jkjkkll klinis

14
2. Jenis-Jenis Penelitian Klinis Menurut Siswanto dkk (2013), penelitian di bidang kesehatan adalah suatu penelitian yang dikhususkan pada bidang kesehatan. Secara umum, metodologi dan prosedurnya hampir sama dengan penelitian pada umumnya, hanya saja penelitian di bidang kesehatan memiliki penekanan pada pendekatan tertentu, seperti pendekatan waktu, sehingga muncul jenis penelitian seperti kasus- kontrol. Klasifikasi penelitian pada bidang kesehatan meliputi: 1. Ditinjau dari Ruang Lingkup Penelitian Penelitian bidang kesehatan pada lingkup ini meliputi tiga bagian, yaitu: (1) penelitian klinis/klinik, (2) penelitian lapangan yang meliputi penelitian kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan, serta (3) penelitian laboratorium (farmakologi). a. Penelitian Klinis/Klinik Penelitian ini merupakan penelitian perorangan. Perhatian penelitian pada aspek kedokteran dasar, dengan maksud untuk perkembangan dan kemajuan ilmu kedokteran. Penelitian kedokteran pada aspek sosial untuk perkembangan dan permasalahan kesehatan secara mikro di suatu negara. (Siswanto dkk, 2013)

Upload: ngakan-made-rudiarta

Post on 08-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

dddd

TRANSCRIPT

Page 1: jkjkkll klinis

2. Jenis-Jenis Penelitian Klinis

Menurut Siswanto dkk (2013), penelitian di bidang kesehatan adalah suatu

penelitian yang dikhususkan pada bidang kesehatan. Secara umum, metodologi

dan prosedurnya hampir sama dengan penelitian pada umumnya, hanya saja

penelitian di bidang kesehatan memiliki penekanan pada pendekatan tertentu,

seperti pendekatan waktu, sehingga muncul jenis penelitian seperti kasus-kontrol.

Klasifikasi penelitian pada bidang kesehatan meliputi:

1. Ditinjau dari Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian bidang kesehatan pada lingkup ini meliputi tiga bagian, yaitu: (1)

penelitian klinis/klinik, (2) penelitian lapangan yang meliputi penelitian

kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan, serta (3) penelitian

laboratorium (farmakologi).

a. Penelitian Klinis/Klinik

Penelitian ini merupakan penelitian perorangan. Perhatian penelitian

pada aspek kedokteran dasar, dengan maksud untuk perkembangan dan

kemajuan ilmu kedokteran. Penelitian kedokteran pada aspek sosial

untuk perkembangan dan permasalahan kesehatan secara mikro di suatu

negara. (Siswanto dkk, 2013)

b. Penelitian Lapangan

Fokus penelitian bidang ini pada komunitas. Penelitian bidang ini

terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Penelitian ini disebut juga penelitian epidemiologik atau penelitian

observasional atau penelitian survei. Tujuan penelitian ini pada suatu

komunitas atau suatu kelompok masyarakat. Penelitian ini dapat

mengungkapkan suatu kejadian, distribusi, serta determinan dari

suatu penyakit yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini juga dapat

mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status

kesehatan suatu masyarakat. Hasil dari penelitian ini dapat

digunkana untuk menegakkan diagnosa komunitas, mempelajari

perkembangan suatu penyakit di suatu komunitas, serta dapat

Page 2: jkjkkll klinis

digunakan sebagai evaluasi untuk program-program khususnya dari

Departemen Kesehatan. (Siswanto dkk, 2013)

2) Penelitian Bidang Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat agar lebih efektif dan efisien. Penelitian ini biasanya

dilakukan bila ada keluhan dari masyarakat terhadap suatu

pelayanan kesehatan. (Siswanto dkk, 2013)

c. Penelitian Laboratorium

Penelitian ini banyak dilakukan pada bidang farmakologi. . penelitian ini

disbut juga Quality Control. Penelitian ini untuk menjaga kualitas dari

suatu obat, baik khasiat maupun komposisinya. Hal yang diperlukan

pada penelitian dalam bidang ini adalah suatu kemampuan untuk

melakukan uji laboratorium terhadap kandungan, komposisi, dan khasiat

suatu obat. Masalah obyektivitas, validitas dasar, dan reliabilitas

merupakan hal yang sangat diutamakan dalam penelitian laboratorium.

(Siswanto dkk, 2013)

2. Ditinjau dari Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Jenis penelitian berdasarkan pendekatan waktu pengumpulan data dibagi

menjadi dua, yaitu”

a. Penelitian Longitudinal (Pendekatan Bujur)

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara

berturut-turut selama perkembangan dicatat berdasarkan waktu dan

subjek yang sama. Salah atu bentuk penelitian longitudinal adalah

penelitian perkembangan yang bertujuan mempelajari pola dan urutan

perkembangan dan atau perubahan. (Siswanto dkk, 2013)

b. Penelitian Case Control

Case control adalah rancangan studi epidemiologi yg mempelajari

hubungan  antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara

membandingkan kelompok kasus dan kontrol status paparannya.

Ciri2 penelitian case control

1.     Penelitian yg bersifat observasional

Page 3: jkjkkll klinis

2.     Diawali dengan kelompok penderita dan bukan penderita

3.     Terdapat kelompok kontrol

4.     Kelompok kontrol harus memiliki risiko terpajan oleh faktor risiko

yg sm dengan kelompok kasus.

5.     Membandingkan besarnya pengalaman terpajan oleh faktor risiko

antara kelompok kasus dan kontrol.

6.     Tidak mengukur insidensi

Kelebihan Case Control :

1.     Sangat sesuai dengan penelitian  penyakit yg jarang terjadi atau

penyakit yg kronik

2.     Relatif cepat dan tdk mahal

3.     Relatif efisien, memerlukan waktu yg kecil

4.     Sedikit masalah pengurangan  periode investigasi.

Kelemahan Case Control

1.     Tidak dapat incidence Rate

2.     Sangat sulit memperoleh informasi biar periode terlalu lama.

3.     Alur metodologi inferensi kausal yang bertentangan dengan logika

normal.

4.     Rawan terhadap bias

5.     Tidak cocok untuk paparan langka

6.     Tidak dapat menghitung laju insidensi

7.     Validasi informasi yang diperoleh sulit dilakukan

8.     Kelompok kasus dan kontrol dipilih dari dua populasi yang terpisah

(Budiarto,2004)

c. Penelitian Kohort

Adalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional

yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara

membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar

berdasarkan status penyakit.

Ciri-ciri Penelitian Kohort :

1.     Bersifat observasional

Page 4: jkjkkll klinis

2.     Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat

3.     Disebut sebagai studi insidens

4.     Terdapat kelompok kontrol

5.     Terdapat hipotesis spesifik

6.     Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif

7.     Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data

sekunder

Kelebihan Penelitian Kohort :

1.     Kesesuaian dengan logika normal dalam membuat inferensi kausal

2.     Dapat menghitung laju insidensi

3.     Untuk meneliti paparan langka

4.     Dapat mempelajari beberapa akibat dari suatu paparan

Kekurangan Penelitian Kohort :

1.     Lebih mahal dan butuh waktu lama

2.     Pada kohort retrospektif, butuh data sekunder yang lengkap dan

handal

3.     Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus penyakit langka

4.     Risiko untuk hilangnya subyek selama penelitian, karena migrasi,

partisipasi rendah atau meninggal

(Budiarto,2004)

d. Penelitian Cross-Sectional (Pendekatan Silang)

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dalam

waktu yang bersamaan, tetapi dengan subjek yang berbeda. (Siswanto

dkk, 2013)

Ciri-ciri Crosectional :

1.     Mendeskripsikan penelitian

2.     Penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding

3.     Hubungan sebab akibat hanya merupakan sebab-akibat

4.     Penelitian ini menghasilkan hipotesis

5.     Merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitis

Kelebihan Crosectional :

Page 5: jkjkkll klinis

1.     Dapat dilakukan dengan hanya sekali pengamatan

2.     Lebih murah di banding dengan penelitian lainnya

3.     Berguna untuk informasi perencanaan

4.     Untuk mengamati kemungkinan hubungan berbagai variabel yg ada.

Kekurangan Crosectional :

1. Tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan yg terjadi dengan

     berjalannya waktu.

2. Informasi yg diperoleh tidak mendalam sehingga sering kali masalah

     kesehatan yg dicari tdk diperoleh

(Budiarto,2004)

3. Ditinjau dari Kedalaman Analisis/Hubungan antar Variabel

Penelitian kesehatan ditinjau dari hubungan antar variabel dibagi menjadi

dua, yaitu:

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat suatu

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Analisis untuk

penelitian deskriptif biasanya hanya pada tahap deskripsi, yaitu

menganalisa dan menyajikan fakta secara sistemaik sehingga lebih

mudah dipahami. (Siswanto dkk, 2013)

b. Penelitian Inferensial

Penelitian inferensial adalah penelitian yang bersifat menganalisis

hubungan antarvariabel. Penelitian inferensial dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Penelitian Komparatif

Penelitian ini bersifat membandingkan antarvariabel.

2) Penelitian Asosiatif.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antarvariabel.

Tipe dari penelitian ini antara lain:

a) Menekankan pada penentuan tingkat hubungan yang dapat

digunakan untuk melakukan prediksi

Page 6: jkjkkll klinis

b) Jika hubungan antarvariabel relatif lebih tinggi, kemungkinan

sifat hubungan berupa hubungan sebab akibat

c) Hubungan antarvariable yang bersifat sebab akibat dapat diteliti

melalui tipe penelitian kausal komparatif dan eksperimen

(Siswanto dkk, 2013)

4. Ditinjau dari Substansi

Menurut Hardjodisastro (2006), substansi adalah suatu individu, contohnya

manusia, hewan, pohon, dan sebagainya. Substansi memiliki pengertian

yang lain juga, yaitu bagaimana sifat-sifat dari suatu individu tersebut.

Penelitian kesehatan berdasarkan substansi dibagi menjadi pendekatan

kualitas, kuantutas, dan gabungan (Siswanto dkk, 2013).

a. Pendekatan Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada analisis

data-data numerikal yang diolah dengan metode statistika. (Siswanto

dkk, 2013)

b. Pendekatan kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak nggunakan data-data

numerikal, sehingga hanya berbentuk pernyataan-pernyataan atau

kalimat. Penelitian ini lebih menekankan pada analisis pada proses

penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika

hubungan antarfenomena yang diamati dengan menggunakan logika

ilmiah. (Siswanto dkk, 2013)

c. Pendekatan Gabungan

Penelitian jenis ini adalah penelitian yang menggabungkan metode

kualitatif dan kuantitatif. (Siswanto dkk, 2013)

5. Ditinjau dari ada tidaknya Intervensi

Jenis penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Penelitian Survey/Observasional

Penelitian jenis ini adalah penelitian yang dilakukan pada suatu

populasi, baik luas maupun sempit, tetapi data yang dipelajari adalah

data sampel yang diambil dari suatu populasi. Media yang biasanya

Page 7: jkjkkll klinis

digunakan adalah kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Tujuan dari penelitian survei ini adalah penjajagan, deskriptif,

penjelasan, evaluasi, prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa

yang akan datang, penelitian operasional, dan pengenbangan indikator-

indikator sosial. (Siswanto dkk, 2013)

b. Penelitian Eksperimen

Memanipulasi, kontrol atau pengendalian adalah karakteristik dari

penelitian eksperimen. Peneliti melakukan manipulasi dan kontrol

terhadap variabel independen tertentu. Penelitian jenis ini biasanya

digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan independen terhadap

variabel dependen. Peneliti melakukan eksperimen dengan

membandingkan dua kelompok subjek yang diteliti, dengan memberikan

suatu perlakuan terhadap variabel independen yang satu, sedangkan

variabel lain tidak dimanipulasi atau sebagai kontrol. (Siswanto dkk,

2013)

6. Ditinjau dari Segi Manfaat atau Kegunaan

Ditinjau dari segi manfaat atau kegunaannya, penelitian kesehatan

dapat digolongkan menjadi :

a. Penelitian dasar ( basic of fundamental research )

Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang

muncul pada suatu ikhwal. Kemudian dari gejala yang terjadi pada

ikhwal tersebut dianalisis, dan kesimpulannya adalah merupakan

pengetahuan atau teori baru. Jenis penelitian ini sering juga disebut

penelitian murni atau disebut “pure research” karena dilakukan untuk

merumuskan suatu teori baru atau dasar pemikiran ilmiah tentang

kesehatan/ kedokteran. Misalnya penelitian tentang teori penyebab

kanker, penelitian kloning, bayi tabung dan sebagainya. (Siswanto dkk,

2013)

b. Penelitian terapan ( aplied research )

Page 8: jkjkkll klinis

Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses

suatu system atau program, dengan menerapkan teori-teori kesehatan

yang ada. Dengan kata lan penelitian ini berhubungan dengan penerapan

suatu system atau metode yang terbaik sesuai dengan sumber daya yang

tersedia untuk suatu hal atau suatu keadaan. Artinya, penelitian dilakukan

sementara itu system baru tersebut diuji coba dan dimodifikasi.

Penelitian terapan ini sering disebut penelitian operasional ( operasional

research ). Contoh penelitian untuk mengembangkan system pelayanan

terpadu di puskesmas. (Siswanto dkk, 2013)

c. Penelitian tindakan ( action research )

Penelitian ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan

praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan

masyarakat, yang dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian ini

dilakukan terhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung. Penelitian

ini biasanya dilakukan dimana pemecahan masalah perlu dilakukan, dan

hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu keadaan. Misalnya

penelitian tindakan untuk peningkatan kesehatan masyarakat

transmigrasi. (Siswanto dkk, 2013)

d. Penelitian evaluasi ( evaluation research )

Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu

pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka

mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki

suatu program atau system. Penelitian evaluasi ada dua tipe, yaitu :

tinjauan ( review ) dan pengujian ( trial ). Penelitian evaluasi yang

bersifat tinjauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program itu

berjalan, dan sejauh mana program tersebut mempunyai hasil atau

dampak. Misalnya penelitian untuk mengevaluasi keberhasilan program

imunisasi, program perbaikan sanitasi lingkungan, program keluarga

berencana dan lain sebagainya.Sedang penelitian pengujian atau trials

dilakukan untuk menguji efectivitas dan efisiensi statu pengobatan atau

program-program. Biasanya penelitian ini dilkukan untuk menguji

Page 9: jkjkkll klinis

keampuhan dari suatu produk obat baru atau sistem pengobatan yang

lain. Oleh sebab itu jenis penelitian ini lebih dikenal dengan nama

penelitian klinik atau clinical trials. (Siswanto dkk, 2013)

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E. 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta,

EGC

Hardjodisastro, D., 2006, Menuju Seni Ilmu Kedokteran, PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Satstroasmoro, Sudigdo. dkk. 2002. Dasar-dasar Metodolgi penelitian klinis Edisi

ke-2. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Siswanto, Susila, dan Suyanto, 2013, Metodologi Penelitian Kesehatan dan

Kedokteran, Bursa Ilmu, Yogyakarta