intrusi air
TRANSCRIPT
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 1/10
INTRUSI AIR LAUT
Kawasan pantai adalah kawasan yang secara topografi merupakan dataran rendah dan dilihat
secara morfologi berupa dataran pantai. Secara geologi, batuan penyusun dataran umumnya
berupa endapan aluvial yang terdiri dari lempung, pasir dan kerikil hasil dari pengangkutan danerosi batuan di bagian hulu sungai. Umumnya batuan di dataran bersifat kurang kompak,
sehingga potensi airtanahnya cukup baik. Akuifer di dataran pantai yang baik umumnya berupa
akuifer tertekan, tetapi akuifer bebas pun dapat menjadi sumber airtanah yang baik terutama
pada daerah-daerah pematang pantai/gosong pantai. Permasalahan pokok pada kawasan
pantai adalah keragaman sistem akuifer, posisi dan penyebaran penyusupan/intrusi air laut baik
secara alami maupun secara buatan yang diakibatkan adanya pengambilan airtanah untuk
kebutuhan domestik, nelayan, dan industri. Oleh karena itu, kondisi hidrogeologi di kawasan ini
perlu diketahui dengan baik, terutama perbandingan antara kondisi alami dan kondisi setelah
ada pengaruh eksploitasi.
Gambar 1. Penampang Melintang Pertemuan Airtanah dan Air Laut
Air laut memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air tawar akibatnya air laut akan mudah
mendesak airtanah semakin masuk. Secara alamiah air laut tidak dapat masuk jauh ke daratan
sebab airtanah memiliki piezometric yang menekan lebih kuat dari pada air laut, sehingga
terbentuklah interface sebagai batas antara airtanah dengan air laut. Keadaan tersebut
merupakan keadaan kesetimbangan antara air laut dan airtanah.
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 2/10
Gambar 2. Kondisi Interface yang Alami dan Sudah Mengalami Intrusi
Masuknya air laut ke sistem akuifer melalui dua proses, yaitu intrusi air laut dan u pconning.
Intrusi air laut di daerah pantai merupakan suatu poses penyusupan air asin dari laut ke dalam
airtanah tawar di daratan. Zona pertemuan antara air asin dengan air tawar disebut interface.
Pada kondisi alami, airtanah akan mengalir secara terus menerus ke laut. Berat jenis air asin
sedikit lebih besar daripada berat jenis air tawar, maka air laut akan mendesak air tawar di
dalam tanah lebih ke hulu. Tetapi karena tinggi tekanan piezometric airtanah lebih tinggi
daripada muka air laut, desakan tersebut dapat dinetralisir dan aliran air yang terjadi adalah
dari daratan kelautan, sehingga terjadi keseimbangan antara air laut dan airtanah, sehinggatidak terjadi intrusi air laut. Intrusi air laut terjadi bila keseimbangan terganggu. Aktivitas yang
menyebabkan intrusi air laut diantaranya pemompaan yang berlebihan, karakteristik pantai dan
batuan penyusun, kekuatan airtanah ke laut, serta fluktuasi airtanah di daerah pantai. Proses
intrusi makin panjang bisa dilakukan pengambilan airtanah dalam jumlah berlebihan. Bila
intrusi sudah masuk pada sumur, maka sumur akan menjadi asing sehingga tidak dapat lagi
dipakai untuk keperluan sehari-hari.
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 3/10
Menurut konsep Ghyben Herzberg, air asin dijumpai pada kedalaman 40 kali tinggi muka
airtanah di atas muka air laut. Fenomena ini disebabkan akibat perbedaan berat jenis antara air
laut (1,025 g/cm3) dan berat jenis air tawar (1,000 g/cm
3).
sehingga didapat nilai z = 40 hf
keterangan:
hf = elevasi muka airtanah di atas muka air laut (m)
z = kedalaman interface di bawah muka air laut (m)
s = berat jenis air laut (g/cm3)
f = berat jenis air tawar (g/cm3)
Upconning adalah proses kenaikan interface secara lokal akibat adanya pemompaan pada
sumur yang terletak sedikit di atas interface. Pada saat pemompaan dimulai, interface dalam
keadaan horisontal. Makin lama interface makin naik hingga mencapai sumur. Bila
pemompaan dihentikan sebelum interface mencapai sumur, air laut akan cenderung tetap
berada di posisi tersebut daripada kembali ke keadaan semula.
Intrusi air laut dapat dikenali dengan melihat komposisi kimia airtanah. Perubahan ini terjadi
dengan cara
1. Reaksi kimia antara air laut dengan mineral-mineral akuifer.
2. Reduksi sulfat dan bertambah besarnya konsentrasi karbon atau asam lemah lain.
3. Terjadi pelarutan dan pengendapan.
Revelle menggunakan nilai rasio antara klorida dan bikarbonat untuk mengevaluasi adanya
intrusi air laut. Penggunaan klorida dikarenakan klorida merupakan ion dominan pada air laut
dan bikarbonat merupakan ion dominan pada air tawar.
Semakin tinggi nilai rasio, berarti pengaruh intrusi air laut makin besar, sedangkan bila nilai
rasio rendah maka pengaruh intrusi air laut kecil.
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 4/10
Di tahun 1960 an, investigasi intrusi air laut di lakukan dengan analisis kimia dengan mengambil
sample airtanah dan menyelidiki pola alirannya berdasarkan piezometric level . Saat ini metode
geofisika lebih penting dan akurat digunakan untuk investigasi intrusi air laut. Perolehan data
lebih cepat dengan teknik drilling.
Konduktivitas dan temperatur air dapat digunakan untuk estimasi intrusi air laut. Zat cair
memiliki kemampuan untuk mengalirkan arus listrik oleh gerakan ion. Gerakan ion dapat
diukur melalui konduktivitas. Konduktivitas sangat bergantung pada temperatur. Pengukuran
terhadap kedua variabel tersebut merupaka faktor penting untuk mendeteksi perilaku zona
transisi dan interface antara air asin dan air tawar. Menggunakan Solinst Model 101 Water
Level dengan penyelidikan P4, C4 Cond uctivity Sleeve dan T4 Temperat ure Sleeve, salinitas
dapat diestimasi melalui pembacaan konduktivitas dan temperatur pada kedalaman yang
sama. Sebagai contoh, pembacaan konduktivitas 25,000 µS/cm dan temperatur 20°C, estimasi
salinitas sebesar 17 ppt. Melalui metode ini investigasi salinitas dapat digunakan untuk
melacak fluktuasi interface antara muka air asin dan muka air tawar.
Saat ini terdapat beberapa metode dalam penyelidikan intrusi air laut, diantaranya well logging,
dating, isotope techniques and chemical analysis of groundwater samples; classification of
groundwater samples; classification of groundwater; research into the interaction between
aquifer matrix and groundwater; and verticle cond uctivity and temperat ureprofiling.
Terdapat beberapa cara untuk mengendalikan intrusi laut, diantaranya;
1. Mengubah Pola Pemompaan
Memindah lokasi pemompaan dari pantai ke arah hulu akan menambah kemiringan landaian
hidrolika ke arah laut, sehingga tekanan airtanah akan bertambah besar.
Gambar 3. Mengubah Pola Pemompaan
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 5/10
2. Pengisian Airtanah Buatan
Muka airtanah dinaikkan dengan melakukan pengisian airtanah buatan. Untuk akuifer bebas
dapat dilakukan dengan menyebarkan air dipermukaan tanah, sedangkan pada akuifer tertekan
dapat dilakukan pada sumur pengisian yang menembus akuifer tersebut.
Gambar 4. Pengisian Airtanah Buatan
3. E xtraction Barrier
Ek straction barrier dapat dibuat dengan melakukan pemompaan air asin secara terus menerus
pada sumur yang terletak di dekat garis pantai. Pemompaan ini akan menyebabkan terjadinya
cekungan air asin serta air tawar akan mengalir ke cekungan tersebut. Akibatnya terjadi baji air
laut ke daratan.
Gambar 5. Extraction Barrier
4. Injection Barrier
Injection barrier dapat dibuat dengan melakukan pengisian air tawar pada sumur yang terletak
di dekat garis pantai. Pengisian air akan menaikkan muka air tanah di sumur tersebut, akan
berfungsi sebagai penghalang masuknya air laut ke daratan.
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 6/10
Gambar 6. Injection Barrier
5. Subsurface Barrier
Penghalang di bawah tanah sebagai pembatas antara air asin dan air tawar dapat dibuat
semacam dam dari lempung, beton, bentonit maupun aspal.
Gambar 7. Subsurface Barrier
Intrusi air laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
y Aktivitas manusia
y Faktor batuan
y Karakteristik pantai
y Fluktuasi airtanah di daerah pantai
Aktivitas manusia terhadap lahan maupun sumberdaya air tanpa mempertimbangkan
kelestarian alam tentunya dapat menimbulkan banyak dampak lingkungan. Bentuk aktivitas
manusia yang berdampak pada sumberdaya air terutama intrusi air laut adalah pemompaan air
tanah ( pumping well ) yang berlebihan dan keberadaannya dekat dengan pantai.
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 7/10
Batuan penyusun akuifer pada suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain, apabila batuan
penyusun berupa pasir akan menyebabkan air laut lebih mudah masuk ke dalam airtanah.
Kondisi ini diimbangai dengan kemudahan pengendalian intrusi air laut dengan banyak metode.
Sifat yang sulit untuk melepas air adalah lempung sehingga intrusi air laut yang telah terjadi
akan sulit untuk dikendalikan atau diatasi.
Pantai berbatu memiliki pori-pori antar batuan yang lebih besar dan bervariatif sehingga
mempermudah air laut masuk ke dalam airtanah. Pengendalian air laut membutuhkan biaya
yang besar sebab beberapa metode sulit dilakukan pada pantai berbatu. Metode yang mungkin
dilakukan hanya Injection Well pada pesisir yang letaknya agak jauh dari pantai, dan tentunya
materialnya berupa pasiran.
Pantai bergisik/berpasir memiliki tekstur pasir yang sifatnya lebih porus. Pengendalian intrusi
air laut lebih mudah dilakukan sebab segala metode pengendalian memungkinkan untuk
dilakukan.
Pantai berterumbu karang/mangrove akan sulit mengalami intrusi air laut sebab mangrove
dapat mengurangi intrusi air laut. Kawasan pantai memiliki fungsi sebagai sistem penyangga
kehidupan. Kawasan pantai sebagai daerah pengontrol siklus air dan proses intrusi air laut,
memiliki vegetasi yang keberadaannya akan menjaga ketersediaan cadangan air permukaan
yang mampu menghambat terjadinya intrusi air laut ke arah daratan. Kerapatan jenis vegetasi
di sempadan pantai dapat mengontrol pergerakan material pasir akibat pergerakan arus setiap
musimnya. Kerapatan jenis vegetasi dapat menghambat kecepatan dan memecah tekanan
terpaan angin yang menuju ke pemukiman penduduk.
Apabila fluktuasi airtanah tinggi maka kemungkinan intrusi air laut lebih mudah terjadi pada
kondisi airtanah berkurang. Rongga yang terbentuk akibat airtanah rendah maka air laut akan
mudah untuk menekan airtanah dan mengisi cekungan/rongga airtanah. Apabila fluktuasinya
tetap maka secara alami akan membentuk interface yang keberadaannya tetap.
Intrusi air laut merupakan bentuk degradasi sumberdaya air terutama oleh aktivitas manusia
pada kawasan pantai. Hal ini perlu diperhatikan sehingga segala bentuk aktivitas manusia pada
daerah tersebut perlu dibatasi dan dikendalikan sebagai wujud kepedulian terhadap
lingkungan.
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 8/10
Sumber:
Purnama, S. 2000. Bahan Ajar Geohidrologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi, UGM.
Redwood, Jason. . Pump / Recharge Rate Affect Saltwater Intr usion. Groundwater
Management, Monitoring and Conservation Keep Intr usion Undercontrol , diakses dari
www.solinst.com, diakses tanggal 29 November 2007.
USGS. 2007. Geological Interpretation of Bathymetric and Back scatter Imagery of the Sea Floor
Off E astern Cape Cod, Massachusetts, diakses dari www.usgs.gov, diakses tanggal 29 November
2007.
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 9/10
KUALITAS AIR: Dulu, Sekarang dan yang akan Datang
Pemahaman tentang kualitas air yang terjadi dimasyarakat pada umumnya hanya didasarkan
pada penilaian secara fisik. Pemahaman demikian tak seluruhnya keliru, mengigat pengalaman
kakek-nenek mereka dahulu yang menilai kualitas air berdasarkan indera. Bahkan,mengonsumsi air secara langsung dari suatu sumber bukanlah sesuatu yang perlu untuk
dikhawatirkan.
Tak usah jauh-jauh, sekitar 30 tahun lalu, di daerah Timepa Adauwo, Kabupaten Dogiyai
Papua, masyarakat (termasuk penulis), masih mengonsumsi air secara langsung langsung (air
mentah) yang mengalir melalui sebuah bambu dari mata air di dekat sungai. Rasanya luar biasa,
sejuk dan menyegarkan!
Pertanyaannya, masih relevankah hal tersebut dilakukan sekarang? Jelas tidak! Sudah
ditanamkan dibenak sejak di bangku TK/SD bahwa air yang diminum harus dimasak lebih dulu,
dan nampaknya indikasi tentang pemahaman hygiene makanan/minuman sudah lebih baik
dibanding dahulu. Tetapi disisi lain, pemahaman tentang perlunya pengolahan air sebelum di
konsumsi, seolah ingin menegaskan sudah terjadi degradasi kualitas air, bahkan sudah sangat
mengkhawatirkan.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,
Pengolongan air menurut peruntukannya masih mencatumkan kualitas air golongan A, yaitu air
yang langsung dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih
dahulu. Tetapi PP ini diganti dengan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dimana dalam PP ini, kualitas air yang langsung dapat diminum sudah tidak ada lagi. Klasifikasi
air yang berkaitan dengan air untuk konsumsi, menurut PP ini masuk dalam kelas 1 yang
merupakan air dengan kualitas tertinggi. Itupun hanya dinyatakan sebagai air yang
peruntukannya dapat digunakan untuk air baku, air minum, dan peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan air tersebut
Kalimat yang tertuang pada PP No. 82 tahun 2001 untuk klasifikasi air kelas I, mengindikasikan
bahwa pengolahan air mutlak diperlukan sebelum dapat diminum.
Apakah ini berarti saat sekarang sumber air bahkan mata air sekalipun, dibumi Indonesia ini
sudah tidak ada yang layak alias terjamin kualitasnya? Tampaknya memang demikian.
Peningkatan jumlah penduduk diikuti peningkatan berbagai kebutuhan hidup, tak hanya
memicu eksploitasi sumber daya alam namun juga menambah jenis dan kualitas bahan
buangan itu selama ini dibuang?
Ke tanah dan badan-badan air! Karena itu tidak usah heran kalau kualitas air sungai sekarang ini
8/6/2019 Intrusi Air
http://slidepdf.com/reader/full/intrusi-air 10/10
sudah menyerupai air limbah. Akhir-akhir ini berita tentang pencemaran sungai maupum air
tanah sudah sering muncul baik dimedia cetak maupun elektronik.
Sebagai contoh beberapa berita yang biasa dilihat untuk mengambarkan kualitas sumber air
yang ada di Indonesia saat ini,pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan 33 Propinsi tahun
2004 dengan frekwensi pengambilan sampel sebanyak dua kali dalam setahun.
Hasil pemantauan parameter DO, BOD, COD, fecal coli dan total coliform mayoritas sudah tidak
memenuhi kriteria mutu air kelas I menurut PP 82 Tahun 2001. Untuk parameter biologi fecal
coli dan total coliform dapat dikatakan bahwa mayoritas sungai yang terdapat di kota pada
penduduk seperti di pulau Jawa cenderung lebih tercemar oleh bakteri tersebut, seperti sungai
progo (Jateng dan Yogyakarta), Sungai Ciliwung (Jakarta), sungai citarum (Jawa Barat) sungai
kali Nabire (Papua), dan sungai Kali APO ( Kodya Jayapura ) Papua dan sungai-sungai yang lain di
Indonesia, kualitas air sumur di Papua menurun drastic.
Saat ini, hampir semua sumur penduduk sudah tercemari oleh bakteri Coli yang merugikan
kesehatan manusia Bakteri Coli itu sendiri dipastikan berasal dari kotoran manusia (tinja) yang
meresap kedalam air sumur. Proses peresapan tinja kedalam air sumur terjadi karena jarak
antara tempat pembuangan (septic tank) dengan sumur sangat berdekatan. Penelitian yang di
lakukan pada beberapa wilayah Papua menunjukkan kandungan bakteri Coli pada air sumur
penduduk sudah melebihi ambang batas dan terus mengalami peningkatan, dengan kandungan
bankteri Coli antara 400-2.000 per milliliter air.
Kegiatan industri yang selama ini menjadi sorotan utama penyebab turunya kualitas sumber airmungkin perlu dipertanyakan lagi, sebab dari kondisi yang digambarkan diatas, tampaknya
justru limbah domestic dalam hal ini adalah limbah rumah tangga mempunyai potensi
pencemar yang tidak biasa dianggap enteng. Di daerah perkotaan orang membuang limbah
rumah tangga ke saluran drainase dan sungai.
Sementara di daerah pedesaan limbah dibuang ke pekarangan atau sungai. Kondisi ini
diperparah dengan sisa penggunaan pestisida dan sejenisnya (B3) yang berlebihan pada
aktivitas pertanian dan kegiatan lainnya yang kemudian mengalir ke sungai. Keadaan ini pada
akhirnya akan menurunkan kualitas air permukaan maupun air tanah.
Disisi lain sumber-sumber air untuk memenuhi kebutuhan tersebut semakin langka atau
mengalami kemerosotan, baik jumlah maupun kualitasnya, sehingga menimbulkan krisis air
diberbagai daerah. Bahkan saking terbatasnya ketersediaan air, untuk memenuhui kebutuhan,
kualitas air sudah tidak menjadi perioritas utama. (Sumber : Kabar Indonesia Derek Mote)