journal reading radiologi print
DESCRIPTION
rontgenkuTRANSCRIPT
JOURNAL READING
Oleh :ISTI AIRLANGGA
01.207.5503FK UNISSULA
RSUD RAA SOEWONDO PATI
LATAR BELAKANG
• Chest radiography (CR)paling sering digunakan dalam praktik kedokteran untuk :– Membantu menegakkan diagnosis penyakit paru– Mengetahui efek dari terapi yang diberikan– Memonitor pasien dengan kelainan paru
• Computed tomography (CT)memiliki sensitivitas yang lebih besar dibandingkan CR untuk mendeteksi lesi intrapulmoner yang kecil
• Keunggulan CR dibandingkan CT:– Harga lebih murah– Radiasi lebih kecil– Mudah diakses
• Skrining Ca parudengan pemeriksaan sitologi atau CR konvensionaltidak memuaskan
• Skrining Ca paru dengan CR konvensionaltidak dianjurkan
• Pada penelitian ini :– Menggunakan CR digitalanalog dengan CR
konvensional – Pada CR digitalmodern, detektor kuantum
tinggiperforma dalam visualisasi struktur paru > CR konvensional
– Sedikit informasi tentang kemampuan CR digital modern dalam skrining Ca paru
TEKNIK DIGITAL CR
SKEMATIK DIGITAL CR
TUJUAN
• Untuk mengetahui kemampuan CR digital dalam mendeteksi Ca paru
STUDY POPULATION
• Tempat pengambilan sampelUtrecht dan Groningen, Netherlands
4938 pasien
Skreening dgn low dose CT scan
65 pasien Ca paru
Informed consent
Follow up selama 1 tahun sampai Juli
2007
Kelompok penelitianTotal populasi : 4873
Case cohort (65)
Pasien tanpa COPD, akut CVD, penyakit reumatik, pre ops
bedah CV, demam, trauma, malaise
CT Scan low dose dan pemeriksaan
histology (+)
All noncases- control (4801)Control (72)
Foto CR digital
55 pasien
10 pasien tidak
menjalani CR digital
All noncases- control (4801)
HASIL DAN EVALUASI SKRINING CT SCAN
• Berdasarkan protokol Nelson• Volume dan rerata diameter nodul dinilai
dengan software volumetric (lung CARE; siemens, Erlangen, dan Germany)
HASIL DAN EVALUASI CR DIGITAL
• Hasil CR dinilai oleh 4 radiologist independent:– Pengamat A dan Bahli radiologi thoraks,
pengalaman > 20 th– Pengamat Cahli radiologi umum, pengalaman
>20 th– Pengamat Dresident radiologi tingkat III,
pengalaman dan interest di radiologi thoraks
Penilaian Nodul• Nodul <5 mm dan calcified granulomaseksklusi
• Jika lesi > 1tandai yang dominan• Jika lesi benar-benar terlihatTRUE POSITIVE• Waktu pembacaan 140-175 menit untuk semua kasus/ pengamatrata-
rata 70-97 dtk/foto• Setelah data terkumpul, pengamat A, dengan hasil CT scan, menentukan
ada atau tidakny lesi yang tidak terlihat oleh semua pengamat
Level Penilaian
I No lession
II Irregularity, probably no lession
III Indeterminate for the presence of a lession
IV Lesion probably present
V Lession definitely present
ANALISIS STATISTIK
• Menggunakan program Nested case control setup Nelson trial
• Data kategori di uji dengan Chi-Square• Data kontinue diuji dengan student t-test• Dengan asumsi sensitif CT 100%, Confidence
Interval dihitung dengan Wilson score
4 Parameter yang digunakan untuk menilai performa CR sebagai salah satu alat
skrining Ca paru• Analisis kurva Lokalisasi ROC (Receiving
Operasional Characteristic)• Sensitivity dan spesificity• Jumlah unit CT work-up/ setiap CR positif Ca• Total presentasii keganasan yang ditemukan
pada CT work-up
• P<0,05 signifikan
HASIL PENELITIAN
• POPULASI STUDY tidak ada perbedaan bermakna
• KEGANASAN Rata-rata diameter nodul 6,8-50,7 mm
• Lesi terbanyak di lobus kanan (25), lobus tengah kanan (3), lobus bawah kanan (9), lobus atas kiri (8), lobus bawah kiri (10)
• Pada foto PA26 lesi tersamarkan oleh struktur anatomihilus (7), clavicula (9), jantung (3), costa (6), recessus diafragma (1)
• 24 lesi (44%) dapat dideteksi oleh pengamat, 7 lesi (13 %) tak seorangpun mampu mendeteksi (3 diantaranya tidak mampu dideteksi CR/CT)
• Rata-rata diameter lesi yang dapat dideteksi oleh pengamat11,8-17,1 mm sedangkan Rata-rata diameter lesi yang tidak dapat dideteksi oleh pengamat10,6-11,1 mm (p=0.001)BERBEDA BERMAKNA
PARAMETER-PARAMETER• LOCALIZATION ROC ANALYSIS
• Lokalisasi ROC digunakan untuk menilai ada atau tidaknya perbedaan bermakna antar pengamat dengan memakai software khusus
• pengamat A dan B lebih baik dibandingkan pengamat C dan D
• Yang berbeda bermakna hanya pengamat A dan C (p<0.05)
• SENSITIVITY• Pada Level 5 :
Sensitivitas CR 18%-49%
Spesificitas CR 92%-97%
• Pada Level 4 : Sensitivitas naik jadi
36% (pada pengamat D), dan 73% (pada pengamat A)
Spesifisitas naik jadi 99%
• Sebagian besar lever 5 dapat dideteksi PPV sebagai keganasanA (82%), B (84%), C (71%), D (100%)
• JUMLAH WORK-UP CT per Ca yang terdeteksi CR– Lesi level 51-24/ Ca paru– Lesi level 44-46/ Ca paru
• PERSENTASE TOTAL KEGANASAN YANG DIDETEKSI DENGAN CT– Persentase total 53% pada 13 work-up CT/ca paru– Persentase total 18% pada 1 work-up CT/ca paru– Pada semua pengamat persentase total insiden
terdeteksi keganasan meningkat jika CI diturunkan
DISKUSI
• Di era digital, CR layak diperhitungkan untuk mendeteksi ca parutergantung pemeriksanyatindak lanjut dengan pemeriksaan yang lebih sensitif
• Deteksi keganasan dgn CR 37-38% (level 4)• Dengan CR saja 22-63% keganasan tak terdeteksi
kecuali dengan CT• Meski ahli, hanya 90% deteksi tercapai, bila pada CI
rendah (level 1 dan 2)work up CT bisa false positive
• 62 work up CT/Ca pada 3191 CT semua kasus tetap ada 3 ca yang tdk terdeteksi
• Jadi digital CR tidak lebih baik dari low dose CT dalam mendeteksi ca paru
• Walau demikian > setengah CR mampu mendeteksi lesi sesuai CT mungkin karena faktor randomisasi
• Analisis ROCpengalaman dan latihan khusus baik dalam mendeteksi (A dan B)
• KETERBATASAN tidak ada referensi standar
KESIMPULAN
• Angka tinggi deteksi lesi keganasan pada digital CR dicapai pada stage yang terlihat pada CT skrining, tetapi dengan mengabaikan spesifiti dan work up CT yang dilakukan
• Kemampuan deteksi lesi digital CR tergantung keahlian, ketelitian dan pengalaman pengamat
• Digital CR tidak lebih baik dari skrining CT dalam mendeteksi Ca paru
CRITICAL APPRAISAL
• JUDUL
– Judul tidak terlalu panjang tidak lebih dari 12 kata
– Judul menggambarkan isi penelitian– Judul dibuat dengan kalimat yang sederhana,
tidak menggunakan singkatan, dan menggunakan kalimat positif
• PENULIS– Susunan penulis sesuai dengan bidang masing-
masing
• PENERBIT– Jurnal ini diterbitkan oleh sumber rujukan
biomedis yang terpercaya yaitu Journal of Radiology Vol.255,Number 2
• ABSTRAK– Dalam satu paragraf– Mencakup komponen IMRD (Introduction, Methods,
Result, Discussion)– Jumlah kata : 304 kataseharusnya kurang dari 250
kata
• PENDAHULUAN– Terdiri dari 3 paragraf/ bagian– Bagian pertama dan kedua mengemukakan alasan
dilakukan penelitian– Bagian kedua mengemukakan hipotesis atau tujuan– Didukung oleh pustaka yang kuat dan relevan
METODE• desain penelitianmetode CASE-CONTROL
STUDY• tempat dan waktu penelitianUtrecht and
Groningen, the Netherlandwaktu 1 tahun sampai Juli 2007• populasi dan sampelsudah dijelaskan cara
pemilihan sampel tetapi tidak dijelaskan estimasi besar sampel (alasan, rumus yang digunakan); populasi target, populasi terjangkau dapat ditentukan• kriteria inklusi dan eksklusi dijelaskan
Lanjutan METODE
• Informed consent sudah dilakukan• rencana analisis data:–cara analisis yang akan dipakai disebutkan–batas kemaknaan disebutkan–power penelitian tidak disebutkan–program komputer yang dipakai
disebutkan
HASIL
– Penulisan hasil disajikan dalam bentuk narasi yang diperjelas dengan tabel ,grafik,dan gambar untuk memvisualisasikan datamemudahkan pembaca untuk memahami
– Tidak disertai komentar/ulasan– Tidak mengulang apa yang sudah terdapat dalam tabel– Disertai tabel karakteristik subjek penelitian– Disebutkan jumlah subjek yang diteliti– Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil– Disertakan interval kepercayaan
DISKUSI
– Menganalisis makna hasil penelitian dengan didukung pustaka yang memadai
– Tidak mengulang apa yang sudah disampaikan pada HASIL
– Membahas hubungan hasil dengan teori/ penelitian terdahulu
– Mencakup keterbatasan (dampaknya terhadap hasil), kesimpulan, saran
UCAPAN TERIMA KASIH
• Tidak ada ucapan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
– Disusun sesuai aturan jurnalmenggunakan sistem nomor (Van Couver)
– Kepustakaan yang digunakan secara garis besar up to date (rentang tahun terbit pustaka dekat dengan jurnal ini <10 tahun)
– Semua yang tertulis pada daftar pustaka sesuai dengan yang tercantum pada naskah dan sebaliknya