8 9100 YEARS OF CHEVROLET

Evolusi Captiva demi Rajai Segmen SUVPada era1930-an Chevrolet telah memulai pembuatan sebuah crossover yang merupakan paduan antara mobil dan truk. Itu mungkin dianggap sebagai crossover pertama dan sangat terkait dengan Captiva.

IKA mencermati perkembangan mobil saat ini, diperkirakan tren mobil yang dikembangkan para produsen di masa mendatang akan lebih mengarah kepada tiga hal, yaitu isu ramah lingkungan,

mobil penumpang tipe SUV (sport utility vehicle), dan bahan bakar jenis diesel.

Di Indonesia, para pelaku otomotif nasional juga meramalkan tren ke depan akan diramaikan mobil tipe SUV. Ketertarikan orang pada SUV ialah karena fi tur dan kenyamanan layaknya sedan, tapi berkemampuan seperti jip. Hal itu memacu giatnya para ATPM meluncurkan jenis mobil ini.

Hampir semua merek global memproduksi kendaraan jenis SUV. Tidak terkecuali General Motors Indonesia, sebagai pemegang merek Chevrolet di Indonesia melalui andalannya, Chevrolet Captiva. Pabrikan asal Amerika Serikat itu memang telah lama mengembangkan jenis kendaraan SUV.

Proses evolusi terciptanya model Captiva bermula dan terkait dengan model Chevrolet Suburban. Suburban merupakan kendaraan jenis SUV pertama perusahaan General Motors. Ia menggunakan bodi station wagon yang ditumpangkan pada sasis truk kecil.

Kendaraan bernama Suburban Carryall—yang berarti dapat mengangkut hampir segalanya--ini pertama hadir pada 1933. Chevrolet menggunakan bodi kayu berkapasitas delapan penumpang yang ditempatkan di atas sasis truk setengah ton.

“Saat itu mereka telah mulai membuat

sebuah crossover yang merupakan paduan antara mobil dan truk. Dengan interior yang baik. Ini mungkin dianggap sebagai crossover pertama dan itu sangat terkait dengan Captiva,” ujar Kepala Desain General Motors Ed Welburn.

Gebrakan awal Captiva Di Indonesia, kehadiran Captiva di tengah

publik dimulai pada 7 Juli 2007 (7/7/07). Sengaja dipilih tanggal yang semua serbaangka tujuh untuk menandakan kendaraan ini, yakni walaupun berjenis SUV, mampu mengangkut tujuh penumpang.

Kemunculan pertama Captiva bagi kalangan jurnalis Tanah Air ketika itu dilakukan di Tanjung Lesung, Banten, lewat prosesi yang cukup spektakuler, yaitu dibawa menggunakan helikopter jenis puma di atas laut.

Captiva Gasoline (2007) menjadi kendaraan SUV yang cukup fenomenal. Dengan mengusung mesin 2.400 cc, model Captiva ini menjadi SUV satu-satunya di Indonesia pada saat itu yang memiliki kapasitas tujuh penumpang.

Setelah sukses di 2007, General Motors Indonesia kemudian menghadirkan Captiva dengan mesin diesel untuk keluarga Indonesia. Chevrolet Captiva Diesel dilengkapi dengan 2.0 liter VCDi yang mampu menghasilkan tenaga 110 kw atau setara 150 horse power. Chevrolet Captiva Diesel merupakan refl eksi kemajuan teknologi mesin diesel hasil pengembangan GM Eropa.

Kiprahnya kemudian dilanjutkan dengan Captiva All Wheel Drive (AWD) pada 2009. Varian yang menempati kasta tertinggi dan termewah keluarga Captiva di Indonesia itu didukung fi tur kenyamanan dan keamanan yang fungsional. Sebut saja cruise control, double DIN CD/MP3/WMA head unit yang dilengkapi Arkamys 3D Surround Sound, full leather seat, serta automatic head lamp dengan fi tur follow me home dan welcome light.

Kesuksesan Captiva terus berlanjut hingga 2010 dengan hadirnya Captiva SS yang mengalami penyempurnaan dari sisi audio dan mesin. Captiva SS mengusung mesin baru, yaitu mesin Ecotec 2.400 cc, dan 4-silinder DCVCP (double continuosly variable cam phaser). Captiva mampu menghasilkan tenaga maksimum 171 PS dan torsi maksimum 225 Newton meter (Nm).

Gebrakan 2011Wajah baru Captiva berbahan bakar

bensin pun hadir pada awal Juli 2011 di pulau nan indah, yaitu Lombok. New Captiva kemudian muncul di ajang Indonesia International Motor Show 2011.

Bagian depan New Captiva lengkap dengan bumper depan yang telah disempurnakan, penutup mesin, lampu depan, berikut lampu

FOTO: GM/GRAFIS: EBET

J

DOK GENERAL MOTORS INDONESIA

Marcos A PurtyPresident Director General Motors (GM) Indonesia

kabutnya. Termasuk fi tur unggulan lainnya yang pertama di kelasnya pada New

Captiva ialah sistem rem parkir yang dioperasikan secara elektrik, cukup dengan satu jari saja, sehingga memudahkan pengemudi.

Terakhir pada Rabu (16/11), hadir New Captiva Diesel. Varian New Captiva menjadi

lengkap berkat kehadiran New Captiva 2.0 L Diesel sekaligus

menjawab keinginan masyarakat Indonesia untuk sebuah SUV diesel yang tangguh.

“Kami yakin Chevrolet New Captiva AT FWD 2.0 L Diesel ini mampu memenuhi kebutuhan

warga urban dan pecinta perjalanan antarkota di

Indonesia dengan pertimbangan daya jelajah, keamanan, dan daya angkut yang andal,”

kata President General Motors Indonesia Marcos A Purty.

Chevrolet New Captiva 2.0 L Diesel berpenggerak roda depan, disertai transmisi otomatis 6 percepatan dengan GM Tiptronic, diciptakan

untuk mampu mengakomodasi kebutuhan jelajah komuter warga urban

serta lintas kota dengan kenyamanan ekstra yang dihasilkan dari fi tur-fi tur, teknologi, dan desain eksterior terbaik.

New Captiva Diesel mengusung mesin 2.0L DOHC, variable geometry turbocharger with intercooler yang memungkinkan terciptanya tenaga maksimal 163 PS pada 3.800 rpm, serta torsi maksimal 360 Nm pada 1.750-2.750 rpm.

New Captiva Diesel juga merupakan salah satu kendaraan paling aman di kelasnya dengan dilengkapi fi tur keamanan pengereman anti-lock brake system/ABS yang didistribusikan secara pintar melalui fi tur electronic brake-force distribution/EBD sehingga distribusi beban pengereman terbagi rata pada keempat roda kendaraan.

Jika dicermati, dalam seluruh rangkaian perjalanan Captiva tecermin perkembangan teknologi otomotif saat ini yang kian pesat. Selaras dengan kebutuhan manusia yang terus berkembang, penerapan teknologi pada dunia otomotif terus berevolusi hingga tercipta teknologi yang kian canggih sesuai dengan perkembangan zaman. Tidak terkecuali Chevrolet. (Tsr/*/S-2)

JUMAT, 25 NOVEMBER 2011JUMAT, 25 NOVEMBER 2011