JUJ,,ME.8@WE

ffi- wffiffi@ffiM@@ffi

lume 3

J ":s#

W: . 'T * e*W

SUPPORTE

ffi

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL DAN RAPAT TAHUNAN

BIDANG IIMU.ILMU PERTANIANBKS - PTN WILAYAH BARAT

TAHUN 2OL2+.

Volume 3

Tema:"PENINGKATAN PRESISI MENUJU PERTANIAN BERKELANIUTAN"

Sub Tema:"PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI NASIONAL

MELALUI PERAN IPTEK DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM"

Medan,3-SAPRILZA1-2

Editor:

Prof. Dr.Ir. Darma Bakti, MSProf. Dr.Ir. Rosmayati, MS

Dr. Ir. Lollie Agustina P. Putri, MSiDr.Ir. Ristika Handarini, MPSiti Latifah, S.Huf MSi, PhD

Dr.lr. Ma'ruf Tafsin, MSiIr. Razali, MP

Ir. T. Sabrina, M.Agr.Sc. PhDDr. Ir. Hamidah Hanum, MP

Dr. Ir. Elisa fulianti, MSiIr. jonatan Ginting, MSIr. T.Irmansyah, MP

Ir. Fauzi, MP

Penyelenggara :

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DBY:

,/.[\I t \ " \ffi

JAMSOSIEK

DAFTAR ISI

SAMBUTAN F.EKTORUNMERSITAS SUMATERA UTARA ...............vii

PENGARUH VERMIKOI\1POS TERH'ADAP PERUBAHAN KEMASAMAN (pH) DAN P-TERSEDIATANAHA. Madjld Rohim, A. Napoleon, Momon Sodik Imanuddin, dan SilviaRossa ....-.-.........-.-. I

POTENSI BAKTERI INDIGEN DALAM BIOREMEDIASI LINGKUNGAN YANG TERCEMARLIMBAH MI}'IYAK BUMI DI SI]MATERA SELATAN

PENGENDALIAN TERFADU PENYAKIT REBAH KECAMBAH TANAMAN CABAI YANGDISBABKAN Rhizoctons solani Kuhn DENGAN KOMBINASI SOLARISASI TANAH DAN AGENHAYATIMqsli., A., Yuni4 C.P. S., Mulawarrran dan Harmaru }I..........,.. ..........-.. 15

PENGARtIH SIFAT-SIFAT TANAH TERHADAP CITARA RASA KOPI ARABIKA DI DATARANTINGGI GAYO

APLIKASI METODE RESPON SURFACE UNTUK OPTIMASI KUANTITAS SUSUT BOBOT BUAHMANGGIS

IJPAYA PERBAI<AN PERTT]MBUHAN DA].I HASIL MELON (Cucumis melon L.) DI DAERAHDATARAN RENDAH MELALUI PEMBERIAN PUPUK PELENGKAP CAIRAmmar, M., A. Kurnianingsih dan R.

KARAKTERISASI EDIBLE FILM PATI KOMPOSIT UMBI GANYONG DAN BUAH KOLANGKALINGRudi Santoso, Gatot Priyantq Rindit Pambayun................... .......................41

PENGARUH PENCAHAYAAN DI AWAL INKUBASI KULTUR ANTITER SAWIT TERHADAPPERSENTASE PEIvIBENTIIKAN KALUSD.P. Priadi,

PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN BEBERAPA TANAMAN KEHUTANAN L]NTUK REVECETASIPADA KAWASAN BEKAS TAMBANG

ANALISIS HARGA POKOK DAN PROFITABILITAS N.'TJUSTru KERUPUK KULIT DI SUMATERABARAT

PELUANG INTENSIFIKASI PADI LADANG DENGAN IRIGASI TETES DAN MODIFIKASI METODESRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATIOI.O SEBAGAI ADAPTAST?ERIJBAHAN IKLIMEdward Saleh, Angela F. Nainggolan dan Lismaria Butarbutar....... ............59

KAJIAN EFEK PUPUK ORGANIK KEARIFAN LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DANPRODUKSI PADI PADA SISTEM BUDIDAYA SRIEfendi, Zulkifi, Cut Nur lchsan,

PENGARUH PEMBERIAN PREBIOTIK DALAM RANSI.M TERHADAP UKURAN SALT]RANPENCERNAAN AYAM RAS PEDAGINGElfawati, Dapot Tua Pasaribu, Dewi Febrina, Jully Handoko .-.....-......... ...........................71

xlv

PE\GARUH SKARIFIKASI DAN MEDIA PERKECAMBAHAN TERHADAP VIABILITAS DAN\ IGOR BENIH AREN (Arenga pinnata Merr.)Ell l Kesumawati, Agam fhsan Hereri dan Ferdi lrawan ........71

KERAGAAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) PADA TAKARAND.\N SELANG WAKTU P€MBERIAN PUPUK CAIR Dl PEMBIBITAN

POTENTIAL OF GLUCOSE PRODUCTION FROM REED (lmperata cylindrica) BY USINGCE L ULLA SE ENZYME A S,BIOETI.IANOL RAW MATERIALEti Indarti, Yusya Abubakar, Normalina Arpi Santi Noviasari Yuliana Afrida........... ...........................89

rb..

EKSTRAK PELEPAH KELAPA SAWIT (Elaies guineensis Jacq.,) SECARA ADSORPSI PURIFICATIONOF PELEPAH KELAPA SAWIT EXTRACT BY ADSORPTION TECHNIQUE

PENGARUH DOSIS F{ERBISIDA CAMPURAN ATRAZINA DAN MESOTRIONA TERHADAPPERruMBUHAN GULMA PADA TANAMAN JAGT]NG

K{RAKTERISTIK PENGERINGAN LABU KUNING MENGG'TINAKAN PENGERING KABINET

IDENTIFIKASI HIJA UAN PAKAN PADA EKO SIS TEM PERKEBTINAN KOPI

GERAKAN PENSEJAHTERAAN PETANI SUATU I.IPAYA BERKELANJUTAN DALAMPENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN TANAH DATAR PROPINSI SUMATERAB.\RAT

ASOSIASI NEMATODA DAN SERANGGA POLLINATOR PADA TIIMBUHAN Ficus Tacemosa LJauhar|irra1,R.Sriwati,Yusmaini,Afriy'anil,S.Compton,N.Kanzaki

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH (Oryza sativaL.) MELALUI PENGELOLAAN AIRD..\,LAM POTKasli dan Arman E.A.R.

PENGARUH UMUR DALIN JARAK PAGAR (Jaratropha curcas L.) TERHADAP KEBERHASILANPEMBENTUKAN KALUS EMBRIOGENIK

PE\GARUH PERBANDINGAN BIJI KOP] ARABIKA DAN BIJI ROSELA DAN LAMAPENYANGRAIAN TERHADAP MUTU KOPI ROSELA

PE\GARUH JENIS DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUI{AND.$i HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceaeL.)

KNETIKA EKSTRAKSI LEMAK KAKAO MENGGUNAKAN BANTUAN ULTRASONIK\1. Dani

LJI STABILITAS BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA LAHAN MARGINAL\TENGGUNAKAN METODE AMMI\luhammad Syharil lubisl), Rosmayati2), Lotlie Agustina P. Putri..... ...... 159

PENGGLINAAN AMPAS SUSU KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI PROTEIN BTINGKIL KEDELAID.{LAM RANSUM BROILER

RESPONS PERTLMBUHAN DAN PRODI.IKSI KACANG HIJAU TERHADAP INOKULASIRHIZOBIUM DAN PEMUPUKAN P PADA MEDIA TANAM SUB.SOL

l3l

n

t0

53

59

.6

-71

XV

PEMAKAIAN TEPLNG LIMBAH UDANC YANC DIOLAH DENGAN KULTUR CAMPURAN EM-4DALAM RANSL]N4 AYAM PETELUR

PENINGKATAN NILAI NUTRISI RUMPUT RAWA BERDASARKAN FRAKSI SERAT MELALUIFERMENTASI MENGGUNAKAN PROBIOTIKMuhakka, Agus Wijaya dan Muhammad Ammar........-............. ......-........ 184

PEMANFAATAN BERBAGAI JENIS PUPUK HAYATI UNTUK MENGURANGI PENGUNAANPUPUK KIMIA PADA BIIDIDAYA TANAMAN JAGLTNG EFISIEN HARA DI LAHAN KERINGMARGINALMunandar, Yopie Moelyohadi, Musbik, Renih Hayati.................. .... ..............................193

PRODIIKSI PROBIOTIK CAMPURAN KAPANG-KHAMIR DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAHPERTANIA|,I SEBAGAI MEDIA BIOKO].ft/ERSI

PEMANFAATAN RHIZOBIUM DAN NITROGEN PADA LAHAN BEKAS SAWAH TERHADAPPERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

PENGGUNAAN BAHAN PENGISI I.JBI JALAR UNGU SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN DANSERAT DALAM PEMBUATAN ES KRIMNidaEl Husna, Syarifah Rohay4 MellyNovita, Cut Ani Afrimanita.,.. ...................... ....2\2

BIOPLASTIK BERBASIS PATI BIJI DURIAN (Durio zibethimn Mun.) DENGAN PENAMBAHANSELULOSA DARI DEDAK DAN PLASTICIZERGLISEROLNormalina Arpi, Melly Novi4 Eti Indarti, dan S.F. Razie ............ -...........219

MIKORIZA SEBAGAI SUPLEMENT TANAH DAN TANAMAN

KAJIAN KUALITAS AIR DI DAERAH ALIRAN SLINGAI (DAS) KRUENG ACEH

PENGARUH PENAMBAHAN GUM ARAB DAN JEMS PEMANIS TERHADAP MUTU SERBUKMINUMAN PENYEGAR ROSELA

PENGARUH PERLAKUAN AWAL PASTA LABU KUNING TERHADAP SIFAT KMIA DANORGANOLEPTIK ROTI TAWAR YANG DISTIBST1TUSI SEBAGIAN DENGAN PASTA LABUKLININGRasdiansyah, Murna Muzaif4Zalniati Fonna Rozali .....--..-.244

MUTU MIKROBIOLOGIS DAN PENILAIAN SENSORI PADA ENGKOUTKAYEE {Etltynmn ffi.nisL.)PROVINSI ACEH

STUDI PEMBUATAN TEH DAUN GAMBIR (Uncaria gambi Roxb).Rona J. Nainggolan dan Terip

DAMPAK PELAKSANAAN POLA KEMITRAAN TERHADAP KEBERLANruTAN PETANI PLASMARosyani, Dewi Sri Nurchaini dan Saad Murdy.. ...........R........ ...............-...263

STRUKTUR POPULASI, ruMLAH POPULASI EFEKTIF, DAN LAru INBREEDING PER GENERASIAYAM KOKOK BALENGGEK DI KECAMATAN TIGO LURAH KABUPATEN SOLOKRusfidra, E. Mukhdi, M. H. Abbas, Y. Heryandi dan F. Arlina .......-.....-...272

PENAPISAN GENOTIPE PEPAYA UNTUK KARAKTER KETAHANAN TERHADAP PENYAKITANTRAKNOSASiti Hafsah, Sarsidi Sastrosumarjo, Sriani Sujiprihati, Sobir, Sri Hendrastuti Hidayat ..........................277

tXVI

DAIVIPAK PEMBERIAN KOMPOS ECENG GONDOK (Eichhornia cassipes) DAN KIAMBANG(Salvinia natans) TERHADAP TANAH DAN TANAMAN PADI KETAN PADA SISTIIVI RAKIT BAMBUTERAPUNGSiti Masreah Bernas, Yanuar Candra, and Dwi Probowati Sulistiyani 282

ANALISIS VAN SOEST LIMBAH SINGKONG DENGAN PENAMBAHAN ASAM CUKA, ASAMPROPIONAT DAN NIRA SELAMA PENYIMPANAN

DESAIN DAN KINERIA MESIN KEPRAS TUNGGUL TEBU DENGAN SUMBER TENAGA PTOTRAKTOR RODA EMPATSyafriandi, Wawan Hennawan, Radite P.A. Setbwan ........294

ANALISIS NILAI TAMBAH FTNANSIAL DAN RANTAI PASOK USAHA KAMBING PERAHINTENSIFIKASI DI KOTA PAYAKUMBUH

PEMANFAATAN TEPUNG BIJI NANGKA(Artocarpus heterophyllus) DAN TEPLING BIJI DURIAN(Durio zibethrrzas-Murr) SEBAGAI STABILIZER DALAM PEMBUATAN ES KRIMSyarifah Rohaya, Ryan Moulana, Nida EI Husna, Sri Wahyuni. -...............308

ANALISIS KORELASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM INFESTASI GULMA.PRODUKSI DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH PADA MUSIM HUJAN

PENGARUH SUBSNTUSI SUSU KEDELAT (GIicinE mM) DAN JENIS BAHAN PENSTABILTERHADAPMUTU ES KRIMYanti Meldasari Lubis, Satriana, Ahmad Oktahar Nya' Oemar........... .......316

PENGARUH IENIS KAKAO, WADAH, DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP TERHADAPKADAR ASAM LEMAK BEBAS LEMAK KAKAO (Theobroma cacaoL) ACEHYuliani Aisyah, Heru Prono Widayat dan Siti Ulfa.............. ......................317

ANALISIS KINERJA ALAT PENGERING PINANG (Areca catechu L.) T[PE BAKYusmanizar,

KUALITAS PRODUK PERTANIAN ORCANIK

XVII

st*b

rI

F

Serninar Nasional dan Rapat I 'ahLrncrn Bidang l lntu-l lmu Pertanian BKS - PTN Wilayah Barat Tahun 2012

PRODUKSI PROBIOTIK CAMPURAN KAPANG-KHAMIR DENGANMENGGUNAKAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI MEDIA BIOKONVERSI

Murna Muzai fa c lan Yul iani Aisyah I)

')Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, 23 I I I') E-mai I : murnathp@yahoo.com

The aim of this research were to "o,"tl*tTmrtfire

of mold-khamir (1. niger, T. yiridae and S.c*evisiae) by utilization of agricultural waste and to study the effect of cane tops and rice husk as bioconvertionmedia on production of probiotic. The result shdwed that cane tops and rice husk can be used as bioconvertionmdia to produce probiotic by using mixed culture of khamir-mold. Based on the result of total dry weight,.fregs biomass and FP-ase activity from microbe, hence the mixed culture of two microbe (S.cerevisiae andl niger) was used better to produce probiotic if compared to mixed culture of three microbe (S.cerevisia, A.nigerudT. viridae).lrel' words: media, mold, cane tops, rice husk, aspergillus, trichoderma

I. PENDAHULUANPucuk tebu dan sekam padi merupakan bagian tanaman yang tidak dimanfaatkan untuk

febutuhan manusia, namun umumnya dijadikan pakan temak. Pucuk tebu mengandung sekitar67,72Yorlulosa, sedikit protein, vitamin dan mineral (Rahman, 1991), sehingga tidak,memberikan nutrisilzrrg cukup bagi ternak khususnya untuk pertumbuhan ruminansia (sapi, kambing, kerbiu dan domba)lang optimal. Upaya pengolahan pucuk tebu dan sekam padi menjadi makanan tambahan yang lebihbermanfaat bagi pertumbuhan ruminansia perlu dilakukan. Bahan berselulosa tersebut dapatdimanfaatkan secara optimal melalui suatu proses biokonversi (fermentasi) menjadi suatu produk yangberguna bagi para petani dan dapat mengurangi masalah pencemaran lingkungan, misalnya sebagaipakan ternak atau produksi enzim selulase..

Alat pencernaan manusia tidak mampu memecah ikatan B-i,4 glikosidik pada selulos4 namunMeda dengan -ruminansia yang mampu menggunakan selulosa sebagai sumber karbon dan-energi.Rumen yang mengandung beraneka ragzlm mikroba merupakan tempat fermentasi makanan yangmasuk dan menyediakan energi hasil fermentasi karbohidrat dan protein mikroba untuk prosesrretabolisme dalam tubuh ruminansia (Counotte, l98l).

Menurut Tillman et at. (1998), hewan tidak dapat menghasilkan enzim untuk mencernaselulosa dan hemiselulosa, tetapi mikroba yang terdapat di saluran pencemaan ruminansia mempunyaikemampuan untuk mencerna selulosa dan hemiselulosa secara enzimatis menjadi asam-asam asetat,propionat dan butirat. Keseimbangan mikroba dalam pencernaan mempengaruhi kualitas ternak.Adanya pakan tambahan berupa mikroba hidup yang menguntungkan yang disebut dengan probiotikdapat menjaga keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan (Fuller 1992; Lopez, 2000).

Probiotik ini dapat dihasilkan dari mikroorganisme penghasil enzim selulase, seperti kapangTrichoderma dan Aspergillus- Selain itu, khamir S. cerevisiae dapat digunakan sebagai makanantambahan yang kaya vitamin, enzim-enzim, karbohidrat dan protein ((Kulp, 1975;Lopez, 2000).

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kultur campuran khamir dan kapang selulolitikterbaik sebagai probiotik ruminansia dengan memanfaatkan sisa hasil pertanian berselulosa tinggi(sekam padi dan pucuk tebu) sebagai media biokonversi.

II. METODOLOGIBahan-bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kultur murni khamir

kccharomyces cerevisiae, kapang Trichoderma viride, dan Aspergillus niger. Bahan-bahan yangdigunakan sebagai media tumbuh, mineral dan analisa adalah pucuk tebu, sekam padi, sukrosa,alkohol 70%, NaOH, H2SOa pekat, HCl, H3BO3, ekstrak tauge, bacto agar, Potato Dextrose Broth(PDB), N-tarha! Selenium, n-hexana, CaCl2, MgSOa.

Alat-alat yang digunakan antara lain jarum ose, peralatan gelas, inkubator, hot plate magneticslirrer, neraca analitik, laminar air flovt, oven, tanur, desikator, pH meter, kertas saring, vortex,autoklaf, water bath, rotary shaker dan peralatan gelas lainnya.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAf) faktorial yang terdiri dari duafaktor yaitu:

201

Seminar Nasional tlan Rapat Tahunan Bidang llmu-llmu Pertanian BKS - PTN Wilayah Barat Tahun 2012

1. jenis media substrat (M), terdiri atas:M1 : plrcuk tebu l% (b/v) + sukrosa 1% (blv)Mz : sekam padi lYo (blv) + sukrosa 1% (blv)

M3 : sukrosa l0 % (blv)2. campuran_mikroba (K) , terdiri atas:

K1 : Campu'ranmikroba : S.cerevisiae 5Yo+ T'uiride 5YoK2 = Campuran mikroba : S.i:erevisiae 5Yo+ A.niger 5VoKr : Campuran mikroba : S.cerevisiae SYo+ T.viride 2,5o + A.niger 2,5o/o

K+ : 5 Yo T. viride -

K: : 5 Yo A. nigerMuring-masin[ perlakuan dilakukan dgngan dua kali ulangan (Steel dan Torrie, 1995)- BL

ada interaksi antar perlakuan pada rancangan di atas maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Bcl

Nyata Terkecil (BNT).Parameter yang dianalisis meliputi Nilai pH, kadar selulosa, total bobot kering biomasse d

dan ampas (g/L) dan FP-ase.

Prosedur Penelitian1. Penyegaran sel/regenerasi -

P"nyeguran sel S. cerevisiae', T. viride dan A. niger dilakttkan pada agar miring TEA

Extraet dSiO; diinkubasi pada suhu z}gc"selama I hari untuk khamir dan 3 hari untuk

selulol i t ik.

2. Propagasi sel kapang dan sel khamirPropagasi sel khamir dilakukan

dalam labu kocok 250 ml (volume kerjahari dengankecepatan 150 rpm.

dengan menggunakan media Potato Dextrose Broth100 ;l) diinkubasi pada rotary shaker bersuhu 280C g

3. Penyiapan substrat berselulosapucuk tebu yang telah mengalami proses pelayuai-r dan sekam padi digiling masing

sehingga menjadi berukuran | -2 mm. Kemudian dilakukan analisis proksimat meliputi bobot

protein kasar, lemak, serat kasar, abu, NDF, ADF dan lignin.

4. Penentuan waktu panenSubstrat selulosa sebanyak | % (blv) ditambahkan pada media tumbuh kapang. Kapq

akan diinokulasikan ke media fermentasi masing-masing adalah inokulum 5 % (v/v) T' viri&

(vlv) A. niger. Fermentasi dilakukan dalam labu kocok 250 ml (volume kerja 50 ml), diinktfi

iuhu 280C di rotary shaker dengan kecepatan 150 rpm. Pengambilan sampel dilakukan ri

selama 6 hari.Inokulum khamir S. cerevisiae sebanyak 5 % (vlv) ditambahkan ke media PDB

kocok 250 ml (volume kerja 50 ml) selama 24 iam.

5. Fermentasi produksi probiotikFermentasi dilakukan dengan kapang T. viride dan A. niger tunggal dan &ln

campuran dengan khamir S. cerevisiae. Penambahan S. cerevisiae dilakukan di hari ke-l

eksponensial kapang) untuk tiap perlakuan fermentasi. Parameter yang diamati adalah pll

kering biomassa sel dan ampas dan FP-ase. '{

I I I . HASIL DAN PEMBAHASANA. Komposisi Kimia Media Substrat Selulosa

Komposisi pucuk tebu dan sekam padi yang digunakan sebagai substrat dalam

dianalisis secara proksimat. Hasil analisis yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel I '

202

Seminar Nasionol dan Rapat Tahunon Bic{ang llmu-llrnu Pertanian BKS - PTN Wilavoh Barat Tahurt 2012

r , Hasi l anal is is ksimat dari k tebu dan sekam

Berdasarkan Tabel I terlihat bahwa pucuk tebu dan sekam padi memiliki kadar protein yang-dan kadar serat tidak larut yang cukup tinggi (ADF dan NDF). Hal ini berpbngaruh terhadap

misi dan daya cerna. Rendahnya nilai gizi dan kecernaan dari limbah-limbah hasil pertanianlimbah-limbah ha;il pertanian tersebut belum dapat dioptimalkan sebagai pakan ternak

dan Winugroho, 2000). Namun adanyapemanfaatan bahan bers-elulosa tinggi (seperti pucuksekam padi ini) sebagai media pertumbuhan mikroorganisme dapat meningkatan kualitasny_a

i pakan ternak, dimana mikroorganisme yang diperoleh nantinya dapat dijadikan sebagaibagiruminansia.

Probiotik Kapang-KhamirpH Fermentasi Kapang Tunggal dan Campuran Kapang-KhamirHasil analisis sidik ragam menunjukkan:bahwa jenis media, jenis mikroba ddn interaksi jenis

dan mikroba berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap pH fermentasi. Hasil uji lanjut BNTfukkan bahwa interaksi perlakuan pada media berselulosa pucuk tebu (M1) berbeda nyata

media berselulosa sekam padi (M2). Perlakuan kapng Tv dan kapang An secaratunggal dalami selulosa pucuk tebu ataupun sekam padi tampak tidak berbeda nyata. Nilai pH hasil

i dapat dilihat pada Gambar 7.

o

876

E5cL4

32Io

Gambar 7. Nilai pH perlakuan pada fermentasi aerob selama 3 hari

Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa nilai pH media berselulosa pucuk tebu (M1) dengan kulturTv - Sc (K1) dan An - Sc (K2) cenderung lebih tinggi dari pH awal media, namun masih

batas kisaran pH maksimum pertumbuhan kapang yaitu pH 7 - s (Hardjo et al. 1989). Laymenyatakan bahwa pada masa pertumbuhan mikroba terjadi perubahan pH media dimana pH

(asam) saat mikroba melaksanakan fermentasi dan pH menjadi basa sewaktu metabolismedan asam amino karena dilepaskan ion amonium.Selain itu perubahan pH ini diduga karena adanya hubungan simbiosis (interaksi) antar kapang

Ltamir dalam mendegradasi selulosa. Menurut Dube (1978), pertukaran zat-zat nutrisi dapatdalam interaksi antar mikroba aerob dan anaerob, sehingga ada kemungkinan untuk saling

ankan pH yang paling menguntungkan bagi kedua mikroba, dimana mikroba yang satumenurunkan pH, sedang yang lain menghasilkan efek sebaliknya.

203

d-tI

r

I

i

Serninar Nasionctl clan Rapctt Tahunan Bidang Ilrnu-llntu Pertanian BKS - PT'N Wilctyah Barat'fahun 2012

b. Total bobot kering biomassa sel dan ampas (g/L) dari Fermentasi Kapang Tunggal dlo

Campuran Kapang-KhamirHasil analisis sidik ragarr menr-urjukkan bahr'va jenis media dan jenis rnikrona berpenga:-Lrtr

sangat nyata (P < 0,01) terhadap total bobot kering biomassa sel dan ampas yang dihasilkan. Nar::",rmkedua faktor media dan mikroba tidak saline berinteraksi (P > 0,05). Hasil uj i lanjut BNT :" 'terhadap faktor media (M) dan faktor mikroba (K) menunjukkan penggunaan media sukrosa 10 bn'

(b/v) (M3) berbeda nyata dengan media sukrosa 1 % (blv) baik yang berselulosa pucuk tebu (\!

maupun sekam padi (M2), sedangkan penggunaan kapang Tv akan berbeda nyata dengan kapang -drbaik dalam kultur tunggal maupun dalam kultur campuran. Total bobot kering biomassa sel dan amFe:hasil fermentasi dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Total bobot kering biomassa sel dan ampas (g/L) hasil fermentasi

Dari Gambar 8 terlihat bahwa biomassa kapang An kultur tunggal (K5) dan kultur campuran Sc - dr(K2) cenderung menunjukkan biomassa yang relatif sama, namun biomassa menurun pada kulnrcampuran Sc - An - Zv (K3). Hal ini disebabkan karena kapang An secara tunggal mamF!melonggarkan ikatan jaringan tanaman (bahan berselulosa), namun pertumbuhannya terhambat dalmkultur cainpuran terutama dengan kapang Tv karena harus berkompetisi dalam menyerap nutrisrSelain itu kapang Zv bersifat antibiosis yaitu menghambat tumbuhnya mikroorganisme lain karcmmengeluarkan antibiotik (seperti alamethicin) dan bersifat antagonis yang diduga menyerang hifa -{rdan juga mendegradasi kitin yang terkandung dalam sel Sc (Krishnamurthy et al. 1999).

c. Aktivitas FP-ase Hasil Fermentasi Kapang Tunggal dan Campuran Kapang-KhamirHasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa jenis media, jenis mikroba dan interaksi anlfln

jenis media dan mikroba berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap aktivitas FP-ase. Hasil uji lanjut B\"75% menunjukkan bahwa interaksi kedua faktor antar perlakuan saling berbeda nyata dalr.ltnlmenghasilkan aktivitas FP-ase.

Aktivitas FP-ase oleh enzim ekstraselular kapang Tv dan An baik dalam kultur tung€&maupun campuran dapat dilihat pada Gambar 9.

o,06

^ o,o5

= o,o4=o O,03G

ai o,02L

o,o1

o

EM1E N/PIVr3

K1 l<2 K3 K4 K5

Pe r lak uan

Gambar 9. Aktivitas FP-ase hasil fermentasi

Dari Gambar 9 terlihat bahwa aktivitas FP-ase yang dihasilkan dari sernua perlakuan rendr,Selulase dihasilkan relatif rendah karena selulosa yang digunakan tidak melalui proses delignifike,;sehingga rnasih berbentuk lignoselulosa atau terikat dengan lignin. Delignifikasi adalah pros:rnenghifangkan atau mengurangi lignin dengan menggunakan larutan NaOH ataLr KOH (Hardjo er ;.

204

-"f"tI

1'!tT -{t

rl:lr.3C

mlsnrh1*;ni '5"lrr

;mt

-&

l \ I

5

*

.!il

r,H

I

Ffrtil

67n

dAnE-.9i cn!Bvv

FEm.Ei i-9E 30

3 j 20oo3410

F

-80*7o

E-9;40

-g 30

Eroo:10

.o0

Seminar Nusioncrl t lurt l lopnt Tahunan Bidang IImu-l lutu Pertoniatt BKS - PTN Wilaycth Barot Tohun 2A12

' .1*n$'t, r. Selain itu substrat selulosa pucuk tebu dan sekam padi yang tersedia selama fermentasi rendalrunrni"-r I % (blv), sehingga selulase yang dikeh-rarkan kapang sebagai respon terlradap selulosa jLrgaE][r:.]Jr.

Kornposisi FP yang tercliri dari selulosa dan pektin tidak mudah dicerna oleh selLrlase kapangi'. nisupun An,namun terlihd bahwaaktivitas FP-ase kapang An dengan media pucuk tebu (M1) akanUmh baik dalam kultur tunggal. sedangkan aktivitas FP-ase pada media sekam padi (M2) dihasilkanrurrrrg-ei dalam kultur campuran Tu - An - ,Sc (K3) Hal ini diduga tierhubungan dengan kandunganigrrn kedua substrat (Tabel 1), dimana lignin sekam padi (7,74 %) lebih besar dari pucuk tebu (2,96\.

d, -{nalisis Kadar Selulosa Pucuk Tebu dan S*Lu* Padi Hasil Fermentasi Kultur CampuranKapang-Khamir

Hasil analisis kadar selulosa substrat pucuk tebu dan sekam padi pada fermentasi kultur; rpuran dua mikroba (K2) dan tiga mikroba (Ks) dapat dilihat padaTabel2.

:!l'idrel kimia media substrat fermentasi

Sebelum fermentasi

MzIQSetelah fermentasi

M,KMrKr

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa jenis media, jenis mikroba dan interaksi kedua&or berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap kadar selulosa substrat. Hasil uji BNT 5 %munjukkan bahwa perlakuan fermentasi pada pucuk tebu dan sekam padi berbeda nyata denganrielum fermentasi.

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa kadar selulosa pada kedua substrat setelah fermentasiumJerung menurun. Hal ini menunjukkan bahwa campuran mikroba kapang Tv, An dan Sc mampuncndegradasi selulosa pucuk tebu dan sekam padi. Penurunan kadar selulosa pucuk tebu dan sekampti hasil fermentasi campuran Tv - An - Sc (K3) terlihat cenderung lebih rendah.

IV. KESIMPULAN DAN SARANt- Kesimpulan: Pucuk tebu dan sekam padi dapat digunakan sebagai media biokonversi (fermentasi) untuk

memproduksi probiotik dengan menggunakan kultur campuran kapang-khamir, yang ditunjukkandengan penurunan kadar selulosa yang terdapat pada pucuk tebu dan sekam padi setelahf-ermentasi.

: Berdasarkan hasil peningkatan total bobot kering biomassa sel dan ampas dari mikrob4 makakultur campuran 2 mikroba (S. cerevisiae - A. niger) lebih baik digunakan untuk memproduksiprobiotik bila dibandingkan dengan kultur campuran 3 mikroba (S. cerevisiae - T. viride - A.niger).

S SaranUntuk mendapatkan nilai aktivitas FP-ase yang lebih tinggi perlu dilakukan penghilangan atau

tnEngurangan lignin yang terkandung pada substrat (media) dengan menggunakan proses delignifikasi.iclain itu juga perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang uji evaluasi pengaruh penambahan probiotikduri campuran mikroba S. cerevisiae, T. viride dan A. niger terhadap aktivitas mikroba rulnen-.u'ninansia secara in vitro.

Selulosa (%blb Penurunan (oZ

56,12'

205

Seminar Nasional dan Rapat Tahurnn Bidang llmu-llmu Pertanian BKS - PTN Wilayah tsarat Tahun 20L2

ACKNOWLEDGMENTPeneliti mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada universitas Syiah Kuala

telah mendanai penelitian ini. Terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Novia Mehra Erfizatelah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKACounotte. 1981. The Ruminant Animal : Digestive Physiology and Nutrition. Washington : Prentice

use LTD. New Delhi.Dube, H.C. 1978. Fungi, Bacteria and Viruses. Vikas Publish HorFuller, R. 1992. Probiotics The Scientific Basis. Chapman & Hall, London. .Hardjo,S., N. S. Indrasti dan T, Bantacut. 1989. Biokonversi. Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian.

PAU Bioteknologi. IPB, Bogor.Irawadi, T.T. 1991. Produksi Enzim Ekstraseluler (Selulase dan Xilanase) dari Neurospora sitophila

pada Substrat Limbah Padat Kelapa Sawit. Disertasi.IPB. Bogor.Krishnamurthy, J., R. Samiyappan., P. Vidhyasekaran., S. Nakkeeran., E. Rajeswari., J.A.J. Raja dan

P. Balasubramanian. 1999. Efficiency of Trichoderma Chitinases Againts Rhizoctoniasolani. The Rice Sheath Blight Pathogen. www.ias.ac.irljbiosci/jurtel999/article10.htm. 06

Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT. Grafindo Perkasa. Jakart4.Lopez, J.2000. Probiotics in Animal Nutrition. J.Anim Sci (13): 12=26Steel, R.G.D., J.H.Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu ?endekatan Biometri. PT-

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Tillman, D.A., H. Hartadi.,n S. Reksohadiprodjo., S. Prawirokusumo., L. Lebdosoekojo. 1989. Ilmu

Makanan Temak Dasar. UGM Press, Yogiakarta.Wiedmeier, R.D., M.J. Arambel., J.L. Walters.1987. Effects of yeast Culture and Aspergillus oryzr

Fermentation Extract on Ruminal Characteristics and Nutrient Digestibility. J. Dairy Sci-(70) :2063-2068

yangyang

206

I

I

II

I

II

I

I

:i

INI