iv hasil dan pembahasan 4.1 keadaan umum...
TRANSCRIPT
24
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Perusahaan
Peternakan kalkun di Provinsi Lampung dikembangkan oleh Pusat
Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Mitra Alam bertempat di Desa
Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Menurut
catatan situs resmi Kabupaten Pringsewu, daerah ini mempunyai rata-rata curah
hujan berkisar 161,8 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 13,1 hari/bulan.
Rata-rata temperatur suhu berkisar antara 22,90C-32,40C dan kisaran rata-rata
kelembaban relatifnya antara 56,8%-93,1%.
P4S ini berdiri sejak tahun 1998 dan kini diketuai oleh Ir. Bambang
Cahyo Murad. Bermodalkan dua pasang kalkun yang diperoleh dari ternak
masyarakat sekitar, kini P4S mampu menghasilkan kalkun 100-150 ekor per
minggu. Berat kalkun jantan mampu mencapai 5-7 kg, sedangkan kalkun betina
mencapai 3-4 kg. Jenis kalkun yang dikembangkan antara lain, jenis
Naragansett, Black Spanish, Bronze, Royal Palm, White Holand dan Bourbound
Red. Pada saat bulan Febuari 2015 tercatat total populasi kalkun mencapai
kurang lebih 600 ekor dengan kalkun betina dewasa atau indukan sebanyak 50
ekor dan kalkun pejantan dewasa sebanyak 15 ekor.
Budidaya kalkun dilakukan dengan prinsip organik yaitu,
meminimalkan penggunaan bahan kimia sintetis dan menggunakan konsentrat
organik sebagai pakan. Penggunaan ramuan obat-obatan alami seperti jamu
juga digunakan untuk mencegah serangan penyakit pada kalkun. Panen kalkun
dilakukan secara berkesinambungan. Dalam sekali panen, petermakan Kalkun
25
Mitra Alam dapat menghasilkan 100 –150 ekor per minggu. Umur panen kalkun
sekitar 5 – 7 bulan. Selain dipanen dalam bentuk karkas atau daging segar,
kalkun juga dapat diolah menjadi beberapa olahan yang siap saji seperti Kalkun
guling/panggang, steak kalkun, sate, gorengan tepung, tempura, sup kalkun,
gulai, soto, rendang, opor, bakso, nugget dan nasi goreng kalkun. Pemasaran
kalkun sendiri sudah menyebar ke beberapa provinsi di luar Lampung seperti:
Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, khususnya untuk
restoran, hotel, catering dan supermarket.
4.2 Manajemen Pemeliharaan
Pada peternakan Kalkun Mitra Alam, pemeliharaan kalkun dewasa
menggunakan kandang sistem panggung yang dilengkapi dengan ranch disetiap
petaknya. Setiap petak diisi oleh jantan 1 ekor dan betina 3-4 ekor yang berarti
sex rationya 1:3 atau 1:4. Kalkun mulai dikawinkan umur 7 bulan pada betina
dan jantan dapat mengawini pada umur sekitar 7-8 bulan.
Pemberian pakan/ransum pada kalkun dewasa di peternakan Kalkun
Mitra Alam dilakukan 2 kali pemberian ransum dan 1 kali pemberian hijauan
setiap hari. Pemberian ransum diberikan setiap pagi dan sore hari masing-masing
sebanyak 100-125 gram/ekor, khusus siang hari diberikan hijauan, EM4, dan
Vitamin. Hijauan yang diberikan terdiri atas daun singkong, daun pisang, dan
daun sambiloto yang telah dipotong-potong dan dicampur dengan vitamin.
Menurut Prayitno dan Murad (2009) khusus untuk hijauan daun lebih baik
diberikan pada siang hari, karena berpengaruh positif dalam mengurangi
dehidrasi tubuh kalkun.
26
4.3 Sifat Kualitatif pada Kalkun
4.3.1 Warna keseluruhan
Proporsi warna bulu keseluruhan kalkun jantan dan betina di lokasi
penelitian ditampilkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Sifat Kualitatif Warna Bulu Keseluruhan Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
Betina
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Coklat 3 6 42.84 25.00 29.03
2 Hitam 2 8 28.56 33.33 32.26
3 Coklat-Hitam
-Putih 1 5 14.3 20.84 19.35
4 Putih _ 2 _ 8.33 6.45
5 Hitam Coklat 1 3 14.3 12.5 12.91
31 7 24 100 100 100
Tabel 3 menunjukkan bahwa warna bulu keseluruhan kalkun yang
teridentifikasi di peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna coklat, hitam,
coklat hitam putih, dan hitam coklat. Frekuensi total warna hitam sebesar
32.26%, warna coklat 29.03%, warna coklat hitam putih 19.35%, warna hitam
coklat 12.91%, dan warna putih 6.45%. Warna hitam lebih dominan (33.33%)
dibandingkan dengan warna coklat (25%), warna coklat hitam putih (20.83%),
warna hitam coklat (12.5%) dan warna putih (8.33%) pada kalkun betina.
Kalkun jantan didominasi warna coklat (42.84%) dibandingkan warna hitam
(28.56%), warna coklat hitam putih (14.3%) dan coklat hitam (14.3%).
27
Gambar 1. Warna keseluruhan kalkun jantan
Warna Coklat
Warna Hitam
Warna Hitam Coklat Putih
Warna Hitam Coklat
Warna Coklat
Warna Hitam
28
Gambar 2. Warna keseluruhan kalkun betina
Berdasarkan variasi warna bulu keseluruhan yang timbul
mengindikasikan bahwa kalkun yang dipelihara di peternakan Kalkun Mitra
Alam terdiri atas berbagai jenis. Namun demikian, kalkun yang memiliki warna
bulu keseluruhan hitam paling dominan. Apabila mengacu kepada The
American Standard Perfection (American Poultry Association, 1910), kalkun ini
termasuk jenis Black Spanish.
Pola warna bulu pada unggas merupakan salah satu faktor utama yang
menentukan proses identifikasi, selain itu bentuk dan ukuran tubuh, bentuk
jengger (comb) serta warna cakar (May, 1971). Warna bulu terkait dengan
Warna Hitam Coklat Putih
Warna Putih
Warna hitam coklat
29
pigmen melanin yang terbagi menjadi dua tipe, yaitu eumelanin yang
membentuk warna hitam dan biru pada bulu, dan pheomelanin yang membentuk
warna merah-cokelat, salmon, dan kuning tua (Brumbaugh dan Moore, 1968).
4.3.2 Warna Bulu Dada
Proporsi warna bulu dada kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Sifat Kualitatif Warna Bulu Dada Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
Betina
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Hitam putih 2 8 28.58 33.33 32.26
2 Putih _ 10 _ 41.67 32.26
3 Coklat 3 6 42.86 25 29.02
4 Hitam 1 _ 14.28 _ 3.23
5 Hitam
coklat putih 1 _ 14.28 _ 3.23
31 7 24 100 100 100
Tabel 4 menunjukkan bahwa warna bulu dada kalkun yang
teridentifikasi di peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna Hitam putih,
putih, coklat, hitam, dan hitam coklat putih. Frekuensi total warna putih sebesar
32.26%, warna putih 32.26%, warna coklat 29.02%, warna hitam 3.23%, dan
warna hitam coklat putih 3.23%. Warna putih lebih dominan (41.67%)
dibandingkan dengan warna hitam putih (33.33%) dan warna coklat (25%) pada
kalkun betina. Kalkun jantan didominasi warna coklat (42.86%) dibandingkan
30
dengan warna hitam putih (28.58%), warna hitam (14.28%), dan warna hitam
coklat putih (14.28%).
Gambar 3. Warna bulu dada kalkun jantan
Warna Hitam Putih
Warna coklat
Warna Hitam
Warna Hitam coklat putih
31
Gambar 4. Warna bulu dada kalkun betina
Kemunculan warna bulu dada hitam-putih, putih, dan coklat relatif
sama besarnya, sehingga warna bulu dada dapat menunjukkan warna
kesuluruhan pada kalkun tersebut. Apabila mengacu kepada How To Raise
Heritage Turkeys On Pasture (Hawes, 2007) warna bulu dada coklat merupakan
kalkun Bourbon Red.
Warna Hitam putih
Warna putih
Warna coklat
32
4.3.3 Warna Bulu Ekor
. Proporsi warna bulu ekor kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Sifat Kualitatif Warna Bulu Ekor Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
Betina
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Coklat 3 6 42.86 25 29.03
2 Hitam Putih 2 8 28.56 33.33 32.26
3 Hitam coklat 1 3 14.29 12.5 12.9
5 Putih _ 2 _ 8.33 6.45
6 Coklat hitam
putih 1 5 14.29 20.83 19.35
31 7 24 100 100 100
Tabel 5 menunjukkan bahwa warna bulu ekor kalkun yang
teridentifikasi di peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna coklat, hitam
putih, hitam coklat, coklat putih, putih, dan coklat-hitam-putih. Frekuensi total
warna hitam putih sebesar 32.26%, warna coklat 29.03%, warna coklat hitam
putih 19.35, warna hitam coklat 12.9%, dan warna putih 6.45%. Warna hitam-
putih lebih dominan (33.33%) dibandingkan warna coklat-hitam-putih (20.83%),
warna coklat (16.67%), warna hitam coklat (12.5%), dan warna putih (8.33%)
pada kalkun betina. Warna bulu ekor pada kalkun jantan didominasi warna
coklat (42.86%) dibandingkan warna hitam putih (28.56%), warna hitam coklat
(14.29%), dan warna coklat hitam putih (14.29%).
33
Gambar 5. Warna bulu ekor kalkun jantan
Warna Coklat Warna Hitam Putih
Warna Hitam Coklat
Warna Coklat Hitam Putih
Warna Coklat
Warna Hitam Putih
34
Gambar 6. Warna bulu ekor kalkun betina
Berdasarkan variasi warna bulu ekor yang timbul mengindikasikan
bahwa kalkun yang dipelihara di peternakan Kalkun Mitra Alam terdiri atas
berbagai jenis. Namun demikian, kalkun yang memiliki warna bulu ekor hitam
putih paling dominan. Apabila mengacu kepada The American Standard
Perfection (American Poultry Association, 1910), kalkun ini termasuk jenis
Black Spanish.
Warna Putih
Warna Hitam Coklat Putih
Warna Hitam Coklat
35
4.3.4 Warna Bulu Punggung
Proporsi warna bulu punggung kalkun jantan dan betina di lokasi
penelitian ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Sifat Kualitatif Warna Bulu Punggung Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
Betina
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Coklat 3 6 42.85 25 29.03
2 Hitam 3 11 42.85 45.83 45.16
3 Coklat
hitam putih 1 5 14.28 20.83 19.35
4 Putih _ 2 _ 8.33 6.45
31 7 24 100 100 100
Tabel 6 menunjukkan bahwa warna bulu punggung kalkun yang
teridentifikasi di peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna coklat, hitam,
coklat-hitam-putih, dan putih. Frekuensi total warna coklat sebesar 29.03%,
warna hitam 25.16%, warna coklat hitam putih 19.35%, dan warna putih 6.45%.
Warna hitam lebih dominan (45.83%) dibandingkan warna coklat (25%), warna
coklat hitam putih (20.83%), dan warna putih (8.33%) pada kalkun betina.
Kalkun jantan didominasi warna coklat (42.85%) dan hitam (42.85%)
dibandingkan warna coklat hitam putih (14.28%).
36
Gambar 7. Warna bulu punggung kalkun jantan
Warna Coklat
Warna Hitam
Warna Hitam Coklat Putih
Warna Coklat
Warna Hitam
37
Gambar 8. Warna bulu punggung kalkun betina
Berdasarkan variasi warna bulu punggung yang timbul
mengindikasikan bahwa kalkun yang dipelihara di peternakan Kalkun Mitra
Alam terdiri atas berbagai jenis. Bulu punggung juga dapat mengindikasikan
dari warna keseluruhan kalkun tersebut. Kalkun yang memiliki warna bulu
punggung hitam paling dominan. Apabila mengacu kepada How To Raise
Heritage Turkeys On Pasture (Hawes, 2007), kalkun ini termasuk jenis Black
Spanish.
Warna Hitam Coklat Putih
Warna Putih
38
4.3.5 Warna Bulu Sayap
Proporsi warna bulu sayap kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Sifat Kualitatif Warna Bulu Sayap Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
♂
Betina
♀
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Coklat putih 3 6 42.86 25 29.03
2 Hitam putih 2 _ 28.57 _ 6.45
3 Hitam coklat
putih 1 5 14.28 20.83 19.35
4 Hitam coklat 1 3 14.28 12.5 12.90
5 Hitam _ 8 _ 33.33 25.81
6 Putih _ 2 _ 8.33 6.45
31 7 24 100 100 100
Tabel 7 menunjukkan bahwa warna bulu sayap kalkun yang
teridentifikasi di peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna coklat putih,
hitam putih, coklat hitam putih, hitam coklat, hitam, dan putih. Frekuensi total
warna coklat putih sebesar 29.03%, warna hitam 25.81%, warna coklat hitam
putih 19.35%, warna hitam coklat 12.90%, warna hitam putih 6.45%, dan warna
putih 6.45%.
39
Gambar 9. Warna sayap kalkun jantan
Warna Coklat Putih
Warna Hitam Putih
Warna Hitam Coklat Putih
Warna Hitam Coklat
Warna Coklat Putih
Warna Hitam Coklat Putih
40
Gambar 10. Warna sayap kalkun betina
Warna hitam lebih dominan (33.33%) dibandingkan warna coklat putih
(25%), warna coklat-hitam-putih (20.83%), warna hitam coklat (12.5%), warna
putih (8.33%) pada kalkun betina. Kalkun jantan didominasi warna coklat putih
(42.86%) dibandingkan warna hitam putih (28.57%), warna coklat hitam putih
(14.28%), dan warna hitam coklat (14.28%).
Berdasarkan variasi warna bulu sayap yang timbul mengindikasikan
bahwa kalkun yang dipelihara di peternakan Kalkun Mitra Alam terdiri atas
berbagai jenis. Warna sayap dapat mengindikasikan dari warna keseluruhan
kalkun tersebut. Apabila mengacu kepada How To Raise Heritage Turkeys On
Warna Hitam Coklat
Warna Hitam
Warna Putih
41
Pasture (Hawes, 2007), kalkun yang memiliki sayap warna putih kalkun ini
termasuk jenis Broad Breasted White.
4.3.6 Warna Bulu Paha
Proporsi warna bulu paha kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 8.
Tabel 8. Sifat Kualitatif Warna Bulu Paha Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
♂
Betina
♀
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Putih 7 17 100 70.83 77.42
2 Hitam putih _ 7 _ 29.17 22.58
31 7 24 100 100 100
Tabel 8 menunjukkan bahwa warna bulu paha kalkun yang teridentifikasi
di peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna putih dan hitam putih. Frekuensi
total warna putih sebesar 77.42% dan warna hitam putih 22.58%. Warna bulu
paha pada kalkun jantan didominasi warna putih (100%), sedangkan pada kalun
betina warna bulu paha didominasi warna putih (70.83%) dibandingkan warna
hitam putih (29.17%).
42
Gambar 11. Warna bulu paha kalkun
4.3.7 Warna Paruh
Proporsi warna paruh kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 9.
Tabel 9. Sifat Kualitatif Warna Paruh Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
♂
Betina
♀
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Kuning 31 7 24 100 100 100
Tabel 9 menunjukkan bahwa warna paruh kalkun yang teridentifikasi di
peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna kuning (100%) baik pada kalkun
jantan dan kalkun betina.
Warna Putih
Warna Putih
43
Gambar 12. Warna paruh kalkun
Warna paruh pada unggas berwarna kuning disebabkan oleh pigmen
karoten (lipokrom) yang terdapat pada epidermis, tetapi tidak ada pigmen
melanin (Yuwanta, 2004).
4.3.8 Warna Kepala
Proporsi warna kepala kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 10.
Tabel 10. Sifat Kualitatif Warna Kepala Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
Betina
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Merah 7 24 100 100 100
31 7 24 100 100 100
Tabel 10 menunjukan bahwa warna kepala kalkun yang teridentifikasi
di peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah. Warna kepala pada
kalkun jantan dan betina memiliki warna merah (100%).
Paruh Jantan
Paruh Betina
44
Gambar 13. Warna kepala kalkun
4.3.9 Warna Mata
Proporsi warna mata kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Sifat Kualitatif Warna Mata Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
♂
Betina
♀
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Hitam 31 7 24 100 100 100
Tabel 11 menunjukkan bahwa warna mata kalkun yang teridentifikasi di
peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna hitam (100%) baik pada kalkun
jandan dan kalkun betina.
Kepala Jantan
Kepala Betina
45
Gambar 14. Warna mata kalkun
Semua unggas kecuali golongan albino mempunyai warna mata hitam
pada saat menetas. Warna mata sesungguhnya belum dapat dilihat sampai
dewasa kelamin ketika pigmen melanin dan karoten diekspresikan secara penuh
(Crawford, 1990).
4.3.10 Warna Shank
Proporsi warna Shank kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 12.
Tabel 12. Sifat Kualitatif Warna Shank Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
♂
Betina
♀
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Kuning 31 7 24 100 100 100
Tabel 11 menunjukkan bahwa warna shank kalkun yang teridentifikasi di
peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna kuning (100%) baik pada kalkun
jandan dan kalkun betina.
Warna Mata
46
Gambar 15. Warna shank kalkun
Warna kuning shank pada unggas disebabkan oleh sentofil dari tumbuhan
yang dikonsumsi oleh unggas tersebut. Warna kuning pada shank dipengaruhi
juga oleh melanin yang menyebabkan warna hitam pada shank (Kuswari, 2002).
Perubahan warna shank kuning pada unggas betina dapat digunakan untuk
memperkirakan tingkat produksi telur yang akan dihasilkan. Pigmen lipokrom
yang terdapat pada shank sama dengan pigmen kuning yang terdapat pada telur,
sehingga warna shank dapat dijadikan indikasi tingkat produksi telur seekor
ayam. Faktor tersebut (warna kuning pada shank) bisa digunakan dalam proses
pengafkiran ayam petelur (Jull, 1951).
Warna Shank
47
4.3.11 Warna Crauncles
Proporsi warna Crauncles kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Sifat Kualitatif Warna Crauncles Kalkun
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
♂
Betina
♀
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Merah 31 7 24 100 100 100
Tabel 12 menunjukkan bahwa warna crauncles kalkun yang teridentifikasi
di peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah (100%) baik pada kalkun
jandan dan kalkun betina.
Gambar 16. Warna crauncles kalkun
Warna Crauncles
48
4.3.12 Warna Snood
Proporsi warna Snood kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 14.
Tabel 14. Sifat Kualitatif Warna Snood Kalkun Jantan dan Betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
♂
Betina
♀
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Merah 31 7 15 100 62.5% 70.97%
Tabel 13 menunjukkan bahwa warna snood kalkun yang teridentifikasi di
peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah. Frekuensi total warna merah
sebesar 70.96%. Pada kalkun jantan warna didominasi oleh warna merah (100%),
sedangkan pada kalkun betina didominasi warna merah (62.25%).
Gambar 17. Warna snood kalkun
Pada gambar 17 bagian kiri warna snood pada kalkun memiliki warna
merah, namun pada gambar 17 kanan kalkun betina tidak memiliki snood. Pada
kalkun betina dari jumlah populasi 24 yang memiliki snood sebanyak 15 ekor, hal
Snood jantan
Snood Betina
49
ini dikarenakan adanya sifat kanibalisme didalam kandang sehingga mengganggu
pertumbuhan snood pada kalkun betina. Disamping itu snood dapat diindikasikan
untuk membedakan antara kalkun jantan dan betina. Kalkun jantan memiliki
snood panjang yang tumbuh dari kepala sampai ke paruh sedangkan kalkun betina
relatif meiliki snood yang lebih kecil.
4.3.13 Warna Pial
Proporsi warna pial kalkun jantan dan betina di lokasi penelitian
ditampilkan pada Tabel 15.
Tabel 15. Sifat Kualitatif Warna Pial Kalkun Jantan dan betina
No Sifat
Kualitatif N
Jantan
♂
Betina
♀
Frekuensi
Relatif
Jantan
(%)
Frekuensi
Relatif
Betina
(%)
Frekuensi
Relatif
Total
(%)
1 Merah 31 7 24 100 100 100
Tabel 14 menunjukkan bahwa warna pial kalkun yang teridentifikasi di
peternakan Kalkun Mitra Alam adalah warna merah (100%) baik pada kalkun
jandan dan kalkun betina.
Gambar 18. Warna pial kalkun
Warna Pial
50
Jengger, pial (wattle), dan cuping (earlobe) merupakan perkembangan
dari dermis yang tertutup oleh lapisan epidermis. Jengger juga merupakan
bagian tubuh unggas yang membedakannya dengan bangsa burung yang lain
(Jull, 1951). Adanya warna hitam dan merah pada pial disebabkan oleh
pembuluh pembuluh darah pada epidermis (Frandson, 1992).