judul praktikum

5
I. Judul Praktikum : Sintesis Asam Oksalat dari gula pasir II. Pengembangan penelitian : 1. Sintesis Asam Oksalat dari Koran bekas 2. Sintesis Asam Oksalat dari Sekam padi III. Tujuan Praktikum : Mahasiswa di harapkan dapat mensintesis asam oksalat dengan menggunakan bahan baku gula pasir dan mengembangkannya kearah penelitian dengan mengganti bahan baku dengan Koran bekas dan sekam padi. IV. Dasar Teori : Asam oksalat, ethanedioic acid merupakan salah satu anggota dari asam karboksilat yang mempunyai rumus molekul C 2 H 2 O 4 . Secara komersial asam oksalat dikenal dalam bentuk padatan dihidrat yang mempunyai rumus molekul C 2 H 2 O 4 . 2H 2 O. Kegunaan asam oksalat sangat banyak antara lain bahan pencapur zat warna dalam industri tekstil dan cat, menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleaching. Asam oksalat pada industri logam dipakai sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak, sedangkan dalam pabrik polimer dipakai sebagai inisiator. Asam oksalat pertama kali disitesis oleh Carl W Scheele pada tahun 1776 dengan cara mengoksidasi gula dengan asam nitrat ( Kirk- Othmer 1996). Pada tahun 1784 telah dibuktikan asam oskalat terdapat pada tanaman sorrel. Pada tahun 1829, gay lussac menemukan bahwa asam oksalat dapat diproduksi dengan cara meleburkan serbuk gergaji dalam larutan alkali. Asam oksalat merupakan turunan dari asam karboksilat yang mengandung dua gugus karboksil yang terletak pada ujung-ujung rantai karbon yang lurus yang mempunyai rumus molekul C 2 H 2 O 4 tidak berbau, higroskopis, berwarna putih sampai tidak berwarna dan mempunyai berat molekul 90 gr/mol. Sifat fisik dan kimia asam oksalat dihidrat (C 2 H 2 O 4 . 2H 2 O ) Berwarna putih, berbentuk kristal dan tidak berbau Melting point : 101,5 0C Densitas : 1,653 g/cm3 ΔHf (18 0C) : -1422 kj/mol

Upload: fajar-rizki

Post on 07-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Page 1: Judul Praktikum

I. Judul Praktikum : Sintesis Asam Oksalat dari gula pasirII. Pengembangan penelitian : 1. Sintesis Asam Oksalat dari Koran bekas

2. Sintesis Asam Oksalat dari Sekam padi

III. Tujuan Praktikum : Mahasiswa di harapkan dapat mensintesis asam oksalat dengan menggunakan bahan baku gula pasir dan mengembangkannya kearah penelitian dengan mengganti bahan baku dengan Koran bekas dan sekam padi.

IV. Dasar Teori :

Asam oksalat, ethanedioic acid merupakan salah satu anggota dari asam karboksilat yang mempunyai rumus molekul C2H2O4. Secara komersial asam oksalat dikenal dalam bentuk padatan dihidrat yang mempunyai rumus molekul C2H2O4. 2H2O. Kegunaan asam oksalat sangat banyak antara lain bahan pencapur zat warna dalam industri tekstil dan cat, menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleaching. Asam oksalat pada industri logam dipakai sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak, sedangkan dalam pabrik polimer dipakai sebagai inisiator.

Asam oksalat pertama kali disitesis oleh Carl W Scheele pada tahun 1776 dengan cara mengoksidasi gula dengan asam nitrat ( Kirk-Othmer 1996). Pada tahun 1784 telah dibuktikan asam oskalat terdapat pada tanaman sorrel. Pada tahun 1829, gay lussac menemukan bahwa asam oksalat dapat diproduksi dengan cara meleburkan serbuk gergaji dalam larutan alkali. Asam oksalat merupakan turunan dari asam karboksilat yang mengandung dua gugus karboksil yang terletak pada ujung-ujung rantai karbon yang lurus yang mempunyai rumus molekul C2H2O4 tidak berbau, higroskopis, berwarna putih sampai tidak berwarna dan mempunyai berat molekul 90 gr/mol.

Sifat fisik dan kimia asam oksalat dihidrat (C2H2O4. 2H2O )

Berwarna putih, berbentuk kristal dan tidak berbau Melting point : 101,5 0C Densitas : 1,653 g/cm3 ΔHf (18 0C) : -1422 kj/mol Berat molekul : 126 g/mol pH (0,1 M) : 1,3

asam oksalat merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan pada industri yang mempunyai kegunaan lain sebagai berikut :

Sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak. Menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleaching. Bahan pencampur zat warna dalam industri tekstil dan cat Sebagai inisiator dalam pabrik polimer

Page 2: Judul Praktikum

V. Metode Praktikuma. Alat dan Bahan

Dalam praktikum ini alat yang digunakan adalah gelas beker, erlenmeyer, batang pengaduk, penangas air, pendingin es, melting point dan cawan kristalisasi.

Bahan yang digunakan adalah gula pasir dan HNO3 pekat.

b. Cara kerja

Gula pasir sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 10 ml HNO3 pekat. Kemudian dipanaskan diatas penangas air secara perlahan-lahan sampai mendidih. Bila sudah timbul uap coklat NO2, diangkat erlenmeyer tadi, lalu dipindahkan untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan, dibiarkan selama 15 menit. Hasil reaksi dituangkan kedalam gelas piala berukuran 100 ml, erlenmeyerdicuci dengan 2 ml aquadest dingin dan air hasil cucian dimasukan ke dalam gelas piala lagi dan ditambakan 2 ml HNO3 pekat. Selah itu, diuapkan sampai volume cairan tinggal 2 ml. Lalu, ditambahkan 4 ml aquadest ke dalam larutan diatas, kemudian diuapkan lagi sampai volumenya 2 ml. Larutan didinginkan dalam air es sambil diaduk, kristal asam oksalat segera terbentuk. Kemudian kristal asam oksalat disaring, lalu rekristalisasi asam oksalat yang didapatkan dengan melarutkannya dalam air panas, setelah itu didinginkan. Disaring, dikeringkan dan diperiksa titik lelehnya, titik leleh asam oksalat murni 1010C.

Page 3: Judul Praktikum

VI. Hasil dan Pembahasana. Hasil Pengamatan

Berat kertas saring = 0,87 gram

Berat kertas saring + kristal asam oksalat = 1,9682 gram

Titik lebur : Awal melebur = 114 0C

Habis melebur = 115 0C

Bentuk kristal = kristal putih

b. Perhitungan

Rendement = berat asamoksalatberat sampel

×100%

= 0,87 gram2gram

×100%

¿43,5%

Page 4: Judul Praktikum

Kesalahan literatur ¿ [ Literatur−percobaanliteratur ]×100% ¿ [ 101,5−115101,5 ]×100% ¿13,3%

c. PembahasanPada percobaan ini, tujuan percobaannya adalah mengetahui cara sintesis asam

oksalat yang berasal dari gula pasir dan mengetahui titik leleh oksalat.Berdasarkan proses pembuatannya sintesis asam oksalat (H2C2O4) dilakukan melalui

reaksi oksidasi sukrosa atau gula pasir dengan asam nitrat (HNO3). Sukrosa yang dicampurkan ke dalam asam nitrat pekat ketika dipanaskan akan menimbulkan gas nitro (NO2) yang berwarna coklat. Oleh sebab itu pembuatan sintesi asam oksalat ini dilakukan di lemari asam, karena pada reaksi ini terbentuk gas NO2 yang bersifat karsinogenik apabila uapnya terhirup.

Proses pemanasan pada percobaan ini berfungsi untuk menjenuhkan larutan yang terbentuk dan berfungsi untuk mendapatkan kristal asam oksalat yang benar-benar murni. Sehingga perlu dilakukan pemanasan berulang kali hingga gas yang dikeluarkan sudah tidak berwarna coklat lagi atau sudah tidak mengandung gas nitro dan dengan dibantunya proses pengenceran dengan aquades.

Pada proses pembuatan kristal asam oksalat hanya terbentuk pada suasana dingin, sehingga proses pembuatan asam oksalat ini diatur sedemikian rupa agar kristal tersebut dapat terbentuk. Kristal asam oksalat berdasarkan teori akan terbentuk yaitu berwarna putih kekuningan. Begitu pula berdasarkan hasil percobaan, kristal yang terbentuk adalah serbuk putih halus yang beratnya sebesar 0,87 gram. Hal ini dapat terjadi dikarenakan, uap gas nitro yang dihasilkan ketika pemanasan dan penambahan aquades sudah habis bereaksi sehingga diperoleh kristal yang berwarna putih. Namun pada penentuan titik leburnya diperoleh, bahwa asam oksalat yang telah dibuat memiliki suhu melebur yaitu dari 114 Oc dan habis melebur pada suhu 115 oC. Hasil percobaan dengan teoritis berbeda karena berdasarkan teori yaitu 101,5 oC dan kesalahan literaturnya sebesar 13,3 %. Hal ini dapat terjadi karena, kemungkinan pada asam oksalat dibuat tidak benar-benar murni akan tetapi masih dapat terkontaminasi dengan senyawa atau zat lain atau juga terjadi kesalahan oleh praktikan, sehingga titik leburnya sedikit berbeda.

VII. Kesimpulan1. Asam oksalat dapat di buat dengan reaksi oksidasi gula pasir dengan asam nitrat

(HNO3).2. Titik leleh berdasarkan teori sebesar 101,5 oC3. Sifat fisik dan kimia asam oksalat adalah serbuk putih dan memiliki titik awal lebur

sebesar 114 oC dan habis melebur sebesar 115 oC.VIII. Daftar Pustaka

http://tumpahankegelisahan.blogspot.com/2013/04/praktikum-organik-ii-percobaan-keii.html (diunduh pada tanggal 15 maret 2014 pukul 17:47 wib).

Page 5: Judul Praktikum