iv. hasil dan pembahasan a. gambaran umum perusahaan · ekspansi usaha dilatar belakangi adanya...

23
25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Usaha Jaya Printing Garment bergerak di bidang industri pakaian jadi yang dirintis sejak tahun 1997. Dalam menjalankan usahanya pemilik dibantu oleh istrinya. Usaha berbentuk perusahaan perseorangan dengan sistem manajemen yang sederhana dimana seluruh tanggung jawab dan pengendalian usaha ditangani langsung oleh pemilik beserta istrinya. Sampai saat ini usaha berkembang dengan baik dan telah mampu bertahan ditengah persaingan usaha yang cukup ketat serta kondisi perekonomian global yang memburuk di tahun 2008 dan 2009 dimana banyak perusahaan sejenis yang gulung tikar. Perusahaan ini adalah salah satu yang bertahan. Jenis produk yang dihasilkan antara lain baju tidur dewasa dan anak-anak, kaos oblong, dan lain-lain. Produk yang dihasilkan ditujukan untuk pasar menengah ke bawah dan dijual secara grosir ke pelanggan melalui agen. Sejak pertengahan tahun 2010, perusahaan telah melakukan ekspansi usaha di bidang perdagangan pakaian yang diimpor dari China dengan nama “Toko Indanno” yang berlokasi di Pasar Metro Tanah Abang. Usaha tersebut telah berjalan sejak pertengahan tahun 2010 dan sampai saat ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di Indonesia dipenuhi oleh produk-produk dari China. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat beralih menggunakan produk dari China yang relatif murah, berkualitas cukup baik dan model yang lebih beragam, segmen pasar inilah yang ingin dibidik oleh Jaya Printing Garment. Sejak pertama kali dikembangkan usaha berjalan dengan cukup baik, namun pemilik mempunyai permasalahan dalam hal memperoleh persediaan karena saat ini pembelian dilakukan langsung di China dengan sistem pembayaran tunai di awal. Hal ini menyebabkan persediaan yang ada jumlahnya sangat sedikit mengingat adanya keterbatasan modal.

Upload: hatram

Post on 12-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Usaha Jaya Printing Garment bergerak di bidang industri pakaian jadi yang

dirintis sejak tahun 1997. Dalam menjalankan usahanya pemilik dibantu oleh

istrinya. Usaha berbentuk perusahaan perseorangan dengan sistem manajemen

yang sederhana dimana seluruh tanggung jawab dan pengendalian usaha

ditangani langsung oleh pemilik beserta istrinya. Sampai saat ini usaha

berkembang dengan baik dan telah mampu bertahan ditengah persaingan usaha

yang cukup ketat serta kondisi perekonomian global yang memburuk di tahun

2008 dan 2009 dimana banyak perusahaan sejenis yang gulung tikar. Perusahaan

ini adalah salah satu yang bertahan.

Jenis produk yang dihasilkan antara lain baju tidur dewasa dan anak-anak,

kaos oblong, dan lain-lain. Produk yang dihasilkan ditujukan untuk pasar

menengah ke bawah dan dijual secara grosir ke pelanggan melalui agen. Sejak

pertengahan tahun 2010, perusahaan telah melakukan ekspansi usaha di bidang

perdagangan pakaian yang diimpor dari China dengan nama “Toko Indanno”

yang berlokasi di Pasar Metro Tanah Abang. Usaha tersebut telah berjalan sejak

pertengahan tahun 2010 dan sampai saat ini menunjukkan perkembangan yang

cukup baik.

Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di

Indonesia dipenuhi oleh produk-produk dari China. Hal ini menyebabkan

sebagian masyarakat beralih menggunakan produk dari China yang relatif murah,

berkualitas cukup baik dan model yang lebih beragam, segmen pasar inilah yang

ingin dibidik oleh Jaya Printing Garment.

Sejak pertama kali dikembangkan usaha berjalan dengan cukup baik,

namun pemilik mempunyai permasalahan dalam hal memperoleh persediaan

karena saat ini pembelian dilakukan langsung di China dengan sistem

pembayaran tunai di awal. Hal ini menyebabkan persediaan yang ada jumlahnya

sangat sedikit mengingat adanya keterbatasan modal.

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

26

Permohonan modal kerja ini akan dipergunakan untuk mengembangkan

usaha perdagangan pakaian impor yaitu untuk menambah jumlah persediaan

produk China sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.

Lokasi usaha saat ini berada di beberapa tempat antara lain :

- Jl. Wader No.24-25, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara yang berstatus

milik sendiri. Lokasi ini digunakan untuk tempat usaha sekaligus tempat

tinggal.

- Jl.Moa No.51, Pejagalan, Penjaringan, Jakut yang berada di belakang

bangunan Jl. Wader No.24-25 yang merupakan milik kerabat pemilik.

- Jl. Rosela 1 Blok B No. 63, Jelambar, Jakarta Barat yang berstatus sewa.

Lokasi ini digunakan sebagai tempat sablon.

- 1 unit kios yang berada di Pasar Metro Tanah Abang lantai 1 Blok B No. 26

yang berstatus sewa. Tempat ini digunakan untuk menjual pakaian impor.

B. Hal yang Dikaji

1. Aspek operasional

a. Sarana dan prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki cukup menunjang kelancaran usaha,

terdiri dari workshop, gudang, inventaris kantor, listrik, air, telpon dan

sarana lainnya, antara lain:

- 1 unit mobil box, 1 unit mobil Fortuner dan 1 unit mobil CR-V.

- Mesin-mesin terdiri dari 50 unit mesin jahit, 40 mesin obras, 3unit

mesin bordir dengan sistem komputer, 4 unit mesin cam, 1 unit mesin

karet, 1unit mesin lubang kancing, 1 unit mesin pasang kancing.

- Seluruh sarana usaha yang dimiliki masih layak dipakai.

b. Proses dan kapasitas produksi

Proses produksi terdiri dari dua bagian, yaitu :

1) Tahap Pra Produksi

Tahap pra produksi dimulai dari pembuatan design oleh bagian

design. Untuk mengetahui design yang up to date, pemilik selalu

mencari informasi tentang perkembangan mode, misalnya melalui

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

27

majalah. Selanjutnya dibuatkan contoh untuk design tersebut. Contoh

akan dikirim kepada agen penjual, apabila tersebut disetujui maka

akan ditentukan jumlah yang harus diproduksi. Setelah itu pemilik

akan melakukan pembelian bahan baku dan bahan pendukung lainnya.

Pembelian secara tunai atau DP dan sisanya kredit dengan jangka

waktu sampai 1 bulan. Pembayaran secara tunai akan mendapat

potongan harga sampai dengan 5%.

Gambar 3. Tahapan proses pra produksi

Pengadaan bahan baku disupply oleh beberapa pemasok antara

lain Parisma, Pratama, Herotex, PT. Sinar Bumi Khatulistiwa, Bintang

Terang dan Karina Knitting. Hubungan bisnis ini telah berjalan lebih

dari 5 tahun dan sampai saat ini masih berjalan lancar dan baik.

Pengangkutan bahan baku dikirim langsung oleh supplier ke tempat

usaha. Manajemen persediaan dilakukan dengan cukup baik dengan

menggunakan sistem manual (kartu kontrol).

2) Tahap Produksi

Tahap produksi dimulai dengan pembuatan pola sesuai dengan

ukuran yang dikehendaki yang dilanjutkan dengan pemotongan bahan.

Setelah bahan dipotong akan dilakukan sablon dan atau bordir pada

bahan yang telah dipotong sesuai dengan design yang telah dibuat

sebelumnya. Setelah itu kain yang telah disablon dan atau bordir akan

dijahit. Tahap selanjutnya adalah pembuatan lubang kancing serta

pemasangan kancing. Kemudian dilakukan finishing yaitu dengan

membersihkan sisa-sisa benang, setrika dengan menggunakan setrika

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

28

uap, dan pemasangan tag merk. Setelah itu produk akan dipacking dan

siap untuk didistribusikan.

Gambar 4. Tahapan proses produksi

Kapasitas produksi yang dihasilkan per hari sebanyak +200

lusin. Saat ini kapasitas mesin terpakai saat ini sudah 90% (Tabel 3),

dimana 1 Shift dimulai pukul 08.00 – 20.00 wib).

Tabel 3. Jumlah mesin dan kapasitas produksi

Jumlah

Mesin

(unit)

Kapasitas/unit/hari

(lusin)

Total

Kapasitas

(lusin)

%

Mesin

terpasang

50 5 250 100%

Mesin

terpakai

45 5 225 90%

Hal ini memberikan gambaran tentang proses pengolahan produk

sampai dengan pemasaran. Selain itu, untuk mengetahui kapasitas

produksi dan mutu produk, maka perlu diamati sejauhmana kapasitas

produksi sudah dapat memenuhi permintaan pasar.

c. Sumber daya manusia

Perusahaan dengan nama badan Jaya Printing Garmen memiliki

struktur organisasi yang sederhana dengan pembagian kerja yang jelas

dan penempatan posisi pegawai sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Namun untuk pengambil keputusan, pengawas keuangan, pengendalian

usaha dan pencatatan administrasi masih ditangani sendiri dan istri.

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

29

Jumlah karyawan yang ada sebanyak 80 orang yang terdiri dari

bagian design, bagian potong, bagian jahit, bagian sablon, bagian bordir,

bagian finishing dan bagian packing. Sistem pengupahan adalah sistem

pengupahan harian dimana uoah dibayarkan setiap satu minggu sekali.

Selama ini kredibilitas manajemen debitur dinilai cukup baik

karena pemilik dikenal cukup baik karakter dan integritasnya, serta cukup

terbuka dalam menjelaskan kondisi usahanya dan cukup kooperatif dalam

memberikan data-data keuangan. Selain itu juga mempunyai citra yang

positif di mata pemasok dan pelanggannya. Namun hingga saat ini

pembinaan kader belum dilakukan dengan serius dikarenakan putra

pertama masih duduk di bangku kuliah serta umur pemilik dan istri yang

masih dalam usia produktif, yaitu 54 dan 44 tahun.

d. Keuangan

Berdasarkan analisis past performance dan hasil proyeksi, dapat dilihat

kinerja keuangan perusahaan (Tabel 4) berdasarkan kriteria berikut :

Rasio Likuiditas

1) CR rata-rata perusahaan di atas CR minimal yang disyaratkan dan

hutang lancar perusahaan masih dapat dicover oleh aset lancar. CR

2010 sebesar 9,26x meningkat dibanding periode Desember 2009

sebagai akibat meningkatnya harta lancar perusahaan dan

menurunnya hutang lancar. Harta lancar mayoritas terdistribusikan

ke dalam piutang dan persediaan, hal ini dikarenakan ada

peningkatan jumlah produksi dan adanya pembelian persediaan

dalam jumlah cukup besar sebagai antisipasi adanya kenaikan harga.

2) Quick Ratio 2010 sebesar 4,20x meningkat dibanding periode

Desember 2009 karena adanya peningkatan piutang. Dengan nilai

QR sebesar 4,20x, artinya di luar persediaan barang yang mungkin

masih jauh dari tunai, setiap Rp.1 Kewajiban Lancar dijamin oleh

Aktiva Lancar sebesar Rp.4,20,-.

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

30

Tabel 4. Kinerja keuangan perusahaan

TANGGAL/BULAN/TAHUN 31-12-2008 30-12-2009 31-12-2010

RASIO LIKIDITAS RASIO LIKUIDITAS

CURRENT RATIO (X) 3.92 4.31 CURRENT RATIO

QUICK RATIO (X) 1.91 2.01 QUICK RATIO

RASIO LEVERAGE RASIO LEVERAGE

DER (TOTAL LIABILITY/MODAL) (X) 0.21 0.18 0.16

LONGTERM LEVERAGE (LT.DEB/MODAL) (X) 0.00 0.00 0.07

RASIO CASH FLOW RASIO CASH FLOW

EBITDA : TOTAL DEBT (%pa) 133.08% 134.65% 117.36%

EBITDA : INTEREST (%pa) 754.77% 755.44% EBITDA : INTEREST

DSC (EAT + BUNGA) : (ANGSURAN + BUNGA) (X) 5 5 3

PROFITABILITAS PROFITABILITAS

PROFIT MARGIN (EAT : PENJUALAN BERSIH) (%pa) 10.58% 9.58% 7.19%

ROE (EAT : MODAL) (%pa) 16.44% 14.05% ROE (EAT : MODAL)

PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN

TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN BERSIH (%pa) 12.55% 1.66% 1.75%

EFISIENSI EFISIENSI

LAMA TERTAGIHNYA PIUTANG (Hari) 66 63 81

LAMANYA PENGENDAPAN PERSEDIAAN (Hari) 87 87 102

CAPACITY CAPACITY

TANGIBLE NET WORTH (Rp.Jt) 8.087.526 8.711.734 9.465.695

MODAL KERJA NETTO (Rp.Jt) 5.043.710 5.164.975 6.532.340

Rasio Solvabilitas

DER rata-rata perusahaan masih dibawah DER maksimal yang

disyaratkan yaitu 2,10 x. DER semester 2010 sebesar 0.16x. Hal ini

merepresentasikan bahwa modal usaha yang bersangkutan masih mampu

untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya baik kewajiban jangka pendek

maupun jangka panjang.

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

31

Rasio Coverage

1) EBITDA/DEBT 2010 sebesar 117,36% menurun jika dibanding

Desember 2009 dikarenakan meningkatnya HPP pada tahun 2010.

Peningkatan HPP ini disebabkan oleh meningkatnya harga bahan

baku.

2) EBITDA/interest 2010 sebesar 1450,53%, meningkat dibandingkan

tahun 2009 dikarenakan switching fasilitas kreditnya.

3) DSC 2010 sebesar 3 yang berarti kemampuan membayar kewajiban

(bunga dan pokok) bisa dipenuhi sebanyak 3 kali dari EAT ditambah

bunga (pendapatan bersih ditambah bunga).

Rasio Profitabilitas

1) Profit Margin 2010 menurun menjadi 7,19% dikarenakan HPP

mengalami peningkatan akibat adanya kenaikan harga bahan baku

sehingga perusahaan mengambil kebijakan untuk menurunkan profit

margin supaya tetap bisa bersaing di pasar dan menambah volume

penjualan untuk tetap meraih keuntungan.

2) ROE perusahaan 2010 mengalami penurunan menjadi sebesar

9,87%. Kondisi ini diakibatkan oleh menurunnya profit margin yang

diambil oleh perusahaan.

Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan pada 2010 meningkat 1,75% dibandingkan

dengan 2009. Hal ini lebih disebabkan karena ada peningkatan

permintaan dari pelanggan exisiting.

Rasio Aktivitas

1) Lama tertagih piutang 2010 terlihat semakin lama, yaitu menjadi 81

hari. Namun hal ini dinilai masih wajar karena masih berada dalam

batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan, yaitu selama

90 hari.

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

32

2) Lama pengendapan persediaan terlihat semakin lambat yaitu menjadi

102 hari. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian persediaan di

awal sebagai antisipasi adanya kenaikan harga kain.

Modal Kerja Netto

1) Tangible Net Worth 2010 mengalami peningkatan karena

bertambahnya laba dan perolehan proceed tahun berjalan.

2) Modal kerja Netto (NWC) tahun 2009 dan 2010 tidak meningkat

sebesar laba yang diperoleh karena adanya prive.

Secara keseluruhan kondisi keuangan perusahaan 2010 menunjukkan

gejala positif yang akan terjadi di periode selanjutnya.

Proyeksi

Berdasarkan perhitungan kebutuhan modal kerja dengan menggunakan

metode Cash Flows dengan asumsi :

- Penjualan tahun 2011 diperkirakan akan meningkat sebesar 20%.

Asumsi ini dibuat dengan pertimbangan bahwa penjualan dari

industri pakaian jadi tetap sedangkan penjualan dari perdagangan

pakaian jadi meningkat 100% seiring adanya tambahan modal untuk

pembelian persediaan. Pertumbuhan penjualan tahun kedua

disumsikan meningkat 10% dan tahun ketiga sebesar 5% serta tahun

keempat dan kelima diasumsikan sama dengan tahun ketiga dengan

pertimbangan pertumbuhan penjualannya relatif stabil.

- Proporsi penjualan tiap bulannya diasumsikan berdasarkan siklus

permintaan. Permintaan akan meningkat terutama menjelang hari

raya idul fitri dan natal.

- Rata jumlah persediaan barang tahun 2011 diperkirakan sama dengan

periode sebelumnya.

- HPP sebesar 76.5% yang diasumsikan meningkat dari periode tahun

2010. Hal ini terkait dengan adanya kenaikan harga bahan baku kain.

- Biaya umum dan operasional meningkat menjadi sebesar 10%.

Asumsi kenaikan ini dengan pertimbangan adanya kenaikan tariff

dasar listrik, kenaikan harga bahan bakar minyak dan kenaikan

UMR.

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

33

e. Aspek pengembangan usaha

Pembelian barang untuk usaha perdagangan pakaian impor dilakukan

langsung di China. Kurang lebih setiap 2 bulan sekali pemilik datang ke

China sehingga pemilihan model pakaian dilakukan langsung. Rata-rata

sekali pembelian sebesar Rp 100 juta dan dibayar secara tunai. Pengiriman

barang diserahkan sepenuhnya kepada jasa ekspedisi, sehingga perusahaan

tidak perlu mengurus dokumen-dokumen berkaitan dengan import.

Pengiriman barang biasanya memakan waktu kurang lebih satu bulan.

f. Aspek Pemasaran

1) Sistem Distribusi, Pelanggan dan Syarat Penjualan

Pemasaran produk dilakukan dengan memakai sistem agen/

penampung. Perusahaan menjual produknya kepada agen/penampung

dan agen inilah yang akan mendistribusikan produk kepada para

pedagang. Rata-rata pelanggan adalah pedagang pakaian yang menjual

kembali baik secara eceran maupun secara grosir. Daerah pemasaran

meliputi seluruh wilayah Indonesia. Produk yang ditawarkan antara lain

baju tidur anak-anak, baju tidur dewasa, kaos oblong dewasa, kaos

oblong anak-anak, baju kaos untuk promosi, jasa sablon, serta jasa

border.

Gambar 5. Sistem distribusi produk Jaya Printing Garment

Kualitas dari produk yang diproduksi cukup baik dan diakui oleh

pelanggannya. Harga produk berkisar Rp. 400.000,- s/d Rp. 500.000,-

per lusin. Syarat pembayaran sebagian besar dilakukan secara kredit

dengan jangka waktu 1-3 bulan. Piutang yang ada seluruhnya merupakan

piutang lancar.

Pola/sifat permintaan relatif stabil dan bersifat repeat order, karena

pelanggan rata-rata merupakan pedagang lama di Pasar Tanah Abang dan

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

34

mereka secara kontinu melakukan order untuk memenuhi permintaan

dari pelanggan. Namun ada permintaan pada bulan-bulan tertentu yang

relatif lebih banyak yaitu beberapa bulan menjelang lebaran, akhir tahun

dan liburan sekolah. Daya beli pelanggan juga cukup baik dapat terlihat

dari pemenuhan kewajiban pembayaran selama ini dengan rata-rata

piutang 1-3 bulan.

Pada tahun 2010 dominasi pemasaran dikirim ke Solo melalui agen

mereka yang kemudian akan dijual secara grosir kepada penjual di

sekitar Solo. Untuk penjualan ke daerah Sumatera terutama ke Lampung

saat ini, jumlah pemasaran masih sedikit, karena belum lama berjalan.

Beberapa pelanggan saat ini adalah pedagang di Tanah Abang

antara lain Toko Surya Busana, Toko Fallen Timber, dan Toko Allycia.

2) Posisi Persaingan

Persaingan usaha cukup ketat, dimana di kawasan tempat usaha

terdapat beberapa usaha sejenis, namun jenis produk dan pelanggan yang

dilayani berbeda-beda. Persaingan masih dapat diatasi dengan berbekal

kreativitas dalam membuat desain pakaian yang disesuaikan dengan

segala sesuatu yang sedang digemari pasar saat ini. Pengalaman

menjalankan bisnis selama +13 tahun ini cukup membantu dalam

mengatasi persaingan usaha yang semakin ketat.

3) Prospek Usaha

Prospek usaha kedepan dinilai masih cukup baik, mengingat produk

yang ditawarkan adalah kebutuhan utama (sandang). Meskipun

persaingan cukup ketat namun telah memiliki pelanggan tetap dan

merupakan pemain cukup lama dan cukup menguasai bisnis. Selain itu

potensi pasar untuk pakaian anak-anak dan dewasa dari bahan kaos

dengan segmen pasar menengah kebawah yang dibidik masih cukup

terbuka, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pusat perbelanjaan yang

semakin eksis dan baru, baik di Jakarta maupun di daerah lain. Hampir

disetiap pusat perbelanjaan terdapat pakaian yang diproduksinya, hal ini

menunjukkan pasar untuk produk yang dihasilkan masih terbuka.

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

35

Realisasi pencapaian omset perusahaan dari tahun 2008-2010 terus

mengalami peningkatan (Tabel 5).

Tabel 5. Realisasi omset perusahaan tahun 2008-2010 (juta Rp)

Tahun Realisasi Omset Omset/bulan Pertumbuhan

(%)

Des 2008 Rp.12.565,00 Rp 1.047,08 10,5

Des 2009 Rp.12.774,15 Rp.1.064,51 1,66

Des 2010 Rp.12.997,69 Rp.1.083,17 1,75

Realisasi penjualan tahun 2010 sebesar Rp. 1.064,51 juta atau atau

97,15% dari target penjualan ditetapkan Rp. 1.095,75 juta per bulan

dengan pertumbuhan naik hanya 1,66%, hal ini dikarenakan adanya

krisis global, sehingga menyebabkan omset penjualan relatif stabil

dibandingkan dengan tahun 2008 selain itu tingkat persaingan saat ini

sangat ketat.

2. Identifikasi Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Hasil identifikasi faktor strategi internal (kekuatan dan kelemahan) dan

eksternal (peluang dan ancaman) akan dievaluasi sehingga menghasilkan

alternatif strategi.

1) Kekuatan

a. Tenaga kerja

Secara konseptual, seorang pekerja dalam perusahaan yang

memiliki kompetensi tinggi akan dapat melaksanakan tugas dan

fungsinya secara optimal, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan

efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang hendak

diwujudkan. Fadhilah (1997) mengemukakan lima ciri atau karakteristik

yang melekat dalam diri orang yang mempunyai kompetensi tinggi, yaitu

(1) Bersifat terbuka, (2) Siap menerima kritik, (3) Tanggap terhadap

perubahan serta kemajuan ilmu dan teknologi, terutama yang berkaitan

dengan bidang keahliannya, (4) Berpikir obyektif rasional dan (5)

Bersedia mengabdikan keahliannya untuk kepentingan umum.

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

36

b. Mutu produk

Mutu merupakan kesesuaian serangkaian karakteristik produk

dengan standar yang ditetapkan perusahaan berdasarkan syarat,

kebutuhan dan keinginan konsumen (Muhandri dan Kadarisman, 2006).

Menghasilkan produk bermutu merupakan langkah awal dalam

mengembangkan dan memelihara keunggulan produk dalam persaingan

bisnis. Mutu produk yang dihasilkan sudah diakui pelanggan cukup baik.

c. Pengalaman berusaha

Perusahaan yang telah dirintis sejak 1997 ini, dapat dikatakan telah

memiliki pengalaman berusahan yang cukup lama. Dengan segala

kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, dapat bertahan dan survive

hingga saat ini merupakan bukti nyata ketangguhan perusahaan dalam

menjalani usaha. Dengan kemampuan berusaha ditambah dukungan

fasilitas yang semakin lengkap, lebih memberikan kemudahan dalam

mengembangkan usahanya.

d. Loyalitas karyawan

Aset organisasi paling penting yang harus dimiliki oleh perusahaan

dan sangat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dari

organisasi tersebut. Menurut Simamora (2004), bagaimanapun

perusahaan memiliki keunggulan lainnya, perusahaan tidak akan dapat

memaksimalkan produktivitas dan laba usahanya tanpa adanya komunitas

karyawan kompeten yang berdedikasi tinggi terhadap terhadap keinginan

perusahaan. Salah satu penyebab tingginya loyalitas karyawan adalah

sistem kompensasi manajemen perusahaan yang baik sehingga karyawan

mendapat kepuasan kerja.

e. Ketersediaan bahan baku

Dalam memenuhi bahan baku produksi, hingga kini perusahaan

tidak mengalami kesulitan yang berarti. Hal ini dikarenakan perusahaan

telah menjalin hubungan baik dengan para suppliernya.

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

37

2) Kelemahan

a. Manajemen bersifat kekeluargaan

Sifatnya kurang formal karena ada keterlibatan pihak keluarga

yang lain. Intervensi pihak keluarga terhadap kepemimpinan perusahaan

tetap tinggi meskipun sudah ada eksekutif profesional sehingga dapat

membingungkan anak buah. Keterlibatan anggota keluarga yang malas

dan hanya menginginkan bagian keuntungan dari perusahaan keluarga

akan dapat menimbulkan konflik dan dapat menghambat perkembangan

perusahaan, bahkan dapat menyebabkan berhentinya perusahaan.

b. Tenaga pemasaran

Pengalokasian sumber daya pemasaran produk merupakan aspek

strategi pemasaran yang paling penting agar produk dapat lebih cepat

berkembang dan dikenal masyarakat luas. Tenaga pemasaran Jaya

Printing Garment saat ini masih dilakukan langsung oleh pemilik

langsung dan menganggap masih belum perlu, mengingat posisi

perusahaan dalam pasar dan fokus bisnisnya, serta bagaimana mereka

secara individual memberikan kontribusi kesuksesan dan

pertumbuhannya. Untuk itu, kedepannya pemilik harus mencari dan

menempatkan pegawainya sebagai staf khusus dalam bagian pemasaran,

Staf pemasaran harus mampu membuat fungsi riset pasar, membuat

dasar yang kuat untuk ide dan rencana pemasaran. Kegiatan riset rutin

dan interaksi dengan peminat akan membentuk berbagai peluang.

Interaksi antara staf pemasaran dengan konsumen sebenarnya bermakna

sebuah proses penghantar pengetahuan dan pembelajaran. Konsumen

memiliki berbagai cara untuk berhubungan dengan perusahaan sebagai

usaha menyampaikan pendapat dan reaksi mereka. Jika perhatian pada

makna kompetisi, maka sebaiknya staf pemasaran tahu benar siapa

pesaing utamanya dan apa yang dapat mereka perbuat. Manajemen

perusahaan juga harus paham bagaimana penilaian konsumen terhadap

kompetisi itu.

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

38

c. Modal usaha

Industri TPT merupakan industri padat karya, dimana sebagian

besar proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah

jadi masih digunakan tenaga manusia, hal ini menyebabkan kurang

efisien dan tinggi biaya. Selama ini biaya pengembangan usaha dan

permodalan untuk operasional perusahaan masih didominasi dari

pinjaman bank. Tidak tertutup kemungkinan apabila kondisi perusahaan

tidak stabil, bank akan berpikir ulang untuk memberikan dana pinjaman,

sementara persaingan dalam perkembangan usaha membutuhkan biaya

tinggi.

d. Promosi

Konsumen merupakan stakeholder utama yang menentukan suatu

bisnis bisa survive atau tidak. Promosi merupakan sebuah aktifitas

menawarkan produk atau jasa yang bertujuan menarik orang lain untuk

membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk atau jasa yang

ditawarkan. Menurut Boyd et al (2000), promosi diartikan sebagai upaya

membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan.

Program pemasaran yang biasa dikembangkan oleh suatu

perusahaan antara lain penggunaan iklan baik media cetak maupun

elektronik, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan

masyarakat. Perusahaan Jaya Printing Garment sendiri dalam aktivitas

promosi dirasa belum maksimal. Kegiatan promosi yang telah dilakukan

berupa penjualan produk langsung.

3) Peluang

a. Kapasitas produksi

Kapasitas produksi yang terpakai perusahaan saat ini sebesar 90%,

sehinga tidak menutup kemungkinan untuk memaksimalkan kapasitas

yang ada untuk meningkatkan hasil produksinya.

b. Pangsa pasar

Pangsa pasar merupakan besarnya bagian pasar yang dikuasai suatu

perusahaan. Pangsa pasar ini dapat dipecah-pecah menurut wilayah

politis, kawasan geografis yang lebih besar, ukuran, pelanggan, tipe

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

39

pelanggan dan teknologinya. Hingga saat ini pangsa pasar difokuskan

untuk kalangan menengah ke bawah.

Dari data di atas dapat dikatakan bahwa peluang untuk

mengembangkan produksi masih cukup besar. Bila perusahaan mampu

memenangkan persaingan dengan industri sejenis, dengan kemampuan

berproduksi dan pengalaman berusahan yang cukup lama, kesempatan

merebut pasar masih terbuka lebar.

c. Kemajuan teknologi

Salah satu sumber utama perubahan yaitu teknologi, karena dengan

itu akan melahirkan penemuan-penemuan baru. Dalam kaitannya dengan

proses produksi, perubahan ini dapat mempengaruhi bahan baku, operasi

dan produk perusahaan. Namun demikian, perubahan teknologi dapat

memberikan peluang besar untuk peningkatan hasil dan tujuan

perusahaan. Teknologi yang terus berkembang memberikan kontribusi

yang besar bagi keberadaan perusahaan. Faktor teknologi turut

membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-

hari seperti mesin-mesin yang dapat membantu percepatan dan mutu

produksi. Peluang yang tidak terbatas dari perubahan teknologi menjadi

tantangan bagi perusahaan untuk mampu menghasilkan produk yang lebih

baik dan sesuai dengan keinginan konsumen.

Perusahaan Jaya Printing Garment sendiri saat ini telah memiliki

mesin-mesin produksi modern yang siap dioperasikan dalam rangka

pemenuhan pangsa pasar yang masih terbuka. Dengan begitu, selain dapat

meluaskan pangsa pasar, dukungan dan loyalitas konsumen terhadap

produk perusahaan akan dapat ditingkatkan.

d. Demografi dan sosial

Arus informasi yang semakin cepat dan global akibat berkembangnya

teknologi informasi menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Masyarakat lebih mengutamakan hal-hal yang praktis, temasuk dalam

memilih pakaian. Produk lokal dengan segala kelebihannya merupakan

pilihan terbesar saat ini.

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

40

e. Diversifikasi produk

Industri garment adalah industri yang memproduksi pakaian jadi

dan perlengkapan pakaian. Pakaian jadi yang dimaksud adalah segala

macam pakaian dari bahan tekstil untuk laki-laki, wanita, anak-anak dan

bayi. Bahan bakunya adalah kain tenun atau kain rajutan dan produknya

antara lain berupa kemeja (shirts), blus (blouses), rok (skirts), kaus (t-

shirts, polo shirt, sportswear), pakaian dalam (underwear) dan lain-lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan perlengkapan pakaian meliputi kaus

kaki, sarung tangan, syal, selendang, kerudung, cadar, saputangan, dasi

dan sebagainya.

Perubahan dalam selera konsumen, teknologi dan persaingan yang

cepat, membuat perusahaan harus mengembangkan arus produk secara

terus menerus (Kotler dan Amstrong, 2001). Pengembangan produk baru

atau modifikasi produk merupakan peluang bagi Jaya Printing Garment

untuk menghadapi persaingan usaha sejenis.

4) Ancaman

a. Keberadaan perusahaan sejenis

Banyak perusahaan garmen sejenis dengan Jaya Printing Garment

dengan mengambil sementasi pasar dan target yang sama. Kondisi ini

menumbuhkan persaingan yang semakin ketat dan bila tidak diantisipasi

dengan baik, bukan tidak mungkin perusahanaan akan menutup kegiatan

produksinya.

b. Daya tawar menawar

Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam produk

sejenis menyebabkan persaingan semakin ketat, baik dalam merebut pasar

maupun dalam persaingan dalam pemenuhan bahan baku. Oleh karena

itu, pemasok bahan baku memiliki peran penting dalam tingkat

persaingan perusahaan, sehingga bargaining position para pemasok bahan

baku semakin tinggi dan strategis. Begitupula dengan beragam produk

yang dihasilkan, akan mempengaruhi harga yang ditawarkan kepada

konsumen yang memiliki kekuatan penawaran. Kekuatan tawar menawar

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

41

konsumen tersebut harus menjadi pertimbangan agar perusahaan mampu

mengatasi persaingan.

c. Perusahaan pendatang baru

Industri garment dapat dimasuki oleh siapa saja. Selain itu, pangsa

pasar industri garment dan pakaian jadi dapat dikatakan masih cukup luas,

terlihat dari perkembangan jumlah penduduk yang cukup tinggi, yang

berbanding lurus dengan kebutuhan akan pakaian, sehingga akan terus

mengalami peningkatan. Kondisi ini membuka peluang bagi perusahaan

baru untuk mencoba masuk dengan menawarkan produk yang lebih

bervariasi dan harga yang relatif bersaing. Dapat dikatakan, tingkat

persaingan dalam merebut pangsa pasar akan semakin tinggi.

d. Kondisi ekonomi dan politik

Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja

suatu industri. Faktor ekonomi suatu negara akan bercermin pada strategi

dan langkah perusahaan, dimana kesehatan suatu industri turut

mempengaruhi kesehatan negara, hal ini berarti antara negara dan

perusahaan terjadi hubungan yang saling bersinergi. Perekonomian

Indonesia sangat dipengaruhi oleh perekonomian global, hal ini

disebabkan karena negara-negara di dunia, termasuk Indonesia banyak

melakukan hubungan bisnis dengan negara besar di pasar keuangan

maupun kegiatan ekspor dan impor.

e. Kebijakan pemerintah

Sejak di berlakukannya pasar bebas Asean dan Cina (CAFTA),

cukup banyak mengganggu kinerja industri dalam negeri khususnya

garment. Pemerintah dengan kebijakannya mempengaruhi kelangsungan

hidup perusahaan/industri. Dengan dibukanya arus globalisasi, banyak

produk import yang mempunyai harga pokok jauh lebih murah tidak bisa

disaingi oleh produk domestik.

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

42

3. Perumusan Strategi Pemasaran

a. Analisis Matriks IFE dan EFE

Analisis matriks IFE dan EFE dilakukan terhadap lingkungan internal

dan eksternal perusahaan, sehingga diperoleh faktor-faktor kunci yang

termasuk ke dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamannya. Skor

yang diperoleh dari matriks ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki serta

menunjukkan kemampuan dalam meraih peluang dan mengatasi ancaman

eksternalnya.

1) Matriks IFE

Faktor yang menjadi kekuatan utama Jaya Printing Garment

adalah tenaga kerja dengan bobot sebesar 0,139 dan rating 4,000 sehingga

diperoleh skor 0,556. Selain itu, faktor kekuatan lain yang dapat

dimanfaatkan perusahaan adalah mutu produk (0,500), ketersediaan bahan

baku (0,472), loyalitas karyawan (0,444), dan pengalaman berusaha

(0,292). Kelemahan utama adalah tenaga pemasaran dengan bobot

sebesar 0,097 dan rating 1,000 sehingga diperoleh skor 0,097. Secara

lebih rinci hasil perhitungan faktor strategi internal dapat dilihat pada

Tabel 6.

Tabel 6. Matriks IFE Jaya Printing Garment

FAKTOR INTERNAL Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(axb)

A. Tenaga kerja 0,139 4,000 0,556

B. Mutu produk 0,125 4,000 0,500

C. Fasilitas penunjang 0,097 3,000 0,292

D. Loyalitas karyawan 0,111 4,000 0,444

E. Ketersediaan bahan baku 0,118 4,000 0,472

F. Perusahaan keluarga 0,104 2,000 0,208

G. Tenaga marketing 0,097 1,000 0,097

H. Modal usaha 0,111 2,000 0,222

I. Promosi 0,097 1,000 0,097

TOTAL 1,000 2,889

Page 19: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

43

Dari hasil analisis perhitungan faktor-faktor internal didapatkan

total skor sebesar 2,889, nilai ini berada di atas rata-rata sebesar 2,50,

menunjukkan posisi internal perusahaan cukup kuat, dimana perusahaan

memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan

mengantisipasi kelemahan internal.

2) Matriks EFE

Kemajuan teknologi merupakan peluang utama Jaya Printing

Garment dengan bobot 0,117 dan rating 4,000 sehingga diperoleh skor

sebesar 0,467. Sementara itu, faktor yang menjadi ancaman utama

perusahaan adalah kebijakan pemerintah dengan bobot 0,078 dan rating

1,000 sehingga diperoleh skor 0,078 (Tabel 7).

Tabel 7. Matriks EFE Jaya Printing Garment

FAKTOR EKSTERNAL Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(axb)

A. Kapasitas produksi 0,106 4,000 0,422

B. Pangsa pasar 0,106 4,000 0,422

C. Kemajuan teknologi 0,117 4,000 0,467

D. Demokrafi dan social 0,078 4,000 0,311

E. Diversifikasi produk 0,100 3,000 0,300

F. Keberadaan perusahaan sejenis 0,111 1,000 0,111

G. Daya tawar menawar 0,117 1,000 0,117

H. Perusahaan pendatang baru 0,094 1,000 0,094

I. Kondisi ekonomi dan politik 0,094 2,000 0,189

J. Kebijakan pemerintah 0,078 1,000 0,078

TOTAL 1,000 2,511

Dari hasil analisis perhitungan faktor strategi eksternal didapatkan total

skor sebesar 2,511. Nilai ini berada di atas rata-rata sebesar 2,50, ini

berarti menunjukkan bahwa perusahaan memiliki strategi efektif yang

dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman/pengaruh

negatif dari lingkungan eksternalnya.

b. Analisis Matriks IE

Penentuan posisi strategi perusahaan dalam matriks IE didasarkan pada

hasil total nilai matriks IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai

Page 20: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

44

matriks EFE pada sumbu y (David, 2006). Total nilai matriks IFE sebesar

2,889 dan nilai matriks EFE sebesar 2,511. Dengan demikian posisi

perusahaan terletak pada sel V. Strategi yang sesuai untuk diterapkan pada sel

ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil identifikasi dari

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan serta posisi

persaingannya yang berada pada sel V, selanjutnya akan digunakan untuk

merumuskan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Posisi

perusahaan berdasarkan matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6.

Tota

l S

kor

Fak

tor

Str

ateg

i E

kst

ernal

Total Skor Faktor Strategi Internal

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0

Tinggi I II III

Menengah IV V VI

Rendah VII VIII IX

Gambar 6. Matriks IE Jaya Printing Garment

c. Analisis Matriks SWOT

Pengembangan strategi pada matriks ini dilakukan sesuai hasil

matriks IE, dimana posisi perusahaan terletak pada kuadran V. Pencocokan

faktor strategi internal dan eksternal dilakukan dalam lingkup strategi

penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE, EFE dan IE, maka dapat

disusun matriks SWOT yang akan menghasilkan empat tipe strategi yang

dapat dilakukan, yaitu strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Hasil analisis

SWOT dapat dilihat pada Tabel 8.

3,0

2,0

1,0

1,0

Page 21: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

45

Tabel 8. Matriks SWOT Jaya Printing Garment

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Tenaga kerja

2. Mutu produk

3. Pengalaman berusaha

4. Loyalitas karyawan

5. Ketersediaan bahan

baku

Kelemahan (W)

1. Manajemen bersifat

kekeluargaan

2. Tenaga pemasaran

3. Modal usaha

4. Promosi

Peluang (O)

1. Kapasitas produksi

2. Pangsa pasar

3. Kemajuan teknologi

4. Demografi dan sosial

5. Diversifikasi produk

Strategi S-O

- Menjaga hubungan

dengan pelanggan dan

pemasok (S1,S3,S5;

O2,O4,O5)

- Menjaga kualitas

produk (S1,S2,S5;

O1,O2,O3)

Strategi W-O

- Memaksimalkan

kapasitas produksi

yang masing ada

(W1,W3;

O1,O2,O3,O5)

- Peningkatan kegiatan

promosi (W2,W4;

O2,05)

Ancaman (T)

1. Keberadaan

perusahaan sejenis

2. Daya tawar menawar

3. Perusahaan pendatang

baru

4. Kondisi ekonomi dan

politik

5. Kebijakan pemerintah

Strategi S-T

- Meningkatkan

kreativitas dalam

menciptakan desain

produk yang baru

(S1,S2,S3;T1,T3)

- Memberikan harga

yang bersaing (S2,S5;

T1,T2,T3)

Strategi W-T

Memberikan kemudahan

pembayaran bagi pelanggan

yang mempunyai sejarah

pembayaran yang baik

(W1,W3; T4,T5)

Strategi Kekuatan-Peluang (SO)

1. Menjaga hubungan dengan pelanggan dan pemasok (S1,S3,S5;

O2,O4,O5)

Kondisi pasar yang semakin kompetitif saat ini, untuk mencari

keuntungan kompetitif tidak hanya dengan memperluas pengembangan

usaha, menjaga bagi kelangsungan hidup perusahaan lebih penting.

Komunikasi yang baik dan tidak membuat catatan hitam sangat penting

dalam menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan stakeholder.

Selain itu, sistem pembayaran tepat waktu adalah kunci menjaga

hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga keberlanjutan pasokan

bahan baku agar terjamin ketersediaan pasokan barang dan jasa yang

dibutuhkan untuk kelancaran operasi perusahaan.

Page 22: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

46

Memberikan perlakuan istimewa terhadap seluruh pelanggan, serta

bersikap jujur dan adil dalam menjalankan transaksi jual-beli, merupakan

nilai tambah yang dapat dilakukan untuk menjaga loyalitas pelanggan.

Dengan terciptanya hubungan yang harmonis dengan para pelanggan,

memungkinkan menarik konsumen lain untuk menjadi mitra bisnis.

2. Menjaga kualitas produk (S1,S2,S5; O1,O2,O3)

Hasil pengamatan di lapangan, daya saing produk Jaya Printing

Garment cukup baik dibanding perusahaan sejenis karena produk yang

dihasilkan terlihat sudah berada di hampir setiap toko/departemen store

yang ada di kota-kota besar. Dengan pengalaman usaha dan memaksimal-

kan sumber daya yang dimiliki, baik tenaga kerja maupun ketersediaan

bahan baku, serta dukungan teknologi yang semakin canggih dapat

dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan mutu produk dalam rangka

peningkatan daya saing.

Strategi Kelemahan-Peluang (WO)

1. Memaksimalkan kapasitas produksi yang masing ada (W3; O1,O2,

O3,O5)

Dengan dukung teknologi yang semakin modern, memungkinkan

perusahaann dapat meningkatkan kapasitas produksinya, karena saat ini

kapasitas produksi yang dihasilkan sekitar 90%. Namun demikian,

peningkatan produksi harus tetap menjaga mutu produk dan sesuai

spesifikasi yang diharapkan konsumen, berbeda dengan produk

pesaingnya.

2. Peningkatan kegiatan promosi (W2,W4; O2,05)

Peningkatan mutu produk sesuai spesifikasi yang diminta, serta

variasi produk, dapat menjadi sarana promosi yang efektif dalam

mengenalkan produk di pasaran. Untuk mengantisipasi persaingan dengan

pemain lama maupun baru, peningkatan kegiatan promosi merupakan

suatu keharusan agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan dan

produk tetap eksis di pasaran.

Page 23: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan · Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di ... batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan,

47

Strategi Kekuatan-Peluang (WO)

1. Meningkatkan kreativitas dalam menciptakan desain produk yang baru

(S1,S2,S3; T1,T3)

Kekuatan dalam hal tenaga kerja dimiliki, kualitas produk dan

didukung pengalaman berusaha, memungkinkan perusahaan Jaya Printing

Garment melakukan inovasi baru dan berkreativitas dalam menciptakan

desain produk baru. Pengembangan produk juga dalam rangka

memperpanjang daur hidup produk, agar produk dapat terus diterima

konsumen.

2. Memberikan harga yang bersaing (S2,S5; T1,T2,T3)

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam

bidang yang sama, persaingan penetapan harga jual menjadi semakin

ketat. Penetapan harga jual produk di pasaran, walaupun dengan sedikit

perbedaan, sangat menentukan pilihan masyarakat dalam membeli produk

di pasar. Penetapan harga yang kompetitif dan bersaing dengan para

pesaing dapat dilakukan, selain melakukan potongan harga bila pembelian

melebihi batas tertentu.

Strategi Kelemahan-Ancaman (WT)

1. Memberikan kemudahan pembayaran bagi pelanggan yang mempunyai

sejarah pembayaran yang baik (W1,W3; T4,T5)

Konsumen merupakan aset berharga yang harus dijaga dan

dipertahankan. Dengan semakin banyakya perusahaan sejenis yang

bermunculan menyebabkan posisi tawar konsumen semakin kuat.

Kekuatan bersaing pembeli bisa bergerak dari posisi lemah sampai kuat.

Untuk itu perlu dilakukan tindakan antisipasi untuk menjaga agar

konsumen tetap loyal, diantaranya dengan memberikan kemudahan bagi

pelanggan yang dinilai memiliki catatan yang baik dalam bertransaksi.