journal starbucks analisis-strategic choice

28
Starbucks Strategic Choice by DS University Al-Azhar of IndonesiaManagement Strategic Disusun oleh : 1. Didit Septiadi Student No : 0301509023 Management Stratejik UNIVERSITY AL-AZHAR OF INDONESIA STRATEGIC CHOICE OF STARBUCKS CORPORATION

Upload: nemesis80

Post on 26-Jun-2015

5.009 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Subscribe at [email protected]

TRANSCRIPT

Page 1: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

 

 

 

Disusun  oleh  :  

 

1. Didit  Septiadi    Student  No  :  0301509023  

Management Stratejik

UNIVERSITY AL-AZHAR OF INDONESIA

STRATEGIC  CHOICE  OF    STARBUCKS  CORPORATION  

Page 2: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Abstraksi

Dalam tulisan ini berfokus pada pilihan strategi yang di pakai oleh suatu perusahan yang pada kasus ini adlah Starbucks, yang sebagaimana kita tahu Starbucks adalah perusahaan kopi yang berkualitas tinggi yang menawarkan pengalaman minum kopi yang baru dengan kualitas kopi pilihan dan ambience yang mendukung dari tiap toko-toko yang ada, muali dari desain interior, music maupun keramahan dari karyawan yang bekerja disana. Berikutnya kita akan mengetahui bahwa Starbucks memakai strategi yang mana dan mana yang paling cocok untuk growth dari perusahaan tersebut yang akan di bahas mendalam dalam paper ini.

Landasan Teori dari para ahli

Berikut ini adalah beberapa landasan teori dari para ahli yang menyangkut dari strategic choice yang di kutip dari jurnal Wiley-Blackwell. Landasan teori itu antara lain adalah :

• Desain struktur organisasi dan seperangkat proses manajemen untuk memperoleh perilaku organisasi yang diperlukan untuk menerapkannya, menggunakan prosedur rasional (Ansoff, 1965; Learned et al, 1969;. Hofer dan Schendel, 1978; Lorange dan Vancil, 1977).

• Kebutuhan untuk mendapatkan komitmen terhadap suatu strategi (Guth, 1976; Tichy, 1983; Yavitz dan Newman, 1982) tidak secara formal mengatasi masalah intervensi diri tertarik pada bagian dari manajer tingkat menengah di strategis keputusan karena mereka sedang dikembangkan oleh manajemen umum.

• Ketika struktur tujuan dari semua manajer tingkat menengah benar-benar kongruen dengan struktur tujuan manajemen umum, dan ketika persepsi mereka menyebabkan tujuan-terkait / hubungan efek juga sangat kongruen kepada manajemen umum (Thompson, 1967)

• Individu atau koalisi intervensi tanggapan umum terhadap komitmen yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi-keputusan organisasi (Allison, 1971; Ansoff, 1979, MacMillan, 1975, 1978; Tushman, 1977; Bacharach dan Lawler, 1980a; Pfeffer dan Salancik, 1978; Kanter, 1977).

• Manajer tampaknya sadar mengintegrasikan kedua praktek formal-analitis dan kekuasaan-perilaku untuk meningkatkan baik kualitas keputusan yang dibuat dan efektifitas pelaksanaannya (hal. 45) MacMillan (1978:. Ch 5)

• Kesediaan oleh individu untuk mengerahkan tingkat tinggi usaha atas nama organisasi, dan rasa identifikasi dengan tujuan organisasi, sehingga individu dan organisasi tujuan erat terkait (Buchanan, 1974, 1975; Hrebiniak, 1974; Cook dan Wall, 1980; Morris dan Steers, 1980).

Page 3: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

• Studi empiris menunjukkan bahwa individu-individu dalam organisasi bervariasi dalam tingkat komitmen mereka, dan bahwa tingkat average komitmen individu bervariasi antara organisasi (Buchanan, 1974, 1975; Porter, crampon dan Smith, 1976).

• Kepercayaan dalam manajemen senior, kepuasan dengan tingkat partisipasi dalam pengambilan keputusan, lebih tinggi derajat desentralisasi organisasi, dan sikap positif terhadap organisasi antara individu-individu lain bekerja dengan pada tahun pertama setelah bergabung organisasi (Alutto dan Acito, 1974; Cook dan Wall, 1980; Buchanan, 1975).

• Perilaku manajer menengah yang melakukan intervensi dalam proses pengambilan keputusan organisasi mereka untuk mendukung kepentingan mereka sendiri (MacMillan dan Guth, 1985)

• Manajer menengah yang merasa bahwa tujuan mereka terancam tidak bisa hanya mengarahkan strategi, implementasi menunda atau mengurangi kualitas pelaksanaan, tetapi mereka juga bisa bahkan sama sekali sabotase strategi. MacMillan dan Guth (1985)

• Strategi dan keputusan terkait kebijakan harus menjadi efektif di pasar yang kompetitif dan mampu mendapatkan komitmen dari anggota organisasi, alat politik berikut, yang digunakan oleh politisi selama berabad-abad, dapat membantu manajemen umum dalam mengelola pelaksanaan strategi ( Cyert dan Maret, 1963; Katz dan Kahn, 1978):

• Setiap manajer menggunakan 'peta kausal' nya atau teori sendiri atau tentang hubungan antara program alternatif tindakan dan hasil mereka dalam evaluasi (Argyris, 1982)

• Memaksa kedua belah pihak untuk sepenuhnya memahami posisi masing-masing, biasanya akan mencapai artikulasi penuh teori implisit dari hubungan sebab akibat yang berada di balik kesimpulan masing-masing pihak (Rapoport, 1960).

• Manajemen umum memiliki empat cara umum untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk melaksanakannya strategi (MacMillan, 1978)

• Pentingnya mendapatkan komitmen terhadap keputusan kebijakan-strategi (Guth, 1982; Steiner dan Miner, 1982; Quinn, 1981; Yavitz dan Newman, 1982).

Dari landasan teoritis di atas sedikitnya akan memberikan gambaran apa yang akan kita bahas dalam paper ini dan strategi apa yang akan di pakai Starbucks dalam menanggapi hal ini.

Page 4: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Introduction Nama : Starbucks Corporation (NASDAQ: SBUX)

Headquarters : Seattle, Washington, U.S.

Revenue pada 2010 : $10.707.400

CEO :Howard Schultz (Owners dan Foundation)

Starbucks Corporation adalah sebuah mata rantai Coffee Shop internasional yang berbasis di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Starbucks adalah perusahaan coffee shop terbesar di dunia, dengan 16.120 toko di tiap 49 negara, termasuk sekitar 12.440 di Amerika Serikat, diikuti oleh hampir 1.000 di Kanada dan lebih dari 800 di Jepang dan mengumumkan akan mencapai target bahwa akan membuka toko mereka lagi di worldwide sebanyak 44.000 toko baru. Starbucks menjual macam-macam kopi, espresso, minuman panas dan dingin lainnya, makanan ringan, dan asesoris seperti cangkir, biji kopi dan boneka. Melalui kerjasama dengan divisi Starbucks Entertainment dan Hear Music. Banyak produk perusahaan yang hanya produksi musiman atau khusus untuk lokalitas toko. Es Krim bermerek Starbucks dan kopi juga ditawarkan di toko-toko kelontong. Kopi Starbucks ala Italia, minuman espresso, teh, kue kering dan permen telah membuat Starbucks menjadi terkenal salah satu ritel terbesar dalam sejarah dalam mata rantai Coffee Shop. Pada tahun 2009, Starbucks berhasil masuk ke dalam jajaran Fortune 500 sebagai top 1000 perusahaan terbaik Amerika1. LATAR BELAKANG DARI STARBUCKS

Era Sebelum Howard schult

Pada tahun 1971, tiga akademisi, Guru Bahasa Inggris Jerry Baldwin, Guru Sejarah Zel Siegel dan Gordon Bowker seorang penulis membuka Starbucks Coffee, Teh dan Rempah-rempah di Touristy Place Market di Seattle. Ketiganya terinspirasi oleh seorang pengusaha Alfred Peet (yang mereka kenal baik) yang menjual biji kopi berkualitas tinggi dan peralatan. Tapi toko tidak menawarkan fress coffee siap saji tetapi mereka hanya mencicipi atau mengetest sebuah sample kalau ada. Siegel biasa menggunakan celemek dan meraup biji-biji kopi untuk pelanggan yang kemudian akan di giling dan di seduh untuk para pelanggan , sedangkan dua lainnya tetap pada pekerjaan sehari-hari mereka tetapi kadang-kadang mereka datang saat makan siang atau setelah bekerja untuk membantu Siegel di toko. Toko itu secara cepat sukses dengan penjualan yang melebihi harapan mereka. Starbucks memesan biji kopinya dari perusahaan Alfred Peet, kemudian tiga mitranya membeli sendiri roaster yang mereka gunakan untuk mereka untuk memanggang biji kopi itu, dan mulai mengembangkan kopi beraroma tinggi dan khas serta menciptakan campuran rasa rasa baru. Pada tahun 1980 perusahaan telah mempunyai empat toko Starbucks di

                                                                                                               1 http://money.cnn.com/magazines/fortune/fortune500/2010/snapshots/10567.html

Page 5: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

daerah Seattle dan telah menguntungkan setiap tahun. Kemudian, Siegel keluar dari perusahaan dan Jerry Baldwin mengambil alih manajemen sehari-hari perusahaan. Gordon Bowker tetap menjadi sebagai pemilik, tetapi mengabdikan sebagian besar waktunya di Kantor bagian Design. Pada tahun 1981, Howard Schultz, wakil presiden operasi AS untuk Swedia pembuat kitchen set memutuskan untuk mengunjungi Starbucks. Dia ingin tahu mengapa Starbucks menjual begitu banyak produk di perusahaannya. Ia terkesan dengan manajemen perusahaan dan produk-produk berkualitas. Schultz bertanya kepada Baldwin apakah ada cara dia bisa masuk ke dalam perusahaan Starbucks dan butuh waktu lama untuk Baldwin memutuskan dan mensetujui permintaannya. Schult mencoba berkali-kali sampai suatu hari ia diberi pekerjaan dari pos pemasaran dan mengawasi toko-toko ritel. Era dengan Howard Schultz

Howard Schultz menghabiskan sebagian besar jam kerjanya di empat toko ritel mempelajari aspek usaha perusahaan; Schultz dipenuhi dengan ide-ide untuk perusahaan Starbucks. Inspirasinya dan visi Starbucks terwujud pada tahun 1983 ketika perusahaan mengirim dia untuk pergi ke milan untuk konfresnsi perangkat rumah di Milan Italia. Di sana ia melihat sebuah bar espresso dan pergi untuk minum kopi di sana. Ia terkesan dengan pelayanan kedai kopi tersebut dan memutuskan untuk tinggal di Milan selama seminggu untuk menjelajahi semua bar kopi dan belajar sebanyak mungkin tentang semangat orang Italia untuk minuman kopi. Dia membuat keputusan untuk menyajikan fresh brewed coffee, espresso, dan cappuccino di toko-tokonya dan mencoba untuk membuat bar kopi Italia versi Amerika. Ia berbagi ide dengan Baldwin dan butuh waktu hampir setahun untuk meyakinkan Jerry Baldwin untuk memberi ijin Schult untuk melakukan percobaan untuk mrmbuka sebuah bar espresso. Pada bulan April 1984, bar espresso pertama dibuka dan bar itu langsung sukses. Namun Baldwin merasa ada sesuatu yang salah. Setelah Schultz gagal meyakinkan Baldwin untuk melakukan perluasaan usaha, dia meninggalkan Starbucks pada tahun 1985. Schultz memulai "Il Giornale" kopi bar pada tahun 1985 dan kedai kopinya sangat sukses. Pada tahun 1987 pemilik Starbucks Jerry Baldwin dan Bowker memutuskan untuk menjual Starbucks secara keseluruhan untuk Schultz's Il Giornale, Il Giornale yang di ubah namanya jadi Starbucks dan outlet itu dengan pesat mulai berkembang cepat. Starbucks membuka lokasi pertama itu di luar Seattle, tepatnya di Waterfront Station di Vancouver, British Columbia, dan Chicago, Illinois, pada tahun yang sama. Pada saat penawaran umum perdana di pasar saham pada tahun 1992, Starbucks telah berkembang menjadi 165 outlet. Pada tahun 2009 Perusahaan berencana untuk membuka bersih 900 toko baru di luar Amerika Serikat.

Long term-objective of Starbucks

Long-Term Target: 2009 – 2011

Starbucks mengumumkan target tahunan meraka untuk memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai target melampaui 2009. Perusahaan yakin ini akan membantu investor dalam mengukur kemajuan Starbucks terhadap transformasi dan evolusi perusahaan.

Page 6: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Investasi di Toko

Starbucks berencana untuk membuka toko baru secara signifikan lebih sedikit di AS, selama periode 2009-2011, menjadi kurang dari 400 toko baru bersih per tahun, membuka toko sekitar 250 perusahaan yang dioperasikan di masing-masing tiga tahun. Pada saat yang sama, perusahaan berencana untuk terus mempercepat perusahaan ekspansi unit Internasional, penargetan bersih pembukaan toko baru sebagai berikut, sekitar 1.050 di tahun 2009, 1.150 pada tahun 2010 dan 1.300 pada tahun 2011. Termasuk toko target 2008 sedikit lebih rendah untuk AS, jumlah total toko akan mencapai sekitar 21.500 toko pada akhir tahun 2011 fiskal, dengan kehadiran internasional perusahaan tumbuh dari sekitar 30 persen menjadi lebih dari 40 persen dari portofolio toko global. Penggunaan Modal

Perusahaan mengharapkan pengeluaran modal sekitar $ 800 juta per tahun, dimulai pada tahun fiskal 2009. Dari jumlah ini, sekitar 70 persen akan untuk investasi di toko-toko. Pertumbuhan Pendapatan

Starbucks mentargetkan pertumbuhan pendapatan Internasional di tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 20 persen selama periode tiga tahun, didorong oleh pembukaan toko baru dan pertumbuhan terus di toko-toko yang ada. CPG diperkirakan akan tumbuh paling sedikit 15 persen per tahun, melalui produk dan perluasan channel. Segmen AS diperkirakan akan terus tumbuh, tapi pada kecepatan yang lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sama lambatnya dalam membuka toko yang baru, dan harapan yang lebih konservatif dari toko yang sama pertumbuhan penjualan yang mengasumsikan lingkungan ekonomi konsumen makin sulit. Untuk segmen Amerika Serikat, Starbucks adalah mengharapkan pertumbuhan pendapatan sekitar 5 persen pada 2011, dengan tingkat setara tiga tahun pertumbuhan tahunan lebih dari 6 persen. Total pendapatan perusahaan diperkirakan hanya lebih dari $ 14 miliar pada 2011, mewakili 10 persen tingkat pertumbuhan tiga tahun. Ekspansi Laba Bersih Per Saham (EPS> Earning Per Share)

Perusahaan ini menyediakan rentang sasaran EPS setiap tahun, dengan rentang yang lebih luas yang mencerminkan ketidakpastian yang lebih besar dari tahun memproyeksikan jauh keluar, serta ketidakpastian lingkungan ekonomi dalam waktu dekat.Untuk fiskal 2011, EPS diperkirakan berada di kisaran $ 1,35 menjadi $ 1,50.Untuk tahun fiskal 2010, Starbucks mengantisipasi EPS dalam kisaran $ 1,10 sampai $ 1,20. Pada tahun 2009, perusahaan ini menargetkan berbagai EPS $ 0,90 menjadi $ 1,00, karena akan terus berinvestasi dalam agenda transformasi, dengan manfaat masih dalam tahap awal.

Page 7: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Target Operasi Margin

Starbucks mengharapkan perbaikan profit usaha International marjin dari sekitar 100 basis poin per tahun, mencapai sekitar 12 persen pada tahun 2011. CPG operating margin diharapkan tetap datar dengan tahun fiskal 2007 sebesar 50 persen setiap tahun selama periode 2009 hingga 2011. Operating Margin untuk segmen AS diperkirakan akan stabil setelah 2008, rata-rata sekitar 11,5 persen 2009-2011. Operating Margin perusahaan Total diharapkan dapat meningkatkan selama periode tiga tahun dari tahun 2008, tapi akan tetap di bawah 2007 Operating Margin sebesar 11,2 persen, didorong oleh erosi dalam bisnis AS. Free Cash Flow Generation

Sejalan dengan target tersebut di atas, perusahaan mengharapkan untuk menghasilkan lebih dari $ 4,4 miliar pada kas dari aktivitas operasi dan memiliki $ 2,4 miliar pada modal kumulatif, yang mengarah ke $ 2 milyar pada arus kas bebas kumulatif dari 2009 hingga 2011. Hal ini di di bandingkan dengan agregat expected free cash flow hingga $ 800 juta dari 2006 hingga 2008, berasal dari yang diharapkan $ 3,8 miliar dari kas dari aktivitas operasi dan $ 3 miliar untuk belanja modal. Starbucks mendefinisikan arus kas bebas sebagai kas operasi dikurangi pengeluaran modal. Perusahaan bermaksud untuk menggunakan kelebihan uang tunai untuk mengembalikan nilai kepada pemegang saham melalui pembelian kembali saham, atau peningkatan nilai melalui investasi peluang baru dengan pengembalian yang diharapkan yang menarik pada modal.

Page 8: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Tujuan Jangka Panjang Dari Starbucks dalam bentuk Chart

Bagian dari Strbucks Tujuannya

Annual Prouction Meningkatkan produksi Coffe Beans sebanyak 21%, keuntungan perusahaan Starbucks dalam Coffe Beans sebesar 76%, dan membuka toko baru setiap harinya, selama 365 hari setahun.

Annual Arketing Memasarkan Product Sarbucks ke hampir 16,120 toko di 49 negara, 11,000 di UK, 1000 Di kanada dan 800 di Jepang dan Negara lainnya

Annual Financial Menaikan revenue sebesar 15% pertahun di CPG, untuk segmen US , di harapkan naik sebesar 5% di 2011, dan di harapkan tetap total revenue perusahaan sebesar $14 miliar pada 2011.[1]

                                                                                                                 

Tujuan  Jangka  Panjang  

Starbucks  Company  

Tahun  2008  mengoperasikan  lebih   dari   7,238  retail   stores   di  amerika   utara  dan  1,979  stores  di   international,  p e n i n g k a t a n  revenue   secara  tota l   sebesar  87%  

Tahun  2009  S t a r b u c k s  revenue  sebesar  $   2 , 4   m i l i a r  pada   Q4   dan   di  t a r g e t k a n  m e n c a p a i  income   sebesar  $199  juta  bila  di  b a n d i n g k a n  tahun  yang  lalu.  

Tahun  2010  P r o I i t  S t a r b u c k s  m e n c a p a i   $  207,9   juta   dan  kenaikan   proIit  di   targetkan  naik   sebesar  37%   bi la   di  b a n d i n g k a n  dengan   tahun  2009  

Page 9: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Type Strategies of Starbucks

Vertical Integration

Forward Integration

Starbucks melakukan kerjasama dengan SYSCO Corp.sebuah perusahaan dstributor dan marketing di amerika utara.yang akan nantinya menyebarkan Starbucks ke kantor kantor, ke universitas, ke sekolahan, mall, dan lainnya. Sedangkan di indonesia lisensi itu di pegang oleh PT.Sari Ciffe Indonesia yang juga akan menyebarkan gerai Starbucks ke seluruh penjuru kota kota besar di indonesia

Backward Integration Starbucks bekerja sama dengan Negara negara penghasil biji kopi pilihan, seperti thailand, vietnam, perancis. Italia, brasil, indonesia untuk mengirimkan biji biji kopi pilihannya kepada Starbucks , jadi Starbucks tidak usah jauh jauh mengambil biji kopi itu sendiri dan itu akan menekan cost

Horizontal Integation

Starbucks membeli perusahaan Seattle Coffe yang merupakan saingan terbesarnya seharga $72 juta, diamelakukan itu agar saingan Starbucks semakin sedikit dan perusahaan Starbucks semakin besar dan imagenya kan lebih baik di mata masyarakat. Dengan itu juga Starbucks mendapatkankontrak mengenai akses kepada lebih 12.000 toko grosir dan makanan yang mendistribusikan biji kopinya dan makanan. Starbucks juga mendapatkan kontrak baru dengan lebih 18.000 toko grosir dan 5.600 perusahaan jasa makanan (cake and pastry)

Intensive Strategies Market Penentration Starbucks melakukan penetrasi pasar pada segmen Hotels, Grocery

Stores, Schools, Businesses, Industries Cafeteria and Airlines.

Market Developtment Starbucks membuka Toko di seluruh dunia. Brazil, Rusia, Rumania, serta menempatkan logo Starbucks pertama di Kairo Mesir.

Product Developtment

Starbucks mengembangkan produk baru untuk non-peminum kopi dalam rangka memberikan perkembangan pasar lebih lanjut dan menjadi kompetitif. Starbucks menarik konsumen saat ini dan baru tidak hanya dengan produk-produk berkualitas, tetapi juga dengan rasa varietas yang konsumen ingin rasa. Starbucks menambahkan Product Minuman juice,smoothie, dan teh. Salad dan Program Baru Segar makan siang tebal. Contoh: Fiesta Chicken Salad, dan Buah dan Platter Keju. Dua kontestan terbesar Starbucks Dunkin 'Donuts dan Krispy Crème. Mereka adalah rantai nasional. Organisasi-organisasi ini menggunakan harga-pemotongan agresif, lebih dari 20%, untuk produk mereka. kontestan lain adalah rumah kopi kecil lokal dan merek kopi, misalnya Tully dan Pete's Coffee. kontestan mereka untuk lini produk baru Orange Julius, Jamba Juice, rantai makanan cepat saji seperti McDonald's dan Burger King, dan perusahaan kopi kecil lainnya alternatif.

Page 10: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Types of Strategies

Diversifikasi Starbucks membuat berbagai macam macam produk mulai dari segi minuman kopi maupun non kopi untuk menarik minat para non peminum kopi dan mereka juga mengembangkan cake dan pastry sebagai teman minum kopi dan teh.

Related Permen Starbucks, coklat, cake, tiramisu , cheese cake , etc

Unrelated Music CDs, Clothing, Coffee Mugs, and news paper, magazine, program kartu kredit.

Defensive

Retrenchment Starbucks pada tahun 2008 melakukan retrenchment di Amerika karena terjadi penurunan segi ekonomi mereka,600 toko tutup dan 12.000 org kehilangan pekerjaan mereka

Divestiture Pada bulan agustus kemarin Starbucks mengakuisisi sebuah perusahaan di brasil yaitu Cafes Sereia do Brasil ( Starbucks Corp acquires Cafes Sereia do Brasil > Publisher : Thomson M&A, Date: Aug 19 2010 Price : $48.00)

liquidation N/A Pernyataan Visi

Pernyataan visi Starbucks; "Untuk membuat Starbucks sebagai merek yang paling diakui dan dihormati di dunia dan menjadi perusahaan nasional dengan nilai-nilai dan prinsip bahwa karyawan bisa dibanggakan "

Pernyataan visi jelas menggambarkan mimpi atau masa depan perusahaan yang akan menjadi kedai kopi yang terkenal dan juga menjadi yang paling dihargai dan dinilai merek yang paling positif oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Perusahaan juga memfokuskan visinya untuk kepuasan karyawan, sehingga karyawan akan bahagia.

Mission Statement

Misi Starbucks adalah;

“Menetapan bahawa Starbucks tetap menjadi penyedia kopi yang terbaik di dunia dan tetap menjaga prinsip yang konsisten di saat kita tumbuh”.

Enam prinsip itu adalah :

1. Membuat suatu lingkungan kerja yang bagus dan memperlakukan sesama dengan rasa meghormati dan menjaga martabat masing-masing.

2. Menyatukan unsur keragaman sebagai salah satu komponen esensial dalam cara mereka berbisnis.

3. Menetapkan standar yang paling tinggi terhadap pembelian, pemanggangan kopi dan dan fresh delivery dari kopi mereka.

Page 11: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

4. Mengembagkan entusiasme kepuasan pelanggan setiap saat. 5. Memberikan kontribusi positive terhadap lingkungan dan komunitas mereka. 6. Mengakui bahwa profitabilitas adalah salah satu esensial untuk kesuksesan

masa depan.

Menganalisis komponen misi statement

Komponen misi Starbucks perlu untuk di analasis untuk melihat total dari komponen misi yang ada.

NO KOMPONEN YES/NO

1 Costumer YES

2 Products Services YES

3 Markets YES

4 Technology yes

5 Concern for survival, profitability and growth YES

6 Philosophy YES

7 Self-Concept YES

8 Concern for Public Image YES

9 Concern for employee YES

Bisa kita lihat dari table di atas bahwa Starbucks sudah mempunyai elemen utama yang ada di visi dan di misi dan sudah di implementasikan pula, ini merupakan salah satu perusahaan yang berhasil menjalankan visi misinya

Tujuan dari Misi Statement

Menatapkan bahwa Starbucks adalah pelopor penyedia kopi yang paling terbaik di dunia dan juga untuk menetapkan sebagai perusahaan dengan karyawan yang paling valueable bersamaan dengan menjaga prinsip yang tidak bisa di kompromi yang selalu tumbuh bersamaan dengan kemajuan teknologi.

Ke-enam prinsip itu adalah :

Page 12: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

1. Membuat suatu lingkungan kerja yang bagus dan memperlakukan sesama dengan rasa meghormati dan menjaga martabat masing-masing.

2. Menyatukan unsur keragaman sebagai salah satu komponen esensial dalam cara mereka berbisnis.

3. Menetapkan standar yang paling tinggi terhadap pembelian, pemanggangan kopi dan dan fresh delivery dari kopi mereka.

4. Mengembagkan entusiasme kepuasan pelanggan setiap saat. 5. Memberikan kontribusi positive terhadap lingkungan dan komunitas mereka. 6. Mengakui bahwa profitabilitas adalah salah satu esensial untuk kesuksesan

masa depan.

ANALISIS SITUASI

Analisa External

Dalam analisa kali ini kita akan melakukan pendekatan melalui yang namanya PEST yaitu pendekatan secara Politik, Ekonomi, Sosial kultural, demografi dan

lingkungan dan yang terakhir adalah Teknologi. Selanjutnya akan kita bahas satu persatu dari analisa di atas.

Politik

Globalisasi telah mengubah kecenderungan di seluruh dunia dalam melakukan bisnis. Perusahaan merasa sulit untuk bertahan hidup dengan mengandalkan hanya pada pasar domestik. Perbatasan antar berbagai negara sekarang semakin terlihat. Perusahaan-perusahaan saat ini menciptakan bisnis di berbagai negara tanpa batasan. Itulah mengapadi katakana bahwa sekarang adalah “dunia tanpa batas” yang dimana perusahaan beroperasi benar benar secara global,melakukan penjualan dan memperoleh sumber daya dimana saja yang menawarkan peluang terbaik dan biaya terendah2. Iklan dimana mana hamir di seluruh dunia dari berbagai macam produk. Strategi Perusahaan menemukan bahwa ini bukanlah suatu hal yang mudah untuk mengembangkan bisnisnya di luar batasan. Kebutuhan dasar untuk globalisasi adalah untuk mempelajari budaya yang berbeda dari negara yang akan di datangi untuk melakukan bisnis. Mengambil semua aspek mulai dari pajak, hukum dan perundang-undangan sangat penting dalam melakukan globalisasi.

Ekonomi

Orang-orang pada zaman sekarang mulai mencari penghasilan yang lebih untuk melanjutkan hidup mewah mereka. Jumlah pendapatan dari dua rumah tangga semakin meningkat di seluruh dunia. Orang-orang mencari produk yang bisa mengurangi waktu mereka yang akan terbuang sia sia. Peningkatan layanan pada

                                                                                                               2  Richard  L.Draft.  Mangement  manajemen  .Pg.  155  

Page 13: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

pelanggan, masalah pengoperasian bebas biaya dari suatu produk menjadi lebih penting. Karena dunia sedang menghadapi krisis, orang sangat menantikan untuk produk murah dan berkualitas. Harga menjadi prioritas untuk pelanggan. Kenaikan tingkat inflasi dan peningkatan pengangguran juga merupakan faktor untuk permintaan produk yang harganya lebih murah. Sosial, kultural (budaya), demografi dan lingkungan

Menurut analisis ini, menciptakan berbagai jenis kebutuhan yang berbeda untuk tipe konsumen yang berbeda juga dalam berbagai produk, layanan, dan strategi yang berbeda. Dalam pandangan sosial, karyawan harus memiliki manfaat atau keuntungan.

Akibatnya, setelah pensiun untuk kelompok baby boomer3, harus ada alokasi

dana untuk pensiunan untuk mendukung kehidupan mereka secara jangka panjang. Selanjutnya, produk yang diproduksi secara global harus memiliki kenyamanan dan tampilan yang menarik untuk digunakan oleh konsumen. Hubungan antar budaya harus ada, di antara para pelanggan dikarenakan nantinya akan memproduksi produk-produk berkualitas dengan harga fleksibel bagi keluarga kaya dan kelas menengah. Orang juga melihat ke depan untuk produk tanpa bahan kimia. Ini berarti bahwa produk ini bebas dari bahan kimia atau penambah atau perisa rasa dan itu dibuat dari bahan alami.

Technological

Komunikasi massa dan teknologi tinggi telah menciptakan pola budaya yang beragam di seluruh dunia. Revolusi teknologi dan penemuan itu memiliki dampak yang dramatis pada organisasi. Internet adalah mesin informasi dunia yang menyebarkan informasi kepada individu satu dengan yang lainnya di seluruh dunia, tercatat pengembangan teknolgi fiber optic generasi ke 3 sudah meningkat lebih jauh sehingga dalam satu serat fiberopticnya dapat membawa data sebanyak 10 triliun bits persecond4. Di satu di saru sisi iklan sudah memberikan prestasi yang tinggi dalam strategi pemasaran. Misalnya, memasarkan produk ke dalam facebook sehingga pengguna dapat melakukan pembelian secara Online. Pilihan ini akan memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk membeli produk yang mereka butuhkan. Kemajuan teknologi dapat menyebabkan siklus hidup produk berubah dan meningkat dalam segi distribusi produk. Teknologi Tinggi pada segi mesin juga dapat meningkatkan supply dari suatu produk dimana yang nantinya akan perusahaan akan mendapatkan profit.

                                                                                                               3  orang  yang  Lansia,  istilah  ini  mulai  muncul  setelah  PD  II  4  the  ShiftHappen  slide  53  (bisa  di  dapat  di  the  shift  happen.com  atau  di  slideshare.net)  

Page 14: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Porters Five Power

Diagram Radial atas adalah lima kekuatan model Porter. Ini membantu dalam Strategi Perusahaan untuk mengevaluasi pertumbuhan industri, perkembangan pasar dan Strategi organisasi disertai dengan penilaian intuitif yang baik. Perusahaan perusahaan besar seperti Starbucks membutuhkan sistem eksternal-audit yang sistematis dan efektif karena kekuatan eksternal antara negara-negara asing sangat beragam. Analisis Kompetitif dapat dibagi menjadi Five-Forces Porter. Kelima kekuatan adalah sebagai berikut:

1. Potential entry of new competitors 2. Potential development of substitute products 3. Bargaining power of suppliers 4. Rivalry among competing firms 5. Bargaining power of consumer Potential entry of new competitors menunjukkan keseimbangan antara

perusahaan yang berbeda di pasar. Ini juga merujuk pasangan baru setiap kali masuk ke pasar, mereka bisa menjadi ancaman bagi satu dan peluang bagi mitra pesaing lainnya. Karena semua entri baru dan perusahaan yang ada bersaing satu sama lain sehingga entri baru pasti akan berpengaruh pada setiap bertransaksi satu di pasar. pesaing Starbucks baru adalah McDonalds '"McCafe". Ada banyak resiko masuknya oleh pesaing potensial karena mulai rendah sampai biaya. McDonalds mampu menambahkan kopi khusus untuk layanan yang telah ada mereka untuk memasuki pasar spesial kopi. Ada potensi keuntungan pendapatan sebesar $ 125.000 per tahun yang bisa dibuat oleh setiap toko jika mereka berhasil memasuki pasar kopi spesial.

Page 15: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Potential development of substitute products juga membuat lingkungan

kompetisi di pasar di antara para mitra yang bersaing. Karena semua perusahaan ingin bersaing dalam hal kualitas dan product pengganti akan berlangsung lebih lama di pasar jika kualitas product pengganti lebih bagus terhadap product sebelumnya. Sekarang ini kopi sudah ada dalam bentuk kalengan dan botolan. Pilihan untuk membeli kopi botol juga murah dibandingkan dengan kopi di cangkir di toko Starbucks. Dengan fokus pada manajemen waktu, produk kalengan adalah pilihan utama.

Faktor lain yang juga memiliki dampak yang besar adalah Bargaining power of suppliers . jadi kalau barang nya kurang di pasaran maka produsen harus beli dgn harga yang lebih tinggi. Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Starbucks telah melalui situasi ketika harga biji kopi dunia meningkat dengan pemasok pada tahun 2001. Starbucks tidak punya pilihan selain membeli dengan harga mahal dari pemasok.

Kemudian, Starbucks memutuskan untuk mempersiapkan dokumen perjanjian

mengenai pembelian biji kopi pada harga tetap. Tapi masih ada tawar menawar bagi pemasok dalam segi inovasi teknologi seperti mesin kopi latte otomatis, dan mesin espresso, dll karena tidak banyak pemasok peralatan tersebut jika di bandingkan dengan pemasok biji kopi. Starbucks dapat melakukan Backward Strategy untuk mendapatkan kontrol atau kepemilikan terhadap pemasok.

Rivalry among competing firms adalah yang paling kuat dari 5 kekuatan

kompetitif. pesaing utama Starbucks adalah restoran, toko-toko khusus kopi, toko donat, supermarket dan semua toko yang menjual kopi panas dan dingin. Pada tahun 2009 ada 14000 gerai toko spesialitas kopi di AS sendiri. Starbucks juga menghadapi persaingan dari kopi nasional manufaktur yang didistribusikan kopi mereka melalui supermarket harga mereka lebih murah dibandingkan dengan Starbucks. Pokoknya, Starbucks merasa bahwa keunggulan layanan mereka dan kualitas tinggi kopi mereka adalah kekuatan terbesar mereka. Selain ini Starbucks dapat menurunkan harga atau menambah fitur di toko mereka dan juga dapat meningkatkan iklan mereka di seluruh dunia.

Last but not least adalah Bargaining power of consumer kekuatan tawar menawar konsumen. Ketika pelanggan besar terkonsentrasi membeli dalam volume, kekuatan tawar menawar mereka merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Hal ini akan muncul ketika terjadi konsumen mendapatkan produk yang lebih murah dari kompetitor saingannya. Pelanggan tidak benar-benar memiliki daya tawar ketika itu menyangkut kepada kopi kualitas premium seperti Starbucks. Skala bisnis Starbucks semata mata mengurangi daya tawar dari setiap kelompok pembeli tunggal.

Page 16: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Porters Five Force Tabel

Porters Five Power Rate Deskripsiindustry profitability

Rivalry AmongCompetiting Firm

HIGH

Ada persaingan yang ketat dalam marketkopi antar coffee shop yang ada yangberjuang untuk mendapatkan pelanggan.Ada coffe shop lokal yang menawarkanproduct yang spesial untuk memikatpelanggan potensial. Restoran membukalebih awal dan menutup lebih lama ataulebih malam untuk mengakomodasipelanggan di mana saja. Dengan 85%konsumen kopi membawa kopinyasembari pergi kerja dan kenyamananmerupakan faktor utama

LOW

Potential Of NewCompetitors HIGH

Ada banyak resiko masuknya pesaingyang potensial . McDonalds mampumenambahkan kopi untuk layanan yangmereka yang basis awalnyaadalahjunkfood mereka memasuki market kopi.Ada potensipendapatan sebesar $125.000 per tahun pendapatan yang bisadi dapat oleh setiap toko baru mereka.

LOW

Potential Developtment OfSubstitute Product

HIGH

Air adalah substitute yang sehat bagi kitadan gratis. Pilihan untuk membeli airbotolan juga murah dibandingkan dengankopi. Dengan fokus pada hidup sehat, airadalah pilihan utama.

LOW

Bargaining PowerOf Supliers HIGH

Ada bargaining power of supplier untuk inovasi teknologi seperti mesin kopi latte otomatis , dan mesin espresso, dll karena tidak banyak sebanyak seperti pada supplier kopi

LOW

Bargaining PowerOf Consumer HIGH

Pelanggan tidak benar-benar memilikidaya tawar ketika menyangkut kopipremium seperti Starbucks. Skala bisnisStarbucks semata mata mengurangi dayatawar dari setiap kelompok pembelitunggal .

LOW

Page 17: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Starbucks CPM (Competitive Profile Matriks)

Starbucks menunjukkan nilai tertinggi dan yang kedua tertinggi adalah Café DeExelso dan yang terakhir adalah Gloria Jean yang menunjukkan Skor terendah pada The Competitive Profile Matrix (CPM). Mengenai beratnya kualitas produk (0,20) dan itu adalah item paling penting pada daftar critical succsess factor. Skor Starbucks pada faktor ini merupakan yang tertinggi di dibandingkan dengan dua pesaing utama mereka, Exelso dan Gloria dan mencerminkan keunggulan kompetitif khas di pasar. Costumer Service pada 0,17, imbalan kerja pada 0.10 dan ekspansi global pada 0,15 mengindikasikan level yang tinggi dan penting pada CPM. Dari segi Advertising yang ada pada 0,10, di CPM tidak mencerminkan suatu level yang tinggi pada segi critical succsess factor, tetapi itu merupakan informasi yang berharga yntuk di analisis dibandingkan dengan CPM pesaing mereka. Rate dan skor terendah pada Starbucks ada pada faktor daya saing harga, karena harga Kopi Starbucks jauh lebih mahal di bandingkan dengan kompetitornya.

Critical Succses Factor

Weight (WT)

Rating WT Score Rating WT Score Rating WT Score

Advesrtising0.1 4 0.4 4 0.4 3 0.3

Product Quality0.2 4 0.8 3 0.6 2 0.4

Price Competitiveness

0.05 2 0.1 3 0.15 3 0.15

Management0.08 3 0.24 2 0.16 3 0.24

Financial Position0.05 3 0.15 3 0.15 2 0.1

Costumer Loyalty0.1 3 0.3 2 0.2 2 0.2

Global Expansion0.15 4 0.6 2 0.3 2 0.3

Employee Benefit0.1 4 0.4 2 0.2 2 0.2

Costumer Service0.17 3 0.51 2 0.34 2 0.34

TOTAL 1 3.5 2.5 2.23

Starbucks CPMStarbucks Café DeExelsoGloria Jeans Coffee

Page 18: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Eksternal Factor Evaluation Matrix (EFE)

Dari data diatas maka kita bisa menghitung nilai yang ada pada kekuatan

Opportunities dan pada Threats. Seperti pada di bawah berikut : Bobot Opportunities = 0.6+0.3+0.2+0.3 = 1.4/0.45 = 3.11 Bobot Threats = 0.45+0.6+0.2 = 1.25/0.45 = 3.11

External Evaluation Matrix di Bandingkan berdasrkan 2 daftar di atas. Keduanya penting untuk perusahaan. Itu diidentifikasikan sebagai peluang dan ancaman dari suatu perusahaan. Factor itu berelasi antara 1 sampai dengan 4, yang diman 4 adalah yang paling tinggi dan 1 adalah yang paling rendah. Weight Score tertinggi di katakan sebagai factor yang paling penting. Factor yang paling penting mungkin adalah threat (ancaman) atau sebuah opportunity (peluang), dan dalam kasusu ini factor yang terpenting itu adalh opportunity (peluang). Peningkatan tingkat

Key External Factor

OpportunitiesWeight Rating Weight

Score

Globalisasi membuat lebih mudah suatu perusahaan memasuki pasar international

0.15 4 0.6

Orang-orang mencari jaringan internet yang mudah dan murah

0.1 3 0.3

Makanan yang cepat saji mulai terkenal dan di gandrungi karena mengurangi waktu dalam penyajiannya

0.1 2 0.2

Permintaan terhadap product yang bebas kimia dan bahan produk yang sehat

0.1 3 0.3

Threats

Peningkatan pada Rate Inlfasi yang menciptakan demand produk yang lebih murah

0.15 3 0.45

Banyak Produsen yang memberikan harga yang murah untuk memberi kesan terhadap para pelanggannya

0.2 3 0.6

Peningkatan ekonomi pada Hypermarkets dan Supermarkets

0.1 2 0.2

Total 0.9 2.65

Page 19: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

inflasi menciptakan permintaan dibawah harga produk datang sebagai ancaman yang paling penting untuk perusahaan.

Intinya juga masih ada peluang ntuk menaikan growth dari perusahaan. Itu dikenal dengan factor yang mana membawa sebagian besar weight itu dititik beratkan. Globalisasi membuat lebih mudah untuk memasuki pasar internasional yang merupakan peluang yang bagus untuk Starbucks. Dilihat dari total weight score sebesar 2.78 Starbucks secara umum tidaklah terlalu efektive dalam menanggapi CFS5 yang ada pada saat ini.

Bagaimanapun juga subject ini tergantung pada analisis lebih lanjut terhadap bobot masing skor pada peluang dan ancaman. Berdasarkan hitungan di atas opportunities (peluang) masih lebih efektive untuk di tanggapi. Tapi Starbucks tetap harus memikirkan bagaimana untuk mengurangi threats (ancaman) untuk focus terhadap tantangan masa depan. Analisis Internal Internal Factor Evaluation Matrix

Key External Factor Weight Rating Weight Score

Strenght

Ekspansi Market ke China,Brazil, Russia dan Indonesia 0.21 4 0.84

Membuat Lingkungan kerja yang nyaman 0.1 4 0.4

Menetapkan standar yang tertinggi dalam hal segi servis 0.1 3 0.3

Starbucks mempunyai keuntungan dalam segi hal monopoli dari para pesaingnya 0.1 3 0.3

Memiliki Etos tentang air sehat dan tidak menggunakan bahan kimia untuk campuran kopi 0.12 4 0.48

Launching Penjualan Frapppucino di Jepang dan Taiwan. 0.8 3 0.24

Weaknesses

Harga kopi Starbucks Yang Cenderung Mahal 0.1 2 0.2

Marketing yang kurang dan mengiklankan product itu juga masih kurang 0.07 2 0.14

Product Starbucks di Supermarket masih belum ada, andaipun ada Cuma beberapa dan terbatas 0.12 2 0.24

TOTAL 1 3.14

                                                                                                               5  Costumer  Food  Service  (penerj)  

Page 20: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Total Weight Score untuk EFE Matrix (Strenght) TWS = Σweight score(S)/Σ weight =2.56/ 0.71 = 3.60 Total Wieght Score untuk Weakness TWS = Σweight score (W)/Σ weight = 0.58/0.28 = 2

Evaluasi Faktor Internal (IFE) Matrix adalah suatu ringkasan langkah dalam melakukan internal audit strategi manajemen. Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan utama dan kelemahan dalam bidang fungsional bisnis, dan itu juga menyediakan basic untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area tersebut. Berdasarkan kunci Faktor Internal, faktor keunggulan yang paling menguntungkan Starbucks adalah memperluas perusahaannya dalam menjangkau pasar ke cina, Brasil dan Rusia. Ini adalah pasar yang sangat besar dan pasti akan meningkatkannya growth dari Starbucks itu sendiri.

Strategi dari Starbucks adalah kualitas service dari Starbucks, menjual kopi

berkualitas tinggi dan manajemen perusahaan Starbucks yang merupakan factor yang penting. Hal ini karena Starbucks 'menyediakan lingkungan kerja yang besar dan memperlakukan satu sama lain dengan hormat dan mengargai hak masing masing. Selain itu, Starbucks mempunyai ethos 8 juta air sehat6 dan juga tidak menggunakan bahan kimia untuk kopinya. Ini juga merupakan kekuatan yang besar dari Starbucks karena kopinya tidak menggunakan bahan kimia dan hazelnut yang di oakai untuk camouran rasanya adalah Jenis Hazelnut asli, bukan perisa makanan.

Karena total skor Starbucks adalah 3,14 , maka umumnya Starbucks efektif

dalam mengatasi CFS yang ada pada saat ini. Tapi tetap, kelemahannya juga tinggi yaitu 2,00 , itu merupakan nilai kelemahan yang sangat tinggi, ini berarti bahwa Starbucks masih lemah dalam mengidentifikasi kelemahan.

Sejak Starbucks 'memiliki kekuatan sendiri untuk meningkatkan growth perusahaan, dia juga memiliki kelemahan, yaitu, Harga kopi yang dijual di Starbucks lebih tinggi dibandingkan dengan toko lain. Ini adalah utama kekuatan untuk pesaing lainnya untuk menyaingi Starbucks dalam segi harga.

Selain itu, Starbucks memasarkan produk nya secara matang melalui advertising. Mereka hanya berfokus dan tetap yakin bahwa kualitas kopi mereka yang baguslah yang akan menarik para konsumen. Bagaimanapun juga perlu adanya analisis yang lebih lanjut tentang analisis Kekuatan dan Kelemahan Starbucks lebih lanjut dan detail lagi. Berdasarkan pada perhitungan, seperti ditunjukkan dalam tabel di atas, bisa di kaji bahwa Starbucks lebih efektif terhadap segi kekuatannya yaitu keoada “Stenght” , tapi tetap Starbucks harus mencari cara untuk menanggulangi kelemahan yang ada pada diri Starbucks agar nantinya akan bisa menghadapi tantangan yang ada pada masa depan.

                                                                                                               6  program  Starbucks  dalam  menggunakan  air  sehat  dalam  pembuatan  kopi  (Schult)  

Page 21: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

SWOT Analisis

!"#$%&'" ($)*%$!!+!,- (,!"#$%&'()*&$+()*&$+$%("*(,-'%$.(/+$0'1.(2%3'$.(45&&'$.(6$%('%37%*&'$8

9$+:$("7#'(;<$+)5="&(>$%:(?$-$1(3'()$%3'%:"$%(3*%:$%("7?#*<'<7+%>$

!.- (.

@*?)5$<(1'%:"5%:%("*+A$(>$%:()$:5&(3$%(%>$?$%(5%<5"("$+>$B$%8

C5+$%:%>$(&*:'(#*?$&$+$%(3$%(D3E*+<'&'%:(<*+-$3$#(#+735"('<5(&*%3'+'

!/ (/@*%*+$#"$%(;<$%3$+((>$%:(<'%::'(#$3$("7#'%>$(?$5#5%(#$3$(&*+E'&%>$8

F+735=<(;<$+)5="&(<'3$"($3$G(A$+$%:(3'(&5#*+?$+"*<

!0

?*?'1'"'("*5%<5%:$%(?7%7#71'(>$%:(?*1*)'-'(#$+$(&$'%:$%%>$8!1@*?)*1'(*<-7&($'+()*+&'-(5%<5"(H(A5<$("5)'"(3$%(<'3$"(?*%::5%$"$%()$-$%("'?'$(3$1$?(=$?#5+$%(!2I$5%=-'%:(J+$#5='%7(3'(K*#$%:(3$%(L$'B$%

3443#"5%6"6$! !3+!"#)"$&6$! (3+!"#)"$&6$!3, !,7!.73,73.73/ (,7(.73,73/

M17)$1'&$&'(?*?)5$<(A$1$%(?$"'%(?53$-(5%<5"(?*?$&5"'('%<*+%$&'7%$1

@*?)5$<('"1$%(<*%<$%:(A$+'%:$%('%<*+%*<(:+$<'&(NO+**(P'O'(Q7%*R(3$%(;*+E'&(>$%:(?*?5$&"$%

C5+$%:'(9$+:$(3$%(?*%:'"1$%"$%(#+735"%>$(3'(?$%$(?$%$.)*+)$:$'(?$=$?(<*?#$<(3$%(?*3'$

3. !1730 (,7(/73/

S+$%:(7+$%:(?*%=$+'(A$+'%:$%(P'O'(:*+$<'&

;<$+)5="&(&*-$+5&%>$(?*%$'"$%(#+735=<(&*-$<(?*+*"$("*(;5#*+?$+"*<(&*)$:$'?$%$(#*+?'%<$$%($"$%('<5(&$%:$<(<'%::'

@*1$"5"$%(4T6(;<+$<*:'*&(5%<5"(?*%A5$1(#+735"(3'(&5#*+?$+"*<(3*%:$%(-$+:$(?5+$-(<$#'(<$%#$(?*%:5+$%:'("5$1'<$&(

3/

@$"$%$%(,*#$<(&$A'(3$#$<(?*%:5+$%:'(B$"<5(>$%:(3'()5<5-"$%(3$1$?(#*?*&$%$%(3$%(<5(3'&5"$'(71*-("7%&5?*%

Page 22: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

THREATS ST Strategies WT Strategies T1 S2,S3,S4,T1,T2 W1,W2,T1,T2

Adanya kenaikan suku bunga dan permintaan akan produk yang lebih murah

Starbucks perlu merubah stategi pemasarannya dengan mengurangi harga untuk bisa bersaing dengan kometitornya dalam segi harga

menciptakan produk komplementer yang berharga murah dan berkualitas tinggi untuk menarik konsumen.

T2 W3,T3

Banyak Perusahaan yang menetakan harga yang jauh lebih murah untuk menarik konsumen

Starbuks harus menemukan cara untuk mengurangi resiko di saat produk mereka di jual di supermarket

T3

Peningkatan di Hypermarket dan Supermarket

Space Matrix Financial Strengths

Note : +6 = Best +1 = Worst

Rating

Aktiva Starbucks dibiayai melalui ekuitas dan akan aman jika kreditor mulai permintaan pembayaran utang. Utang jangka panjang terhadap ekuitas rasionya terbilang kecil

5

Pengembalian Aset Starbucks rasio menunjukkan bahwa pada tahun 2010, efisiensi penggunaan aktiva untuk menghasilkan produkt telah meningkat dari 13,2% menjadi 14,7%

4

Starbucks Revenue mengalami peningkatan sebesar $10.707.400 pada 9/2010 di bandingkan dengan tahun lalu, yaitu sebesar $9.774.600 12/2009

4

13

Page 23: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Industry Strengths

Note : +6 = Best +1 = Worst

Environmental Stability

Note :

-1 = Best -6 = Worst

Competitive Advantages

Note : -1 = Best -6 = Worst

RatingKopi Starbucks Liqueur menjadi produk terbaru yang akan segera top, dengan gross sales lebih dari 8 juta per tahun

4

Starbucks sudah bekerja sama dengan maskapai penerbangan yang ada di Amerika untuk menyediakan kopinya di setiap penerbangan

3

Starbucks ada dimana-mana, membuat akses mudah bagi para konsumen.

5

12

RatingHarga Product dari Starbucks cenderung lebih mahak bila di bandingkan dengan kompetitornya

-4

Permintaan agar product Starbucks ada di supermarket tinggi. Tapi bila Starbucks melakukan itu maka akan memberikan resiko yang tinggi terhadap produk Starbucks karena kebanyakan konsumen tidak tahu bagaimana cara untuk mengolah kopi seperti yang dilakukan barista

-2

kenaikan harga biji kopi pada tahun 2001 yang memaksa Starbucks untuk menaikan harga kopi,makanan dan minuman lainnya pada toko retail mereka.

-3

-9

RatingKopi Starbucks dan makananya secara kualitas tinggi sudah di olah oleh karyawan mereka yang terlatih

-1

Starbucks kerja sama dengan T-Mobile untuk akses free Wifi di seluruh gerai kopi mereka di Amerika

-1

Toko starbucks dimana mana dan akan membuka lagi sebanyak 44.000 toko secara worldwide

-2

Konsumen dari Starbucks adalah para pencipta kopi-2-6

Page 24: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Rata-rata dari FS 13/3 = 4.3

Rata-rata dari IS 12/3 = 4.0

Rata-rata dari ES -9/3 = -3.0

Rata-rata dari CA -6/4 = -1.5

Arah koordinat : X- Axis : 4.0 + (-1.5) = 2.5

Y- Axis : 4.3 + (-3.0) = 1.3

SPACE MATRIX

Starbucks harus mengejar Strategi pada tahapan Aggressive dan merupakan Quadrant I juga dalam Grand Strategy Matrix. Strategi yang ada dalam strategis aggressive adalah Backward Integration, Forward Integration, Market Penetration, Market Development, Product Development, dan diversification baik itu Related maupun Unrelated.

-4.8 -4 -3.2 -2.4 -1.6 -0.8 0 0.8 1.6 2.4 3.2 4 4.8

-2.4

-1.6

-0.8

0.8

1.6

2.4

(2.5, 1.3)

AGGRESSIVE

COMPETITIVEDEFENSISVE

CONSERVATIVE

Page 25: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

BCG Matrix

Summary Dari BCG Matrix

Boston Consulting Group atau lebih dikenal dengan BCG matriks adalah suatu matriks yang bisa meningkatkan upaya perusahaan multidivisional untuk merumuskan strategi. Matriks ini memungkinkan organisasi multidivisional untuk mengelola portofolio bisnis dengan memeriksa posisi pangsa pasar relatif dan laju pertumbuhan setiap industri divisi relatif terhadap semua divisi lain dalam suatu organisasi. Starbucks diukur untuk mengidentifikasi diamana posisi strategi perusahaan pada Boston Consulting Matrix. BCG Matriks, terdiri 4 divisi , yaitu Question Marks, Star, Cash Cows, dan yang terakhir adalah Dogs. Dalam kuadran divisi I, menunjukkan rendahnya Starbucks di posisi pasar, industry dengan pertumbuhan tinggi. Perusahaan membutuhkan uang tunai yang todak sedikit dan generation cash yang rendah.

STARS

II

Starbucks

• Bacward,Forward, or Horizontal integration

• Market Penetration • Market Development • Product Development

QUESTION MARKS

I

• Market Penetration • Market

Development • Product

Development • Divestiture

CASH COWS

III

• Product Development • Diversification • Retrenchment • Divestiture

DOGS

IV

• Retrenchment • Divestiture • Liquidation

INDUSTRY  SALES  RATE  

 HIGH   MEDIUM  

HIGH  

MEDIUM  

LOW  

 

LOW  

 

RELATIVE  MARKET  SHARE  POSITION  

Page 26: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Divisi ini memutuskan untuk memperkuat untuk mengejar strategi intensif.

Divisi kuadran II, mengidentifikasi peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas. Divisi Stars banyak relative market sharenya dan pertumbuhan industry tingkat tinggi. Dalam meyakinkan investasi besar untuk mempertahankan atau memperkuat posisi dominan mereka. Selanjutnya di kuadran III, Cash Cows dengan posisi pangsa pasar relatif tinggi tetapi bersaing dalam industri pertumbuhan yang rendah, sedangkan divisi ini akan berhasil mempertahankan posisi yang kuat untuk selama mungkin.

Dan yang terakhir adalah pada kuadran IV Dogs memiliki posisi pangsa pasar

relatif rendah dan bersaing lambat atau tidak ada industri pertumbuhan pasar. Divisi ini lemah terhadap posisi internal dan eksternal dan sering dilikuidasi, divestasi atau Retrenchment. Retrenchment bisa menjadi strategi yang terbaik untuk dipakai karena banyak “Dogs” yang akan bangkit kembali, setelah aset yang sulit dan pengurangan biaya, menjadi layak, dan menjadi divisi yang menguntungkan, dan akan menjadikan posisi saham yang tinggi.

Selain itu, Starbucks Laporan Income Statement menunjukkan Pendapatan

bersih ini berturut-turut meningkat antara tahun 2008 sampai 2010. Pendapatan pada tahun 2008 adalah $ 10.383.000, sedangkan $ 9.774.600 pada tahun 2009, $ 10.707.400 pada tahun 2010. Jadi kesimpulannya, Starbucks telah diidentifikasi ada di divisi STAR. Divisi ini merupakan peluang Starbucks dalam jangka panjang untuk pertumbuhan dan profitabilitas. Sementara, divisi ini memiliki pangsa pasar relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan industri dan kemudian mereka akan menerima investasi besar. Divisi itu antara lain adalah Forward, Backward, dan Horizontal Integration, Market Penetration, market Development dan Product development akan di pertimbangkan sebagai factor yang akan menumbuhkan Perusahaan.

Page 27: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Kesimpulan Kesuksesan Starbucks di capai dari beberapa factor, yaitu :

• Kualitas yang luar bisa dalam hal Kopi • Servis yang bagus yang di berikan di setiap took • Pertumbuhan toko toko Starbucks baru tiap harinya di seluruh penjuru Dunia

Faktor-faktor ini tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga reputasi di antara para pecinta kopi. Starbucks menghadapi persaingan yang aggressive di segala area di dalam bisnis mereka. Pasar untuk masing-masing segmen bisnis mereka ditandai oleh persaingan ketat di antara perusahaan-perusahaan besar dengan posisi yang sudah stabil karena sudah berdiri lama dan sejumlah besar perusahaan berkembang yang baru dengan pertumbuhan yang cepat. Bagaimanapun juga, seperti Starbucks memiliki kapasitas keuangan yang baik dengan strategi yang baik, ia dapat mengatasi semua pesaing untuk ber performance tinggi sebagai pemasok kopi kelas pertama.

Page 28: Journal Starbucks Analisis-Strategic Choice

Starbucks Strategic Choice by DS

University Al-Azhar of Indonesia⎯Management Strategic

Reference Behar,Howard.2008.It’s Not About The Coffee:PT Gramedia Pustaka Utama L.Draft, Richard.2008.Management:Salemba Empat http://investor-sarbucks.com/pheonix http://www.asiaing.com/Starbucks-2008-annual-report.html http://www.tiua.edu/pages/class_sites/lyasen/businessmgmt08/Group2/index_files/Page296.htm http://www.rotman.utoronto.ca http://www.icmrindia.org/casestudies/catalogue www.docstoc.com www.Starbucks.com http://totaltrust.wordpress.com/2009/02/09/Starbucks-to-downsize-close-300-stores/ http://emerging-entrepreneurs.blogspot.com http://www.wikinvest.com/stock/Starbucks_(SBUX)/Data/ROA http://finapps.forbes.com/finapps/jsp/finance/compinfo/Ratios.jsp?tkr=SBUX http://finapps.forbes.com/finapps/jsp/finance/compinfo/IncomeStatement.jsp?tkr=SBUX http://articles.moneycentral.msn.com/News/AStarbucksOnEveryCorner.aspx http://uai.ac.id.com