job 1. lemari
TRANSCRIPT
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
BAB III
PRAKTIKUM
3.1 Membuat Lemari / Rak Buku
A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan praktikum ini diharapkan:
1. Dapat membaca gambar dan melaksanakan pembuatan lemari / rak buku
2. Dapat menggunakan beberapa peralatan tangan maupun mesin kayu dengan
baik dan benar
3. Dapat mengkalkulasi bahan dengan tepat untuk suatu lemari /rak buku
B. Keselamatan Kerja
KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM UNTUK SEMUA MESIN
KAYU
1. Periksa aliran listrik dan pastikan semua bagian mesin seperti mur,
spindle, pisau, gurdi, pisau girik, atau daun gergaji, pelindung cincin,
dll terpasang dengan kuat dan tepat sebelum mempergunakan mesin.
2. Pastikan bahwa alat pemotong yang dipakai tajam dan terpasang
dengan baik.
3. Laksanakan penyetelan apapun sebelum mesin dijalankan, sekali-kali
jangan melakukan jangan melakukan pada mesin yang sedang berjalan.
4. Pastikan semua alat yang dipasang secara baik.
5. Sebelum mesin dihidupkan, periksa bahwa tidak ada orang lain yang
masih menyetel atau mengadakan perbaikan pada mesinnya dan
pastikan bahwa tidak ada benda yang menghambat pemutaran mesin
pemotong itu.
6. Hidupkan mesin dan pilih kecepatan yang baik menurut pekerjaan
harus diselesaikan. Jangan pergunakan mesin sebelum mesin itu
mencapai kecepatan operasi penuh.
7. Bekerjalah menurut lembaran keselamatan kerja yang telah ditetapkan
untuk setiap mesin.
8. Apabila terjadi kelainan pada mesin, segera matikan mesin dan
berdirilah menjauhi mesin sampai pemutarannya berhenti sama sekali.
Jurusan Teknik Sipil 10Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
9. Jangan sekali-kali meninggalkan mesin yang masih berjalan, karena
orang lain dapat memegangnya tanpa mengetahui akibatnya.
10. Setelah memakai mesin, matikan motornya dan tinggalkan mesin
hanya apabila pemutarannya sudah berhenti sama sekali.
11. Sebelum meninggalkan mesin, periksalah apakah mesinnya bersih dan
aman untuk dipergunakan kembali oleh orang lain berikutnya.
KESELAMATAN KERJA MESIN GERGAJI AYUN PEMOTONG
(RADIAL ARM SAW)
1. Semua penyetelan dilaksanakan hanya pada waktu mesin keadaan
mati.
2. Pilihlah daun gergaji yang tepat untuk pekerjaan. Sebelum
mempergunakannya periksalah ketajamannya.
3. Selalu pasang daun gergaji dengan gigi mengarah ke putaran motor.
4. Untuk pemotongan putus, setel ketinggian daun gergaji sampai daun
gergaji itu memotong kurang lebih 2 mm dari bawah permukaan alas
meja.
5. Pilih permukaan kayu pekerjaan yang dapat menempel stabil terhadap
meja mesin.
6. Selesai melakukan operasi, selalu kembalikan daun gergaji ke posisi
berhenti dibelakang dan matikan mesin, kemudian kunci tempat itu.
7. Jangan pindahkan benda kerjanya setelah digergaji sebelum daun
gergajinya kembali pada posisi berhenti dibelakang.
8. Pada waktu menggergaji, tempatkan jari pada salah satu sisi daun
gergaji dan sekali-kali tangan jangan terletak segaris dengan celah
yang digergaji.
9. Menarik gergaji harus perlahan-lahan dan dapat dirasakan. Jangan
ditarik terlalu cepat karena akan memngakibatkan daun gergaji terjepit
atau menimbulkan kecelakaan.
10. Untuk pekerjaan memotong, anti penumbuk balik harus bebas terhadap
benda kerja.
Jurusan Teknik Sipil 11Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
11. Untuk pekerjaan membelah, anti penumbuk balik disetel 3 mm lebih
rendah dari permukaan benda kerja. Arah dorongan benda kerja harus
dilakukan dari sisi yang berlawanan terhadap anti penumbuk balik.
Alat-alat Bantu Untuk Menjaga Keamanan
1. Tongkat Pendorong berfungsi mendorong benda kerja yang kecil.
2. Papan Pendorong, untuk menahan benda kerja agar tetap menempel
pada pengatar pembelah
3. Block Pengantar, untuk pengantar pembelah bentuk serong.
KESELAMATAN KERJA MESIN GERGAJI BUNDAR (CIRCLE SAW)
1. Pasanglah tudung pengaman dengan kokoh dan benar. Jika perlu
melepas tudung pengamanan untuk suatu operasi.
2. Setel daun gergaji maksimal 5 mm lebih tinggi di atas permukaan
benda kerja yang digergaji.
3. Jangan sekali-kali mencoba menyingkirkan sisa potongan kayu kecil
pada saat gergaji bekerja.
4. Setelah selesai melakukan operasi, matikan mesin gergaji dan turunkan
daun gergaji ke bawah permukaan meja.
5. Jangan menggergaji benda kerja bentuk bulat atau silinder tanpa
menggunakan alat bantu khusus.
6. Mintalah petunjuk atau persetujuan instruktur sebelum melakukan
pekerjaan yang memerlukan alat bantu khusus.
7. Jangan melakukan penggergajian tanpa pengantar belah dan potong
atau pengantar khusus.
8. Apabila kayu yang akan digergaji ellengkung, letak bidang yang
cekung menempel dimeja.
9. Ketika menggergaji, posisi badan dan tangan berada disalah satu sisi
dari daun gergaji.
10. Gunakan kacamata dan masker, pakaian kerja jangan kedodoran.
11. Apabila daun gergaji masih berputar, janganlah kayu itu ditarik
kebelakang.
Jurusan Teknik Sipil 12Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
12. Jagalah agar tangan cukup jauh dari daun gergaji.
13. Jika daun gergaji menjadi panas dan mulai goyang berputarnya, kayu
harus segera dan secepat mungkin ditarik atau diangkat. Mesin jangan
dimatikan. Biarlah daun gergaji berputar terus hingga dingin dan lurus
putarannya.
KESELAMATAN KERJA PADA MESIN KETAM PERATA (SURFACE
PLANNER)
1. Pergunakanlah selalu tudung pengaman kecuali jika ingin membuat
potongan sponning
2. Periksalah lebih dahulu kedudukan meja de[an dan meja belakang
apakag telah dalam posisi atau persyaratan yang benar sebelum
pengoperasian mesin.
3. Janganlah merubah kedudukan meja belakang kecuali untuk hal-hal
khusus. Meja belakang sama tinggi terhadap pisau ketam.
4. Jangan mulai bekerja sebelum putaran mesin mencapai kecepatan
penuh.
5. Pengetaman maksimum yang normal tidak boleh lebih dari 3 mm,
tergantung dari lebar pengetaman dan jenis kayunya.
6. Gunakanlah papan pegas untuk memegang/menekan benda kerja yang
tebalnya 1 cm, tempatkan dimeja muka dan belakang untuk mengetam
bagian sisi/tepi kayu dan menggunakan papan pegas jika lebarnya
kurang dari 2 cm.
7. Gunakanlah papan pendorong untuk mengetam sisi tebal kayu jika
tingginya kurang dari 5 cm atau 2 cm lebih rendah dari tinggi
pengantar
8. Gunakanlah papan pendorong untuk mengetam kayu yang panjangnya
kurang dari 30 cm dan tebalnya kurang dari 1 cm
9. Jangan sekali-kali menekan benda kerja tepat diatas pisau ketam.
10. Jangan berdiri dimuka meja dan membahayakan bila terjadi tumbuk
balik
11. Gunakanlah alat bantu khusus untuk pekerjaan special serta mintalah
petunjuk dari instruktur
Jurusan Teknik Sipil 13Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
12. Apabila harus melepaskan pisau untuk ditajamkan , maka gantilah dan
tajamkanlah semuanya pada saat yang sama. Kalau tidak maka akan
terjadi putaran yang tidak seimbang
13. Pakaian kerja jangan kedodoran terutama bagian tangan.
KESELAMATAN KERJA MESIN KETAM PENEBAL (THICKNESSER
PLANNER)
1. Setel ketinggian meja sesuai dengan tebal benda kerja dengan
pemotongan ± 1 cm sebelum mesin dijalankan. Ambil bagian yang
tertebal sebagai pengukuran awal.
2. Bidang kayu yang menempel ke meja harus sudah diketam lurus dan
rata.
3. Panjang benda kerja minimal 35 cm atau 5 cm lebih panjang dari jarak
antara rol masuk dan keluar
4. Benda kerja yang panjangnya kuramh dari 35 cm dapat diketam jika
diikuti/disambung dengan pengetaman berikutnya yang panjangnya
lebih dari 35 cm.
5. Jangan mengetam kayu yang tebalnya kurang dari 5 mm kecuali
mempergunakan pengantar khusus
6. Tebal pengetaman maksimal 1.5 s/d 2 mm
7. Jaga posisi jari/tangan ditempat yang aman terhadap rol penggerak dan
meja jika sedang memasukkan benda kerja.
8. Apabila benda kerja macet dan tidak mau jalan maka matikanlah mesin
kemudian turunkan meja ketam setelah motor berhenti berputar dan
keluarkan benda kerjanya. Jangan sekali-kali memaksa atau
mendorong benda kerja yang macet dengan memukulnya.
9. Sesuaikan kecepatan rol penggerak terhadap lebar pengetaman dan
kekerasan kayu.
10. Jika mengetam sisi tebal kayu, untuk papan ± 8 cm. Bidang yang
diketam minimal 1.5-2.5 cm dan lebar ± 5 cm adalah 5 cm
11. Periksa benda kerja apakah bebas dari paku , mata kayu lepas atau
pecah-pecah kayu yang parah
Jurusan Teknik Sipil 14Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
12. Matikanlah dahulu lebih dulu pusat listriknya apabila akan
memperbaiki mesin atau melepas pisau.
13. Apabila mau menggantik atau menajamkan pisau, gantilah semua
kemudian dipasang pisau yang sama tajam serta ukurannya.
KESELAMATAN KERJA MESIN BOR (DRILL PRESS)
1. Lakukanlah penyetelan hanya pada saat mesin dimatikan
2. Pakailah selalu bor yang tajam dan pasanglah dengan baik dan kokoh
3. Pilihlah kecepatan yang sesuai tterhadap bor yang akan dipakai. Makin
besar diameter bor maka putarannya semakin lambat
4. Tempatkanlah jari tangan cukup aman dari mata bor dan sedapat
mungkin benda kerja harus selalu dimatikan terhadap meja sehingga
kokoh kedudukannya.
5. Masukkanlah mata bor , router atau lainnya ke dalam cengkam (chuck)
paling sedikit 1 cm
6. Lakukanlah pengeboran dua kali atau lebih apabila lubang yang akan
di bor cukup dalam. Jangan terlalu lambat atau cepat masukkan bor.
7. Waktu membor mesin harus jalan terlebih dahulu sebelum bor ditekan
ke benda kerja
8. Jangan sekali-kali menggunakan bor Irwin kecuali sekrup umpan
dikirim halus
9. Gunakanlah alas apabila membuat lubang tembus
10. Bilamana menggunakan pisau router doronglah benda kerja
berlawanan dengan putarannya
11. Jangan bekerja dengan kepala dekat dengan mata bor
KESELAMATAN KERJA MESIN AMPLAS
1. Lakukanlah penyetelan pada saat mesin dimatikan.
2. Jika posisi amplas diubah periksa kembali kedudukan amplas
3. Periksa jarak meja terhadap ban amplas, jangan terlalu jauh atau dekat
4. Mulailah mengamplas apabila putaran amplastelah mencapai
kecepatan penuh
5. Jangan memakai pakaikan yang kedodoran serta pakailah selalu
masker dan kacamata
Jurusan Teknik Sipil 15Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
6. Pasanglah selalu mesin penyedot debu
7. Bila mengamplas bidang lurus gunakanlah selalu meja atau stopper
jangan dengan tangan bebas
8. Tangan jangan terlalu dekat dengan amplas juka muka untuk
menghindari bahaya lemparan dan debu
9. Jangan menekan terlalu keras waktu mengamplas
10. Matikan dengan segera apabila terjadi perubahan posisi ban amplas
atau ban lainnya sobek.
C. Alat dan Bahan
Alat
1. Meteran
Berfungsi untuk mengukur papan dan multiplex sesuai gambar
rencana
2. Pensil
Berfungsi untuk membuat tanda pada papan dan multiplex
Jurusan Teknik Sipil 16Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
3. Siku
Berfungsi untuk membuat siku
4. Kabel roll
Berfungsi sebagai penyambung arus listrik
5. Mesin amplas
Berfungsi untuk
- Pengamplasan tegak
- Pengamplasan miring
- Pengamplasan sudut
- Menghaluskan permukaan papan dan multiplex.
Jurusan Teknik Sipil 17Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
6. Mesin gergaji ayun
Bagian-Bagian Yang Terpenting Bagi Mesin Gergaji Ayun
- Motor.
- Daun Gergaji.
- Pengaman.
- Lock/Pengunci
- Anti Penumbuk Balik.
- Meja Kerja
Berfungsi untuk :
- Memotong tegak, miring dan serong.
- Membelah tegak, miring dan serong.
- Membuat sponing/alur.
- Membuat takik.
- Membuat purus
7. Mesin ketam perata
Bagian-Bagian dari Mesin Ketam Perata
- Motor.
- Pisau Ketam.
Jurusan Teknik Sipil 18Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
- Meja yang terdiri dari dua bagian yaitu meja depan dan
belakang.
- Tudung Pengaman
- Pengantar
Berfungsi untuk
- Mengetam bidang I dan II (siku 90°)
- Mengetam miring 45°-90°
- Membuat coakan
- Membuat tirus
8. Mesin ketam penebal
Bagian-Bagian dari Mesin Ketam Perata
- Pisau Ketam.
- Rol Penggerak
- Rol Depan dan Belakang
- Meja Kerja
- Penyetel Ketinggian
Berfungsi untuk :
- Mengetam bidang III dan IV dimana bidang I dan II
sudah saling tegak lurus dari ketam perata
- Mengetam untuk bentuk tirus
- Mengetam untuk bentuk bikonfek
Jurusan Teknik Sipil 19Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
- Mengetan dalam bentuk gelombang
- Membuat bentuk segi banyak
9. Mesin gergaji bundar
Bagian-Bagian Dari Mesin Gergaji Bundar
- Motor.
- Splitter
- Tudung Pengaman.
- Anti Penumbuk Balik
- Daun Gergaji.
- Pengantar Belah Utama
- Meja Kerja
- Penyetel Kemiringan Daun Gergaji.
Alat Tambahan Pada Mesin Gergaji Bundar
- Tongkat Pendorong
- Papan Pendorong
- Block Pengantar
Berfungsi untuk
- Membelah tegak lurus dan sudut 45°-90°
- Memotong tegak lurus dan sudut 45°-90°
- Membuat alur V dan U
- Membuat Sponning
- Membuat cekungan pada benda bulat
- Membuat purus.
Jurusan Teknik Sipil 20Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
10. Martil / Palu
Berfungsi untuk memukul paku.
11. Mesin bor
Berfungsi untuk :
- Untuk mengebor tembus/tidak tembus
- Untuk mengebor miring
- Untuk mengebor dowel
12. Kunci L
Jurusan Teknik Sipil 21Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
Berfungsi untuk memasang skrup
13. Obeng
Berfungsi untuk memasang skrup
14. Obeng Spiral
Berfungsi untuk memasang sekrup
Bahan
1. Multiplex
2. Papan
3. Plamur & tiner
4. Kertas amplas
5. Lem fox
Jurusan Teknik Sipil 22Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
6. Paku 3 cm
7. Knok down
8. Sekrup ligna
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur papan dan multiplex sesuai gambar rencana .
3. Memotong papan dan multiplex sesuai dengan ukuran dengan mesin gergaji
bundar.
4. Mengetam dua sisi panjang yang bersikuan pada papan dengan menggunakan
mesin ketam perata.
5. Mengetam dua sisi lainnya dengan mesin ketam penebal.
6. Mencamur plamur dengan tiner kemudian melapiskan campuran plamur
dengan rata dan tipis pada multiplex.
7. Mengeringkan multiplex yang sudah dilapisi dengan campuran plamur
kemudian mengamplasnya hingga warna aslinya terlihat.
8. Membuat sambungan untuk pemasangan multiplex.
9. Merakit masing – masing bagian sambungan dengan teliti dan juga harus siku
dengan sudutnya dengan menggunakan lem fox dan paku.
10. Merakit bagian – bagian lemari / rak buku kemudian dieratkan dengan klem
siku.
11. Mengebor papan untuk pemasangan knock down dengan mata bor sedang
pada bagian samping atas dan bawah.
12. Memasang knock down pada lubang yang telah dibuat dengan mesin bor.
13. Mengebor papan untuk pemasangan skrup ligna dengan mata bor kecil pada
bagian samping tengah.
14. Memasang multiplex pada bagian belakang lemari.
Jurusan Teknik Sipil 23Politeknik Negeri Ujung Pandang
98.00
0.50
98.00
0.50
37.50
9.50
244.00
37.50
0.50
36.00
0.50
36.00
11.50
122.00
1
1
3
2 2
4
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
E. Tabel Rekapitulasi Bahan
Jurusan Teknik Sipil 24Politeknik Negeri Ujung Pandang
No. Bahan Kode Ukuran (cm) Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Multiplex
Multiplex
Multiplex
Multiplex
Sekrup :
Knock Down
Ligna
Papan
Papan
Papan
Papan
1
2
3
4
1
2
3
4
0,9 x 37,5 x 98
0,9 x 36 x 98
0,9 x 37,5 x 98
0,9 x 36 x 190
2,5 x 5,5 x 98
2,5 x 3,5 x 98
2,5 x 7 x 98
2,5 x 6 x 190
2 potong
2 potong
1 potong
2 potong
8 Buah
12 Buah
4 batang
4 batang
2 batang
4 batang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
F. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil Praktikum Kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Ternyata dalam pembuatan lemari sangat dibutuhkan konsentrasi yang tinggi bagi
para pemula agar lemari yang dihasilkan juga baik dan dapat digunakan.
2. Rapi dan teliti sangat mempengaruhi hasilnya nanti.
Saran
Berdasarkan hasil praktikum yang dapat kami amati, kami dapat memberi
saran untuk :
1. Lubangilah lemari dengan sangat hati – hati agar bagian- bagian lemari tidak
rusak sehingga baut dan sekrup mudah dipasang.
2. Gunakanlah Klem dalam merangkai lemari agar lemari yang dihasilkan sesuai
yang ditargetkan.
Jurusan Teknik Sipil 25Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
3. Sebaiknya instruktur memberi contoh dalam menggunakan mesin sebelum
praktikan menggunakannya.
G. Gambar Kerja
Jurusan Teknik Sipil 26Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
H. FINISHING
1. TujuanSetelah melakukan praktikum ini,mahasiswa dapat:
a. Memperindah hasil pembuatan lemari dengan melakukan finishingb. Melindungi benda kerja dari benda cair,cuaca dan sinar matahari.c. Mengetahui proses finishing dengan baik.
2. Keselamatan Kerjaa. Menggunakan pakaian kerja yang lengkapb. Menggunakan peralatan dan bahan sesuai dengan fungsi dan kegunaan masing
– masing.c. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.d. Ikuti petunjuk dan arahan dari instruktur.
3. Alat dan Bahan Alat
- Mesin amplas
Jurusan Teknik Sipil 27Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
Fungsi : menghaluskan permukaan kayu apabila ada pertemuan yang kurang sempurna.
- Bor Tangan
Fungsi : membuat lubang untuk memasang kunci tanam.
- Obeng
Fungsi : untuk memasang aksesoris lemari.
- Meteran
Jurusan Teknik Sipil 28Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
- Spray Gum
Bahan - Aksesoris ( engsel,kunci,tarikan,dll )- Kertas amplas no. 180 dan no.200- Wood filler- Thinner- Sending sealer- Melamin lack- Hardener
4. Langkah Kerjaa. Mengamplas seluruh permukaan lemari dengan menggunakan amplas no. 180
searah dengan serat kayu.b. Menutup pori-pori diseluruh permukaan lemari dengan mengoleskan wood
filler yang ditambahkan/dicampuri dengan thinner pada permukaan kerja lalu membiarkannya hingga kering.
c. Mengamplas kembali permukaan benda kerja menggunakan amplas No. 200 halus dan permukaan benda kerja terlihat lagi.
Jurusan Teknik Sipil 29Politeknik Negeri Ujung Pandang
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( TTG )
d. Melakukan penyemprotan sending sealer yang telah dicampuri dengan hardiner dengan perbandingan 1 : 9, kemudian mendiamkannya hingga permukaannya kering.
e. Meratakan hasil semprotan tadi dengan cara mengelap sebelum permukaannya mengering.
f. Menyemprotkan melamin sending sealer MSS-123 tipis-tipis setelah kering mengamplasnnya kembali dengan menggunakan amplas no.400
g. Menyemprotkan melamin lack ML- clear DOF dan membiarkan hingga kering.
5. Gambar
Jurusan Teknik Sipil 30Politeknik Negeri Ujung Pandang