islamic building.pdf

Upload: joseph-curtis

Post on 15-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    1/17

    41

    BAB III

    PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN

    LINGKUNGAN HIDUP DALAM ISLAM

    A. Pengertian Lingkungan Hidup Dan Peran Manusia Terhadap

    Lingkungan Hidup Dalam Islam

    Al Quran adalah sumber utamadari ajaran-ajaran agama

    Islam. Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

    tidak hanya mengandung pokok-pokok agama. Isinya mengandung

    segala sesuatu yang diperlukan bagi kepentingan hidup dan

    kehidupan manusia yang bersifat perseorangan maupunkemasyarakatan, baik berupa nilai-nilai moral dan norma-norma

    hukum yang mengatur hubungan manusia dengan sang Kholiq

    (pencipta) maupun yang mengatur manusia dengan manusia yang

    lain juga dengan sesamanya dan dengan makhluk-makhluk lain

    yang merupakan lingkungan hidupnya.

    Al Quran juga mengandung petunjuk bagi umat manusia

    kearah jalan kebajikan yang di tempuh, jika manusia menginginkan

    kebahagiaan dan jalan kejahatan yang seharusnya dihindari. Allah

    telah menegaskan firmannya dalam surat An-Nahl ayat 89 yang

    berbunyi:

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    2/17

    42

    Artinya: Dan kami turunkan kepadamu al kitab (Quran) untukmenjelaskan tiap-tiap sesuatu dan petunjuk sertarahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang

    berserah diri. 1

    Hal senada juga difirmankan oleh Allah dalam surat Al

    Anam ayat 38 yang berbunyi;

    Artinya: Tidaklah kami alpakan sesuatupun di dalam Al kitab(Quran)2

    Kajian terhadap isi Al Quran sampai sedalam-dalamnya

    akan ditemui dasar-dasar keimanan, sendi-sendi peribadatan,

    pedoman-pedoman hidup dalam pergaulan antar umat manusia,

    petunjuk-petunjuk tentang akhlak mulia, undang-undang umum,

    prinsip hukum dan pelajaran kepada manusia agar

    mempergunakan tenaga dan pikirannya untuk mengambil manfaat

    dari isi alam yang luas ini bagi kesejahteraan hidupnya.

    Ketentuan-ketentuan tersebut di atas akan dikembalikan

    kepada lingkungan hidup yang diartikan sebagai totalitas

    (keseluruhan) dari benda, daya dan kehidupan, termasuk manusia

    dan tingkahlakunya, yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan

    kesejahteraan manusia serta jasad-jasad hidup (organisme)lainnya

    yang diciptakan oleh Allah mempunyai keterkaitan hukum

    keseimbangan (equilibrium).3

    Dr. Mujiyono, dalam artikelnya Islam Dan Lingkungan

    Hidup mendefinisikan yang di maksud dengan lingkungan hidup

    1Departemen Agama,RI,Al Quran Dan Terjemahannya , Yayasan Penyelenggara

    Penterjemah Al Quran, Jakarta, 1996, hlm. 415

    2Ibid, Quran dan Terjemahan, Al Anam, Ayat 38

    3Ahmad Syadili, Quran Dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Lembaga Studi

    Filsafat Islam (LESFI), Yogyakarta, 1992, hlm. 143

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    3/17

    43

    dalam Al Quran adalah lingkungan hidup dalam arti umum yang

    meliputi lingkungan hidup semua species biotik maupun abiotik,

    bukan hanya lingkungan hidup manusia.4

    Arti lingkungan hidup dalam Islam tersebut secara umum

    dapat dipahami bahwa, Segala makhluk yang ada dalam suatu

    lingkungan hidup, satu dengan lainnya mempunyai hubungan timbal

    balik (interconected). Hubungan simbiosis (Symbiotic), dalam arti

    saling memenuhi kebutuhan satu dengan yang lainnya. Misalkan

    yang sederhana, manusia bernafas dengan mengeluarkan karbon,

    dan karbon tersebut di serap oleh tumbuh-tumbuhan, sementara

    manusia mendapatkan udara sejuk dari tumbuh-tumbuhan. Tatanan

    keseluruhan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap

    unsur lingkungan hidup yang saling mempengauhi itulah yang di

    sebut ekosistem.5

    Tatanan lingkungan hidup (ekosistem) yang diciptakan

    oleh Allah itu mempunyai hukum keseimbangan (equilibrium).

    Firman Allah dalam suat Al Shad ayat 27 yang berbunyi:

    Artinya: Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apayang ada di antara keduanya dengan sia-sia (tanpahikmah).

    6

    Pengertian dalam ekologi, memang tidak ada makhluk

    ciptaan Allah yang sia-sia diciptakan. Kehidupan makhluk, baik

    tumbuh-tumbuhan, binatang maupun manusia saling berkaitan

    4Mujiyono Abdillah,Islam Dan Lingkungan Hidup,Justisia, Ediisi 05 Th. III/1995,

    hlm. 45S

    5Emil Salim, Kebijakan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup Repelita IV, 1984-

    1986, hlm. 3

    6Depag. R.I, op.cit, hlm. 736

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    4/17

    44

    dalam tatanan lingkungan hidup. Terjadinya gangguan luar biasa

    terhadap salah satu unsur ( jenis ) lingkungan hidup tersebut oleh

    perbuatan manusia ataupun proses alam , maka akan terjadi pula

    gangguan terhadap keseimbangan dalam lingkungan hidup

    (ekosistem)secara menyeluruh.7

    Agar tetap terpelihara keseimbangan dan kelestarian

    lingkungan hidup (alam), maka manusia harus berusaha

    semaksimal mungkin untuk menjaga dan memelihara agar tetap

    terpelihara kelestariannya. Planet bumi diciptakan Allah adalah

    untuk tempat tinggal dan tempat mencari kehidupan bagi manusia.

    Bumi bahkan alam dengan segala isinya dijadikan oleh Allah untuk

    dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kepentingan dan kesejahteraan

    manusia. Allah telah berfirman dalam Al Quran Al Baqarah ayat 29

    yang berbunyi:

    Artinya: Dialah Allah yang telah menjadikan segala apa yang adadi muka bumi untuk kamu.8

    Uraian di atas dapat diketahui, bahwa di samping hewan,

    tumbuh-tumbuhan dan makhluk-makhluk lainnya, manusia

    merupakan salah satu di antara unsur-unsur lingkungan hidup yang

    mempunyai posisi sentral serta dominan.

    Manusia sebagai makhluk yang dominan, sebagai salah

    satu unsur lingkungan hidup adalah makhluk Allah yang paling baik

    ciptaannya dan mempunyai kedudukan serta martabat yang mulia

    7Emil Salim,op.cit,, hlm. 4

    8Depag. R.I, Al Quran dan terjemahan, Surat Al Baqarah ayat 29,op.cit, hlm. 13

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    5/17

    45

    di dunia. Manusia lebih sempurna dan mempunyai kemampuan

    yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya yang

    diciptakan oleh Allah.9 Firman Allah dalam Al Quran surat Al Isra

    70 yang berbunyi:

    Artinya: Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam:Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri

    mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkanmereka dengan kelebihan yang sempurna ataskebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.10

    Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh manusia adalah

    akal yang merupakan anugrah Allah yang sangat berharga.

    Manusia di beri kedudukan yang lebih tinggi sebagai khalifah di

    bumi. Allah berfirman dalam Al Quran

    Artinnya: Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa(khalifah-khalifah) di bumi dan dia meninggikan sebagaikamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untukmengujimu tentang apa yang diberikannya kepadamu.11

    9Oom Mukarromah, Konsepsi Islam Tentang Kelestarian Alam, Proyek Pembinaan

    Kemahasiswaan Departemen Agama, 1987, hlm.30

    10Depag R.I, Al Quran dan terjemahan, Surat Al Isro ayat 70,op.cit, , hlm. 435

    11Al Quran Dan Terjemahan, Suat Al Anam ayat 165,op.cit, , hlm. 217

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    6/17

    46

    Kelebihan-kelebihan yang dimiliki manusia ini diharapkan

    bisa memberi peran positif bagi kelangsungan hidup pada

    lingkungan hidup. maka Allah mengangkat manusia sebagai

    khalifah untuk menjadi pemimpin di dunia ini.12

    Banyak sekali ayat-ayat yang diketemukan dalam Al

    Quran dan Hadits yang memberikan perhatian serius terhadap

    peran manusia untuk memelihara dan melestarikan alam. Nabi juga

    telah bersabda:

    Artinya Kalian semua adalah pemimpin, dan setiap pemimpinbertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorangiman adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab atasyang dipimpinnya.13

    Khalifah di sini mempunyai arti sebagai berikut; Khalifah

    jamaknya Khala,if.Sedangkan Khalifjamaknya ialah Khulafa. Khalif

    diambil dari kata madiKhalafa,artinya menganti. Khalafadari akar

    kata Khalf,artinya belakang, lawan dari kata salaf. Dalam al-Munjid

    mempunyai arti pengganti dan pemiimpin. Kata khalifah di sini juga

    di ambil dari kata al-khilafah yang berarti pengganti (dari

    seseorang). Kata khalifah dalam surat Al Baqarah ayat 30 berarti

    pengganti. Manusia (bani adam) adalah khalifah/pengganti generasi

    sebelumnya, indikatornya dapat dilihat dari pernyataan malaikat

    tersebut. Di dalam ayat ini tedapat hubungan segi tiga antar Tuhan,

    alam, manusia. Tuhan telah memberikan kemampuan kepada

    12Abdul Razak Naufal,Islam Memadukan Agama Dan Dunia, Bina Ilmu, Surabaya,

    1985, hlm. 117

    13H.R. Al Bukhori (2/317) dan Muslim (1829) dan Ibnu Umar

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    7/17

    47

    manusia untuk mengelola alam, serta Tuhan telah menaklukkan

    Alam kepada manusia.14

    Jabatan khalifah di artikan sebagai Wakil Allah dalam

    memimpin umat seisi alam dengan mengacu pada Al Quran seperti

    yang ditegaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 30.15 Tugas

    kekhalifahan manusia yang terdapat dalam Al Quran dapat di

    klasifikasikan menjadi tiga pokok yaitu: 1). Memakmurkan bumi,

    manusia dijadikan oleh Allah SWT dengan memikul amanah

    kekhalifahan itu pada dasarnya di tugaskan untuk megurus,

    memelihara, mengembangkan, dan mengambil manfaat bagi

    kesejahteraan manusia, untuk membekali manusia, Allah telah

    menganugerahkan berbagai potensi, seperti panca indra, perasaan,

    intelektual, keimanan dan keinginan. 2). Menegakkan kebenaran

    dan keadilan,menegakkan kebenaran merupakan salah satu tugas

    khalifah yang penting, dengan dasar ketentuan Tuhan, dilandasi

    pemikiran yang jernih ( tidak emosional ). 3). Motifator dan

    dinamisator pembangunan, posisi manusia sebagai kholifah disini di

    tuntut haus mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai motifator

    dan dinamisator dalam mengerjakan kebaikan (al-khair), baik

    secara vertikalseperti melakukan shalat maupun horisontal seperti

    dermawan (itaiz zakah) dan hidup penuh dedikasi (abidun).

    Sebagai seorang khalifah ( pengganti dan penguasa ) di

    tuntut adanya kualifikasi ataupun syarat-syarat tertentu bekal

    terebut yaitu: 1). Kemampuan intelektual, kemampuan ini

    menjadikan manusia mempunyai nilai lebih dibandingkan makhluk-

    makhluk lainya, termasuk para malaikat. 2). Kreatifitas Tinggi, sifat

    ini adalah salah satu ciri keutamaan manusia sebagai konsekwensi.

    14Amin Syukur.Zuhud Di Abad Modern, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997, hlm.164-

    166

    15A. Syalabi, Sejaah Dan Kebudayaan Islam, PT. Al Husna Zikra, Jakarta, 2000,

    hlm.168

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    8/17

    48

    Manusia mempunyai daya cipta, mempunyai keinginan, mempunyai

    kebebasan memilih dan bertindak. 3) Pengembangan diri dan

    komunikasi, dalam Al Quran Allah mengisyaratkan, adam

    mempunyai potensi Intelektual dan mampu mengembangkan

    dirinya, kemudian mampu mengkomunikasikan ilmunya kepada

    orang lain, dalam hal ini dilambangkan dengan malaikat. 4)

    Mempunyai kemampuan teknis, manusia mempunyai kemampuan

    teknis karena manusia mempunyai kesmpurnaan fisik dan psikis.

    Dua hal inilah yang akan memberikan kekuatan luar biasa untuk

    mengelola alam ini. 5) Kesanggupan Meneladani Tuhan, Allah

    mempunyai sifat-sifat kesempurnaan dan bersih dari sifat-sifat

    tercela dan kurang. Oleh karena itu manusia sebagai pengganti-

    Nya diberi kemampuan meniru sifat-sifat yang positif dan

    menghindari sifat-sifat tercela.16

    Atas dasar ini tanggung jawab manusia sebagai khalifah,

    manusia saling berpacu untuk kelangsungan lingkungan hidup.

    manusia saling berpacu dan akhirnya dapat menemukan teknologi

    yang mutakhir. Berpacunya teknologi seiring dengan timbulnya

    industrialisasi yang memebutuhkan sumber alam yang terbatas

    telah meninggalkan dampak dan implikasi kerugian bagi umat

    manusia sekarang dan generasi mendatang. Pengrusakan sumber

    alam, polusi udara, polusi air, polusi tanah, polusi suara adalah

    indikator teknologi yang kurang terkendali dampak negatif saat ini.

    Peran manusia sebagai khalifah di bumi ini, dengan

    kemajuan teknologi yang canggih bisa memanfaatkan energi surya,

    energi laut dan panas bumi untuk meningkatkan kesejahteraan

    rakyat.17

    16Amin Syukur,op.cit, , hlm. 169-175

    17Hembing Wijaya Kusuma, Selamatkan Umat Manusia Dari Kebinasaan, Pustaka

    Kartini, Jakarta, 1995, hlh. 602

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    9/17

    49

    Hal senada juga akan terlihat sangat bijak jikalau manusia

    terus berupaya menemukan metode-metode pengelolaan yang

    komprehensif, integral, adil, manusia mulai mengurangi perlombaan

    senjata dan mengantisipasi suatu hal yang bisa mengakibatkan

    kehancuran lingkungan hidup.

    B. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Hidup Dalam Islam

    Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang

    global. Hal ini bisa timbul karena perubahan alam itu sendiri seperti

    gunung meletus, pecahnya salju (gletser) atau angin taufan dan

    gempa bumi, bisa juga timbul karena manusia mempunyai

    kepentingan-kepentingan pribadi, sehingga mengabaikan

    komunitas yang lain. Masalah-masalah ini timbul khusus pada

    manusia, karena manusia mempunyai kedudukan tersendiri di

    tengah-tengah lingkungannya. Hal ini dimungkinkan karena

    manusia adalah komponen makhluk yang dominan. Kedudukannya

    sebagai komponen yang dominan, manusia berpotensi sebagai

    perusak lingkungan. Setelah manusia berhasil mengeksploitasi isi

    lingkungannya, selanjutnya manusia akan sadar atas kesalahannya

    dan mengubah fungsinya dari makhluk perusak menjadi makhluk

    pengelola lingkungan.

    Sejarah manusia dalam kedudukannya sebagai salah satu

    komponen lingkungan diawali dengan manusia yang sangat

    dipengaruhi oleh alam yang kemudian bergeser menjadi fungsi

    manusia yang mempengaruhi alam. Adanya hubungan timbal balik

    tersebut sebagai contoh, jika manusia membuat kerusakan atas

    alam ini atau lingkungan hidup, maka manusia sendirilah yang akan

    menerima dampaknya perubahan-perubahan alam, sehingga pada

    tahap ini manusia dan alam saling mempengaruhi. Hubungan timbal

    balik ini tercermin dalam bentuk kebudayaan, teknologi dan agama.

    Seperti halnya dalam kebudayaan adanya pemujaan terhadap Dewi

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    10/17

    50

    Sriuntuk meminta terhadap alam tentang kesuburan tanah melalui

    alam ghaib, dengan teknologi seperti pengelolaan irigasi,

    penghijauan, dengan agama misalnya mendekatkan diri terhadap

    Tuhan dengan ritual-ritual untuk mohon kesejahteraan dan lain

    sebagainya.18

    Masalah hubungan manusia dengan lingkungannya ini

    juga perlu dicermati bahwa perubahan lingkungan hidup akan

    mempengaruhi kehidupan manusia dan begitu juga sebaliknya.

    Akibatnya dari ketidakseimbangan hubungan manusia dengan

    lingkungan ini adalah akan terganggunya kesejahteraan dan

    kelestarian terganggu, maka lingkungan telah menjadi perhatian

    khusus, seperti halnya ilmu ekologi yang mempelajari hubungan

    timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.19

    Lingkungan yang di hadapi ini adalah lingkungan yang di pandang

    dari sudut hubungan manusia dengan lingkungan hidup.

    Manusia sebagai khalifah Allah di bumi mempunyai tugas

    dan tanggung jawab yang besar untuk memelihara kelestarian alam

    yang merupakan lingkungan hidupnya, sehingga planet bumi

    dengan segala kekayaan yang diamanatkan kepada manusia, agar

    dapat tetap menjadi tempat kediaman yang nyaman dan

    menyenangkan, juga menjadi sumber penghidupan bagi

    kesejahteraan umat manusia dari satu generasi ke generasi

    selanjutnya. Allah telah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 36

    18Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Lingkungan, Grafindo, Jakarta, 1995, hlm.10

    19Otto Soemarwoto,Indonesia dalam Kancah isu Lingkungan global, PT. Gramedia

    Pustaka Utama, Jakarta, 1992, hlm. 2

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    11/17

    51

    Artinya: Dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi dankesenangan hidup sampai waktu yang di tentukan.20

    Bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungannya

    adalah sangat erat sekali, karena setiap makhluk hidup akan sangat

    dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya, sebaliknya, makhluk hidup

    itu sendiri juga akan mempengaruhi lingkungannya.

    C. Pemeliharaan Dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup Dalam

    Islam

    Masalah lingkungan hidup adalah masalah global dunia.

    Musibah pencemaran udara dan air bukan hanya akan menimpa

    satu bangsa atau negara, tetapi juga akan menimpa negara

    tetangga sekitar. Pencemaran di kota lambat laun juga akan sampai

    ke desa. Hujan asam akan menyebar melampaui batas-batas

    negara. Kebakaran hutan di pedalaman Kalimantan nyatanya juga

    mengganggu jalur laut dan udara, bahkan darat, yang pada

    akhirnya juga mengganggu tetangga sekitar. Polusi udara di kota

    memaksa orang membangun villa di daerah dataran tinggi, yang

    pada gilirannya akan merusak sumber mata air di pegunungan dan

    kembali lagi mengganggu banyak orang, namun anehnya, begitu

    lingkungan hidup itu ditarik ke permukaan, laju tingkat pencemaran

    udara dan air bukannya berkurang, melainkan malah bertambah-

    tambah. Kebakaran hutan semakin merajalela, penggunaan bahan

    bakar terus meningkat cepat berbarengan dengan laju

    bertambahnya jumlah kendaraan bermotor serta mesin-mesin

    industri, dan tingkat panas bumi pun semakin naik saja. Peresmian

    20Depag R.I, Quran dan Terjemahan, Surat Al Baqarah ayat 36,op.cit, , hlm. 14

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    12/17

    52

    zona industri baru di berbagai kota terus bertambah luas, bukan

    bertambah surut.21

    Jika kita membaca kitab suci Al Qur'an dengan teliti,

    Menurut Amin Abdullah, kita akan mempunyai pandangan dasar

    yang sangat mencolok bahwa ternyata Al Qur'an tidak semata-mata

    berbicara tentang hal-hal yang bersifat metafisiseskatologis, tetapi

    dia juga berbicara panjang lebar tentang alam semesta yang dihuni

    oleh manusia serta makhluk-makhluk lainnya sekarang ini.22

    Al Qur'an merupakan hudan li al-nas (petunjuk bagi

    manusia), bukan hudan li Allah (petunjuk bagi Allah). Sudah barang

    tentu, bukan hanya petunjuk dalam arti metafisiseskatologis,

    melainkan juga menyangkut masalah-masalah praktis kehidupan

    manusia di alam dunia sekarang ini, termasuk didalamnya patokan

    dasar tentang bagaimana manusia menyantuni alam semesta dan

    lingkungan sekitarnya.

    Beberapa ayat Al Qur'an yang berkaitan dengan

    pelestarian lingkungan hidup.

    Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dansilih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tandabagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang

    21Otto Soemarwoto, Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global, Gramedia,

    Jakarta, 1991, hlm. 1

    22Untuk Hal ini dapat dilihat dalam Fazlur Rahman, Tema-Tema Pokok Al Quran, terj.

    Anas Mahyudin, Pustaka, Bandung, 1983, hlm. 95-116

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    13/17

    53

    mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalamkeadaan berbaring dan mereka memikirkan tentangpenciptaan langit dan bumi (seraya) mereka berkata, Ya

    Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksaapi neraka (Ali Imran : 190-191).

    Pengertian yang terkandung dalam ilmu ekologi, memang

    tidak ada makhluk yang sia-sia diciptakan oleh. Khaliknya.

    Kehidupan makhluk di muka bumi, baik tumbuh-tumbuhan,

    binatang, maupun manusia, saling terkait dalam satu keutuhan

    lingkungan hidup. Apabila terjadi gangguan terhadap lingkungan

    hidup itu secara keseluruhan.

    Hutan yang ada jauh di hulu sungai, apabila dibabat habis

    secara sewenang-wenang, akan menimbulkan akibat berupa

    hilangnya kesuburan tanah di gunung itu, dan mengakibatkan pula

    banjir bandang di musim hujan dan kekurangan air di musim

    kemarau, yang selanjutnya mengganggu kehidupan padi di sawah-

    sawah dan akhirnya menimbulkan paceklik bagi manusia dan

    binatang yang hidup di dalam aliran sungai itu, dengan demikian

    semua makhluk yang hidup disitu mempunyai satu ikatan

    kehidupan.

    Al Quran juga dengan tegas melarang perusakan di bumi

    dan supaya manusia menjaga keseimbangan alam.

    Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allahkepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlahkamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan)duniawi dan berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    14/17

    54

    berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allahtidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (AlQhashash 77).

    Al Qur'an menjelaskan, Tuhan menciptakan segala

    sesuatu tidak sia-sia dan melarang manusia untuk berbuat

    kerusakan di bumi, hal ini mengandung makna keseimbangan.

    Keseimbangan yang diciptakan Allah SWT dalam suatu lingkungan

    hidup akan terus berlangsung, dan baru akan terganggu apabila

    terjadi suatu keadaan luar biasa. Keadaan luar biasa itu terjadi

    dalam bentuk bencana alam. Bencana alam itu ada yang di luar

    penguasaan manusia, seperti gempa tektonik, gempa yang

    disebabkan terjadinya pergeseran kerak bumi. Al Qur'an dalam

    surat Ar Ruum ayat 41 telah menjelaskan, kebanyakan bencana

    alam di planet ini disebabkan oleh ulah manusia yang tidak

    bertanggung jawab (lihat bab I hlm. 3).

    Masih banyak lagi ayat Al Qur'an yang menerangkan

    lingkungan hidup.

    Ayat-ayat tersebut di atas, barangkali memang belum

    begitu gamblang artinya pada saat itu diturunkan 14 abad yang lalu.

    Akan tetapi, ayat-ayat tersebut ternyata sangat relevan untuk saat

    ini, ketika orang sedang kebingungan mencari cara bagaimana

    menanggulangi masalah pencemaran lingkungan hidup yang kian

    hari dirasakan semakin bertambah-tambah.

    Amanat yang diberikan kepada manusia sebagai khalifah

    di bumi hendaknya diwujudkan sedalam tindakan memelihara,

    mengelola, mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan alam

    dengan sebaik-baiknya.23

    Dorongan kepada manusia untuk pemeliharaan

    lingkungan hidup terdapat dalam perintah Allah yang telah

    23Yusuf Al Qaradhawi,Islam Agama Ramah Lingkungan, Pustaka al Kautsar, Jakarta,

    2001,hlm.81

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    15/17

    55

    menyerukan firman dalam Al Quran surat Al Qashash ayat 77 yang

    isi perintahnya untuk mengelola sumber alam (lihat hlm 50). Yang di

    maksud sumber alam di sini adalah sumber alam yang dapat

    meperbaharui sendiri atau dapat di perbaharui misalnya, udara, air,

    tanah, dan tumbuh-tumbuhan. Sumber-sumber alam ini merupakan

    unsur penting yang sangat menunjang kehidupan manusia dalam

    suatu lingkungan hidup. dalam tindakan pengelolaan ini bisa

    diaktualisasikan dengan mengadakan penghijauan, reboisasi, irigasi

    dan sebagainya.24

    Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 195

    yang berbunyi

    Artinya: Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allahmenyukai orang-orang yang berbuat baik.25

    Sisi lain juga dalam pemanfaatan sumber alam manusia

    haruslah dengan bijak dalam menggunakannya. Hendaknya

    manusia tidak melakukan pemborosan dalam memanfaatkan

    kekayaan sumber alam terutama yang tidak dapat diperbaharui lagi

    di larang melakukan pemborosan, sebagaimana firman allah dalam

    surat Al Imran ayat 26-27.

    24Ahmad Syadilli, op.cit, hlm. 189

    25Depag R.I, Quran dan Terjemahan, Surat Al Baqarah ayat 195, op.cit,hlm. 47

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    16/17

    56

    Artinya: Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)

    secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros ituadalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangatingkar kepada Allah. 26

    Pemanfaatan sumber alam ini juga ditugaskan oleh Nabi

    Muhamad SAW yang memberikan keleluasaan kepada umatnya

    untuk mengurusi duniawi mereka menurut akal yang telah

    dikaruniakan oleh Allah serta hasil percobaan dan perjalanan yang

    dicapai memperoleh hasil yang lebih baik , sebagaimana yang

    digariskan oleh Islam. Hal ini sesuai dengan hadits yangdiriwayatkan oleh muslim bahwa, Artinya Sesungguhnya allah mewajibkan kelakuan baik terhadap

    segala sesuatu27( H.R Muslim dan Syadad bin aus)

    Manusia hendaknya dapat mengendalikan dirinya untuk

    tidak membuat kerusakan di bumi baik terhadap sumber alam

    maupun lingkungan hidup. Allah berfirman dalam surat Al Araf ayat56

    26Depag R.I, Quran dan Terjemahan, Surat Al Imran ayat 26-27, op.cit, hlm. 230

    27Di Riwayatkan oleh Muslim dan Syadad bin Aus, ini termasuk empat puluh hadits

    nabawiyah

  • 5/25/2018 islamic building.pdf

    17/17

    57

    Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumisetelah Allah memperbaikinya.

    Manusia dalam garis besarnya ditegaskan untuk

    memanfaatkan dan menggunakan sumber alam agar diusahakan

    jangan sampai menimbulkan kerusakan dan mencemarkan

    lingkungan hidup.Uraian pemeliharaan dan pelestarian lingkungan dalam

    Islam tersebut di atas, perlu di cermati bahwa kerusakan-kerusakan

    yang timbul akibat ulah manusia perlu penanganan yang serius.

    Penanganan kasus tersebut, yang harus dilakukan adalah perlunya

    dikembangkan penanganan yang rasional dan spiritualitas

    religius.28 Penanganan ekologi yang Islami ini adalah untuk

    menangani arus permasalahan lingkungan yang global bahwa

    dalam mengatasi dan mengantisipasi pencemaran dan kerusakan

    lingkungan global tidak cukup dengan penanganan teori ekologi

    saja, melainkan perlu didekati dengan teknologi, ekologi Islam dan

    spiritualitas yang religius. Tindakan tersebut hendaknya dilakukan

    secara bersamaan, dengan demikian konsep ekologi Islam

    merupakan salah satu tawaran antisipasi dari pemeliharaan dan

    pelestarian lingkungan hidup.

    28Mujiono Abdillah,Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al Quran, Paramadina,

    Jakarta, 2001, hlm.221