jenis2 tes

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir, istilah penilaian berbasis kompetensi (competence based assessment) semaki dienal oleh masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan di Indonesia. Istilah penilaian berbasis kompetensi muncul bersamaan dengan terjadinya perubahan kurikulum, baik kurikulum 2004/KBK maupun kurikulu 2006/KTSP. Prinsip yang dikembangkan dalam penilaian berbasis kompetensi adalah prinsip keutuhan atau keseluruhan. Potensi yang dimiliki seorang anak manusia uka hanya pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu juga sikap kepribadian dan keterampilannya. Kompetensi tersebut tidak dipandang secara terpisah (partial), tetapidalam satu kesatuan yang utuh (unity). Sesuai dengan salah satu prinsip dasar pelaksanaan evaluasi yaitu sifat menyeluruh, maka kemampuan siswa yang dievaluasi mencakup tiga domain kognitif, afektif dan psikomotor. Domain kognitif mencakup aspek pengetahuan dengan enam level kemampuan yaitu mengingat, memahami, aplikasi, sintesis dan evaluasi. Untuk mengadakan evaluasi tersebut perlu diadakannya tes. Tes merupakan instrument yang dgunakan untuk menilai kemampuan kognitif siswa/ anak didik dalam usaha evaluasi hasil belajar. Tes terbagi dalam beberapa jenis. Berdasarkan 1

Upload: cici-cweety-chaniago

Post on 24-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bahasa

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir, istilah penilaian berbasis kompetensi (competence based assessment) semaki dienal oleh masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan di Indonesia. Istilah penilaian berbasis kompetensi muncul bersamaan dengan terjadinya perubahan kurikulum, baik kurikulum 2004/KBK maupun kurikulu 2006/KTSP.Prinsip yang dikembangkan dalam penilaian berbasis kompetensi adalah prinsip keutuhan atau keseluruhan. Potensi yang dimiliki seorang anak manusia uka hanya pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu juga sikap kepribadian dan keterampilannya. Kompetensi tersebut tidak dipandang secara terpisah (partial), tetapidalam satu kesatuan yang utuh (unity).Sesuai dengan salah satu prinsip dasar pelaksanaan evaluasi yaitu sifat menyeluruh, maka kemampuan siswa yang dievaluasi mencakup tiga domain kognitif, afektif dan psikomotor. Domain kognitif mencakup aspek pengetahuan dengan enam level kemampuan yaitu mengingat, memahami, aplikasi, sintesis dan evaluasi. Untuk mengadakan evaluasi tersebut perlu diadakannya tes.Tes merupakan instrument yang dgunakan untuk menilai kemampuan kognitif siswa/ anak didik dalam usaha evaluasi hasil belajar. Tes terbagi dalam beberapa jenis. Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk membuat makalah ini dengan judul Penentuan Jenis Tes Sesuai Denan Tuntutan Kompetensi Pembelajaran

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah untuk makalah ini adalah sebagai berikut :1. Apa yang dimaksud dengan Penilaian Kompetensi2. Bagaimana Jenis Tes yang Sesuai Dengan Tuntutan Kompetensi Pembelajaran.3. Apa saja Jenis-Jenis Tes Sesuai Kompetensi Pembelajaran4. Apa saja Macam-macam tes menurut waktu diberikannya5. Apa saja Macam-macam tes berdasar pelaksanaannya dalam praktek test

C. Tujuan PenulisanBerdasarkan latar belakang dan rumusan maslaah diatas, maka dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah untuk menginformasikan mengenai tes dan juga untuk membantu pembaca untuk mendapatkan informasi terkait dengan tes hasil pembelajaran serta untuk melengkapi salah satu tugas dari mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar.

BAB IIPEMBAHASAN

I. Pengertian Penilaian KompetensiDalam beberapa tahun terakhir, istilah penilaian berbasis kompetensi (competence based assessment) semaki dienal oleh masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan di Indonesia. Istilah penilaian berbasis kompetensi muncul bersamaan dengan terjadinya perubahan kurikulum, baik kurikulum 2004/KBK maupun kurikulu 2006/KTSP.Prinsip yang dikembangkan dalam penilaian berbasis kompetensi adalah prinsip keutuhan atau keseluruhan. Potensi yang dimiliki seorang anak manusia uka hanya pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu juga sikap kepribadian dan keterampilannya. Kompetensi tersebut tidak dipandang secara terpisah (partial), tetapidalam satu kesatuan yang utuh (unity). Teknik dan pelaksanaan penilaian berasis kompetensi diatur dalam :1. Undang-undang RI No.20/2003 tentan Sistem Pendidikan Nasional2. Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan3. Peraturan Mentri Pendidikan Nasiional No.22/2006 tentang Standar Isi4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan5. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.20/2007 tentang Standar Penilaian.

Prinsip dapat dilihat dari beberapa pemikiran yang muncul di masyarakat terutama pada tingkat lokal, dan nasional.1. UU RI No. 20 tahun 2003Tujuan pendidikan nasional adalah memangun potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2. Taksonomi Bloom (1957)Prinsip penilaian berbasis kompetensi juga dapat kita lihat dari teori bloom (1957) yang mengemukakan ada tiga kompetensi peserta didik yang mesti dikembangkan oleh institusi pendidikan. Tiga aspek tersebut adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotor.3. Empat Pilar Pendidikan UNESCOTeori Bloom ternyata tidak jauh berbeda dari prinsip pendidikan badan dunia yang dikenal dengan empat pilar pendidikanUNESCO yaitu :1. Learning to know (belajar untuk mengetahui)2. Learning to do (belajar untuk berbuat)3. Learning to be (belajar menjadi diri sendiri), dan4. Learning to live together (belajar hidup bersama orang lain).

4. Model Kurikulum Empat Bagian Jeannette Vos (2000)Tahun 2002 Jeannette Vos mengembangkan pula model kurikulum empat bagian yang mengatakan pendidikan mesti berorientasi pada penembangan empat aspek yaitu : perkembangan kepribadian, keterampilan hidup, belajar untuk belajar, dan pengembangan isi kurikulum.Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian berbasis kompetensi merupakan penilaian yang tidak hanya bertujuan pada penggalian aspek kognitif saja, tetapi juga sikap dan kepribadian peserta didik, serta keterampilannya.Penilaian terhadap proses dan hasil belajar oleh depdiknas (2007/2008) dianjurkan mencakup aspek-aspek kecakapan hidup (life skill). Penilaian seperti ini termasuk bagian yang dituntut dalam penilaian berbasis kompetensi. Ada tiga aspek kecakapan hidup yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran dan penilaian (Depdiknas, 2007/2008) antara lain :1. Kesadaran diriKesadaran diri terdiri dari :a. Kesadaran diri sebagai hamba tuhan, makhluk sosial dan makhluk lingkunganb. Kesadaran diri akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya.2. Kecakapan berfikir dan bernalarKecakapan akademik antara lain :a. Kecakapan menggali informasib. Mengolah informasi dan mengambil keputusab yang cerdasc. Memecahkan masalah secara arif dan kreatif3. Kecakapan akademikKecakapan akademik antara lain:a. Mengidentifikasi variable dan hubungan satu dengan lainnyab. Merumuskan hipotesisc. Merancang dan melaksanakan penelitian.

II. Jenis Tes Sesuai Dengan Tuntutan Kompetensi Pembelajaran.A. Jenis-Jenis Tes Sesuai Kompetensi Pembelajaran1. Dari segi bentuk pelaksanaannyaa. Tes Tertulis ( paper and pencil test)Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pencil sebagai instrumen utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau jawaban ujian pada kertas ujian secara tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun menggunakan komputer.b. Tes Lisan ( oral test)Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru dan murid.c. Tes Perbuatan (performance test)Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu unit kerja. Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik.2. Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannyaa. Tes ObjektifTes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih jawaban diantarabeberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan jalan menuliskan (mengisikan) jawaban berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan. Tes objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan yaitu :1) Tes objektif bentuk benar salahTes benar salah adalah bentuk tes yang mengajukan beberapa pernyataan yang bernilai benar atau salah. Biasanya ada dua pilihan jawaban yaitu huruf B yang berarti pernyataan tersebut benar dan S yang berarti pernyataan tersebut salah. Tugas peserta tes adalah menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah. Contoh salah satu tes bentuk uraian adalah :B S : Ibukota Peru berjumlah lima buah.B S : Manado adalah Ibukota propinsi Sulawesi Utara2) Tes objektif bentuk menjodohkanMenjodohkan terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi jawaban, setiap pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi sebelahnya. Siswa ditugaskan untuk memasangkan atau mencocokkan, sehingga setiap pertanyaan mempunyai jawaban yang benar.3) Tes objektif bentuk isianTes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat menjadi pernyataan yang benar. Contoh:a) Yang merupakan nama asli dari Sultan Hamengkubuwono X adalah ..b) Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat. Aliran .. beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran , sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi.4) Tes objektif bentuk pilihan gandaTes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan. Contoh :Di pulau Sumatra terdapat beberapa buah danau. Salah satu danau tersebut mempunyai ciri fisik yang berbeda dari danau lain, karena ditengahnya terdapat daratan luas berupa pulau. Danau manakah yang dimaksud?a) Danau Ranaub) Danau Maninjauc) Danau Singkarakd) Danau TobaKelebihan dan kelemahan Tes Objektif1) Kelebihana) Penilaiannya yang sangat objektif: Sebuah jawaban hanya mempunyai dua kemungkinan, benar atau salah.b) Toleransi di antara salah dan benar tidak diberikan karena tingkat kebenarannya bersifat mutlak.c) Soal objektif memiliki reliabilitas yang tinggi, siapapun yang menilai dan kapanpun dinilai, hasilnya akan tetap sama.d) Butir soal yang banyak memungkinkan untuk mencakup semua daerah prestasi yang hendak diukur (representatif).e) Lebih mudah dan cepat karena pemeriksaannya menggunakan kunci. f) Dapat digunakan untuk menilai kelompok yang besarf) Menghindari kemungkinan siswa berspekulasi dalam mempelajari bahan pelajaran.g) Tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.h) Dalam satu kali ujian dapat menanyakan banyak materi yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran.i) Validitas isi tes dapat dipertanggungjawabkan.j) Jika dikonstruksi dengan baik tes objektif dapat mengukur semua jenjang proses berpikir dari yang sederhana (ingatan) sampai dengan yang kompleks (evaluasi).2) Kelemahana) Tes objektif diragukan kemampuannya untuk mengukur hasil belajar yang kompleks dan tinggi.b) Peluang melakukan tebakan (guessing) sangat tinggi.c) Penyusunan tes sukar dan memerlukan waktu yang cukup banyakd) Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatakan kemampuan ilmiahnyae) Sukar untuk mengukur proses mental yang tinggif) Kerjasama antar siswa dalam mengerjakan soal lebih terbukag) Menggunakan bahan (kertas) yang lebih banyak.b. Tes Subjektif (Tes Esay)Tes Subjektif adalah Suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif panjang. Tes dirancang untuk mengukur hasil belajar di mana unsur-unsur yang diperlukan untuk menjawab soal dicari, diciptakan dan disusun sendiri oleh pengambil tes. Peserta tes harus menyusun sendiri kata-kata dan kalimat-kalimat dalam merumuskan jawabannya. Butir soal mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes (Zainul dan Nasoetion, 1996 : 33).Tes Uraian dapat dibedakan menjadi :1) Tes uraian terbukaTes uraian terbuka tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam: menghasilkan, mengorganisasi, mengekspresikan ide, mengintegrasikan pelajaran dalam berbagai bidang, membuat desain eksperimen; mengevaluasi manfaat suatu ide. Pada test uraian bentuk terbuka, jawaban yang dikehendaki muncul dari teste sepenuhnya diserahkan kepada teste itu sendiri. Artinya teste mempunyai kebebasan yang seluas-luasnya dalam merumuskan, mengorganisasikan dan menyajikan jawabannya dalam bentuk uraian.2) Tes uraian terbatas (Restricted respons question).Tes uraian terbatas tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam: menjelaskan hubungan sebab akibat, menerapkan suatu prinsip atau teori, memberikan alasan yang relevan, merumuskan hipotesis, membuat kesimpulan yang tepat, menjelaskan suatu prosedur, dan sebagainya. Contoh:Coba jelaskan tentang peringat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang diadakan di Kantor Kabupaten tanggal 17 Agustus 1998 yang lalu, ceritakan mengenai :a) Pengaturan tempatb) Pejabat dan undangan yang hadirc) Acara peringatand) Atraksi yang disuguhkane) Hidangan yang diberikanKelebihan dan kelemahan Tes Uraian1) Kelebihana) Kekuatan soal untuk mengukur hasil belajar yang kompleks dan melibatkan level kognitif yang tinggi.b) Memberi kesempatan pada anak untuk menyusun jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri.c) Tepat digunakan untuk melatih siswa dalam mengemukakan dan mengorganisasi gagasan atau ide, serta lebih cepat dan mudah membuatnya.2) Kelemahana) Terdapat subjektivitas dalam penilaiannya karena penilai yang berbeda atau situasi yang berbeda.b) Tes esai menghendaki jawaban yang panjang, sehingga tidak memungkinkan ditulis butir tes dalam jumlah banyak (soal menjadi tidak representatif).c) Penggunaan soal esai membutuhkan waktu koreksi yang lama dalam menentukan nilai.d) Sering terjadi hallo effect, carry over effect, dan order effect.3. Dari segi fungsi tes di sekolaha) Tes FormatifTes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran. Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah : Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran. Merupakan penguatan bagi peserta didik. Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.b) Tes SummatifTes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir semester.

c) Tes PenempatanTes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang akan dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki peserta didik dalam belajar.d) Tes DiagnostikTes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab kesulitan yang dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang mengganggu kegiatan belajarnya.B. Macam-macam tes menurut waktu diberikannya test terbagi atas:1. Test persyaratan (Test of entering behavior), yaitu tes yang dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan dasar yang menjadi syarat guna memasuki suatu kegiatan tertentu.2. Input test (test of input competence), yaitu test yang digunakan menentukan kegiatan belajar yang relevan, berhubungan dengan kemampuan dasar yang telah dimiliki oleh peserta didik.3. Test akhir (Post test), yaitu test yang diberikan setelah dilaksanakan proses pembelajaran. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan intelektual (tingkat penguasaan materi) peserta didik. Biasanya test ini berisi pertanyaan yang sama dengan pra test.C. Macam-macam tes berdasar pelaksanaannya dalam praktek test terbagi atas: Tes tulisan (written tes), yaitu test yang mengajukan butir-butir pertanyaan dengan mengharapkan jawaban tertulis. Biasanya test ini digunakan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Test lisan (oral test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan menghendaki jawaban secara lisan. Test ini juga dilakukan untuk aspek kognitif peserta didik. Test perbuatan (performance test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan menghendaki jawaban dalam bentuk perbuatan. Test ini digunakan untuk menilai aspek psikomotor/ keterampilan peserta didik.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanDari pembahasan diatas, maka penuis mengambil kesimpulan seperti berikut :1. Jenis-Jenis Tes Sesuai Kompetensi Pembelajaran1. Dari segi bentuk pelaksanaannyaa. Tes Tertulis ( paper and pencil test)b. Tes Lisan ( oral test)c. Tes Perbuatan (performance test)2. Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannyaa. Tes Objektifb. Tes Subjektif (Tes Esay)1) Tes uraian terbuka2) Tes uraian terbatas 3. Dari segi fungsi tes di sekolaha) Tes Formatifb) Tes Summatifc) Tes Penempatand) Tes Diagnostik2. Macam-macam tes menurut waktu diberikannya test terbagi atas:a) Pra test (pre test), b) Test persyaratan (Test of entering behavior), c) Input test (test of input competence), d) Test akhir (Post test), 3. Macam-macam tes berdasar pelaksanaannya dalam praktek test terbagi atas:a) Tes tulisan (written tes), b) Test lisan (oral test), c) Test perbuatan (performance test),

B. SaranSaran dari penulis adalah jika seorang guru ingin mengetahui kemampuan siswa / anak didiknya, maka hendaknya diadakan test. Dengan tes kita mengetahui seberapa kemampuan siswa dalam memahami dan mengerti tentang pelajaran yang telah diajarkan. Dengan demikian kita mengetahui teknik mengajar apa yang cocok untuk siswa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar , Safri. 2009. Penilaian Berbasis Kompetensi. Padang : UNP Presshttp://www.abdulrahmansaleh.com/2011/05/langkah-langkah-penyusunan-tes.html1