jenis tumbuhan sebagai pewarna alam

7
217 1. Pendahuluan Zat pewarna alam adalah zat warna yang diproleh dari alam seperti binatang, mineral-mineral dan tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung . Zat pewarna alam ini diproleh dengan ektraksi atau perebusan secara tradisional. Bagian- bagian tanaman yang dapat dipergunakan untuk zat pewarna alam adalah kulit kayu, batang, daun, akar, bunga , biji dan getah. Setiap tanaman dapat merupakan sumber zat warna alam karena mengandung pigmen alam. Potensi ini ditentukan oleh intensitas warna yang dihasilkan dan sangat tergantung pada jenis coloring matter yang ada. Coloring matter adalah substansi yang menentukan arah warna dari zat warna alam dan merupakan senyawa organic yang terkandung dalam sumber zat warna alam . Satu jenis tumbuhan dapat mengandung lebih dari satu coloring matter (Anonim , 2002 ). Sejak tahun 1828 kesumba keling atau Bixa orellana L., menjadi tanaman wajib tanam di pulau Jawa dan tahun 1889 kesumba keling telah diekspor ke negara-negara Eropa dalam bentuk biji atau JENIS TUMBUHAN SEBAGAI PEWARNA ALAM PADA BEBERAPA PERUSAHAN TENUN DI GIANYAR Pande Ketut Sutara Jurusan Biologi , FMIPA, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Abstract The aim of this research is to find out species, organ, processing method and type of color that are created by natural coloring plants for woven fabric in weaving factory namely Puri Bali, Setia and Dewi Karya. This research was conducted from March until August 2008 . This research employed purposive sampling methods, which include : interview, observation and identification of plant species used for natural coloring in woven fabric. It was found in this reseach, 28 plant species that include in 19 families which were used as natural coloring and was distributed on all plant organs. Coloring process for woven fiber/fabric was done by dipping the fiber into plant extract solution , and then fixation in CaCO3 solution , followed by washing in water and the drying out. From 3 factories observed, the factory that utilized the most natural plants color is Setia Factory which employed 17 plant species and Dewi Karya employed 15 plant species. Among those three factories, some naturally coloring plants were the same but some other plants were different. Key words : natural, coloring plant, coloring process, woven fabric factory Annato Seed Engros Sedangkan pada tahun 1918 , tumbuhan nila (Indigofera tinctoria L.) telah diekspor dalam bentuk basah dan kering ( Anonim , 1999). Zat pewarna alam telah dikenal dan digunakan oleh bangsa Indonesia secara turun temurun . Jauh sebelum mengenal zat pewarna sintetis bangsa ini telah mengenal zat pewarna alam , yang digunakan untuk mewarnai pakaian, kosmetik makanan dan kerajinan daerah ( Anonim , 2002 ). Warna-warna alam di daerah tropis memang mempunyai keunggulan yang dapat mengimbangi zat sintetis . Diantaranya adalah intensitas warna yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan warna sintetis , sehingga pengaruh dimata selalau menimbulkan kes an yang sejuk. Tentu saja kelemahannya juga ada , yang berkaitan dengan sifat naturalnya yang tidak tahan sinar , bahan baku tidak pasti dan standar tidak terjamin . Bagaimanapun kelemahan-kelemahan tersebut dapat diantisipasi dengan perawatan khusus. Penggunaan warna alam lebih dikaitkan unsur seni sehingga sasarannya adalah untuk dikonsumsi oleh golongan menengah ke atas dan

Upload: maulida-part-ii

Post on 14-Aug-2015

187 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam

217

1. PendahuluanZat pewarna alam adalah zat warna yang

diproleh dari alam seperti binatang, mineral-mineraldan tumbuhan baik secara langsung maupun tidaklangsung . Zat pewarna alam ini diproleh denganektraksi atau perebusan secara tradisional. Bagian-bagian tanaman yang dapat dipergunakan untuk zatpewarna alam adalah kulit kayu, batang, daun, akar,bunga , biji dan getah. Setiap tanaman dapatmerupakan sumber zat warna alam karenamengandung pigmen alam. Potensi ini ditentukanoleh intensitas warna yang dihasilkan dan sangattergantung pada jenis coloring matter yang ada.Coloring matter adalah substansi yang menentukanarah warna dari zat warna alam dan merupakansenyawa organic yang terkandung dalam sumberzat warna alam . Satu jenis tumbuhan dapatmengandung lebih dari satu coloring matter(Anonim , 2002 ).

Sejak tahun 1828 kesumba keling atau Bixaorellana L., menjadi tanaman wajib tanam di pulauJawa dan tahun 1889 kesumba keling telah dieksporke negara-negara Eropa dalam bentuk biji atau

JENIS TUMBUHAN SEBAGAI PEWARNA ALAMPADA BEBERAPA PERUSAHAN TENUN DI GIANYAR

Pande Ketut SutaraJurusan Biologi , FMIPA, Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran

Abstract

The aim of this research is to find out species, organ, processing method and type of colorthat are created by natural coloring plants for woven fabric in weaving factory namely PuriBali, Setia and Dewi Karya. This research was conducted from March until August 2008 .This research employed purposive sampling methods, which include : interview, observationand identification of plant species used for natural coloring in woven fabric.It was found in this reseach, 28 plant species that include in 19 families which were used asnatural coloring and was distributed on all plant organs. Coloring process for wovenfiber/fabric was done by dipping the fiber into plant extract solution , and then fixation inCaCO3 solution , followed by washing in water and the drying out. From 3 factoriesobserved, the factory that utilized the most natural plants color is Setia Factory whichemployed 17 plant species and Dewi Karya employed 15 plant species. Among those threefactories, some naturally coloring plants were the same but some other plants were different.

Key words : natural, coloring plant, coloring process, woven fabric factory

Annato Seed Engros Sedangkan pada tahun1918 , tumbuhan nila (Indigofera tinctoria L.) telahdiekspor dalam bentuk basah dan kering ( Anonim ,1999).

Zat pewarna alam telah dikenal dan digunakanoleh bangsa Indonesia secara turun temurun . Jauhsebelum mengenal zat pewarna sintetis bangsa initelah mengenal zat pewarna alam , yang digunakanuntuk mewarnai pakaian, kosmetik makanan dankerajinan daerah ( Anonim , 2002 ). Warna-warna alamdi daerah tropis memang mempunyai keunggulanyang dapat mengimbangi zat sintetis . Diantaranyaadalah intensitas warna yang jauh lebih rendahdibandingkan dengan warna sintetis , sehinggapengaruh dimata selalau menimbulkan kes an yangsejuk. Tentu saja kelemahannya juga ada , yangberkaitan dengan sifat naturalnya yang tidak tahansinar , bahan baku tidak pasti dan standar tidakterjamin . Bagaimanapun kelemahan-kelemahantersebut dapat diantisipasi dengan perawatankhusus. Penggunaan warna alam lebih dikaitkanunsur seni sehingga sasarannya adalah untukdikonsumsi oleh golongan menengah ke atas dan

Page 2: Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam

218

luar negeri, oleh sebab itu , harga jualnya lebih tinggi( Lestari, 2001 ).

Menurut Andayani , ( 2006 ) keunggulan darikain tenun yang menggunakan pewarna alam adalahkain tersebut akan kontras dipandang , terasa sejuk,dan menyehatkan kornea mata . Selain itu warna-warna yang dihasilkan dari proses pewarnaan alamicendrung menampilkan kesan luwes , lembut dantidak akan menghasilkan nada warna yang samapersis meski menggunakan resep yang sama.Penggunaan pewarna alam pada kain tenunmempunyai nilai lebih tinggi dari pada yang memakaipewarna sintetis, sebab pewarna alam akanmenghasilkan warna-warna elegan , bercitrarasatinggi dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Pemakian zat warna alam di beberapa negaramasih diyakini lebih aman dari pada zat warna sintetiskarena sifatnya yang non karsinogen, teknologipembuatan dan penggunaan yang relatif sederhana. Hal ini sangat cocok untuk industri kecil danmenengah yang pada saat ini sedang digalakkanpemerintah untuk menunjang komoditi eksport.Pengembangan zat warna alam bagi Indonesia yangmerupakan daerah tropis sangat potensial karenakaya akan jenis tumbuh-tumbuhan yang dapatmenghasilkan zat warna. Dalam proses produksi danpengguaan zat warna alam , bersih dan ramahlingkungan

Menurut Hakim dkk. ( 1999 ) menghadapi abadke 21 , merupakan abad yang berorentasi lingkungan,adanya kekewatiran akan dampak lingkungan darizat warna sintetik yang non degradable dankadangkala menganggu kesehatan , maka keadaanini diperkirakan akan membangkitkan kembali citrazat warna alam . Oleh karena itu berbagai tumbuh-tumbuhan yang mampu menghasilkan zat warna akanmempunyai prospek yang baik

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis,organ tumbuhan dan cara pengolahannya sebagaipewarna alam di beberapa perusahan tenun diGianyar.2. Metode Penelitian

Data dikumpulkan mulai bulan Maret sampaiAgustus 2008, di tiga perusahaan tenun ikat yaituperusahaan tenun Putri Bali di jalan ManikKabupaten Gianyar, perusahaan tenun Setia jalanNgurah Rai Kabupaten Gianyar dan perusahaantenun Dewi Karya desa Bona Kabupaten Gianyar .Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

dilakukan dengan purposive sampling dengan cara: wawancara, pengamatan bahan dan carapengolahan organ/bagian tumbuhan yang digunakansebagai bahan pewarna dan identifikasi ( Walujo,2004 ) . Pertanyaan yang diajukan saat wawancaraadalah : 1 . Jenis tumbuhan apa saja yang digunakansabagai pewarna kain tenun ?, 2. Bagian/ organtumbuhan mana yang dimanfaatkan untukmenghasilkan warna?, 3. Warna apa saja yangditimbulkan tumbuhan tersebut ?. 4. Bagaimana carapengolahan tumbuhan tersebut sampai menghasilkanwarna ? 5. Dari ketiga perusahaan tenun yng ditelitimana yang terbanyak memakai zat warna alam ?

Jenis � jenis, famili/ suku tumbuhan yangdiperoleh dari hasil wawancara dan pengamatanlangsung selanjutnya diidentifikasi. Identifikasitumbuhan menggunakan acuan Heyne ( 1987 ) danVan Steenis ( 1988 ). Flora. Data hasil yang diprolehdisajikan dalam bentuk tabel yang memuat jenistumbuhan (dalam nama Indonesia ) , nama Ilmiah,famili /suku , bagian / organ tumbuhan yangdigunakan dan warna yang ditimbulkan.3. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diketemukan 28jenis tumbuhan yang termasuk 19 famili / suku.Bagian/ organ tumbuhan yang paling banyakdigunakan adalah daunnya sedang warna yangpaling banyak ditimbulkan pada jenis tumbuhan yangdiketemukan pada penilitian ini adalah warna kuning.Karena warna kuning dapat dipakai sebagai warnacampuran untuk memberi warna yang kearah lebihmuda pada benang tenun . Perusahaan yangterbanyak memakai jenis tumbuhan warna alam iniadalah; Perusahaan tenun Putri Bali menggunakan22 jenis tumbuhan , perusahaan tenun Setiamenggunakan 17 jenis tumbuhan dan Dewi Karyamenggunakan 15 jenis tumbuhan . Diantara ketigaperusahan tersebut ada yang sama jenis tumbuhanyang digunakan ada juga yang berbeda. Perusahaantenun Cempaka dan Dewi Karya lebih banyakmemakai jenis pewarna sentetis.Untuk prosespewarna alam yang digunakan , di ketiga perusahaantenun yang diteliti mempunyai kesamaan proses,karena proses pewarnaan yang dipakai, diperolehbersama-sama dari hasil Work shop yang diadakanDinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Bali.

Berdasarkan hasil pengamatan pada prosespewarnaan secara umum , adalah sebagai berikut :sebelum benang diproses menggunakan warna alam,

Jurnal Bumi Lestari, Volume 9 No. 2, Agustus 2009, hlm. 217 - 223

Page 3: Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam

219

benang terlebih dahulu dimordant ( Mordanting ),dilakukan dengan bantuan tawas atau soda abu.Supaya serat mudah mengikat warna dan tidak mudahluntur. Setelah benang dibilas diberi zat warna alam(dalam bentuk ekstrak tumbuhan) sesuai denganwarna yang diinginkan. Hasil pewarnaan difiksasidengan tawas , kapur dan tunjung. Finishing dicucidengan sabun lalu dikeringkan dan selanjutnyadiproses untuk penenunan.

Pada beberapa proses pewarnaan benang, adajuga memakai bagian /organ tumbuhan secaralangsung (tanpa dalam bentuk ekstrak ) misalnya :untuk menghasilkan warna hijau lumut , benang tenundicelupkan kedalam rebusan daun teh selama 10-15 menit . fiksasi dilakukan dengan fero sulfat danfinising dicuci dengan sabun, dikeringkan danselanjutnya diproses untuk penenunan. Menginginkan warna benang menjadi coklatmuda , prosesnya adalah mencelupkan benanglarutan buah manggis dan difiksasi dengan larutankapur dicuci dengan sabun lalu dikeringkan.

Warna hitam didapat apabila benang dicelupkankedalam air rebusan campuran serbuk daun rijasedengan serbuk daun Muntingia calabura selama20 menit . Difiksasi dengan larutan kapur , dicucidengan air lalu dikeringkan , selanjutnya prosespenenunan.

Benang supaya warna menjadi kuning , dengancara mencelupkan kedalam air rebusan kayu tegeranselama 45 menit . difiksasi dengan larutan kapur ,dicuci dengan air setelah kering , benang siap untukproses penenunan.

Untuk menghasilkan warna biru , daun arumdirendam kedalam air mendidih setelah dingindicelupkan benang selama 30 menit , benang difiksasidengan larutan kapur ,dibersihkan terus dkeringkanuntuk proses penenunan .

Benang dicelupkan kedalam larutan panascampuran daun jambu kelutuk, daun arum danrimpang kunyit , menimbulkan warna hijau lumut.

Supaya warna benang menjadi coklatdicelupkan pada larutan mendidih dari campuranekstrak akar mengkudu dan ekstrak kulit kayu tingi.Setiap jenis tumbuhan yang diketemukan padapenelitian ini menghasilkan warna tersendiri misalnyaada merah, hijau , kuning, hitam dan lain sebagainya.Masing-masing tumbuhan menghasilkan warna yangkhas pula misalnya : tumbuhan yang berbeda jenismenghasilkan warna kuning tetapi warna kuningyang dihasilkan mempunyai warna kuning yang khas.

Pada penelitian ini diketemukan juga campuran antarawarna dasar satu tumbuhan dengan jenis tumbuhanlainnya untuk mendapatkan warna baru yangdiinginkan.

Menurut Rostiana ,dkk. ( 1992 ) bahwa kesumbakeling (Bixa orellana L ) dapat mewarnai kain menjadimerah jingga , sedangkan pada biji secang(Caesalpinia sappan L) dapat memberi warna merah. Jambal (Peltophorum pterocarpum ( Dc. ) Backmenghasilkan warna merah pula , tumbuhan secang(Terminalia bellirica ) memberi warna hitam.

Tumbuhan yang dapat digunakan sebagaipewarna kain tenun antara lain jambal ( Peltophorumpterocarpum Back. ), teh ( Camelia sinensis O.K.var. Assamica ( Mast ), temu lawak (Curcumaxanthorrhiza Roxb.), sebagai penghasil warnacokelat. Akar mengkudu (Morinda citrifolia L. ) dandaun teruntum ( Lumnitzeralittorea ) menghasilkanwarna merah dan biji nila ( Indigofera tintectoria )untuk warna biru ( Andayani, 2006 ).

Menurut Wardah dkk. ( 1999 ), biji �biji daribuah pinang ( Areca catechu L. ) yang belum masakdihaluskan ditambah alkali sehingga menghasilkanwarna merah anggur , dapat digunakan untukmewarnai katun. Tarum (Marsdenia tincloria R.Br )bermanfaat sebagai bahan pewarna biru dapatmewarnai katun. Apabila benang dicelupkan padacampuran larutan selaput biji kesumba keling (Bixaorellana L.) dengan abu kulit durian (Duriozibethinus) , larutan kayu sapan (Caesalpinia ) dantawas maka benang tersebut berwarna kuningkeemasan.

Pada penelitian ini organ yang digunakan adalah:daun , kulit kayu/ batang, akar, biji, rimpang, sebagaibahan pewarna alam . Jadi pendistribusian warnaalam pada organ tumbuhan yang diamati hampirsemua organ tumbuhan mengandung zat warna alam.

Menurut Hakim dkk (1999), zat warna alam dalamtumbuhan terdistribusi hampir dalam semua jaringantumbuhan mulai dari bunga, buah, daun, kayu, akardan rimpang. Bunga kesumba (Cartahamus tinctoria) memberikan warna merah dan kuning untuk warnakatun dan sutera, buah pinang ( Areca cathechu L.)memberikan warna merah dan hitam untuk pewarnakatun dan wol, kulit buah manggis (Garciniamangostana L.) memberi warna coklat �hitam untuktekstil. Selanjutnya, daun suji (Dracaenaangustifolia ) memberikan warna hijau dengan aromayang khas untuk makanan, kulit batang mangga(Mangifera indica L.) memberikan warna kuning

Pande Ketut Sutara : Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam Pada Beberapa .....

Page 4: Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam

220

untuk tekstil, kayu cempedak (Artocarpuschampeden ) memberikan warna kuning untuk katundan sutera. Begitu pula kulit akar jati (Tectonagrandis L.f. ) memberikan warna kuning coklat,rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.)memberikan warna kuning dan akar senduduk(Melastena malabathricum) memberikan warnamerah dan ungu pada tekstil.4.Simpulan1) Sangat banyak jenis tumbuhan yang dapat

dipergunakan sebagai pewarna untuk benangpada perusahan tenun di Gianyar, yaitu 28 jenistumbuhan yang termasuk 19 famili / suku danterdistribusi pada semua organ tumbuhan ;

2) Perusahaan terbanyak memakai pewarna alamyaitu perusahan tenun Putri Bali, Gianyar.

3) Proses pengolahan tumbuhan yang dipakaisebagai bahan pewarna, yaitu ekstraknyadirebus, setelah itu baru dicelupkan benang.Tumbuhan dapat menghasilkan berbagaimacam warna.

5. SaranSupaya lebih digalakkan pemakain pewarna

alam selain harganya lebih murah, tidak berbahayabagi kesehatan kulit dan ramah terhadap lingkungan.

Melakukan penelitian lebih lanjut , untukmengetahui kandungan senyawa kimia didalamtumbuhan pewarna alam .

Daftar PustakaAndayani. 2006. Citarasa Tinggi Batik Alami.Available at : http://kabare. Jogja.com/ b1J5LOZ1WjNWRi9JblVkUmhOIHk%3D= Opened : 20.09.2006Anonim . 1999. Seminar Bangkitnya Warna-warna Alam Proses Ekstraksi dan Puderisasi Bahan Pewarna

Alam . Yogyakarta.Anonim . 2002 . Teknologi Pewarna Alam .Available at : http://www.pemdadiy.go.id/berita/article.php?sid=18&PHPSESSID

=b77111f8d7a2cecd63608b29c68cc512. Opened : 23.2.2007.Hakim, E.H.; Sjamsul, A.A.; Lukman, M.; Yang Maolana, S.;Didi M. 1999. �Zat Warna Alami : Retrospek dan

Prospek�. Disampaikan pada Seminar Bangkitnya Warna-Warna Alam. Yoyakata, 3 Maret1999.Jurusan Kimia FMIPA. ITB, Bandung

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia . Volume I,II,III. Pradnya Paramita.Lestari, K.W.F.; Wijiati; Hartono; Sumardi. 2001. Laporan : Penelitian Pemanfaatan Tumbuhan �Tumbuhan

Sebagai Zat Warna Alam. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik,Yogyakarta.

Rostiana, O., E. Hadipoentyanti., dan A. Abdullah. 1992. �Potensi Bahan Pewarna Alami di Indonesia� dalamProseding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani Cisarua Bogor. Departemen PendidikanDan Kebudayaan , Departemen Lembaga Pertanian dan Lemnbaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Walujo. E.B.2004. Pengumpulan Data Etnobotani. Dalam Rugayah; ElizabethA. Widjaja ; Pradtiwi. PedomanPengumpulan Data Keanekaragaman Flora. Pusat Penelitian Biologi- Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia, Bogor.

Wardah dan F.M. Setyowati 1999. �Keaneka Ragaman Tumbuhan Penghasil Bahan Pewarna Alami Dibeberapa Daerah di Indonesia �.Disampaikan pada Seminar Bangkitnya Warna �Warna Alam,Yogyakarta 3-4 Maret 1999. Balitbang Botani, Puslitbang Biologi �LIPI.

Van Steenis. 1988. Flora. Cetakan Kelima. PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Jurnal Bumi Lestari, Volume 9 No. 2, Agustus 2009, hlm. 217 - 223

Page 5: Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam

221

Tabel 1. Daftar jenis tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alam di Perusahaan tenun Putri Bali,dijalan Manik 1 A . Kab. Gianyar.

Pande Ketut Sutara : Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam Pada Beberapa .....

Page 6: Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam

222

Tabel 2. Daftar jenis tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alam di Perusahaan tenun Setia(Cap Cili ), di jalan Ngurah Rai , Kab. Gianyar.

Jurnal Bumi Lestari, Volume 9 No. 2, Agustus 2009, hlm. 217 - 223

Page 7: Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam

223

Tabel 3. Daftar jenis tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alam di Perusahaan tenun DewiKarya di Desa Bona, Kab. Gianyar.

Pande Ketut Sutara : Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam Pada Beberapa .....