isi refrat uveitis

Upload: achef-rukmana

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    1/26

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar Belakang

    Bola mata terdiri atas dinding bola mata dan isi bola mata, dimana dinding

     bola mata terdiri atas sclera dan kornea sedangkan isi bola mata terdiri atas lensa,

    uvea, badan kaca dan retina. Uvea merupakan lapisan dinding kedua dari bola mata

    setelah sclera dan tenon. Uvea merupakan jaringan lunak, terdiri dari iris, badan siliar 

    dan koroid. (Bruce & Chris, 2005.Uveitis adalah peradangan atau in!lamasi "ang terjadi pada lapisan traktus

    uvealis "ang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid "ang

    disebabkan oleh in!eksi, trauma , neoplasia, atau proses autoimun. #adang uvea

    (uveitis dan tumor merupakan dua pen"akit terban"ak "ang mempengaruhi struktur$

    struktur tersebut. Ban"ak kelainan in!lamasi dan neoplastik ditraktus uvealis

     berhubungan dengan pen"akit$pen"akit sistemik. (Bruce & Chris, 2005.

    %revalensi uveitis diperkirakan ' kasus per 00.000 orang. )ekitar *5+

    merupakan uveitis anterior. )ekitar 50+ pasien uveitis menderita pen"akit sistemik 

    terkait. i -merika )erikat, uveitis merupakan pen"ebab kebutaan nomor tiga setelah

    retinopati diabetik dan degenerasi macular. Umur penderita biasan"a bervariasi antara

    usia prapubertal sampai 50 tahun atau sekitar kurang dari 0 tahun. /orbiditas akibat

    uveitis terjadi karena terbentukn"a sinekia posterior sehingga menimbulkan

     peningkatan tekanan intraokuler dan gangguan pada nervus optikus. )elain itu, dapat

    timbul katarak akibat penggunaan steroid. leh karena itu, diperlukan penanganan

    uveitis "ang meliputi anamnesis "ang komprehensi!, pemeriksaan !isik dan

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    2/26

    2

    o!talmologis "ang men"eluruh, pemeriksaan penunjang dan penanganan "ang tepat

    (Barisani et all , 2021 l"as, 200'.

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    3/26

    3

    1.2 Tujuan dan Manfaat

    I.2.1 Tujuan

    3ujuan dari re!erat ini adalah 1

    . Untuk mengetahui anatomi uvea

    2. Untuk mengetahui de!inisi uveitis. Untuk mengetahui klasi!ikasi uveitis

    . Untuk mengetahui mani!estasi klinis uveitis

    5. Untuk mengetahui pendekatan klinis diagnosis uveitis4. Untuk mengetahui penanganan uveitis

    *. Untuk mengetahui komplikasi uveitis

    '. Untuk mengetahui prognosis uveitis.

    1.2.2 Manfaat

    . Bagi /ahasisa

    /an!aat dari re!erat ini adalah sebagai bahan bacaan teman$teman

    mahasisa agar dapat mengetahui dan memahami dengan baik tentang

    uveitis dari de!inisi, mani!estasi klinis sampai penanganann"a.

    2. Bagi %enulis

    engan re!erat ini diharapkan penulis dapat menerapkan dan lebih

    memahami ilmu "ang diperoleh khususn"a tentang pen"akit uveitis.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1.1 Anat!" U#ea

    Uvea atau traktus uvealis merupakan lapisan vaskular di dalam bola mata

    "ang terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid.

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    4/26

    4

    $a!%ar 1. Bla Mata

    a. Ir"&

    ris merupakan suatu membran datar sebagai lanjutan dari badan siliar 

    ke depan (anterior. i bagian tengah iris terdapat lubang "ang disebut pupil

    "ang ber!ungsi untuk mengatur besarn"a sinar "ang masuk mata. %ermukaan

    iris arnan"a sangat bervariasi dan mempun"ai lekukan$lekukan kecil

    terutama sekitar pupil "ang disebut kripte. %ada iris terdapat 2 macam otot

    "ang mengatur besarn"a pupil, "aitu 1 /usculus dilatator pupil "ang ber!ungsi

    untuk melebarkan pupil dan /usculus s!ingter pupil "ang ber!ungsi untuk 

    mengecilkan pupil. 6edua otot tersebut memelihara ketegangan iris sehingga

    tetap tergelar datar. alam keadaan normal, pupil kanan dan kiri kira$kira

    sama besarn"a, keadaan ini disebut isokoria. -pabila ukuran pupil kanan dan

    kiri tidak sama besar, keadaan ini disebut anisokoria. ris menipis di dekat

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    5/26

    5

     perlekatann"a dengan badan siliar dan menebal di dekat pupil. (7aughan et

    all, 2008

    %erdarahan iris didapat dari circulus arteriosus major iri. 6apiler$

    kapiler iris mempun"ai lapisan endotel "ang tak berlubang (nonfenestrated 

    sehingga normaln"a tidak membocorkan !luoresein "ang disuntikan secara

    intravena. %ersara!an sensoris iris melalui serabut$serabut dalam nervi ciliares.

    ris mrngendalikan ban"akn"a caha"a "ang masuk kedalam mata. Ukuran

     pupil pada prinsipn"a ditentukan oleh keseimbangan antara kontriksi akibat

    aktivitas parasimpatis "ang dihantarkan melalui nervus kranialis dan

    dilatasi "ang ditimbulkan oleh aktivitas simpatis (Bruce & Chris, 2005.

    %. Kr'u& S"l"ar

    6orpus siliaris merupakan susunan otot melingkar dan mempun"ai

    sistem eksresi dibelakang limbus. Badan siliar dimulai dari pangkal iris ke

     belakang sampai koroid terdiri atas otot$otot siliar dan prosesus siliaris. tot$

    otot siliar ber!ungsi untuk akomodasi. (l"as, 200'

    Badan siliar berbentuk cincin "ang terdapat di sebelah dalam dari tempat

    tepi kornea melekat di sklera. Badan siliar merupakan bagian uvea "ang

    terletak antara iris dan koroid. Badan siliar menghasilkan humor akuos.

    9umor akuos ini sangat menentukan tekanan bola mata (tekanan intraokular :

    3. 9umor akuos mengalir melalui kamera okuli posterior ke kamera okuli

    anterior melalui pupil, kemudian ke angulus iridokornealis, kemudian

    meleait trabekulum meshork menuju canalis )chlemm, selanjutn"a

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    6/26

    6

    menuju kanalis kolektor masuk ke dalam vena episklera untuk kembali ke

     jantung. (7aughan et all, 2008

    $a!%ar 2. Al"ran Hu!r a(uaeu&

    ). Kr"d

    6oroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sklera.

    6horoid merupakan lapisan "ang ban"ak mengandung pembuluh darah dan

    sel$sel pigmen sehingga tampak berarna hitam. ;apisan ini tersusun dari

     jaringan pen"ambung jarang "ang mengandung serat$serat kolagen dan

    elastin, sel$sel !ibroblas, pembuluh darah dan melanosit. 6oroid terdiri atas

    lapisan "aitu1

    .

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    7/26

    7

    . ;apisan koriokapiler, merupakan lapisan "ang terdiri atas pleksus kapiler,

     jaring$jaring halus serat elastin dan kolagen, !ibroblas dan melanosit.

    6apiler$kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis. %leksus ini mensuplai

    nutrisi untuk bagian luar retina.

    . ;amina elastika, merupakan lapisan koroid "ang berbatasan dengan epitel

     pigmen retina. ;apisan ini tersusun dari jarring$jaring elastik padat dan

    suatu lapisan dalam lamina basal "ang homogen. (7aughan et all, 2008

    6oroid tersusun atas tiga lapis pembuluh darah koroid1 besar, sedang

    dan kecil. )emakin dalam pembuluh daram didalam koroid, semakin lebar 

    lumenn"a. Bagian dalam pembuluh darah koroid dikenal sebagai

    koriokapilaris. arah dari pembuluh koroid dialirkan melalui empat vena

    vorticosa, satu ditiap kuadran posterior. 6oroid disebelah dalam dibatasi

    oleh membran Bruch dan disebelah luar oleh sklera. #uang suprakoroid

    terletak diantara koroid dan sklera. 6oroid melekat erat keposterior pada

    tepi$tepi nervus optikus. isebelah anterior, koroid bergabung dengan

    corpus ciliare (6anski, 200*.

    2.2 Def"n"&" U#e"t"&

    Uveitis adalah peradangan atau in!lamasi "ang terjadi pada lapisan traktus

    uvealis "ang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid "ang

    disebabkan oleh in!eksi, trauma, neoplasma, atau proses auto imun (l"as, 200'

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    8/26

    8

      $a!%ar *. +kular Ek&terna 'ada U#e"t"&

    2.* Kla&"f"ka&" dan Man"fe&ta&" Kl"n"& U#e"t"&

    %eradangan pada uvea (uveitis dapat diklasi!ikasikan berdasarkan

     beberapa parameter. -dapun parameter "ang digunakan menurut )tandari=ation

    o! Uveitis >omenclature ()U> pada tahun 2005. 6lasi!ikasi berdasarkan letak 

    anatomis "aitu 1

    $a!%ar ,. Kla&"f"ka&" U#e"t"&

    a. U#e"t"& Anter"r

    Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagaian depan badan

    siliar (pars plicata biasan"a unilateral dengan onset akut. %ada uveitis anterior 

    dapat di jumpai dari keadaan mata tenang "ang menunjukan proses in!lamasi

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    9/26

    9

    ringan, mata merah dan n"eri pada in!lamasi sedang sampai berat. (?a"ne,

    20

    @ejala "ang khas "ang timbul meliputi n"eri, !otophobia, dan

     pengelihatan kabur dan mata merah. %ada pemeriksaan ditemukan kemerahan

    sirkumkorneal dengan injeksi konjungtiva dan sekret "ang minimal. %upil dapat

    ditemukan dalam keadaan miosis atau irregular karena terdapat sinekia

     posterior. %eradangan "ang terbatas pada bilik mata depan disebut iritis,

     peradangan pada bilik mata depandan vitreus anterior disebut dengan

    iridosiklitis. )ensasi kornea dan tekanan intraokular harus diperiksa pada setiap

     pasien uveitis. %enurunan sensasi (re!lek kornea sering terjadi pada kasus

    uveitis "ang disebabkan oleh in!eksi herpes simplek atau =ooster atau /.

    ;eprae. )edangkan peningkatan tekanan intra okuler dapat terjadi pada

    iridosiklitis, herpes simplek, herpes =oster, toksoplasmosis, si!ilis. (7aughan,

    2008

    %en"ebab Uveitis -nterior

    -utoimun1

     -rtitis rheumatoid juvenilis $ Uveitis terinduksi$lensa

     )pondilitis ankilosa $ )arkoidosis

    )indrom reiter $ %en"akit chron

     6olitis ulserativa $ %soriasis

    Infek&"-

    )i!ilis $ 9erpes )impleks 3uberkulosis $ nkoserkiasis

     ;epra (morbus hensen $ -denovirus

     9erpes Aoster

    Kegana&an-

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    10/26

    10

     )indrom /asuerade $ ;im!oma

    #etinoblastoma $ /elanoma /aligna

     ;eukemia

    La"nla"n-diopatik $ ridosiklitis heterokromik uchs

     Uveitis traumatika $ @out

    -blatio retina $ 6risis glaukomatosiklik 

    3ajam penglihatan tidak selalu menurun drastis (20D0 atau kadang

    masih lebih baik, alaupun pasien melaporkan pandangann"a berkabut.

    a"a akomodasi menjadi lebih sulit dan tidak n"aman. nspeksi di!okuskan

     pada kongesti palpebra ringan hingga sedang dan men"ebabkan

     pseudoptosis. 6adang dapat ditemukan injeksi perilimbus dari konjungtiva

    dan sklera, alaupun konjungtiva palpebra normal. 6ornea dapat terlihat

    edem pada pemeriksaan slitlamp. %ada beberapa kondisi "ang lebih parah,

    dapat ditemukan deposit endotel berarna coklat keabu$abuan "ang disebut

    keratic precipitates  (6% "ang biasan"a tampak jelas pada endotel kornea

     pada pasien dengan peradangan akti!. Keratic precipitate granulomatosa atau

    non$granulomatosa biasa "a terdapat disebelah in!erior, di daerah segitiga

    nodul$nodul iris dapat terlihat pada tepi iris (noduli koeppe atau pada sudut

    mata bilik depan (nodul busacca. (7aughan, 2008

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    11/26

    11

      $a!%ar /. Keratic Precipitates 0KP

    3anda patagonomis dari uveitis anterior adalah ditemukann"a sel leukosit

    (hipopionE dan !lare (protein bebas "ang lepas dari iris dan badan siliar "ang

    meradangE dan dapat ditemukan pada kamera okuli anterior sehingga kamera

    okuli anterior tampat kotor dan berkabut. ris dapat mengalami perlengketan

    dengan kapsul lensa (sinekia posterior atau kadang dapat terjadi perlengketan

    dengan kornea peri!er (sinekia anterior. )ebagai tambahan kadang terlihat

    nodul granulomatosa pada stroma iris. (7aughan, 2008

    %. U#e"t"& Inter!ed"et

    Uveitis intermediet terutama mengenai mata bagian tengah

    (intermediet "aitu corpus ciliare, pars plana, retina peri!er, dan vitreus. 3anda

    uveitis intermediet "ang terpenting "aitu adan"a peradangan pada vitreus.

    Uveitis intermediet khasn"a bilateral dan cenderung mengenai pasien pada

    masa remaja akhir atau deasa muda. %ria lebih ban"ak "ang terkena

    dibandingkan anita. @ejala$gejala khas meliputi  floaters dan penglihatan

    kabur. >"eri, !oto!obia dan mata merah biasan"a tidak ada atau han"a sedikit.

    %emeriksaan corpus ciliare, pars plana dan retina peri!er "ang adekuat

    memerlukan sebuah o!talmoskop indirek dengan teknik penekanan sklera,

    "ang sering menunjukan kondesat vitreus berbentuk bola salju ( snowballs)

    atau gumpalan salju ( snowbanking). 7askulitis retina sering kali ada

    didekatn"a peradangan pada bilik mata depan hampir selalu ringan dan

    sinekia posterior jarang terjadi. %en"ebab uveitis intermediet tidak diketahui

     pada sebaian besar pasien, tetapi sarkoidosis dan sklerosis multipel berperan

     pada 0$20+ kasus. )i!ilis dan tuberkulosis (alaupun jarang harus

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    12/26

    12

    disingkirkan dulu kemungkinann"a pada setiap pasien. 6omplikasi uveitis

    intermediet "ang tersering meliputi edem makula kistoid, vaskulitis retina, dan

    neovaskularisasi pada diskus optikus (7aughan, 2008.

    ). U#e"t"& P&ter"r

    Uveitis posterior adalah peradangan "ang mengenai uvea bagian

     posterior "ang meliputi retinitis, koroiditis, vaskulitis retina dan papilitis "ang

     bisa terjadi sendiri$sendiri atau secara bersamaan. @ejala "ang timbul adalah

    !loaters, kehilangan lapang pandang atau scotoma, penurunan tajam

     penglihatan. )edangkan pada koroiditis akti! pada makula atau

     papillomacular bundle men"ebabkan kehilangan penglihatan sentral dan dapat

    terjadi ablasio retina. %ada umumn"a segmen anterior bola mata tidak 

    menunjukan tanda$tanda peradangan sehingga seringkali proses uveitis

     posterior tidak disadari oleh penderita sampai penglihatan kabur (7aughan,

    2008.

    Pene%a% U#e"t"& P&ter"r

    1. Penak"t Infek&"

    3"ru&- C/7, herpes simpleks, herpes =oster, rubella, virus

    de!isiensi imun manusia 97, virus eipstein Barr, virus coFsackie,

    nekrosis retina akut.

    Bakter"- /"cobacterium tuberculosis, brucellosis, si!ilis sporadic

    dan endemic nocardia, m"cobacterium avium$intracellulare,

    "arsinia, dan borella (pen"ebab pen"akit l"me.

    4ungu&- Candida, histoplasma, cr"ptococcus, dan aspergillus

    Para&"t- 3oFoplasma, toFocara, c"sticercus, dan onchocerca

    2. Penak"t Nn Infek&"-

    Aut"!un-

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    13/26

    13

    %en"akit Bechet $ o!talmia simpleks

    )indrom vogt$ko"anagi$harada $ 7askulitis retina

    %oliarteritis nodosa

    Kegana&an-

    )arkoma sel reticulum $ leukimia

    /elanoma maligna $ ;esi metastatic

    Et"lg" tak d"keta5u"-

    )arkoidosis $ #etinopati Gbirdshot”

    6oroditis geogra!ik $

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    14/26

    14

    $a!%ar 6. U#e"t"& P&ter"r

    )el$sel radang pada humor vitreus, lesi berarna putih atau putih

    kekuningan pada retina dan atau koriod, eksudat pada retina, vaskulitis retina

    dan edema nervus optikus dapat ditemukan pada uveitis posterior. (7aughan,

    2008

    d. U#e"t"& D"fu& atau Panu#e"t"& 0Peradangan 'ada Ka!era +kul" Anter"r7

    3"treu&7 8et"na dan Kr"d

    stilah uveitis di!us merupakan kondisi terdapat in!iltratn"a sel

    kurang lebih merata dari semua unsur di traktus uvealis atau dengan kata

    lain pada uveitis di!us tidak memiliki tempat peradangan "ang

     predominan dimana peradangan merata pada kamera okuli anterior,

    vitreous, retina dan koroid seperti retinitis, koroiditis, dan vaskulitis

    retinal. 6eadaan ini seringn"a disebabkan karena in!eksi "ang

     berkembang pada toFocariasis in!antil, endo!talmitis bakterial postoprasi,

    atau toksoplasmosis "ang berat, ciri mor!ologis khas seperti in!iltrat

    geogra!ik secara khas tidak ada (l"as, 200'.

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    15/26

    15

    Kla&"f"ka&" U#e"t"& Berda&arkan SUN 0Standard"9at"n +f U#e"t"& N!en)lature

    3ipe ;etak peradangan 6elainan

    Uveitis -nterior #uang anterior ritis

    ridosiklitis

    -nterior siklitisUveitis intermediate 7itreus %ars planitis

    %osterior siklitis

    9"alitis

    Uveitis %osterior #etina dan 6oroid ocal, multi!okal atau di!use

    koroiditis

    6orioretinitis#etinokoroiditis

    #etinitis

     >euroretinitis

    %anuveitis #uang anterior, vireus, danretina atau koroid

    2., $ejala kll"n"&

    @ejala klinis "ang muncul bergantung pada daerah "ang mengalami

    in!lamasi "ang dapat terjadi secara cepat dan mendadak, dapat bersi!at

    sementara maupun menetap. %ada uveitis anterior akut di temukan n"eri,

    !otophobia, kemerahan dan pandangan buram. >"eri menunjukan suatu

    in!lamasi "ang bersi!at akut pada bagian iris sebagai iritis atau akibat dari

    glaukoma sekunder. >"eri tersebut berhubungan dengan spasme ciliaris akbat

    iritis dan dapat menjalar sesuai dengan pers"ara!an nervus 7. "eri

    otophobia

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    16/26

    16

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    17/26

    17

    )chlemn untuk menuju ke pembuluh darah episklera. Bila keluar masukn"a

    cairan ini masih seimbang maka tekanan mata akan berada pada batas normal

    5$20 mm9g. )el radang dan !ibrin dapat pula men"umbat sudut kamera

    okuli anterior, sehingga alirann"a terhambat dan terjadilah glaukoma

    sekunder. @alukoma juga bisa terjadi akibat trabekula "ang meradang atau

    sakit.

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    18/26

    18

    ini atau dengan tanda$tanda in!eksi virus herpes simpleF atau herpes =oster 

    "ang jelas, seperti dermatitis vesikular pen"erta, keratitis dendritik atau

    disci!ormis, atau atro!i iris sektoral. i lain pihak, pemeriksaan sebaikn"a

     juga ditunda pada pasien muda hingga pertengahan "ang sehat dan

    asimptomatik, "ang mengalami episode pertama iritis atau iridosiklitis

    unilateral akut ringan sampai sedang "ang cepat berespoon terhadap

     pengobatan kortiskosteroid topikal dan sikloplegik (7aughan, 2008.

    %asien uveitis di!us, posterior atau intermediet, dengan kelainan

    granulomatosa bilateral, berat, dan rekuren harus diperiksa sebagaimana

    setiap pasien uveitis "ang tidak cepat merespons pengobatan standar.

    %emeriksaan si!ilis harus mencakup uji Venereal Disease Research

     Laboratory (7#; atau rapid plasma reagin (#%#, dan uji antibiodi anti$

    3reponema "ang lebih spesi!ik, seperti 3-$-B) atau /9-$3% assays.

    6emungkinan tuberkulosis dan sarkoidosis harus disingkirkan dengan

     pemeriksaan sinar$H dada dan uji kulit$menggunakan  purified protein

    derivative  (%% dan kontrol untuk energi, seperti campak dan candida.

    #ia"at vaksinasi BC@ dimasa lampau tidak boleh mencegah dilakukann"a

    uji %% karena hasil uji akan negati! (indurasi I5 mm dalam 5 tahun sejak 

    dilakukann"a vaksinasi. %emeriksaan$pemeriksaan lain di luar uji untuk 

    si!ilis, tuberkulosis, dan sarkoidosis hendakn"a disesuaikan dengan temuan

    "ang didapat pada anamnesis atau pemeriksaan !isik. )ebagai contoh,

     pemeriksaan titer anti bodi antinukleus (->- untuk anak kecil dengan

    iridosiklitis kronik dan arthritis "ang dicurigai menderita arthiritis idiopatik 

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    19/26

    19

     juvenilisE uji antigen histokompatibilitas 9;-$B2* untuk pasien arthitis,

     psoriasis, urethritis, atau dengan gejala "ang sesuai dengan inflammatory

    bowel diseaseE titer lg@ dan lg/ toFoplasmosis untuk pasien dengan uveitis

    di!us unilateral dan retinokoroiditis !okal (7aughan, 2008.

    2.6 D"agn&"& D"feren&"al U#e"t"&

    /ata merah disertai penurunan tajam penglihatan memiliki diagnosis

    di!erensial "ang sangat luas dan tidak dapat tercakup seluruhn"a dalam

     bahasan ini. Beberapa kelainan "ang sering dikelirukan dengan uveitis, antara

    lain1 konjungtivitis, dibedakan dengan adan"a sekret dan kemerahan pada

    konjungtiva palpebralis maupun bulbaris, keratitis dibedakan dengan adan"a

     pearnaan atau de!ek pada epitel, atau adan"a penebalan atau in!iltrat pada

    stromaE dan glaukoma akut sudut tertutup, ditandai dengan peningkatan

    tekanan intraokular, kekeruhan dan edema kornea, dan sudut bilik mata depan

    "ang sempit, "ang sering kita lihat jelas pada mata "ang sehat (7aughan,

    2008.

    2.; K!'l"ka&" U#e"t"&

    Uveitis anterior dapat menimbulkan sinekia anterior maupun posterior.

    )inekia anterior dapat mengganggu aliran keluar aueous di sudut bilik mata dan

    men"ebabkan glukoma sekunder sudut tertutup dengan terbentukn"a sclusio

     pupil dan penonjolan iris ke depan (iris bombe. %enggunaan kortikosteroid dan

    sikloplegik "ang agresi! sejak dini dapat memperkecil kemungkinan terjadin"a

    komplikasi$komplikasi ini. %eradangan di bilik mata depan maupun belakang

    akan mencetuskan terjadin"a penebalan dan opasi!ikasi lensa. i aal, hal ini

    han"a menimbulkan kelainan re!raksi minimal, biasan"a ke arah miopia. >amun,

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    20/26

    20

    dengan berjalann"a aktu, katarak akan berkembang dan seiring kali membatasi

    visus koreksi "ang terbaik. 3atalaksanan"a adalah operasi katarak, "ang han"a

     boleh dilakukan setelah radang intraokular teratasiE risiko terjadin"a komplikasi

    intra$ dan pascaoperasi meningkat pada pasien dengan uveitis akti!. %asien$

     pasien tersebut biasan"a diberikan kortikosteroid lokal dan sistemik secara

    agresi! sebelum, selama, dan setelah operasi katarak (7aughan, 2008.

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    21/26

    21

    A. Tera'" nn &'e&"f"k -

    . %enggunaan kacamata hitam

    6acamata hitam bertujuan untuk mengurangi !oto!obia, terutama akibat

     pemberian midriatikum.

    2. 6ompres hangat

    engan kompres hangat, diharapkan rasa n"eri akan berkurang, sekaligus

    untuk meningkatkan aliran darah sehingga resorbsi sel$sel radang dapat lebih

    cepat.

    . /idritikumDsikloplegik 

    3ujuan pemberian midriatikum adalah agar otot$otot iris dan badan silier 

    relaks, sehingga dapat mengurangi n"eri dan mempercepat pen"embuhan.

    )elain itu, midriatikum sangat berman!aat untuk mencegah terjadin"a

    sinekia, ataupun melepaskan sinekia "ang telah ada.

    /idriatil topikal dan c"cloplegic agent sangat berguna untuk mengubah

    sinekia posterior dan meredakan photopobia akibat spasme dari badan siliar.

    3erdapat 2 mekanisme kerja dari obat tersebut "aitu secara short acting drops

    meliputi c"clopentolate h"drocloride +, atau long acting drops meliputi

    atropin. %ada kasus dengan uveitis anterior diberikan golongan short acting

    c"clopegic.

    . -nti in!lamasi

     >)- bekerja menghambat c"clooF"genase (CH iso!orms dan 2 atau

    han"a 2 dan mereduksi sistesis prorostaglandin mediator in!lamasi. 3opikal

     >)- digunakan untuk gejala "ang menunjukan in!lamasi ocular. >)-

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    22/26

    22

     juga digunakan dalam terapi pada kasus episkleritis di!!us. -gent tersebut

     juga sering digunakan untuk terapi posoperati! C/< pseudo!akia. >amun

    tidak digunakan untuk uveitis anterior non in!eksius.

    -nti in!lamasi "ang biasan"a digunakan adalah kortikosteroid, dengan

    dosis sebagai berikut1

    easa 1 3opikal dengan deFamethasone 0, + atau prednisolone +. Bila

    radang sangat hebat dapat diberikan subkonjungtiva atau periokuler 1

    a. eFamethasone phosphate mg ( ml

     b. %rednisolone succinate 25 mg ( ml

    c. 3riamcinolone acetonide mg ( ml

    d. /eth"lprednisolone acetate 20 mg

    Bila belum berhasil dapat diberikan sistemik %rednisone oral mulai '0 mg

     per hari sampai tanda radang berkurang, lalu diturunkan 5 mg tiap hari.

    -nak1 prednison 0,5 mgDkgbb sehari kali.

    %ada pemberian kortikosteroid, perlu diaspadai komplikasi$komplikasi

    "ang mungkin terjadi, "aitu glaukoma sekunder pada penggunaan lokal selama

    lebih dari dua minggu, dan komplikasi lain pada penggunaan sistemik.

    5. 6ortikosteroid

    6ortikosteroid digunakan pada terapi uveitis, namun memiliki potensi e!ek 

    samping. 3etapi hal tersebut harus diberikan dengan indikasi in!lamsi pada

    mata, pencegahan dan pengobatan dari komplikasi C/

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    23/26

    23

    kemudian di turunkan sesuai dengan tingakat peradangannn"a. apat juga di

    mulai dari dosis rendah kemudian di tingkatkan dan pantau in!lamasin"a.

    %emberian topikal 6ortikosteroid topikal sangat e!ekti! pada kasus uveitis

    anterior. %emberian tersebut dapat diberikan perhari maupun perjam.

    %emberian di!luprednate 0,05 + kali perhari, sama e!ekti!n"a dengan

     pemberian prednisolon tiap 2 jam sekali

    B. Tera'" &'e&"f"k 

    3erapi "ang spesi!ik dapat diberikan apabila pen"ebab pasti dari uveitis

    telah diketahui. 6arena pen"ebab "ang tersering adalah bakteri, maka obat

    "ang sering diberikan berupa antibiotik, "aitu 1

    easa 1 ;okal berupa tetes mata kadang dikombinasi dengan steroid.

    -nak 1 Chloramphenicol 25 mgDkgbb sehari $ kali.

    Jalaupun diberikan terapi spesi!ik, tetapi terapi non spesi!ik seperti

    disebutkan diatas harus tetap diberikan, sebab proses radang "ang terjadi

    adalah sama tanpa memandang pen"ebabn"a.

    2.; Prgn&"&

    %erjalanan pen"akit dan prognosis uveitis tegantung pada ban"ak hal, seperti

    derajat keparahan, lokasi, dan pen"ebab peradangan. )ecara umum, peradangan

    "ang berat perlu aktu lebih lama untuk sembuh serta lebih seiring men"ebabkan

    kerusakan intraokular dan kehilangan penglihatan dibandingkan peradangan

    ringan atau sedang. )elain itu, uveitis anterior cenderung lebih cepat merespons

     pengobatan dibandingkan uveitis intermediet, posterior, atau di!us. Umumn"a

    kasus uveitis anterior prognosisn"a baik bila didiagnosis lebih aal dan diberi

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    24/26

    24

     pengobatan "ang tepat. %rognosis visual pada iritis keban"akan pulih dengan

     baik tanpa adan"a katarak, glaukoma dan uveitis posterior. 6eterlibatan retina,

    koroid, atau nervus optikus cenderung memberi prognosis "ang lebih buruk 

    (7aughan, 2008.

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    25/26

    25

    BAB III

    KESIMPULAN

    *.1 Ke&"!'ulan

    Uveitis adalah proses in!lamasi pada salah satu atau semua bagian dari

    uvea (iris, badan siliarDkorpus siliar, dan koroid. Uvea merupakan lapisan

    vaskular mata "ang tersusun atas ban"ak pembuluh darah "ang dapat

    memberikan nutrisi kepada mata. -dan"a peradangan pada area ini dapat

    mempengaruhi elemen mata "ang lain seperti kornea, retina, sklera, dan beberapa

    elemen mata penting lainn"a.

    %erjalanan pen"akit dan prognosis uveitis tegantung pada ban"ak hal,

    seperti derajat keparahan, lokasi, dan pen"ebab peradangan. 3ujuan utama dari

     pengobatan uveitis adalah untuk mengembalikan atau memperbaiki !ungsi

     penglihatan mata. -pabila sudah terlambat dan !ungsi penglihatan tidak dapat

    lagi dipulihkan seperti semula, pengobatan tetap perlu diberikan untuk 

    mencegah memburukn"a pen"akit dan terjadin"a komplikasi "ang tidak 

    diharapkan.

  • 8/17/2019 Isi Refrat uveitis

    26/26

    26

    DA4TA8 PUSTAKA

    Bruce, james & Chris dkk. ;ecture >otes1 !thalmolog". ?akarta1 %enerbit