isi makalah

11
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas Kesehatan, 2007). Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak terjadi. Beberapa diantaranya adalah: penyakit-penyakit seperti DBD, flu burung, dan sebagainya yang semakin menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang semakin marak, prioritas kesehatan rendah, serta tingkat pencemaran lingkungan yang semakin tinggi. Sebenarnya individu yang menjadi faktor penentu dalam menentukan status kesehatan. Dengan kata lain, merubah pola hidup ataupun kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan mengikuti perubahan zaman. 1

Upload: wawan-kurniawan-setiawan

Post on 11-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

perilaku hidup bersih

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.1Latar BelakangMasalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas Kesehatan, 2007). Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak terjadi. Beberapa diantaranya adalah: penyakit-penyakit seperti DBD, flu burung, dan sebagainya yang semakin menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang semakin marak, prioritas kesehatan rendah, serta tingkat pencemaran lingkungan yang semakin tinggi. Sebenarnya individu yang menjadi faktor penentu dalam menentukan status kesehatan. Dengan kata lain, merubah pola hidup ataupun kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan mengikuti perubahan zaman.

1.2Rumusan Masalah1. Apa sajakah komponen dasar perilaku sakit?2. Apa sajakah konsep analisis perilaku sakit?3. Apa saja tahap-tahap pembuatan keputusan perilaku sakit?4. Bagaimana menjelaskan kesehatan dan penyakit?

1.3 Tujuan Penulisan1.3.1Tujuan UmumTujuan dari pembuat makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas kuliah juga agar kita mengetahui apa saja elemen-elemen pokok perilaku sakit yang mempengaruhi persepsi dan perilaku kesehatan masyarakat.

1.3.2Tujuan KhususAdapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini yaitu:1. Pembaca dapat mengetahui komponen dasar perilaku sakit.2. Pembaca dapat mengetahui konsep analisis perilaku sakit.3. Pembaca dapat mengetahui tahap-tahap pembuatan keputusan perilaku sakit menurut Suchman.4. Pembaca dapat mengetahui penjelasan kesehatan dan penyakit menurut Twoddle dan Kassler (1970).1.4 Manfaat Penulisan1.4.1TeoriManfaat makalah ini secara teori adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan para mahasiswa Keperawatan, khususnya keluarga besar STIKES Eka Harap agar dapat lebih mengetahui dan mengerti elemen-elemen pokok perilaku sakit yang mempengaruhi persepsi dan perilaku sakit masyarakat.1.4.2PraktisManfaat yang kami harapkan dari pembahasan makalah ini adalah bagi penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang elemen pokok perilaku sakit yang mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat. Dan penulis juga berharap bahwa makalah ini dapat dijadikan sebagai ilmu penunjang dalam aplikasi hidup sehari-hari.

BAB 2PEMBAHASAN2.1Komponen Dasar Dalam Perilaku Sakit2.1.1Content (Isi)Content dalam permasalahan ini adalah penyakit. Bagaimana seorang mengenali penyakit dan bagaimana seseorang terpapar penyakit.2.1.2Sequence (Urutan-urutannya)Pasien dapat merasakan dan dapat mengetahui serta menjelaskan bagaimana ia dapat terpapar suatu penyakit. Sejak kapan gejala dirasakan dan bagaimana yang dirasakan saat gejala itu muncul, dan berapa lama biasanya sakit yang dirasakan saat gejala muncul.2.1.3Spacing (Jarak)Merupakan rentan waktu yang dilalui saat terpapar penyakit, biasanya dalam jangka panjang atau jangka pendek.2.1.4Variability (Variabilitas) perilaku sakitMerupakan respons pasien terhadap penyakit atau sakit yang dideritanya. contohnya pasien menganggap sakit yang diderita merupakan perbuatan dukun atau orang lain.

2.2Konsep Analisis Perilaku SakitDari keempat elemen di atas dapat dikembangkan 5 konsep yang berguna untuk analisis perilaku sakit.2.2.1ShopingShoping adalah proses pencarian beberapa sumber yang berbeda dari medical care untuk satu persoalan atau yang lain. Maksudnya adalah seseorang yang menderita suatu penyakit akan mencari atau menggali informasi tentang tempat-tempat atau orang-orang yang dianggap mampu untuk mendiagnosis penyakitnya serta mampu mengobati penyakit yang diderita sesuai dengan harapan. Kadang kala tidak semua harapan dapat terpenuhi, jika klien belum merasa puas dengan suatu layanan kesehatan yang diberikan klien akan kembali shoping, kembali mencari dan mencari serta berupaya mendapatkan suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan.2.2.2FragmantationMerupakan proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama.2.2.3ProcastinationProses penundaan pencaharian pengobatan sewaktu gejala dirasakan.2.2.4Self MedicationMengobati diri sendiri dengan berbagai ramuan atau membelinya di warung terdekat.2.2.5DiscontinuityProses tidak melanjutkan (menghentikan) pengobatan.

2.3Tahap-tahap Pembuatan KeputusanUntuk menganalisis begaimana proses seseorang di dalam membuat keputusan sehubungan dengan pencarian atau pemecahan masalah perawatan kesehatan, Suchman membaginya ke dalam 5 tahap kejadian.2.3.1 Tahap Pengalaman (the symptom experience)Pada tahap ini individu membuat keputusan bahwa di dalam dirinya ada suatu gejala penyakit, yang didasarkan pada adanya rasa ketidakenakan pada badannya. Gejala tersebut dirasakan sebagai ancaman bagi hidupnya.2.3.2 Tahap Asumsi Peranan Sakit (the assumption of the sick role)Pada tahap ini individu membuat keputusan bahwa ia sakit dan memerlukan pengobatan. Kemudian ia mulai berusaha untuk mengobati dirinya sendiri dengan caranya sendiri. Di samping itu ia mulai mencari informasi dari anggota keluarga yang lain, tetangga atau teman sekerja. Ia juga mencari pengakuan dari orang lain bahwa ia sakit dan kalau perlu minta dibebaskan sementara dari sebagian tugasnya atau bahkan tugasnya sehari-hari.2.3.3 Tahap Kontak dengan Pelayanan Kesehatan (the medical care contact)Pada tahap ini individu mulai berhubungan dengan fasilitas/pelayanan kesehatan, sesuai dengan pengetahuan, pengalaman serta informasi yang ada pada dirinya tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, fasilitas kesehatan yang dipilih dapat berupa dukun, seinshe, mantri, dokter umum atau dokter spesialis.

2.3.4 Tahap Ketergantungan Pasien (the dependent patient stage)Pada tahap ini individu memutuskan bahwa dirinya, karena perbuatan sebagai pasien, maka untuk kembali sehat harus tergantung dan pasrah kepada fasilitas pengobatan. Ia harus mematuhi apa yang diperintahkan kepadanya supaya sehat kembali.2.3.5 Tahap Penyembuhan (the recovery of rehabilitation)Pada tahap ini individu memutuskan untuk melepaskan diri dari peran sebagai pasien. Dengan hal ini dapat terjadi dua kemungkinan. Pertama, ia pulih kembali seperti sebelum sakit. Kedua, ia menjadi cacat yang berarti tidak dapat sempurna melakukan fungsinya seperti ketika sebelum sakit.

2.4Menjelaskan Kesehatan dan PenyakitMenurut Twoddle, apa yang sehat bagi seseorang bisa saja tidak sehat bagi orang lain. Ada dua hal yang timbul dari usaha untuk menjelaskan kesehatan atau penyakit, yaitu:a. Karena terpaksa membicarakan keehatan norml dengan kesehatan sempurna, kesehatan lebih dikenal sebagai norma social.b. Definisi kesehatan dilihat dari sudut social khas daripada bila dilihat dari sudut biologis.Dari kriteria biologis, yang terpenting letatnya pada dua ujung ekstrem, yaitu kesehatan sempurna dan kematian. Menurut Twoddle dan Kassler (1997) definisi kesehatan terutama harus dilihat dari segi social daripada segi biologis. Hubungan antara status kesehatan dilihat dari segi individu dengan status kesehatan dilihat dari sudut penilaian adalah sebagai berikut:a. Sehat dan SehatDalam hal ini, seseorang merasakan sehat (tidak sakit) dan orang lainpun menilai bahwa individu tersebut benar-benar sehat.b. Sehat tetapi SakitSeseorang menyatakan bahwa ia sehat atau baik-baik saja tetapi menurut penilaian orang lain (keluarga, tetangga, teman atau rekan kerja) ia sebenarnya sedang sakit. c. Sakit tetapi SehatIndividu menyatakan dirinya sakit, tetapi orang lain menganggap ia baik-baik saja. Bahkan orang lain menganggap kalau individu ini berbohong terhadap status kesehatannya.

d. Sakit dan SakitIndividu menyatakan bahwa ia sedang sakit dan orang lainpun membenarkan bahwa individu tersebut memang benar-benar sakit.

MAIN MAP ELEMEN-ELEMEN POKOK PERILAKU SAKIT

BAB 3PENUTUP3.1KesimpulanElemen-elemen yang memengaruhi komponen dasar dalam perilaku sakit yaitu content (isi), sequence (urut-urutannya), spacing (jarak), variability (variabilitas) perilaku sakit. Dari 4 elemen dikembangkan lima komponen analisis perilaku sakit yaitu shopping atau proses pencarian beberapa sumber pengobatan yang sesuai dengan harapan, fragmentation atau proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama, procrastination atau proses penundaan pencarian pengobatan sewaktu gejala dirasakan, procrastination atau proses pengobatan sewaktu gejala dirasakan, self medication atau mengobati dengan berbagai ramuan atau membelinya di warung, discontinuity atau proses tidak melanjutkan (menghentikan) pengobatan. Tahap-tahap pembuataan keputusan (1) tahap pengalaman/pengenalan gejala (2) tahap asumsi peranan sakit (3) tahap kontak dengan pelayanan kesehatan (4) tahap ketergantungan pasien (5) tahap penyembuhan atau rehabilitasi. Dan yang terakhir adalah menjelaskan kesehatan dan penyakit. Ada dua hal yang timbul dari usaha untuk menjelaskan kesehatan atau penyakit, yaitu:a. Karena terpaksa membicarakan keehatan normal dengan kesehatan sempurna, kesehatan lebih dikenal sebagai norma sosial.b. Definisi kesehatan dilihat dari sudut sosial khas daripada bila dilihat dari sudut biologis.3.2SaranSebaiknya didalam perilaku sakit perlu memperhatikan factor-faktor masalah kesehatan, dimana kesehatan sangat diharapkan untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan. Jadi sebenarnya individulah yang menjadi faktor penentu dalam menentukan status kesehatan.7

Persepsi Dan Perilaku SakitMenjelaskan Kesehatan dan PenyakitUrutan-Urutannya4 elemen yang merupakan komponen dasar dalam perilaku sakitProcastinationDiscontinuitySelf MedicationIsiElemen Pokok5 konsep Analisis Perilaku sakitJarakTahap-tahap Pembuatan KeputusanFragmentationShoppingVariabilitasKematianK.SempurnaPengalamanPenyembuhanKetergantungan PasienKontak dengan pelayanan kesehatanAsumsi Peranan SakitSosialBiologis