involving people top down bottom up -...
TRANSCRIPT
157
Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA
(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)
Dimensi : Penelitian
Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/
Wakil Kepala Sekolah/
Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/
Hubin (WKS4),
Komite Sekolah : Matias M, SPd Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
URAIAN
JAWABAN
SIMPULAN
JAWAB
AN
1 Bagaimanakah Kepala Seko-
lah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Ne-
geri 2 Salatiga sampai men-
dapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008?
Hal-hal yang perlu mendapatkan
perbaikan di sekolah dan dalam perencanaan tidak merugikan
sekolah komite mendukung.
2 a.Bagaimanakah peran Kepe-
mimpinan (Leadership) da-
lam pelaksanaan pening-
katan program Sistem manajemen mutu ISO
9001:2008?
Sampai saat ini saya pandang
tidak ada masalah, dan meka-
nisme telah berjalan, kembali
kepada kepribadian personal pe-laksana sistem masing-masing,
dalam memaknai sistem berkisar
25 % yang belum baik?
3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan per-
sonil (Involving People)
demi terwujudnya war-
ga sekolah yang sadar mutu?
Pelibatan sudah memenuhi instruksi kerja yang di-jalankan
bersama baik Top Down maupun
Bottom Up akan tetapi masih
pada sebatas menyelesaikan tanggungjawab secara indivi-
dual semata, belum secara
tersistem
4 Bagaimana Pendekatan Sis-
tem Pengelolaan ( System Approach ) ?
Pendekatan pengelolaan menga-
cu kepada sistem yang ada polanya dikembalikan kepada in-
dividu yang melaksanakan sis-
tem, apakah konsisten mene-rapkan manajemen yang
berlaku? Biar sepakat untuk
melaksanakan sistem manaje-men yang disetujui bersama?
158
5 Bagaimana Peningkatan ber-
kesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
Pihak manajemen dalam melak-
sanakan program yang dilaku-
kan baik bersifat harian, ming-guan, bulanan, semesteran,
maupun yang tahunan, supaya
mengingatkan individu pemakai agar tetap konsis-ten melakukan
berdasarkan sistem yang ada-
,karena semua pihak terlibat dan tidak ada yang dirugikan.Komite
membantu menyelesaikan pro-
gram yang direncanakan oleh
Sekolah
6 Bagaimana pembuatan Ke-putusan dilakukan? apakah
berdasarkan fakta (Factual decision making)?
Sekitar enam bulan yang lalu orang tua memberikan masukan
mengenai Parkir sepeda motor
peserta didik yang dirasa belum
meme-nuhi kualifikasi sebagai tempat parkir yang layak?
Karena semua sepeda motor
masih terkena panas sinar matahari dan kehujanan?
Mengusulkan kepada komite
sekolah agar tempat parkir dibuat lebih layak dengan
memberikan peneduh.
7 Apakah pelaksanaan pro-
gram bermuara pada
kepuasan pelanggan(costu-mer satisfaction)?
Memperhatikan kualitas lu-
lusannya, yang lulus 100%,
nampaknya pelanggan puas menyekolahkan peserta didik di
SMK N 2 Salatiga, dan juga
lulusannya terserap ke dunia kerja sam-pai 60%, dibeberapa
peru-sahaan ternama Nasional,
sisanya menjadi wirausahawan, melanjutkan ke pendidikan ting-
gi
8 Sejauhmana hubungan sa-
ling menguntungkan dengan
mitrakerja/pemasok (Mutu-ally beneficial supplier rela-tionships) berjalan?
Dengan menerapkan kuri-kulum
berbasis industri, lulusan smkn
2 salatiga menjadi lebih banyak yang terserap ke industri, mitra
kerjasama dengan institusi
pasangan juga berjalan semakin baik.
9 Faktor - faktor pendukung pelaksanaan Sistem Mana-
jemen Mutu ISO di SMK
Faktor-faktor pendukungnya antara lain Sekolah, warga
sekolah, Komite Sekolah, Orang
159
Negeri 2 Salatiga? Tua Siswa, infrastruktur, men-
jadi lebih baik dalam men-
dukung sistem manajemen sekali-pun belum seratus
prosen, karena masih terdapat
pe-rencanaan Gedung Serba-guna.
10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Mana-
jemen Mutu ISO 9001:2008?
Faktor penghambatnya ke-terbatasan kemampuan individu
pelaksana sistem manajemen,
Administrasi Guru yang tidak lengkap, ketepatan kuwajiban
orang tua siswa dalam melunasi
SPP, keterlambatan kehadiran siswa, Inkonsisten dalam peng-
komunikasian perencanaan, pe-
laksanaan dan evaluasi program,
dan terus menerus harus di-ingatkan.
11 Sejauh manakah Sistem ma-
najemen ISO sudah men-
jangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2
Salatiga?
Dari perencanaan program yang
dilaksanakan Top Down, kem-
balinya keterlaksanaan program tidak selalu mencapai harapan
seperti apa yang telah diren-
canakan, jadi belum menjangkau
semua lini.
12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-
:2008, ter-hadap Lembaga
SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lem-
baga?
b. Manfaat bagi Guru/
karyawan? c. Manfaat bagi siswa?
d. Manfaat bagi pema-kai
lulusan?
Manfaat bagi lembaga semua yang direncanakan sekolah
menjadi lebih tertata, langkah-
langkahnya jelas, manfaat bagi guru karyawan, menjadi lebih
tertib dalam administrasi, job
diskripsi karyawan menjadi lebih
jelas dan tertata, manfaat bagi siswa tujuan masuk ke lembaga
pendidikan ini menjadi lebih
terjamin kualitasnya alumninya dan bakal lapangan pekerjaan
yang dapat lebih terjangkau,
manfaat bagi Lulusan karena manajemen yang baik, maka
kepercayaan terhadap lulusan
lebih meningkat.
160
Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA
(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)
Dimensi : Penelitian
Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah/
Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Sarpras
(WKS3), Asdiqo’, SPd
Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
URAIAN JAWABAN
SIMPUL
AN JAWABA
N
1 Bagaimanakah Kepala Seko-
lah merencanakan penyiap-
an program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai
mendapatkan sertifikat SMM
ISO 9001:2000 dan 9001-:2008?
Penyiapan untuk mendapatkan
sertifikat Iso 9001:2000 dan
9001:2008 tidak mudah diawali dengan mensosialisasikan Sis-
tem Manajamen ISO kepada
Guru dan Staf karyawan SMK negeri 2 Salatiga, melebar lagi
ke ketua unit-unit kerja (8 unit
kerja), 1 Unit administrasi Tata Usaha, 1 unit Perpustakaan,
Unit BP dan BK, unit-unit kerja
BELMOT, dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan penyusun-
an sistem manajemen, terdiri
dari penyusunan Sasaran Mutu, Pedoman Operasional
Standar, Instruksi kerja dan
pembuatan form-form pendu-
kung pada setiap unit kerja yang dikoordinir oleh tim kerja
manajemen Mutu, Selanjutnya
penyusunan skedul untuk me-laksanakan audit internal ma-
sing-masing unit kerja, sampai
dengan eksternal audit yang telah berlangsung 3 kali.
2 a.Bagaimanakah peran Ke-pemimpinan (Leadership)
dalam pelaksanaan pe-
ningkatan program Sistem manajemen mutu ISO
Kepemimpinan yang dilakukan memerlukan kepedulian Top
manajemen terhadap program
sistem manajemen mutu, seka-lipun dibeberapa hal masih
161
9001:2008? terdapat kekurangan disana-
sini
3 a.Bagaimana Mekanisme
Kerja dan pelibatan per-
sonil ( Involving People) demi terwujudnya war-
ga sekolah yang sadar
mutu?
Oleh Wakil manajemen mutu
dilaksanakan adanya beberapa
program yang dikhususkan untuk peningkatan pengetahu-
an tentang sistem Manajamen
mutu, melalui beberapa pelatih-an, workshop, dengan menda-
tangkan nara sumber dari pihak
luar, maupun dari dalam sen-diri.
4 Bagaimana Pendekatan Sis-tem Pengelolaan (System
Approach) ?
Pendekatan sistem pengelolaan di WKS3, di bidang sarana
prasarana, telah memiliki pedo-
man mutu yang mana diatur bahwa sistem pengadaan, pro-
sedurnya Top Down sedangkan
pelaksanaannya Bottom Up se-muanya diusulkan dari bawah,
kemudian diverifikasi oleh tim,
dibentuk tim dari pusat yang
melibatkan kalangan bawah, walaupun dalam perjalannya
karena waktu, sebagai WKS3,
juga mengajar, akhirnya bebe-rapa pekerjaan dilaksanakan
tidak melalui tim yang di atas,
tetapi tetap mengetahui pada akhirnya.
5 Bagaimana Peningkatan ber-kesinambungan (Continous
Improvement) dilaksanakan?
Program continous improvement belum dapat dilaksanakan, ke-
depannya diharapkan ada yang
mengkaji, meneliti, bagaimana suatu pekerjaan itu sudah
dilaksanakan, evaluasinya ba-
gaimana dan tindak lanjutnya bagaimana?. Karena terbatas-
nya capabilitas SDM menja-
dikan sistem belum berjalan
seperti yang diharapkan?
6 Bagaimana pembuatan Ke-putusan dilakukan? apakah
berdasarkan fakta (Factual decision making)?
Pembuatan keputusan di lem-baga ini (SMK Negeri 2 Salatiga)
sudah berdasarkan fakta, tetapi
terkadang karena terlalu “open”
nya manajemen dalam pengam-bilan suatu keputusan akhirnya
162
bertele-tele, sehingga banyak
mengalami kerugian, kadang-
kadang program yang seharus-nya menjadi pilot program dari
sekolah ini tidak terlaksana,
karena semua program dibuat secara bersamaan, dan bottom
up, sehingga ketika “share” kan
pilot program tidak terlaksana, karena kalah prioritas dengan
program lainnya.
7 Apakah pelaksanaan pro-
gram bermuara pada ke-
puasan pelanggan (cos-tumer satisfaction)?
Berkaitan dengan kepuasan pe-
langgan, adanya siswa, orang
tua, industri pasangan, pema-kai lulusan, diharapkan semua
program dapat memuaskan
pelanggan, akan tetapi karena
kendala pelaksanannya, contoh-nya: di bidang sarpras belum
dapat memberikan pelayanan
yang baik seperti akses jalan (koridor) antar ruang seperti
selesainya upacara bendera
siswa masuk ruangan dan men-jadikan kelas kotor kembali
karena akses jalan koridor dari
lapangan upacara ke kelas belum ada? Seharusnya ada
pengerasan / paving jalan, ka-
rena kembali pada pengambilan keputusan yang lebih banyak di
“share” kan ke forum rapat, ak-
hirnya program menjadi ter-
hambat.
8 Sejauhmana hubungan sa-ling menguntungkan dengan
mitra kerja/pemasok ( Mutu-ally beneficial supplier rela-tionships ) berjalan?
Berkaitan dengan pemasok atau mitra kerja, hubungan dengan
lembaga sudah membaik, akan
tetapi baru beberapa peru-
sahaan atau mitra kerja yang hubungannya sampai pada
taraf tindak lanjut.Contohnya
seperti PT Astra Daihatsu, yang pada awalnya hanya merekrut
tenaga kerja, dari SMK Negeri 2
Salatiga dan sekitarnya, pada akhirnya sudah sampai pada
kerja sama pelaksanaan PSG di
163
Astra Daihatsu peserta didik
dari SMK Negeri 2 Salatiga
sudah diterima PSG di Industri ini.Hal ini menjadikan perlunya
di prepare pada industri yang
lain yang merupakan kerja besar lembaga.Biar bisa mena-
rik mitra kerja kita untuk
bekerjasama lebih intens de-ngan Institusi pasangan Lem-
baga diwaktu mendatang.
9 Faktor-faktor pendukung pe-
laksanaan Sistem Manaje-
men Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?
Faktor-faktor pendukung dian-
taranya tersedianya SDM yang
bagus dan memahami tentang Sistem manajemen ISO, dan
tahun ini adanya sistem kepe-
gawaian berbasis SISMINDU
dan SIKADU juga sistem penge-loaan keuangan dengan sistem
komputerisasi, sehingga lebih
mudah mengakses dalam bulan berjalan dalam satu tahun ajar-
an lebih mudah diketahui dan
dapat dijadikan kontrol untuk pengendalian pemasukannya
dapat langsung terjawab dengan
adanya sistem komputerisasi tersebut.
10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Mana-
jemen Mutu ISO 9001:2008?
Belum adanya koordinasi yang handal untuk mengkomunikasi-
kan kemampuan (capabilitas),
SDM yang baik untuk diperoleh kinerja yang optimal dalam pe-
nyelesaian tugas-tugasnya. Di-
karenakan sistem kontrol yang belum begitu melekat dan
belum begitu kuat serta belum
bekerja secara efektif, sehingga
walaupun telah diperoleh serti-fikat SMM ISO masih didapati
beberapa keteledoran adminis-
trasi.Perlu adanya tim khusus yang menangani administrasi
Sistem manajemen ISO.
11 Sejauh manakah Sistem ma-
najemen ISO sudah men-
jangkau seluruh aspek di
Sistem manajemen ISO relatif
telah menjangkau semua lini,
akan tetapi masih pada sebatas
164
semua lini SMK Negeri 2
Salatiga?
kulit-kulitnya? Hanya beberapa
lini yang sama sekali belum
tahun ISO itu sebetulnya seperti apa? Khususnya SDM bagian
kebersihan, lambat laun diper-
kenalkan pada sistem mana-jemen ISO.
12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008, terhadap
Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga?
a. Manfaat bagi lembaga?
b. Manfaat bagi Guru/ karyawan?
c. Mafaat bagi siswa?
d. Manfaat bagi pemakai
lulusan?
Besar sekali manfaatnya, bagi lembaga tetapi walaupun sudah
memperoleh “sertifikat” ISO
beberapa tahun banyak dana yang mengalir ke sekolah ini,
yang terakhir ADB Invest
banyak memberikan peran da-lam pebiayaan sarana prasa-
rana infrastruktur SMK N 2
Salatiga. Dengan mempunyai
sertifikat ISO pemerintah mem-berikan kesempatan pembiaya-
an, karena salah satu syarat
memperoleh bantuan pemerin-tah harus bersertifikat ISO,
kemudian manfaat bagi guru
dan karyawan, karena banyak-nya dana yang mengalir, ter-
masuk bantuan luar negeri
akhirnya efeknya kita dapat membiayai banyak program
yang berkaitan dengan guru
maupun karyawan .Adanya workshop-workshop yang dapat
meningkatkan kinerja maupun
kemampuan guru dan karya-
wan. Bagi siswa, dengan adanya
bantuan yang banyak dari
pemerintah maupun pihak luar maka siswapun juga banyak
program yang dapat dibuat dan
dilaksanakan.Dan bisa menam-bah improvisasi siswa tersebut
untuk meningkatkan kreatifi-
tasnya. Manfaat bagi lulusan, dalam
penelusuran lulusan, awalnya
kita harus ke pati, ke semarang,
pada akhirnya kita sudah dapat
165
menjadi regional center untuk
memenuhi permintaan bebe-
rapa perusahaan terkemuka, itu karena adanya Sistem mana-
jemen ISO yang dilaksanakan di
SMK Negeri 2 Salatiga.Yang membuat perusahaan tersebut
mempercayaai sekolah ini
menjadi regional center dalam rekruitmen karyawan perusa-
haan.
166
Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA
(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)
Dimensi : Penelitian
Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah/
Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Humas/
Hubin (WKS4), Eko Sudaryanto
Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
URAIAN JAWABAN
SIMPUL
AN JAWABA
N
1 Bagaimanakah Kepala Seko-
lah merencanakan penyiap-
an program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai
mendapatkan sertifikat SMM
ISO 9001:2000 dan 9001-
:2008?
Diawali dengan memanggil kon-
sultan SMM ISO PT TUV Rein-
hand cabang Yogyakarta untuk mendampingi penyiapan kon-
sep-konsep SMM ISO,kemudian
sosialisasi kepada warga seko-
lah, dan pemantapan sasaran mutu, Pedoman Opersional
Standar dan Instruksi kerja
sampai persiapan internal dan eksternal audit.
2 a.Bagaimanakah peran Kepe-
mimpinan (Leadership)
dalam pelaksanaan pe-
ningkatan program Sis-tem manajemen mutu
ISO 9001:2008?
Peran sebagai pimpinan adalah
sebagai penanggungjawab ma-
najemen itu sendiri memberikan
arahan dalam pelaksanaan ma-najemen
3 a. Bagaimana Mekanisme
Kerja dan pelibatan per-
sonil ( Involving People) demi terwujudnya war-
ga sekolah yang sadar
mutu?
Adanya konsultan memberikan
pelatihan/diklat yang berkaitan
dengan sistem manajemen de-ngan difasilitasi oleh WMM
4 Bagaimana Pendekatan Sis-
tem Pengelolaan ( System Approach ) ?
Melaksanakan program sesuai
dengan tupoksi pada pokja ma-sing-masing
5 Bagaimana Peningkatan ber-kesinambungan (Continous
Improvement) dilaksanakan?
Biasanya pada setiap rapat sharing antar waka, mencoba
mensharingkan mana yang bisa
berjalan programnya dan mana
167
yang tidak, berdasarkan prinsip
manajemen.
6 Bagaimana pembuatan Ke-
putusan dilakukan? apakah
berdasarkan fakta (Factual decision making)?
Beban - beban keputusannya
berdasarkan problem-problem
itu sendiri, yang ada di SMK, dipecahkan bersama-sama, un-
tuk mencapai hal yang diingin-
kan.
7 Apakah pelaksanaan pro-gram bermuara pada ke-
puasan pelanggan (costu-mer statisfaction)?
Belum semua program ber-muara pada kepuasan pelang-
gan, tetapi sudah mengarah ke
sana? Contoh dengan industri
dalam mengiplementasikan ku-rikulum pada kelas industri.
8 Sejauhmana hubungan sa-
ling menguntungkan dengan
mitra kerja/pemasok ( Mutu-ally beneficial supplier rela-tionships ) berjalan?
Selama ini hubungan dengan
stake holder yang ada sudah
pada pendekatan kebutuhan
stake holder berusaha dipenuhi, jika sampai hubungan saling
menguntungkan adalah sebuah
proses untuk menperoleh kepuasan yang diharapkan itu.
9 Faktor-faktor pendukung pe-
laksanaan Sistem Manaje-
men Mutu ISO di SMK Negeri
2 Salatiga?
Adanya keinginan dari warga
yang berkeinginan lembaga
menjadi baik,
10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Mana-
jemen Mutu ISO 9001:2008?
Sistem manajemen itu sendiri yang terlalu “njlimet” untuk
dilaksanakan sehingga karena
belum terbiasa, apa yang
dicatat dikerjakan dan apa yang dikerjakan dicatat.Untuk menu-
ju pada warga yang sadar
memerlukan proses secara ber-tahap berkesinambungan.
11 Sejauh manakah Sistem ma-
najemen ISO sudah men-
jangkau seluruh aspek di
semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
Jika dikatakan menjangkau se-
mua lini belum, masih ada
beberapa yang belum tersentuh
juga? Sudah mencoba memulai tetapi masih jauh dari yang
diinginkan?
12 Sejauhmana manfaat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-
:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga?
a. Manfaat bagi lembaga?
b. Manfaat bagi Guru/
Manfaat bagi lembaga menjadi
semakin lebih baik, manfaat
bagi guru bisa bekerja dengan protap dan tupoksi yang semes-
tinya.
Bagi siswa bahwa SMK ini akan
168
karyawan?
c. Manfaat bagi siswa?
d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
banyak berhubungan dengan
industri dan industri semakin
merasa terpuaskan mengguna-kan produk SMK yang semakin
baik dan memenuhi harapan
Industri.
169
Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA
(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)
Dimensi : Penelitian
Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/
Wakil Kepala Sekolah/
Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/Hubin (WKS4),
Ka.Program : Sartono, SPd
Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
URAIAN JAWABAN
SIMPUL
AN JAWAB
AN
1 Bagaimanakah Kepala Seko-
lah Merencanakan penyiapan
program prosedur SMK Ne-geri 2 Salatiga sampai men-
dapatkan sertifikat SMM ISO
9001:2000 dan 9001:2008?
Saya menjadi kaprodi baru satu
tahun berjalan, ketika perenca-
naan program, maupun pro-sedur, sampai SMKN 2 Salatiga
memper-oleh ISO, saya belum
mengetahui secara pasti, karena
sebelumnya hanya menjadi guru biasa.
2 a.Bagaimanakah peran Kepe-
mimpinan (Leadership)
dalam pelaksanaan pe-
ningkatan program Sistem ma-najemen mutu ISO
9001:2008?
Sebagian telah dapat memenuhi
kualifikasi ke-pemimpinan? Dari
segi manajemen belum dike-tahui secara menyeluruh, ten-
tang capabilitas administrasinya
sebagai Leader menurut SMM
ISO?
3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan per-
sonil (Involving People)
demi terwujudnya war-
ga sekolah yang sadar mutu?
Pada dasarnya belum semua warga sekolah sadar sistem? Dan
memerlukan peningkatan pema-
haman serta pemetaan personal
sejauh mana paham akan SMM ISO? Dan sadar sistem dan
sebagian belum sadar sistem?
4 Bagaimana Pendekatan Sis-
tem Pengelolaan (System Approach) ?
Sebaiknya semua lini, unit kerja
dan personal, dilibatkan dalam pelaksana-an sistem manajemen,
se-suai tugas, pokok, fungsinya
masing-masing, agar tidak dida-
pati warga sekolah yang apatis saja terhadap keberlangsungan
pelaksanaan SMM ISO, yang
170
terstandar.Sebaiknya program
di-sosialisasikan secara rutin
dan periodik terencana bahwa ini adalah program yang baik yang
bermanfaat bagi lembaga, indi-
vidu dan personal.Baik dilaku-kan secara topdown maupun
bottom up, kritik dan saran
bukan merupa-kan hal yang
tabu, tetapi juga bukan merupakan hal yang susah
untuk dilakukan, karena tercatat
dan teradministrasi
5 Bagaimana Peningkatan ber-
kesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
Akan lebih baik jika sistem
manajemen benar-benar diterap-kan, diselaraskan dengan akre-
ditasi, dan menjadikan SMM ISO
sebagai budaya sadar mutu, sehingga ketika surveyland tidak
menjadi masalah.
6 Bagaimana pembuatan Ke-
putusan dilakukan? apakah
berdasarkan fakta (Factual decision making)?
Sebaiknya keputusan dida-
sarkan pada fakta, kecuali kebi-
jakan bolehlah tidak berdasar-kan fakta, karena harus dapat
mengakomodir semua kepenting-
an
7 Apakah pelaksanaan pro-
gram bermuara pada ke-uasan pelanggan (costumer satisfaction)?
Sebaiknya bermuara kepada
kepuasan pelanggan tanpa memberatkan pelaku sistem
manajemen, sebagian kecil ma-
sih belum memuaskan pe-langgan, semisal BP/BK hanya
unit yang menangani siswa ber-
masalah, padahal se-harusnya siswa berprestasi juga semes-
tinya mendapatkan porsi seha-
rusnya, sehingga prinsip keseim-bangan manajemen terjaga.
8 Sejauhmana hubungan sa-ling menguntungkan dengan
mitra kerja/pemasok (Mutu-ally beneficial supplier relationships) berjalan?
Hubungan dengan mitra kerja masih berjalan baik, dengan
industri seperti perekrutan
tenaga kerja, kebutuhan yang di-minta industri belum dapat
dipenuhi karena jumlah tenaga
kerja rekrutan masih lebih ba-nyak daripada jumlah lulusan
yang memenuhi syarat, praktis
171
tidak ada siswa yang mengang-
gur.
9 Faktor - faktor pendukung
pelaksanaan Sistem Mana-
jemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?
Infrastruktur, sarana prasara-
na, administratif relatif sudah
terpenuhi.
10 Faktor-faktor penghambat
pelaksanaan Sistem Mana-
jemen Mutu ISO 9001:2008?
Kesadaran warga sekolah me-
ngingat jumlah sumber daya
manusia yang relatif banyak, terhadap sistem Manajemen
yang masih minim.
11 Sejauh manakah Sistem
manajemen ISO sudah men-
jangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2
Salatiga?
Dari segi administratif sudah
menjangkau sampai di tingkat
bawah, tetapi duplikasinya yang masih perlu ditinjau ulang dan
dievaluasi?
12 Sejauhmana manfaat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-
:2008, ter-hadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga?
a. Manfaat bagi lem-
baga? b. Manfaat bagi Guru/
karyawan?
c. Manfaat bagi siswa?
d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
Manfaatnya cukup positif, kare-
na dengan penerapan sistem
manajemen ISO semua akan serba tertata, rapi, tertib,
teradministrasi dengan baik,
sistem manajemen ISO itu bu-kan sesuatu yang dipaksakan,
tetapi jika telah teraplikasi
dengan baik, nantinya menjadi
budaya yang baik, karena semua yang dikerjakan dicatat, dan
yang dicatat dilakukan, semua
terdokumentasi dengan baik, jadi akan memberikan manfaat
bagi semuanya, termasuk pema-
kai lulusan akan mendapatkan output lulusan yang telah ter-
standar dengan baik dari SMK N
2 salatiga.
172
Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA
(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)
Dimensi : Penelitian
Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah/
Guru/ Karyawan/Siswa-siswi Dian B.S-Ismawati/ Humas/Hubin
(WKS4)
Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
URAIAN
JAWABAN SIMPULAN
JAWABAN
1 Bagaimanakah Kepala Seko-
lah merencanakan penyiap-
an program prosedur SMK
Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM
ISO 9001:2000 dan 9001-
:2008?
Siswa/i : Sistem manajemen
Mutu ISO 9001:2000 ataupun
9001:2008 saya tidak menge-
tahuinya, dan tidak me-mahaminya karena tidak ada
sosialisasi kepada siwa/i.
2 a.Bagaimanakah peran Kepe-mimpinan (Leadership)
dalam pelaksanaan pe-
ningkatan program Sis-
tem manajemen mutu ISO 9001:2008?
Siswa : terdapat penurunan leadership Top Management
dibandingkan leadership sebe-
lumnya, dipandang dari kedi-
siplinan yang lebih ketat, yang didukung oleh Kepala Sekolah-
nya, sedangkan Leadership
yang sekarang ini Kepala Sekolah tidak begitu dekat
dengan siswanya, tingkatan
Middle Manajement (WKS1 dan
WKS2) dirasa kurang tegas, khususnya pada kesiswaan
tegasnya dalam tatanan
menggertak saja dan hasilnya tidak ada? Sedangkan WKS2
sebelumnya sekalipun tidak
banyak bicara (bicara sedikit) tetapi melaksanakannya, Pada
Leadership Middle Manajemen di
Program Keahlian sebagian sudah menerapkan 5 S, tetapi
dalam pelaksanannya masih
terdapat kekurangan pada
komitmen kebersihan dan pe-
173
masangan kembali simbol-
simbol gambar peringatan dan
keselamatan kerja di bengkel-bengkel,
Siswi: leadership Top mana-gement maupun Middle mana-gement mengalami penurunan
dibandingkan sekarang, pada
tataran Kepala Program
Keahlian sudah cukup baik, tinggal meningkatkan inovasi-
inovasi baru saja.
3 a. Bagaimana Mekanisme
Kerja dan pelibatan
personil ( Involving People) demi
terwujudnya warga
sekolah yang sadar mutu?
Siswi: pelibatan personil dalam
organisasi sangat perlu, adanya
penanggungjawab kegiatan sis-wa/i berharap agar mekanisme
lebih berorientasi pada keman-
dirian personil organisasi. Siswa : pelibatan personil cu-
kup melibatkan, tetapi perlu
perubahan, semisal pada pro-gram kesiswaan dengan dua
kegiatan, tetapi hanya satu
pembimbing, sehingga berjalan-nya kegiatan tidak dapat
terfokus pada salah satu ke-
giatan bila masing-masing
kegiatan ada pembimbingnya, seperti kejadian yang pernah
kami alami, ada sebuah ke-
giatan sekolah, dimana ter-jadi kesalah pahaman dengan warga
lingkungan masyarakat yang
menilai melakukan kegiatan yang dianggap mengganggu
lingkungan warga karena di-
lakukan dini hari dimana banyak warga sedang ber-
istirahat.Pada waktu itu tidak
ada seorangpun pembimbing
yang ada disitu, sehingga siswa senior sendiri yang berusaha
menyelesaikan kesalahpahaman
dengan warga lingkungan ter-dekat pelaksanaan kegiatan
siswa dan tidak dapat mengadu
kepada siapapun karena ketia-
174
daan pembimbing pada situasi
waktu itu?.maka pelibatan
personil pembina pada setiap kegiatan siswa sangat diper-
lukan.
4 Bagaimana Pendekatan Sis-
tem Pengelolaan ( System Approach ) ?
Siswa: Siswa dituntut pro-aktif
dalam mendapatkan informasi
yang berkaitan dengan kegiatan intra maupun extra sekolah,
siswa memerlukan pandangan
guru pembimbing mengenai kegiatan yang dilakukannya?
Siswi: pelibatan personilnya
masih dirasa kurang memadai semisal di BKK, ketika siswa
membutuhkan informasi lo-
wongan pekerjaan, kurang men-
dapatkan pelayanan informasi yang cukup yang diperlukan
siswa/i, sehingga berakibat
tidak langsung akibat informasi yang tidak jelas, sehingga siswa
kurang memahami lowongan
pekerjaan yang diminati mere-ka? Kurang adanya keter-
bukaan sehingga berpengaruh
terhadap pengelolaan?
5 Bagaimana Peningkatan ber-
kesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
Siswi: peningkatan berkesinam-
bungan yang dilakukan pada kegiatan siswa tidak terlalu
tampak?
Siswa: perlunya diperbaiki peningkatan berkesinambungan
dalam kegiatan dari tingkat X,
XI sampai dengan XII, semisal kegiatan A, “off” sampai dengan
tingkat XI, seharusnya siswa
peserta kegiatan perlu men-
dapatkan informasi yang cukup, tentang keberlangsungan kegi-
atan tersebut dan tidak lang-
sung dihentikan jalannya ke-giatan.Sehingga berdampak gra-
fik prestasi kegiatan tersebut
cenderung menurun karena kurangnya penyiapan rege-
nerasi dari siswa senior pelaku
175
kegiatan kepada siswa yunior
penerus kegiatan? Dokumen
dan rekaman hasil kegiatan diperlukan dalam pelaporan
kegiatan yang sudah dijalan-
kan.
6 Bagaimana pembuatan
Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta
(Factual decision making)?
Siswi : siswa kebanyakan
memperoleh informasi tidak secara langsung, biasanya me-
lalui pengumuman saat upacara
bendera, apel pagi dan setiap kesempatan dari Guru wali
kelas, dan guru mata pelajaran
lainnya? Pengambilan keputus-an menurut siswa sebaiknya
bermuara pada kepentingan
belajar siswa, sehingga kepuas-
an siswa sebagai pelanggan lembaga pendidikan ini, ter-
penuhi.
Siswa: Pengambilan keputusan berdasarkan fakta perlu ada
koreksi lagi, point-point pada
tata tertib, perlu mendapatkan tinjauan kembali untuk memas-
tikan apakah sudah sudah
memenuhi klasifikasi semesti-nya atau belum? Pengambilan
keputusan tindakan pemberian
point hanya dilakukan keba-nyakan oleh beberapa unsur
staf kesiswaan, dan lebih
banyak memiliki kecenderungan
kurang adil bagi peserta didik yang dianggap melanggar tatib,
dan perlu mendapatkan revisi
pada poit tertentu agar lebih bijaksana dan berdampak lebih
positif yang memberikan efek
jera? Pelanggar tatibnya.Peserta didik berharap pengaturan dan
penjadwalan operasi tatib dila-
kukan secara terjadwal dan jelas waktunya agar lebih
memberikan kesadaran siswa
untuk tidak melanggarnya?
Daripada mengadakan operasi
176
semisal potongan rambut de-
ngan kurang semestinya dan
berdampak psikologis bagi pe-serta didik (kurang menyenang-
kan) yang melanggar tatib
jangka panjang, dan kurang memberikan efek jera (siswa
pelanggar tatib, merasa terte-
kan), dan semestinya yang mengubah perilaku menjadi
tidak melanggar tatib lagi.
7 Apakah pelaksanaan pro-
gram bermuara pada kepu-
asan pelanggan (costumer satisfaction)?
Siswa: Pada awalnya ketertarik-
an peserta didik mendaftar di
sekolah ini karena kedisiplinan yang diterapkan dalam berbagai
lini kegiatan maupun pembe-
lajaran yang berlangsung secara
baik dan ketat, (berdasarkan cerita alumni), setelah menga-
laminya sendiri, ternyata “jauh
api dari panggangnya” menurut siswa mengalami penurunan,
dan mengusulkan mening-
katkan kembali kualitas kedi-siplinan semua lini, agar
menjadi dasar bagi kegiatan
maupun PBM, sebagai pelang-gan kami belum puas? Tradisi
yang baik ketika awal pendirian
sekolah tetap dilestarikan, Siswi: Tidak semua hasil
lembaga, memberikan kepuasan
pada pelanggan?, menghilang-
kan diskriminasi gender dan memberikan ruang diperlukan
perempuan untuk memberikan
aspirasi dalam berbagai kegiat-an maupun pembelajaran.
8 Sejauhmana hubungan sa-ling menguntungkan dengan
mitrakerja/pemasok( Mutual-ly beneficial supplier relation-ships ) berjalan?
Siswi : hubungan lembaga dengan orang tua masih kurang
mesra? Masih terbatas pada
seputaran masalah siswa saja baru terjadi interaksi antara
lembaga dengan orang tua,
sedangkan dalam rekruitmen calon tenaga kerja yang disulihi
BKK, semestinya mendapatkan
177
porsi yang semestinya dan
orang tua berhak mendapatkan
informasi yang dibutuhkan. Siswa: Hubungan lembaga
dengan lembaga luar, kita
sangat dipandang? Kerjasama dengan Astra Daihatsu menjadi
yang pertama bagi lembaga ini
dan kita harus tetap mem-pertahankannya, karena yang
telah dicapai sampai saat ini
merupakan perjuangan alumni
untuk tetap mengukuhkan angkatan berikutnya bila me-
masuki dunia kerja di Astra
Daihatsu. Kerjasama dengan orang tua perlu mendapatkan
perhatian lebih kedepannya?
9 Faktor-faktor pendukung pe-
laksanaan Sistem Manaje-
men Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?
Siswa: Faktor pendukung SMM
ISO salah satunya adalah Guru,
guru yang baik memotivasi siswanya untuk lebih memper-
hatikan kebutuhan belajarnya,
tidak pemarah dan terus mem-bimbing peserta didik untuk
mendekatkan diri pada cita-
citanya? Dari pihak BK telah memberikan bimbingan yang
diperlukan peserta didik, dari
segi fasilitas makin meningkat dari tahun ke-tahun, seperti
infrastruktur gedung, aula, ti-
dak terlepas dari peran, guru,
komite sekolah, orang tua dan pemerintah.
Siswi: dari segi SDM guru,
karyawan sudah mendukung, fasilitas walaupun belum semu-
anya tetapi telah memberikan
peningkatan mendukung kema-juan lembaga ini, beberapa
fasilitas seperti wifi yang meme-
nuhi kebutuhan siswa, staf dan guru perlu ditingkatkan agar
lebih memacu semua keperluan
IT SDM.
10 Faktor-faktor penghambat Siswa: saya tidak setuju dengan
178
pelaksanaan Sistem Manaje-
men Mutu ISO 9001:2008?
menyediakan ruang bagi pero-
kok, ditiadakan saja, karena
akan berdampak buruk bagi kesehatan yang bukan mero-
kok. Diskriminasi aturan bagi
siswa/i tidak boleh merokok dan berambut pendek semen-
tara gurunya belum pendek
rambutnya, dan masih sebagian perokok, menjadi hambatan
bagi kemajuan belajar-meng-
ajar.Tertib dan maju bersama?
Jangan hanya membacakan komitmen dan aturan belaka,
tetapi diharapkan lebih dapat
memberikan teladan dan contoh yang lebih baik bagi peserta
didik.
Siswi: Tergantung dari orangnya sendiri, bagaimana ia dapat
menempatkan diri pada hal
yang lebih baik, dari pada me-lakukan yang kurang baik bagi
diri sendiri dan orang la-
in.seperti merokok, tempat se-
macam itu dipertimbangkan untuk dapat diadakan ke de-
pan?
Siswa: Kurang keterbukaan Gu-ru terhadap siswanya, kurang-
nya sosialisasi informasi, men-
jadi faktor penghambat, kita tahu, “tak kenal maka tak
sayang” setidaknya adat 3S
yang sekarang mulai memudar? Dapat kita jalankan kembali?
Faktor penghambatnya dari pi-
hak lembaga ada karena ke-
tidak konsistenan dan meng-hilangkan adat-adat 5 S yang
pernah ada, dan kurang ada
komitmen untuk mempertahan-kannya? Dengan adanya tetap
menjalankannya kembali diha-
rapkan siswa lebih “enjoy” tidak tertekan dan lebih merasa me-
miliki lembaganya.Faktor peng-
179
hambat dari siswanya sendiri
dalam berorganisasi tidak men-
dukung temannya yang melaku-kan kegiatan malahan mengejek
dan memperolok kegiatan yang
dilakukan temannya? Masalah-nya terletak kurangnya pembe-
rian wawasan kepada siswa
lebih jauh mengenai kegiatan-yang dapat diikuti siswa,
sehingga memberikan pema-
haman positif terhadap kegiatan
yang ada di lembaga ini? Dan tidak menimbulkan salah pa-
ham terhadap kegiatan yang
dilakukan siswa yang berbeda dengan siswa lainnya.Diusulkan
satu siswa satu kegiatan saja?
Agar tidak berdampak lebih efektif dan tidak pada pere-
mehan antara kegiatan satu
terhadap lainnya antar siswa pelaku kegiatan?
Siswi: Menjalankan tatib de-
ngan konsisten antara semua
pihak baik lembaga, pembina lapangan, siswa, maupun tatib-
nya sendiri, dirasa lebih berarti,
dari pada mempermasalahkan guru yang tidak mengajar kelas
tertentu, kemungkinan kurang
mengerti masalah yang ada pada kelas yang tidak diajar-
nya?
Pada dasarnya siswa sepen-dapat bahwa setiap kegiatan
dituangkan dalam buku pan-
duan kegiatan, untuk memper-
kecil permasalahan yang akan muncul? Dengan adanya des-
kripsi setiap kegiatan yang di-
tuangkan dalam buku panduan kegiatan tersebut?
Faktor penghambat lain adanya
gosip/ issue yang ditiupkan pihak di luar lembaga SMK N 2
salatiga mengenai mahalnya
180
dana pendidikan di lembaga ini
sedikit banyaknya telah berpe-
ngaruh pada kurangnya animo pendaftar ke lembaga ini.
Contoh-contoh yang kurang
berhasil diwaktu terdahulu menjadi faktor penghambat
pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu.
11 Sejauh manakah Sistem
manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek
di semua lini SMK Negeri 2
Salatiga?
Siswi: hampir mendekati selu-
ruh lini, perlunya penanggung-jawab pada penggunaan ru-
angan, mendapatkan ijin untuk
mencari tempat PSG sedikit susah, pemahaman peserta
didik hanya sebatas peraturan
tatib yang dipahami siswa,
pelaksanaan manajemen yang lainnya kurang dipahami.
Siswa: Kurangnya fasilitas
penerangan pada ruang-ruang R.M, yang mengganggu pada
musim penghujan, karena
ruangan menjadi gelap.Keterbu kaan beberapa Unit kerja dan
BK sudah lebih baik dan
diperlukan siswa untuk men-jadikan siswa lebih mempunyai
rasa memiliki “sense of bel-nging” ,mempunyai ketahanan
melaksanakan tugasnya dan lebih terbuka terhadap per-
masalahan yang dialami siswa
dan lebih peduli selama pem-belajaran di sekolah? Semisal
contoh peserta didik ingin
memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan tetapi pe-
serta didik dikecewakan oleh
pelayanan petugas yang mela-
yani siswa, sebaliknya peserta didik yang datang ke ruangan
BKK tidak memperoleh payanan
yang semestinya, malahan ter-kesan terlalu angkuh dalam
memberikan informasi. Bukan-
nya mendapatkan bentuk peng-
181
komunikasian dan informasi
yang diperlukan? Dalam Pelak-
sanaan Sistem manajemen per-lu lebih dipertajam lagi di
semua lini.Papan petunjuk arah
lokasi bengkel dan lainnya, perlu diadakan agar memu-
dahkan stake holder menjang-
kau dan menemukannya? Agar peserta didik dan stake holder
memperoleh layanan yang lebih
baik?
12 Sejauhmana manfaat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-:2008, terhadap Lembaga
SMK Negeri 2 Salatiga?
a. Manfaat bagi lembaga?
b. Manfaat bagi Guru/ karyawan?
c. Manfaat bagi siswa?
d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
Siswi: Manfaat SMM ISO ter-
hadap lembaga sangat ber-manfaat, bagi guru menjadikan
guru lebih tertib dalam melak-
sanakan tugasnya, manfaat ba-
gi lulusan tetap harus menge-depankan mutu, karena lem-
baga telah memiliki sistem kerja
yang bagus.Kualitas lulusan yang baik berdampak bagi calon
lulusan berikutnya untuk mem-
peroleh kesempatan kerja pada perusahaan yang baik yang
telah bekerjasama dengan lem-
baga ini. Siswa: Manfaat bagi lembaga
SMM ISO telah dilaksanakan,
manfaat bagi guru dan karya-wan telah melaksanakan tugas-
nya lebih baik, dan guru
sebaiknya terlebih dahulu me-
mahami sistem manajemen ISO, sehingga bila peserta didik me-
merlukan penjelasan, mempero-
lehnya, manfaat bagi siswa se-harusnya ada sosialisasi terle-
bih dahulu dari pihak sekolah,
semakin membuat siswa me-ngerti, bahwa SMM ISO telah
dilaksanakan di lembaga ini.
Manfaat bagi pemakai lulusan dari waktu ke waktu seha-
rusnya kualitasnya semakin
meningkat dan tidak mengalami
penurunan.
182