jep-vol.4, no. 3, nopember 2015...

22
Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327 Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji Firmansyah Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam Universitas Pendidikan Indonesia [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem operasional ongkos naik haji berbasis dinar di Dinar Tauhid Bandung. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif yang terdiri dari definisi tabungan haji dan akad tabungan yang digunakan, mekanisme cara menabung, dan keuntungan bagi hasil. Data primer diperoleh dari wawancara dengan pihak terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, internet dan literatur lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa menabung dinar dengan produk m-dinar menguntungkan karena terbebas dari inflasi di mana harga ONH (dalam Rupiah) yang rata-rata naik 1,87% per tahun yaitu naik Rp. 609.362 per tahun, sedangkan harga ONH (dalam dinar) terjadi deflasi rata-rata 18,98% per tahun. Kemudian dinar rata-rata terapresiasi terhadap mata uang rupiah (fiat money) sebesar 27,47% per tahun, serta menabung dinar mendapatkan bagi hasil yang menguntungkan. Kata kunci: M-Dinar, Ongkos Naik Haji, Menabung Dinar I. PENDAHULUAN Berdasarkan data perkembangan jamaah haji Indonesia, trend jamaah yang menunaikan ibadah haji dari tahun ke tahun terus meningkat. Berikut akan disajikan tabel laporan jumlah kuota jamaah haji Indonesia (Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, 2012). Tabel 1 Laporan Jumlah Kuota Jamaah Haji Indonesia NO TAHUN JUMLAH JAMAAH 1 2005 188.642 2 2006 205.000 3 2007 210.000 4 2008 207.000 5 2009 210.000 6 2010 211.000 7 2011 221.000 Sumber: Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Kemenag RI, 2012

Upload: ngokhanh

Post on 03-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327

Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

Firmansyah Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam

Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem operasional ongkos naik haji

berbasis dinar di Dinar Tauhid Bandung. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif

yang terdiri dari definisi tabungan haji dan akad tabungan yang digunakan, mekanisme

cara menabung, dan keuntungan bagi hasil. Data primer diperoleh dari wawancara

dengan pihak terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, internet dan literatur

lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

menabung dinar dengan produk m-dinar menguntungkan karena terbebas dari inflasi di

mana harga ONH (dalam Rupiah) yang rata-rata naik 1,87% per tahun yaitu naik Rp.

609.362 per tahun, sedangkan harga ONH (dalam dinar) terjadi deflasi rata-rata 18,98%

per tahun. Kemudian dinar rata-rata terapresiasi terhadap mata uang rupiah (fiat money)

sebesar 27,47% per tahun, serta menabung dinar mendapatkan bagi hasil yang

menguntungkan.

Kata kunci: M-Dinar, Ongkos Naik Haji, Menabung Dinar

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan data perkembangan jamaah haji Indonesia, trend jamaah yang

menunaikan ibadah haji dari tahun ke tahun terus meningkat. Berikut akan disajikan tabel

laporan jumlah kuota jamaah haji Indonesia (Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah,

2012).

Tabel 1 Laporan Jumlah Kuota Jamaah Haji Indonesia

NO TAHUN JUMLAH JAMAAH

1 2005 188.642 2 2006 205.000 3 2007 210.000 4 2008 207.000 5 2009 210.000 6 2010 211.000 7 2011 221.000

Sumber: Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Kemenag RI, 2012

Page 2: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |328

Disebabkan keterbatasan daya tampung di Mekah yang menjadikan setiap Negara

di jatah (quota) jumlah orang yang bisa menunaikan ibadah haji setiap tahunnya. Jadi

jika ada yang berniat menunaikan ibadah haji tahun ini, belum tentu memperoleh

kesempatan pada bulan haji tahun yang akan datang, akan tetapi bisa jadi

kesempatannya baru datang tiga sampai lima tahun yang akan datang. Dikarenakan

kesempatan haji yang masih beberapa tahun yang akan datang, maka berapa dana yang

akan disiapkan agar pada waktu kesempatan itu datang, dana haji benar-benar cukup,

maka disinilah masalahnya.

Komponen biaya haji yang utama adalah mata uang asing yaitu dolar Amerika

Serikat untuk tiket pesawatnya dan mata uang Riyal untuk biaya hidup selama di tanah

suci. Karena mata uang jamaah Indonesia adalah Rupiah (uang kertas/fiat money tidak

dibackup emas), maka perencanaan ibadah haji menggunakan uang Rupiah mempunyai

setidaknya dua ketidakpastian, yaitu faktor inflasi dan faktor nilai tukar (kurs).

Karena dua faktor inilah maka biaya ibadah haji dalam Rupiah memiliki

kecenderungan meningkat naik dari tahun ke tahun. Apalagi pada tahun 2011 dimana

Rupiah mengalami penurunan nilai tukar yang tajam terhadap dolar Amerika Serikat dan

Riyal, kenaikan biaya haji dalam Rupiah bisa sangat significant (Iqbal, 2011). Berikut akan

disajikan tabel laporan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia.

Tabel 2 Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia (ONH)

No Tahun Biaya ONH (USA

$)

Biaya ONH dalam (Rp)

Inflasi Rp (%)

Harga 1 Dinar

(Rp)

Depresiasi Rp (%)

Biaya ONH

dalam (Dinar)

Deflasi Dinar (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 2005 2.732 28.462.948 - 551.077 - 51,65 - 2 2006 2.852 25.921.953 -8,93 783.632 42,20 33,08 35,95 3 2007 2.926 27.342.536 5,48 1.090.100 39,11 25,08 24,17 4 2008 3.430 31.178.700 14,03 1.212.480 11,23 25,71 -2,52 5 2009 3.512 35.474.712 13,78 1.418.601 17,00 25,01 2,75 6 2010 3.342 30.535.854 -13,92 1.659.763 17,00 18,40 26,43 7 2011 3.549 30.771.900 0,77 2.294.887 38,27 13,41 27,12 8 2012 33.276.400

Rata-rata 1,87 27,47 18,98

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa biaya haji dalam rupiah

(kolom ke-5) mengalami kenaikan harga (inflasi) rata-rata 1,87% per tahun. Sementara itu

Page 3: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |329

biaya haji jika dalam dinar (kolom ke-9) ternyata mengalami penurunan harga (deflasi)

rata-rata 18,98% per tahun.

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat juga diketahui bahwa biaya penyelenggaraan

ibadah haji (ONH) jika mengacu pada standar uang kertas Rupiah maka terjadi kenaikan

ongkos naik haji bahkan ONH tahun 2012 naik menjadi Rp. 33.276.400. Kenaikan ONH

ini berdasakan keputusan yang ditetapkan oleh Komisi VIII DPR RI dan Kementrian

Agama RI, kenaikan ONH inilah yang disebut dengan inflasi. Berbeda halnya jika ONH

mengacu pada standar dinar (1 dinar = 4,25 gram emas 22 karat) maka yang terjadi justru

sebaliknya yaitu terjadi penurunan harga, dan inilah yang disebut dengan deflasi.

Untuk memenuhi ONH, calon jamaah haji dapat menggunakan produk tabungan

haji dengan akad mudharabah mutlaqah Sebagaimana diketahui, bahwa untuk bisa pergi

menunaikan ibadah haji, setidaknya harus mengantri selama tiga sampai lima tahun, dan

selama itu pula, jika jamaah haji menabung dalam bentuk uang kertas (Rupiah) maka

tidak terhindar dari inflasi (kenaikan ONH) tiap tahunnya, sehingga diperlukan cara

menabung alternatif yang tahan inflasi dan lebih menguntungkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu melakukan penelitian untuk

mengetahui bagaimanakah sistem operasional ongkos naik haji berbasis dinar di Dinar

Tauhid Bandung.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Inflasi

Pada dasarnya angka inflasi digunakan untuk menggambarkan gejala terjadinya

kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu. Inflasi terjadi ketika

harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung terus-menerus. Pada

saat ini, persediaan barang dan jasa mengalami kelangkaan dan konsumen karena

sangat membutuhkannya harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk sejumlah barang

dan jasa yang sama (al-Maqrizi, t.th).

Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu

perekonomian (Sukirno, 2002).

Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi senantiasa turunnya nilai mata uang

(Manullang, 1993).

Sedangkan menurut Khalwaty (2000) inflasi didefinisikan sebagai suatu keadaan

yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin

merosotnya nilai riil (intrinsik mata uang suatu negara).

Page 4: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |330

Uang dalam masyarakat menjadi alat pertukaran yang lazim diterima di mana

barang dan jasa dapat diperdagangkan dengan uang. Uang itu sendiri dapat berbentuk

dan terbuat dari berbagai macam bahan (mulai dari logam mulia sampai dengan bahan

yang kurang berharga seperti kertas / fiat money atau logam biasa). Pada masa kini nilai

intrinsik (nilai bahan yang digunakan sebagai uang) biasanya jauh lebih kecil daripada

nilai nominal dari uang tersebut. Akibat dari rendahnya nilai intrinsik uang inilah yang

menjadi salah satu sebab terjadinya inflasi (Karim, 2004). Sebagai contoh, uang kertas

bernominal Rp. 100.000, nilai intrinsiknya hanya Rp. 500 (Saifullah, 2009).

B. Biaya

Menurut Mulyadi (2005) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur

dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

untuk tujuan tertentu.

Biaya ada yang berkaitan dengan muamalah dan ibadah. Sebagaimana diketahui

bahwa haji adalah termasuk ibadah, dan akad yang digunakan untuk menunaikan ibadah

haji adalah akad tabarru’. Akad tabarru’ (akad kebaikan) adalah segala macam perjanjian

yang menyangkut non-for profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada

hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Namun demikian,

pihak yang berbuat kebaikan (dalam hal ini pemerintah sebagai pengurus utama) boleh

meminta kepada counter-part-nya (calon jamaah haji) untuk sekedar menutupi biaya

(cover the cost) yang dikeluarkannya (Karim, 2009).

Untuk dapat menunaikan ibadah haji dalam hal ini. Pemerintah tentu saja

memerlukan pihak lain dalam hal ini adalah para perusahaan jasa maskapai,

pemondokan, cattering, dan sebagainya. Perusahaan ini posisinya berbeda dengan

pemerintah yang mana pemerintah sebagai public services sedangkan perusahaan-

perusahaan itu memang didirikan untuk mencari profit (akad tijarah). Dalam memenuhi

biaya ibadah haji (ONH) bisa menggunakan uang bentuk rupiah (fiat money) atau dinar

(full bodied money). Oleh karena itu perlu kiranya pembahasan terkait dengan uang yang

akan dibahas di bawah ini.

C. Uang

Perkiraan nilai barang dan jasa di negara manapun dinyatakan dengan satuan-

satuan, maka satuan inilah yang menjadi standar yang dipergunakan untuk mengukur

kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan ini menjadi alat tukar (medium of

Page 5: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |331

exchange). Satuan-satuan inilah yang disebut dengan sebutan uang. Uang adalah

standar kegunaan yang terdapat pada barang dan tenaga. Oleh karena itu uang

didefinisikan sebagai sesuatu yang dipergunakan untuk mengukur tiap barang dan

tenaga/jasa. Misalkan harga adalah standar untuk barang, sedangkan upah adalah

standar untuk manusia, yang masing-masing merupakan perkiraan masyarakat terhadap

nilai barang dan tenaga/jasa orang (an-Nabhani, 2009).

Uang adalah standar nilai ukuran harga, yaitu sebagai media pangukur nilai harga

komoditas dan jasa, dan perbandingan harga komoditas dengan komoditas lainnya. Pada

sistem barter, sangat sulit untuk mengetahui harga komoditas dengan harga komodias

yang lainnya. Dan demikian pula dengan harga sebuah jasa terhadap jasa-jasa lainnya

(Hasan, 2005).

Menurut Ibnu al-Qayyim (1991) dinar dan dirham adalah nilai harga barang

komoditas. Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk mengukur harta maka wajib

bersifat spesifik dan akurat, tidak naik dan tidak pula menurun. Karena kalau unit nilai

harga bisa naik dan turun seperti komoditas sendiri, tentunya kita tidak lagi mempunyai

ukuran yang bisa dikukuhkan untuk mengukur nilai komoditas. Bahkan semuanya adalah

komoditas.

Beliau mengisyaratkan bahwa uang adalah standar unit ukuran untuk nilai harga

komoditas dan menyaratkan uang harus memiliki kekuatan dan daya beli yang bersifat

tetap agar berfungsi sebagaimana mestinya yaitu tidak terjadi inflasi. Bisa dibayangkan

bagaimana kekacauan yang terjadi di pasar-pasar jika panjang meter berubah-ubah

tanpa perkiraan dari waktu ke waktu; terkadang panjang meter 150 sentimeter, kadang 75

sentimeter, dan kemudian 90 sentimeter. Tentu banyak urusan manusia dan interaksi

mereka akan mengalami kekacauan (Syafi'i, 1982).

Sebagaimana diketahui kekacauan ini terjadi sekarang ketika jenis uang yang

digunakan adalah uang kertas (fiat money) yang tidak di-backup oleh emas seperti halnya

rupiah yang termasuk fiat money memiliki nilai intrinsik (nilai bahan yang digunakan

sebagai uang) lebih kecil daripada nilai nominalnya. Akibat dari rendahnya nilai intrinsik

uang kertas inilah yang menjadi salah satu sebab terjadinya inflasi (Karim, 2004).

Kata Nuqud tidak terdapat dalam al-Qur’an maupun hadits Nabi Saw., karena

bangsa Arab umumnya tidak menggunakan kata nuqud untuk menunjukkan harga.

Mereka menggunakan kata dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas

(al-Kramly, 1987), kata dirham untuk menunjukkan alat tukar yang terbuat dari perak (al-

Page 6: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |332

Naqsyabandi, 1969). Mereka juga menggunakan kara Wariq untuk menunjukkan dirham

perak, dan kata ‘Ain untuk menunjukkan dinar emas (al-Fayumi, 1926). Sedang kata fulus

(uang tembaga) adalah alat tukar tambahan yang digunakan untuk membeli barang

murah (Wajdi, t.th).

D. Tabungan Haji Berbasis Dinar

Komponen biaya haji yang utama adalah mata uang asing yaitu Dolar Amerika

Serikat untuk tiket pesawatnya dan Saudi Riyal untuk biaya hidup selama di sana. Karena

mata uang di negara Indonesia adalah Rupiah, maka perencanaan ibadah haji

menggunakan mata uang Rupiah mempunyai setidaknya dua ketidakpastian, yaitu faktor

inflasi dan faktor nilai tukar.

Karena dua faktor inilah maka biaya ibadah haji kita dalam Rupiah memiliki

kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi pada tahun dimana Rupiah

mengalami penurunan nilai yang tajam terhadap Dolar Amerika Serikat dan Riyal,

kenaikan biaya haji dalam Rupiah bisa sangat significant. Karena Tabungan dinar (M-

dinar) menggunakan konsep Akad Mudharabah, penabung Dinar tidak dikenakan biaya

penyimpanan atau biaya apapun. Bahkan nantinya setelah Dinar benar-benar berputar

secara fisik mendanai kegiatan ekonomi sektor riil, penabung M-Dinar akan mendapatkan

bagi hasilnya dalam bentuk Dinar (Iqbal, 2009).

Berikut adalah contoh menabung dinar, Bulan Januari kita menabung Rp. 750.000

(misalkan harga dinar saat itu Rp. 1.500.000), maka saldo m-dinar adalah 0,5 dinar. Bulan

Februari jika menabung lagi Rp. 400 ribu (harga dinar Rp. 1.600.000), tabungan m-dinar

bertambah 0,25 dinar. Bulan Maret jika menabung lagi Rp. 560 ribu (harga dinar Rp.

1.600.000), tabungan m-dinar bertambah 0,35 dinar. Jadi totalnya 1,1 dinar (Anindita,

2010).

1) Januari – Rp. 750.000/1.500.000 – 0,5 dinar

2) Februari – Rp. 400.000/1.600.000 – 0,25 dinar

3) Maret – Rp. 560.000/1.600.000 – 0,35 dinar

4) Total – 1,1 dinar (fisik dinar dapat diambil/dikirim)

Page 7: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |333

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang terdiri meliputi definisi

tabungan haji dan akad tabungan yang digunakan, mekanisme cara menabung, dan

keuntungan bagi hasil. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang hanya

menggambarkan keadaan dari objek yang diteliti berkaitan dengan objek yang dibahas

dalam penelitian (Arikunto, 2002). Jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti kondisi

objek yang alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2006).

Dengan demikian jenis penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis

tertentu tapi menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel gejala dan keadaan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini dikemukakan bahwa, dalam penelitian kualitatif, teknik

pengumpulan data yang utama adalah observasi (pengamatan), wawancara mendalam,

studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau trianggulasi. Perlu dikemukakan kalau

teknik pengumpulan datanya dengan observasi, maka perlu dikemukakan apa yang

diobservasi, kalau diwawancara, kepada siapa akan melakukan wawancara (Sugiyono,

2009).

C. Sumber Data

Untuk mengetahui sumber data yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3 Sumber Data

No DATA SUMBER

DATA KETERANGAN

1 Sistem operasional ONH berbasis dinar

Primer Wawancara kepada Sukmalinto Pengelola Dinar Tauhid Bandung

Sekunder Buku, internet, dan literatur lainnya

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 D. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif,

mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman. Analisis data dalam penelitian

kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat melakukan studi dokumentasi,

Page 8: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |334

peneliti sudah melakukan analisis terhadap dokumentasi yang diperoleh. Bila jawaban

dari studi dokumentasi setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan

melanjutkan pencarian dokumentasi lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang

dianggap kredibel/dapat dipercaya karena argumentasi/dalilnya lebih kuat.

Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009), mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis

data, yaitu data collection, data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabungan Haji Berbasis Dinar dan Akad yang Digunakan

Berikut disajikan tabel tentang definisi, akad, tujuan, serta kesesuaian dengan

Fatwa DSN tabungan berbasis dinar (Sukmalinto, 2012).

Tabel 4 Definisi, Akad Dan Tujuan Serta Fatwa DSN Tabungan Haji Berbasis Dinar

NO ASPEK TABUNGAN HAJI BERBASIS DINAR

1 DEFINISI Tabungan haji berbasis dinar (m-dinar) adalah tabungan dinar (emas 22 karat) yang ditujukan salah satunya untuk memenuhi ongkos naik haji (ONH)

2 AKAD Mudharabah Muthlaqah 3 TUJUAN Proteksi nilai asset dan investasi dana haji (dapat bagi

hasil) 4 FATWA DSN Sesuai Fatwa DSN MUI No 02/DSN-MUI/IV/2000

tentang tabungan

Sumber: hasil penelitian, data diolah.

1. Definisi dan Akad Tabungan Haji Berbasis Dinar

Perkiraan nilai barang dan jasa di negara manapun dinyatakan dengan satuan-

satuan, maka satuan inilah yang menjadi standar yang dipergunakan untuk mengukur

kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan ini menjadi alat tukar (medium of

exchange). Satuan-satuan inilah yang disebut dengan sebutan uang. Uang adalah

standar kegunaan yang terdapat pada barang dan tenaga. Oleh karena itu uang

didefinisikan sebagai sesuatu yang dipergunakan untuk mengukur tiap barang dan

tenaga/jasa. Misalkan harga adalah standar untuk barang, sedangkan upah adalah

Page 9: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |335

standar untuk manusia, yang masing-masing merupakan perkiraan masyarakat terhadap

nilai barang dan tenaga/jasa orang (an-Nabhani, 2009) .

Uang adalah standar nilai ukuran harga, yaitu sebagai media pangukur nilai harga

komoditas dan jasa, dan perbandingan harga komoditas dengan komoditas lainnya. Pada

sistem barter, sangat sulit untuk mengetahui harga komoditas dengan harga komodias

yang lainnya. Dan demikian pula dengan harga sebuah jasa terhadap jasa-jasa lainnya

(Hasan, 2005).

Menurut Ibnu al-Qayyim (1991) dinar dan dirham adalah nilai harga barang

komoditas. Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk mengukur harta maka wajib

bersifat spesifik dan akurat, tidak naik dan tidak pula menurun. Karena kalau unit nilai

harga bisa naik dan turun seperti komoditas sendiri, tentunya kita tidak lagi mempunyai

ukuran yang bisa dikukuhkan untuk mengukur nilai komoditas. Bahkan semuanya adalah

komoditas.

Beliau mengisyaratkan bahwa uang adalah standar unit ukuran untuk nilai harga

komoditas dan menyaratkan uang harus memiliki kekuatan dan daya beli yang bersifat

tetap agar berfungsi sebagaimana mestinya yaitu tidak terjadi inflasi. Bisa dibayangkan

bagaimana kekacauan yang terjadi di pasar-pasar jika panjang meter berubah-ubah

tanpa perkiraan dari waktu ke waktu; terkadang panjang meter 150 sentimeter, kadang 75

sentimeter, dan kemudian 90 sentimeter. Tentu banyak urusan manusia dan interaksi

mereka akan mengalami kekacauan (Syafi'i, 1982).

Sebagaimana diketahui kekacauan ini terjadi sekarang ketika jenis uang yang

digunakan adalah uang kertas (fiat money) yang tidak di-backup oleh emas seperti halnya

rupiah yang termasuk fiat money memiliki nilai intrinsik (nilai bahan yang digunakan

sebagai uang) lebih kecil daripada nilai nominalnya. Akibat dari rendahnya nilai intrinsik

uang kertas inilah yang menjadi salah satu sebab terjadinya inflasi (Karim, 2004).

Kata Nuqud tidak terdapat dalam al-Qur’an maupun hadits Nabi Saw., karena

bangsa Arab umumnya tidak menggunakan kata nuqud untuk menunjukkan harga.

Mereka menggunakan kata dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas

(al-Kramly, 1987), kata dirham untuk menunjukkan alat tukar yang terbuat dari perak (al-

Naqsyabandi, 1969). Mereka juga menggunakan kara Wariq untuk menunjukkan dirham

perak, dan kata ‘Ain untuk menunjukkan dinar emas (al-Fayumi, 1926). Sedang kata fulus

(uang tembaga) adalah alat tukar tambahan yang digunakan untuk membeli barang

murah (Wajdi, t.th).

Page 10: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |336

Mudharabah mutlaqah adalah jenis mudharabah yang mana tidak ada

pembatasan bagi lembaga keuangan syariah (LKS) dalam menggunakan dana yang

dihimpun. Penabung tidak memberikan persyaratan apa pun kepada LKS, ke bisnis apa

dana yang disimpannya itu hendak digulirkan, atau menetapkan penggunaan akad-akad

tertentu, ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu. Jadi LKS

memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan/menggulirkan dana penabung ke bisnis

manapun yang diperkirakan menguntungkan dan tentunya halal (Karim, 2009).

Menurut Karim (2009) Rukun mudharabah terpenuhi secara sempurna:

a) Ada mudharib (pengelola)

b) Ada shahibul mal (pemilik dana)

c) Ada usaha yang akan dibagihasilkan

d) Ada nisbah keuntungan

e) Ada ijab qabul

Komponen biaya haji yang utama adalah mata uang asing yaitu Dolar Amerika

Serikat untuk tiket pesawatnya dan Saudi Riyal untuk biaya hidup selama di sana. Karena

mata uang di negara Indonesia adalah Rupiah, maka perencanaan ibadah haji

menggunakan mata uang Rupiah mempunyai setidaknya dua ketidakpastian, yaitu faktor

inflasi dan faktor nilai tukar (kurs).

Karena dua faktor inilah maka biaya ibadah haji kita dalam Rupiah memiliki

kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi pada tahun dimana Rupiah

mengalami penurunan nilai (terdepresiasi) yang tajam terhadap Dolar Amerika Serikat

dan Riyal, kenaikan biaya haji (inflasi) dalam Rupiah bisa sangat significant. Karena

Tabungan dinar (m-dinar) menggunakan konsep Akad Mudharabah, penabung Dinar

tidak dikenakan biaya penyimpanan atau biaya apapun. Bahkan nantinya setelah Dinar

benar-benar berputar secara fisik mendanai kegiatan ekonomi sektor riil, penabung m-

dinar akan mendapatkan bagi hasilnya dalam bentuk Dinar (Iqbal, 2009).

Berikut adalah contoh menabung dinar, Bulan Januari kita menabung Rp. 750.000

(misalkan harga dinar saat itu Rp. 1.500.000), maka saldo m-dinar adalah 0,5 dinar. Bulan

Februari jika menabung lagi Rp. 400.000 (harga dinar Rp. 1.600.000), tabungan m-dinar

bertambah 0,25 dinar. Bulan Maret jika menabung lagi Rp. 560.000 (harga dinar Rp.

1.600.000), tabungan m-dinar bertambah 0,35 dinar. Jadi totalnya 1,1 dinar (Anindita,

2010).

Page 11: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |337

1) Januari – Rp. 750.000/1.500.000 – 0,5 dinar

2) Februari – Rp. 400.000/1.600.000 – 0,25 dinar

3) Maret – Rp. 560.000/1.600.000 – 0,35 dinar

4) Total – 1,1 dinar (fisik dinar dapat diambil/dikirim)

2. Tujuan

Tabungan m-dinar bertujuan selain investasi dana haji, juga bertujuan untuk

melindungi nilai asset dari inflasi, karena sebagaimana kita ketahui dinar adalah mata

uang Islam yang nilai nominal satu dinarnya setara dengan nilai intrinsiknya (nilai riil)

bahan mata uang yaitu 4,25 gram emas 22 karat. Uang yang memiliki nilai intrinsik yang

sesuai dengan nilai nominalnya maka daya tukarnya akan stabil terhadap barang dan

jasa dengan kata lain lebih tahan inflasi. Sebaliknya jika uang nilai intrinsiknya tidak

sesuai dengan nilai nominalnya maka daya tukarnya tidak stabil terhadap barang dan

jasa (rentan inflasi).

Nilai intrinsik uang berfungsi sebagai lindung nilai (hedging) atas dirinya sendiri

dari inflasi (Hamidi, 2007). Sehingga dinar nilainya stabil dan cenderung kuat daya

belinya terhadap ONH.

Bisa dibayangkan bagaimana kekacauan yang terjadi di pasar-pasar jika panjang

meter berubah-ubah tanpa perkiraan dari waktu ke waktu, terkadang panjang meter 150

sentimeter, kadang 75 sentimeter, dan kemudian 90 sentimeter. Tentu banyak urusan

manusia dan interaksi mereka akan mengalami kekacauan (Syafi'i, 1982). Pada

kenyataanya itulah yang terjadi dalam interaksi antar manusia setelah diberlakukannya

uang kertas (fiat money) yang tidak memiliki daya tukar berkekuatan tetap sehingga

beresiko mengalami berbagai kondisi inflasi (Hasan, 2005).

3. Kesesuaian dengan Fatwa DSN

Sedangkan terkait dengan kesesuaian fatwa DSN MUI No 02/DSN-MUI/IV/2000

tentang tabungan, tabungan ONH dinar telah memenuhi ketentuan fatwa yang dimaksud

yaitu ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah (MUI, 2000) :

1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana,

dan bank /LKS bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

Page 12: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |338

2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam

usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya,

termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.

3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan

piutang.

4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan

dalam akad pembukaan rekening.

5. Bank /LKS tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa

persetujuan yang bersangkutan.

B. Mekanisme Cara Menabung Tabungan Haji Berbasis Dinar

Tabel 5 Mekanisme Cara Menabung Tabungan Haji Berbasis Dinar

NO

ASPEK TABUNGAN HAJI BERBASIS DINAR

1 Pembukaan rekening Cukup rumit, karena registrasi via internet 2 Biaya administrasi

pembukaan rekening Rp. 20.000,-

3 Setoran awal Minimal 0,25 dinar (atau 25%*kurs jual dinar saat itu), setoran selanjutnya minimal 0,1 dinar.

4 Pencairan/penarikan tabungan

Dapat dicairkan/ditarik dalam bentuk rupiah atau jika dalam bentuk dinar minimal 1 dinar.

5 Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Tidak dijamin LPS

6 Biaya administrasi bulanan

Tidak ada

7 Biaya Penutupan rekening karena batal berangkat haji

Tidak ada

8 Pendaftaran melalui Siskohat

Tidak Online

Sumber: hasil penelitian, data diolah.

Dari tabel di atas dapat diketahui : (1) dari segi pembukaan rekening, tabungan

haji basis dinar pembukaan rekening cukup rumit karena via internet. (2) segi biaya

administrasi saat pembukaan rekening, tabungan haji basis dinar terdapat biaya yaitu Rp

20.000. (3) segi setoran awal dan setoran selanjutnya, tabungan haji basis dinar setoran

awal minimal 0,25 dinar dan setoran selanjutnya minimal 0,1 dinar. (4) segi

pencairan/penarikan dana, tabungan haji basis dinar dapat dicairkan/ditarik setiap waktu

dalam bentuk rupiah atau jika dalam bentuk dinar minimal 1 dinar. (5) segi Lembaga

Page 13: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |339

Penjamin Simpanan, tabungan basis dinar tidak dijamin LPS karena bentuknya koperasi

BMT bukan bank. (6) biaya administrasi bulanan gratis. (7) segi penutupan rekening

karena batal berangkat haji, tabungan basis dinar tidak ada biaya penutupan tabungan.

(8) segi pendaftaran melalui SISKOHAT, tabungan haji basis dinar tidak online karena

Dinar Tauhid bukan Bank/LKS penerima setoran haji yang telah ditetapkan pemerintah.

Menurut Mulyadi (2005), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur

dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

untuk tujuan tertentu.

Biaya ada yang berkaitan dengan muamalah dan ibadah. Sebagaimana diketahui

bahwa haji adalah termasuk ibadah, dan akad yang digunakan untuk menunaikan ibadah

haji adalah akad tabarru’. Akad tabarru’ (akad kebaikan) adalah segala macam perjanjian

yang menyangkut non-for profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada

hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Namun demikian,

pihak yang berbuat kebaikan (dalam hal ini pemerintah sebagai pengurus utama) boleh

meminta kepada counter-part-nya (calon jamaah haji) untuk sekedar menutupi biaya

(cover the cost) yang dikeluarkannya untuk dapat menunaikan ibadah haji dalam hal ini

(Karim, 2009).

Pemerintah tentu saja memerlukan pihak lain dalam hal ini adalah para

perusahaan jasa maskapai, pemondokan, cattering, dan sebagainya. Perusahaan ini

posisinya berbeda dengan pemerintah yang mana pemerintah sebagai public services

sedangkan perusahaan-perusahaan itu memang didirikan untuk mencari profit (akad

tijarah). Dalam memenuhi biaya ibadah haji (ONH) bisa menggunakan uang bentuk

rupiah (fiat money) atau dinar (full bodied money).

C. Keuntungan Bagi Hasil Tabungan Haji Berbasis Dinar

Tabel 6 Keuntungan Bagi Hasil Tabungan Haji Berbasis Dinar

NO

ASPEK TABUNGAN HAJI BERBASIS DINAR

1 Tipe sistem bagi hasil Sistem Profit sharing 2 Nisbah bagi hasil 50% customers : 50% Gerai Dinar/Dinar

Tauhid 3 Teknis perhitungan bagi hasil Tidak rumit, memakai aplikasi komputer 4 Bagi hasil dapat meng-cover laju

inflasi tahunan. Dapat meng-cover laju inflasi naiknya harga ONH

Sumber: hasil penelitian, data diolah.

Page 14: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |340

1. Tipe Sistem Bagi Hasil

Makna mudharabah dalam penghimpunan dana menempatkan shahibul mal atau

nasabah penabung sebagai pihak pertama, sedangkan mudharib atau Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) sebagai pihak kedua selaku pengelola dana. Dengan demikian

ia adalah akad kerjasama antara pihak pertama dan pihak kedua dalam pengelolaan

harta dengan membagi keuntungan usaha (bagi hasil) sejalan dengan kesepakatan yang

dituangkan dalam akad (Hakim, 2011).

Profit sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih dari

total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh pendapatan tersebut (Tim Pengembangan Perbankan Syariah BI, 2001).

Keuntungan yang didapat dari hasil usaha tersebut akan dilakukan pembagian setelah

dilakukan perhitungan terlebih dahulu atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan selama

proses usaha. Keuntungan usaha dalam dunia bisnis bisa negatif, artinya usaha merugi,

positif berarti ada angka lebih sisa dari pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya

antara pendapatan dan biaya menjadi balance (Falah, 2003). Keuntungan yang

dibagikan adalah keuntungan bersih (nett profit) yang merupakan lebihan dari selisih atas

pengurangan total cost terhadap total revenue. Dinar Tauhid mempergunakan tipe sistem

bagi hasil Profit Sharing.

2. Teknik Perhitungan

Sebagaimana kita ketahui bahwa jika seseorang memiliki uang yang cukup untuk

melunasi ONH belum tentu tahun itu juga naik haji, karena harus mengantri disebabkan

terbatasnya kuota. Apalagi bagi nasabah yang masih belum lunas dan terus menabung

sampai ONH nya lunas bisa sampai lima tahun lagi nasabah itu menunggu. Sedangkan

uang yang dimiliki nasabah dan ditabungkan dalam bentuk uang kertas (fiat money) yang

rawan inflasi dengan rata-rata inflasi tahunan ONH adalah 1,87% per tahun (Lihat Tabel

2, hlm. 2). Maka bisa dihitung apakah bagi hasil dari menabung dengan uang kertas

dapat menutupi laju inflasi tahunan tersebut, berikut perhitungannya.

Inflasi atau naiknya harga ONH rata-rata naik 1,87% per tahun (r =0,0187). Harga

ONH tahun 2011= Rp. 30.771.900 (Present Value). Berapa harga ONH 5 tahun yang

akan datang (n =5)? :

1) Rumus FV = PV*(1+r)^n (Karim, 2009).

Page 15: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |341

2) FV = 30.771.900*(1+0,0187)^5 = 33.758.700

3) Jadi pada lima tahun mendatang yaitu tahun 2016, dengan asumsi kenaikan

1,87% per tahun (r = 0,0187), diperkirakan ongkos naik haji tahun 2016 adalah

Rp. 33.758.700.

33.758.700 - 30.711.900 (harga ONH tahun 2011) = Rp 3.046.800 :5 tahun= Rp.

609.362 per tahun. Jadi harga ONH rata-rata naik sebesar Rp. 609.362 per tahun.

Berikut ikhtisarnya:

1) Ongkos naik haji tahun 2011 yaitu Rp 30.771.900

2) Ongkos naik haji lima tahun mendatang yaitu tahun 2016 ialah Rp 33.758.700

3) Harga ONH rata-rata naik sebesar Rp. 609.362 per tahun

Kemudian berapa ongkos naik haji lima tahun mendatang jika dalam nilai dinar?,

berikut langkahnya:

1) Mencari tahu harga satu dinar pada lima tahun mendatang dengan rumus FV.

2) Rumus FV = PV*(1+r)^n (Karim, 2009).

3) Keterangan,

FV = future value yaitu harga dinar di masa mendatang

PV = present value yaitu harga dinar saat ini tahun 2011

r = prosentase kenaikan dinar terhadap rupiah (apresiasi dinar)

n = jangka waktu

4) FV = 2.295.000*(1+0,2747)^5 = 7.723.650

5) Berdasarkan Tabel 2 di atas depresiasi rupiah atau apresiasi dinar rata-rata

adalah 27,47% (r = 0,2747), Jadi harga dinar pada lima tahun mendatang (yaitu

tahun 2016) diprediksikan adalah Rp 7.723.650.

6) Jadi ongkos naik haji lima tahun mendatang yaitu tahun 2016 jika dalam dinar

menjadi Rp.33.758.700: Rp.7.723.650= 4,37 dinar.

7) Untuk mengetahui harga ONH rata-rata turun per tahun dalam dinar adalah=

13,41 [harga ONH tahun 2011] – 4,37 [harga ONH tahun 2016]= 9,03 dinar

8) 9,03 dinar : 5 tahun = 1,81 dinar.

9) Jadi harga ONH kalau menggunakan dinar rata-rata turun 1,81 dinar per tahun.

Page 16: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |342

Berikut ikhtisarnya:

1) Ongkos naik haji tahun 2011 yaitu Rp 30.771.900 : Rp 2.295.000 [harga 1 dinar

tahun 2011] = 13,4 dinar

2) Ongkos naik haji lima tahun mendatang yaitu tahun 2016 ialah Rp 33.758.700

:7.723.650 [harga 1 dinar tahun 2016]= 4,37 dinar.

Dengan hitungan di atas, telah terjadi deflasi (turun harga ONH) dan ini berarti

calon jamaah haji mempunyai target untuk menabung hanya 4,37 dinar. Jika mulai bulan

januari 2011 menabung 0,25 dinar saja perbulan (atau Rp 2.295.000*25%= Rp.573.750

per bulan), maka pada bulan ke-18 (yaitu bulan juli 2013) calon jamaah haji sudah bisa

mendaftarkan diri untuk naik haji [18 bulan X 0,25 dinar= 4,5 dinar].

Perhitungan bagi hasil (akad qirad) yang ada di Gerai Dinar dengan agen

resminya Dinar Tauhid, ilustrasinya sebagai berikut:

a) Seseorang investor (penabung) menanamkan modal atau menempatkan dinarnya

di Gerai Dinar dengan mengqirad kan 1 dinarnya.

b) Setiap 1 Dinar Anda berhasil dijual oleh Gerai Dinar ke masyarakat, segera hasil

penjualan Dinar Anda (dalam Rupiah) dibelikan Dinar kembali ke Logam Mulia

oleh Gerai Dinar, agar Modal Anda senantiasa terjaga dalam nilai bentuk Dinar.

c) Karena besarnya volume pembelian Gerai Dinar ke Logam Mulia, maka 1 Dinar

milik Anda ikut menikmati selisih harga pembelian Gerai Dinar ke Logam Mulia.

d) Setiap hasil penjualan 1 Dinar Anda kepada masyarakat didapatkan Rupiah, lalu

dibelikan kembali ke Logam Mulia (LM), sehingga dicetak 1 dinar lagi dan

sekarang menjadi 2 Dinar.

e) Dari tiap 1 Dinar tambahan dari LM tersebut, ketika dijual ke masyarakat tidak

boleh lebih tinggi dari 5% di atas biaya perolehan dari LM. Artinya 5% (0,05 Dinar)

ini adalah pendapatan kotor sehingga harus kami keluarkan untuk pajak netto 2%

(0,02 Dinar) ; untuk Gerai Dinar support (administrasi, pengelolaan dan layanan)

yaitu 1% (0,01 Dinar). Berarti keuntungan bersih 0,02 Dinar. Sistem Profit Sharing.

f) Nisbah Keuntungan 50%:50% ; maka Anda sebagai shahibul mal mendapatkan

0,01 Dinar dan Penjual (Dinar Tauhid sebagai agen resmi Gerai Dinar) juga

mendapatkan 0,01 Dinar.

g) Asumsinya kami dapat menjual kembali 2 minggu setelah Dinar Anda kita terima

kembali dari logam Mulia yang juga memakan waktu kurang lebih 2 minggu untuk

Page 17: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |343

membuatnya; maka secara teoritis modal Anda akan berputar kurang lebih sekali

dalam satu bulan.

h) Apabila kami sukses menjual satu kali dalam satu bulan, maka dalam 12 bulan

Modal Anda telah menjadi 1 Dinar + 0,01* 12 = 1,12 Dinar

i) Atau bila diambil amannya kami hanya berhasil menjual/memutar sekali dalam 2

bulan, maka maka Dinar Anda menjadi 1 Dinar + 0,01*6 = 1,06 Dinar

j) Angka-angka tersebut tidak mengikat artinya bersifat prediksi, karena akan

menjadi Riba apabila kita janjikan angka yang pasti.

Sekarang, yang akan dihitung, apakah bagi hasil dari tabungan m-dinar akan

mampu menutupi (meng-cover) laju inflasi tahunan yaitu naiknya harga ONH rata-rata Rp

609.362 per tahun, berikut perhitungannya:

a) Tahun 2011 harga ONH dalam Dinar = 13,4 dinar. Dan nasabah menyimpannya di

m-dinar.

b) 13,4 dinar ini diqiradkan oleh Dinar Tauhid sebagai agen resmi Gerai Dinar

c) Setiap 1 dinar yang sukses terjual maka didapat keuntungan bersih 0,02 dinar dan

dibagi dengan nisbah 50%:50%, berarti bagi nasabah memperoleh 0,01 dinar.

d) Apabila kami sukses menjual 1 kali dalam satu bulan yaitu menjual 1 dinar, maka

nasabah mendapatkan 0,01 dinar/bulan.

e) Berarti jika dalam 1 bulan berhasil menjual 1 dinar, maka 1 dinar*0,01 = 0,01

dinar/ bulan.

f) Jika setahun berarti 0,01 dinar*12 bulan= 0,12 dinar.

g) Kemudian 0,12 dinar ini dikalikan 5 tahun (karena berangkat hajinya diprediksikan

5 tahun lagi dari tahun 2011). 0,12 dinar*5 tahun= 0,6 dinar.

h) Kemudian 0,6 dinar ini dikalikan harga dinar tahun 2016 diprediksikan

Rp.7.723.650. 0,6*Rp 7.723.650 = Rp 4.634.190 (inilah prediksi bagi hasil tahun

2016).

i) Untuk mengetahui bagi hasil per tahunnya maka Rp 4.634.190 : 5 tahun= rata-rata

bagi hasilnya per tahun adalah Rp 926.838.

j) Kesimpulannya, rata-rata bagi hasil m-dinar Rp 926.838/tahun ternyata dapat

menutupi (meng-cover) laju inflasi tahunan yaitu naiknya harga ONH rata-rata Rp

609.362/tahun. (prediksi).

Page 18: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |344

k) Sebenarnya apabila 13,4 dinar itu (harga ONH tahun 2011) hanya disimpan saja

tanpa diqiradkan, maka secara otomatis akan naik karena dinar memiliki nilai

intrinsik riil (4,25 gram emas 22 karat), maka lima tahun yang akan datang yaitu

tahun 2016, dinar akan terapresiasi terhadap rupiah rata- rata 27,47% per tahun.

(Lihat Tabel 2, hlm. 2).

Dengan harga prediksi 1 dinar tahun 2016 adalah Rp 7.723.650, maka nilai 13,4

dinar pada tahun 2016 adalah Rp 103.496.910 (prediksi) (Rp 7.723.650 [harga 1

dinar tahun 2016] X 13,4 dinar), yang asalnya nilai 13,4 dinar tahun 2011 adalah

Rp 30.753.000 (Rp. 2.295.000 [harga 1 dinar tahun 2011] X 13,4 dinar).

Inilah yang disebut dengan apresiasi dinar terhadap rupiah, maksudnya yaitu

menguatnya nilai tukar dinar terhadap mata uang rupiah. Apresiasi adalah menguatnya

nilai tukar mata uang, sedangkan depresiasi adalah menurunnya nilai tukar mata uang

(Karim, 2009). Jelas terlihat dari perhitungan di atas bahwa rupiah mengalami depresiasi

terhadap dinar.

Terkait dengan inflasi, pada dasarnya angka inflasi digunakan untuk

menggambarkan gejala terjadinya kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam kurun

waktu tertentu. Inflasi terjadi ketika harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan

berlangsung terus-menerus. Pada saat ini, persediaan barang dan jasa mengalami

kelangkaan dan konsumen karena sangat membutuhkannya harus mengeluarkan lebih

banyak uang untuk sejumlah barang dan jasa yang sama (al-Maqrizi, t.th). Inflasi adalah

suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian (Sukirno,

2002). Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi senantiasa turunnya nilai mata uang

(Manullang, 1993).

Sedangkan menurut Khalwaty (2000) inflasi didefinisikan sebagai suatu keadaan

yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin

merosotnya nilai riil (intrinsik mata uang suatu negara).

Uang dalam masyarakat menjadi alat pertukaran yang lazim diterima di mana

barang dan jasa dapat diperdagangkan dengan uang. Uang itu sendiri dapat berbentuk

dan terbuat dari berbagai macam bahan (mulai dari logam mulia sampai dengan bahan

yang kurang berharga seperti kertas / fiat money atau logam biasa). Pada masa kini nilai

intrinsik (nilai bahan yang digunakan sebagai uang) biasanya jauh lebih kecil daripada

nilai nominal dari uang tersebut. Akibat dari rendahnya nilai intrinsik uang inilah yang

Page 19: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |345

menjadi salah satu sebab terjadinya inflasi (Karim, 2004). Sebagai contoh, uang kertas

bernominal Rp. 100.000, nilai intrinsiknya hanya Rp. 500 (Saifullah, 2009).

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan sebelumnya, dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem operasional tabungan ongkos naik haji (ONH) berbasis dinar di

Dinar Tauhid Bandung dapat dijelaskan dalam aspek/karakteristik definisi tabungan haji

berbasis rupiah, akad, cara menabung dan bagi hasil;

1. Tabungan haji berbasis dinar di Dinar Tauhid Bandung disebut dengan nama m-dinar

(menabung dinar), yaitu tabungan dinar (emas 22 karat) yang ditujukan salah satunya

untuk memenuhi ongkos naik haji (ONH).

2. Akad yang digunakan pada tabungan dinar adalah mudharabah mutlaqah. Dan sesuai

fatwa DSN MUI No 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan.

3. Cara menabung cukup sulit terutama bagi orang yang tidak terbiasa memakai

internet, karena pembukaan rekening menggunakan internet.

4. Biaya administrasi pembukaan rekening Rp. 20.000, dan tidak ada biaya admisnistrasi

bulanan, serta tidak ada biaya penutupan rekening, setoran awal minimal 0,25 dinar,

setoran selanjutnya minimal 0,1 dinar.

5. Tabungan dapat dicairkan dalam bentuk rupiah atau dinar, tidak dijamin oleh LPS,

serta tidak bisa melakukan pendaftaran online SISKOHAT.

6. Nisbah bagi hasil m-dinar adalah 50% bagi nasabah dan 50% bagi Dinar Tauhid

sebagai agen resmi Gerai Dinar dari keuntungan bersih (profit sharing).

7. Bagi hasil m-dinar Rp. 926.838 per tahun (prediksi) dapat mengcover rata-rata laju

inflasi tahunan (rata-rata naiknya harga ONH tiap tahun yaitu Rp. 609.362/tahun).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan membuat instrumen moneter yang benar-

benar solutif yaitu mem-backup mata uang rupiah dengan emas sehingga memiliki

nilai intrinsik riil, pemerintah melalui Bank Indonesia hendaknya memiliki prinsip motif

mencetak uang yaitu hanya untuk memenuhi transaksi barang dan jasa riil saja

(bukan transaksi non riil), sehingga rasio antara uang yang beredar dengan barang

Page 20: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |346

dan jasa seimbang (uang tidak jalan sendiri) sehingga harga-harga pun akan stabil

(inflasi diharapkan dapat dihindari). Termasuk harga ONH akan stabil bahkan turun

jika menggunakan dinar atau uang kertas substitusi yang dibackup emas.

2. Harus diupayakan kembali reformasi sistem moneter berbasis emas diantara negeri-

negeri Muslim.

3. Dengan menggunakan rupiah yang dibackup emas dinar (uang subtitutif),

kekhawatiran terjadinya kerugian akibat depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika

Serikat bisa diatasi karena emas adalah alat hedging (lindung nilai) yang bisa

diandalkan, dengan demikian tidak ada lagi peristiwa Bank Indonesia harus nomboki

biaya haji karena adanya kenaikan kurs dolar terhadap rupiah (depresiasi rupiah).

4. Pemerintah hendaknya menghapuskan sistem bunga yang jelas-jelas haram, tidak

hanya itu bunga ternyata salah satu penyebab inflasi (naiknya harga-harga), karena

dengan adanya bunga memungkinkan uang kertas terus-menerus tercetak walau

usaha tidak berjalan/default (pengusaha tidak mampu membayar) karena usahanya

bankrut (tidak tercipta barang dan jasa riil). Disinilah poinnya, uang harus tetap

dicetak sedangkan barang dan jasa tidak ada karena usaha bangkrut. Uang

bertambah sedangkan barang dan jasa riil tidak bertambah iniliah penyebab inflasi

(uang yang beredar lebih banyak dari barang dan jasa riil).

5. Bank Syariah yang ditunjuk pemerintah sebagai tempat penyetoran ONH membuka

produk tabungan haji dalam dinar, karena dinar untuk jangka panjang terbukti memiliki

ketahanan dari inflasi, dan dinar tiap tahun terbukti rata-rata selalu terapresiasi

terhadap mata uang kertas (fiat money).

6. Calon jamaah haji direkomendasikan memilih produk tabungan haji yang berbasis

dinar, karena dinar adalah mata uang Islam sesuai hukum syariah kemudian dapat

memberikan manfaat jika menggunakan dinar maka harga ONH akan turun (deflasi).

7. Agar sisi hukum fiqih muamalahnya tidak terlanggar, hendaknya menabung dinar

emas dilakukan dengan yadan bi yadin (dari tangan ke tangan tidak ada tempo)

dalam satu majelis sehingga riba nasi’ah dapat terhindari.

Page 21: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |347

DAFTAR PUSTAKA al-Fayumi, A.1926. al-Misbah al-Munir fi Gharib al-Syarh al-Kabir li al rafi'i Vol. I. Kairo:

t.pn.

al-Kramly, A.1987. al-Nuqud al-Arabiyah wa al-Islamiyah wa Ilmu al Nammiyat. t.t: al-

Markaz al-Islamy Li Thiba'ah wa al-Nasyr.

al-Maqrizi, T. A. t.th. Ighats al-Ummah bi Kasyf al-Gummah. Hams: Dar Ibn al-Wahid.

al-Naqsyabandi, N. a.-S. 1969. al-Dirham al-Islami al-Madhrub 'Ala al-Thiraz al-Sasani.

Baghdad: al-Majma al-Ilmi al-Iraqi.

al-Qayyim, I. 1991. I'lamu al-Muwaqi'in 1st ed., Vol. II. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah.

Anindita, D. Y. 2010. Cara Buka Rekening M-Dinar. Diakses Maret 02, 2012, from Dinar

Emasku: http://dinaremasku.com/2010/10/cara-buka-rekening-m-dinar/

an-Nabhani, T. 2009. Sistem Ekonomi Islam 1st ed.. R. a.-A. Press, Trans. Bogor: al-

Azhar Press.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Revisi ed.. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah. 2012. Jumlah Kuota Jamaah Haji Indonesia.

Diakses 27 Februari, 2012, from Kemenag RI: www.kemenag.go.id

Falah, S. 2003, Agustus 20. Pola Bagi Hasil pada Perbankan Syari'ah. Makalah

disampaikan pada Seminar Ekonomi Islam. Jakarta.

Hakim, A. A. 2011. Fiqih Perbankan Syariah Transformasi Fiqih Muamalah ke Dalam

Peraturan Perundang-Undangan. Bandung: Refika Aditama.

Hamidi, M. L. 2007. Gold Dinar Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan.

Jakarta: Senayan Abadi Publishing.

Hasan, A. 2005. Mata Uang Islami Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islam. S.

Barito, & Z. Ali, Trans. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Iqbal, M. 2009. Menabung Dinar Menjadi Semakin Mudah dengan M-Dinar Saving

Account. Diakses 02 Maret, 2012, from Gerai Dinar:

http://www.geraidinar.com/index.php/82-gd-articles/dinar-emas/281-menabung-

dinar-menjadi-semakin-mudah-dengan-m-dinar-saving-account

Iqbal, M. 2011. Dinar Untuk Perencanaan Haji Lebih Murah Lebih Nyaman. Diakses 02

Maret, 2012, from Gerai Dinar: http://dinartauhid.com/2011/05/dinar-untuk-

perencanaan-haji-lebih-murah-lebih nyaman%e2%80%a6/

Karim, A. A. 2004. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Page 22: JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |327file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._ILMU_EKONOMI_DAN_KEUANGAN… · dan terbuat dari berbagai macam bahan ... kegunaan barang dan tenaga/jasa. Satuan-satuan

Firmansyah Menabung Dinar : Antisipasi Inflasi dan Depresiasi Ongkos Naik Haji

JEP-Vol.4, NO. 3, Nopember 2015 |348

---------------. 2009. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan 3th ed.. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Khalwaty, T. 2000. Inflasi Dan Solusinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Manullang, M. 1993. Ekonomi Moneter. Jakarta: Ghalia Indonesia.

MUI. 2000. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, No. 02/DSN-MUI/IV/2000 Tentang

Tabungan. Jakarta, Indonesia.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya 6th ed.. Yogyakarta: STIE YKPN.

Saifullah, A. 2009. Uang Kertas VS Dinar dan Dirham. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

-------------. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif 5th ed. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, S. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT. Rajagrafindo.

Sukmalinto. 2012, Juni 05. Owner Dinar Tauhid Bandung. Wawancara Mendalam.

Firmansyah, Interviewer Bandung.

Syafi'i, M. Z. 1982. Muqaddimah fi al-Nuqud. t.t: Dar al-Nahdhah al-Arabiya.

Tim Pengembangan Perbankan Syariah BI. 2001. Konsep, Produk dan Implementasi

Operasional Bank Syariah. Jakarta: Djambatan.

Wajdi, M. F. t.th. Dairat Ma'arif al-Qarni al-'Isyrin Vol. VII. Beirut: Dar al-Ma'rifah.