interpret as i

2
INTERPRETASI Haemodialisis merupakan suatu terapi terhadap gangguan ginjal dan membuang sisa zat –zat yang tidak diperlukan lagi bagi tubuh. Haemodialisis mengakibatkan gangguan hipertensi intradialitik yaitu komplikasi dari hemodialisis. Pasien hemodialisis dapat mengalami Drug Related Prolems karena mengalami interaksi obat. Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah merupakan rumah sakit swasta daerah kota Yogyakarta menjadi Rumah sakit rujukan gagal ginjal. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan mengumpulkan data secara retrospektif (studi yang didasarkan pada catatan medis dari pasien) Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan secara diskriptif untuk mengetahui jumlah pasien, pola pengobatan antihipertensi, jumlah pasien hemodialisis yang mengalami kejadian interaksi obat antihipertensi. Data penelitian dianalisis berdasarkan acuan yang resmi seperti Buku informasi obat nasional Indonesia , Drug Interaction Fact 5 th Edition. Menurut hasil penelitian yang dilakukan di rumah sakit umum PKU, kebanyakan pasien gagal ginjal dengan hemodialisis mempunyai tekanan darah tinggi (tingkat II) 82,19% (60 pasien). Pada pola pengobatan dari hipertensi

Upload: dadan-pedriyans

Post on 14-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Interpret as i

INTERPRETASI

Haemodialisis merupakan suatu terapi terhadap gangguan ginjal dan

membuang sisa zat –zat yang tidak diperlukan lagi bagi tubuh. Haemodialisis

mengakibatkan gangguan hipertensi intradialitik yaitu komplikasi dari hemodialisis.

Pasien hemodialisis dapat mengalami Drug Related Prolems karena mengalami

interaksi obat. Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah merupakan rumah sakit

swasta daerah kota Yogyakarta menjadi Rumah sakit rujukan gagal ginjal.

Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan mengumpulkan data secara

retrospektif (studi yang didasarkan pada catatan medis dari pasien) Data yang

diperoleh dianalisis dan disajikan secara diskriptif untuk mengetahui jumlah pasien,

pola pengobatan antihipertensi, jumlah pasien hemodialisis yang mengalami kejadian

interaksi obat antihipertensi. Data penelitian dianalisis berdasarkan acuan yang resmi

seperti Buku informasi obat nasional Indonesia , Drug Interaction Fact 5th Edition.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan di rumah sakit umum PKU,

kebanyakan pasien gagal ginjal dengan hemodialisis mempunyai tekanan darah tinggi

(tingkat II) 82,19% (60 pasien). Pada pola pengobatan dari hipertensi intradialitik

menggunakab kombinasi dari 3 obat anti hipertensi ACEI (Angiotensio Converting

Enzyme Inhibitor) CCB (Calcium Canal Bloker), dan diuretic dengan daya kerja

mencapai tekanan hipertensi <13/80 mmHg.

Pada table yang disajikan disebutkan bahwa obat yang paling sering

berinteraksi dengan obat lain yaitu furosemid dan kaptopril. Furosemid merupakan

diuretik yang menjadi terapi utama untuk pasien gagal ginjal dan merupakan obat

yang memerlukan kontrol dosis yang tepat , sedangkan kaptopril obat antihipertensi

first line untuk gagal ginjal karena kaptopril terdialisis oleh proses hemodialisis

sehingga monitoring perlu pada penggunaan kaptopril pertama kali pada dosis inisial.

Selain metode retrospektif perlu penelitian perlu dilakukan dengan metode prospektif

sehingga dapat diketahui efek yang ditimbulkan dari interkasi obat. penelitian ini

mengungkap bahwa pasien dengan hemodialisis memiliki dampak komplikasi kepada

hipertensi.