jenis cairan infus

15
jenis-jenis cairan infus Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada saya sehingga makalah tentang Komposisi Cairan Infus ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun sebagai penyempurna tugas pada mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II. Makalah ini disusun juga sebagai bahan acuan dan tambahan pengetahuan kita tentang Komposisi Cairan Infus, sehingga kita dapat mengetahui betapa pentingnya cairan infus untuk tubuh. Terima kasih saya sampaikan kepada Dosen Pembimbing, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menularkan pengetahuan saya kepada para pembaca. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah tentang Komposisi Cairan Infus ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak baik itu ibu Dosen Pembimbing kami maupun para pembaca sangat diharapkan demi lengkapnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi pembaca. Terima kasih. Penyusun,

Upload: andre-sii-jackspyser

Post on 14-Aug-2015

152 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jenis cairan infus

jenis-jenis cairan infus

Kata Pengantar

              Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang

dilimpahkan kepada saya sehingga makalah tentang Komposisi Cairan Infus ini dapat

terselesaikan.

              Makalah ini disusun sebagai penyempurna tugas pada mata kuliah Ilmu Dasar

Keperawatan II. Makalah ini  disusun juga sebagai bahan acuan dan tambahan pengetahuan

kita tentang Komposisi Cairan Infus, sehingga kita dapat mengetahui betapa pentingnya

cairan infus untuk tubuh.

              Terima kasih saya sampaikan kepada Dosen Pembimbing, yang telah memberikan

kesempatan kepada saya untuk menularkan pengetahuan saya kepada para pembaca.

              Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah tentang Komposisi Cairan Infus ini

masih jauh dari sempurna. Karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak baik itu ibu Dosen

Pembimbing kami maupun para pembaca sangat diharapkan demi lengkapnya makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi pembaca.

Terima kasih.

Penyusun,

Daftar Isi

Halaman Judul..............................................................................................i

Kata Pengantar.............................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................iii

BAB I             : Pendahuluan.........................................................................1

1.      Latar Belakang...............................................................1

2.      Tujuan...........................................................................1

Page 2: jenis cairan infus

3.      Manfaat.........................................................................1

BAB II                        : Pembahasan.........................................................................2

1.      Pengertian.....................................................................2

2.      Tujuan Komposisi cairan infus........................................2

3.      Berbagai regimen infus...................................................2

4.      Jenis-jenis cairan infus....................................................4

BAB III          : Penutup..............................................................................10

1.      Kritik...........................................................................10

2.      Saran...........................................................................10

Daftar Pustaka.............................................................................................11

BAB 1PENDAHULUAN

1.1  Latar BelakangPemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui

intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan

dan pemberian makanan. Infus merupakan tindakan yang dilakukan pasien dengan cara

memasukan cairan melalui intra vena dengan bantuan infus set, dengan tujuan memenuhi

kebutuhan cairan dan elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian nutrisi

parenteral.

Sesuatu yang masuk ke dalam tubuh, memiliki kandungan atau komposisi yang harus

sesuai tubuh manusia. Pemberian ini tidak boleh salah, karena bisa berakibat fatal. Misalnya

saja flebitis. Flebitis adalah radang dinding vena. Oleh sebab itu, kita sebagai perawat terlebih

dahulu harus bisa memahami komposisi dari tiap- tiap infus. Dengan adanya kita mengenali,

maka kecelakaan terhadap perawat kepada pasien. Hal inilah akan dibahas secara

menyeluruh.

1.2  Tujuan

Page 3: jenis cairan infus

Untuk menjelaskan tentang komposisi cairan infus kepada semua tenaga medis, terutama

perawat agar lebih mengenal secara mendalam tentang komposisinya.

1.3  Manfaat         mengetahui pengertian komposisi dan infus

         mengetahui tujuan komposisi cairan infus

         mengetahui berbagai regimen

         mengetahui jenis- jenis cairan infus

   BAB 2PEMBAHASAN

1.      PengertianPemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui

intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus.

2.      Tujuan Komposisi Cairan Infus

Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai

tindakan pengobatan dan pemberian makanan.

3.      Berbagai Regimen Infus

Pada pasien trauma akibat kecelakaan lalu lintas atau karena sebab lainnya, kita

sering  menjumpai keadaan syok hipovolemik alias suatu kondisi dimana terjadi kehilangan

cairan darah dengan cepat dalam jumlah yang cukup banyak sehingga komponen darah yang

berfungsi untuk mengangkut oksigen  ke organ organ tidak lagi adekuat, menyebabkan

gangguan perfusi pada jaringan dan berkontribusi terhadap metabolisme anaerob  dan

akumulasi asam laktat. 

Namun, maha besar Allah selalu ada upaya homeostasis untuk melindungi terlebih

dahulu organ yang dianggap penting yaitu otak dan jantung, dengan cara vasokonstriksi dan

mengorbankan perfusi di ginjal, otot, usus, dan kulit.

Page 4: jenis cairan infus

Kasus kematian pada syok hemoragik disebabkan sebagai hasil dari pola perfusi dan

hipoksia jaringan yang progresif juga karena asidosis. Berbagai regimen yang kita kenal

untuk penanganan resusitasi cairan yaitu diantaranya adalah koloid, kristaloid, whole blood

dan komponen-komponen darah. 

                             a.  Cairan Kristaloid

Larutan kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit dan atau dextrosa, yang tidak

mengandung molekul besar. Dalam waktu yang singkat, kristaloid sebagian besar akan keluar

dari intravaskular . Sehingga volume yang diberikan harus lebih banyak ( 3:1 dengan volume

darah yang hilang). Ekspansi cairan dari ruang intravaskuler ke interstitial berlangsung

selama 30-60 menit, dan akan keluar sebagai urin dalam 24-48 jam. Secara garis besar

kristaloid bertujuan untuk meningkatkan volume ekstrasel, tanpa peningkatan volume intra

sel. Meskipun banyak jenis cairan kristaloid yang tersedia, namun NaCl 0,9% dan Ringer

laktat adalah pilihan pertama yang paling masuk akal.

         NaCl 0,9%

Keuntungannya yaitu  murah dan mudah didapat, cairan infus ini juga kompatibel

untuk dicampurkan dengan produk-produk darah dan merupakan pilihan yang terbaik untuk

resusitasi volume.

Kekurangannya. NaCl 0,9% dapat berkontribusi menyebabkan asidosis hipercloremik

ketika resusitasi cairan jumlah besar diperlukan. (untuk menggantikan setiap  liter volume

darah, maka kita membutuhkan sekitar 3 liter Nacl 0,9% ) jadi perbandingan cairan ini

dengan volume darah yang hilang adalah 3 : 1.

         Ringer Laktat

Keuntungannya: murah dan mudah didapat, memiliki komposisi isotonis yang lebih

fisiologis dengan cairan tubuh, menghasilkan pergantian elemen kalsium dan pottasium, ion

sodium dan chlor yang dihasilkan  juga lebih fisiologis.

Kekurangannya: Relatif tidak kompatibel terhadap produk-produk darah, kandungan

Ca pada Ringer laktat dapat mengaktifasi cascade koagulasi pada produk-produk darah, serta

kandungan laktat dalam infus ringer laktat ini juga dapat memperburuk koreksi terhadap

metabolik asidosis yang sedang berlangsung.

Page 5: jenis cairan infus

         Dextrose atau glukosa

Tidak di indikasikan untuk pasien trauma karena memilki potensi bahaya. Stress

sebagai respon yang dipicu oleh trauma mayor atau pembedahan  sering menyebabkan kadar

gula darah meningkat. Pemberian dextrose secara cepat dalam jumlah banyak selama

resusitasi dapat menyebabkan diuresis osmotik dan menjadi faktor perancu terhadap defisit

intravaskular. Penggunaan dextrose dapat menyebabkan hiperglikemi pada pasien trauma.

Namun glukosa dapat digunakan sebagai cairan maintainance selama fase post resusitasi.

                        b. Cairan Koloid

Penggunaan cairan koloid intra vena pada penanganan trauma masih kontroversi. 

Pada jaman  perang dulu, koloid yang digunakan hanyalah albumin dan plasma. Namun

sekarang, dikenal Dextran , haemacel, albumin, plasma dan darah. Koloid mengandung

molekul-molekul besar berfungsi seperti albumin dalam plasma, tinggal dalam intravaskular

cukup lama (waktu paruh koloid intravaskuler 3-6 jam), sehingga volume yang diberikan

sama dengan volume darah. Kekurangan dari koloid yaitu mahal. 

Koloid mempunyai kelebihan yaitu dapat menggantikan dengan cepat dan dengan

volume cairan yang lebih sedikit,ekspansi volume plasma lebih panjang, dan resiko edema

pheripheral kecil. Secara umum koloid dipergunakan untuk :

  Resusitasi cairan pada penderita dengan defisit cairan berat (syok hemoragik) sebelum

transfusi tersedia

  Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat, misalnya pada luka bakar.

4.      Jenis- Jenis Cairan Infus           ASERINGIndikasi:

     Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam

berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

Komposisi:

Page 6: jenis cairan infus

Setiap liter asering mengandung:

                     Na 130 mEq

                     K 4 mEq

                     Cl 109 mEq

                     Ca 3 mEq

                     Asetat (garam) 28 mEq

Keunggulan:

                     Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami

gangguan hati

                     Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik

dibanding RL pada neonatus

                     Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi

dengan isofluran

                     Mempunyai efek vasodilator

                     Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml

RA,

           dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk

           edema serebral.

KA-EN 1B             Indikasi:

                     Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus

emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)

                     < 24 jam pasca operasi

                     Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya

             300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak

                     Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam

Page 7: jenis cairan infus

KA-EN 3A & KA-EN 3BIndikasi:

                     Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit

dengan

kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas

                     Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

                     Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A

                     Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

KA-EN MG3

Indikasi :

                     Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit

dengan

kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas

                     Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

                     Mensuplai kalium 20 mEq/L

                     Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L

KA-EN 4A

Indikasi :

                     Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak

                     Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai

             kadar konsentrasi kalium serum normal

                     Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi (per 1000 ml):

                     Na 30 mEq/L

                     K 0 mEq/L

                     Cl 20 mEq/L

                     Laktat 10 mEq/L

Page 8: jenis cairan infus

                     Glukosa 40 gr/L

KA-EN 4BIndikasi:

                     Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun

                     Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia

                     Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi:

                     Na 30 mEq/L

                     K 8 mEq/L

                     Cl 28 mEq/L

                     Laktat 10 mEq/L

                     Glukosa 37,5 gr/L

Otsu-NSIndikasi:

                     Untuk resusitasi

                     Kehilangan Na > Cl, misal diare

                     Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium    

            (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)

Otsu-RL

Indikasi:

                     Resusitasi

                     Suplai ion bikarbonat

                     Asidosis metabolik

Page 9: jenis cairan infus

MARTOS-10Indikasi:

                     Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik

                     Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres

berat dan defisiensi protein

                     Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam

                     Mengandung 400 kcal/L

AMIPAREN

 Indikasi:

                     Stres metabolik berat

                     Luka bakar

                     Infeksi berat

                     Kwasiokor

                     Pasca operasi

                     Total Parenteral Nutrition

                     Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit

AMINOVEL-600

Indikasi:

                     Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI

                     Penderita GI yang dipuasakan

                     Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar,

trauma dan pasca operasi)

                     Stres metabolik sedang

                     Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)

Page 10: jenis cairan infus

PAN-AMIN G

Indikasi:

                     Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik

ringan

                     Nitrisi dini pasca operasi

                     Tifoid

BAB 3                                                       PENUTUP

Kritik            Banyak pengetahuan tentang komposisi cairan infus di berbagai tempat, seperti hal

nya buku keperawatan, namun masih saja para perawat melakukan kesalahan untuk

memasukan ke dalam tubuh. Masalah seperti itu sangat fatal sekali

Saran           Mencari dan mempraktekkan pengetahuan yang banyak, terutama komposisi cairan

infus. Dengan kita mengetahui semua, maka akibat kecelakaan di semua tempat terutama

rumah sakit tidak terulang lagi. Dan pasien menjadi lebih baik dalam penanganan kepada

perawat. Dengan adanya makalah ini, saya harapkan para perawat menjadi paham dan

mengerti