Warta, Edisi : 56 April 2018

Hakim, Abdul Barir. 2016. Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle , Google

Classroom Dan Edmodo.” I-Statement 2, no. 1

Page 18: Jurnal Kinerja Kependidikan Vol. 3, No.1 pISSN 2715 7741

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and

Educational Scientific Information

Vol. 3, No.1,

Mei 2021

pISSN 2715–7741

eISSN 2715–7423

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 246

Iftakhar, Shampa. 2016. Google Classroom: What Works an How?. Journal of

Education and Social Sciences. Vol 3.

Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Panjiah, E. 2020. Pembelajaran Daring

Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru: Hambatan, Solusi, dan Proyeksi.

Karya Tulis Ilmiah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN

Sunan Gunung Djati, 1-8

Johar, Rahmah. 2006. Modul Strategi Belajar Mengajar. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.

Khairunnisa. 2020. Analisis Pemanfaatan Aplikasi Google Classroom Sebagai Media

Pembelejaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. UMSU Medan.

Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Pribadi, Benny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT. Dian Rakyat

Ratumanan. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press.

Riyanto, yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi Bagi Pendidik

Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajwali Pers

Santrock. J.W. 2003. Adolescence. Madison: Brown Publishers.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka

Cipta

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Winkel, W.S dan MM. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Jakarta : Gramedia