issue 04 - may/june 18...followers on instagram ;) art is not free. most artist do it for a living,...
TRANSCRIPT
ISSUE 04 - MAY/JUNE 18
3
CANGGU FOR FREE !
Yes, sometime you don’t need to spend much money to indulge yourself… This magazine is FREE, and we are very happy about it ! If you are lucky enough, you maybe even got the chance to grab our FREE map and FREE stickers that we are giving away on regular basis.
In Canggu you can also get some FREE Tattoos if you buy a drink or some Mexican food. If you choose your nights out carefully you might get some FREE beers or FREE glasses of wine now and then at selected venues.
In a lot of locations you can also enjoy FREE music, FREE art, FREE performances… The only thing that is costing a lot of money in Canggu right now seem to be the price of land and property, which is pretty ironic for a place offering so much entertainment for free.
In this edition, we present you a couple of talented artists and we would like to point out that art is NOT FREE ! We got so many requests from businesses asking us if we know any artists that would agree to paint art on their wall for FREE in exchange of “visibility” or even “fame” on social networks (which is kind of a joke when your new guesthouse or restaurant got 250 followers on Instagram ;)Art is not free. Most artist do it for a living, not only for passion. Visibility doesn’t pay the bills, keep it in mind and support ALL THE ARTISTS !
Konektion Team
CANGGU GRATIS UNTUK SEMUA !
Selamat datang di edisi a, terkadang Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk memanjakan diri. Majalah ini GRATIS, dan kami sangat senang karenanya! Jika Anda cukup beruntung, Anda mungkin bahkan mendapat kesempatan untuk mengambil peta GRATIS dan stiker GRATIS yang kami berikan secara rutin.
Di Canggu Anda juga bisa mendapatkan tattoo GRATIS jika Anda membeli minuman atau makanan Meksiko. Jika Anda memilih malam hari untuk bersenang-senang maka berhati-hatilah sebab Anda mungkin akan mendapatkan beberapa bir GRATIS di tempat-tempat yang tertentum Di banyak lokasi Anda juga dapat menikmati musik GRATIS, seni GRATIS, pertunjukan GRATIS ... Satu-satunya hal yang menghabiskan banyak uang di Canggu sekarang tampaknya menjadi harga tanah dan properti, yang cukup ironis untuk tempat yang menawarkan begitu banyak hiburan gratis.
Dalam edisi ini, kami menghadirkan beberapa seniman berbakat dan kami ingin menunjukkan bahwa seni TIDAKLAH GRATIS! Kami mendapat begitu banyak permintaan dari tempat bisnis yang meminta kami mengenalkan artis yang akan setuju untuk melukis di dinding mereka secara GRATIS dengan imbalan «visibilitas» atau bahkan «ketenaran» di jejaring sosial (yang merupakan lelucon ketika trmpat baru atau restoran Anda baru mendapat 250 pengikut di Instagram;) Seni tidak gratis. Kebanyakan seniman melakukannya untuk mencari nafkah, bukan hanya untuk gairah. Visibilitas tidak membayar tagihan, ingatlah dan dukung SEMUA SENIMAN!
Tim Konektion.
SHOPPING34
Cover by Guimpied Clémence IG @lemon_voyage
SMALL TALK30
ON THE STREET46
ISSUE 04MAY/JUNE 18
RIK LEE08
BRESCIA BERCANE38
BALI FACT(UN)FREQUENT FLYER
20
2000 copies
Printed byLendis CiptaMedia Jaya
Designed byLF2 Factory
Published byUD Allcaps
EVENTS50
ISSUE 04 - MAY/JUNE 18
FREE MAGAZINE
art on the beach
drawing addict
TRASHING54
event review
THIS IS CANGGU36
KONEKTION MAP52
malamadremotorcycles.comCUSTOMIZE · RENT · BUY · SERVICE · CLOTHING
8 9
RIK LEE Drawing addict !
This month KONEKTION has been sitting down with the Australian illustrator RIK LEE. We were already familiar with his beautiful and colourful tattooed girls on paper, and we were delighted to see him painting some murals near Echo Beach recently, so we wanted to know more about the Melbourne man and his art. We managed to catch up with him between two surf sessions, his second passion after drawing.
Bulan ini KONEKTION telah duduk bersama ilustrator asal Australia yaitu Rik Lee.. Kami sudah akrab dengan gambarnya yaitu gadis-gadis bertato cantik dan berwarna-warni di atas kertas, dan kami senang melihatnya melukis beberapa mural dekat Echo Beach baru-baru ini, jadi kami ingin tahu lebih banyak tentang pria Melbourne ini dan karya seninya.
10 11
KNK: How did you end up being a full time illustrator ?
RIK : Because drawing is what I love doing the most ! I attended a graphic design school in Melbourne, but my first job was kind of boring… so as soon as I was going back home I started to draw my own stuff and develop my own style.On top of that, in the early 2000’s, illustration was becoming trendy again with a lot of cool magazines (THE FACE, Harper’s Bazaar, etc) using this form of art. This period was very inspirational for me.
So I decided to built my own portfolio and send it everywhere but… #fail ! I didn’t get a job ! So I went traveling, got more inspiration, made more drawings and I started to get some freelance illustration jobs on regular basis, this is how I started to become a full time illustrator.
KNK: How did you cope with the “digital wave” that took over the world during this period ?
RIK : Yes, during this time we saw a big rise in vector development, digital image, photoshop… So it was real cool to play around with these new techniques and tools. It opened a lot of possibilities and made some part of the job easier, for exemple with digital coloring, so today I am trying to use the best of both world. But to be honest, I still love hand drawing more than anything ! So I always need to have
KNK: Bagaimana akhirnya Anda menjadi freelance illustrator?
RIK: Karena menggambar adalah hal yang paling saya suka! Saya mengambil sekolah desain grafis di Melbourne, tetapi pekerjaan pertama saya agak membosankan. Jadi begitu saya pulang ke rumah, saya mulai menggambar barang-barang saya sendiri dan mengembangkan gaya saya sendiri. Selain itu, di awal tahun 2000, ilustrasi kembali menjadi trend dengan banyak majalah keren (THE FACE, Harper’s Bazaar, dll) yang menggunakan bentuk seni ini.
Periode ini sangat menginspirasi saya. Jadi saya memutuskan untuk membangun portofolio saya sendiri dan mengirimnya ke mana-mana tetapi…gagal! Saya tidak mendapatkan pekerjaan! Jadi
saya bepergian, mendapat lebih banyak inspirasi, membuat lebih banyak gambar dan saya mulai mendapatkan pekerjaan ilustrasi freelance secara rutin, ini adalah bagaimana saya mulai menjadi fulltime illustrator.
KNK: Bagaimana Anda mengatasi «gelombang digital» yang mengambil alih dunia selama periode ini?
RIK: Ya, selama ini kami melihat peningkatan besar dalam pengembangan vektor, gambar digital, photoshop dan lain-lain. Jadi itu benar-benar keren untuk bermain-main dengan teknik dan alat baru ini. Ini membuka
banyak kemungkinan dan membuat beberapa bagian
12 13
some pen and paper with me.KONEKTION : Canggu is full of hipsters with huge beards… but we noticed that you draw mostly girls, any reason ?
RIK : I have been doing it for long time, there is no special reason except that I like to draw people more than anything. Also I found women easier to draw, they are more interesting to draw and they are always more popular than guys !
KONETKION : You are here regularly, what do you like in Canggu ?
RIK : I grew up surfing in
pekerjaan menjadi lebih mudah, sebagai contoh dengan pewarnaan digital.Tapi jujur saja, saya masih suka menggambar tangan lebih dari apapun! Jadi saya selalu harus memiliki pulpen dan kertas dengan saya.
KNK: Canggu penuh dengan hipsters berjenggot yang besar, tetapi kami melihat bahwa Anda menarik sebagian besar perempuan pada gambar Anda, ada alasan?
RIK: Saya telah melakukannya untuk waktu yang lama, tidak ada alasan khusus kecuali saya suka orang lebih dari apa pun. Juga saya
Melbourne, so Canggu is definitely a nice place to catch some good waves. And here, it’s a very good place for creativity. There is a lot of lights, lot of space, and lots of inspiration… it is a very nice environment to draw and to create. On top of that, I can have a very healthy lifestyle in Bali, which is much better than when I was spending my evening drinking with friends back home !
KNK : You started to paint some mural recently in Canggu, tell us more about it !
menemukan wanita lebih mudah untuk digambar dan mereka selalu lebih populer daripada pria!
KNK: Anda di sini secara rutin, apa yang Anda suka di Canggu?
RIK: Saya tumbuh dan berselancar di Melbourne, jadi Canggu benar-benar tempat yang pas untuk menangkap ombak yang bagus. Dan di sini, ini adalah tempat yang sangat bagus untuk kreativitas. Ada banyak sorotan, banyak ruang, dan banyak inspirasi. Itu adalah lingkungan yang sangat bagus untuk menggambar
14 15
RIK : Yes, it was new for me to paint outside and pretty fun ! Actually I got contacted by some other artists working on a project promoting #artoverhate. It’s a project that started in Israel with some graffiti artists, and in the last two years they started to invite mural artists, illustrators, etc… so when they contacted me to do a
dan berkreasi. Selain itu, saya bisa memiliki gaya hidup yang sangat sehat di Bali, yang jauh lebih baik daripada ketika saya menghabiskan malam saya minum dengan teman-teman di rumah!
KNK: Anda mulai melukis beberapa mural baru-baru ini di Canggu, beri tahu kami lebih banyak lagi!
RIK: Ya, itu baru bagi saya untuk melukis di luar ruangan dan sangat menyenangkan! Sebenarnya saya dihubungi oleh beberapa seniman lain yang bekerja pada proyek yang mempromosikan #artoverhate. Ini adalah proyek yang dimulai di Israel dengan beberapa seniman grafiti, dan dalam dua tahun terakhir mereka mulai mengundang seniman
16
chapter of the project in Indonesia I was keen to join.
We painted in Canggu, in Yogjakarta, in Kupang… we did also a lot of community works with schools and locals.
Kupang was the best part. We met a lot of people, and got an incredibly warm welcome from the local artists and politics there. They threw up a big ceremony for us and even the local police was helping us !
If you wanna keep up with RIK LEE work, check his instagram or website:www.riklee.net@rikleeillustration
mural, ilustrator, dll ... jadi ketika mereka menghubungi saya untuk melakukan satu proyek proyek di Indonesia, saya ingin sekali bergabung. Kami melukis di Canggu, di Yogjakarta, di Kupang. Kami juga melakukan banyak kerja komunitas dengan sekolah dan penduduk setempat. Kupang adalah yang terbaik. Kami bertemu banyak orang, dan mendapat sambutan yang sangat hangat dari para seniman lokal dan politik di sana. Mereka mengadakan upacara besar untuk kami dan bahkan polisi setempat membantu kami!
Jika Anda ingin mengikuti karya RIK LEE, periksa Instagram atau situs webnya:www.riklee.net@rikleeillustration
2120
Bali is a fantastic island , blessed with sacred temples, beautiful beaches, amazing landscape and… a bunch of abandoned airplanes ! Incredibly, none of these large commercial planes are located near the island’s only airport, they are all scattered in some pretty unexpected locations.
KONEKTION counted 4.5 of these abandoned planes, needless to say it’s quite a lot for a small island like Bali. Many of them have been sitting there for years and are surrounded with mystery and crazy rumors.
The most famous of them is a Boeing 737 sitting off Jalan Raya Nusa Dua near Pandawa Beach, in south Bali. We
Bali adalah pulau yang fantastis, diberkati dengan tempat-tempat suci, pantai yang indah, pemandangan yang menakjubkan dan sekumpulan pesawat yang ditinggalkan! Hebatnya, tak satu pun dari pesawat komersial besar ini terletak di bandara, mereka semua tersebar di beberapa lokasi yang cukup tak terduga. KONEKTION menghitung 4,5 dari 10 pesawat yang terlantar ini, tak perlu dikatakan lagi bahwa itu cukup banyak untuk pulau kecil seperti Bali. Banyak dari mereka telah diam di sana selama bertahun-tahun dan
(UN)FREQUENT FLYER
BALI FACT
dikelilingi oleh misteri dan desas-desus gila. Yang paling terkenal adalah Boeing 737 yang terletak di Jalan Raya Nusa Dua dekat Pantai Pandawa, di Bali selatan. Kami mencoba untuk mendekatinya tetapi penjaga keamanan berjaga 24/7 di tempat itu dan mereka tidak terlalu terbuka untuk diskusi ... jadi kami harus membayar 5000 rupiah (Ya, tidak ada nilai yang kecil di Bali;) ke pemilik
22 23
tried to get close to it but the 24/7 security guard on the spot was not super open to discussion… so we had to pay 5’000 Rp (Yes, there is no small business in Bali ;) to the nearby warung owner to be allowed to walk behind his food stall to catch a good view on this metallic giant . Rumors says that it’s Australian owner, who owns several businesses in Bali, plan to turn it into a restaurant… someday. If it does happen, we just hope that the food will be better than the one served on regular airplanes! But it doesn’t look to be ready to welcome clients anytime soon…
Another of these giant birds can be found in Jimbaran, just next to the main road going from the airport to Uluwatu. This one got his 15min of fame when the Berlin Graffiti crew 1UP painted it on both side during a fullmoon night in 2016 and shared some pictures on their social media accounts. 1UP got famous for painting trains around the world but they couldn’t find any wagons in Bali, so that plane became a natural target for them. It is sitting just next to a Dunkin Donut and the security guard is much more friendly than in Nusa Dua. Be polite and he will let you go around, even walk on top of it.
The only abandoned plane
warung didekatnya dan diijinkan untuk berjalan di belakang kios makanannya untuk mendapatkan pemandangan yang bagus dari raksasa metalik ini. Rumor mengatakan bahwa pemiliknya adalah seorang Australia, yang memiliki beberapa bisnis di Bali, dan berencana mengubahnya menjadi restoran ... suatu hari nanti. Jika itu terjadi, kami hanya berharap bahwa makanannya akan lebih baik dari yang disajikan di pesawat biasa! Tetapi tampaknya pesawat ini tidak siap untuk menyambut klien dalam waktu dekat.
Burung raksasa lainnya dapat ditemukan di Jimbaran, tepat di samping jalan utama dari bandara ke Uluwatu. Pesawat ini mendapatkan ketenaran ketika kru graffiti asal Berlin yaitu 1UP menggambarnya di kedua sisi selama malam bulan purnama pada tahun 2016 dan berbagi beberapa gambar di akun media sosial mereka. 1UP menjadi terkenal karena menggambar gerbong kereta di seluruh dunia tetapi mereka tidak dapat menemukan gerbong di Bali, sehingga pesawat itu menjadi target masuk akal. Ada satu lagi pesawat disamping Dunkin Donut dan penjaga keamanan disana jauh lebih ramah daripada di pesawat di Nusa Dua. Bersikaplah sopan dan dia akan membiarkan Anda berkeliling, bahkan berjalan di atasnya. Satu-satunya pesawat terbengkalai yang benar-benar berubah menjadi
24 25
that was actually turned into a real restaurant can be found in Gianyar, not far from the Komune Beach club. The fuselage of the decommissioned 1985-built Boeing 737-400 plane was transported to the rice fields in Keramas in mid-2016. The wings were re-attached and steel supports help give an in-flight look and its major build began, complete with a green lawn and bar for alfresco dining. After months of speedy construction and final touch-ups, it then ‘took flight’, welcoming its first diners in October the same year as the Keramas Aero Club restaurant, complete with fancy dining tables and leather seats. Some friendly “Flight attendants” will serve you some pretty good local and international food.
Regarding the 0.5 plane mentioned at the beginning of this article, we are referring to the tail of a DC-10 sitting on top of an event venue complex in Kerobokan. It is very hard to miss if you are driving in the area. It was once a trendy rooftop nightspot, but stay unused for many years until it got a second “take off” last year as GATE 88 Rooftop, hosting some quality pop up parties with some local and international DJs. We are not sure if any parties will be held there in 2018, so check social medias to make sure you
restoran sungguhan dapat ditemukan di Gianyar, tidak jauh dari klub Komune Beach. Pesawat dari pesawat Boeing 737-400 yang dibangun tahun 1985 itu dipindahkan ke sawah pada pertengahan tahun 2016. Sayap-sayap dipasang kembali dan dukungan baja membantu memberikan tampilan dalam penerbangan dan pembangunan utamanya dimulai, lengkap dengan rumput hijau dan bar untuk bersantap di tempat terbuka. Setelah berbulan-bulan konstruksi cepat dan sentuhan akhir, ia kemudian ‘terbang’, menyambut pengunjung pertama di bulan Oktober di tahun yang sama lengkap dengan meja makan mewah dan kursi kulit. Beberapa «pramugari» yang ramah akan melayani Anda dengan suguhan beberapa makanan lokal dan internasional yang cukup baik.
Mengenai sebagian pesawat yang disebutkan di awal artikel ini, kita mengacu pada ekor DC-10 yang duduk di atas kompleks tempat acara di Kerobokan. Sangat sulit untuk dilewatkan jika Anda mengemudi di daerah tersebut. Tempat ini dulunya merupakan tempat hiburan malam yang trendi, tetapi tetap tidak digunakan selama bertahun-tahun sampai akhirnya mendapat «take off» tahun lalu sebagai GATE 88 Rooftop, yang menjadi tuan rumah beberapa pesta pop up berkualitas dengan beberapa DJ lokal dan internasional. Kami tidak yakin apakah ada
don’t miss the chance to party in the sky !
And yes, as you may have noticed, we presented you only 3.5 abandoned planes, for the last one we let you do some Sherlock Holmes investigation…
Have a safe Flight !
By TraXPhotos by TraX, Gate88and Areopark
acara yang akan diadakan di sana pada tahun 2018, jadi periksa media sosial untuk memastikan Anda tidak melewatkan kesempatan untuk berpesta di langit! Dan ya, karena Anda mungkin telah memperhatikan, kami mempersembahkan hanya sedikit pesawat yang ditinggalkan, untuk yang terakhir kami mengizinkan Anda melakukan beberapa penyelidikan Sherlock Holmes.
Have a safe flight!
27
SAY IT LOUDtime to spill it
KONEKTION Magazinewant to hear your thoughts !
Desperate to see all the ricefields in Canggu being replaced by new businesses ?
Tired of swimming inan ocean of plastic everyday ?
Tired of reading bad comments on Canggu
Community FB page ?
Unhappy about the future Skygarden planned in Berawa ?
Let us know and we will publish it bold and bright in our next issue. Send it to
28
SAY IT LOUDtime to spill it
Raph (35 yo) from France wanted to SAY IT LOUD :
DIGITAL NOMAD: dijidl nō̩ mad
See also: freeloaders, influencers, self-proclaimed models and other freelance community managers.
Noun used to describe location independent people, that use technology to perform their job.
They most of the time also use (and abuse) free wifi in cafes and restaurants, thinking that buying a single cup of coffee allows them to stay as long as they want and use the aforementioned free wifi (and of course, complain when it is not fast enough).
Usually very self-entitled, the digital nomads think they deserve free food/clothes/accommodations when they reach a certain amount of followers on their social media accounts.
They are obviously in love with their own image and armed with the latest smartphone and selfie stick, ready to shoot their new Vlog episode, or take another picture of their face (doing the same facial expression of course)!
Raph (35 tahun) from France SAY IT LOUD.
DIGITAL NOMAD: dijidl nō̩ mad Lihat juga: freeloader, influencer dan manajer komunitas freelance lainnya.
Kata benda ini digunakan untuk menggambarkan orang-orang independen, yang menggunakan teknologi untuk melakukan pekerjaan mereka.
Mereka sebagian besar juga menggunakan (dan juga menyalahgunakan) wifi gratis di kafe dan restoran, berpikir bahwa membeli secangkir kopi memungkinkan mereka untuk tetap berada disitu selama yang mereka inginkan dan menggunakan wifi gratis tersebut (dan tentu saja, mereka mengeluh ketika itu tidak cukup cepat).
Pengembara digital biasanya memiliki sifat self-titled dan berpikir bahwa mereka berhak mendapatkan makanan / pakaian / akomodasi gratis ketika mereka mencapai jumlah pengikut tertentu di akun media sosial mereka.
Mereka jelas menyukai gambar mereka sendiri dan dipersenjatai dengan smartphone dan selfie stick terbaru, siap untuk merekam episode Vlog terbaru mereka, atau mengambil gambar wajah mereka yang lain (melakukan ekspresi wajah yang sama tentunya)!
SMALL TALK
30 31
2. Living here for working 3. All of bali beaches, omnia 4. Handphone, skin care, wallet 5. Endless love, emotions, just a kiss goodnight 6. Morning person 7. Warung madiun, nusa dua 8. Traffic 9. Happiness2. tinggal disini untuk bekerja 3. Semua pantai di Bali , Omnia 4. Handphone, skin care, Dompet 5. Endless love, emotions, just a kiss goodnight 6. Morning person 7. Warung Madiun, Nusa Dua 8. Macet 9. Kebahagiaan
Rizka - 25yoSecretary Indonesia
1. Name - Age – Occupation – Country 2. Living here or on holiday? . 3. You favorite place to relax? 4. 3 useful stuff you can’t seperate yourself from? 5. The song that has been in your ears for the past 3 days? 6. Morning or evening person? 7. Favorite lunch place? Where is it? 8. Hater? Time to spill it. 9. One last word?
2. Living in bali since i was born 3. Berawa beach 4. My phone,Motorbike and 1 bottle bintang 5. Social distortion - Angel Wings 6. evening person 7. Warung men koko canggu (Support local business) 8. people who waste rubbish in beach9. Live a life you will remember.2. Tinggal di Bali 3. Berawa beach 4. Handphone, motor, 1 botol bir 5. Social distortion - Angel Wings 6. Evening person 7. Warung Men Koko di Canggu. 8. Orang yang buang sampah di pantai 9. Hiduplah dalam kehidupan yang akan selalu kau ingat!
Wira - 23yoCollege Indonesia
2. From recurring weekender to island inhabitant 3. My secret beach on the Bukit 4. Sunshine, a great Spotify Playlist, Cheese & Wine 5. Clap your hands - Whilk & Misky 6. Early morning - either to wake up or go to bed 7. Sprout in Berawa - the best salads guaranteed 8. People ranting - come on guys, be happy! 9. You always have a choice2. Dari sekedar berlibur sampai tinggal disini 3. Pantai rahasia di Bukit, Jimbaran 4. Sinar matahari, Spotify, Cheese & Wine 5. Clap your hands - Whilk & Misky 6. Early morning person 7. Sprout di Berawa 8. Orang yang mengeluh 9. Kamu selalu punya kesempatan!
Lisa - 26yoMarketingAsutria
2. I have been working in Bali 7yrs 3. My secret spot to relax is at Pondok Nyoman Bagus in pantai Pererenan. Please don’t try, it’s not worth it:) 4. Coffee, Place to workout, Beach 5. Song! humm...awful balinese music 6. I’m morning person to work, evening one for serious things 7. I love to lunch at El Paso, somewhere btw Canggu to Tanah lot 8. I hate fake person, go to Hell 9.To finish...Train smarter and progress every damn day (Movementbali,com)2. Kerja di Bali 7 tahun terakhir 3. Pondok Nyoman Bagus in pantai Pererenan 4. Kopi, tempat kerja, pantai 5. Lagu Bali 6. Morning person 7. El Paso, arah Tanah Lot 8. Teman palsu 9. Berlatihlah setiap hari!
Guillaume - 34yoPhysical Educator
France
2. Live in Bali 3. Warung at Batu Bolong 4. Laptop, my GF, Internet 5. Custom bike noise 6. Evening 7. Pork satay nearby Deus 8. Traffic 9. Goodbye2. Sejak lahir 3. Warung pinggir pantai Batu Bolong 4. Laptop, my GF, Internet 5. Suara knalpot motor custom 6. Evening 7. Sate Babi depan monsieur spoon 8. Macet 9. Bye
Margarita - 29yoProgrammer Indonesia
2. Living here since 2014! 3. Sun Bed at Batu Bolong Beach 4. Laptop, handphone & motorbike 5. Hayden James - Something About You 6. Absolutely evening 7. Pondok Genyol yumm! 8. Animal abuser 9. Hottttt2. Tinggal di sini sejak 2014 3. Sun Bed di Batu Bolong 4. Laptop, handphone, motor 5. Hayden James - Something About You 6. Evening! 7. Pondok Genyol8. Penyiksa hewan 9. Panassss!
Paschalia - 23yoDigital Marketing
Indonesia
SMALL TALKI
I
SHOPPING FAVORITESFAVORITES
34 35
Allcaps Store Us And Them Store
Mahalo Store Santai Skateshop
Loosed Concept Us And Them Store
Konkrete store Snapback
photos by Cyril Saulnier
Instagram : c_reel.bali
BRESCIA BERCANEArt on The Beach
KNK: Brescia, bagaimana Anda akhirnya menciptakan beachwear di Bali?
BRESCIA: Saya telah menggambar sejak saya masih sangat muda dan saya belajar seni di Toulouse, dan sekolah mode di Paris. Saya bekerja sendiri dan saya bekerja selama beberapa tahun dengan merek-merek kecil untuk membuat cetakan dan bordir. Pada 2016, saya menyadari impian saya dan saya pergi ke India untuk bekerja untuk Manish Arora, salah satu desainer favorit saya. Selain itu, saya selalu bersemangat tentang India dan budayanya. Jadi saya pergi dengan harapan di mata saya, tetapi kehidupan sehari-hari di Delhi ternyata sangat rumit. Terlalu rumit. Setelah beberapa
38 39
KNK: Brescia, how did you end up creating beachwear in Bali?
I have been drawing since I was very young and I did Art studies in Toulouse, followed by a school of styling in Paris. I was self-employed and I worked for a few years with small brands making prints and embroidery.
In 2016, I realized my dream and I went to India to work for Manish Arora, one of my favorite designers. In addition, I have always been passionate about India and its culture. So I left with stars in my eyes, but the daily life in Delhi turned out to be very complicated. Too complicated.
After a few months I gave up, even though humanly it was a wonderful experience.
Just before leaving India, I received a proposal to work in Bali. As I wanted to continue to discover Asia, I jumped at the opportunity.
Upon my arrival in Bali, I fell in love with the Island straight after landing!
The first year was super creative and enriching. I worked with a small local brand but one day I woke up with an idea, or a dream: I wanted to start my own brand and launch my sarong collection. So I did a lot of research on the possibilities of doing business here and I partnered with Manon, my long time friend; together we launched the brand «BresciaBercane» almost two years ago with the support of our respective dads. I take care of the creative side and Manon is in charge of the business side.
We started with only seven sarongs, or pareos, but we managed to find customers very quickly and it allowed us to develop and launch the swimwear collections.
KNK: How do you work for the design process? Digitally or with paper?
I work only with paper and pencils, markers or watercolours. I also like
bulan saya menyerah, meskipun secara manusiawi itu adalah pengalaman yang luar biasa. Tepat sebelum meninggalkan India, saya menerima proposal untuk bekerja di Bali. Karena saya ingin terus menemukan Asia, saya tak mau melewatkan peluang.
Setibanya saya di Bali, saya jatuh cinta dengan pulau ini!
Tahun pertama sangat kreatif. Saya bekerja dengan merek lokal kecil tetapi suatu hari saya terbangun dengan ide, atau mimpi: Saya ingin memulai merek saya sendiri dan meluncurkan koleksi sarung saya. Jadi saya melakukan banyak penelitian tentang kemungkinan melakukan bisnis disini dan saya bermitra dengan Manon, teman lama saya; bersama-sama kami meluncurkan merek «BresciaBercane» hampir dua tahun lalu dengan dukungan ayah kami masing-masing. Saya mengurus sisi kreatif dan Manon bertanggung jawab atas sisi bisnis. Kami mulai dengan hanya tujuh sarung, atau pareos, tetapi kami berhasil menemukan pelanggan dengan sangat cepat dan itu memungkinkan kami untuk mengembangkan dan meluncurkan koleksi pakaian renang.
KNK: Bagaimana Anda bekerja untuk proses desain? Apakah secara digital atau dengan kertas?
BRESCIA: Saya hanya bekerja dengan kertas dan pensil, spidol atau cat air. Saya juga
40 41
to be involved in the printing process to ensure quality.
KNK: How is it to see people walking around wearing your art on them?It is very strange and very pleasant at the same time. It is nice that people are sensitive to my art; I can share and transmit my passion. It is a great feeling. People also seem to understand our message, our emotions. When people visit our showroom, there is always a lot of energy, people just want to touch, to exchange, it is always full of life.
KNK: You draw mostly patterns and portraits, any reason?A portrait is very alive, and we can give it even more life, especially by contrasting the gray shades of the pencils with some beautiful colors. That said, my inspirations are very eclectic: fruits, people, cultures or nature. In the end, I make a patchwork of it and I create my own universe, my own characters, with a spiritual touch.
KNK: What do you like in Canggu area ?
I think Canggu has gone too far, too fast. When I need to relax or find inspiration, I need calm space and nature. So I regularly escape to areas like Medewi or Balian
suka terlibat dalam proses pencetakan untuk memastikan kualitas yang baik.
KONEKTION: Bagaimana Anda melihat orang-orang berjalan-jalan mengenakan karya seni Anda pada diri mereka?
BRESCIA: Ini sangat aneh dan sangat menyenangkan pada saat yang bersamaan. Sangat menyenangkan bahwa orang-orang peka terhadap seni saya. Saya dapat berbagi dan mengirimkan gairah saya. Itu adalah perasaan yang luar biasa. Orang-orang juga tampaknya memahami pesan kita, emosi kita. Ketika orang mengunjungi showroom kami, selalu ada banyak energi, orang hanya ingin menyentuh, untuk bertukar pikiran, itu selalu penuh kehidupan.
KNK: Sebagian besar Anda menggambar pola dan potret, ada alasan?
BRESCIA: Sebuah potret sangatlah hidup, dan kita dapat memberikannya lebih banyak kehidupan, terutama dengan membandingkan warna antara warna pensil dengan beberapa warna yang indah. Inspirasi saya sangat eklektik: buah-buahan, orang, budaya atau bahkan alam. Pada akhirnya, saya membuat tambal sulam sana-sini dan saya menciptakan alam semesta saya sendiri, karakter saya sendiri, dengan sentuhan spiritual.
42 43
KNK: What are your projects for 2018?
On a personal level, I am going back to India for the first time in a long time to discover Rajasthan and its culture. I also want to find a new home in Bali that is more conducive for creation.At the professional level, we would like to start a new range of products for the home, with for example,
KNK: Apa yang kamu suka di daerah Canggu?
BRESCIA: Saya pikir Canggu sudah terlalu jauh, terlalu cepat. Ketika saya perlu bersantai atau mencari inspirasi, saya membutuhkan ruang dan alam yang tenang. Jadi saya secara teratur melarikan diri ke area seperti Medewi atau Balian.
KONEKTION: Apa proyek Anda untuk 2018?
BRESCIA: Pada tingkat pribadi, saya akan kembali ke India untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama untuk menemukan Rajasthan dan budayanya. Saya juga ingin mencari rumah baru di Bali yang lebih kondusif untuk berkarya. Pada tingkat profesional, kami ingin memulai berbagai produk baru untuk rumah, dengan misalnya, bantal atau tekstil dekoratif. Kami juga ingin mengembangkan showroom kami, meluncurkan toko kami sendiri dan produk untuk anak-anak. Ketika merek kami cukup besar, kami ingin mendukung kegiatan sosial dan lingkungan setempat yang penting bagi kami. Hal ini dengan cara menyumbangkan sebagian dari keuntungan kami kepada beberapa badan amal.
pillows or decorative textiles. We also want to develop our showroom, launch our own shop as well as a children’s line.
When the brand is big and mature enough we would like to be able to support local social and environmental causes that are important to us by donating a portion of our profits to some charities.
44 45
46 47ON THE STREET
PAN A
B KMIS3
KURO NEKO C
D RIK LEE
QUINT E
G BRIDGET x GINDRING
F FOLDER+
50 51
Regular events you shouldn’t miss in Canggu
EVENTS
Art & Skate at Pretty PoisonShow Your Lust at Lust & LostOpen Air Cinema at DeusLadies Night at KonkreteFullmoon beach party at Arboon
Sunset Party at The LawnLive Band at Old Mans Hot’n’Fun at KonkreteSunset Sessions at La BrisaDJ & Skate Jam at Pretty PoisonLive Graffiti Painting Allcaps Store
Live Sessions at DeusSalty Sunday at Old MansFamily Sunday at La BrisaLive bands at Gimme Shelter
Thursday
Friday
Saturday
Sunday
Dirty O’L’ Wednedsays at Old MansLive bands at Gimme Shelter
Wednesday
Recover from Sunday night, chill at the beach and get ready for the rest of the week
Monday
Tattoo & Tacos at DeusLadies Night at Lust & LostTuesday
52 53
MAp2 43
4
5
52
77
78
6
7 82
9
16
97
11
36
92
93
94
89
12
98
99 100
103
101
102
51
13
14
3087
81
33
21
74
71
72
27
69
7075
54
88
45
22
23
58
46
4818
79
19
3862
64
49
31
5080
67
2047
40
34
5773
60
61
41
26
76
39
6642
6335
37
68 84
44
24
25
83
15
C
A
DistributionPoints
On TheStreet
PANKMISS3KURO NEKORIK LEEQUINTFOLDER+BRIDGET x GRINDRING
After TasteAllcaps
Arik HomestayAvocado FactoryBali Arte Media
Bali Beat GuesthouseBali BowlsBali MMA
Bali Vibes GuesthouseBangkok Hustle
BEER & CoBerawa Beach Surf Stay
Berawa Kitchen BarBig Brother Guesthouse
Birra & PizzeBlack Sand Bar
Blackcat Mini MartBold & Bright Tattoo
Bro RestaurantBugerz
Bungalow CafeBurritos
Cadas StoreCanggu Cafe
Canggu Surf HostelCanteen
Coffee And OvenCopenhagen
Crossfit WanderlustDeli Campur Asia
DEUSDharma KitchenDim Sum House
Dirty Sanchez Barber shopDojo Coworking
DoomEcosfera Hotel
FLKLRFrii Hotel
Fusion BurritoGimme Shelter
GipsyGrandPa Kitchen
01020304050607 080910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243
ABCDE F G
90
95
1
96 65
55
56
53
853
8
10
86
59
F
B
Green Spot CafeHeadmost Barbershop
Hungry BirdsIthaka WarungJane Doe storeKoloni Tattoo
KombuchaKonkrete
Krisna BahamaLa Pan Am
La TratoriaLay Day Surfcamp
LF2 FactoryLittle Flinders
Loko storeLoosed Concept
Love AnchorLuigi Hot Pizza
Lust & LostMaïTaï
MalaMadre BikeMelon
Monggo’sMy WarungNalu Bowls
Niken WarungNude
On WaroengOpera Ristaurante
PeekabooPeloton
Petit GourmentPizza House
PomeloPremier Surf Camp
Pretty PoisonRise n ShineRiviera House
Ruko CafeS2S Crossfit
Sacred Ornaments Samadi Bali
Santai skateshopSatu Satu CafeSavage Kitchen
Shady ShackSizzle’n’wraps
Solomon BarbershopSunny Cafe
Surfside CafeThai & Co
The AppartementsThe Hide GuesthouseThe Roots Barbershop
Two TressUs & Them StoreWarung Venezuela
Warung GoutheWarung Heboh
Wazabi
44454647 48495051525354555657585960616263646566676869707172737475767778798081828384 858687888990919293949596979899100101102103
17
32
D
E
G
54 55
TRASHINGGINDRING WASTED
night at Pretty Poison
Our friends from Pretty Poison were hosting a dope Skate & Paint night with the graffiti artist GINDRING from Magelang, Java. GINDRING has been painting in the streets for more than 10 years, and has been skateboarding for even longer, so his trashy punk style was a perfect match with the Canggu Skateboard temple. This was GINDRING first solo exhibition in Bali, and we hope it won’t be the last.
Don’t miss the regular Art & Skate nights on Thursday at Pretty Poison !
Learned about street art after watching some in Video Game, started to do some Vandalism / art soon after. Been painting for more than 10 years now, also doing a lot of S8board.
56 57
Teman-teman kami dari Pretty Poison menjadi tuan rumah sebuah acara Skate & Paint bersama seniman grafiti GINDRING dari Magelang, Jawa.
GINDRING telah menggambar di jalanan selama lebih dari 10 tahun, dan telah bermain skateboard lebih lama lagi, jadi gaya trash punknya adalah kombinasi yang sempurna untuk Canggu. Ini adalah pameran solo pertama GINDRING di Bali, dan kami berharaph ini tidak akan menjadi yang terakhir!
Jangan lewatkan malam Art & Skate secara reguler pada hari Kamis di Pretty Poison.
By TraX Photos Pansaka
58 59
(IL)LEGAL NOTICE2000 copies of this FREE magazine have been printed by Lendis Cipta Media Jaya, designed by LF2 Factory
and Published by UD ALLCAPSin Canggu.
KONEKTION magazine is available in more than 60 partners locations around Canggu (and growing). Full list of distributors and e-magazine
available on
www.konektionmag.com
If you want to suggest some content, become a partner, feature in our agenda or just say hello, please feel free to get in touch
via:
We will do our best to replybefore sunset time.
Credit photos : Giumpied Clémence,
Pansaka, Brescia Bercane,Cyril Saulnier, Fabz, TraX, Rik Lee