jamur-jamur subkutan
TRANSCRIPT
2
1. Candida Albicans Penyakitnya dilaporkan oleh Gruby 1842 Merupakan jamur khamir Ditemukan pada manusia dan binatang sebagai saprofit
Penyakitnya : Disebut Kandidiasis Dapat menyerang : - Kulit, kuku
- Selaput lendir
- Organ-organ dalam Pada manusia sering ditemukan
- Dalam mulut orang sehat
- Dalam tinja
- Pada kulit
- Dibawah kuku
3
Faktor-faktor Predisposisi :1. Faktor Fisiologis
- Kehamilan, umur
- Siklus menstruasi
2. Faktor Non Fisiologis
- Maserasi kulit
- Kerusakan mukosa mulut
- Gangguan nutrisi
- Kelainan endokrin/ DM
- Keganasan pada jaringan
- Pemberian beberapa obat, seperti antibiotik
- KU kurang baik
- Penyakit infeksi
- Defisiensi imun/ AIDS
4
Biakan Pada SGA
Tipe koloni yeast like Koloni basah/ lembek Putih seperti kapur sirih Seperti koloni Stafilokokus Pada media bisa terbentuk
Pseudomycelium
5
MikroskopisPewarnaan gram dapat dilihat :o Sel, bulat/ oval, besar heterogeno Budding sel/ tunaso Myceliumo Pseudomyceliumo Blastosporeo Chlamydiosporeo Diameter (1-5)(5-30 mikron)
6
Penyakit-penyakit Oleh Candida :
- Bisa Akut/ Kronis1. Kandidiasis Kulit2. Kandidiasis Kuku3. Kandidiasis Selaput lendir4. Kandidiasis Intestinal5. Kandidiasis Vagina6. Kandidiasis Sudut mulut7. Kandidiasis Saluran nafas8. Kandidiasis Hematogen9. Kandidiasis Kandung kemih
7
Diagnosis Lab
1. Specimen : - Jaringan
- Darah, abses, urine
- Sputum, tinja, usap tenggorok
2. Pewarnaan Gram
3. Biakan/ Kultur SDA + Antibiotik
4. Reaksi Serologis
- Tes Imunodifusi
- Tes Indirect Fluorecent Antibody
9
2. Lobomycosis (Keloidal Blastomycosis)
- Pertama kali dilaporkan Dr. Jorgen Lob, 1931
- Infeksi kronis pada kulit- Penyebabnya : Lacazia Loboi- Nama lama : Loboa Loboi- Natural Infection : - Manusia
- Dolphins
10
Morfologi
- Tipe koloni Yeast Like- Bentuk sel, sferis/ oval- Dinding sel, tebal, double refractive
Reproduksi- Dengan Budding- Biasanya membentuk rantai sel, berhubungan
dengan Tube sempit seperti jembatan
11
Epidemiologi
Endemik, Amerika tengah dan selatan Saprofit, ditanah Infeksi terjadi Trauma pada kulit Banyak terlihat pada :
- Petani
- Pekerja tambang
- Pemburu
- Pekerja kebun karet
12
Gejala Klinis- Tumbuh nodul kulit, berkembang perlahan-lahan
akhirnya terbentuk lesi seperti nodular keloid pada : wajah, telinga, lengan, kaki
Diagnosis Lab- Dengan pewarnaan : GMS, PAS, HE
- Terlihat dinding sel hyalin berlapis dua tebal
- Budding selnya harus dibedakan dari :
- P. Brasiliensis
- H. Capsulatum
- S. Schenckii
- Loboa Loboi belum dapat dibiakkan
14
3. Rhinosporidiosis
Definisi
- Suatu penyakit granulomatous pada manusia,
hewan, dengan karakteristik adanya
pembentukan polip terutama di :
- Nasopharyng
- Ocular konjunctiva Etiologi
- Rhinosporidium Seeberi Agent
- Ditemukan Dr. Guillermo Seeberi, 1900
15
Morfologi
Belum dapat dibiakkan In Vitro Deskripsi morfologi Berdasarkan Sediaan
Jaringan Developmental Form :
1. Sporangia + Endospora
2. Trophocyte Sporangiospore (endospore) Trophocyte
Sporangium
16
Gejala Klinis
Slow Growing Polypoid atau Tumor Like Masses Mukosa hidung, conjunctiva Auto Inoculation Gejala : - Nasal Obstruksi
- Perdarahan Tidak menular
Diagnosis Lab Trophocyte - HE Sporangia - Mayer’s Mucicarmine
17
4. Sporotrikosis Jamur Penyebab : Sporotrichum Schenckii Morfologi :
- Jamur Dimorfik
- Pada suhu kamar
- Koloni Filamen Putih
- Hipa halus
- Spora tersusun seperti bunga diujung
konidiofora
- Pada suhu 37°C
- Membentuk Koloni ragi
- Blastospora, bulat/ lonjong
18
Gambaran Klinis
1. Sporotrikosis Kulit
2. Sporotrikosis Limfatika Lokalisata
3. Sporotrikosis Pulmonum
4. Sporotrikosis Diseminata
19
Diagnosis Lab
Specimen : - Nanah, aspirasi abses
- Sputum, Jaringan ulkus Pewarnaan/ Pulasan :
- Hematoksilin Eosin/ HE
- Jamur sulit ditemukan
- Pulasan Gram Jamur
- Periodik Acid Schiff/ PAS Mudah
- Gomori Methenamine Silver Stain Dilihat Biakan pada Medium Sabouraud, suhu kamar
- Koloni filamen
- Susunan konidia khas seperti bunga Biakan Suhu 37°C Koloni ragi
20
Percobaan binatang :
- Suntikan nanah kedalam peritoneummencit jantan
- Dalam waktu 1-2 minggu Orkitis
- Dalam jaringan testis Blastospora bulat/ lonjong
21
5. Kromomikosis
Jamur Penyebab :
1. Phialophora Verrucosa
2. Phialophora Pedrosoi
3. Phialophora Compactum
4. Phialophora Dermatitidis
5. Cladosporium Carionii
22
Morfologi
Tergolong jamur dematiaceae, jamur warna gelap
- Hijau keabu-abuan
- Hujau kehitam-hitaman
- Coklat kehitam-hitaman Membentuk koloni filamen Sporulasi tiap species berbeda
23
Diagnosis Lab
Specimen : - Kerokan kulit
- Biopsi jaringan
- Bahan autopsi Pewarnaan : larutan KOH 10-20%
- Morfologi : - Spora tengguli, berdinding tebal
- Dengan atau tanpa sekat
- Spora satu-satu/ berkelompok
- Spora dapat membelah jadi dua/ lebih
- Dari abses tampak hipa tengguli, bercabang
24
Biakan pada Agar Sabouraud :
- Pada suhu kamar
- Membentuk koloni filamen warna tengguli tua/
hijau kehitam-hitaman Ada 3 macam sporulasi :
- Tipe Hormodendrum
- Tipe Akroteka
- Tipe Fialofora
25
6. Micetoma
Adalah kumpulan gejala yang disebabkan infeksi jamur pada jaringan dibawah kulit
Sinonim :
1. Madura Foat
2. Maduro Mikosis Sejarah :
- Pertama kali dilaporkan oleh John Gill, 1842, di
madras india
- Van Dyke Carter, 1860, menyebut penyakit ini
micetoma, karena penyebabnya jamur
26
Penyebab Micetoma
1. Micetoma Aktinomikotik oleh Schizomycophyta yaitu: - Aktinomyces
- Nocardia
- Streptomyces
2. Micetoma Maduro Mikotik oleh Eumycophyta yaitu : - Madurella Mycetomi
- Allescheria Boydii/ Monosporium Apiospermum
27
Morfologi Didalam jaringan/ abses koloni berupa hipa-hipa
jamur membentuk gumpalan disebut butir-butir jamur/ granule
Warna butir-butir jamur : putih, kekuning-kuningan, tengguli hitam tergantung species jamur
Penyakit disebut Micetoma Aktinomikotik Bila butir-butir jamur terdiri atas hipa halus lebar
kurang 1 mikron Disebut Micetoma Maduromikotik bila terdiri atas
hipa-hipa kasar lebar lebih dari 1 mikron Pada Media Agar Sabouraud :
- Pada suhu kamar
- Jamur membentuk koloni filamen
28
Gejala Klinis Infeksi micetoma terjadi :
- Melalui trauma/ tusukan duri
- timbul kelainan pada tempat tusukan
- Mula-mula tumor kecil, makin lama membesar
- merusak jaringan dan tulang
- kemudian membentuk abses dan fistel
- Dari fistel keluar nanah
- Dalam nanah dan jaringan bawah kulit
membengkak ditemukan butir-butir jamur/ granula
- Pembengkakan tidak terasa sakit
- Proses berlangsung menahun
- Micetoma banyak terdapat :
- kaki/ Micetoma Pedis
- Kadang-kadang pada tungkai tangan & bahu
29
Diagnosis Lab
Specimen, nanah, jaringan biopsi Nanah diambil :
- Secara langsung dari fistel
- Aspirasi abses Butir-butir jamur/ granula diwarnai dengan KOH
10% Pemeriksaan mikroskopis tampak :
- Gumpalan hipa berwarna putih/ kekuningan
- Granula halus berukuran 1-2 mm
30
Macam pewarnaan untuk membedakan Jamur
1. Pulasan Ziehl Neelsen
- Untuk membedakan Nocardia Asteroides dan
N. Brasiliensis dengan jamur lain
2. Pulasan HE
- Untuk melihat hipa halus/ lebar
3. Pulasan GMS
- Untuk melihat struktur jamur
- Kemungkinan granula dibentuk oleh kuman
(Botriomikosis)
4. Pembiakan bahan klinis :
- Pada Agar Sabouraud secara aerob, suhu kamar
- Jika diduga penyebabnya Aktinomyces Israelii
biakan secara anaerob
31
Epidemiologi
Micetoma tidak menular Infeksi terjadi karena tusukan duri/ ranting kayu
yang mengandung jamur penyebab Banyak ditemukan pada :
- Petani
- Pekerja perkebunan