jobsheet 10 laporan praktikum manajemen bandwidth 1107008 - lukmanul hakim.docx

18
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER “Manajemen Bandwidth” JOBSHEET 10 OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA

Upload: lukmanul-hakim-pulungan

Post on 21-Jan-2016

127 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER

“Manajemen Bandwidth”

JOBSHEET 10

OLEH :

LUKMANUL HAKIM

1107008/2011

3F3,4

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

A. TUJUAN

1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan

memahami Banadwidth Access.

2. Mahasiswa mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router

MikroTik.

3. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue

simple.

4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue

tree.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Router MikroTik.

2. PC Client.

3. Switch atau Hub.

4. Kabel UTP.

5. Layanan Access Internet.

C. TEORI PENDUKUNG

Bandwidth didalam jaringan Komputer sering digunakan sebagai suatu

sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik

ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis Bandwidth

ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam

Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai

Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara

umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman

informasi yang lebih besar.

Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah

Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk

didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan

seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini

memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila

sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang

Page 3: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan

dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidthakan berdampak pada kecepatan

transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki

Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki

Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk

aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti

videoconferencing. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat

atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth yang

ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya.

Sedangkan penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang

ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan

semakin tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah

teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada

diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan

dalam hal konsumsi Bandwidth.

Router MikroTik menyediakan fasilitas untuk pengaturan bandwidth,

sehingga dengan adanya fasilitas ini seorang administrator jaringan bisa

mengelola/membatasi bandwidth kepada tiap-tiap client.Bandwidth Limiter (queue)

pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara umum

ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple queue. Administrator jaringan boleh

memilih salah satu dari kedua bentuk manajemen bandwidth tersebut.

Page 4: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

D. LANGKAH KERJA

1. Persiapan LAN

a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal Elektronika

yang terhubung ke internet via Jaringan UNP, seperti topologi berikut :

b. Sebelum melakukan pengaturan bandwidth, pada router mikrotik konfigurasi

hal-hal berikut :

- Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan

Elektronika beri nama public.

- Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan

Local beri nama local.

- Konfigurasi Routing

- Koonfigurasi NAT

c. Kaonfigurasi IP Address tiap-tiap PC Client.

2. Manajemen bandwidth jenis queue simple

Queue Simple merupakan cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP

Address atau subnet. Perhatikan illustrasi berikut :

Page 5: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

Berikut ini adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple :

a. Melalui aplikasi Winbox, pilih menu New Terminal.

b. Berikut ini adalah perintah konfigurasi queue simple.

[admin@MikroTik] > queue simple

[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client1

interface=lan target-address=192.168.1.2/32 maxlimit=64000/128000

[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client2

interface=lan target-address=192.168.1.3/32 maxlimit=64000/128000

[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client3

interface=lan target-address=192.168.1.4/32 maxlimit=64000/128000

[admin@MikroTik] /queue simple> print

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

0 name="limit-client1" target-addresses=192.168.1.2/32

dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none

direction=both

priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0

Page 6: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0

burst-time=0s/0s total-queue=default-small

1 name="limit-client2" target-addresses=192.168.1.3/32

dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none

direction=both

priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0

max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0

burst-time=0s/0s total-queue=default-small

2 name="limit-client3" target-addresses=192.168.1.4/32

dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none

direction=both

priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0

max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0

burst-time=0s/0s total-queue=default-small

[admin@MikroTik] /queue simple>

Keterangan :

add name=limit-client1, menfinisikan nama dari queue simple untuk

konfigurasi komputer client 1.

Interface=local, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client.

target-addresses=192.168.1.2/32, merupakan IP address milik komputer

Client1.

max-limit=64000/128000, merupakan limit maksimum komputer client untuk

uplink 64 kbps dan downlink 128 kbps.

3. Manajemen bandwidth jenis queue tree

Queue Tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena pelimitan

dapat dikelompokkan berdasarkan portokol, ports atau kelompok IP Address.

Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu harus dilakukan penandaan paket

aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut dikenal oleh

Page 7: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik. Hal ini bertujuan

untuk membedakan paket yang downlink only dan uplink only sehingga limit pada

bandwidth dapat bekerja optimal.

Berikut adalah implementasi queue tree, semua client akan dibatasi dengan

limit downlink (interface local) 192 kbps dan uplink (antarmuka public) 96

kbps. Sementara bandwidth uplink untuk tiap-tiap client adalah 32 kbps dan

downlink 64 kbps. Perhatikan illustrasi berikut :

Berikut ini adalah proses konfigurasi queue tree :

a. Konfigurasi mangle untuk client 1

[admin@MikroTik] > ip firewall mangle

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add src-address=

192.168.1.2/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient1 action=mark-packet new-packet-mark=client1 chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

Page 8: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2

1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1

passthrough=yes connection-mark=mark-client1

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

b. Konfigurasi queue tree untuk client 1

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree

[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client1 max-limit=192000

[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-mark=client1 max-limit=64000

[admin@MikroTik] /queue tree> print

Flags: X - disabled, I - invalid

0 name="client1-downlink" parent=local packet-mark=client1 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

1 name="client1-uplink" parent=public packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

[admin@MikroTik] /queue tree>

c. Konfigurasi mangle untuk client 2

[admin@MikroTik] /queue tree> /ip firewall mangle

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add srcaddress=192.168.1.3/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient2 action=mark-packet new-packet-mark=client2 chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2

1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1

Page 9: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

2 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 passthrough=yes src-address=192.168.1.3

3 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client2 passthrough=yes connection-mark=mark-client2

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

d. Konfigurasi queue tree untuk client 2

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree

[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client2 max-limit=192000

[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-mark=client2 max-limit=64000

[admin@MikroTik] /queue tree> print

Flags: X - disabled, I - invalid

0 name="client1-downlink" parent=local packet-mark=client1 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

1 name="client1-uplink" parent=public packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

2 name="client2-downlink" parent=local packet-mark=client2 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

3 name="client2-uplink" parent=public packet-mark=client2 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

e. Konfigurasi mangle untuk client 3

[admin@MikroTik] /queue tree> /ip firewall mangle

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add srcaddress=192.168.1.4/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client3 chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient3 action=mark-packet new-packet-mark=client3 chain=prerouting

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2

Page 10: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1

2 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 passthrough=yes src-address=192.168.1.3

3 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client2 passthrough=yes connection-mark=mark-client2

4 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client3 passthrough=yes src-address=192.168.1.4

5 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client3 passthrough=yes connection-mark=mark-client3

f. Konfigurasi queue tree untuk client 3

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree

[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client3-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client3 max-limit=192000

[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client3-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-mark=client3 max-limit=64000

[admin@MikroTik] /queue tree> print

Flags: X - disabled, I - invalid

0 name="client1-downlink" parent=lan packet-mark=client1 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

1 name="client1-uplink" parent=wan packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

2 name="client2-downlink" parent=lan packet-mark=client2 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

3 name="client2-uplink" parent=wan packet-mark=client2 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

4 name="client3-uplink" parent=wan packet-mark=client3 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

5 name="client3-downlink" parent=lan packet-mark=client3 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

[admin@MikroTik] /queue tree>

Page 11: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

E. EVALUASI

1. Apa yang dimaksud Bandwidth didalam jaringan komputer? Jelaskan pula apa yang

dimaksud dengan Downlink dan Uplink!

a) Bandwidth adalah besaran laju transfer data dalam suatu jaringan, dalam arti yang

lebih detail, Bandwidth bisa di katakan sebagai luas-nya cakupan frekuensi yang

digunakan oleh sinyal untuk mengantarkan paket data dalam sebuah media

transmisi jaringan. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Sinyal suara

tipikal mempunyai Bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV)

mempunyai Bandwidth sekitar 6 MHz.

b) Uplink merupakan kegiatan client mengirimkan data kesuatu server/satelit atau

sering disebut juga sebagai upload.

c) Downlink merupakan kegiatan client mengambil data dari suatu server/satelit

yang sering disebut juga sebagai download.

2. Jelaskan perbedaan prinsip kerja limit bandwidth dengan menggunakan metode

Queue Simple dan Queue Tree!

Secara umum prinsip kerja kedua metode ini dapat dilihat melalui jumlah IP yang di

limit. Queue Simple bekerja untuk melimit bandwith per ip, sedangkan Queue Tree

bekerja melimit bandwidth lebih dari 1 ip (melimit keseluruhan). Hal ini dapat

digambarkan melalui contoh kasus dibawah ini.

Kasus I

- Misal bandwidth total yang kita miliki sebesar 1 mb dengan jumlah client

sebanyak 4 client.

a. Jika memakai Queue Simple :

1 client misalnya diberi bandwidth 256kbps (meskipun yang online satu

orang tetap dia mendapat bandwidthnya 256kbps).

b. Jika memakai Queue Tree:

Apabila yang online 4 orang maka bandwidth akan dibagi rata 1mbps/4 =

256kbps , apabila yang online hanya 1 orang maka 1mbps/1 =1mbps.

Disamping itu Queue Simple merupakan cara termudah untuk melakukan

management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai

menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.

Page 12: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

Sedangkan Queue Tree hampir mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu

dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara

hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin

menggunakan Queue Tree.

3. Disaat praktikum, konfigurasi limit bandwidth Queue Simple dan Queue Tree

dilakukan melalui modus Command Line. Tugas anda adalah membuat secara proses

konfigurasi melalui modus grafis pada Aplikasi Winbox. Jelaskan tahap demi tahap!

MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan yang dapat digunakan untuk

menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur

lengkap untuk network dan wireless, salah satunya adalah bandwidth manajemen.

Berikut langkah kerjanya:

a. Jalankan winbox, login ke ip mikrotik sebagai admin dan password disesuaikan

b. Klik menu ip -->firewall -->mangle

c. Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:  

- Pada tab General: 

Chain=forward, 

Src.address=192.168.1.2 (ip yg ingin di limit)

- Pada tab Action : 

Action = mark connection, 

New connection mark=erwin-con (nama dari mark conection yg kita buat) 

Klik Apply dan OK

Page 13: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

d. Buat rule lagi dengan parameter sbb:

- Pada tab General:

Chain=forward,

Connection mark=erwin-con (pilih dari dropdown menu)

- Pada tab Action:

Action=mark packet,

New pcket Mark=erwin (nama packet mark yg kita buat)

Klik Apply dan OK

e. Klik menu Queues-->Queue Tree

f. Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:

- Pada tab General:

Name=erwin-download (contoh),

Parent=ether2 (interface yg arah keluar),

Paket Mark=erwin (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada mangle),

Queue Type=default,

Page 14: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

Priority=8,

Max limit=2048 (contoh, digunakan untuk seting bandwith brustable)

Klik aplly dan Ok

g. Icon hijau menandakan bandwidth kurang dari batasan, Icon

berubah kuning berarti bandwidth mendekati full dan merah berarti full.

h. Pengujian dilakukan dengan melakukan prosesdownload dari client ke web

server lokal melalui interface yang terhubung ke Router Mikrotik

Page 15: JOBSHEET 10 LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BANDWIDTH 1107008 - LUKMANUL HAKIM.docx

i. Indikator icon berubah menjadi merah menandakan pemakaian bandwidth

yang full. Kecepatan download berkurang karena bandwidth telah di limit oleh

Router Mikrotik

Pada dasarnya konfigurasi bandwidth limiting pada mikrotik OS tidak saja

dilakukan langsung dari command line, tetapi juga dapat dilakukan melalui user

interface berbasis grafik seperti menggunakan aplikasi winbox yang

memudahkan dalam proses konfigurasi. Hasil konfigurasi limiting bandwidth

lebih dapat dirasakan lebih cepat karena setelah konfigurasi diberikan, proses dari

konfigurasi tersebut langsung jalan tanpa harus menunggu terlalu lama.