job safety analysis utk peserta
DESCRIPTION
Materi ajar tentang Job Safety Analisis (JSA), meliputi ;1. Definisi, manfaat, fungsi.2. Oleh dan untuk siapa JSA disusun.3. Bagaimana proses penyusunannya4. Apa saja konten lembar JSA5. Contoh-contoh JSA, dan6. Latihan pembuatan JSATRANSCRIPT
Job Safety Analysis oleh
Azka Roby Antari
Setelah materi ini disampaikan.. Anda diharapkan memahami ;
Definisi dan fungsi JSA
Mengapa dan untuk apa dilakukan JSA
Pemilahan langkah kerja dalam menyusun JSA
Cara mengisi lembar JSA
1
2
5
3
4
Bagaimana cara melaksanakannya persiapan, pengumpulan informasi, identifikasi bahaya, pengendalian, tindak lanjut
3
JOB SAFETY ANALYSIS
Job Safety Analysis (JSA) adalah suatu teknik/ prosedur yang digunakan untuk mereview secara sistematis tugas atau pekerjaan sehingga dapat diidentifikasi potensi bahaya pada setiap langkah tugas atau pekerjaan tersebut untuk dapat dilakukan langkah koreksi
safety
Hazard – a potential for harm A hazard is associated with a condition or activity that, if left uncontrolled, can result in an injury or illness.
ONE PROCESS, THREE GOALS
PRODUCTIVITY
SAFETY
QUALITY
= PROFITS
PROCESS
Analisa dari perspektif keselamatan (safety), mutu (quality) dan efisiensi (efficiency) yang dilakukan sekaligus atau terintegrasi
5
MENGAPA MELAKUKAN JSA ? ↘ Menyediakan standar prosedur agar para pekerja dapat
melaksanakan pekerjaan secara aman
↘ Mendefinisikan bahaya-bahaya yang terkait dengan suatu pekerjaan dan cara mengeliminasinya.
↘ Mempelajari dan mencegah potensi bahaya pada suatu pekerjaan (yang dapat mengakibatkan penyakit, luka, bahkan kematian pada pekerja).
↘ Menyediakan petunjuk kerja yang konsisten untuk keperluan orientasi training dan retraining pekerja baru, pindahan dan pekerja lama.
↘ Mereview prosedur kerja setelah terjadinya suatu kecelakaan.
↘ Memberikan “pre-job instruction on irregular jobs”
Manfaat JSA 1. Dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan pekerjaan lama dan
pertimbangan dalam pelaksanaan pekerjaan baru. 2. Dapat menjadi sumber referensi dalam penyelidikan kecelakaan dan
dalam penyusunan SOP yang aman. 3. Dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja pegawai/pekerja. 4. Dapat mengidentifikasi kerja tidak aman sebelum munculnya
kecelakaan menurunkan resiko kerja. 5. Pengendalian bahaya dapat lebih preventif daripada kuratif. 6. Dapat mengkombinasikan dua atau lebih proses atau prosedur kerja
yang berlainan menjadi satu secara mulus dan berkesinambungan. 7. Meningkatkan kenyamanan pekerja dan faktor keamanan
meningkatkan produktifitas. 8. Dapat mengurangi masa pelatihan baik bagi pekerja baru (trainee) dan
maupun pekerja lama. 9. Membangun komunikasi yang baik antar fungsi supervisi – operasi –
birokrasi.
7
PELAKSANAAN JSA
Pekerjaan (job) yang tingkat resikonya relatif tinggi, terutama yang memiliki riwayat kecelakaan ataupun “near misses” Memiliki kekerasan potensial dan tingkat cedera yang menyebabkan cacat seperti kebakaran, ledakan, paparan kimia, atmosfir beracun, kondisi rendah oksigen. Pekerjaan-pekerjaan lama yang dilakukan dilingkungan yang baru. Pekerjaan-pekerjaan baru terutama yang masih dalam tahap perencanaan dan desain.
SEMUA PEKERJAAN YANG MEMENUHI KONDISI DIBAWAH INI HARUS DILAKUKAN JSA:
8
PELAKSANAAN JSA
Pekerjaan dilakukan oleh pekerja baru.
Terdapat perubahan dalam langkah kerja.
Pekerjaan-pekerjaan yang sangat jarang dilakukan.
Semua pekerjaan yang membutuhkan “Surat Ijin Kerja” atau “Work Permit” (contoh ; ruang tertutup, kerja panas, ketinggian, LOTO).
SELAIN ITU, SEMUA PEKERJAAN YANG MEMENUHI KONDISI DIBAWAH INI JUGA HARUS DILAKUKAN JSA:
Bagaimana caranya melaksanakan JSA ?
↘ Involve your employees in the JSA process.
↘ Identify the job or task to be analyzed. ↘ Break the job or task into key
components. ↘ Identify the hazards found in each key
component. • Use accident history of injuries and “near misses”.
↘ Identify ways to eliminate or control these hazards.
↘ Act to eliminate the hazard or implement the controls.
↘ Record the hazards identified and the steps taken to eliminate or control them.
↘ Periodically assess controls to ensure they are working correctly.
↘ Libatkan pekerja dalam penyusunan JSA.
↘ Identifikasi kerja atau tugas yang akan dianalisa.
↘ Uraikan kerja atau tugas tersebut kedalam komponen-komponen kunci.
↘ Identifikasi bahaya dari masing -masing. Komponen.
• Gunakan catatan kecelakaan dan “near misses”.
↘ Identifikasi cara-cara untuk mengeliminasi atau mengendalikan bahaya.
↘ Lakukan langkah eliminasi bahaya atau implementasi lpengendalian.
↘ Catat bahaya-bahaya yan teridentifikasi dan langkah2 eliminasi atau kendali yang diambil.
↘ Lakukan kontrol secara rutin untuk memastikan pekerjaan berlangsung dengan benar.
Langkah-langkah Menyusun JSA Identifikasi pekerjaan untuk JSA
• ( Select critical jobs / tasks )
Seleksi/ memilih pekerjaan kritis yang akan dianalisa
( Break jobs / tasks down in to steps )
Uraikan pekerjaan menjadi langkah-langkah kerja secara berurutan
( Pin point loss exposures )
Identifikasi potensi bahaya pada masing-masing langkah
( Write and develop controls / procedures )
Mengembangkan solusi pengendalian untuk mencegah kecelakaan
Langkah-langkah Menyusun JSA Identifikasi pekerjaan untuk JSA
KATA KUNCI – Contoh : JSA mengganti bola lampu di plafon
• Kerja - mengganti lampu di plafon
• Langkah kerja - naik tangga
• Kondisi Bahaya - tangga rapuh
• Paparan bahaya - jatuh dari tangga
• Insiden/ Kecelakaan - anggota tubuh cedera/ luka
• Kendali - periksa tangga sebelum digunakan dan sisihkan jika tidak dapat diperbaiki
LANGKAH 1: SELEKSI PEKERJAAN DAN KUMPULKAN INFORMASI
• Pengawas menentukan kerja yang cocok dianalisa dengan JSA, seperti :
Menyalakan heater treater
Loading / unloading chemical
• Perhatikan pekerjaan-pekerjaan yang mencederai pekerja dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari :
Laporan insiden atau kecelakaan pekerja sebelumnya.
Data pelaksanaan kerja serupa sebelumnya.
Klaim-klaim kompensasi yang diajukan pekerja
Pengamatan langsung ke tempat kerja (walk through observations)
Rekaman video
• Pastikan informasi yang diperoleh lengkap dan akurat.
• Managemen dan pekerja terlibat dalam JSA
Setelah pekerjaan yang membutuhkan JSA berhasil di identifikasi, tibalah saatnya menyusun JSA.
Melibatkan pekerja dan manager area dalam
proses JSA akan memberikan pandangan
aplikatif terhadap pekerjaan yang akan
dilakukan.
Mereka dapat membantu mengidentifikasi
bahaya, mempunyai rasa memiliki dalam
JSA, dan lebih dapat menerima temuan-
temuan bahaya dan kendali bahaya yang
dipilih.
GUNAKAN PERTANYAAN KUNCI :
• Kerjanya ngapain ?
• Langkah kerjanya gimana ?
• Bahaya yang terkandung ?
• Apa konsekuensinya kalo bahaya dibiarkan ?
• Gimana mengendalikan bahaya itu ?
• Kecelakaan/ insiden apa yang terjadi atau mungkin terjadi ?
16
• Pekerjaan yang diseleksi jangan terlalu luas
Seperti : membuat gedung, membangun pabrik
TIPS SELEKSI PEKERJAAN UNTUK JSA :
Pekerjaan yang diseleksi jangan terlalu sempit
Seperti : memutar tombol, mengencangkan baut
LANGKAH 2: JABARKAN LANGKAH-LANGKAH KERJA (Break down)
• Contoh :
Pekerjaan mengganti lampu di plafon kamar
• Kurang detil akan “menghilangkan” bahaya • Contoh :
Ambil tangga dan lampu baru.
Ganti bola lampu.
Kembalikan tangga dan buang bola
lampu lama.
• Break down jangan terlalu sempit
• Terlalu detil akan merepotkan/ tidak praktis Contoh :
Ambil tangga dari gudang.
Ambil bola lampu baru dari tempat penyimpanan.
Bawa tangga dan bola lampu ke tempat yang
memerlukan pergantian lampu.
Letakkan tangga dibawah lampu yang akan
diganti.
Pastikan saklar lampu dalam keadaan mati (off).
Naiki tangga.
Buka kap lampu.
Putar bola lampu ke arah berlawanan dengan
jarum jam sampai lepas dari rumahnya (socket).
Lepas dan sisihkan bola lampu lama.
Buka bungkus dan keluarkan bola lampu baru.
Masukkan bola lampu baru ke rumah lampu.
Putar searah jarum jam hingga erat.
Tutup kembali kapnya
Lipat tangga.
Buang bola lampu lama ke tempat sampah.
Kembalikan tangga ke gudang.
• Break down jangan terlalu luas
• Penjabaran kerja kedalam komponen-komponen langkah kerja dilakukan secukupnya secara menyeluruh, umumnya dibatasi hingga 10 langkah atau kurang.
Contoh : Ambil tangga dan bola lampu baru.
Letakkan tangga dibawah lampu yang akan diganti.
Dengan menggunakan tangga, ganti bola lampu.
Tepikan semua alat dan lampu ke tempatnya.
• Break down yang sedang-sedang saja
1. Ergonomic
2. Environmental
3. Physical hazard
LANGKAH 3: IDENTIFIKASI BAHAYA (HAZARDS)
Adalah penting dalam penyusunan JSA untuk mengevaluasi peralatan, prosedur kerja, dan personil
Equipment Procedures Personnel
PERTIMBANGAN ERGONOMIS
• Tempat kerja yang tak dapat diubah-ubah • Tempat kerja diubah secara tidak sesuai • Penanganan manual secara berlebihan • Penanganan material lebih rendah dari jari-jemari • Penanganan material lebih tinggi dari bahu • Posisi badan jauh dari obyek kerja • Gerakan berulang-ulang • Gerakan memutar tangan • Gerakan memutar badan
PERTIMBANGAN LINGKUNGAN
Agen kimia Agen biologi
Suhu ekstrim Paparan radiasi
PHYSICAL HAZARD CONSIDERATIONS
• Pengoperasian pada mesin.
• Transmisi tenaga.
• Titik-titik jepit, putar, tombol.
• Jarak atau ruang sela.
• Tata letak (layout) tempat kerja.
Identifying hazard – based on walk trough observations
LIST OF HAZARD SOURCES (Cont’d)
Fall Hazards: Are workers working at heights?
Confined Space Entry: Do workers have to enter a confined space?
Excavations, Holes or Floor Openings:
Can workers fall into or through?
Moving Equipment: Is there machinery, forklifts, etc. in the area?
Pinch points: Do moving parts in machinery create pinch points? Can workers get caught in machinery or belts & pulleys, chains & sprockets, etc?
Chemicals: Do workers use solvents, acids, bases, pesticides, consumer products, etc.?
Crushing hazards: Can workers get crushed (under or between) objects?
Dusts: Does the process create or are workers exposed to dusts (wood dust, grinding dusts, etc.)?
LIST OF HAZARD SOURCES Electrical Hazards: What is the condition of your extension cords, wiring, service
panels, etc.?
Lighting Levels: Is there enough light to do the work?
Stored Energy Hazards (Electrical, mechanical, pressure):
Can stored energy be released by the work? (Lock-out/Tag-out)
Falling or dropping objects: Are people working overhead?
Motor vehicles or traffic: Do workers have to drive or work in traffic as part of the job?
Sharp objects: Do workers use knives, razors, etc.?
Slip, trip or fall hazards: What is the condition of the walking/ working surfaces, housekeeping, etc.?
Physical layout of work place: Does the layout or process flow create a hazard?
Ladder or Scaffold use: Are ladders or scaffolds used in the work?
Identifying hazard – based on walk trough observations
LIST OF HAZARD SOURCES (Cont’d)
Weather: Can the weather create hazards?
Fire/Explosion: Is there a potential for a fire or explosion?
Access and Egress: Can workers safely get to their work areas? Can they safely evacuate in the case of an emergency?
Process Flow: Does the flow of product through the process create a hazard?
Location of co-workers or other workers in the area:
Does the work pose a hazard to them, or does their work pose a hazard to the job being analyzed?
Human factor issues: Is the training adequate? Are the workers fatigued? How fit are the workers, etc.?
Material Moving or Handling:
Do workers have to lift or carry heavy objects?
Repetitive Motion : Does the job require repetitive motion (typing, etc.)?
Identifying hazard – based on walk trough observations
Me-ranking resiko pekerjaan
• Setelah mengidentifikasi pekerjaan yang berpotensi membahayakan pekerja, berikutnya resiko diurutkan dan prioritas dimulai dari yang paling membahayakan.
• Metode pengurutannya adalah dengan mempertimbangkan kategori tingkat kemungkinan terjadinya bahaya yang menyebabkan kecelakaan (probability atau occurence) dan estimasi keparahan bila terjadi (severity).
• These are not necessarily precise predictions of when and how severe an injury may be, they are an estimate of the outcome and the likelihood of the injury occurring.
4 – Catastrophic, may cause death
3 – Critical, may cause serious injury or illness
2 – Marginal, may cause minor injury or illness
1 – Negligible, will not cause injury or illness
• Severity tingkat keparahan yang dapat terjadi atau bagaimana seriusnya dampak kejadian
H
M
L
33
KESELAMATAN
LINGKUNGAN
KESEHATAN
PRODUKSI
• Severity
• Probability
5 – Frequently, likely to occur frequently
4 – Probable, will occur several times
3 – Occasional, likely to occur
2 – Remote, unlikely but possible
1 – Improbable, so unlikely it can be assumed that it
will not occur
Probabilitas kejadian atau berapa sering kemungkinan bahaya dapat terjadi
H
M
L
VL
35
L
LOW (RENDAH)
Kemungkinan terjadi sangat kecil selama kegiatan
M
MEDIUM (SEDANG)
Kemungkinan terjadi beberapa kali selama kegiatan
H
HIGH (TINGGI)
Kemungkinan terjadi berkali-kali selama kegiatan
• Probability
Metode penentuan prioritas kerja berbahaya
• Urutan resiko diperoleh dengan mengalikan "Severity" dengan "Probability”.
Severity x Probability = Risk
• Disusun berdasarkan skor paling tinggi.
• Metode ini membantu menentukan mana pekerjaan yang penting, satu pekerjaan yang jarang dilakukan yang berpotensi menghilangkan nyawa pekerja, atau pekerjaan yang rutin yang hanya berpotensi luka ringan.
37
MATRIKS RISIKO SECARA KUALITATIF
SEVERITY X OCCURRENCE = RISK
SEVERITY PROBABILITY RISK
H 4 H 5 H 20
H 4 M 4 H 16
M 3 H 5 H 15
M 3 M 4 M 12
H 4 L 3 M 12
L 2 H 5 M 10
M 3 L 3 M 9
L 2 M 4 M 8
L 2 L 3 L 6
Keterangan : H = High M = Medium L = Low
LANGKAH 4: HAZARDS ELIMINATION AND CONTROLS
Elimination - Modification to the process method or material to eliminate the hazard completely. (100%)
Substitution - replace the material, substance or process with a less hazardous one. (75%)
Engineering control - Isolating the hazard from persons by safeguarding, or by space or time separation. (50%)
Administrative control - Adjusting the time or conditions of risk exposures (30%) and improving skills therefore making tasks less hazardous to persons involved. (20%)
Personal protective equipment - using as the last resort, appropriately designed and properly fitted equipment where other controls are not practicable. (5%)
Combination of controls
↘ Engineering control
• Changing the process or re-engineering to eliminate or minimize the hazards.
The most effective control measure
Exhaust vents – lowering toxic gas saturation nor heat
Isolate the hazard – enclose a hazardous machine
Substitution - substituting a toxic chemical with one having a lower toxicity
Tighten up procedures and safe work practices including use of hazardous materials Alarms, signs and warnings Employees training, educations Housekeeping, maintenance. Exposure limitations – time limits on hazardous duties Supervision, Buddy system
↘ Personnel/ administrative controls
Respirators
Hearing protection
Eye protection
Hardhats
Protective clothing including shoes
↘ Protective Equipment control
45
•LEMBAR KERJA JOB SAFETY ANALYSIS ( JSA )
Pekerjaan (Job) : ……………………………………
Sequence of Basic Job Steps
(Langkah Kegiatan)
Potential Accident of Hazards
(Bahaya Potensial)
Recommended Safe Job Procedure
(Rekomendasi Keselamatan)
APD yang diperlukan : …………………………………… …………………………………… ……………………………………
46
Lembar Kerja Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (JSA)
Pekerjaan :
Dianalisis Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Rangkaian Langkah Potensi Bahaya Langkah Preventif
47
STUDI KASUS 1 ;
Lembar Kerja Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (JSA)
Pekerjaan : Mengganti Lampu di Plafon WC
Dianalisis Oleh :
Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh :
Tanggal :
Tanggal :
Tanggal :
Rangkaian Langkah Potensi Bahaya Langkah Preventif
Mematikan Sakelar Kena setrum Pakai sandal
Mengangkat dan mendirikan tangga Terpeleset Keringkan lantai,
Jangan pakai sandal yang licin
Naik tangga mengganti lampu Terjatuh Posisi naik hati-hati dan jangan pakai sandal yang licin
Turun tangga dan mengembalikan tangga
Terjatuh dan terpeleset Jangan pakai sandal yang licin
48
STUDI KASUS 2
Uraian Tugas : Tanki 039T-201 berisi bahan kimia Toluene yang mempunyai karakteristik flammable, toxic dan korosif. Akan dilakukan pekerjaan “Internal Tank Cleaning” Agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman, maka Saudara diminta untuk menyusun JSAnya
039T-201
49
CONTOH STUDI KASUS JOB SAFETY ANALYSIS
PEKERJAAN : Internal tank cleaning 039T201
NO LANGKAH KEGIATAN BAHAYA (HAZARD) REKOMENDASI
1
2
3
4
5
6
PERSIAPAN
Menyiapkan drum bekas untuk
menampung kotoran.
Menurunkan level minyak sampai
batas minimal.
Memasang spade blank diantara
valve dengan tanki pada semua
line yang berhubungan dengan
tanki.
Membuka manhole bawah dan
manhole atas
Memasang blower
Melepas peralatan listrik dan
instrument
-Terjepit , tergores, terpukul,
kejatuhan peralatan
-
- Terpukul
- Terpapar gas hydrocarbon &
toxic gas
- Bahaya kebakaran
- Jatuh dari ketinggian
- Terkena baling-baling blower
- Tersengat arus listrik
- Kerjakan dgn hati-hati, gunakan APD
standard (safety cap, safety gloves &
safety shoes), gas masker & safety
belt
- Ambil posisi diatas angin
- Cover dengan IKD, dilarang
menimbulkan bunga api, gunakan
tools dari bahan non sparking matrial
- Selama penempatan blower harus
dalam posisi off
- Blower harus dari type “ëxplosion
proof”
- Yakinkan bahwa power telah dioffkan,
laksanakan prosedur LOTO
50
•CONTOH STUDI KASUS JOB SAFETY ANALYSIS PEKERJAAN : Internal tank cleaning 039T201
NO LANGKAH KEGIATAN BAHAYA (HAZARD) REKOMENDASI
7
8
9
PELAKSANAAN
(CLEANING BAGIAN DALAM)
Mentransfer sisa minyak ke tanki
lain (sebutkan)
Mengeluarkan kotoran / sludge
dari dalam tanki dan ditampung
didalam drum kemudian dibuang /
ditampun di dalam sludge pond
Membersihkan bagian dalam tanki
menggunakan kain majun &
serbuk gergaji
- Bahaya kebakaran
- Iritasi mata / kulit
- Terpapar gas hydrocarbon,
toxic gas dan kekurangan O2
- Terjepit drum
- Minyak, majun / serbuk
gergajian bekas tercecer
mencemari lingkungan
- Gunakan pompa bertenaga angin / steam
- Gunakan peralatan (sekop/serok dll) dari
bahan non sparking material
- Isi drum maksimal 3/4 volume
- Pakai chemical suit, full face mask dan
rubber boot
- Gunakan “äir line compressor” sebagai
alat bantu pernapasan
- Jalankan blower untuk meminimize paparan
gas hydrocarbon / toxic gas
- Lakukan gas test / pengukuran gas jika
hasilnya Free atau dibawah NAB, pekerja
cukup menggunakan gas masker saja
sebagai pelindung pernapasan
- Minimize ceceran minyak, jika terjadi cecer-
an segera bersihkan / lakukan striping.
- Kumpulkan majun / gergajian bekas, tam-
pung dalam tempat kusus, kemudian buang
/timbun ditempat kusus sesuai aturan LL
51
•CONTOH STUDI KASUS JOB SAFETY ANALYSIS
PEKERJAAN : Internal tank cleaning 039T201
NO LANGKAH KEGIATAN BAHAYA (HAZARD) REKOMENDASI
10
11
12
13
FINISHING
Mengeluarkan semua peralatan
kerja dari dalam tanki
Memasang kembali semua
peralatan listrik dan instrument
Menutup kembali semua manhole
Mencabut semua spade blank
- Terjepit, tertimpa peralatan
- Peralatan kerja tertinggal di
dalam tanki
- Tersengat arus listrik
- Bahaya kebakaran
- Spade blank tertinggal
- Kerjakan dengan cermat dan hati-hati
- Yakinkan semua peralatan kerja telah
dikeluarkan dari dalam tanki
- Yakinkan semua peralatan listrik masih dalam
posisi off (LOTO)
- Cover dengan IKD, dilarang menimbulkan
bunga api, gunakan tools dari bahan non
sparking matrial
- Yakinkan tidak ada spade blank yang
tertinggal (sesuai dengan prosedur
Pemasangan dan Pencabutan Sorokan Buta)
Job Safety Analysis Worksheet Date:
Title of Job/Operation:
Change tire on pickup truck
Log Number:
Employee Name and Job Title:
Driver
Analyst and Date:
Division/Bureau/Section: Approved By and Date:
Personal Protective Equipment required or recommended:
Sequence of Basic Job Steps
Unsafe mechanical Problems Recommended Safe Job Procedures
1. Prepare materials to change tire
Struck by vehicle
Slip and fall to same level
Exposure to cold, frostbite
Overexertion removing spare tire from carrier
Overexertion loosening lug nuts
Engine must be shut off
Observe area. Removing tripping or stumbling hazards or move vehicle
Wear gloves and other appropriate clothing
Follow instruction in owner’s manual or posted near jack
Use leg muscles to break lug nuts
STUDI KASUS 3 ; Change tire on pickup truck
2. Raise vehicle Struck by vehicle
Struck by jack
Contact with hot exhaust
Overexertion using jack
Put vehicle in gear or park. Set parking brake. Choke wheel on opposite end of vehicle (both sides)
Following jacking instructions in owner’s manual or posted near jack
Exhaust system may be very hot do not touch
Use jack as described in owner’s manual. Examine jack and handle for defects
3. Change Tire Caught between tire and ground or caught between vehicle body and ground
Overexertion lifting tire off of or on to hub
Contact with hot hub wheel or lug nuts
Exposure to cold (frostbite)
Check jack stability before any work is performed on the raised vehicle.
Grasp tire on sides to remove from hub
Use proper lifting techniques. Get help if needed
Wear gloves when removing tire.
Wheel and lug nuts may be hot.
Wear gloves and other appropriate clothing
4. Lower Vehicle Same as step 2. Same as step 2.
5. Replace Materials Overexertion putting flat tire in truck bed.
Same as Step 1.
Same as step 3.
*Codes for Potential Hazards:
Struck By (SB)
Caught On (CO)
Fall To Below (FB)
Struck Against (SA)
Caught In (CI)
Overexertion
Contacted By (CB)
Caught Between (CBT)
Exposure (E)
Contact With (CW)
Fall - Same Level (FS)
• Kala kerusakan pada peralatan berkepanjangan.
• Usai terjadinya “close call” (nyari celaka).
• Kala pekerja mengeluh (complaint).
• Kala pekerjaan mengalami perubahan.
• Kala terjadi insiden atau kecelakaan.
• Kala dilakukan kaji ulang rutin.
Bilakah JSA di revisi ?
Tugasanda : Mari belajar menyusun JSA NO KERJA NO KERJA
1 Mengganti ban motor yang pecah tertusuk paku. 16 Memindahkan kabel listrik PLN diatas rumah.
2 Mengantar anak-anak sekolah menyeberang jalan 17 Mengemudikan becak motor di lorong sempit
3 Menyambung rantai motor yang putus ditengah jalan 18 Menyemprot halaman tempat bermain anak-anak
dengan racun rumput.
4 Menebang pohon besar di samping rumah 19 Membesuk teman sakit yang tinggal di daerah
rawan kejahatan
5 Membuat bangku dari limbah (sisa-sisa) kayu 20 Bersama anak-anak berkunjung ke rumah keluarga
yang ada di seberang sungai naik perahu.
6 Memperbaiki atap seng yang bocor 21 Berkendara di jalan padat saat musim hujan
7 Mengecat genteng 22 Melepas gorden berdebu di ruang tamu
8 Memperbaiki pompa air yang tersumbat 23 Mengambil bangkai kucing di loteng
9 Merubuhkan pagar beton 24 Membakar sampah dedaunan di samping kamar
10 Mengganti terminal listrik di dinding kamar. 25 Memindahkan lemari kaca ke lantai atas
11 Mengganti kaca jendela kamar yang pecah 26 Menggiling ikan berduri untuk bahan pempek
12 Memanen durian di halaman tempat anak-anak
bermain 27
Menonton sepakbola bersama pendukung tim
lawan.
13 Membersihkan kandang bebek 28 Membersihkan ceceran minyak di lantai dapur
14 Mengangkat mobil yang selip di got 29 Membongkar gudang yang ditinggali ular berbisa
15 Membersihkan semak di kebun salak di belakang
rumah 30
Mengganti ban truk yang bocor di jalan menanjak
saat hujan deras
Semut tentara (eciton burcelli) Mata tak sempurna (buta) dan tak memiliki organ suara (bisu), berkomunikasi sosial menggunakan cairan kimia “pheromone”.
Tinggal di dasar hutan, namun berada di puncak rantai makanan
Semut sendirian , hanyalah seekor makhluk lemah Semut berkelompok, jadilah pasukan elit