iptek (sumur resapan, kompos cair, dan recycle sampah kertas)
TRANSCRIPT
Di susun oleh :
• Agung Prasetya
• Aldo Aldeansyah
• Arizal Munandar
• Dedi Kurniawan
• Khoerudin Permana
• M.Mukhyidin• Nadia Raina
Putri• Nani Suryani• Ressy
Octaviani• Yuki Kaori
Donia
1.SUMUR RESAPAN Sumur resapan merupakan sumur
atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah. Sumur resapan ini kebalikan dari sumur air minum. Sumur resapan merupakan lubang untuk memasukkan air ke dalam tanah, sedangkan sumur air minum berfungsi untuk menaikkan air tanah ke permukaan. Dengan demikian, konstruksi dan kedalamannya berbeda. Sumur resapan digali dengan kedalaman di atas muka air tanah, sedangkan sumur air minum digali lebih dalam lagi atau di bawah muka air tanah.
KEGUNAAN
Sumur resapan dapat dikatakan sebagai suatu rekayasa teknik konservasi air, berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur galian dengan kedalaman tertentu. Fungsi utama dari sumur resapan ini adalah sebagai tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan sumur resapan air di antaranya adalah :
1. mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi,
2. mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah,
3. mengurangi atau menahan terjadinya kenaikan air laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah pantai,
4. mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan, dan
5. mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
CARA PEMBUATAN
ada beberapa persyaratan umum yang
harus dipenuhi se
buah sumur re
sapan
berdasarkan Standar Nasio
nal Indonesia
(SNI) tentang Ta
ta Cara Perencanaan
Sumur Resapan Air H
ujan untuk Lahan
Pekarangan, yaitu :
1.Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
2.Sumur resapan harus dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari pondasi bangunan.
3.Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2.0 cm per jam (artinya, genangan air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam)
ALAT DAN BAHAN Bahan utama yang diperlukan untuk pembuatan
sumur resapan antara lain seng plastik, paralon, buis beton atau bisa diganti dengan bata, ijuk / geotekstil, batu koral atau batu krakal, serta plat beton.
Seng plastik kita gunakan untuk menampung air hujan yang berasal dari genting, Paralon sendiri merupakan media untuk mengalirkan air yang sudah ditampung oleh seng plastik menuju sumur resapan. Sedangkan buis beton atau bata kita pergunakan sebagai dinding dari sumur resapan yang akan kita buat (penggunaan buis beton atau bata tergantung dari kondisi lahan serta kualitas air di sekitar lingkungan kita – lebih lengkapnya akan dijelaskan pada langkah pembuatan sumur resapan). Penggunaan ijuk / geotekstil serta batu koral / batu krakal berfungsi agar kotoran tidak ikut masuk ke dalam sumur resapan (lebih lengkapnya akan dijelaskan pada langkah pembuatan sumur resapan).
Gunakan buis beton (minimal 3 buah) dengan diameter 100 cm dan tingginya sekitar 50 cm. Sedangkan ketebalan plat beton, yang nantinya digunakan sebagai penutup bagian atas dari buis beton, tebalnya sekitar 100 mm atau 10 cm (lihat gambar diatas). Ukuran seng plastik disesuaikan dengan kondisi rumah kita masing-masing, sedangkan ukuran dan panjang paralon juga disesuaikan dengan kondisi serta luas lahan pada area yang akan dibuat sumur resapan.
Setelah bahan utama telah tersedia, kita persiapkan juga alat-alat yang akan kita perlukan dalam pembuatan sumur resapan tersebut, yaitu :
Alat ukur (meteran) dan alat untuk menggali tanah(cangkul dan sekop)
LANGKAH PEMBUATAN1. Mulai menggali tanah dengan menggunakan cangkul serta
sekop,sampai kedalaman sekitar 1.7 meter (tetapi tidak melebihi air tanah)
2. Untuk memperkuat dinding tanah, masukkan buis beton,sambungkan tiga buis beton sehingga buis beton tingginya mencapai 150 cm
3. Bagian sambungan antar buis beton kita ganjal dengan batu sekitar 10 cm, Pada dinding sumur resapan menggunakan buis beton ini, kita beri lubang-lubang kecil agar air menyerap ke dalam tanah, Penggunaan buis beton sebagai dinding sumur resapan dapat diganti dengan batu bata, jika kondisi tanahnya tidak bagus, namun tidak lembek. Batu bata yang digunakan sebagai dinding sumur resapan adalah batu bata biasa (tebal 15 cm), bisa dibuat kedap air, atau diberi lubang-lubang kecil. Pengerjaan dinding sumur resapan menggunakan batu bata akan memakan waktu lebih lama dibandingkan menggunakan buis beton, karena harus memasang batu bata disekeliling dinding sumur resapan.
kompos cair adalah Exstrak dari pembusukan
sampah organik. dan dengan meng Exstrak
sampah organik tersebut kita bisa mengambil
seluruh Nutriens yang terkandung pada sampah
organik tersebut. selain Nutriens kita juga
sekaligus menyerap
Mikroorganisme,bakteri,fungi,dan Protozoa dan
Nematodoa.
2. KOMPOS CAIR
MANFAAT Kompos Cair memiliki manfaat yang sama seperti
kompos padat yang telah dikenal selama ini.
Kelebihannya adalah Pupuk Kompos Cair bisa diberikan
kepada tanaman melaui daun. Karena dalam bentuk
cair, Pupuk Kompos Cair dapat diaplikasikan dengan
cara disemprotkan ke daun dan juga ke bagian-bagian
lain tanaman. Pupuk Kompos Cair akan sangat efektif
(diserap oleh tanaman) karena permukaan daun
(bagian bawah) dapat menyerap nutrisi dengan cepat
dan efektif. Sehingga dengan menyemprotkan Pupuk
Kompos Cair ke bagian daun tanaman, nutrisi akan lebih
cepat diserap dan diproses oleh tanaman. Hal ini
menyebabkan efek kesuburan yang ditimbulkan akan
lebih cepat terlihat dan lebih efisien karena jumlah yang
diberikan dalam kuantitas yang kecil saja (sedikit).
1. 1 liter bakteri
2. 5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan
sisa dan jangan menggunakan daun dari
pohon yang bergetah berbahaya seperti
karet, pinus, damar, nimba
3. 0,5 kg terasi dicairkan dengan air
secukupnya
4. 1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih
salah satu) dan dicairkan dengan air
5. 30 kg kotoran hewan
6. Air secukupnya
7. Ember/gentong/drum yang dapat ditutup
rapat
\ALAT DAN BAHAN
Cara Pembuatan Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan
ke dalam ember,Cairan gula dan terasi
dimasukkan ke dalam ember,Larutkan bakteri ke
dalam air dan dimasukkan ke dalam drum,
kemudian ditutup rapat,Setelah 8-10 hari,
pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah
dapat dibuka,Saring dan masukkan ke dalam
wadah yang bersih (botol) untuk
disimpan/digunakan,Ampas sisa saringan masih
mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2
liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan
perbandingan yang sama, Setelah 8-10 hari
kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi
dan siap digunakan, Demikian seterusnya
3. RECYCLE SAMPAH KERTAS Daur ulang kertas adalah salah satu
upaya pemanfaatan kembali sampah kertas untuk mengurangi timbunan sampah
1. sampah kertas, air, rumput, pelepah
pisang,lem kayu/lem sagu, dan pewarna2. Blender 3. baskom atau bak rendam
4. spon5. papan dan alat pemberat
6. Dll.
ALAT DAN BAHAN
MANFAAT
1. Satu upaya pemanfaatan kembali
sampah kertas untuk mengurangi
timbulan sampah
2. Menimbulkan kreatifitas
dalam,memanfaatkan kertas
bekas
3. Sumber tamabahan penghasilan
masyarakat
T E R I M A K A S I H
WASSALAMUALLAIKUM.WR.WB !