internasional bimbingan konselingrepository.unp.ac.id/437/1/hubungan kepemimpinan.pdf · 2016. 9....
TRANSCRIPT
-
,enululnarl aan nonsellrly ; nreauv1La:j Per~ulu~n uari 3.dapi il\larna-wl 1 " arni Ke
~ ~. - .
Editor q.Sc., Ed
or. ur. lwlUUJLr,. , . ..s., Kons. yahnle s. lad Sab I h
-7
Dr. s ~hamrn
i., Kon abduLLa
~g , June 5th to eth, 2014 78-602-1 71 25-5-9
-
PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL
BIMBINGAN KONSELING
Tema : Pendidikan dan Konseling: Kreativitas Pendidik dan Konselor
dalam Menghadapi Warna-warni Kehidupan
-
PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL
BIMBINGAN KONSELING
Tema : Pendidikan dan Konseling: Kreativitas Pendidik dan Konselor
dalam Menghadapi Warna-warni Kehidupan
DITERBITKAN .OLEH : FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
-
SEMINAR INTERNASIONAL BIMBINGAN KONSELING
Tema : Pendidikan dan Konseling: Kreativitas Pendidik dan Konselor
dalam Menghadapi Warna-warni Kehidupan
ISBN : 978-602-1 71 25-5-9
Diselenggarakan Atas Kerjasama;
Fakultas llrnu Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP),
Pengurus Daerah Asosiasi Birnbingan dan Konseling lndonesia (ABKIN) Sumatera Barat,
lkatan Konselor lndonesia (IKI)
Editor :
Prof. Dr. Prayitno, M.Sc., Ed Prof. Dr. Mudjiran, M.S., Kons.
Dr. Syahniar, M.Pd., Kons. Muhammad Saffuan Abdullah
Desain Sampul: Zadrian Ardi
. - Editor Teknik: Zadrian Ardi, Syaiful Indra, Aswidi Wijaya, Padri Lubis,
Siska Mardes, Triyono, Abdul Latif, Aini Safitri, Boharudin
Diterbitkan oleh
Fakultas llmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
Dicetak oleh
Sukabina Press
O Hak Cipta terpelihara dan dilindungi Undang-undang No. 19 Tahun ZOO2 Tidak dibenarkan menerbitkan ulang sebagian atau keseluruhan i s i buku ini dalam bentuk apapun juga, sebelum mendapat izin tertulis dari penerbit.
-
PENGANTAR
Prosiding ini rnerupakan kurnpulan artikellrnakalah yang disusun dan disajikan oleh para pakar dan dosen dari berbagai perguruan tinggi, baik di dalarn rnaupun dari luar negeri, pada
Seminar Internasional Bimbingan dan Konseling tanggal 5 s.d 6 Juni 20 14. Seminar ini bertemakan "Pendidikan dan Konseling: Kreativitas Pendidik dan Konselor dalarn Menghadapi ~ a r n a - k a m i Kehidupan", dengan sub-sub terna: profesionalisrne dalam konseling, perkembangan profesional
konselor, kornpetensi konselor, persepsi masyarakat terhadap konseling dan konselor, konseling di
berbagai setting, psikologi konseling dan terapi, konseling perkawinan keluarga dan anak-anak, konseling spiritual, konseling kesehatan mental, bimbingan dan konseling karir, konseling pecandu narkotika, konseling genetik, dan konseling populasi khusus.
Pendidikan kreatif kreatifitas dalarn pendidikan, konseling kreatif kreatifitas dalarn konseling, pendidikan sepanjang hayat, pendidikan kooperatif, kurikulurn, kajian dan pengernbangan penelitian, pendidikan anak usia dini, kebijakan pendidikan adrninistrasil kepernirnpinan pendidikan, penilaian dan evaluasi dalarn belajar, penelitian pendidikan, e-learning, pendidikan keluarga, pendidikan untuk perkernbangan dewasa, pendidikan lanjutan, pennasalahan pendidikan, teknologi dan kornunikasi I dalam pendidikan, pendidikan bahasa, pendidikan kesehatan dan fisik, pendidikan tarnan kanak- kanak, pernbelajaran psikososial dalam pendidikan, filsafat pendidikan, psikologi pendidikan, pendidikan luar biasa, konseling traumatik, konseling sekolah, konseling karir, konseling keluarga, orangtua, dan perkawinan, pendidikan khusus, pendidikan karir, etika konseling, konseling lintas budaya, kebijakan negara terhadap pendidikan dan konseling, dorongan siswa dalam pendidikan, keragarnan budaya, rnasalah dalarn pendidkan dan konseling, d isiplin pendidikan dan konseling,
siswa dan gu~u, bi~nbingan dan penyuluhan, pendidikan konseling
Seminar ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilrnu Pendidikan Universitas Negeri Padang (IM) bekerjasarna dengan Pengurus Daerah Asosiasi Birrrbingan dan Konseling lndonesia Sumatera Barat (PD ABUN SUMBAR), tkahi Konselor Indonesia (KI) dan PERKAMA Consultants. Terselenggaranya seminar ini atas dub~ngan Rektor Universitas Negeri Padang, PB ABKlN serta dukungan dari berbagai pihak. Pembicara utarna pada seminar ini adalah:
1. Prof. Dr. Prayitno. M.Sc., Ed.
(Universitas Negeri Padang) 2. Dr. Rafidah Binti Kastawi
(Perka~na Malaysia) 3. Puan Saadah Sumrail
(Perkama Malaysia)
4. Dr. Nandang Rusrnana
(Univeristas Pendidikan lndonesia) 5. Dr. Neviyarni,M.S.Kons
(Guru pesar Universitas Negel-i Padang)
Atas par-tisipasi pe~libicara utarna: pc~nhica~.a pada sesi par;~llel. pcscrta sernir~ar-. panitia dan dukungan seinua pihak de~ni terseleriggararlya semiliar- ini disa~npaikan penghal-gaan setinggi-
-
tingginya dan diucapkan teri~na kasih yang tak terhingga. skrnoga seminar ini bermanfa~t bagi
pengembangan keilmuan. teknologi, dan praktik pelayanan konseling de~ni terselenggaranya pelayanan konseling profesional yang bermandat dan bermambat. Sernoga rnendapat ndha dan
irnbalan dari Allah SWT. Anin Ya Rabbal 'Alamin.
Padang, Juni 2014
Editor
-
DAFTAR IS1
pemakalah Utama
NO. Penulis Judul Makalah Halaman
1 Dr. Rafidah bt Kastawi Aplikasi Pendekatan 'Art Therapy' Dalam 1 Meningkatkan Keberkesanan Proses Kaunseling
2 Saadah Binti Surnrah 'A Creative Force In The Fabric Of Life : 5 Komunikasi Teraputik Membina Karektor Diri : Catatan Pernbangunan Keguruan Di lnstitut Pendidikan Guru Malaysia (Ipgm)
3 Prof. Dr. Neviyarni S, M.S Pelaksanaan Birnbingan Dan Konseling Dalam 9 Kurikulu~n 2013
4 Prof. Dr. Prayitno, M.Sc, Ed Pelayanan Konseling Untuk Kehidupan 17
5 Dr. Nandang Rbsmana, M.Pd Strategi Konseling Dan Pendidikan Sebagai 29 Upaya Pemecahan Masalah Siswa
Pemakalah Sesi Paralel
No. Penulis Judul Artikel Halanian
1 Agirs Ria Kumara, S. Pd Competence School Counselor In Indonesia To I Preparation ASEAN Economic Community
2 Agustan Arifin
3 Aisyah. AR
Internalisasi Nilai- Nilai Budaya Dalarn Pelayanan Bim bingan Konseling
Group Guidance Services The Games-Based To 14 Improving Student's Affiliation Motivation In Junior High School I Palembang
4 Citra Imelda Usrnan Persepsi Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan 19 Konseling Perorangan Oleh Guru BK Di SMA Negeri Se-Kota Padang
5 Donal
6 Dosi Juliawati
Kontribusi Konsep Diri Dan Motivasi 27 Berprestasi Terhadap Arah Perencanaan Karier Sis\va
Efektivitas Layanan Bimbingan Kelornpok 3 6 Untuk Mengurangi Prokrastinasi Akadernik Siswa
7 Fadhilla Yusri, M. Pd., Kons. Pentingnya Sti~nulasi Bagi Perkernbangan Kognilif Anak I.isia Dini
-
Fatma Nofriza Eka i-feri yani
Memaknai Fitrah Dan Qalbu Dalam Pendckatan Ko:lse!ing Religius
Ferry Adji Nugroho Sidik Apriansyah
Proud T o Be Counselors
Hesty Nurrahmi Bimbingan Kelompok Dalan Menge~nbangkan Konsep Diri Anak Usia Dini
Nindiya Eka Safitri Ariadi Nugraha, S. Pd
School Counselors As A Education Consultant
Khairul Amri Peningkatan Kemampuan Mengernukakan Pendapat Melalui Layanan Birnbingari Kelompok
Mucharnad Aziz Ahmadi Caraka Putra Bhakti, S.Pd
Professional Counselor Competencies Good As Agent O f Change In Guidance And Counseling Services
Lilik Sriyanti Muh Surya
Model Bimbingan Konseling Kolaboratif Untirk Meningkatkan Pengendalian Diri Anak Usia Dini
Muslim Afandi Nilai Kal-akter Disiplin Dalam Perspektif 9 6 Psikologi Pendidikan Islam
Nurbaiti Helping Bully Victims Psychology By Using 104 Relaxation Therapy
Ramdani Meki Supratrnan
Meningkatkan Kepuasan Hidup Orang Tua Usia 109 Lanjut (Lansia)
Melalui Layanan Konseling Career Guidance And Counseling O n Early Childhood
Regina Suciani Purnarnasari
Rusmono Mengapa l'erjadi Dully Di Lingkungan Sekolah
Santi Widiasari I'ri Sirtanti. S. I'd
Effect Of ~l'eacliing Professionalism Lecturer Guidance And Counseling 011 The Quality Of School Coirnsellor Family Counseling In Indonesia Siska Adelita Dianthoni
lrvan Budhi Handaka. S. Pd
Sophia Agustina Titis Apriyanti Ajeng Wulandari
P rob le~ns School Counselor In D.I. Yogyakarta
Y unia Nurazizah Pendidikan Moral Anak Usia Pra Sekolah
-
24 Amirall Diniaty Tuntutan Terhadap Kreat i fitas Konselor Sekolah Dalarn Menyiapkan Siswa Berwawasan Global Dibidang Karir Menghadapi Asean Economic Community 20 15
25 Emeliya Hardi Konsep Diri Dan Motivasi Belajar Siswa Broken Home Serta Implikasinya Dalam Bimbingan Dan Konseling
26 Erlina Harahap
27 Hafit Riansyah
28 Juster Donal Sinaga
Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kehar~nonisan Keluarga Dengan Kenakalan Siswa Sman 3 Padangsidirnpuan
Peningkatan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah Melalui Layanan lnformasi Dengan Media Audio Visual
Penerapan Konseling Kreatif Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri (Self Adjustment) Mahasiswa Baru
29 Rifa'atul Fitri Efektivitas Layanan Birnbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa
30 Sarleni Rhepon, S.Pd Citra lndah JS, S.Pd
Pentingnya Pemaliaman Multikultural Bagi Konselor Dalam Pernberian Layanan Konseling
3 1 Syawaluddi Self Concept Remaja Ditinjau Dari Jenis Kelainin, Latar Belakang Budaya, Dan Status Di Panti Asuhan Kota Padang Serta lmplikasinya Dalam Pelayanan Birnbingan Konseling Mengenali Dan Menangani Depresi Siswa Karena Penyalahgunaan Narkoba: Rambu- Rambu Bzgi Konselor Sekolah' Peningkatan Keprofesionalan Konselor Sekolah Di Lapangan
32 Dr. Titik Haryati
33 Herman Nirwana
Pengubahan "Mindset" Dalam Konseling 34 Mudjiran
35 Tjung Hauw Sin Layanan Konseling Dalam Meningkatkan Motivasi Atlet
36 Dr. Yarmis Syukur, M.Pd., Kons.
Arah Layanan Konseling Perorangan Dan Penerapannya Di Sekolah
37 Rusmailani Binti Ab. Aziz Fatimah Binti Y ussoff
Perkembangan Kognitif Awal Kanak-Kanak : Perbandingan Antara Taska
38 Tengku Elmi Azlina Tensku Muda Noriah Molid Ishak
Profil Kepiinpinan Ketua Guru Birnbingan Dan Kaunseling Sekolah Menengah
-
1
Sakinah Mohamad Rorlinda Yusof
Ang Boon Sir Pengaruh Rangsa Dan Tahap Pendidikan Ke Mohd. Anuwi Husain Atas Motivasi Belajar Fizik Salmiza Saleh
Aznita Bt Saari Pelaksanaan Blended Learning Di Institusi Pengajian Tinggi : Penerimaan Teknologi Dalam Kalangan Pelajar
Nadhirah Muhamad Arib Kebolehpasaran Graduan Suatu Analisa Literature
Ibrahim Bin Taib Model Pengukuran Karakter Siswa Guru: Suatu Penerokaan
Norasmah Mohd Noor . . Unsur Kecindan: Menangani Ketegangan Dan Abdullah Kamal A. Bakar . Kebimbangan Kanak-Kanak Prasekolah
I
Abdullah Kamal A. Bakar Pengaplikasian 'Ess' Bagi Meningkatkan Kenlahiran Menjahit Murid Pendidikan Khas
Nur Amalyna Binti Radzali, Aplikasi Pendekatan Afektif Menggunakari Roslii Binti Mohammad, Teori Gestalt Dalarn l'erapi Psikodrarna Nik Zarifah Binti Nik Massan, Husni Munirah Binti Hashim, Lailatul Jumati Binti Mohd
Nur Arnalyna Binti Radzali Pendekatan Afektif Dalam Pengendalian Sesi Kaunseling
Renuka Dass Daya Penggerak Dalam Mengarusperdanakan Transformasi Pendidikan Tinggi Negara: Kepentingan Pembangunan Modal Insan
Noraniza Mohd Nor, Esteem Kendiri Dan Efikasi Kendiri Dalam Rusdi Mat Zin Kalangan pilajar Sekolal~ Menengah Di Perak: Syed Mohamad Syed Abdullah Satu Tirijauan
Ame Husna Kamin Gejala Bunuh Diri Dan Cubaan Bunuh Suatu Salleh Arnat Analisa Literature Nadhirah Muhammad Arib
Mohd Syahrizad Mohd Kefaharnan Guru Tentang Standard Kualiti Sapandi, Pendidi kan Malaysia Skpm 20 10 Dan Sivapakkiam N P Ramasamy Hubungannya Dengan Pencapaian Prestasi Pauline Mok Sekolah : Satu Kajian Tinjauan Ke Atas Sebuah
Sekolah Berprestasi Tinggi Dan Sebuah Sekolah Berprestasi Rendah Di Lembah Klang
51 Ifnaldi Marjohan,
Upaya Peligernbangan Disiplin Oleh Guru Rimbingan dan Konseling di SMA Negeri I
-
\
Daharnis
Mohd Anuwi Bin Ilusain A n g Bong S u Kamariah Bt Yunus
Fauziah., S.Ag
54 Renatha Ernawati
55 Erdawati
56 Melda Simorangkir I
Pariangan
Penggunaan Kad Celik Huruf dalam Meningkatkan Kemahiran Mengecam Huruf B, D, P, Q, M Dan N dalam Kalangan Kanak- Kanak Prasekolah
Perbedaan Kesiapan Belajar Siswa Yang 37 l Tinggal di Kos dengan Siswa Yang Tinggal dengan Orangtua Serta Implikasinya Terhadap Bimbingan dan Konseling
Peranan Guru Bimbingan Konseling dalam 382 Mengatasi Bullying pada Remaja di S m a Dki Jakarta
Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok 3 86 dengan Meningkatkan Konsep Diri Siswa
Permainan Tradisional oleh Konselor Sekolah 394 dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda
Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah 398 dengan Moral Kerja Guru di S M K Negeri 1 S o l ~ k
Pengaruh Pembelajaran Active Learning Model 404 Index Card Match Tcrhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Sistem Pengendali Kelas XI T l T L S M K N 5 Padang
! 59 Olfakhrina Syahniar Herman Nirwana
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok untuk Menyiapkan Mental Siswa Menghadapi Ujian Nasional
-
;:[:~\lrjllbt-,
International Guidance and Counseling Conference 2014 Padang, 5 - 6 'h lune 2014
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN
MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI I SOLOK
Nellitawati Universitas Negeri Padang
nell [email protected]
ABSTRACT
This research about leadership of headmaster and teacher morale, also to see the relationship between the two variables. Population are 70 teachers and 40 samples using proportional srratified random sampling technique. This research instrument is a questionnaire in the form of a Likert scale, a score of variable leadership of headmaster 0.907 and teacher moraIe 0.897 that means instrument is reliable. Data were analyzed using product moment correlation, get rscore = 0.33 > = 0.284 believed rtabel standard 95%. Rcscarch has come to the conclusion the relationship between leadership of headmaster wirh the morale ofteachers in SMK Negeri I Solok.
Key word : Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Moral Kerja Guru
PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan berdasarkan
pengamatan awal yang dilakukan di SMK Negeri I Solok yang masih terlihat gejala moral kerja guru belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari fenomena, seperti: ( 1 ) masih adanya sebagian guru yang kurang bersemangat di dalam rnenjalankan tugas yang diberikan ha1 ini terlihat dari guru yang rnengajar hanya asalkan materi sampai sehingga PBM yang dijalankan bersifat rnonoton dan membosankan, (2) rnasih adanya sebagian guru yang kurang disiplin di dalam mengerjakan tugas-tugasnya yang terlihat dari guru yang sering datang terlambat ke sekolah dan pulang lebih awal, dan (3) masih adanya sebagian guru yang kurang bertanggung jawab di dalam melaksanakan tugasnya yang terlihat dari guru yang yang tidak mau bekerja keras dan tidak mau rnenerima resiko yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya. Jadi, permasalahan utarna dalam penelitian ini adalah tentang moral kerja guru.
Moral kerja guru merupakan cerminan sikap atau suasana batin yang ditampilkan
oleh seorang guru yang akan berpengaruh pada pelaksanaan tugasnya. Sesuai dengan pendapat Danirn (2004:48) yang menyatakan bahwa moral kerja adalah kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau kelornpok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan. Artinya, jika suasana batin dan sikap seorang guru baik, maka moral kerja guru juga akan semakin baik. Sebaliknya jika suasana batin dan sikap seorang guru kurang baik, maka moral kerja guru tersebut juga akan sernakin rendah. Moral kerja guru adalah modal dasar yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang guru di dalarn melaksanakan tugasnya, karena keberhasilan suatu sekolah sebagai suatu organisasi itu sangat ditentukan oleh guru dan personil lainnya yang ada di sekolah tersebut.
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa moral kerja guru adalah sikap atau suasana batiniah seorang guru di dalam melaksanakan tugasnya. Hasil moral kerja guru ini dapat terlihat dari se~nangat kerja, disiplin kerja dan bertanggung jawabnya guru di dalam menjalankan tugasnya.
-
, PROSIDING lnterrlational Guidance and Counseling Conference Padarig, 5 - 6 th ~ u n e 2014
Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi moral kerja seorang guru salah satunya kepernimpinan kepala sekolah. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wursanto (1 989: 150) bahwa faktor yang mempengaruhi moral kerja itu salah satunya adalah kepernimpinan kepala sekolah yang bersifat terbuka. Danim (2004:56) kepemimpjnan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelornpok untuk rnengkoordinasi dan mernberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan- tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan, menurut Effendy (200 1 :60) tugas kepernimpinan kepala sekolah itu san~at lah kompleks diantaranya yaitu peran kepala sekolah sebagai pemimpin, administrator, manajer, supervisor dan penghubung masyarakat.
Sementara itu dari segi kepemimpinan kepala sekolah dirasakan terdapat masalah, ini terlihat dari fenomena-fenomena: (1) Kepala sekolah masih kurang Inampi1 di dalam mempengaruhi disiplin guru di dalarn meningkatkan moral kerja, (2) Kepala sekolah masih kurang mampu di dalam rnemberikan
a birnbingan atau pengarahan kepada guru di dalam meningkatkan moral kerja, dan (3) Kepala sekolah masih kurang mampu di dalarn memotivasi kerja guru untuk meingkatkan moral ke j a .
I Fenomena-fenomena diatas apabila dibiarkan dan tidak mendapat perhatian akan berdampak pada pelaksanaan yang tidak akan sesuai dengan harapan pada tujuan oiganisasi atau instansi itu sendiri dan kualitas sekolah atau mutu sekolah i!u sendiri. Kurang tepatnya kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan yang menjadikan rendahnya moral kerja guru di dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dirancang untuk mengungkap tentang "Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Moral Kerja Guru di Sekolah Mene'ngah Kejuruan Negeri I Solok". Penelitian ini penting dilakukan agar guru, kepala sekolah, dan para pembuat kebijakan di dalam bidang pendidikan dapat melakukan langkah-langkah yang tepat di dalam rneningkatkan moral ke j a guru. 4 Lebih spesifik: penelitian ini ingin
'menjawab 3 (tiga) pertanyaan, yaitu: ( I ) \
Bagaimana kepemirnpinan kepala sekolah di SMK Negeri 1 Solok? (2) Bagaimana moral kerja guru di SMK Negeri I Solok? ( 3 ) Apakah ada atau tidaknya hubungan yang berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan moral kerja guru di SMK Negeri I Solok?
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian
korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh guru yang berstatus PNS di SMK Negeri I Solok sebanyak 70 orang. Pengambilan sarnpel dalam penelitian ini dilakukan secara Sfrarl$ed Proportional Random Sampling. Besar sampel penelitian ini adalah 40 orang.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang langsung diperoleh dari surnber (responden), data analisis dengan rnenggunakan teknik korelasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product nloment dan rumus tata jenjang spearman secara manual.
HASIL PENELITIAN 1. Distribusi Data Moral Kerja Guru
Skor maksirnurn moral kerja guru adalah 200 dan skor minimal 40. Sedangkan dari jawaban responden diperoleh skor tertinggi 193 dan skor terendah 118 dengan skor rata-rata (mean) 162,0S, median l60,4, modus 157,l dan standar deviasi l7,38.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Variabel Moral Kerja Guru
-
[!g:js!u)r,&
International Guidance and Counseling ~onferenck. 2014 Padang, 5 - 6 'h lune 2014
Berdasarkan Tabel 1 di atas tergambar jelas tentang frekuensi tertinggi 15 1 - 161 dengan frekuensi relatif sebanyak 21, sedangkan frekuensi terendah sebanyak 1. Berdasarkan pengolahan data angket variabel moral kerja guru (Y) dengan cara membandingkan skor rata-rata (mean) dengan skor maksimal dikali loo%, maka nilai mean 162,05, dibagi dengan skor maksimal 200, maka diperoleh angka 0,8l x 100% = 81%. Hal ini berarti variabel moral kerja guru di SMK Negeri I Solok berada pada kategori amat baik, yaitu sebesar 8 1% dari skor ideal. Artinya moral kerja guru di SMK Negeri I Solok meliputi semangat kerja guru, disiplin kerja guru dan tanggung jawab guru di dalam 3. melaksanakan tugasnya telah sesuai dengan yang diharapkan namun masih perlu untuk ditingkatkan lagi.
2. Distribusi Data Kepemimpinan Kepala Sekolah
Skor maksimurn kepemirnpinan kepala sekolah adalah 175 dan skor ,
3 minimal 35. Sedangkan dari jawaban responden diperoleh skor tertinggi 173 dan :I skor terendah 96 dengan skor rata-rata
! (mean) 140,5, median 140,74, modus i 14 1,22 dan standar deviasi 20,64. I
Tabel 2. Distribusi Frekuensi, Data
Kelas Frekuensi Interval
179
Berdasarkan Tabel 2 di atas tergambar jelas tentang frekuensi tertinggi
132- 143 dengan frekuensi relatif sebanyak 22, sedangkan frekuensi terendah sebanyak 4. Berdasarkan pengolahan data angket variabel kepemimpinan kepala sekolah (X) dengan cara membandingkan skor rata-rata (mean) dengan skor maksimal dikali loo%, maka nilai mean 140,5, dibagi dengan skor maksirnal 175, maka diperoleh angka 0,80 x 100% = 80%. Hal ini berarti variabel kepemimpinan kepala sekolah di SMK Negeri I Solok berada pada kategori baik, yaitu sebesar 80% dari skor ideal. Artinya kepemimpinan kepala sekolah di SMK Negeri I Solok meliputi kegiatan mempengaruhi, memberikan bimbingan dan rnemotivasi guru di dalam melaksanakan tugas telah baik namun masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Moral Kerja Guru
Berdasarkan analisis data antara variabel kepemimpinan kepala sekolah dengan moral kerja guru di SMK Negeri I Solok diperoleh rhitung = 0,33 > rrakl = 0,284 pada taraf kepercayaan 95% dengan N = 40. Untuk melihat .'kkberartian hubungan maka dilakukan uji t dengan perolehan data thirung = 2,lS > tlabel = 2,02 1. Jadi, didapatkan r hitung > r tabel dan t hitung > t tabel pada taraf kepercayaan 95% (lihat Tabel 3 di bawah ini).
Tabel 3. Pengujian Koefisien Korelasi dan Keberartian Korelasi Variabel X dan Y
PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan
kondisi awal di SMK Negeri I Solok rnasih kurangnya moral kerja guru dan kepernimpinan kepala sekolah. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan yang dilakukan pada saat observasi yang dilakukan di SMK Negeri I Solok Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada guru di SMK Negeri I Solok terlihat bahwa moral kerja guru yang
dengan Tabel Uji r dan Tabel Uji t
Tab t el
a = 0,os 2,02
1
Koefisi en
Korela sE
(r)
0,33
r T a b
el - a = 0,05 O"'
4
Keberar t ian
Korelasi * )
2,lS
-
r4?;
-
PROS'iDlrJF International Guidance and Counseling Conference 2014 Padang, 5 - 6 th lune 2014
kepemimpinan kepala sekolah. In i sesuai dengan hasil uji hipotesis yang dilakukan, diperoleh koefisien korelasi rhi,,, = 0,33 > rtabel = 0,284. Sehingga terdapat hubungan dengan hasil uji keberartian korelasi diperoleh thitung = 2,15 > ttaal = 2,02 1 (pada taraf kepercayaan 95%).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa moral kerja guru berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah. Dilihat dari hasil penelitian moral kerja guru di SMK Negeri I Solok terrnasuk kategori amat baik, sedangkan kepernirnpinan kepala sekolah di SMK Negeri I Solok juga tennasuk kategori baik.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di atas
dapat disimpulkan bahwa kepernimpinan kepala sekolah yang rneliputi kegiatan mempengaruhi, rnemberikan bimbingan dan 2. niemotivasi berada pada kategori baik dengan rata-rata tingkat capaian 80% dan moral kerja guru yang meliputi itu semangat kerja guru, disiplin kerja grlrll dan tanggung jawab guru berada pada kategori tinggi dengan rata-rata tingkat capaian 81%. Kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan dengan moral kerja guru di SMKN I Solok dengan besar koefisien korelasi rhirJng = 0,33. Artinya hubungan yang ada di dalam penelitian ini adalah hubungan linear yang apabila variabel kepemimpinan kepala sekolah semakin baik maka moral kerja guru juga akan semakin
. .. meningkat dan begitu juga sebaliknya. Serta kepemirnpinan kepala sekolah juga merupakan salah satu faktor yang mernpengaruhi moral kerja dari seorang guru.
SARAN Berdasarkan ternuan penelitian dan
pembahasan, maka disarankan kepada: 1. Guru SMK Negeri I Solok, berdasarkan
hasil penelitian moral kerja guru di SMK Negeri I Solok berada pada kategori arnat baik. U n t u k itu diharapkan kepada guru tersebut untuk dapat ~nempertahankan dan terus meningkatkan moral kerjanya agar menjadi lebih baik lagi d engan cara: a. Guru tersebut liarus ma~npil
menimbulkan rasa seniangat dari dalern diri sendiri. Ser',a juga bisd
dengan cara kepala sekolah memberikan berupa reward atau hadiah sehingga guru tersebut mempunyai semangat kerja yang timbul dari dalarn diri sendiri yang disebabkan oleh adanya reward atau hadiah tersebut.
b. Rasa disiplin yang mana guru tersebut harus lebih meningkatkan lagi disiplinnya di dalam ketepatan waktu di dalam proses pembelajaran yaitu dengan datang ke sekolah dengan tepat waktu.
c. Rasa tanggung jawab guru di dalam beke j a dengan lebih meningkatkan lagi di dalarn melaksanakan pembelajaran agar keselumhan aspek di dalarn mengajar mencapai kategori yang tinggi atau lebih baik lagi.
Kepala sekolah SMK Negeri I Solok, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kepernimpinan kepala sekolah berada pada kategori "baik". Untulc itu dihnrnpkan kcpada kepala sekolah agar lebih meningkatkan lagi bagairnana penerapan kepemimpinan kepala sekolah agar menjadi lebih baik lagi dengan upaya rnendapatkan pelatihan dan bimbingan dari pengawas sekolah. Serta juga bisa dengan cara kepala sekolah rnemberikan teladan dan contoh yang timbul dari dalarn diri kepala sekolah tersebut seperti rnempunyai rasa sernangat kerja yang tinggi, mernberikan contoh disiplin dengan tidak pernah datang terlarnbat ke sekolah dan selalu mernperlihatkan tanggung jawab dari seorang kepala sekolah tersebut di dalam melaksanakan tugasnya. Dapat juga dengan cara kepala sekolah mempelajari lebih dalam dengan mernbaca buku dan mencari referensi yang ada kaitannya dengan dengan semangat kerja, disiplin kerja dan juga tanggung jawab ke ja . Pengawas sekolah, sebagai hahan masukan dan pedornan di dalam llpaya membimbing kcpala sekolah untuk meningkatkan bagaimana penerapan kepernimpinan yang lebih baik lagi dan upaya rnernbirnbing guru untuk
-
P8O';ltl'lNG t International Guidance and Counseling Conference 2014
Padang, 5 - 6 'h ~ u n e 2014
meningkatkan moral kerja guru ke arah yang lebih baik lagi.
DAFTAR RUJUKAN Bafadal, Dr. Ibrahim. 2009. Peningkaran
Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Danim, Sudarwan. 2004. Morivasi Kepemimpinan dun Efekrivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Effendy, Onong U. 2001. Kepemimpinan dan Komunikasi. Bandung: C V . Mandar Maju.
Kouzes & Posner . 2004. Leadership Challenge( rantangan kepemimpinan) Jakarta: Eriangga
Mukhtar, Iskandar .2009. Orierasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada
Veithzal Rivai. 2004. Kepemimpinan dun perilaku Organisasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan kepala sekolah . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Wursanto. 1989. Manajemen Kepegawaian 2. Yogyakarta: Konisius.