isi
TRANSCRIPT
I. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa itu Seven Segment.
2. Mengetahui komponen penyusun rangkaian peraga tujuh ruas.
3. Mengetahui prinsip kerja dari rangkaian pe.raga tujuh ruas.
II. Dasar Teori
2.1. Pengertian Seven Segment
Seven Segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan menampilkan
angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang led yang disusun membentuk angka 8
dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Setiap segmen ini terdiri
dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). Seven Segment merupakan gabungan dari
7 buah LED (Light Emitting Diode) yang dirangkaikan membentuk suatu tampilan
angka seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.1.1. Seven Segment display
Gambar 2.1.2. A typical 7-segment LED display component, with decimal point.
2.2. IC 7490
74LS90 adalah counter sederhana, yakni dapat menghitung dari 0 sampai 9
siklis dalam mode alamnya. Ia menghitung pulsa input dan output diterima sebagai
bilangan biner 4-bit melalui pin Q A, Q B, Q dan Q C D. Output biner di-reset ke 0000
pada setiap pulsa kesepuluh dan hitungan dimulai dari 0 lagi. Sebuah pulsa juga
dihasilkan (mungkin di pin 9) karena me-reset output nya ke 0000. Chip dapat
menghitung sampai angka maksimum lain dan kembali ke nol dengan mengubah
mode 7490. Mode ini diatur dengan mengubah koneksi pin ulang R 1 -
R 4. Misalnya, jika salah satu R & R 2 yang tinggi atau R 3 & R 4 adalah tanah, maka
itu akan mengatur ulang Q A, Q B, Q dan Q C D ke 0. Jika reset R 3 & 4 R yang tinggi,
maka jumlah pada Q A, Q B, Q dan Q C D pergi ke 1001.
Penghitungan tinggi lainnya dapat dihasilkan dengan menghubungkan dua
atau lebih IC 7490. Sebagai contoh, jika dua 7490 yang terhubung dalam cara yang
input dari seseorang menjadi output dari lainnya, IC kedua akan menerima pulsa
pada setiap hitungan kesepuluh dan akan mengatur ulang pada setiap hitungan
keseratus. Dengan demikian sistem ini dapat mencacah dari 0 hingga 99 dan
memberikan output BCD sesuai.
7490 memiliki inbuilt membagi dua dan bagi dengan lima counter yang dapat
dihubungkan dengan cara yang berbeda dengan mengubah koneksi. Hal ini dapat
digunakan sebagai membagi sebesar 10 kontra dengan menghubungkan A dengan T
(jam) input2, landasan semua pin reset, dan memberikan pulsa di (jam) input1. Hal
ini memungkinkan koneksi kaskade dari counter inbuilt. Hal ini juga dapat
digunakan sebagai membagi oleh 6 kontra dengan menghubungkan Q A dengan
input2, grounding R 3 R & 4, dan memberikan pulsa pada input1.
Dengan menghubungkan A dengan Q input1, 7490 dapat digunakan untuk
menghitung BCD sedangkan dengan menghubungkan Q D dengan input2, dapat
digunakan untuk bi-yg terdiri dr lima bagian penghitungan. Bi-yg terdiri dr lima
bagian adalah sistem untuk menyimpan angka desimal dalam bilangan biner empat
bit. Kode bi-yg terdiri dr lima bagian digunakan dalam sempoa.
Gambar 2.2.1. Diagram pin
Tabel 2.2.1. Pin Keterangan:
Pin Fungsi Nama
1 Input jam 2 Input2
2 Reset1 R1
3 Reset2 R2
4 Tidak terhubung NC
5 Pasokan tegangan; 5V (4.75V - 5.25V) Vcc
6 Reset3 R3
7 Reset4 R4
8 Output 3, BCD output bit 2 Q C
9 Output 2, BCD output bit 1 Q B
10 Tanah (0V) Tanah
11 Keluaran 4, BCD output bit 3 Q D
12 Output 1, BCD Keluaran 0 bit Q A
13 Tidak terhubung NC
14 Input jam 1 Input1
2.3. IC 7447
Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4-
bit dan memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen untuk
menampilkan angka desimal. Jenis dekoder BCD ke seven segment ada dua macam
yaitu dekoderyang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common anoda
dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common
katoda.
IC 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven segment yang berfungsi untuk
menyalakan sevent segment mode common anode. Gambar dan konfigurasi pena-
pena IC 74LS47 ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 2.3.1. Diagram pin IC 7447
Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan BCD
4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilanga BCD ini dikodekan sehingga membentuk
kode tujuh segmen yang akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven
segment. Masukan BCD diaktifkan oleh logika ‘1’, dan keluaran dari dekoder 7447
adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada konfigurasi pin IC
7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output),
dan (ripple blanking input).
Pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking
input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input). LT' , Lamp Test, berfungsi
untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka semua keluaran dari IC ini akan
berlogika 0. Sehingga seven segment akan menunjukkan angka delapan (8).
BI'/RBO' , Blanking Input/Row Blanking Output, berfungsi untuk mematikan
keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1”
dan seven segment akan mati. RBI' , Row Blanking Input, berfungsi untuk
mematikan keluaran dari IC jika semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”,
diberi logika “1” dan diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1”
dan seven segment akan mati.
2.4. IC 555
Di dalam dunia elektronika, baik analog maupun digital, IC 555 sangat banyak
dijumpai sebagai komponen utama pewaktu (timer) dan pembangkit pulsa (pulse
generator). Hal ini disebabkan karena selain harganya yang murah, juga karena IC
555 sangat mudah dalam perancangan dan stabil saat digunakan.
IC 555 diperkenalkan pertama kali oleh Signetics (diakuisisi oleh Philips)
pada tahun 1971 dengan nama asli SE555/NE555 dan mendapat sebutan "The IC
Time Machine". Nama 555 sendiri diambil dari penggunaan 3 buah resistor 5-kohm
yang terdapat di dalam atau sebagai penyusun IC ini. Secara keseluruhan IC 555
tersusun atas 2 komparator tegangan, 1 flip-flop bistable, 1 transistor pembuangan
(discharge), dan 3 resistor pembagi tegangan.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai IC 555, ada baiknya kita mengetahui
juga fungsi-fungsi pin/kaki IC 555 seperti yang ditunjukkan pada susunan pin dan
blok diagram IC 555 berikut.
(a) (b)
Gambar 2.4.1. (a) Susunan pin IC 555 (b) Blok diagram IC 555
Pin 1 (GROUND) : Merupakan titik 0V komponen yang dihubungkan dengan
ground rangkaian atau ground supply. Pin ini ditunjukkan oleh titik (notch) yang
terdapat pada badan komponen.
Pin 2 (TRIGGER) : Merupakan salah satu input komparator bagian bawah yang
akan dibandingkan dengan input lain pada komparator tersebut yang telah
direferensikan nilainya sebesar 1/3 tegangan supply (Vs). Jika input trigger berubah
dari HIGH ke LOW dan besarnya kurang dari 1/3 Vs maka komparator bagian
bawah ini akan mengaktifkan flip-flop sehingga akan dihasilkan output IC 555
dalam kondisi HIGH. Pin trigger ini mempunyai impedansi yang sangat besar, yaitu
> 2MΩ
Pin 3 (OUTPUT) : Output IC 555 dinyatakan pada pin ini.
Pin 4 (RESET) : Digunakan untuk membuat output IC 555 dalam kondisi LOW
(reset) untuk semua kondisi input. Reset akan terjadi saat pin ini diberikan tegangan
sebesar ≤ 0,7V.
Pin 5 (CONTROL) : Merupakan salah satu input komparator bagian atas dimana
input lain dari komparator adalah pin Threshold pada IC 555. Pin ini digunakan
untuk mengatur tegangan ambang (threshold) yang telah diatur secara default
sebesar 2/3 tegangan supply (Vs). Biasanya pin ini jarang digunakan dan saat tidak
digunakan pin ini dihubungkan pada titik ground rangkaian melalui sebuah kapasitor
0,01uF yang berguna untuk mengurangi gangguan noise (desah).
Pin 6 (THRESHOLD) : Saat tegangan input pin ini berubah dari LOW ke HIGH
dan besarnya lebih dari 2/3 tegangan supply (Vs) maka komparator bagian atas akan
mereset flip-flop sehingga akan dihasilkan output IC 555 dalam kondisi LOW.
Pin 7 (DISCHARGE) : Merupakan jalur pembuangan arus yang berasal dari kaki
kolektor transistor NPN yang terdapat pada IC 555. Pin ini biasanya dihubungkan
pada sebuah kapasitor yang juga berfungsi untuk mengatur pewaktuan (timing) IC
555.
Pin 8 (VCC) : Sebagai input sumber tegangan DC yang digunakan untuk
mengaktifkan IC 555. Sumber tegangan yang dapat digunakan sebesar 5V – 15V
III. Daftar Komponen Percobaan
1. Project board.
2. Seven Segment.
3. Baterai 6V .
4. Socket Baterai.
5. Kabel tunggal.
6. 1 buah LED.
7. Resistor 1 K.
8. Resistor 330 Ω
9. IC 7490
10. IC 7447
11. IC 555
IV. Prosedur percobaan
1. Komponen dirangkai seperti pada gambar
2. Vcc dihubungkan dengan positif baterai, ground dihubungkan dengan negative
baterai.
3. Catat tabel kebenaran dari percobaan.
V. Gambar Rangkaian
Gambar 5.1. Gambar rangkaian peraga tujuh ruas.
VI. Hasil Percobaan
Tabel 4.1. Tabel kebenaran rangkaian peraga
VII. Pembahasan
Dalam praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu membuat rangkaian
peraga tujuh ruas dan memahami konsep kerjanya.
Percobaan ini mengalami beberapa tahap. Tahap pertama adalah menguji
seven segmen. Percobaan ini tidak memakai bantuan IC 7490 dan IC 7447.
Untuk menggunakan peraga/penampil 7 segmen katoda bersama (common
cathoda) maka pin A – G penampil 7 segment harus diberikan input berupa
tegangan DC positif kemudian beberapa sisa pin pada penampil 7 segmen
dihubungkan ke ground. Resistor pembatas arus untuk LED pada penampil 7
segmen sebaiknya dipasang seri pada setiap pin atau jalur input A – G pada
peraga/penampil 7 segmen tersebut. Pemasangan resistor seperti ini bertujuan
untuk mendapatkan arus bias LED yang stabil pada setiap perubahan karakter
tampilan pada penampil 7 segmen
Tahap kedua yaitu kombinasi antara seven segment dengan IC 7447. Kaki-
kaki seven segment yang tadi dihubungkan dengan resistor dan ground sekarang
dihubungkan dengan kaki-kaki IC 7447. Pin a ke kaki IC nomer 13, pin b ke kaki
IC nomer 12, pin c ke kaki IC nomer11, pin d ke kaki IC nomer 10, pin e ke kaki
IC nomer 9, pin f ke kaki IC nomer 15 dan pin g ke kaki nomer 14. Sedangkan kaki
DCL D3 D2 D1 D0
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
nomer 4, 5 dan 3 dihubungkan dengan Vcc sedangkan kaki nomer 1, 2, 6,dan 7
dihubungkan dengan resistor 1k untuk kemudian dihubungkan dengan DIP switch.
Kaki nomer 1 IC dihubungkan dengan kaki nomer 3 DIP switch, kaki nomer 2 IC
masuk ke kaki nomer 2 DIP switch, kaki nomer 6 IC ke kaki nomer 1 DIP switch,
dan kaki nomer 7 IC masuk ke kaki nomer 4 DIP switch. Kaki nomer 1 DIP switch
berperan sebagai D0 , kaki nomer 2 sebagai D1, kaki nomer 3 sebagai D2, dan kaki
nomer 4 sebagai D3, untuk bagaimana cara memunculkan angka yang diinginkan
bisa dilihat di tabel kebenaran.
Selanjutnya tahap ketiga, yaitu kombinasi antara seven segment, IC 7447, dan
IC 7490. Rangkaian pada tahap kedua kaki-kai nomer 1, 2, 6, dan 7 IC 7447 tidak
lagi masuk ke DIP switch tapi masuk ke kaki-kaki IC 7490 yaitu sebagai berikut.
kaki nomer 1 ke kaki nomer 9 IC 7490, kaki nomer 2 ke kaki nomer 8 IC 7490,
kaki nomer 6 ke kaki nomer 11 IC 7490, dan kaki nomer 7 ke kaki nomer 12 IC
7490. Kaki nomer 2, 3, 6, dan 7 IC 7490 masuk ke ground. dan kaki 14 masuk ke
kaki push button, kaki push button satunya masuk ground. Kaki nomer 1 masuk ke
kaki nomer 12. Setiap pemencetan push button akan menghasilkan angka yang
berbeda dan urut.
Selanjutnya, tahap keempat yaitu kombinasi antara rangkaian tahap ketiga
dengan IC 555. IC 555 ini berfungsi sebagai timer. Jadi pencacahan pada seven
segment terjadi secara otomatis. kaki nomer 14 yang tadi masuk ke push button
sekarang diganti dengan iC 555.
VIII. Kesimpulan
1. Komponen penyusun peraga tujuh ruas antara lain IC 7447, IC 7490, IC 555,
Seven segment, resistor 1k dan 330 R, dan kapasitor
2. Prinsip dasar kerja seven segmen
DAFTAR PUSTAKA
Satriya Wibawa, I Made. Adhi Kusuma, Bagus Prasada. 2013. Penuntun Praktikum
Elektronika II. Denpasar: Laboratorium Elektronika, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA
Universitas Udayana Bali.
.2007.Seven Segment. Me Vs Word.
habibie16.blogspot.com/2013/01/gerbang-logika-dasar.html. Diakses tanggal 22-6-
2013.
.2006. . Ilmu Elektro. http://imnunna.blogspot.com/2009/05/mengenal-IC
7490. Diakses tanggal 22-6-2013 .