judul: pengenalan dan pemanfaatan tempat …

22
i PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTEGRASI (SLT) JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT WISATA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN GUNA MENINGKATKAN WAWASAN KEILMUAN MAHASISWA SEBAGAI CALON GURU BIOLOGI PADA GENERASI EMAS ABAD 21 26 – 29 November 2017 DISUSUN OLEH: SAMSUL ARIFIN (201410070311150) DOSESN PEMBIMBING: HUSAMAH, S.Pd., M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG OKTOBER 2017

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

i

PROPOSAL

STUDI LAPANG TERINTEGRASI (SLT)

JUDUL:

PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT WISATA DALAM

KEGIATAN PEMBELAJARAN GUNA MENINGKATKAN WAWASAN

KEILMUAN MAHASISWA SEBAGAI CALON GURU BIOLOGI PADA

GENERASI EMAS ABAD 21

26 – 29 November 2017

DISUSUN OLEH:

SAMSUL ARIFIN (201410070311150)

DOSESN PEMBIMBING:

HUSAMAH, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

OKTOBER 2017

Page 2: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul:

PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT WISATA DALAM

KEGIATAN PEMBELAJARAN GUNA MENINGKATKAN WAWASAN

KEILMUAN MAHASISWA SEBAGAI CALON GURU BIOLOGI PADA

GENERASI EMAS ABAD 21

Tempat/Tujuan SLT:

1. Museum Biologi UGM

2. Yogyakarta Green School

3. Wild Life Rescue Center Yogyakarta

4. Desa Sukunan

Tanggal Pelaksanaan:

26 – 29 November 2017

Malang, 4 November 2017

Menyetujui,

Dosen Pengampu

Husamah, S.Pd., M.Pd

NIDN 0718108501

Penyusun

Samsul Arifin

NIM. 201410070311150 Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Biologi

Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd.

NIP 196406011990112001

Page 3: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat

serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan proposal Studi

Lapang Terintergrasi (SLT) dengan tema Pengenalan dan Pemanfaatan Tempat Wisata

dalam Kegiatan Pembelajaran guna Meningkatkan Wawasan Keilmuan Mahasiswa

sebagai Calon Guru Biologi pada Generasi Emas Abad 21 ini alhamdulillah tepat pada

waktunya.

Proposal ini berisikan tentang informasi mengenai tempat kunjungan SLT yang

akan dilaksanakan pada 26-29 November 2017 di Yogyakarta. Kami menyadari bahwa

Proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua

pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Proposal

ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan Proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 4 November 2017

Penyusun

Page 4: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iv

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Kegiatan ................................................................... 1

1.2 Rumusan Kegiatan ............................................................................. 3

1.3 Tujuan Kegiatan ................................................................................ 3

1.4 Manfaat Kegiatan .............................................................................. 3

GAMBARAN UMUM INSTANSI/TEMPAT KUNJUNGAN SLT............ 4

2.1 Jogja Green School .......................................................................... 4

2.2 Museum Biologi ............................................................................... 8

2.3 Wildlife Rescue Center Jogja ........................................................... 10

2.4 Desa Sukunan ................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

LAMPIRAN................................................................................................... 14

Page 5: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan

Tiga pokok kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa, khususnya

calon guru untuk dapat bersaing di dunia global adalah knowledge, skill, dan

attitude. Ketiga kemampuan tersebut, tidak semuanya dapat di peroleh dari bangku

perkuliahan (kegiatan belajar mengajar di kelas), tetapi dapat diperoleh dari praktek

nyata di lapangan (melalui terjun lapang, praktik langsung, dan pengamatan). Studi

Lapang Terintegrasi adalah mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh

mahasiswa, sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi. Mata kuliah ini

berbobot 1 SKS. Studi Lapang Terintegrasi diharapkan berbasis 2 hal, yaitu

keilmuan biologi dan pendidikan/pembelajaran. Studi Lapang Terintegrasi

diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk melengkapi ketiga aspek tersebut

dengan melakukan wisata ke suatu tempat yang sudah ditentukan dengan melihat

kebutuhan yang harus dipenuhi khususnya oleh mahasiswa Biologi dalam

pencapaian kompetensi.

Perlunya dilakukan kegiatan SLT sebagai langkah untuk penguatan

pembelajaran biologi dengan dunia nyata, kegiatan SLT menggabungkan beberapa

matakuliah yang sudah dipelajari oleh Mahasiswa Biologi dengan mengadakan

suatu kunjungan ke daerah yang sudah ditentukan. Kunjungan tersebut diharapkan

akan menambah wawasan mahasiswa sebagai calon pendidik yang mampu berpikir

kritis. Menurut Johnson dalam Ekawati, dkk (2015) berpikir kritis adalah proses

terorganisis yang memungkinkan peserta didik mengevaluasi bukti, asumsi, logika,

dan bahasa yang mendasari pemikiran orang lain. Keterampilan berpikir kritis dapat

dilatih dengan kegiatan-kegiatan seperti mengamati dan menganalisis hal yang

dipelajari, menginformasikan dan menyimpulkan sikap yang akan dilakukan atas

kejadian tersebut. Berpikir kritis menjadi penentu kemampuan dalam menjawab

permasalahan pada saat kegiatan pembelajaran.

Lokasi yang dipilih yaitu Jogjakarta dengan beberapa tujuan antara lain

yaitu; 1) Jogja green school merupakan sekolah yang berbasis alam dimana

mahasiswa akan diajarkan tentang sistem pembelajaran yang berbasis alam.

Destinasi ini berhungan dengan materi perkuliahan yaitu matakuliah strategi

Page 6: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

2

pembelajaran. Proses belajar mengajar tidak harus selalu mengedepankan

pertemuan di dalam ruang kelas tetapi juga bisa dengan memanfaatkan lingkungan

sekitar. Menurut Kasrina dalam Lusiana (2015) Pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar sangat penting guna menduung proses dan pencapaian tujuan

belajar, harapannya dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa, 2)

Laboratorium Bilogi UGM (Laboratorium biologi umum, genetika dan pemuliaan)

merupakan laboratorium di jurusan biologi UGM yang sudah terakreditasi. Pada

destinasi ini mahasiswa biologi akan mempelajari secara detail laboratorium yang

lebih lengkap dan mengetahui secara langsung laboratorium genetika dan

pemuliaan yang belum pernah di temui di UMM. Destinasi ini berhubungan dengan

matakuliah pengelolaan laboratorium biologi dan diharapkan dapat meningkatkan

motivasi belajar biologi. Menurut Hamidah (2013) bangkitnya motivasi dalam

belajar biologi dengan adanya laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar, 3)

Wildlife Rescue Center Jogja merupakan tempat konservasi satwa liar dimana

mahasiswa akan diajarkan mengenai penyelamatan satwa liar, rehabilitasi satwa

liar, dan sosialisasi satwa liar, Destinasi ini berhubungan dengan matakuliah

ekologi hewan. dan 4) Desa Sukunan Jogja merupakan desa yang berbasis

lingkungan dimana mahasiswa akan mempelajari cara pengelolaan limbah atau

sampah menjadi kerajinan maupun produk yang bermanfaat. Destinasi tersebut

berhubungan dengan matakuliah pengetuan lingkungan yang telah ditempuh

sebelumnya. Wildlife Rescue Center Jogja dan Desa Sukunan merupakan salah satu

contoh konsep ekowisata. Ekowisata Kurniarum (2015) merupakan perjalanan yang

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dari suatu tempat ke tempat lain

dengan tujuan menikmati lingkungan alam beserta isinya. Ekowisata adalah jenis

pariwisata yang berasaskan pada kelestariann lingkungan dan memuat pendidikan

lingkungan yang dapat menunjang kegiata konservasi.

Berdasarkan alasan tersebut maka Jogja green school, Laboratorium

Biologi UGM, Center Jogja dan Desa Sukunan dipilih menjadi tujuan dalam

kegiatan studi lapang terintegrasi dengan harapan dapat melengkapi pengetahuan

mahasiswa yang belum didapatkan pada saat pembelajaran di ruang perkuliahan

dan memberikan pandangan yang lebih tentang pemanfaatan tempat konservasi,

ekowisata dan pendidikan.

Page 7: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

3

1.2 Rumusan Kegiatan

1. Bagaimana konsep dan pengelolaan Jogja Green School serta

pemanfaatannya dalam bidang pendidikan biologi?

2. Bagaimana management pengelolaan Laboratorium Biologi UGM dan

pemanfaatanya dalam bidang pendidikan biologi UMM?

3. Bagaimana konsep dan pengelolaan Wildlife Rescue Center Jogja serta

pemanfaatannya dalam bidang pendidikan biologi?

4. Bagaimana konsep dan pengelolaan Desa Sukunan serta pemanfaatannya

dalam bidang pendidikan biologi?

1.3 Tujuan Kegiatan

1. Mengetahui konsep dan pengelolaan Jogja Green School serta

pemanfaatannya dalam bidang pendidikan biologi?

2. Mengetahui management pengelolaan Laboratorium Biologi UGM dan

pemanfaatanya dalam bidang pendidikan biologi?

3. Mengetahui konsep dan pengelolaan Wildlife Rescue Center Jogja serta

pemanfaatannya dalam bidang pendidikan biologi?

4. Mengetahui konsep dan pengelolaan Desa Sukunan serta pemanfaatannya

dalam bidang pendidikan biologi?

1.4 Manfaat Kegiatan

1. Mampu memberikan bekal dan pengembangan pengetahuan bagi

mahasiswa biologi sebagai calon guru.

2. Memberikan pengalaman dan pengetahuan melalui obyek, situasi, dan

kondisi lingkungan yang nyata dan pemanfaatannya untuk bidang

pendidikan dan bidang keilmuan biologi.

3. Menjadi sarana pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan.

BAB 2

GAMBARAN UMUM INSTANSI/TEMPAT KUNJUNGAN SLT

Page 8: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

4

2.1 Jogja Green School

2.1.1 Profil Jogja Green School

Jogja Green School didirikan atas inisiatif kerjasama antara Bapak

Suhardiono dengan Ibu Eny Krisnawati pada tahun 2009. Tujuan atas pendirian

sekolah ini yaitu pentingnya membangun nilai-nilai universal dalam masa

pendidikan dasar seorang anak, sehingga ke depannya muncul para generasi bangsa

yang berpribadi baik hati, sayang sesama, semangat berkarya, mandiri dan cinta

lingkungan. Atas harapan-harapan itu, pendidikan dasar mulai diinisiasi pada Juli

2012.

2.1.2 Visi dan Misi

Visi: Mendidik Pribadi Berkarakter Cinta Keluarga, Sesama dan Lingkungan

Misi:

Memfasilitasi model pembelajaran inklusif, yang memberi ruang bagi

pendidik, anak didik dan keluarganya dari berbagai latar belakang

(agama, suku, status ekonomi, kewarganegaraan, kapasitas diri).

Memfasilitasi model pembelajaran yang menekankan pengembangan

nilai-nilai universal pada pendidik, anak didik dan keluarganya, sebagai

pondasi pembentukan budi pekerti luhur.

Memfasilitasi model pembelajaran emansipatoris, yang memberi ruang

bagi pendidik, anak didik dan keluarganya untuk aktif terlibat,

berpendapat, berkontribusi positif serta kreatif berkarya.

Memfasilitasi model pembelajaran yang proaktif dalam pelestarian

lingkungan hidup dan produk lokal Indonesia.

2.1.3 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran di sekolah ini tidak hanya menekankan pada aspek

capaian akademis atau kognitif semata. Siswa juga dimotivasi untuk menanamkan

sikap hidup atau budi pekerti yang penuh penghargaan terhadap diri sendiri, sesama

maupun lingkungan hidup. Fasilitasi pembelajaran pada aspek akademis,

menggunakan pendekatan tematik. Guru mengacu pada indikator pembelajaran di

Kurikulum Pendidikan Nasional 2013. Pada proses belajar di dalam maupun luar

kelas, guru memperkaya proses belajar dengan berbagai cara kreatif dan mendorong

Page 9: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

5

tiap siswa berperan aktif. Guru menghargai perbedaan kecenderungan cara belajar

siswa, antara lain: audio, audiovisual, visual, maupun kinestetik.

Siswa diarahkan dan dimotivasi untuk menemukan dan menggali potensi

dirinya. Siswa difasilitasi untuk masuk ke kelas atau klub potensi. Klub potensi ini

diselenggarakan seminggu sekali. Pada klub ini, siswa diperkenankan

mengeksplorasi bakat dan minat dirinya. Penghargaan pada lingkungan hidup

difasilitasi dengan membudayakan pemanfaatan barang bekas untuk kegiatan

belajar, hemat air, hemat listrik, membawa bekal sehat & lokal, mereduksi

penggunaan plastik kemasan. Pendidikan dasar di Jogja Green School menguatkan

penghargaan atas keberagaman. Dalam suasana hidup multikultural, pembelajaran

Agama disampaikan seminggu sekali dalam kerangka penyampaian wawasan

kehidupan beragama masing-masing. Hal yang lebih ditekankan adalah Religiusitas

dalam penerapan di kehidupan keseharian, seperti rasa syukur, kepekaan atau

kepedulian terhadap sesama, motif untuk bertindak membuat perubahan, yakin dan

percaya atas kekuatan Tuhan bagi kehidupan manusia.

Jam Pembelajaran

Pukul 08.00 - 09.00 : Reading & English Time

Pukul 09.00 - 10.00 : Kegiatan Belajar Mengajar-1

Pukul 10.00-10.15 : Istirahat & Snack Time (Makan Bekal)

Pukul 10.15-12.00 : Kegiatan Belajar Mengajar-2

Pukul 12.00-13.00 : Istirahat & Lunch Time (Makan Siang)

Pukul 13.00-14.00 : KBM 3/Klub Potensi/Mendongeng

2.1.4 Kegiatan Jogja Green School

Jogja green school memiliki beberapa kegiatan, yaitu: Kegiatan Bersama

Rumah Pintar Jogja Green School, yang meliputi:

1) Masa Orientasi Siswa (MOS)

Kegiatan ini diperuntukkan bagi seluruh siswa, terutama siswa

yang baru. Kegiatan yang diselenggarakan di awal tahun ajaran ini

supaya siswa-siswi yang baru masuk (Level 1) mengenal lingkungan

sekolah dan sekitar sekolah. Selain itu memperkenalkan budaya

sekolah dan membangun iklim kekeluargaan.

2) Mendongeng

Page 10: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

6

Kegiatan ini dilakukan untuk seluruh siswa. Tiap dua minggu

sekali, bergabung dengan adik-adik KB-TK. Lewat baca cerita atau

mendongeng, ada berbagai pesan positif yang bisa ditanamkan dalam

hidup keseharian anak didik.

3) Outdoor Class

Kegiatan ini diperuntukkan untuk memperkaya pembelajaran

tematik. Suatu kelas atau gabungan beberapa kelas beraktivitas di luar

lingkungan sekolah. Foto di atas adalah anak-anak L1 dan L2 bermain

belajar di Museum Anak Kolong Tangga - Taman Budaya Yogyakarta

4) Kelas Minat-Potensi

Kelas ini diselenggarakan seminggu sekali, tiap Kamis. Masing-

masing siswa diperkenankan untuk bergabung di kelas yang

diminatinya atau yang sesuai potensi dirinya. Kelas ini terdiri dari kelas

Bercerita, Musik, Memasak, Seni Rupa dan Berkebun. Pilihan kelas

yang diminati boleh berubah, sampai menemukan manakah yang paling

cocok dan tepat. Beberapa anak telah setia dengan pilihan kelasnya.

5) Kemah Cinta Alam

Kegiatan ini diselenggarakan untuk melatih kemandirian peserta

didik. Siswa membaur dari berbagai kelas melakukan perkemahan

selama 2 hari 1 malam. Siswa tidak didampingi oleh orangtuanya.

Sehingga belajar untuk memfasilitasi dirinya sendiri dan bekerjasama

dengan teman-teman. Siswa juga belajar untuk dekat serta

menghormati alam sekitar.

6) Tali Kasih untuk Sesama

Kegiatan ini diselenggarakan tiap satu tahun sekali, ungkapan kasih

kami kepada sesama yang membutuhkan. Pada proses ini, pendidik dan

peserta didik belajar bersyukur dan berbagi. Berbagi dengan penuh

ikhlas pada sesama hal yang perlu dipupuk sejak dini.

7) Kelas Profesi

Kegiatan ini membuka peluang kontribusi pada orangtua/wali

murid untuk berbagi cerita tentang karya dan profesi mereka. Siswa

diajak untuk mengenal berbagai profesi dan menghargai apa yang

Page 11: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

7

dilakukan oleh orangtua mereka. Selain itu, mereka belajar menghargai

bahwa karya jugalah sebuah perjalanan penuh kesungguhan,

membutuhkan semangat dan berjuang menciptakan karya-karya.

Sesederhana apapun yang dilakukan, nilai di dalamnya lah yang perlu

ditanamkan pada anak didik. Sehingga, kelak mereka bekerja dan

berkarya dengan sungguh-sungguh dan dari kecintaan di dalam hati.

Semua tulisan pada bagian Jogja Green School diambil dari website:

https://www.yogyagreenschool.com/.

2.1.5 Peran dan Manfaat Jogja Green School bagi Pendidikan Biologi

Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang memiliki berbagai

mata kuliah dengan harapan akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki

ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki rasa peduli lingkungan sekitarnya. Salah

satunya adalah mata kuliah pengetahuan lingkungan yang memberikan bekal tidak

hanya pengetahuan tetapi juga membbentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk

meminimalisasi kerusakan lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan dilakukan

sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dalam

mencari pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan (Adam, 2014).

Menurut Sumardi (2007) pendidikan lingkungan tidak akan mengubah situasi dan

kondisi lingkungan yang rusak menjadi baik dalam waktu yang singkat, melainkan

membutuhkan waktu, proses, dan sumber daya. Atas dasar itulah pendidikan

lingkungan sedini mungkin perlu diupayakan agar dapat meminimalisasi

kerusakan-kerusakan lingkungan. Oleh karena itu diperlukan upaya penyadaran

masyarakat akan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, menanamkan

pengertian masyarakat ter-hadap permasalahannya, menumbuhkan rasa partisipasi

dalam memelihara sumber daya alam sekitar agar tetap terlihat indah dan sehat.

Jogja Green School merupakan salah satu contoh sekolah yang

memanfaatkan alam sebagai proses pembelajaran. Studi Lapang Terintegrasi

dengan tujuan ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada mahasiswa bahwa

alam bisa bermanfaat dalam pembentukan pendidikan, dan tidak selalu dalam

membangun sekolah harus merusak alam akan tetapi menyatu dengan alam.

Page 12: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

8

2.2 Museum Biologi UGM

2.2.1`Profil Museum Biologi UGM

Museum Biologi UGM adalah museum khusus atau museum pendidikan

yang memiliki benda-benda hayati dan benda-benda lainnya yang berhubungan

dengan lingkungan hidup. Museum Biologi Fakultas Biologi UGM dirintis sejak

terbentuknya Museum Zoologicum pada tahun 1964, yang menempati salah satu

rauang di Sekip, Sleman, DIY di dalam kampus UGM, yang dipimpin oleh Prof.drg.

R.G. Indrojono dan koleksi herbarium yang menempati sebagian gedung di Jalan

Sultan Agung 22 Yogykarta yang dipimpin oleh Prof.Ir. Moeso Suryowinoto.

Pengelolaan keduanya ditangani oleh Fakultas Biologi UGM, yang pada

waktu itu bertempat di nDalem Mangkubumen, Ngasem, Yogyakarta yang lebih

dikenal dengan nama Fakultas-fakultas “Kompleks Ngasem”. Koleksi hewan dan

tumbuhan pada waktu itu berasal dari Seksi Zoologi dan Anatomi Fakultas

Kedokteran UGM dan Seksi Botani Fakultas Pertanian UGM.

Atas prakarsa Dekan Fakultas Biologi UGM yang pada waktu itu dijabat oleh

Ir. Soerjo Sodo Adisemoyo pada tanggal 20 September 1969 yaitu dalam peringatan

Dies Natalis Fakultas Biologi UGM, Museum Biologi diresmikan. Museum

tersebut merupakan penggabungan dari Museum Zoologicum dan Herbarium

dengan menempati Gedung di Jalan Sultan Agung 22 Yogyakarta. Museum Biologi

memiliki koleksi spesimen hewan dan tumbuhan dalam bentuk awetan kering,

awetan basah serta fosil yang berasal dari daerah di Indonesia dan beberapa dari

luar negeri. Koleksi museum tersebut digunakan sebagai sarana studi dosen,

mahasiswa, pelajar dan umum.

Semua tulisan pada bagian ini diakses dari

http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/179-museum-biologi-ugm.html.

2.2.2 Struktur Organisasi

Penanggung jawab : Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Pengarah : Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc.

Kepala Museum Bilogi : Donan Satria Yudha, M.Sc.

Pengelola : Drs.Sutikno, S.U.

Teknisi : Ida Suryani, S.S.

Kepala Kantor Administrasi : Tunik Hariyanti, SIP.

Page 13: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

9

2.2.3 SDM Pengelola

Museum Biologi UGM dikelola oleh Fakultas Biologi UGM. Kepala

Museum Biologi UGM adalah Tenaga Pendidik (Dosen) Fakultas Biologi UGM

yang ditunjuk oleh Dekan Faktas Biologi UGM melalui Surat Keputusan Dekan.

Staf Museum terdiri dari: Tenaga Kependidikan (Pegawai) Fakultas Biologi,

Tenaga Kontrak Fakultas Biologi dan Tenaga Edukator dari Dinas Kebudayaan

Propinsi DIY.

2.2.4 Fasilitas yang Dimiliki

Koleksi binatang tak bertulang belakang (invertebrate) dan binatang

bertulang belakang (vertebrata).

Koleksi tumbuh-tumbuhan yang diawetkan dalam bentuk Herbarium

kering dan basah, yaitu : Herbarium kering lebih kurang 1.672 species

dari 180 familia, dan Herbarium basah lebih kurang 350 buah

Koleksi fosil, terdiri dari beberapa fosil hewan dan tumbuh-tumbuhan,

4 Aquaria, diantaranya beberapa jenis ikan dan tumbuh-tumbuhan air

yang masih hidup, dikoleksi dalam beberapa aquarium.

Beragam koleksi kerangka fauna juga akan memperkaya khasanah

pengetahuan pengunjung. Kerangka gajah Nyi Bodro yang berasal dari Kraton

Ngayogyakarta Hadiningrat, Badak Jawa, Dugong, Kuda dan Walabi merupakan

sebagian koleksi kerangka unggulan Museum Biologi UGM. Koleksi flora

ditampilkan dalam bentuk awetan kering dan basah. Koleksi biji dan tanaman obat

yang mewakili tradisi dan budaya juga dimiliki oleh Museum Biologi UGM.

Semua tulisan pada bagian ini diakses dari

http://museum.biologi.ugm.ac.id/Sejarah.html.

2.3 Wildlife Rescue Center Jogja

2.3.1 Profil Wildlife Rescue Center Jogja

Taman Satwa Wildlife Rescue Centre (WRC Jogja) merupakan nama

sebuah site di bawah manajemen Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta - sebuah

lembaga non-profit & non-pemerintah yang bergerak di bidang konservasi satwa

Page 14: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

10

liar. Kegiatan utama di WRC Jogja adalah penyelamatan satwa, rehabilitasi satwa,

pemberdayaan masyarakat dan sosialisasi mengenai satwa liar.

Wildlife Rescue Center (WRC) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat

dengan nama Pusat Penyelamatan Satwa Jogjakarta (PPSJ) merupakan wadah

penyelamatan satwa yang seharusnya berada di alam liar. Mereka menyelamatkan

satwa ini dari rumah warga, atau sirkus dan sejenisnya. WRC terletak di Jl. Kawijo,

Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya jika kalian dari jogja berjalan kearah barat

menuju Jl.Godean lurus ke Pasar Godean melewati jembatan sungai Progo ke Pasar

Kenteng lalu Nanggulan kemudian ikutilah papan petunjuk arah ke Wildlife Rescue

Center (WRC).

Semua tulisan pada bagiann ini diakses dari

file:///G:/slt%20jogja/Taman%20Satwa%20Wildlife%20Rescue%20Centre%20Y

ogya%20_%20GudegNet.htm.

2.3.2 Bentuk Layanan Jasa yang Dimiliki

Wildlife Rescue Center Jogja memiliki produk jasa yang ditawarkan bagi

masyarakat luas, yaitu: beberapa program fundraising seperti Program Donasi

Satwa, Program Adopsi Satwa, Program Volunteer, Outbound, dan Program

Pendidikan Konservasi. Selain itu pihak WRC juga mengembangkan divisi bisnis

yang dinamakan Orangutan Outdoor Camp (OOC) seperti paket-paket pendidikan

konservasi, penyewaan meeting room hingga pelaksanaan outbond.

2.3.3 Fasilitas yang Dimiliki

Orangudome,

Orangudome merupakan kubah (dome) untuk orang utan yang dibuat

menyerupai hutan asli layaknya tempat tinggal mereka di alam liar. Dua

orangudome berukuran kecil (14x14x8 meter) dapat menampung 8-12

orang utan. Kubah ini berfungsi sebagai kubah introduksi yang digunakan

untuk mengobservasi orang utan hasil sitaan atau penyerahan sukarela dari

Page 15: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

11

masyarakat. Selain kubah kecil, terdapat pula kubah super besar yang

berdiameter hingga 125 meter dengan ketinggian mencapai 25 meter.

Penginapan/hotel

Meeting room

Outbond center

Sarana camping ground yang memadai

Arena pendidikan lingkungan untuk anak-anak maupun dewasa.

Semua tulisan pada bagian ini diambil dari file:///G:/slt%20jogja/Wisata

%20Edukasi%20di%20Wildlife%20Rescue%20Center,%20Kulon%20Progo%20

_%20Wisata%20Yogyakarta.htm

2.4 Desa Sukunan

2.4.1 Profil Desa Sukunan

Desa sukunan terletak di kelurahan Banyuraden kecamatan Gamping,

kabupaten Sleman atau sekitar 5 km dari arah barat Tugu Yogyakarta. Desa

sukunan menjadi kampung wisata lingkungan pada tanggal 19 Januari 2009. Desa

sukunan menawarkan beragam kegiatan yang berbasis lingkungan, kegiatan yang

disebut ecotourism ini sudah dilakukan sejak tahun 2003. Yakni perintisan desa ini

untuk menjadi desa berbasis lingkungan. Dikenal dengan desa berbasis lingkungan

karena desa ini telah berhasil mengolah sampah mandiri secara baik. Mulai dari

tingkat rumah tangga, hingga kelompok yang menghasilkan produk dari sampah

tersebut.

Desa Sukunan adalah desa wisata berbasis lingkungan atau disebut

ecotourism, yang memulai hal ini sejak tahun 2003. Sukunan yang berada sekitar

lima kilometer dari Tugu Yogyakarta ke arah barat itu, resmi menjadi Kampung

Wisata Lingkungan sejak 19 Januari 2009. Sebagai Kampung Wisata Lingkungan,

Sukunan menawarkan beragam kegiatan berbasis lingkungan kepada para

wisatawan. Wisatawan yang mampir ke Sukunan dapat belajar tentang cara

mengolah sampah untuk dijadikan barang kerajinan maupun produk lain yang

bermanfaat. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan khas

perdesaan yang masih asri.

Page 16: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

12

Desa Sukunan menjadi sebuah kampung wisata berbasis lingkungan karena

masyarakat Sukunan telah menjalankan proses pengolahan sampah secara mandiri

baik di tingkat rumah tangga hingga di tingkat kelompok. Kegiatan ini pun

menghasilkan berbagai produk olahan sampah yang memiliki nilai lebih seperti

aneka produk kerajinan dari sampah plastik, kerajinan dari kain perca serta pupuk

kompos dari sampah organik.

Semua tulisan pada bagian ini diambil dari http://navigasi-

budaya.jogjaprov.go.id/sosial-budaya/desa-wisata/1736.

2.4.2 Struktur Organisasi

Pendiri dan pengelola: Iswanto

2.4.3 Fasilitas yang Dimiliki

Fasilitas yang di sediakan oleh desa wisata sukunan adalah homestay yang

berupa rumah-rumah penduduk yang dapat disewa sekaligus sebagai tempat

berinteraksi langsung dengan warga sekitar.

Semua tulisan pada bagian ini diakses dari

http://yogyakarta.panduanwisata.id/daerah-istimewa-yogyakarta%20/mengolah-

sampah-menjadi-barang-produktif-di-kampung-sukunan/

Page 17: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Jogja Green School (Online) (https://www.yogyagreenschool.com/,

diakses tanggal 1 november 2017).

Anonim, 2013. http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/179-museum-biologi-

ugm.html. Diakses pada tanggal 27 September 2017. Diakses pada tanggal

27 September 2017

Anonim, 2013. http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/sosial-budaya/desa-

wisata/1736. Diakses pada tanggal 27 September 2017

Anonim, 2014. file:///G:/slt%20jogja/Taman%20Satwa%20Wildlife%

20Rescue%20Centre%20Yogya%20_%20GudegNet.htm. Diakses pada

tanggal 27 September 2017.

Anonim, 2014. file:///G:/slt%20jogja/Wisata%20

Edukasi%20di%20Wildlife%20Rescue%20Center,%20Kulon%20Progo

%20_%20Wisata%20Yogyakarta.htm. Diakses pada tanggal 27

September 2017.

Anonim, 2014. http://yogyakarta.panduanwisata.id/daerah-istimewa-yogyakarta

/mengolah-sampah-menjadi-barang-produktif-di-kampung-sukunan/. .

Diakses pada tanggal 27 September 2017.

Adam, A. F. B. 2014. Analisis Implementasi Kebijakan Kurikulum Berbasis

Lingkungan Hidup pada Program Adiwiyata Mandiri di SDN Dinoyo 2

Malang. Jurnal kebijakan dan pengembangan pendidikan, 2(2), 10-15

Hamidah, A., Sari, N., & Budianingsih, R. S. 2013. Manajemen Laboratorium

Biologi Beberapa SMA Swasta di Kota Jambi. Jurnal Sainmatika, 7(1), 1-

10.

Husamah. (2013). PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUTDOOR LEARNING). Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-report/article/view/1214/1425

Ekawati, R., Susetyarini, E., Pantiwati, Y., & Husamah. 2015. Peningkatan Hasil

Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Model Pembelajaran

Cooperative Integreated Reading and Composition (CIRC). Jurnal

Pendidikan Biologi Indonesia, 1(3), 298-306.

Kurniawan, M., Prihanta, W., & Wahyuni, S. 2015. Pengetahuan dan Sikap

Masyarakat terhadap Konservasi Penyu dan Ekowisata di Desa Hadiwarno

Kabupaten Pacitan sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan

Biolog Indonesia, 1(2), 124-137.

Lusiana, N., Prihanta, W., & Rahardjanto, A. 2015. Pemanfaatan Pteridophyta

Kawasan Hutan Pacet Taman Hutan Raya (TAHURA) Raden Soerjo

Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto sebagai Sumbe Belajar Biologi

SMA. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1(2), 169-176

Page 18: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

14

Prasetiyo, N.A. dan Perwiraningtyas, Pertiwi. (2017). The Development of Environment based Textbook in Biology Course at Tribhuwana Tunggadewi

University. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia 3(1): 19-27.

Sumardi. (2007). Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Page 19: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

15

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Museum Biologi UGM

Gambar peta Museum Biologi UGM

Salah satu awetan hewan di museum UGM

Yogyakarta Green School

Gambar peta tempat Jogja Green School

Page 20: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

16

Beberapa spot dan kegiatan

Page 21: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

17

Wild Life Rescue Center Yogyakarta

Gambar peta Wild Life Rescue Center

Salah satu gambar kegiatan di Orangutan Dome

Page 22: JUDUL: PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TEMPAT …

18

Desa Sukunan

Gambar peta Desa Sukunan

Salah satu hasil Pengolahan sampah desa sukunan