jaminan kualitas radiografi
DESCRIPTION
jTRANSCRIPT
BAB 6
PROSES PENGOLAHAN FILM SINAR-X
Media perekam (reseptor gambar) sering dipergunakan dalam bidang radiografi
kedokteran gigi yaitu film radiografi. Gambaran film radiografi yang baik dapat
dimanfaatkan untuk mendiagnosa pasien dan perawatan secara menyeluruh.
PEMBENTUKAN GAMBAR
Ketika seberkas foton keluar dari objek dan mengekspos film sinar x, maka terjadi
perubahan kimia foto sensitive kristal perak halida dalam emulsi film. Kristal ini diubah
secara kimia oleh perak bromida yang merupakan gambaran tak terlihat pada film. Sebelum
paparan, emulsi film terdiri dari perak bromida yang terdapat pada film tersebut,terdapat pada
film tersebut, terdapat banyak kristal yang terdiri dari sejumlah kecil perak iodida. Kristal ini
peka terdapat penambahan senyawa belerang yang mengikat pada permukaan kristal tersebut.
Campuran sulfat tersebut mempunyai peranan penting pada saat perubahan gambar. Senyawa
sulfur mempunyai banyak tempat sensitivitas yang dapat menangkap sinar radiasi. Sehingga
menyebabkan setiap kristal mempunyai banyak tempat sensitivitas sehingga dapat
menangkap elektron dari sinar radiasi untuk pembentukan gambar. Pengolahan film pada
larutan pengembang dan penetap mengubah gambaran tak terlihat menjadi gambaran
radiografi yang dapat dilihat.
Ketika kristal perak halida diradiasi, foton sinar x berinteraksi dengan ion bromida
oleh compton dan interaksi foto elektrik. Interaksi ini mengakibatkan pemindahan elektron
pada ion bromida. Kehilangan elektron, mengakibatkan ion bromida diubah menjadi atom
brom netral elektron bebas bergerak melalui kristal. Elektron bebas bergerak melalui kristal
mencapai tempat sensitivitas dimana terdapat ion negatif dan ion negatif menarik ion positif
sehingga akan membentuk atom netral perak metalik sehingga tempat yang terdapat atom
perak netral disebut tempat gambaran tak terlihat
PROSEDUR PENGOLAHAN FILM DALAM CAIRAN
Prosedur pengolahan film dalam cairan sebagai berikut:
1. Celupkan film yang telah dibuka ke dalam larutan pengembang.
2. Bilas film dengan menggunakan air mengalir .
3. Celupkan film ke dalam larutan penetap.
1
4. Cuci film dengan menggunakan air mengalir.
5. Keringkan film dan kemudian dilihat.
Larutan pengembang (Developing solution)
Cairan pengembang terdiri dari empat bagian, yaitu
1. Bahan pengembang.
2. Bahan pengaktif.
3. Bahan pengawet.
4. Bahan penghambat.
Bahan pengembang (developer)
Fungsi utama bahan pengembang adalah untuk mengubah kristal perak halida yang terpapar
menjadi perak metalik. Untuk mengontrol proses pengembangan, perlu ditambahkan dua
agen pengembang pada bahan pengembang, yaitu pyrazolidone tipe campuran (1-phenyl-3-
pyrazolidone) dan hidroquinon (paradihydroxy benzene). Phenidone memberikan donor
elektron pertama untuk mengubah ion perak menjadi perak metalik pada tempat gambaran
yang belum terlihat. Pemindahan elektron menghasilkan oxidasi dari phenidone.
Hidroquinon menghasilkan elektron untuk mengurangi oksidasi dari phenidone sehingga
dapat mengurangi butiran perak halide menjadi perak metalik.
Bahan pengaktif (Aktivator)
Bahan pengembang hanya aktif pada pH yang tinggi, biasanya di atas 10. Untuk menjaga
agar tetap pada kondisi tersebut, larutan pengembang harus mengandung campuran
alkali,yaitu sodium atau potassium hidroksida. Larutan penyangga yang digunakan yaitu
sodium bicarbonate untuk memelihara kondisi tersebut. Aktivator juga berfungsi untuk
melunakkan gelatin sehingga agen pengembang bisa berdifusi lebih cepat ke emulsi dan
mencapai kristal perak bromida pada gelatin.
Bahan pengawet (Preservatif)
Cairan bahan pengembang terdiri dari antioksidan atau pengawet, yaitu sodium sulfit. Bahan
pengawet melindungi bahan pengembang teroksidasi oleh oksigen di udara bebas dan
memperpanjang masa pakai. Jika terjadi oksidasi maka akan mengganggu reaksi
pengembangan dan akan nada noda pada film.
2
Bahan penghambat (Restrainer)
Bahan yang digunakan sebagai bahan penghambat biasanya potassium bromide dan
benzotrinazole. Fungsinya antara lain untuk memperlambat kerja bahan pengembang,
menghambat pengembangan kristal perak yang tidak terurai oleh penyinaran, serta mencegah
terjadinya kabut pada gambar. Konsekuensinya, bahan penghambat mencegah gambar tidak
jelas dan menaikan kontras.
Proses Pembilasan (rinsing)
Setelah dilakukan proses pengembangan, tahapan selanjutnya adalah dengan proses
pembilasan pada air mengalir selama 30 detik sebelum film dimasukkan dalam larutan
penetap (fixer). Proses ini akan menghilangkan sedikit demi sedikit bahan pengembang
sehingga akan memperlambat proses pengembangan. Proses pembilasan juga bertujuan untuk
menghilangkan aktivator alkali, sehingga akan mencegah terjadinya netralisasi pada larutan
penetap yang asam. Proses pembilasan ini hanya untuk prosedur pencetakan film manual.
Larutan Penetapan ( fixing solution)
Tujuan utama dari proses ini adalah untuk membuang kristal perak halida yang tidak
terurai pada emulsi film. Adanya kristal perak halida yang tidak terurai ini berperan dalam
membuat film menjadi lebih opak, sehingga apabila kristal ini tidak dibuang akan
menyebabkan hasil gambar menjadi gelap dan tidak dapat dipergunakan untuk diagnosa.
Fungsi lain dari larutan penetap adalah untuk menetapkan bayangan secara permanen dan
mengeraskan emulsi film. Larutan penetap terdiri dari 4 bagian yaitu : bahan pelarut, bahan
pengasam, bahan pengawet, bahan pengeras.
Bahan pelarut (clearing agent)
Bahan pelarut yang digunakan adalah larutan encer natrium atau amonium thiosulfat yang
berfungsi untuk menghilangkan kristal halida yang tidak terurai pada film dengan
membentuk senyawa dengan ion perak yang stabil dan mudah larut dalam air.
Bahan pengasam (acidifier)
Larutan penetap terdiri dari asam asetat (ph 4 sampai ph 4,5) untuk menjaga ph bahan
penetap konstan . Bahan pengasam, seperti asam asetat, berfungsi untuk menetralkan alkali
dari larutan pengembang dan mencegah ikut terbawanya bahan pengembang. Alkali yang
3
tidak dinetralkan dan bahan pengembang yang ikut terbawa akan menyebabkan proses
pengembangan terus berlangsung sampai tahap penetapan.
Bahan pengawet (preservative)
Bahan pengawet yang digunakan dalam larutan penetap berupa ammoniumsulfite, seperti
yang dipergunakan pada bahan pengembang. Fungsinya adalah untuk mencegah dekomposisi
dari bahan pelarut (thiosulfat) yang tidak stabil pada larutan penetap yang bersifat asam.
Bahan pengawet dapat bersenyawa dengan bahan pengembang teroksidasi yang ikut terbawa
pada larutan penetap, dan secara efektif membuangnya dari larutan penetap sehingga
mencegah terjadinya bercak pada film.
Bahan Pengeras (hardener)
Bahan pengeras yang biasa digunakan adalah aluminium sulfat. Kompleks aluminium dengan
gelatin selama penetapan dan mencegah kerusakan gelatin selama penanganan berikutnya
Bahan ini berperan dalam memperkeras gelatin, mempersingkat waktu pengeringan, dan
melindungi dari abrasi.
Proses pencucian (washing)
Setelah proses penetapan, tahapan selanjutnya adalah proses pencucian. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa tidak ada bahan kimia yang masih menempel pada film. Sisa
bahan kimia seperti ion thiosulfat dan kompleks perak thiosulfate yang menempel karena
pencucian yang kurang bersih akan menyebabkan terjadinya pewarnaan atau bercak pada
gambar, terutama pada daerah yang radioopak. Hal ini terjadi karena thiosulfat bereaksi
dengan perak dan menghasilkan perak sulfida berwarna cokelat. Namun efisiensi pencucian
film akan berkurang apabila dilakukan pada air dengan suhu di bawah 60oF (15,5° C)
PERALATAN RUANG GELAP
Ruang gelap harus dibuat senyaman mungkin untuk penempatan mesin sinar x dan
juga untuk operator. Ukuran luang ruang gelap minimal 1,2 x 1,5 meter. Harus dapat
memastikan bahwa radiografi sangat baik, meliputi lightproof, safelighting,manual
processing tank,thermometer, timer,rak pengering.
4
Kedap Cahaya (Lightproof)
Salah satu persyaratan yang paling penting adalah bahwa di dalam kamar gelap harus kedap
cahaya. Jika tidak, maka cahaya luar yang masuk ke dalam kamar gelap akan menyebabkan
film kabut dan kehilangan kontrasnya, untuk itu maka seharusnya kamar gelap mempunyai
pintu yang dapat ditutup dan juga dapat dikunci untuk mencegah terbukan secara tiba-tiba
sehingga terdapat acahaya yang masuk dan dapat merusak film. Ruang gelap juga harus
berventilasi untuk kenyamanan mereka yang bekerja di daerah tersebut dan untuk
pembuangan panas dari pengering dan kelembaban dari film pengeringan. Juga untuk suhu
kamar yang nyaman membantu mempertahankan kondisi yang optimal untuk bahan
pengembang, penetap, dan larutan pencuci. Jika pasokan (termasuk tidak terpapar film sinar
x) harus disimpan di ruang gelap, ventilasi harus berlipat ganda karena suhu 90° F atau lebih
tinggi dapat menyebabkan peningkatan kerapatan (film kabut) pada film
Pencahayaan yang aman ( Safelighting)
Ruang pengolahan film harus memiliki pencahayaan yang aman. Pencahayaan yang aman
yaitu intensitas pencahayaan rendah serta panjang gelombangnya relatif (merah) yang tidak
cepat mempengaruhi film pada saat film terbuka dan untuk melihat daerah kita bekerja sudah
cukup baik. Serta meminimalkan efek kabut. Lampu yang aman yaitu lampu 15 watt yang
ditempatkan 1,2 meter di atas permukaan dimana film dibuka ditangani. Jenis pencahayaan
yang baru sekarang menggunakan 20 lampu LED merah sehingga tidak membutuhkan filter
atau penyaring. Film sinar x sangat sensitive terhadap spectrum warna hijau dan biru dan
tidak sensitive terhadap warna panjang gelombang warna kuning dan merah. Penyaring atau
filter GBX-2 merah dapat digunakan pada ruang gelap dimana baik film intraoral atau
ekstraoral ditanganikarena penyaring tersebut mempunyai spectrum akhir panjang gelombang
berwarna merah. Penanganan film di bawah cahaya yang aman harus dibatasi sekitar 5 menit
karena emulsi film menunjukkan beberapa kepekaan terhadap cahaya dengan kontak yang
terlalu lama. Penyaring atau filter lama seperti ML-2(cahaya kuning) tidak sesuai untuk film
gigi yang cepat seperti intraoral atau film panoramik atau sefalometrik ekstraoral.
Tangki proses manual (manual processing tanks)
Semua yang bertugas di kedokteran gigi harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan
film secara manual, jika hanya pemprosesan secara manual hanya digunakan sebagai
cadangan pemprosesan secara otomatis atau sistem proses digital. Tangki atau wadah harus
5
memiliki air panas dan dingin serta sarana untuk menjaga suhu agar tetap 60° (15,5° C) dan
75° F (23,9° C). Ukuran tangki atau wadah sebesar 20 x 25 cm . Terdapat tiga tangki atau
wadah untuk larutan pengembang, penetap dan juga untuk pembilasan. Ketiga tangki atau
wadah harus terbuat dari stainless steel yang tidak bereaksi dengan larutan pengolahan dan
juga dapat dengan mudah untuk dibersihkan. Tangki induk atau tangki utama harus memiliki
penutup untuk mengurangi oksidasilarutan pengolahan, melindungi film dari paparan
kecelakaan terhadap cahaya, dan meminimalkan penguapan larutan pengolahan.
Thermometer
Suhu dari larutan pengembang, penetap, dan pencucian harus dengan ketat dikontrol.
Thermometer dapat diletakkan dalam sirkulasi air pada tangki utama untuk memonitor suhu
dan memastikan bahwa pengatur suhu air bekerja dengan baik. Klip termometer diikatkan ke
sisi tangki. Termometer mungkin mengandung alkohol atau logam, tetapi thermometer tidak
mengandung merkuri karena dapat menghentikan dan mencemari prosesor atau larutan.
Waktu
Film sinar x harus terkena proses kimia pada interval tertentu. Interval waktu sangat
diperlukan untuk mengendalikan pengembangan dan untuk waktu fiksasi.
Rak Pengering
Dua atau tiga rak pengering dapat ditempel pada dinding untuk gantungan film. Baki
diletakkan dibawah rak untuk menampung air yang menetes dari film yang basah. Kipas
elektrik dapat digunakan untuk sirkulasi udara dan kecepatan dari pengeringan film, tetapi
tidak harus mengarah langsung pada film. Juga, lemari pengering tersedia yang
menyirkulasikan udara panas disekitar film dan mempercepat pengeringan. Panas berlebih
harus dihindari karena dapat merusak emulsi. Jika pengering dipasang di ruang gelap,
seharusnya diberi ventilasi keluar dari ruang gelap untuk menghindari tingginya kelembaban
dan panas, yang merusak berbagai tempat penyimpanan film yang tidak terkena cahaya di
dalam ruangan.
6
Prosedur Pengolahan Manual
Pengolahan manual dari film membutuhkan 8 tahap:
1. Mengisi larutan. Tahap pertama dalam pengolahan tangki manual yaitu mengisi
developer dan fixer. Tambahkan developer baru (pengisi) dan fixer (8 ons per galon)
untuk mendapatkan jumlah tepat dari setiap larutan. Cek tingkat larutan untuk
memastikan bahwa developer dan fixer menutup film pada jepitan bagian atas dari
penggantung film.
2. Aduk larutan. Selanjutnya, aduk developer dan larutan fixer untuk menggabungkan
bahan kimia dan meratakan temperatur diseluruh tangki. Untuk mencegah
kontaminasi silang, gunakan pengaduk yang berbeda untuk setiap larutan. Baik untuk
memberi label pengaduk untuk developer dan yang lainnya untuk fixer. Karena
tepatnya waktu pengembangan bermacam-macam dengan suhu dari larutan, cek suhu
dari developer setelah pengadukan.
3. Tempel film pada penggantung. Hanya menggunakan pencahayaan redup dalam ruang
gelap, buang film yang terpapar dari bungkus atau wadahnya. Tahan film hanya
dengan pinggirannya saja untuk menghindari kerusakan dari permukaan film. Untuk
menghindari berbagai kebingungan nantinya, beri label rak film dengan nama pasien
dan tanggal paparannya.
4. Ukur waktunya. Cek suhu dari developer dan set waktu intervalnya sampai waktu
yang diindikasikan oleh perusahaan untuk suhu larutan. Untuk pengolahan film
intraoral dalam larutan konvensional, gunakan waktu pengembangan berikut:
Suhu Waktu Pengembangan
20 C 5 menit
21,1 C 4 ½ menit
22,2 C 4 menit
24,4 C 3 menit
26,7 C 2 ½ menit
Pengolahan film pada suhu tinggi atau rendah dan untuk waktu panjang atau pendek
dibandingkan rekomendasi oleh pabrikan mengurangi kontras dari film yang diolah.
Juga, pengolahan yang terlalu lama atau pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan
yang direkomendasikan dapat menghasilkan kabut film, yang mungkin mengurangi
kekontasan film dan informasi diagnostik.
7
5. Developing. Mulailah mekanisme waktu dan benamkan penggantung dan film dengan
seketika dalam developer. Gerakkan penggantung secara perlahan selama 5 detik
untuk menghilangkan gelembung udara film. Tinggalkan film dalam developer untuk
antisipasi waktu tanpa gerakan. Ketika memindahkan film, alirkan kelebihan
developer ke dalam air.
6. Bilas. Setelah pengembangan, pindahkan gantungan film dari developer dan
tempatkan pada air yang mengalir selama 30 detik. Gerakkan film secara kontinu
dalam air bilas untuk menghilangkan kelebihan developer, hingga perlambatan
pengembangan dan mengurangi kontaminasi fixer.
7. Fix. Tempatkan gantungan dan film dalam larutan fixer selama 2 sampai 4 menit dan
gerakkan 5 kali dalam setiap 30 detik. Ini mengeliminasi gelembung dan memberikan
fixer baru kontak dengan emulsi. Kelebihan fiksasi (beberapa jam) menghilangkan
beberapa butir-butir metalik perak, mengurangi densitas dari film. Ketika film
dipindahkan, alirkan kelebihan fixer ke dalam wadah air.
8. Cuci dan keringkan. Setelah fiksasi dari film selesai, tempatkan gantungan pada air
yang mengalir setidaknya selama 10 menit untuk menghilangkan residu. Setelah film
dicuci, hilangkan permukaan yang lembab dengan menggerakan lembut kelebihan air
dari film dan penggantung. Keringkan film dalam sirkulasi, udara hangat. Jika film
dikeringkan secara cepat dengan beberapa tetes air di permukaannya, area di bawah
tetesan kering lebih lambat dibandingkan dengan area sekitarnya. Pengeringan yang
tidak rata ini menyebabkan distorsi gelatin, meninggalkan artefak kering pada
beberapa kasus. Hasilnya adalah titik yang yang sering terlihat dan pengurangan dari
kegunaan radiograf. Setelah pengeringan, film siap untuk disusun.
Pengolahan Cepat Kimiawi
Dalam beberapa tahun sejumlah pabrikan sudah memproduksi larutan pengolahan cepat.
Larutan ini secara khas mendevelop film dalam 15 detik dan mem-fix dalam 15 detik pada
suhu ruangan. Larutan tersebut mempunyai formulasi umum yang sama seperti larutan
pengolah konvensional. Larutan tersebut juga membunyai pH alkalin yang lebih
dibandingkan dengan larutan konvensional, yang menyebabkan emulsi bertambah banyak,
hingga menyediakan akses besar ke developer. Larutan ini menguntungkan dalam endodontik
dan situasi emergensi, ketika waktu pengolahan yang pendek sangat penting. Meskipun
gambaran hasilnya memuaskan, sering tidak dicapai derajat kekontrasan yang sama seperti
pada film yang diolah secara konvensional, dan mungkin terjadi diskolorisasi jika tidak
8
dicuci penuh. Setelah melihat, film yang diolah cepat ditempatkan dalam larutan fixing
konvensional selama 4 menit dan dicuci selama 10 menit. Ini meningkatkan kekontrasan dan
menolong untuk tetap stabil dalam tempat penyimpanan. Larutan konvensional diutamakan
untuk penggunaan rutin.
Mengganti Larutan
Semua larutan pengolah memburuk sebagai hasil dari penggunaan berulang dan
paparan ke udara. Meskipun penambahan berkala dari developer dan fixer memperpanjang
masa pakainya, penambahan dari hasil reaksi secepatnya menyebabkan larutan ini untuk
menghentikan fungsinya dengan baik. Kekeringan developer dihasilkan dari oksidasi dari
agen developing, kehabisan hidroquinone, dan pembentukan bromida. Penggunaan dari
developer yang kering menghasilkan dalam film yang menunjukkan pengurangan densitas
dan kontras. Ketika fixer menjadi kering, thiosulfate perak kompleks terbentuk dan ion halida
terbentuk. Penambahan konsentrasi dari thiosulfate perak kompleks memperlambat nilai
difusi kompleks ini dari emulsi. Ion halida memperlambat nilai pembersihan dari kristal
halida perak yang tidak terpapar. Perubahan ini menghasilkan dalam film dengan
pembersihan yang tidak sempurna yang berubah coklat dengan umur. Dengan penambahan
berulang, larutan mungkin 3 atau 4 minggu sebelum harus diganti. Ketika developer dan fixer
diganti, larutan harus disiapkan berdasarkan pada petunjuk di wadahnya.
Prosedur mudah dapat menolong menentukan kapan larutan harus diganti. Paket film
ganda daripada paket film tunggal dipapar pada satu proyeksi pada pasien pertama radiografi
setelah larutan baru disiapkan. Satu film ditempatkan pada bagan pasien, dan lainnya
ditempel pada sudut dari kotak lihat di ruang gelap. Film berturut-turut diproses,
dibandingkan dengan film referensi. Kehilangan kontras gambar dan densitas menjadi jelas
sebagai larutan yang buruk, mengindikasikan kapan waktunya untuk mengganti larutan
tersebut. Fixer diganti ketika developer diganti.
Pengolahan Film Otomatis
Perlengkapan yang mengotomatisasi semua tahap pengolahan sudah tersedia. Meskipun
pengolahan otomatis memiliki sejumlah keuntungan, yang terpenting adalah penghematan
waktu. Bergantung pada perlengkapan dan suhu dari operasi, pengolah otomatis
membutuhkan hanya 4 sampai 6 menit untuk develop, fix, cuci, dan keringkan film. Banyak
pengolah dental otomatis memiliki kompartemen pelindung cahaya yang operator dapat
membuka film dan memasukkannya ke dalam mesin tanpa bekarja dalam ruang gelap. Ini
diperlukan karena seseorang mengerjakan developing tanpa harus di dalam kegelapan.
9
Bagaimanapun, perlakuan khusus harus diambil untuk menjaga kontrol infeksi ketika
menggunakan kompartemen pelindung cahaya.
Ketika film ekstraoral diproses, kompartemen pelindung cahaya dipindah untuk
menyediakan ruangan untuk memasukkan film yang besar ke dalam pengolah. Beberapa
keistimewaan lainnya dari sistem otomatis yaitu bahwa densitas dan kontras dari radiograf
cendering konsisten. Bagaimanapun, karena suhu tinggi dari developer dan artifak yang
disebabkan penggulung, kualitas dari pengolah film otomatis sering tidak tinggi seperti yang
diolah secara manual. Dengan pengolahan film otomatis, banyak butiran biasanya jelas dalam
gambar akhir.
Apakah perlengkapan pengolahan otomatis itu tepat untuk praktek spesifik
bergantung pada dokter gigi dan sifat dasar dan sisi dari praktek. Perlengkapannya mahal dan
harus dibersihkan secara berkala. Juga, perlengkapan otomatis bisa rusak, dan perlengkapan
ruang gelap konvensional masih dibutuhkan sebagai sistem cadangan.
MEKANISME
Pengolah otomatis memiliki sebuah susunan. Secara khas, terdidi atas mekanisme transport
yang membawa film yang terbuka dan berjalan melewati bagian developing, fixing, cuci, dan
kering. Sistem transport yang paling sering digunakan ialah jenis penggulung/rol digerakkan
dengan motor kecepatan konstan yang beroperasi meliputi roda, sabuk/tali, atau rantai.
Fungsi utama dari rol ialah untuk menggerakkan film menuju larutan developer, tetapi rol
juga menyediakan sedikitnya tiga kegunaan. Pertama, pergerakannya membantu untuk
menjaga agar larutan bergerak, yang berkontribusi untuk keseragaman pengolahan. Kedua,
dalam developer, fixer, dan tangki air, tekanan rol pada emulsi film, memaksa beberapa
larutan keluar dari emulsi. Emulsi secara cepat terisi kembali dengan larutan, hingga terjadi
pertukaran larutan. Terakhir, bagian atas rol pada titik persilangan antara tangki developer
dan fixer menghilangkan larutan developing, meminimalisasi terbawanya developer ke dalam
tangki fixer. Fitur ini membantu untuk mempertahankan keseragaman dari proses kimiawi.
Komposisi kimia dari developer dan fixer dimodifikasi untuk bekerja pada suhu tinggi
dibandingkan yang digunakan untuk pengolahan manual dan untuk menemukan persyaratan
development, fixing, mencuci, dan mengeringkan yang lebih cepat dari pengolahan otomatis.
Fixer mempunyai tambahan pengeras yang menolong emulsi menahan kekerasan dari sistem
transport.
10
OPERASI
Operasi yang sukses dari pengolah otomatis membutuhkan standardisasi prosedur dan
perawatan berkala. Pengolah dan area sekitarnya harus selalu bersih sehingga tidak ada
kontaminasi kimia dari tangan atau film. Setiap pagi tingkatan dan suhu larutan harus dicek
sebelum film diolah. Tangan harus kering ketika memegang film, dan film harus disentuh
hanya pada bagian ujungnya. Alat pengolah yang lebih baik memiliki sistem pengisian
otomatis. Seminggu sekali perawatan rutin harus dilakukan, meliputi pembersihan rol dan
bagian kerja lainnya. Juga sering berguna menjalankan film besar ke dalam alat pengolah
untuk membersihkan film.
PENGISIAN
Penting sekali untuk merawat unsur-unsur dari developer dan fixer secara hati-hati
untuk menjaga secara optimal sensitometrik dan properti fisik dari emulsi film sampai batas
kecil yang ditentukan oleh kecepatan dan suhu dari pengolahan otomatis. Aktivitas dari
pengurangan larutan developing dan fixing, berefek pada berkurangnya film. Kompensasi
untuk kehilangan dari aktivitas, beberapa alat pengolah otomatis menyertakan sistem pengisi
otomatis yang menambahkan developer baru ke dalam tangki developer dan fixer baru ke
dalam tangki fixer. Seperti pengolahan manual, 8 ons dari developer baru dan fixer harus
ditambahkan per galon dari larutan per hari. Ini diasumsikan sebagai rata-rata kerja dari 30
film intraoral dan 5 film ekstraoral per hari. Ketidakcukupan pengisian dari developer
menyebabkan hilangnya kekontrasan gambar. Kekeringan dari larutan fixing menyebabkan
pembersihan yang buruk dari film, ketidakcukupan kekerasan dari emulsi, dan transport yang
tidak berjalan baik dari fixer ke pengeringan.
Penetapan Waktu Paparan yang Benar
Ketika radiograf pertama kali dibuat dengan mesin sinar x yang baru, penting sekali untuk
memeriksa pedoman paparan yang berasal dari mesin. Khasnya seperti pedoman yang
menyediakan daftar tabel berbagai macam regio anatomi: insisif, premolar, atau molar;
ukuran pasien: dewasa atau anak-anak; dan panjang dari silinder. Untuk setiap dari kombinasi
ini terdapat waktu paparan yang disarankan. Penting juga untuk mulai menggunakan bahan
kimia yang baru dan kondisi pengolahan yang optimal seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Setelah gambara pertama dibuat pada pasien, perlu sekali untuk mengatur waktu
paparan. Jika teknik pengolahan film optimal diikuti dan gambar tetap hitam, kemudian
waktu paparan harus dikurangi sampai gambar optimal didapatkan. Jika gambar tetap
11
transparan, waktu paparan harus ditambah. Jika waktu optimal telah ditentukanm kemudian
nilai tersebut harus di tulis pada panel kontrol.
Manajemen dari Limbah Radiografik
untuk mencegah kerusakan lingkungan, banyak komunitas dan negara telah
menghasilkan peraturan pemerintah mengenai pembuangan limbah. Seperti hukum yang
sering diperoleh dari Federal Resource Conservation and Recovery Act of 1976. Meskipun
limbah dental radiografi merupakan hanya potensial bahaya yang kecil, harus dibuang dengan
baik. Bahan utama yang diperhatikan dalam larutan pengolahan adalah serpihan perak
ditemukan dalam fixer yang digunakan. Material lainnya yang perlu diperhatikan adalah
kertas timah terdapat pada paket film.
Beberapa cara tersedia untuk membuang dengan baik perak dan timah. Perak bisa
ditemukan dari fixer dengan menggunakan pengganti metalik atau metode elektroplating.
Penggantian metalik menggunakan cartridge melalui larutan limbah yang mengalir. Dalam
proses ini, besi masuk ke dalam larutan dan perak mengendap. Dalam metode elektroplating,
larutan limbah kontak dengan dua elektroda melalui jalur yang sama. Katoda menangkap
perak. Dalam kasus lain, sisa perak dapat dijual ke penadah atau pembeli.
Kertas timbal dipisahkan dari paket dan dikumpulkan sampai cukup sudah
diakumulasikan untuk dijual ke pengumpul barang metal bekas. Kantor dental juga harus
mempertimbangkan penggunaan perusahaan berlisensi untuk mengambil material limbah.
Penyebab Umum dari Kesalahan Radiograf
Meskipun pengolahan film dapat menghasilkan radiograf dengan kualitas baik sekali, kurang
perhatian pada detail dapat membawa banyak masalah dan gambar yang didiagnostik kurang
optimal. Radiograf buruk berkontribusi pada hilangnya informasi diagnostik dan hilangnya
profesional dan waktu pasien.
Wadah Radiograf
Radiograf harus dijaga dan dirawat dalam kondisi yang baik. Film periapikal, interproksimal,
dan oklusal sangat baik dipegang dan disimpan dalam sebuah wadah film. Operator dapat
memegangnya dengan mudah, dan terdapat kecil kemungkinan rusaknya emulsi. wadah
dibuat dari plastik atau karton dan memiliki plastik bening yang menutup dan melindungi
film. Bagaimanapun, plastik tersebut bisa tergores atau kurang sempurna yang mengganggu
interpretasi radiografi. Operator dapat menyusun beberapa film dari individu yang sama
12
dalam wadah film dalam hubungan anatomis. Ini memudahkan korelasi dari pemeriksaan
klinis dan radiografik. Wadah opak lebih baik karena mencegah cahaya menyimpang dari
wiewbox dari pencapaiannya ke mata yang melihat.
Metode yang lebih disukai dari penempatan film periapikal dan oklusal dalam wadah film
adalah untuk menyusunnya sehingga gambaran dari gigi dalam posisi anatomis dan memiliki
hubungan yang sama ke penglihat seperti ketika melihat wajah pasien. Radiograf dari gigi di
kuadran kanan harus ditempatkan di sisi kiri wadah dan kuadran kiri di sisi kanan wadah.
Sistem ini, dianjurkan oleh ADA, membolehkan pemeriksa menatap pergeseran radiograf ke
gigi tanpa melintasi midline. Alternatif penyusunan, gambar pada kuadran kanan pada sisi
kanan wadah dan kuadran kiri pada sisi kiri, ini tidak direkomendasikan.
13
BAB 8
Jaminan Kualitas Radiografi dan Pengendalian Infeksi
Jaminan kualitas radiografi
Kualitas radiograf adalah kemampuan radiograf dalam memberikan informasi yang
jelas mengenai objek atau organ yang diperiksa. Radiografi yang berkualitas akan didapat
melalui berbagai rangkaian prosedur yang dimulai dari proteksi radiasi, teknik pemotretan,
jumlah paparan radiasi, pengolahan film dan interpretasi foto.
Dalam keselamatan radiasi dikenal istilah Health Physics (prinsip proteksi radiasi)
yaitu prinsip untuk mencegah timbulnya efek deterministik dan efek stokastik dengan
meminimalkan paparan terhadap petugas dan pasien selama pemeriksaan radiografik. Efek
deterministik didefinisikan sebagai efek somatik yang meningkat dalam keparahan penyakit
akibat dosis radiasi yang melebihi ambang batas. Efek ini berasal dari dosis radiasi yang
cukup besar melebihi kebutuhan dalam radiologi diagnostik, dapat timbul segera setelah
paparan atau beberapa bulan atau tahun setelah paparan. Contoh efek deterministik adalah
katarak, eritema kulit, fibrosis dan pertumbuhan dan perkembangan abnormal yang mengikuti
paparan pada uterus. Efek stokastik didefinisikan sebagai sesuatu yang menyebabkan
terjadinya keparahan tanpa dipengaruhi oleh ambang. Efek stokastik menunjukan respon all
or none, dimodifikasi dengan faktor-faktor resiko individual. Efek ini dapat timbul setelah
paparan dengan dosis yang relative rendah seperti yang mungkin terjadi dalam radiologi
diagnostik. Kanker dan efek genetik merupakan efek stokastik (White & Pharoah 2000).
Adapun usaha proteksi yang dapat dilakukan, dapat mencakup proteksi radiasi dari
pabrik/ produsen yang membuat pesawat rontgen dan pemakai sinar radiasi.
A. Usaha proteksi radiasi dari pabrik/ produsen yang membuat pesawat rontgen
1. Pembatasan penggunaan kekuatan aliran listrik (pembatasan dari 50 kVp-90 kVp
atau 100 kVp).
Pemilihan kriteria berkas sinar-X
Tegangan tabung : 50-70 kVp
Arus tabung: 1-15 mA
2. Penggunaan konus panjang (secara tidak langsung telah mengurangi pancaran
sinar radiasi terhadap penderita, dan pencemaran radiasi yang tidak perlu).
14
3. Pemakaian filter (pemasangan filter yang memadai akan memperkecil penyinaran
yang tidak perlu pada jaringan, tanpa memperpanjang waktu penyinaran yang
tidak pada tempatnya.
4. Kolimasi (kolimasi akan memperkecil luas daerah dan volume penyinaran pada
kulit dan jaringan di bawahnya, karena itu mengurangi dosis yang diterima oleh
sebagian organ, dosis integral, dosis gonad dan dosis yang diterima operator.
5. Pemegang film (bertujuan untuk mengurangi pancaran radiasi pada pemotretan
gigi)
B. Usaha pemakai radiasi
Ruang radiasi, meliputi
a. Tempat dan lokasi ruangan yang memenuhi syarat internasional, yaitu diharapkan
sinar radiasi tidak menembus ruangan lain, dengan demikian ruangan radiasi
tersebut dikelilingi oleh halaman/ jalan bebas dan jangan berada di tingkat atas
agar radiasi cepat hilang ke tanah.
b. Bila terdapat koridor atau sisi ruang radiasi, maka harus ditulis ‘dilarang berdiri,
duduk/ menunggu di koridor ini’ agar tidak terkena radiasi sekunder.
c. Dinding harus dilapisi timah hitam setebal minimal 2mm dengan harapan agar
radiasi primer dan sekunder dapat diserap sehingga andaikan tertembus sinar
radiasi, sinarnya lemah atau kurang berbahaya.
d. Desain ruang dengan ruang radiasi dan pintu ruang radiasi dibuat sedemikian
(seperti jalan tikus) agar bebas dari sinar luar.
e. Penempatan pesawat rontgen agar dibuat sedemikian agar arah sinar radiasi ke
tempat yang aman yaitu ke halaman yang bebas penghuni
f. Menggunakan protective barrier atau sekat proteksi
Memakai apron (baju timah) dengan tujuan,
a. Baju pelindung timah (apron) untuk seluruh tubuh (whole body), apron ini
melindungi tubuh dari bahu sampai tungkai bawah. Apron ini digunakan baik
untuk operator maupun penderita
b. Apron untuk kelenjar tiroid, untuk mengurangi daya tembus sinar radiasi ke
arah kelenjar tiroid.
Posisi operator
Diatur agar aman dari radiasi di dalam ruang radiasi
Menggunakan film berkecepatan tinggi
15
Setelah usaha proteksi radiasi dilakukan, maka dilakukan teknik pemotretan.
Keputusan teknik mana yang digunakan harus berdasar pada kualitas diagnostik hasil
radiografi, efisiensi penggunaan radiasi dan kenyamanan teknik. Semakin efisien
teknik, radiograf tidak perlu diulang dan paparan semakin sedikit. Dosis pasien dari
radiografi dental biasanya sebesar yang diterima organ target, ukuran yang paling
umum adalah paparan pada kulit atau permukaan. Paparan permukaan yang diperoleh
secara langsung merupakan cara paling mudah untuk mencatat paparan pasien
terhadap sinar X. Rincian jumlah yang kecil tetapdipakai untuk menghitung dosis
yang diterima oleh organ yang berada atau dekatdengan titik pengukuran. Target
organ lain umumnya termasuk sumsum tulang,kelenjar tiroid dan gonad. Dosis aktif
sumsum tulang merpakan ukuran yangpenting karena merupakan target organ yang
dipercaya bertanggung jawab atasleukemia akibat radiasi. Faktor-faktor yang harus
diperhatikan pada paparan berlebihan di tiroid adalah bahwa kelenjar ini mempunyai
rata-rata kecenderungan kanker yang tinggi. Dosis gonad penting karena respek
genetik terhadap paparan.
Selanjutnya, yang menentukan kualitas dari suatu radiograf itu yakni proses
pengolahan film di kamar gelap. Radiograf sangat diperlukan untuk diagnosis pasien oleh
karena itu, seorang dokter gigi harus menjamin bahwa paparan yang optimal dan pengolahan
film telah dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini, sebuah program jaminan kualitas yang
meliputi evaluasi tampilan mesin sinar-X, prosedur pengolahan secara manual maupun
otomatis, penerima gambar dan kondisi pengamatan. Optimasi dari komponen-komponen ini
terlihat di dalam gambar yang paling diagnostik dan paparan terendah pada pasien. Gambaran
16
terbaik akan dihasilkan jika seorang individu diberikan tanggung jawab untuk
mengimplementasi program jaminan kualitas radiograf dan mengambil langkah yang benar
ketika diindikasikan. Sebagian besar dari langkah-langkah ini dapat memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas radiografi.
Tugas harian
Sebagian tugas yang dilakukan untuk menjamin radiorafi yang bermutu, yaitu
Membandingkan radiograf dengan film acuan
Salah satu penyebab yang paling umum dari buruknya hasilnya radiograf adalah
buruknya pengolahan film di kamar gelap, sebagian karena larutan habis. Sederhana dan
efektif berarti memantau secara menetap bahwa foto dengan kualitas baik dihasilkan dengan
memeriksa setiap hari antara film dengan film acuannya. Segera setelah larutan prngolahan
film diganti, sejumlah film pasien yang telah terpapar dengan sesuai, diproses dalam waktu
yang tepat dengan pengaturan suhu pada sudut kotak tampilan. Gambaran dengan densitas
dan kontras yang optimal berguna sebagai acuan untuk radiograf membuat pada hari atau
minggu berikutnya. Semua film berikutnya harus dibandingkan dengan acuan film ini.
Perbandingan dari gambar harian dapat mengungkapkan masalah sebelum mereka
menghubungkan dengan kualitas diagnostik dari foto. Saat masalah diidentifikasi, merupakan
hal yang penting untuk menetapkan kemungkinan sumber dan mengambil langkah yang
benar. Misalnya, jika larutan pengolahan habis, hasil radiograf terang dan akan berkurang
kontrasnya. Baik developer maupun fixer harus diganti ketika terbukti terjadi penuruan
kualitas foto. Foto yang terang mungkin juga dihasilkan dari larutan yang dingin atau waktu
pengembangan yang tidak cukup. Foto yang gelap mungkin dihasilkan dari kelebihan waktu
pengembangan, developer yang terlalu hangat atau karena kurang cahaya.
Terdapat dua metode yang lebih akurat dari film acuan, tetapi membutuhkan peralatan
tambahan dan lebih banyak waktu yaitu dengan menggunakan sensitometri/ densitometri dan
penggunaan step-wedge .
Membuat Uji Step-Wedge dari Sistem Pengolahan
Metode yang paling akurat dan teliti dari uji larutan pengolahan film adalah dengan
menggunakan sensitometer dan densitometer. Sebuah sensitometer memaparkan film untuk
pola cahaya yang terkalibrasi. Setelah pengolahan, densitometer digunakan untuk mengukur
densitas cahaya dari setiap langkah dalam uji pola film yang dipaparkan oleh sensitometer
17
Pertukaran densitas yang terbaca dari hari ke hari, mengindikasikan sebuah masalah dalam
kamar gelap.
Kebanyakan klinik kedokteran gigi menggunakan variasi dari metode ini, dengan uji
step-wedge akan menghasilkan kondisi pengolahan dari hari ke hari yang terpantau dengan
akurat. Informasi ini digunakan untuk mengukur kecepatan pemotretan dan kontras gambar.
Keduanya merupakan ukuran sensitif dari lingkungan pengolahan. Step wedge dibuat dengan
menggunakan kertas timbal dari bungkus film. Terdiri dari lima lembar yang bertumpuk dan
diklip pada satu ujung. Memotong empat per lima dari lapisan paling atas, tiga per lima dari
lapisan kedua, dua per lima dan seperempat dari lapisan keempat untuk menghasilkan irisan
lima langkah (a five step- wedge). Letakkan irisan pada bungkus film paling atas dan
paparkan dengan aturan umum untuk gambaran foto bite-wing usia dewasa. Hasil gambar
harus menunjukkan lima langkah dari gelap menjadi terang. Simpan film pertama setelah
penggantian larutan pengolahan yang segar untuk perbandingan dengan gambar yang dibuat
sebelumnya, memantau larutan pengolahan pada permulaan setiap hari dengan gambar step-
wedge untuk menjamin bahwa sistem pengolahan dioperasionalkan dalam perawatan pasien.
Memasukkan Hasil Temuan dalam Buku Hasil Pemotretan
Cara lain yang sederhana dan efektif untuk mengurangi jumlah kesalahan radiograf adalah
dengan menyimpan hasil pemotretan ke dalam buku. Rekam semua kesalahan untuk gambar
yang harus dipaparkan kembali.
Menambahkan Larutan Pengolahan
Setiap awal dari hari kerja, periksa kadar larutan pengolahan dan tambahkan kembali jika
dibutuhkan. Tambahkan larutan developer dengan larutan developer yang segar dan larutan
fixer dengan larutan fixer yang segar.
Periksa Suhu dari Larutan Pengolahan
Setiap awal dari hari kerja, periksa suhu dari larutan pengolahan. Larutan harus mencapai
suhu yang optimal sebelum digunakan yaitu 68ºF (20ºC) untuk pengolahan yang manual dan
82ºF (28ºF) untuk prosesor yang dipanaskan secara otomatis. Instruksi memeriksa film dan
prosesor menguji suhu yang optimal. Prosesor otomatis yang tidak dipanaskan harus
diletakkan jauh dari jendela yang dapat menyebabkan suhu berubah selama hari itu.
Pengaturan suhu yang sesuai dibutuhkan untuk pengolahan waktu dan suhu yang akurat.
18
Uji Mingguan
Mengganti Larutan Pengolahan
Frekuensi penggantian larutan pengolahan terutama tergantung dari laju penggunaan larutan
dan juga dari ukuran tangki, apakah penutup digunakan dan suhu dari larutan tersebut. Pada
kebanyakan klinik, larutan harus diganti setiap minggu atau setiap beberapa minggu. Hasil
dari uji step-wedge akan membantu untuk menetapkan frekuensi yang sesuai.
Membersihkan Peralatan pengolahan
Pembersihan yang teratur dari peralatan pengolahan dibutuhkan untuk operasi yang optimal.
Membersihkan tangki larutan dari peralatan pengolahan manual dan otomatis saat larutan
diganti. Ganti rol dari prosesor film otomatis setiap minggu sesuai dengan instruksi pabrik.
Setelah dibersihkan, bilas tangki dan rol dua kali seperti petunjuk pabrik untuk mencegah
pencucian dari aksi film dan larutan pengolahan.
Membersihkan Viewing Box
Bersihkan viewing box setiap minggu untuk membuang partikel atau kotoran yang dapat
mengganggu interpretasi film.
Melihat kembali Buku Hasil Pemotretan
Lihat kembali buku hasil pemotretan setiap minggu dan indentifikasi setiap masalah yang
berulang terjadi dengan kondisi pengolahan film atau teknik operator yang salah. Gunakan
infomasi ini untuk mendidik staf atau untuk menginiasi langkah yang tepat.
Uji Bulanan
Memeriksa Pencahayaan yang Aman di dalam Kamar Gelap
Film jadi berkabut di kamar gelap karena ketidaksesuaian penyaring safelight, kelebihan
paparan, dan cahaya yang menyimpang dari sumber lain. Misalnya film menjadi gelap,
menunjukkan kontras yang rendah dan tampilan abu keruh. Periksa kamar gelap setiap bulan
untuk memperkirakan integritas dari safelight. Penyaring kaca harus utuh, tanpa adanya retak.
Untuk memeriksa kekurangan cahaya di kamar gelap yaitu dengan mematikan semua lampu,
biarkan penglihatan untuk menampung kegelapan dan periksa kekurangan cahaya, khususnya
sekitar pintu dan ventilasi. Tandai kurangnya cahaya dengan kapur atau pita penutup, apakah
pengupasan dapat berguna untuk menutup kurangnya cahaya dibawah pintu.
Petunjuk uji sederhana dengan uang koin/ sen dollar dapat digunakan setiap bulan
untuk mengevaluasi kabut yang disebabkan karena ketidaksesuaian kondisi pencahayaan.
19
1. Buka bungkus film yang terpapar dan tempatkan uji film di tempat film biasanya
dibuka dan diklip pada gantungan film.
2. Tempatkan koin pada film dan tinggalkan di posisi dengan waktu yang dibutuhkan
untuk membuka dan sejumlah film full-mouth, biasanya sekitar lima menit.
3. Kembangkan film percobaan tersebut seperti biasanya. Jika gambaran dari uang koin
terlihat pada hasil film, kamar tidak berada dalam pencahayaaan yang aman
khususnya pada uji film. Setiap jenis film yang digunakan di kantor harus diuji untuk
mengukur integritas dari kamar gelap.
Membersihkan Intensifying Screen
Bersihkan seluruh intensifying screen pada kaset film foto panoramik dan cephalometri setiap
bulan. Terlihatnya goresan atau debri hasil area cahaya yang berulang pada hasil foto. Busa
yang memdukung kedua layar harus utuh dan mampu memegang kedua layar erat dengan
film tersebut. Jika kontak erat antara film dan layar tidak dipertahankan, gambar akan
kehilangan ketajaman.
Memutar Stok Film
Film sinar x kedokteran gigi cukup stabil jika dengan baik ditangani. Simpanlah dalam area
yang dingin,peralatan yang kering, jauh dari sumber radiasi. Putar stok ketika film baru
diterima sehingga film yang lama tidak terakumulasi di dalam tempat penyimpanan, Selalu
gunakan film yang terlama terlebih dahulu, tetapi jangan pernah menggunakannnya setelah
melewati tanggal kandaluarsa.
Periksa Grafik Paparan
Setiap bulan periksa daftar tabel paparan yang sesuai dengan maksimum kilovolt/ umur
(kVp)., miliampere (mA) dan waktu paparan untuk membuat radiograf dari setiap regio dari
rongga mulut yang ditempatkan oleh setiap mesin sinar-X. Periksa bahwa informasi sah dan
akurat. Tabel ini membantu memastikan bahwa semua operator menggunakan faktor paparan
yang sesuai. Secara khusus miliampere ditetapkan pada pengaturan tertinggi; kVp ditetapkan
biasanya pada 70 kVp dan waktu paparan beragam pada catatan ukuran pasien dan lokasi
penting di dalam mulut. Waktu paparan pada awalnya ditentukan secara empiris. Pengolahan
waktu dan suhu dengan hati-hati harus digunakan dengan larutan segar selama penetapan
waktu inisial paparan.
Periksa Apron Timbal dan Collar (leher baju)
20
Secara visual periksa apron dan kerah untuk bukti dari retakan. Pemeriksaan fluoroskopi
dilakukan oleh individu yang berkualitas yang dapat menginfomasikan setiap patahan pada
perisai timbal. Ganti jika dibutuhkan. Retakan biasanya disebabkan oleh lipatan ketika tidak
digunakan. Hal ini dapat diminimalisir dengan menggantung apron dengan pengait atau
menggantungkannya pada sebuah pegangan.
Tugas Tahunan : Mengkalibrasi Mesin Sinar-X
Mesin sinar-X umumnya cukup stabil dan jarang yang ditemukan mengalami kerusakan
mesin yang menjadi penyebab buruknya radiograf. Karenanya, mesin perlu untuk dikalibrasi
setiap tahun kecuali masalah yang spesifik diidentifikasi atau perbaikan benda dibutuhkan
yang akan mempengaruhi pekerjaan. Biasanya pabrik jasa kedokteran gigi atau ahli kesehatan
harus membuat pengukuran mesin ini karena peralatan yang khusus dan dibutuhkan
pengetahuan untuk pengukurannya, Parameter petunjuk yang harus diukur:
1. Hasil sinar-X. Gunakan dosimetri radiasi untuk mengukur intensitas dan kemampuan
produksi kembali dari hasil radiasi. Nilai yang dapat diterima dapat dilihat pada gb. 3-
3
2. Kolimasi dan kesejajaran balok. Diameter dari mesin sinar X intraoral kedokteran gigi
harus tidak melebihi dari 23/4 inchi. Ujung dari Position Indicating Device (PID) atau
silinder tujuan harus dengan erat sejajar dengan balok sinar-X.
Untuk mesin panoramik, balok yang mengeluarkan pasien harus tidak lebih luas dari
celah film pegangan kaset film. Hal ini dapat diuji dengan rekaman film kedokteran gigi
di depan dan di belakang celah. Tongkat jarum harus dibuat melalui kedua film untuk
disusun kembali. Memaparkan sinar, mengolah dan menyusun kedua film. Paparan pada
film di depan celah harus dibandingkan dalam ukuran dengan paparan film di belakang
celah. Perbaikan dibutuhkan jika paparan film bagian depan lebih luas atau tidak
terorientasi dengan baik dengan celah paparan film bagian belakang.
3. Energi balok. kVp atau half-value layer (HVL) dari balok harus diukur untuk
memastikan bahwa balok memiliki energi yang cukup untuk paparan film tanpa
kelebihan dosis pada jaringan lunak. Pengukuran kVp membutuhkan peralatan yang
khusus. Hal ini harus akurat dengan 5 kVp. Pengukuran HVL membutuhkan
dosimetri. HVL harus berukuran minimal 1,5 mm aluminium (Al) pada 70 kVp dan
2.5 mm Al pada 90 kVp.
21
4. Waktu. Getaran elektris penghitung jumlah dari getaran umum oleh mesin sinar-X
selama interval waktu. Penunjuk waktu harus akurat dan memiliki kemampuan untuk
reproduksi.
5. mA. Menguji linearitas dari kontrol mA jika dua atau lebih pengaturan mA ada pada
mesin. Buat sebuah paparan menggunakan pengaturan umum bitewing dewasa.
Kemudian kurangkan mA menjadi nilai lebih rendah dan pilih waktu paparan yang
lain, pastikan bahwa hasil mA dan waktu dalam detik (impuls) sama untuk bitewing
dewasa. Sebagai contoh, jika mesin memiliki pengaturan 10 dan 15 mA dan 24
impuls untuk pertama, kemudian ukur dosis. Buat paparan kedua pada 10 mA dan 36
impuls dan ukur dosisnya. Dosis pada setiap kombinasi paparan harus sama (15x24 =
10x36). Perbedaan menggambarkan ketidaklinearan kontrol mA atau kesalahan dalam
penunjuk waktu, Step wedge sebelumnya mungkin juga digunakan pada tempat
dosimeter. Pada kasus ini, densitas dari setiap langkah dari setiap foto harus sama.
6. Stabilitas tabung kepala. Tabung kepala harus stabil ketika ditempatkan di sekitar
kepala pasien, dan tabung tidak boleh menyimpang selama paparan. Ketika tabung
kepala tidak stabil, perbaikan dibutuhkan untuk mengatur mekanisme suspensi.
Ukuran focal spot. Mengukur ukuran dari focal spot karena dapat memperbesar panas
berlebihan dengan mesin sinar-X. Perbesaran focal spot berkontribusi pada ketidakjelasan
geometris pada hasil gambar. Pperalatan yang khusus dibutuhkan untuk uji ini.
Jadwal Prosedur Jaminan Kualitas Radiografi
Harian
- Periksa pengolahan dengan membandingkan radiograf dengan film acuan atau
dengan step-wedge
- Memasukkan penyebab pemotretan kembali dalam buku catatan
- Menambahkan larutan pengolahan
- Memeriksa suhu dari larutan pengolahan
Mingguan
- Mengganti larutan pengolahan
- Membersihkan peralatan pengolahan
- Membersihkan kotak tampilan
- Melihat kembali buku hasil pemotretan
Bulanan
- Memeriksa safelight dalam kamar gelap
22
- Memeriksa intensifying screen
- Memutar persediaan film
- Memeriksa grafik paparan
- Memeriksa apron timbal dan pelindung tiroid
Tahunan
- Kalibrasi mesin sinar-X
Jika tugas untuk pemeriksaan dalam waktu tertentu telah dilakukan dengan benar, maka tahap
selanjutnya yang menentukan terjaminnya kualitas radiografi tersebut adalah tahap
interpretasi. Radiograf paling baik dilihat dalam ruang agak gelap dengan sinar yang
mengarah langsung ke film; semua sinar dari luar harus dihilangkan. Radiograf harus
dipelajari dengan kaca pembesar untuk mendeteksi perubahan mendetil densitas gambar.
Kualitas radiograf ditentukan oleh beberapa komponen antara lain: densitas, kontras,
ketajaman, dan detail. Densitas merupakan derajat kehitaman dari suatu radiograf, kontras
adalah perbedaan derajat kehitaman antara bagian yang membentuk radiograf. Kontras
merupakan perbedaan densitas antara daerah yang terang dengan daerah yang gelap,
ketajaman; radiograf dikatakan memiliki ketajaman optimum apabila batas antara bayangan
satu dengan bayangan lain dapat terlihat jelas dan detail radiograf menggambarkan ketajaman
dengan struktur-struktur terkecil dari radiograf. Faktor-faktor yang berpengaruh pada detail
adalah faktor geometri antara lain ukuran focal spot, FFD (Focus Film Distance) dan FOD
(film Object Distance) Berbagai intensitas sumber sinar juga harus tersedia. Hal ini dapat
menggantikan film overexposed atau underexposed atau film dengan kesalahan proses.
Banyak film dapat diselamatkan dengan cara ini, termasuk menghindari pengulangan foto
dan paparan radiasi tambahan ( Goaz, 1994). Sebaik apapun hasil foto radiografi, tetapi
apabila tidak diinterpretasikan oleh ahli radiograf, maka hasil radiografi tidak akan
berkualitas baik.
23
Pengendalian Infeksi
Dokter gigi dan pasien memiliki resiko tinggi untuk terkena tuberkulosis, virus herpes,
infeksi saluran pernafasan atas dan rantai hepatitis mulai dari A-E. Setelah pengenalan
pada sindrom AIDS pada tahun 1980, prosedur kesehatan yang tepat diperkenalkan di
klinik kedokteran gigi. Tujuan utama dari prosedur pengendalian infeksi adalah untuk
menghindari kontaminasi silang antara pasien dengan pasien dan tenaga kesehatan.
Potensi untuk terkena kontaminasi silang di kedokteran gigi sangat tinggi. Tangan
operator mungkin dapat terkontaminasi ketika bersentuhan dengan mulut pasien dan film
yang terkontaminasi saliva dan pemegang film. Kenudian operator harus mengatur tabung
kepala sinar-X dan pengaturan control panel mesin sinar-X untuk membuat paparan.
Kontaminasi silang mungkin juga terjadi ketika operator membuka bungkus film untuk
mengolah film di kamar gelap. Prosedur menggambarkan bagian petunjuk minimalisasi
atau mengeliminasi kontaminasi silang. Setiap klinik kedokteran gigi atau praktik dokter
gigi harus membuat kebijakan yang menggambarkan praktik pengendalian infeksi.
Adalah hal yang terbaik jika individu dalam prakteknya, biasanya dokter gigi mengambil
tanggung jawab dalam implementasi prosedur ini. Orang in juga harus mendidik anggota
lain dalam prakteknya.
Pencegahan Universal (Universal Precaution)
Universal Precaution merupakan pengendalian infeksi yang dibuat unutk melindungi
pekerja dari paparan penyebaran penyakit melalui darah dan cairan tubuh tertentu. Menurut
Universal Precaution, seluruh darah dan saliva manusia harus diperlakukan seolah-olah dapat
menyebarkan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan virus Hepatitis B. Oleh karena itu,
cara yang digunakan untuk perlindungan terhadap kontaminasi silang ini dipakai secara
universal, yaitu untuk semua individu. The American Dental Association (ADA) dan the
Centers for Diseases Control and Prevention (CDCP) menekankan penggunaan Universal
Precaution karena banyak pasien yang tidak menyadari bahwa mereka pembawa penyakit
yang berinfeksi dan tidak ingin memberitahukan informasi mengenai penyakit mereka
tersebut.
24
Penggunaan Sarung Tangan selama Prosedur Radiografik
Praktisi harus selalu menggunakan sarung tangan saat membuat gambar radiografi
atau menangani paket film atau bahan lain yang terkontaminasi seperti cotton roll dan
instrumen pemegang film atau saat melepaskan pelindung dari permukaan dan peralatan
radiografi. Setelah pasien duduk, praktisi harus mencuci tangan dan memakai sarung tangan
sekali pakai terlebih dahulu sebelum memegang pasien. Asisten harus menggunakan
pelindung mata atau sebuah masker atau pelindung wajah untuk mengantisipasi paparan
cairan tubuh.
Catatan harus dijauhkan dari sumber kontaminasi dan tidak dipegang selama
pemeriksaan radiografi. Pengaturan kursi harus dilakukan terlebih dahulu atau dilakukan saat
melakukan pengendalian permukaan yang perlu ditutup seperti pengendali sandaran kepala.
Disinfeksi dan Menutup mesin X-ray, Permukaan Kerja, Kursi dan Apron
Pencegahan kontaminasi silang juga dilakukan melalui disinfeksi seluruh permukaan
dan penggunaan pembatas (barrier) untuk mengisolasi peralatan dari kontak langsung.
Walaupun barrier sangat membantu dalam pengendalian infeksi, barrier tidak dapat
mencukupi sehingga diperlukan untuk melakukan tindakan membersihkan dan disinfeksi
permukaan yang efektif. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa, selama aktivitas
sehari-hari, kegagalan mekanis pembatas masih sering terjadi. Hal ini menguntungkan dan
meyakinkan operator bahwa kapanpun terjadi, permukaan yang pasti terkontaminasi harus
dibersihkan dan telah didisinfeksi. Permukaan yang mungkin terkontaminasi sebaiknya
didisinfeksi. Permukaan tersebut termasuk panel kontrol mesin x-ray, tube head, dan beam
allignment device, dental chair dan sandaran kepala, permukaan tempat film diletakkan,
apron dan pelindung tiroid (collar), serta pegangan pintu ruangan. Operator harus
menghindari untuk menyentuh dinding dan permukaan lainnya menggunakan sarung tangan
yang terkontaminasi. Disinfektan permukaan yang baik termasuk di dalamnya iodophors,
chlorins, synthetic phenolic compound. Walaupun American Dental Association tidak
merekomendasikan disinfektan dan sterilan kimia khusus, namun disarankan agar dokter gigi
menggunakan agen kimia untuk disinfeksi atau sterilisasi yang telah terdaftar di
Enviromental Protection Agency (EPA) sebagai disinfektan rumah sakit yang memiliki
aktivitas rendah hingga menengah. Disinfektan harus bersifat tuberculocid –suatu pembasmi
25
efektif untuh tuberculosis- dan mampu mencegah penyakit infeksi lain termasuk hepatitis B
dan HIV.
Barrier seharusnya melindungi permukaan kerja yang sebelumnya dibersihkan dan
didisinfeksi. Barrier melindungi permukaan utama dari kontaminasi. Pelindung yang efektif
untuk meja dan penyangga pengendali x-ray adalah plastik pembungkus (wrap plastic) yang
dapat dengan mudah disimpan pada sebuah dispenser kertas tukang daging yang dipasang
pada dinding. Saat melindungi penyangga kontrol x-ray, operator harus memastikan untuk
menyertakan pengubah paparan dan pengendali waktu paparan jika menyatu dengan unit.
Pengubah paparan x-ray yang tidak pada penyangga sebaiknya dilindungi dengan kantong
sandwich atau kantong penyimpan makanan atau pembungkus dengan plastic wrap.
Sandaran kepala kursi, pengatur sandaran kepala, dan belakang kursi dapat dilindungi
dengan kantong plastik. Kepala tabung x-ray, PID, dan pengencang harus dilindungi saat
masih dalam keadaan basah oleh disinfektan dengan sebuah pembatas untuk menghentikan
cairan yang menetes. Kantong sebaiknya diikat dengan membuat simpul di ujung terbuka
atau dengan meletakkan sebuah karet ikat tebal pada kepala tabung x-ray hanya di proksimal
hingga putaran. Selain itu, apron timbal juga harus dibersihkan, didisinfeksi, dan dilindungi
dari pasien karena sering terkontaminasi oleh saliva sebagai hasil dari penanganan
(pengaturan kembali posisi) selama prosedur radiografi. Apron sebaiknya digantung pada
penggantung mantel yang berat agar dapat diputar dari depan ke belakang. Apron harus
disemprot dengan disinfektan yang mengandung deterjen dan kemudian diseka dan ditutup
dengan kantong garmen plastik yang sama dengan plastik yang digunakan untuk melindungi
kepala x-ray dan belakang kursi.
Peralatan panoramik dan sefalometri harus menerima pemeliharaan yang sama
dengan peralatan lain dalam hal dekontaminasi dan disinfeksi. Blok gigitan panoramik,
sandaran dagu dan pegangan pasien harus dibersihkan dengan disinfektan deterjen-iodine dan
ditutup dengan sebuah kantong plastik. Blok gigitan sekali pakai dapat digunakan. Pemandu
posisi kepala, panel kontrol, dan pengubah paparan harus diseka dengan hati-hati
menggunakan lap kertas yang dibasahi dengan disinfektan. Radiografer harus menggunakan
sarung tangan sekali pakai saat mengatur posisi dan menyentuh pasien. Sarung tangan harus
dilepas sebelum kaset diambil dari mesin untuk pemrosesan karena kaset dan film tetap di
ekstraoral dan tidak boleh dipegang dengan sarung tangan sekali pakai yang terkontaminasi.
Cephalostat ear posts, ear post brackets, penyangga dahi atau petunjuk nasion sebaiknya
26
dibersihkan dan didisinfeksi dengan disinfektan iodine-deterjen. Kemudian ditutupi dengan
plastik.
Setelah pemotretan pada pasien selesai, pelindung diambil, permukaan kerja yang
terkontaminasi (termasuk yang ada di kamar gelap) dan apron disemprot dengan disinfektan
dan diseka seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian pelindung diganti saat
persiapan pasien selanjutnya.
Sterilisasi Instrumen yang Bukan Sekali Pakai
Penggunaan instrumen pemegang film yang dapat disterilisasi dengan panas
merupakan instrumen yang terbaik. Setelah sterilisasi, instrumentasi harus diletakkan dalam
kantong untuk disimpan dan dibawa ke tempat radiografi. Saat instrumen dibawa ke tempat
radiografi, sebaiknya instrumen diambil dari kantong sesaat sebelum digunakan. Setelah
penggunaan, instrumen diletakkan kembali dalam kantong untuk menjaga kebersihan di
lokasi radiografi. Kantong sterilisasi yang sama digunakan untuk membawa instrumen yang
terkontaminasi kembali ke ruangan sterilisasi.
Gunakan Film yang dilindungi Barrier (Sensor) atau Wadah Sekali Pakai
Film harus diambil terlebih dahulu dari sumber persediaan utama. Untuk mencegah
kontaminasi persediaan film dalam jumlah besar, film harus dikeluarkan dalam sejumlah
prosedur. Jumlah film yang dibutuhkan untuk full-mouth atau interproximal series harus
dibungkus sebelumnya dalam amplop koin atau paper cups dalam ruang persiapan utama.
Amplop film harus dikeluarkan dengan instrumen pemegang film. Untuk keadaan yang tidak
terduga yaitu jumlah film yang dibutuhkan tidak seperti biasa, sebuah wadah film kecil dapat
digunakan dalam ruangan persiapan utama dan sterilisasi. Tidak boleh ada yang
menggunakan sarung tangan yang terkontaminasi saat mengambil film dari tempat
persediaan. Film hanya boleh diambil oleh staff dengan tangan yang bersih atau
menggunakan sarung tangan yang bersih.
Paket film dibungkus dalam amplop plastik, yang melindungi film dari kontak dengan
saliva dan darah selama paparan. Film yang dilindungi barrier sesuai dengan sebagian besar
instrumen pemegang film. Fitur yang menarik dari amplop pelindung adalah kemudahan
27
dimana amplop dapat dibuka dan film dapat ditarik. Untuk hasil terbaik, paket harus
direndam dalam disinfektan setelah film dibuka dalam mulut pasien. Kemudian paket
dikeringkan dan dibuka, sehingga film dapat dikeluarkan. Amplop pelindung dapat dengan
mudah dibuka di tempat yang bercahaya, film dikeluarkan ke daerah kerja yang bersih atau
ke dalam wadah kertas atau plastik yang bersih dan film dipindahkan ke tempat muatan yang
terang atau kamar gelap untuk pengolahan.
Jika tidak menggunakan film yang dilindungi barrier, film harus diletakkan pada
wadah sekali pakai untuk kemudian dibawa ke kamar gelap untuk pengolahan. Paket film
kertas dapat terkena saliva dan mungkin darah selama pemaparan dalam mulut pasien. Untuk
mencegah saliva merembes ke paket film kertas, lap kertas diletakkan di samping wadah
untuk film yang terbuka. Praktisi harus menggunakan lap ini untuk menyeka setiap film
setelah dikeluarkan dari mulut pasien dan sebelum diletakkan bersama dengan film terbuka
lainnya. Masalah dapat dihindari dengan menggunakan film yang dibungkus dalam vinyl.
Sensor untuk pemotretan digital tidak dapat disterilisasi sehingga sangat penting
untuk menggunakan pembatas untuk melindungi sensor dari kontaminasi saat diletakkan
dalam mulut pasien. Pabrik pembuat sensor secara khusus merekomendasikan sarung
pembatas plastik. Penggunaan tambahan dari latex finger cots menyediakan proteksi
tambahan yang signifikan dan direkomendasikan untuk penggunaan rutin saat menggunakan
sensor digital. Oleh karena barrier dapat gagal, sensor harus dibersihkan dan didisinfeksi
dengan disinfektan rumah sakit level menengah yang terdaftar oleh EPA setelah penggunaan.
Untuk disinfektan yang sesuai, harus dikonsultasikan dengan pabrik pembuat.
Pencegahan Kontaminasi Peralatan Pengolahan
Setelah pemotretan, operator harus membuka sarung tangan dan membawa wadah
berisi film yang terkontaminasi ke kamar gelap dengan tujuan pencegahan untuk memutus
rantai infeksi sehingga hanya film yang bersih yang diletakkan dalam larutan pengolahan.
Dua lap harus diletakkan pada permukaan kerja kamar gelap. Wadah yang berisi film
terkontaminasi diletakkan pada salah satu lap. Setelah film dibuka dari bungkusnya, film
harus diletakkan pada lap kedua. Pembungkus film dibuang pada lap pertama bersama
dengan wadah.
28
Mengambil film dari paket tanpa menyentuhnya (menyebabkan kontaminasi)
merupakan prosedur yang relatif sederhana. Praktisi mengenakan sepasang sarung tangan
yang bersih, mengambil paket film melalui ujung yang berkode dan berwarna, dan menarik
tab yang membungkus film dan menarik film dari paket. Saat film ditarik dari paket, film
akan jatuh dari pembungkus kertas ke atas lap bersih. Pembungkus kertas perlu digoyangkan
ringan agar film dapat jatuh bebas. Bahan pembungkus harus diletakkan di atas lap pertama.
Setelah semua film dibuka, praktisi mengumpulkan pembungkus dan wadah yang
terkontaminasi dan membuangnya bersama dengan sarung tangan yang terkontaminasi. Film
yang bersih diolah dengan perlakuan yang biasa. Penggunaan sarung tangan saat memegang
film yang diolah, tepi film, atau catatan pasien tidak begitu penting.
Prosedur alteernatif saat penyinaran dalam pembungkus vinyl adalah meletakkan film
yang telah disinar, tetap dalam amplop plastik pelindung, dalam larutan disinfeksi saat
dikeluarkan dari mulut dan setelah menyekanya dengan lap kertas. Film tetap dalam
disinfektan setelah penyinaran film terakhir untuk waktu yang telah direkomendasikan.
Perendaman selama 30 detik dalam larutan sodium hypochlorite 5,25% merupakan tindakan
disinfeksi yang efektif.
Pengolah film otomatis dengan pemuat bercahaya terang memiliki masalah khusus
karena resiko kontaminasi lengan dengan sarung tangan atau paket film yang terkontaminasi.
Pendekatan yang dapat dilakukan adalah membersihkan film dengan perendaman dalam
disinfektan, dengan atau tanpa amplop plastik seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dengan
metode ini, operator membersihkan film, memakai sarung tangan bersih dan kemudian hanya
membawa paket film yang bersih ke pemuat bercahaya terang. Pendekatan lainnya adalah
membuka atas pemuat, meletakkan pembatas bersih di bawah, dan meletakkan wadah berisi
paket film dan wadah bersih. Operator kemudian menutup atas, dan membuka paket film,
memungkinkan film jatuh ke dalam wadah bersih. Setelah semua paket film dibuka, sarung
tangan terkontaminasi dibuang, film kemudian dimasukkan ke dalam pengembang, dan
tangan diangkat. Kemudian atas pemuat diangkat dan bahan yang terkontaminasi diambil.
29