interaksi sosial antara anggota organisasi...

183
INTERAKSI SOSIAL ANTARA ANGGOTA ORGANISASI EKSTRA KAMPUS DI FITK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Ibnu Aidil Putra 1111015000087 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: phungbao

Post on 02-Mar-2019

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

INTERAKSI SOSIAL ANTARA ANGGOTA ORGANISASI EKSTRA

KAMPUS DI FITK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Ibnu Aidil Putra

1111015000087

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBJNG SKRIPSI

JNTERAKSI SOSIAL ANTARA ANGGOTA ORGANISASI EKSTRA

KAMPUS DI FITK UJN SYARIF BIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas TImu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Srujana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Ibnu Aidil Putra

NIM 1111015000087

Di Bawah Bimbingan:

Cut Dhien Nourwahida, MA

NIP. 19791221 200801 2016

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKtTLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul "INTERAKSI SOSIAL ANTARA ANGGOTA

ORGANISASI EKSTRA KAMPUS DI FITK lTIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA", disusun oleh ffiNU AIDlL PUTRA, NIM.

1111015000087, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Hmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak

untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Jakarta, 8 November 2016

Yang Mengesahkan,

Di Bawah Bimbingan:

Cut Dhien Nourwahida, MA

NIP. 19791221 200801 2 016

Il

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

"INTERAKSI SOSIAL ANTARA ANGGOTA ORGANISASI EKSTRA

KAMPUS DI FITK UIN SYARIF mDAYATULLAH JAKARTA", disusun

oleh ffiNU AIDIL PUTRA, NIM. 1111015000087, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, te1ah diuji kebenarannya oleh dosen

pembimbing skripsi.

Jakarta, 8 November 2016

Pembim bing,

Cut Dhien Nourwahida, MA

NIP. 19791221 200801 2 016

111

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nalll

ABSTRAK

Ibn u Aidil Putra (1111 0 15000087). Inlerakvi AnWru 11If!'ZOIO Organis{fsi EkSlra Kumplls di LLY SniFf/ /lidan/flt/lalu. p!\Jgnl11 Slrata Satll (S-I) JUrtlSan Pendidikan 111ll1l Pengetahuan Sosi;:li. F:lklllta~ 1111111 I arhi\ah dan Keguruan. Lnin:,rsitas Islam \Jegeri (ll'\) S~ ari t' HiJa~ atul .lakana.

Penelitian illi menjelaskan in!crabi ~!!ll:ira ang~Wla \)I'ganls,bl 11\11 Ll,1I1 P\lIl. [v!etode )ang digunakan dalalll penelilun illl adalah pen

ABSTRACT

rbnu Aidil Putra (1111015000087), Sociallnt~raction Between Extras University Organization J\lembers at FITK UrN S~ arif Hidayatullah Jakarta,' Lnder-gradute program (S-I) Skripsi of Social Education Department. Faculty of Tarbiyah and Teachers training, State Islamic l S:-:!,'1rllid:1\i1llilbh ,Hd!'L;

This research e~plaill the interaction L'et\\een 11\11 and P\III "irg~II;I/al!"!1 members, The ll1ethodolog) that llsed in this research is qualitati\ e research, and analized I,vith descriptive allal~ \\hich describe objectivel) analyzing obtained datas, and then put on a case stud.\ \\ lth the intrinsic form that emphasize deep understanding ur ,'ase Based lill thl' !1ced~ (!i' this stud:-, determined tilat the resource ,It' the data ,if' Ihis resl'i1rch i~ using 11urP

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat Iman, Islam dan Ihsan beserta limpahan hidayah dan taufik

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhamad SAW yang telah membimbing

umatnya menuju jalan yang diridhai Allah SWT.

_ Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar Smjana

Pendidikan (S.Pd.). Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya

tidak akan terwujud tanpa ada bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

mendorong, membimbing dan memberikan motivasi. Ucapan terima kasih

khususnya penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

beserta jajarannya dan juga pemah sebagai Dekan FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan berserta

jajarannya.

3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS dan

Syaripullah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

yang selalu meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membimbing

dan memberikan motivasi kepada mahasiswa Pendidikan IPS.

4. Ibu Cut Dhien Nourwahida, MA selaku Dosen Pembimbing yang selalu

meluangkan waktL! di tengah kesibukannya untuk membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

5. Semua Dosen Pendidikan IPS maupun Dosen yang ada di FITK tanpa

terkecuali yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas

Ilmu yang telah diberikan.

Vlll

6. Ayahanda Masri dan Ibunda Rabusida yang telah beljuang dalam

meli1besarkan dan mendidik penulis, dan memberi segala curah kasib

sayangnya sehingga penulis dapat berpendidikan lebih tinggi. semoga Allah

SWT memberikan balasan yang berlipat ganda, al11in ya rabal 'alamill.

7. Abang dan kakak Pendidikan IPS Khususnya bang Arif. bang awL bang

kak i\eneng, kak Anne Soraya, kak Maro, kak Nurfaizah, Dinar Risprabowo.

Yustia, Riska, Fauzia, Oestia, Misbah, dan lainya yang ticlak bisa pCl1uli

seburkan satu persaUl.

8. Teman-teman angkatan 2011 Dendi, I"faieh, Gaun. Naya. dan tentunya Sohib

M Hakki Affandi. Serta teman-teman semua yang tidak sempat penulis

sebutkan satu per satu.

9. Adik-adik pendidikan IPS Via, Naya, Ulan, Anna, Fuji, Abi Aleks, Fatur.

Ikhwan, Maman, Anugrah, Yudi, Argo, Casan, Ari, Yasin, Nadia, Narisa,

Miftah, Riri, Oji, Ike, dini, puspa, Githa, Ghi1man, Agung, Zefi, Navi1a, Ratu

Aida, dan yang 1ainya tidak penu1is sebutkan satu persatu.

10. Yunda dan kanda Ahmad Sulhan, Alwan Nahrowi Ridwan, Ahmad naufal,

Zaeni Abdillah, Ramonda, Nur Kamaliah, Faiz Izzat M, Cipto Owi Nugroho,

Tasya, Arif, Febria Afia, yang telah memberi banyak pelajaran dan

pengembangan diri terhadap penulis. Salam hormat buat kalian.

11. Kawan-kawan seperjuangan yang selalu mewarnai dinamika kehidupan di

Ciputat, Aziz Muhtasyam, Fikri Abdillah, Nur Hidayat, Agung Wijaksosno,

Putra OKl, Adin, Amel Fauziah, Ngka, Nisa, Oyna, BociL vero, Enny. Fitri,

Intan Cahyaning, Yusuf, Nurwan, Sae, dan adinda-adinda kader HMl se

FITK tanpa terkecuali yang telah memberikan doa dan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

12. Terkhusus Adinda-Adindaku di PGRA, Jihan, Mira, Ody, Fia, Tadia, Evi,

Aenida, Huda, Nadia, lea, Nida, Zizah, Raidah, AdeL Hani, Nana, Hanifah,

Upi, Auliya dan lainya tanpa terkecuali yang terus bawel menanyakan kapan

wisucla sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikanje~ang S1.

IX

r t'3. Sahabat-sahabat PMn FITK Cabang Ciputat Sarah Hayatin, Zaki al-amin,

, Ramadhan, Rizki Ramadhan, Dinda kelsi dhmad subhan, ;dan yang lailmya

tampa tekeeuali yang telah menyemangati dan membantu penulis dalam .

menyelesaikan Skripsi.

14. Selumh Organisasi Ekstra, Intra dan Primodial Daerah Yang ada di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak pengalaman

kepada penulis.

15. Teman-teman seperjuangan PPKT, Devi Ramadhani, lis Khusl1ul Khotimah,

Nova, Riska, Hamdan selta Guru-Guru dan Siswa-Siswi SMA Triguna

Utama Ciputat.

16. Dan Ternan-Ternan kerja seperJuangan di Central Group Komputer, Uda

Iwan Setiawan, Uni Sofi Putri, Uda Syahru Ramadhonal, Aldi Wandra, Fry

Rio, Didi Pujihadi, Erwin Owie, Yuda, Agusman, Wendi, Rio Fernando,

Dede Irawan, Kasman Rauf, Beeoy Zarkasih, Soeryana, Edo, Puguh Try,

Sultan Jamali, Iqbal, Yayan dan Max. Yang menemani hari-hari dan memberi

semangat kepada penulis.

Harapan dan iringan doa penulis ueapkan semoga Allah SWT meridhai

dan membalas amal baik kita semua dengan berlipat kemuliaan. Amin. Akhimya

besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi

penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Jakarta, 8 November 2016

Penulis

x

...~

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR lSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI.. ........................ .

LEMBAR lJJI REFERENSI.................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN EnAN SKRIPSI ......................................... ".

SLRAT PERNYATA.\.\ KARY.\ IL\IL\H ......................................... ..

ABSTRAK ............................................................................................... yj

KA T A PENG1\NTAR. .............................................................................. yjj

DA.FTA.R TA.BEL................................................................................. .... xh

BABI PENDAHULVAN

.~. LataI' Belakang Masalah .......... .

Dl\FT.:\R lSI............................................................................................. xi

DAFTAR. GAIVIBA.R ................................................................................ xii

l-3. Identifikasi Masalah .................. . 4

C. Pembatasan Masalah ................... .. 4

D. Perul11l1san Masalah .......................................................... . 4

E. Tlijuan Penelitian ......... .. 4

F. Manfaat Penelitian .. '" ........................................... . 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. lnteraksi Sosial .. 6

1. Pengertian Karakter ...................................................... .. 6

") Bentllk-bentuk Inleraksi Sosial ...................................... . 7

3. Ciri-ciri Interaksi Sosial ............................................... . 10

4. Syarat-Syarat Interaksi 50sial. .................................... .. 11

13. Organisasi Ekslra Kaillplis U

I. Pengertian Organisasi .......................................... . 13

, Dasar Pem bentu kan Organ isas i 15

3 Tujuan Organisasi ............................ .. 16

4. Budaya Organisasi .............................................. . 17

5. Organisasi l.kslraKampus .................................. . 20

C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................... . 21

~

xi

D. Karangka Berfikir................................................................ 2-1

BAB III METODOLOGI PEl\'ELITIA:\,

A. Tempat dan \\aktu Penelitian .............................................. 25

B. i"vletode Penelitiall .......... _.................................................... ~5

O. Tc-knik Pcngull1puidl1 Data .................................... .

F Tekn i k ~engecekan Keabsahan Data ................... .

F Teknik\nalisi5 [)at~l . 2l)

BAB 1\ BASIL PE:\,ELlTL\:\ dan PE\IBAfL\S.:\.:\

.\. (J

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 I-"Iasil Penelitian Relevan .... ,,, ....... ,, .................. ,.,,.............. 23

Tilbel .oJ.. I \allla dan jabatan pimpinan lAIN dan fakultas-takultasll: a...... 34

I 4.~ Pimpilliln ADIA. IA.INiL/\ Jakarta ................ . 4U

Tabel4.4 .\oa :- ang I1lclatarbelakangi and a masuk organisasi terscbut'.'

TabeI4.:' c\pa yang menjadi ideologi dalam organisasi anda') ..

Tahel46 \!alltilat apa yang anda dapatkan dalall1 organisasi? 63

labcl 4 7 Kontdbusi apa yang telah anda lakukan di dalam organisasi" ... 64

rabel4.8 -\pakah organisasi anda melllbatasi pergaulan anggotan:-a? 66

l"abcI4.9 .\pakah pergaulan organisasi mel11pengaruhi pergaulan indiviclu

organisasi tersebut? ........................................................... . .... 67

Tabel4.IO Bagaimana kOI11L1nikasi yang dibangun organisasi anda dengan

organisasi lain? ... ...................... ....... .................. .......... ................. e,l)

4.1 I Dalalll hal apa yang memungkinkan organisasi allda bersatu

f)cngan organisasi lain" ................ .. 7()

Tahcl 4.1 ~ Pada saat apa terjadinya peljanjian antara organisasi anda dengan

organisasi lain'7 .............................................. . ........................ 72

I j 13'\pa Illantaat yang didapati apabila ada pCl]anJian tcrscbut') . 73

Tabel 4.14 :vlcnLlrut anda. pada saat apa koalisi itLl tCljadi') ............... . 74

Tabel 4.1:' :\pakah ada kesepakatan apabila berkoalisi. Apabila ada. jelaskan

kescmpatan apa yang biasa dilakukan0 ........................... .......... .... 75

label -I. 16 Bagaimana I11cnurut anda kOl11prollli yang sehat dalal1l

berorganisasi? ................................... ....... .. ... . 77

label -l.17 Siapakah yang berhak I1lcll.ladi Il1cdiatur dan kapall lllCJIi:bl

dilakuhan') ......................................... .. 78

Tabel 4.18 8agailllana cara untuk Illenyclcsaikan pcrillasalah nrganisasi') 1W

Tabel 4.1 Y r3agaimana I1lCl1urut anda Illcngenai persaingan antara organisasi Ji

dalalll kampus" 82

XIV

http:Tabel4.IO

Tabe14.20 Pada saat kapan penolakan atau perlawanan itu terjadi di dalam

organisasi" ..... ............................................................................... 84

Tabe14.21 Bagaimana menurut and a tentang kebebasan mengemungkakan

pendapat di muka umulll)............................ .................. ..

Tabe14.22 Bagailllana organisasi anda ber~il\.ap jib tel:iadi perbedaan

pendapat antar organisasi lain.' ............ S~

TabeI4.23 Bagail1lana solusi yang baik unlul\. sebuah penna~C1lahJ.n : an:;

ada di dalal1l kontlil\. polilik0 ... . . ............ 88

Tabe14.24 Ualalll hal apa teljadinya k,)nl1 1I\. ~lIll~lt' urganisa:-;i ~lIlda dengan

,lrganisasi lain'! Jelasl\.all l . CJO

xv

http:Tabe14.24http:TabeI4.23http:ber~il\.aphttp:Tabe14.22http:Tabe14.21http:Tabe14.20

...~

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang bennasyarakat. Manusia

dikatakan mahkluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan

untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Dalam kehidupan di dunia,

setiap makhluk hidup memerlukan interaksi dan komunikasi satu sarna lain,

khususnya bagi umat manusia. Interaksi dan komunikasi ini sangat diperlukan

karen a manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial yang tak pemah lepas

dari bantuan orang lain. Oleh karena itu manusia hidup sebagai mahkluk

sosial, disadari maupun tidak, manusia cenderung hidup berkelompok dengan

tujuan yang sarna, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan

mereka masing-masing.

Indonesia merupakan Negara majemuk (multicultural) yang terdiri

dari berbagai maCarn suku, budaya, bahasa, dan agama. Dengan kondisi

tersebut Indonesia mempunyai potensi terjadinya konflik apabila interaksi

sosial tidak berjalan dengan baik. Seperti konflik yang terjadi antara suku

Dayak dan suku Madura, dan konflik di Poso. Sehingga bentuk-bentuk

interaksi yang mengarah pad a konflik dapat menyebabkan rusaknya sistem

so sial pada masyarakat, maka diperlukan pemahaman yang berbasis pada

falsafah Bhineka Tunggal Ika (walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua),

yang mengupayakan penerimaan atas segal a perbedaan yang ada pada

masyarakat. Oleh sebab itu, harus ada timbal balik saling memberi dan saling

menerima antara individu dengan yang lainnya sehingga proses sebuah

kehidupan akan berjalan dengan seimbang.

Interaksi sosial merupakan fitrah manusia sebagai makhluk sosial

yang menjadi bagian dari aktifitas dalam kehidupan sehari-harinya. Pasar

yang terjadinya tawar menawar antara penjual dan pembeli, sekolah kegiatan

belajar antara guru dan murid, hal tersebut dapat terjadi karen a terdapat 1

hubungan timbal balik lebih dari satu orang. Seperti yang dijelaskan oleh

2

Syarbaini dkk, bahwa "Interaksi sosial teljadi antara seseorang dengan orang

lain, antara seseorang dengan kelompok sosial, dan antara sosial dengan

kelompok sosial lainnya".1

Interaksi sosial dapat berdampak positif dan negatif. Adapun dampak

positif yaitu jika komunikasi tersebut dapat beljalan dengan baik, sedangkan

dampak negatifnya adalah apabila komunikasi tersebut tidak beljalan dengan

baik. Seperti yang dikemukakan oleh George Herbert, "agar interaksi sosial

bisa berjalan dengan tertib, teratur dan bisa berfungsi secara baik, maka yang

diperlukan kemampuan untuk menilai secara objektif perilaku kita sendiri

dari sudut pandang orang lain beg it up un sebaliknya".2

Organisasi merupakan wadah di mana ban yak orang berkumpul dan

saling berinteraksi yang terbentuk karena adanya kesarnaan visi dan misi

yang ingin dicapai. Setiap individu atau unsur yang terdapat di dalam

organisasi tersebut secara langsung maupun tidak langsung harus mernegang

teguh apa yang menjadi pedoman dan prinsip yang ada didalarnnya. Sehingga

dalam mencapai visi dan misi terse but dapat berjalan dengan baik.

Komunikasi di dalam organisasi haruslah berjalan dengan baik untuk

mencapai visi dan misi organisasi. Karena komunikasi dalam organisasi sarna

pentingnya seperti aliran darah pad a tubuh manusia. Apabila manusia

mengalami gangguan pada pembuluh darahnya rnaka akan mengganggu

efisiensi peredaran darah. Begitu juga halnya dengan organisasi apabila

terjadi gangguan dalam aktivitas komunikasinya maka akan mengakibatkan

terganggunya efisiensi organisasi tersebut. Sering kali komunikasi yang

dibangun didalam organisasi tidaklah selalu lancar baik itu di dalam tubuh

organisasi sendiri maupun antara organisasi.

Di dalam organisasi sering terjadi perbedaan pendapat. terutama

ketika manusia berinteraksi dengan pihak lain diluar pribadi rnanusia itu

sendiri. Perbedaan pendapat umumnya dipicu oleh p~rbedaan-perbedaan

I Syahrial Syarbaini, A. Rahman, dan Monang Djihado, Sosiologi dan Polilik (Jakarta': Gha!ia Indonesia, 2002), h, 27

2 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta: Kencana Media Group 2007), Edisi kedua, eet ke 3, hal 20

3

dasar pemikiran dalam menyikapi suatu hal. Dasar-dasar pemikiran terse but

meliputi sudut pandang, pola analisis objek, paradigrna hidup, pandangan

hidup dan berbagai hal yang digunakan sebagai indikator seseorang dalam

menilai suatu hal. Inilah salah satu pemicu masalah dalam suatu organisasi.

Dalam proses interaksi antara suatu sub-sistem dengan sub-sistem

laim1ya tidak ada jaminan akan selalu teIjadi kesesuaian atau kecocokan

antara individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik

antar individu maupun antar kelompok dalan1 organisasi. Banyak faktor yang

melatarbelakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan terse but salah

satu contohnya buruknya pola komunikasi yang dibangun.

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa baik secara intelektual

serta bagian dari gerakan organisasi so sial yang mempunyai peran strategis

dalam membangun budaya interaksi sosial. Dalam perkembangalli1ya

mahasiswa tidak dapat dipisahkan dengan organisasi yang ada di setiap

kampus.

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

merupakan salah satu universitas ternama di Indonesia yang memiliki sejarah

yang erat kaitannya dengan organisasi ekstra kampus. Adapun organisasi

tersebut terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

(IMM), kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan

organisasi primodial daerah. Sedangkan organisasi intra kampus terdiri dari

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Dewan Mahasiswa (DEMA), Senat

Mahasiswa (SEMA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun dengan

banyaknya organisasi tersebut, maka ban yak perbedaan pemikiran antara satu

organisasi dengan organisasi lainnya, yang berpotensi pertikaian apabila

interaksi sosial tidak dapat berjalan dengan baik. Hal terse but berdampak

langsung pada masing-masing anggota organisasi terse but.

Di samping: itu , banyaknya organisasi, tak luput pula dari

permasalahan atau sentimen-sentimen yang ada antara orgamsasl.

Kebanyakan ini terjadi antara kader-kader oraganisasi satu dengan yang

4

lainnya, karena keegoisan kader itu sendiri yang menganggap organisasi

mereka lebih baik dengan organisasi lain. Dan disitulah terjadi perang dingin

antar organisasi yang kurangnya interaksi di antara sesama kader organisasi.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian di

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul "Interaksi Sosial Antara Organisasi Ekstra Kampus

di FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta".

B. lndentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dan untuk

lebih jelasnya untuk mengoperasionalkan, maka dapat didefinisikan beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya sikap harmonis antara anggota organisasi ekstra Kampus.

Terjadinya sentimen antara organisasi ekstra kampus.

3. Rasa egoisme antara anggota organisasi ekstra kampus.

4. Kurangnya interaksi antara anggota organisasi ekstra kampus.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka

masalah yang diteliti dibatasi pada:

keharmonisan hubungan antara anggota organisasi HMI dan PMII di FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di muka dan

pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Bagaimana interaksi sosial antara anggota organisasi HMI dan PMII di FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui interaksi sosial antara anggota

organisasi HMI dan PMII di FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

5

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi Lembaga Organisasi Intra dan Ekstra Kampus

Basil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam pembinaan organisasi

intra maupun ekstra kampus.

2. Bagi Masyarakat

Dapat menambah pengalaman, wawasan dalam mengembangkan keilmuan

bagi dunia berorganisasi serta kemampuan upaya peningkatan bidang studio

3. Bagi Universitas

Dapat menambah referensi yang berhubungan dengan penelitian organisasi.

...~

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BABII

KAJIAN TEORI

A. Interaksi Sosial

1. Pengertian Interaksi Sosial

Manusia sebagai individu, akan menciptakan sebuah ruang atau

wilayah pribadi, yang tidak bisa disentuh oleh pihak lain. Sementara

sebagai makhluk sosial, secara instintif, manusia akan merasakan

keinginan untuk menjadi bagian dari kumpulan manusia lain, dan

mengadakan hubungan dengan mereka.

Setiap orang mudah bergaul dengan orang lain melalui berbicara

(komunikasi), bersalaman, bercanda, atau bahkan bermusuhan dan itu

semua merupakan tindakan yang dinamakan interaksi sosial. Maka hal

tersebut merupakan intisari sosial. Artinya, kehidupan sosial tampak secara

jelas dalam berbagai cara pergaulan seseorang dengan orang lain.

Menurut Mistio, "karena di dalam interaksi selalu terjadi kontak

dan terjalin hubungan antara manusia selakll individu dengan individu

lainya".1

Interaksi sosial pad a manusia tidak terjadi secara begitu saja, ada

norma-norma moral manusia. Terutama dalam interaksi dengan

lingkungan terse but yang membuka peluang manusia untuk bersifat

eksploitatif terhadap lingkungannya. Tetapi dengan memadukan sikap

terbuka sebagai dasar moral dan tanggung jawab dalam memanfaatkan

alam sitat eksploitatif dapat lebih terkendali.

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial

yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan

antara individu yang satu dengan individu lainnya, an tara kelompokyang

satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.

Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai

I Mistio mes~ Fernanda dkk, hllbungan An/ara Kemamplian Berin/eraksi Sosial dengan HasH belajar, Jurnanlmiah Konseling, volume 1 20 J2, hal.2

6

7

sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang

menggunakannya. Atau interaksi sosial itu dapat disebut juga sebagai

suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan oleh individu dengan

individu, antara indivu dengan kelompok, antal:-a kelompok dengan

individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan

sosial.

Menurut Soerjono Soekanto, "hubungan-hubungan sosial yang

dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan,

antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang perorangan

dengan kelompok manusia".2

Sedangkan Menurut J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto,

interaksi sosial adalah "proses dimana antara individu dengan individu,

individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok berhubungan

satu dengan yang lain". 3

dari teori di atas bahwa interaksi sosial merupakan kunei dari

semua kehidupan so sial karen a tanpa interaksi, tak akan mungkin ada

kehidupan bersama.

2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama, persaingan,

dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian. Pertikaian

mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, nanmn penyelesaian

terse but hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang

dinamakan akomodasi.

Menurut Philipus dan Nurul Aini Adapun bentuk-bentuk interaksi

sosial antara lain sebagai berikut :

a. Proses-Asosiatif

1. Kerjasama,

2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Penga/1t~r, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 20 J2), cet. 44, h. 55

3 J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta: Kencana, 2004), h.20

8

suatu us aha bersama untuk mencapai suatu tujuan yang sarna.

Bentuk kerj asama :

a) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong

menolong.

b) Bargaining yaitu pelaksaan peljanjian mengenai pertukaran

banrang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau

lebih.

c) Ko-optasi (co-optation) yaitu suatu proses penenmaan

unsur-unsur dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik

dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk

menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas

organisasi bersangkutan.

d) Koalisi (coalition) yakni kombinasi antara dua organisasi

atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sarna.

e) Joint venture yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek

proyek tertentu, misalnya pengoboran minyak, dan lain-lain

2. Akomodasi

Akomodasi menunjukan pad a dua arti yaitu yang menunjuk

pada suatu keadaan dan menunjuk pada suatu proses.

Akomodasi yang menunjukan suatu keadaan, berarti adanya

suatu keseimbangan dalam interaksi antara individu atau

kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma

norma sosial dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Sebagai

suatu proses, akomodasi menunjukan pada usaha-usaha manusia

untuk menyelesaikan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha

untuk mencapai suatu kestabilan. Akomodasi sebenarnya suatu

cara untuk menyelesaikan pertentangan tampa menghancurkan

pihak lawan sehinga pihak lawan tidak kehilangan

kepribadiannya.

9

Adapun tujuan dari akomodasi antara lain:

a) Untuk mengurangi pertentangan antara individu atau

kelompok-kelompok sebagai akibat dari perbedaan paham.

b) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara

waktu atau secar'a temporer.

c) Untuk memungkinkan terjadinya kerjasama antara

kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai

akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan

seperti dalam masyarakat yang mengenal sistem kasta

d) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial

yang terpisah, misalnya lewat perkawinan campur atau

asimilasi dalam arti luas.

3. Asimilasi

Asimilasi adalah suatu usaha-usaha yang dilakukan perorangan

atau kelompok untuk mengurangi perbedaan antara mereka.

Faktor-faktor yang memperrnudah terjadinya asimilasi :

a) Toleransi

b) Kesempatan-kesempatan yang sarna dan seimbang dalam

bidang ekonomi.

c) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.

d) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam

masyarakat.

e) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

f) Perkawinan campuran (amalgamation)

g) Adanya musuh bersama.

b. Proses disasosiatif

Proses disasosiatif sering disebut dengan oppositional process.

Oposisi atau proses-proses yang disosiatif dibeqakan dalam tiga

bentuk: persaingan, kontravensi, pertentangan atau pertikaian. ...

10

1. Persaingan

Adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok

kelompok manusia bersaing meneari keuntungan memalui

bidang kehidupan yang menjadi perhatian umum.

Kontravensi

Suatu proses yang berada antara persaingan dan pertentangan

atau pertikaian. Dalam bentuk yang mumi, konravensi

merupakan kebeneian terhadap seseorang atau kelompok orang

walau tidak sampai pad a sikap pertentangan atau pertikaian.

3. Pertentangan

Pertentangan teljadi karena menyadari adanya perbedaan

perbedaan tertentu antara suatu kelompok masyarakat dengan

kelompok masyarakat yang lain.4

Seperti apa yang telah disebutkan, di dalam sebuah proses sosial, akan

terjadi interaksi sosial. Misalnya di dalam kelompok mahasiswa yang

sedang melaksanakan pembelajaran.seeara tidak langsung, mereka sedang

melaksanakan suatu proses so sial. Ketika sedang ada subuah diskusi,

seeara tidak langsung mereka telah melakukan sebuah interaksi sosial.

kaitannya dengan usaha tani adalah pada saat adanya proses

berlangsungnya usaha tani terse but pasti orang yang ada di dalamnya

melakukan sebuah interaksi sosial.

Jadi semua itu tetap berhubungan antara satu sarna lain. Dalam suatu

proses sosial, akan terjadi suatu interaksi yang digunakan untuk

mendukung proses sosial terse but. Dan dalam usaha tani yang terdapat

suatu proses sosial. Jadi untuk melakukan suatu proses sosial yang terjadi

pad a usaha tani tersebut, didukung oleh adanya interaksi sosial.

4 Philipus dan Nurul Aini, S05i%gi dan Polilik, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2006), hal.23

II

3. Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial

Proses interaksi sosial di masyarakat dapat terjadi karena ada faktor

pendorong terjadinya interaksi sosial. menurut Janu Mardianto ada

beberapa faktor pendorong dalam interaksi sosial:

a. Imitasi.

Imitasi adalah suatu tindakan memru orang lain. Imitasi dilakukan

dalam bermacam-macam bentuk. Misalnya, gaya bicara atau tingkah

laku.

b. Sugesti.

Sugesti berJangsung apabila seseorang memberi pandangan atau sikap

yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Contohnya nasehat

orangtua.

c. Identifikasi.

Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang

untuk menjadi sama dengan pihak lain. Contohnya seorang anak yang

mengidolakan ayahnya.

d. Simpati

Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik

kepada pihak lain. Contonya ketika tetangga yang tel1impa musibah.

e. Empati.

Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi

kejiwaan dan fisik seseorang.5

Jadi, Faktor-faktor dalam interaksi sosial yaitu Faktor Imitasi, Faktor

Sugesti, Fakor Identifikasi, dan Faktor Simpati.

4. Syarat-syarat Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis,

menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara

individu dengan kelompok. Menurut Soejono Soekanto Suatu interaksi

5 Janu Mardiyanto, Sosiologi: Mer/whami dan Mengaji lvfasyarakat, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007), h.70-72

12

sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi beberapa syarat,

yaitu:

a. Adanya kontak sosial

Kata kontak dalam bahasa Inggrisnya contact, dari bahasa fain

con atau clim yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya

menyentuh. Jadi kontak berarti sama-sama menyentuh.Kontak sosial

ini tidak selah.! melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang

dapat melakuan kontak sosial tidak dengan menyentuh, misalnya

menggunakan HP, telepon dan sebagainya.

Kontak so sial memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa negatif. Kalau

kontak sosial mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau

mengarah pad a suatu pertentangan atau konflik berarti

negative.

2. Kontak sosial dapat bersifat pnmer dan bersifat sekunder.

Kontak sosial primer terjadi apabila peserta interaksi beltemu

muka secara langsung. Misalnya kontak antara guru dengan

murid. Kalau kontak sekunder terjadi apabila interaksi

berlangsung melalui perantara. Misal percakapan melalui

telepon, HP, dan sebagainya.6

b. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampman informasi dari

satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Ada beberapa unsur pokok dalam komunikasi yaitu;

I. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau

pesan at au perasaan atau pemikiran pada pihak lain.

Komunikan yaitu ofang atau sekelompok orang yang dikirimi

pesan, pikiran, informasi. ,

6 Soerjono Soekanto, sosi%gi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), eel. 44, h. 58

13

3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator

kepada komunikan.

4. Media yaitu alat untuk menyampaikan pesan.

5. Efek atau feedback yaitu tanggapan atau perubahan yang

diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan

dari komunikator. 7

Ada beberapa tahapan penting dalam komunikasi:

1. Encoding. Pada tahap ini gagasaan atau program yang akan

dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atan gambar .

dalanl tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah

,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan.

Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang

membingungkan komunikan.

2. Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah

diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan.

Penyampaian dapat berupa lisan dan dapat berupa tulisan

atau gabungan dari duanya.

3. Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan

memahami kalimat serta gam bar yang diterima mennrut

pengalaman yang dimiliki.8

Jadi pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak

ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi

masih dapat dilakukan dengan dengan nonverbal yaitu menggunakan

gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,

menggelengkan kepala.

7 Ibid 8 Ibid, h.59

14

B. Organisasi Ekstra Kampus

1. Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan elemen yang am at diperlukan didalam

kehidupan manusia. Organisasi membantu manusia melaksanakan hal-hal

atau kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik secara

individu. Disamping itu, dapat dikatakan lagi bahwa organisasi-organisasi

membantu masyarakat, membantu kelangsungan pengetahuan dan ilmu

pengetahuan.

Menurut Chris Argyris menerangkan bahwa "organisasi biasanya

dibentuk orang guna mencapai sasaran-sasaran yang dapat di capai terbaik

secara kolektif,.9

Suatu organisasi dibentuk untuk mencapal suatu tujuan telientu.

Oleh karenanya, keberhasilan suatu orgamsasl ditunjukan oleh

kemampuannya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat ditentukan oleh

kinerja organisasi yang sang at dipengaruhi oleh factor eksternal maupun

internal organisasi.

Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama,

orgamsasl diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional,

misalnya, sebuah perusahaan, sekolah. perkumpulan, badan-badan

pemerintah. Kedua, merujuk kepada pengorganisasian yaitu bagaimana

pekeljaan yaitu bagaimana pekerjaan di atur dan dialokasikan di antara

para anggota sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif

Sedangkan organisasi itu sendiri diartikan sebagai kumpulan orang dengan

system kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut James Gibson c.s bahwa "organisasi merupakan entitas

entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu,

9 1. Winardi, organisasi dan pengorganisasian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2003),h.2

15

yang tidak mungkin di capai oleh individu-individu yang bertindak secara

sendiri".10

Organisasi dicirikan oleh perilaku yang diarahkan ke arah

pencapaian tujuan. Mereka mengupayakan pencapaian tujuan-tujuan dan

sasaran-sasaran, yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.

Hal itu melalui tindakan-tindakan individu-individu serta kelompok

kelompok secara terpadu.

Sebuah organisasi memiliki sebuah batas yang relatif dapat di

identifikasi. Adapun batas tersebut dapat berubah dengan berlangsungnnya

waktu. Batas itupun tidak senantiasa jelas, tetapi perIu terdapat adanya

sebuah batas yang dapat diidentifikasi, guna dapat membedakan anggota

organisasi terse but, dengan bukan anggota.

Elemen inti suatu organisasi adalah manusia yang berinteraksi.

Interaksi yang demikian merupakan kondisi yang diperlukan sekaligus

kondisi cukup, guna menetapkan eksistensi organisasi yang ada. Dan kunci

bagi organisasi yang berhasil adalah upaya bersama yang memuaskan

sarana-sarana pribadi yang bersifat keserasian. Ada kemungkinan bahwa

sarana-sarana pribadi mungkin sangat atau agak atau bersifat netral

bertentangan dengan sarana-sarana ke organisasian. Tapi kebanyakan

anggota organisasi, hubungan yang diinginkan adalah bahwa sarana-sarana

pribadi mereka sesuai dengan sarana-sarana ke organisasian. Menurut

Nanang Fattah Akontabilitas adalah "keharusan mempertanggung

jawabkan pelaksanaan tugas yang mengacu kepada sasaran yang ingin

dicapai dalam organisasi".11

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila sarana-sarana

keorganisasian tercapai, maka sarana-sarana keorganisasian juga ikut

tercapai.

10 Jbid, h.13 II Nanang Fattah, Landasan Menajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset 2004), h.82

http:organisasi".11http:sendiri".10

16

2. Dasar Pembentukan Organisasi

Manusia memiliki ban yak kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat di

klasifikasikan menjadi kebutuhan fisik yang bersifat jasmani, kebutuhan

yang bersifat rohani atau psikologis, dan kebutuhan yang bersifat sosial.

Kebutuhan yang bersifat jasmani dan fisik berupa makanan dan

mmuman, pakaian serta tempat tinggal. Kebutuhan tersebut adalah

kebutuhan primer manusia. Sedangkan kebutuhan yang bersifat rohani

atau psikologis berupa kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, kasih

sayang, perhatian, kehormatan, dan rasa aman. Adapun kebutuhan yang

bersifat sosial meliput kebutuhan untuk berserikat dan berkelompok,

kebutuhan untuk bekerja sama, kebutuhan untuk mendapatkan kebutuhan

persahabatan.

Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terhitung banyak

tersebut manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia

membutuhkan orang lain atau pihak lain. Kebutuhan dengan pihak lain

terwujud dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

Menurut Agus Sucipto dan Siswanto dasar pembentukan organisasi

sebagai hal-hal berikut:

a. Memiliki tujuan yangjelas

Organisasi yang memiliki tujuan yang jelas berarti memiliki arah yang

jelas. Tujuan tersebut menentukan adanya keteraturan dalam gerak

langkah organisasi jika organisasi tidak memiliki arah yang jelas akan

menimbulkan masalah organisasi yang akan mendatang.

b. Terdapat pendelegasian tugas dan wewenang

Pendelegasian memiliki pendapat antara lain: pertama, pimpinan dapat

Jebih memiliki fokus pada masalah kebijakan, rencana strategis dan

pengembangan organisasi. Kedua, bawahan memiliki rasa percaya diri

dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaannya. Ketiga, tingkat

ketergantungan bawahan terhadap pimpinan berkurang.

17

c. Memiliki struktur yang mendorong kreativitas karyawan

Era globalisasi mendorong kecepatan dalam merespon perubahan dan

pasar. Kecepatan karyawan dalam merespon perubahan tersebut

tergantung dari kreativitas karyawan. Dalam pendekatan teori

orgamsasl, struktur organisasi dapat mendukung terciptanya

kreativitas karyawan dan bawahan.

d. Memiliki satu kesatuan komando

Organisasi yang baik menyaratkan adanya satu kesatuan komando.

Kesatuan komando diperlukan guna meminimalkan kebingungan dan

konflik bawahan. Tiap pekerjaan dideskripsikan dengan jelas agar

tidak tumpang tindah sehingga teratur dan terencana dengan baik.

e. Ada pembagian tugas yangjelas

Organisasi yang baik juga memperhatikan pembagian tugas yang

jelas. Pembagian tugas memiliki implikasi pada adanya keteraturan

dan kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu

pekerjaan. 12

Struktur sebuah orgal1lsasl terbentuk berdasarkan komponen

komponen yang terdapat di dalam organisasi tersebut. Sebagai contoh

sebuah organisasi yang terdapat di dalam sekolah misalkan. Struktur

organisasi di dalam sekolah tersebut akan terbentuk dari atas sebagai

pemimpin tertinggi yaitu Kepala Sekolah hingga sampai staff-staff yang

ada di paling bawah pada setiap departemen yang membentuk sebuah visi

dari organisasi sekolah tadi. Sehingga demikian struktur organisasi akan

memiliki bagan yang berbeda-beda sesuai komponen yang membentuk

organisasi terse but dan sangat dipengaruhi oleh visi dan bentuk organisasi

terse but.

12 Agus Sucipto dan Siswanto, Teori Dan Perilaku Organisasi, (Malang: UIN_Malang Press 2008), h. 62

18

3. Tujuan Organisasi

Secara sistematik maka keseluruhan kegiatan orgamsasl harus

berorientasi pada tujuan. Ini berarti bahwa tujuan organisasi mesti

dijadikan pedoman untuk dalam pembagian kerja, penentuan bahan tugas,

banyaknya tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan pekeljaan tertentu

harus dipertimbangkan dengan berorientasi pada tujuan yang telah

ditetapkan. Dengan kata lain, keseluruhan pekerjaan pengelolaan dan

operasional harus diatur dan direncanakan berdasarkan strategi untuk

mencapai tujuan yang telah digariskan dengan cara efektif dan efisien.

Prinsip kerja yang menggunaka tujuan sebagai pedoman lazimnya

disebut ]v[anagement By O~jective (MBO). MBO merupakan penetapan

prosedur fOimal atau semi fOlmal, yang dimulai dengan penetapan tujuan

dan dilanjutkan oleh kegiatan (Iangkah), sampai peninjauan kembali

pelaksanaan kegiatan. 13

Begitu pentingnya kedudukan tujuan dalam penyusunan organisasi,

maka tujuan organisasi perl1.1 terlebih dahulu dirumuskan secara jelas,

tertulis, dan kemudian dikomunikasikan secara baik sehingga tujuan bisa

dipahami secara benar-benar oleh para anggota organisasi.

Bila Management By Objective bisa dilaksanakan secara baik, maka

masing-masing anggota organisasi walaupun berbeda dalam dalam

kedudukan atau f1.1ngsinya, walaupun berbeda dalam waktu bekerjanya,

namun sem1.1anya sebagai anggota sistem. gerak langkahnya terarah pada

pencapaian tujuan organisasi. Dan didalamnya harus mempunyai tujuan

yang jelas, 1.1ntuk membangun dan menghasilkan ses1.1atu pencapaian yang

lebih baik, yang sesuai dengan keinginan secara bersama-sama. Oleh

sebab it1.1, organisasi perI1.1 menyediakan bagi bakat tersebut, sumber daya

sesuai dengan kemamp1.1annya.

13 Ibid

19

4. Budaya Organisasi

Budaya mengandung pengertian yang lebih luas. Bangsa-bangsa

dunia mempunyai budaya sendiri yang menjadi budaya nasional dalam

suatu negara mungkin terdapat berbagai suku yang mempunyai budaya

tersendiri, sebagai subkultur berdasarkan kesukaan atau kewilayahan.

Menurut Ralph Linton seluruh cara kehidupan dari masyarakat

yang manapun dan tidak hanya mengenai sebagian dari cam hidup itu

yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih

diinginkan. 14

Demikian pula setiap organisasi dapat mempunyai budaya sendiri

yang berbeda dengan organisasi lain. Inilah yang disebut dengan budaya

organisasi. Dengan demikian budaya organisasi adalah buadaya yang

diterapkan pada lingkup organisasi tertentu.

Menurut Stephen P. Robbinson sebuah persepsi umum yang

dipegang oleh anggota organisasi, suatu sistem tentang keberartian

bersama. 15

Lain halnya apa yang dikatakankan oleh Lita WuJantika "Budaya

merupakan pengendali sosial dan pengatur jalannya organisasi at as dasar

nilai dan keyakinan yang dianut bersama, sehingga menjadi norma kerja

kelompok, dan secara operasional disebut budaya kerja karena merupakan

pedoman dan arah perilaku kerja karyawan".16

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya

organisasi adalah filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan,

norma-norma, dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti

tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Keyakinan,

norma-norma, dan nilai-nilai terse but menjadi pegangan semua sumber

daya manusia dalam organisasi dalam melaksanaka kinerjanya. Tapi pada

14 Ihromi, Antropo!ogi Budaya. (Jakarta: Yayasan Obar Indonesia 2006). h.IS 15 Wibowo, Budaya Organisasi, (Jakarta: PT raja grapindo Persada, 20 II). hal 17. 16 Lita Wulantika, Budaya OrgJnisasi Da!am Meningkatkan Keefektifan Organisasi, Jurnal

IImiah Unikom, Volume 7, Hal 209

http:karyawan".16

20

hakikatnya, budaya organisasi itu adalah budaya yang menjadi acuan yang

melakukan interaksi.

5. Organisasi Ekstra Kampus

Menurut Zainal dalam skripsinya organisasi mahasisiwa ekstra

kampus merupakan sllatu organisasi yang berlatar belakang

kemahasiswaan yang berdirinya di Iuar wewenang kampus. 17

Hal senada juga di kemukakan oleh Dindin walaupun

kedudukannya di luar lembaga kampus, organisasi ekstra turut berperan

dalam pendampingan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh kamplls,

dan tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi

perguruan tinggi yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi. 18

Sedangkan menurut satryo menerangkah bahwa dalam keputusan

Menterti Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor

1551U11998 disebutkan bahwa organisasi kemahasiswaan ekstra kampus

adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk

menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus

meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan

kesatuan. 19

Keadaan organisasi ekstra kampus juga dilegalkan dan sah secara

konstitusi apabila organisasi ekstra kampus tersebut sudah terdaftar di

kementrian sosial Rl. Hal tersebut dinyatakan dalam pasal 28 UUD ] 945

yang berbunyi "kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan

pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan

undang-undang". 20

Organisasi mahasiswa ekstra kampus memiliki empat gerakan yang

dijadikan sebagai landasan geraknya yaitu:

17 httpJ/digilib.uinsby.ac.id/3867/5/8ab%202.pdf 18 Ibid

19 Ibid 20 Ibid

21

1. Gerakan politik (berafiliasi dengan golongan-golongan).

2. Gerakan sosial (menjadi motor penggerak terhadap ketimpangan

ketimpangan sosial).

3. Mencetak intelektual (mengadakan seminar-seminar dan kajian

ilmiah)

4. Menjaga idiologi masing-masing organisasi.21

Maka dari itu oraganisasi ekstra kampus hams menjalankan fungsi

fungsi organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggran Rumah

Tangga (AD/ART) organisasi tersebut. Dan menjadi pengawal kebijakan

kebijakn pemerintahan, baik itu di pemerintahan kampus ataupun di

pemerintahan Republik Indonesia.

C. HasH Penelitian Yang Relevan

Tabel. 2.1

HasH Penelitian Relevan

No Penelitian dan Judu) Metode Penelitian HasH Penelitian

1 Luthfian Taqwa Jenis: Kualitatif hasil penelitiannya

Ginanjar, "Interaksi Lokasi: UIN Syarif bahwa organisasi

Sosial Antara Hidayatullah Jakarta ekstra yang memiliki

Organisasi Ekstra ideologi berbeda yang

Kampus di UIN Syarif membuat mereka

Hidayatullah Jakarta" selalu ingin bersaing

(studt Kasus di HMI untuk mendapatkan

dan P MIl Cabang kedudukan atau

Ciputat). tempat yakni

kekuasaan di dalam

Badan Eksekutif

Jumsan, Fakultas, dan

Universitas. Dan i .;

21 Ibid

http:organisasi.21

22

sebagian pula

mementingkan

kepentingan kelompok

serta kepentingan

pribadi demi

eksistensinya,

dikarenakan adu

gengsi dengan

kelompok lain apabila

memiliki eksistensitas

yang kuat, maka

organisasi tidak boleh

dipisahkan dalam

kehidupan mahasiswa,

karena berorganisasi

dapat belajar membagi

wewenang dalam diri

seseorang ataupun

organisasinya

2 Maulisa Sudrajat,

"Pola Komunikasi

Organisasi di Lembaga

Kemahasiswaan

Nasional POS Keadilan

Peduli Umal (PKPU)."

Jenis: Kualitatif

Lokasi: Graha Peduli

PKPlT,Jalan Condet

Raya No. 27 B. RT

001103. Gedong Pasar

Rebo, Jakarta Timur

19760

hasil penelitiannya

bahwa pola

komunikasi organisasi

yang diguna oleh

lembaga kemanusiaan

Nasional PKPU

adalah Pola bintang

dan pola rantai: Pola

bintang digunakan

untuk berkomunikasi

; ~

i secara umum, dimana

i atasan bebas

23

berkomunikasi kepada

bawahan dan bawahan

bebas berkomunikasi

ke atasan tanpa

perantara orang lain.

Pola ini dapat berjalan

dengan baik karen a

ada keterbukaan

antara atasan dengan

bawahan dan bawahan

dengan atasan. Untuk

pol a rantai dalam

lembaga kemanusiaan

Nasional PKPU

digunakan untuk

memberikan informasi

yang bersifat

pengumuman dari satu

divisi kepada selurnh

karyawan yang harns

. disampaikan melalui

I divisi SDM

24

D. Kerangka Berpikir

Organisasi Ekstra Kampus

Himpunan Mahasisiwa Islam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) (PM II)

Interaksi Antara

Anggota Organisasi

Kerja sama

Mengawak kebijakan pemeritahan Kampus

Bidang sosial

Membuat kegiatan di kampus

Persaingan

Merekmt Anggota Bam

Pemiliham Umum Raya Kampus

...~

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BABIII

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah di Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai

Oktober 2016 di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Menurut Mahmud Metode kualitatif adalah "memahami sistem makna yang

menjadi prinsip-prinsip umum dari satuan gejala yang terdapat di dalam

kehidupan sosial sebuah masyarakat dan bersifat deskriptif, yaitu

mendeskripsikan makna data atau fenomena yang dapat di tangkap oleh

peneliti dengan menunjukan bukti-buktinya".1

Dengan pendekatan metode penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut

Muhammad Idrus Penelitian deskriptif adalah "mengambarkan secara objektif

menganalisis data-data yang diperoleh, dan kemudian memakai studi kasus

dengan bentuk intrinsik yang menekankan pad a pemahaman (verstehen) yang

mendalam terhadap kasus tunggal yang disebabkan kasus tersebut menarik".2

C. Populasi dan Sample

1. Populasi

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyeklsubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.3

Misalnya akan melakukan penelitian di lembaga X, maka lembaga X ini

merupakan populasi. Lembaga X mempunyai sejumlah orang/subyek dan

obyek yang lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlahlkuantitas. Tetapi

1 Mahmud. Melode Penefitian Pendidikan, (Bandung: CY Pustaka Setia, 2011), h. 91 2 Muhammad Idrus, Melode Penelilian J/mu Sosial Pendekalan Kualilalif dan Kuan/ilalif,

(Yogyakarta: Erlangga, 2009). hal. 58 3 Sugiyono, Me/ode Penelilian Adminislrasi. (Bandung: CY ALF ABETA, 2002), h. 57

25

26

lembaga X juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi

kerja, disiplin kerja, kepemimpinannya, dan lain-lain.4

Satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu

mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin pribadi,

hobi, cara bergaul, kepemimpinaHnya dan lain-Iain.5

Dalam populasi, peneliti mengambil populasi kepada anggota yang telah

mempunyai karakteristik yang telah disebutkan di atas. Yaitu yang telah

menjadi pengurus komisariat karena tidak semua anggota yang menjadi

pengurus komisariat. Dalam kepengurusan komisariat jumlah pengurus

kurang lebih 60 orang, tetapi tergantung dari komisariat tersebut banyaknya

anggota pengurus melihat situasi dan kondisi.

2. Sample

Menurut Sugiyono, sampel adalah "sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut".6

Hal senada juga di kemukana oleh Farouk Muhammad dan Djaali bahwa

sample penelitian adalah "sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi

yang ciri-ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki".7

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karen a keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari popuJasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampeJ itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul

representative (mewakili). 8

Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling adalah teknik pengambilan sam pel sumber data dengan

pertimbangan tertentll. Pertimbangan tertentll 1m, misalnya orang terse but

4 Ibid 5 Ibid 6 Ibid 7 Farouk Muhammad dan Djaali, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bunga Rampai,

2010), h. 41 8 Sugiyono, op. cil., h.58

27

yang dianggap paling tahu tentang apa yang ingin peneliti tanyakan kepada

partisipan.9

Partisipan penelitian yang menjadi narasumber penelitian ini adalah

kader HMI dan PMII yang menjadi mahasis\va di FITK Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti mengambil sampel 12 orang, 6

orang dari kader HMI dan 6 orang dari kader PMII. Alasan peneliti

mengambil partisipan tersebut adalah ingin l11engetahui bagaimana dampak

terhadap interaksi sosial pada mahasiswa yang l11emiliki Organisasi Ekstra

yang berbeda-beda.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam permasalahan penelitian untuk mel11peroleh data maka digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut Sukandarrumidi "Wawancara adalah suatu proses Tanya

jawab lisan, dalam mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik stsu

bertatap muka."lo Hal senada juga dikatakan o1eh Sugiyono "Wawancara

dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat

dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan mngunakan

telepon.,,11 Dalam kegiatan wawancara dilakukan sebagai tindak lanjut

untuk mel11perdalam keabsahan data dalam studi dokumentasi

sebelumnya. Hal 1111 dikarenakan wawancara merupakan teknik

pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab yang berkaitan

dengan masalah yang dibahas atau diteliti.

Wawancara dilakukan kepada pengurus komisariat yang telah

ditentukan siapa yang ingin diwawancarai.

2. Observasi

Menurut Joko Subagyo "observasi dilakukan sesuai dengan

kebutuhan penelitian mengingat tidak setiap penelitian menggunakan alat

9 Sugiyono, Me/ode Penelitian Kuanlila/ Kllalitali/ dan R&D, (Jakarta: ALFABETA, 2012), h.85

10 Sukandarrumidi, Melode i Peneliliann Pelunjuk Praktis Un/uk Penelili PemlIla, (Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2012), h.88

II Sugiyono, op. cit., h.233

28

pengumpul data.observai memakan waktu yang lebih lama apabila ingin

melihat suatu perubahan dan pengamatan".12

Dalam penelitian ini menggunakan observasi langsung yang

bersifat partisipatif ataupun non partisipatif yaitu pengamatan yang

melibatkan peneliti dalam kegiatan yang menjadi penelitian dari organisai

HMI dan PMIl di Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. dan berguna

untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang telah terjadi didalam

fenomena, fota, sikap dan perilaku keseharian yang berkaitan dengan

interaksi sosial.

3. Dokumentasi

Menurut Deddy Mulyana "dalam wawancara dapat pula dilengkapi

dengan analisis dokumen seperti otobiografi, catatan hat'ian, surat-surat

pribadi, catatan pengadilan, berita Koran, artikel majalah, brosur, bulletin

dan foto-foto".13 Metode 1111 digunakan untuk memperoleh data

tentang latar belakang Organisasi HMI dan PMII yang meliputi struktur

organisasi, dan foto-foto setelah wawancara.

E. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian, setiap hal ten1Uan harus di cek keabsahannya agar

hasil penelitianl1ya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat

dibuktikan keabsahannya. Pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti antara

Jain:

1. Tringulasi data, yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan

dengan hasil wawancara, data hasil wawancara dengan dokumentasi dan

data hasil pengamatan dengan dokumentasi. Hasil perbandingan 1111

diharapkan dapat menyatukan persepsi atas data yang diperoleh.

2. Tringulasi metode, yaitu dengan cara mencari data lain dengan sebuah

fenomena yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda

yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian hasil yang

12 Joko Subagyo, Metode Penelitian Da/am Teori Praktik. (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2015). h.62

U Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian KlIalilalif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010). h.195

http:foto-foto".13http:pengamatan".12

29

diperoleh dengan menggunakan metode ini dibandingkan dan disimpulkan

sehingga memperoleh data yang bias dipercaya.

3. Trungulasi sumber, yaitu dengan cara membandingkan kebenaran suatu

fenomena berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, baik dilihat dari

dimensi waktu maupun dari sumber yang lain. 14

Dalam pengecekan data ini, peneliti menggunakan observasi dalam

lapangan yang didukung dengan pengecekan melalui wawancara dan

dokmnentasi.

F. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menguraikan model anal isis Huberman

dan Miles yang disebut sebagai model Interatif Adapun bentuk dari model

interatif, yaitu:

a. Tahap pengumpulan data ini merupakan kegiatan dalam proses analisis

data interaktif berupa kata-kata, fenomena, foto, sikap dan perilaku

keseharian yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dan observasi

mereka dengan menggunakan metode kualitatif.

b. Tahap reduksi data sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Reduksi data ini berlangsung

secara tems-menems sejalan pelaksanaan penelitian berlangsung.

c. Tahap penyajian data sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

d. Tahap verifikasi dan penarikan kesimpulan yang dimaknai sebagai

penarikan arti data yang telah ditampilkan. 15

Dalam pelaksanaannya, data yang diperoleh berasal dari informasi dari

lapangan, dijadikan bentuk uraian, kemudian dikaitkan dengan data yang

lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau

sebaliknya sehingga memperoleh gambaran baru ataupun menguatkan

gambaran yang sudah ada.

l~ Sugiyono, op.cil., h. 241 ; 15 Muhammad Jdrus, Metode Penelitian I1mu Sosial Pendekatan Kua/italijdan KUal11ilClt[l

(Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 147-151

...~

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BABIV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Universitas Is)am Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Sejarah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sejak berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu agama) pada tahun

1957, Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta saat

ini berusia 58 tahun. Selama kurun tersebut, lembaga pendidikan ini

telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan

transmisi ilmu pengetahuan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian

masyarakat yang terus mendorong program-program peningkatan

kesejahteraan sosial. Selama itu pula, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

telah melewati beberapa peri ode sejarah, sehingga sekarang ini telah

menjadi salah satu ikon universitas Islam di Indonesia. Secara singkat

sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi kedalam

beberapa periode, yaitu; periode perintisan, periode fakultas dari lAIN

al-Jami'ah, periode lAIN Syarif Hidayatullah, dan UIN Syarif

Hidayatullah. I

1) Peri ode Perintisan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdiri berdasarkan Surat

Keputusan Presiden RI Nomor 031 tahun 2002. Sejarah pendirian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan satu mata rantai sejarah

perkembangan perguruan tinggi Islam lnodnesia dalam menjawab

kebutuhan pendidikan tinggi Islam Modern yang telah dimulai jauh

sebelum Indonesia merdeka. Pad a zaman penjajahan belanda, Dr.

Satiman Wirjos

31

pendidikan tinggi Islam. Namun, usaha ini gagal karena hambatan dari

pihak penjajahan Belanda,z

Lima tahun sebelum proklamasi kemerdekaan, Persatuan Guru

Agama Islam (PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Tinggi Islam

(STI). STI hanya berjalan selama dua tahun (1940-1942) karena

penduduk Jepang. Namun, umat Islam Indonesia tidak pernah berhenti

menyuarakan pentingnya pendidikan tinggi Islam bagi kaum muslim

yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia. Pemerintah

penduduk Jepang kemudian menjanjikan kepada umat Islam untuk

mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di Jakarta. Janji

jepang itu direspon tokoh-tokoh muslim dengan membentuk yayasan

dibawah kepemimpinan Muhammad Hatta sebagai ketua dan

Muhammad Natsir sebagai sekretaris.3

Pada 8 Juli 1945, bertepatan dengan 27 Rajab 1364, yayasan

tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI berkedudukan di

Jakarta dan dipimpin oleh Abdul Kahar Mudzakkir. Beberapa tokoh

lain ikut berjasa dalam proses pendirian dan pengembangan STI.

Mereka antara lain, Drs. Muhammad Hatta, K.H. Kahar Mudzakkir,

K.H. Wahid Hasyim, K.H. Mas Mansur, K.H. Fathurrahman Kahrawi,

dan Farid Ma'ruf. Pada 1946, STI dipindahkan ke Y ogyakarta

mengikuti kepindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Y ogyakarta.

Sejalan perkembangan STI yang begitu besar, pada 22 Maret 1948

nama STI diubah menjadi Universitas Islam Negeri (UII) dengan

penambahan fakultas-fakultas baru. Sampai dengan 1948, un memiliki empat fakultas, yaitu Fakultas agama, Fakultas Hukum,

Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Pendidikan.4

Kebutuhan akan tenaga fungsional di Departemen Agama menjadi

latar belakang penting berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Fakultas Agama UII dipisahkan

2 ibid, h.4 3 Ibid 4 ibid

32

dan ditransfonnasikan menjadi Per guru an Tinggi Agama Islam Negeri

(PT AIN). Perubahan ini didasarkan kepada Peraturan Pemerintah (PP)

No.34 tahun 1950. Dalam konsideran disebut bahwa PTAIN bel1ujuan

memberikan pengajaran studi Islam tingkat tinggi dan menjadi pusat

pengembangan serta pendalaman ilmu pengetahuan agama Islam.

Berdasarkan PP tersebut, hari jadi PT AIN ditetapkan 26 September

1950. PT AIN dipimpin K.H. Muhammad Adnan dengan jumlah per

1951 sebanyak 67 orang. Pada periode tersebut PTAIN memiliki tiga

jurusan, yaitu; Jurusan Tarbiyah, Jurusan Qadla (Syariah), dan Jurusan

Dakwah.5

Komposisi mata kuliah pada waktu itu terdiri dari Bahasa Arab,

Pengantar IImu Agama, Fiqh dan Ushul Fiqh, Tafsir, Hadist, Ilmu

Kalam, Filsafat, Mantiq, Akhlaq, Tasauf, Perbandingan Agama,

Dakwah, Tarikh Islam, Sejarah Kebudayan Islam, Ilmu Pendidikan

dan Kebudayaan, Ilmu Jiwa, Pengantar Hukum, Asas-asas Hukum

Publik dan Privat, Etnologi, Sosiologi, dan Ekonomi. Mahasiswa yang

lulus tingkat Bakaloreat dan Doktoral masing-masing mendapatkan

gelar Bachelor ofart (BA) dan Doclorandus (Drs).6

2) Peri ode ADIA (1957-1960)

Kebutuhan tenaga fungsional bidang guru agama Islam yang sesuai

dengan tuntutan modemitas pad a dekade 1950-an, mendorong

Departemen Agama mendirikan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA)

di Jakarta. ADIA didirikan pada 1 Juni 1957 dengan tujuan mendidik

dan mempersiapkan pegawai negeri guna mendapatkan ijazah

pendidikan akademi dan semi akademi sehingga dapat menjadi guru

agama, baik untuk sekolah umum, sekolah kejuruan, maupun sekolah

agama. Dengan pertimbangan UIN Syarif Hid3.yatullah Jakarta

merupakan kelanjutan dari ADIA, hari jadi ADIA 1 Juni 1957 .

5 Ibid 6 Ibid, hA-5

33

ditetapkan sebagai hari jadi (Dies Natalis) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Sarna seperti perguruan tinggi pada umumnya, masa studi di

ADIA adalah lima tahun yang terdiri dari tingkat semi akademi tiga

tahun dan tingkat akademi dua tahun.7

ADIA memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Agama,

Jurusan Bahasa Arab, dan Jurusan Da'wah wal Irsyad yang juga

dikenal dengan Jurusan Khusus Imam Tentara. Komposisi kurikulum

ADIA tidak jauh berbeda dengan kurikulum PT AIN dengan beberapa

tambahan matakuliah untuk kepentingan tenaga fungsional.

Komposisi lengkapnya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Arab,

Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, Bahasa Ibrani, Ilmu Keguruan, Ilmu

Kebudayaan Umum dan Indonesia, Sejarah Kebudayaan Islam, Tafsir,

Hadits, Musthalah Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh Tasyri' Islam,

Ilmu Kalam/Mantiq, Ilmu AkhlaqHasawuf, Ilmu Fisafat, Ilmu

Perbandingan Agama, dan Ilmu Pendidikan Masyarakat

Kepemimpinan ADIA dipercayakan kepada Prof. Dr. H. Mahmud

Yunus sebagai dekan dan Prof. H. Bustami A. Gani sebagai wakil

dekan. 8

Ada dua ciri utama ADIA. Pertama, sesuai dengan mandatnya

sebagai akademi din as, mahasiswa yang mengikuti kuliah di ADIA

terbatas pad a mahasiswa tugas belajar. Mereka diseleksi dari pegawai

atau guru agama di lingkungan Departemen Agama yang berasal dari

wakil-wakil daerah di selumh Indonesia. Kedua, sesuai dengan

mandatnya untuk mempersiapkan guru agama modern, tanggung

jawab pengelolaan dan penyediaan anggaran ADIA berasal dari

Jawatan Pendidikan Agama (Japenda) Departemen Agama, yang pada

waktu itu memiliki tugas mengelola madrasah dan mempersiapkan

gum agama Islam modern di sekolah umum.9

7 Ibid, h.5 8 Ibid 9 Ibid

34

3) Periode Fakultas lAIN al-Jami'ah Yogyakarta (1960-1963)

Dalam per:.ialanan satu dekade, PT AIN di Yogyakarta

memperlihatkan perkembangan menggembirakan. Jumlah mahasiswa

PT AIN semakin banyak dengan area of studies yang semakin luas.

Mahasiswa PT AIN tidak hanya datang dari berbagai wilayah

Indonesia, juga datang dari negara tetangga seperti; Malaysia.

Meningkatnya jumlah mahasiswa dan meluasnya area of studies,

menuntut perluasan dan penambahan, baik dari segi kapasitas

kelembagaan, fakultas dan jurusan, maupun komposisi matakuliah.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ADIA di Jakarta dan PTAIN di

Yogyakarta diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan tinggi

agama Islam negeri. Integrasi terlaksana dengan keluarnya Peraturan

Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 1960 tertanggal 24

Agustus 1960 bertepatan dengan 2 Rabi'ul Awal 1380 Hijriyah.

Peraturan Presiden RI tersebut sekaligus mengubah dan menetapkan

perubahan nama dari PTAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri

(LAIN) al-Jami'ah al-lslamiyah al-Hukumiyah. lAIN diresmikan oleh

K.H. M. Wahib Wahab sebagai Menteri Agama di Gedung Kepatihan

Yo gyakarta. 10

Nama dan jabatan pimpinan lAIN dan fakultas-fakultasnya pada

saat diresmikan adalah sebagai table berikut:

Table. 4.1

Nama danjabatan pimpinan lAIN dan fakultas-fakultasnya.

No JABATAN NAMA LOKASI

1. Rektor/Presiden Institut Prof. Mr. R.H.A. Soenarjo Yogyakarta Sekretaris Senat Mr. Wasil Aziz Yogyakarta

3. Dekan Fakultas Tarbiyah Prof. Dr. H. Mahmud Yunus Jakarta

4. Dekan Fakultas Adab Prof. H. Bustami A. Gani Jakarta

5. Dekan Fakultas Ushuluddin Prof. Dr. MuchtarYahya Y ogyakarta I 6. Dekan Fakultas Syariah Prof. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy Yogyakarta

10 Ibid, ha1.5-6

35

Peresmian lAIN disambut antusias oleh umat Islam Indonesia.

Beberapa daerah mengajukan penegerian perguruan tinggi Islam yang

telah ada atau meminta untuk membuka fakultas yang sesuai dengan

kondisi daerahnya. Aspirasi ini diperkuat oleh Ketetapan MPRS

Nomor lIRISI1963 lampiran Aad 5 yang secara eksplisit dan tegas

meminta perluasan lAIN. Dalam kurun waktu dua tahun, yaitu sejak

1960 sampai dengan 1963, lAIN berdiri di sembi Ian kota dengan

perincian sebagai berikut:

1. Fakultas Tarbiyah di Jakarta, YogyakaJ1a, Malang, daJl Banda

Aceh;

2. Fakultas Adab di Jakarta dan Yogyakarta;

3. Fakultas Ushuluddin di Jakarta dan Yogyakarta;

4. Fakultas Syariah di Yogyakarta, Banda Aceh, Banjarmasin,

Pal em bang, Surabaya, Serang, dan Ujung Pandang

(Makassar).ll

Selanjutnya, status dan struktur organisasi lAIN diperkuat dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 1985, dan

disusul dengan Keputusan Presiden RepubJik Indonesia Nomor 9

Tahun 1987. 12

4) Periode lAIN SyarifHidayatullah Jakarta (1963-2002)

lAIN mengalami perkembangan pesat Perkembangan tersebut tidak

dapat lagi tertampung oleh kapasitas kelambagaan lAIN yang terpusat

di Y ogyakarta. Atas dasar itu, dipandang perIu mengembangkan lAIN

menjadi institut yang berdiri sendiri. Berdasarkan keputusan Menteri

Agama RI Nomor 49 Tahun 1963 tertanggal 25 Pebruari 1963

ditetapkan adanya dua lAIN, masing-masing lAIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta dan lAIN Syarif Hldayatullah Jakarta. lAIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta mengkordinasi fakultas-fakultas pi wilayah Jawa ,

11 Ibid, h.6 12 Ibid

http:Makassar).ll

36

Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku,

dan Irian Jaya. Sedangkan lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengkordinasi fakultas-fakultas yang berada di wilayah Jakal1a, Jawa

Barat, dan Sumatera. Peresmian pembagian wilayah kordinasi

dilakukan pada 18 Maret 1963 di Aula lAIN Syarif Hidayatllllah

Jakal1a dengan dihadiri Menteri Agama. lAIN Syarif Hidayatullah

Jakm1a yang berdiri sendiri dipimpin oleh Prof. Drs. H. Soenardjo

sebagai rektor. 13

Penamaan lAIN Jakarta dengan Syarif Hidayatullah antara lain

bertujllan menghargai jasa sekaligus menjadikannya sebagai sumber

inspirasi bagi pengembangannya di masa yang akan datang. 14

Pada saat peresmian itll, lAIN SyarifHidayatullah Jakarta memiliki

empat fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Adab, dan Fakultas

Ushuluddin di Jakarta dan Fakllltas Syariah di Serang. Di samping itu

LAIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga mengkordinasikan Fakultas

Tarbiyah dan Fakultas Syariah di Banda Aceh dan Palembang.

Selanjutnya, dalam mas a dua tahun, dari 1963 sampai 1965, dibuka

fakultas-fakultas baru, yaitu Fakultas Tarbiyah di Serang, Cirebon,

Padang dan Pekanbaru, dan Fakultas Syariah di Jambi.1S

Atas aspirasi dan perJuangan masyarakat Muslim setempat,

fakultas-fakultas yang berada di bawah kordinasi lAIN Syarif

Hidayatullah Jakm1a berdiri sebagai lAIN yang mandiri. Antara lain,

lAIN Ar-Raniry Banda Aceh berdiri 5 Oktober 1963, lAIN Raden

Patah Palembang berdiri 22 Oktober 1964, lAIN Antasari Kalimantan

Selatan diresmikan 22 November 1964, lAIN Imam Bonjol Padang

berdiri 21 November 1966, dan lAIN Sultan Taha Saifuddin lambi

berdiri 1967. 16

13 Ibid, h.6-7 14 Ibid, h.7 15 Ibid 16 Ibid, h.8

http:Jambi.1S

37

Sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Agama Nomor 15 Tahun

1988JAIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dan fakultas-fakultas

Tarbiyah, Adab, Ushuluddin, Syariah dan Dahvah di Jakarta dan

Fakultas Tarbiyah di Pontianak. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan

Presiden Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1997 tentang Perubahan

Status Fakultas Daerah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN), maka Fakultas Tarbiyah Pontianak berdiri sendiri sebagai

STAIN Pontianak. 17

Pada masa kepemimpinan Prof Dr. Harun Nasution (1973-1984),

lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikenal luas sebagai "Kampus

Pembaharu". Hal ini disebabkan, karena f-Iarun Nasution banyak

mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam pemikiran Islam

dengan menekankan Islam rasional. Harun Nasution mengadakan

perubahan kurikulum lAIN yang salah satunya adalah memasukkan

matakuliah filsafat dan menyelenggarakan Program Pascasarjana

(PPs). PPs lAIN Syarif HidayatuJlah Jakarta merupakan PPs pertama

di lingkungan lAIN di seluruh Indonesia. PPs ini mengawali kuliah

perdananya pada tanggal September 1982, setelah sehari

sebelumnya (30 Agustus 1982) diadakan peresmian pembukaannya. 18

5) lAIN wilh Wider MandClle

lAIN Syarif Hidayatullah Jakm1a sebagai salah satu lAIN tertua di

Indonesia yang bertempat di Ibukota Jakarta, menempati posisi yang

unik dan strategis. la tidak hanya menjadi "Jendela Islam di

Indonesia", tetapi juga menjadi simbol bagi kemajuan pembangunan

nasional, khususnya pembangunan di bidang sosial-keagamaan.

Sebagai upaya untuk mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu agama,

lembaga ini mulai mengembangkan diri dengan konsep lAIN dengan

mandat yang lebih luas (lAIN with Wider Mandate) menuju

17 Ibid 18 Ibid

38

terbentuknya Universitas Islam Negeri. Langkah konversi ini mulai

diintensifkan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra,

MA dengan dibukanya jurusan Psikologi dan Pendidikan Matematika

pad a Fakultas Tarbiyah, serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam

pad a Fakultas Syariah pada tahun akademik 1998/1999. 19

Untuk lebih memantapkan langkah konversi ini, pada tahun 2000

dibuka Program Studi Agribisnis dan Program Studi Teknik

Informatika bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Program

Studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi. Pada 2001

diresmikan Fakultas Psikologi, dan Fakultas Dirasat Islamiyah

bekeIjasama dengan Universitas AI-Azhar, Mesir. Selain itu,

dilakukan pula upaya kerjasama dengan Islamic Development Bank

(IDE) sebagai penyandang dana pembangunan kampus yang modem;

McGill University melalui Canadian Intemasional Development

Agency (CIDA); Leiden University (INIS); Universitas AI-Azhar

(Kairo); King Saud University (Riyadh); Universitas Indonesia;

Institut Pertanian Bogor (IPB); Ohio University; Lembaga Indonesia

Amerika (LlA); Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),

Bank Mandiri; Bank Muamalat Indonesia (BMI); dan universitas

universitas serta lembaga-Iembaga lainnya. 2o

Langkah perubahan bentuk lAIN menjadi UIN mendapat

rekomendasi pemerintah dengan ditandatanganinya Surat Keputusan

Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor

4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI Nomor 500/2001 tanggal 21

Nopember 2001. Selanjutnya, melalui surat Nomor

088796/MPN/200 1 tanggal 22 Nopember 200 J, Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional memberikan

rekomendasi dibukanya 12 program.studi yang meliputi program studi

19 Ibid 20 Ibid, h.8-9

http:lainnya.2o

39

ilmu sosial dan eksakta, yaitu Teknik Informatika, Sistem Informasi,

Akuntansi, Manajemen, Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis,

Psikologi, Bahasa dan Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, Matematika,

Kimia, Fisika, dan Biologi. Seiring dengan itu, rancangan Keputusan

Presiden tentang Perubahan Bentuk lAIN menjadi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta juga telah mendapat rekomendasi dan

pertimbangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Diljen

Anggaran Departemen Keuangan RI Nomor 02/M-PAN1l12002

tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 tanggal 14

Februari 2002. Rekomendasi ini merupakan dasar bagi keluarnya

Keputusan Presiden Nomor 031 tanggal 20 Mei Tahun 2002 tentang

Perubahan lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 21

6) Peri ode UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Mulai 20 Mei 2002)

Dengan keluamya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor

031 tanggal 20 Mei 2002 lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi

berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Upacara

peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia

Hamzah Haz pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies

Natalis ke-45 (Lustrum ke-9) serta pemancangan tiang pertama

pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana

Islamic Development Bank (IDB). Setelah itu, Program Konversi U1N

dibubarkan, dan didirikan secara bersamaan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial dan Fakultas Sains dan Teknologi. Kemudian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menambah fakultas baru, yaitu Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Program Studi Kesehatan

Masyarakat) berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 13381 D/T12004 Tahun 2004 tanggal 12 April 2004

tentang ijin Penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat

21 Ibid. h.9

http:Jakarta.21

40

(SI) dan Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam

tentang izin penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat

Program Sarjana (SI) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta Nomor Dj.lIl37/2004 tanggal 19 Mei 2004.

Mlliai tahun akademik 2009/201 0 tiga program studi, Pemikiran

Politik Islam dan Sosiologi Agama dari Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat, dan Ilmu Hllbungan Intemasional dari Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial, bergabung ke dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik.22

Tabel. 4.2

Pimpinan ADIA/IAINIUIN Jakarta

No NAMA INSTITUSI IABATAN PERIODE

1 Prof. Dr. Mahmud Yunus ADIA Dekan 1957-1960

2 Prof. Bustami A. Gani ADIA WakilDekan 1957-1960

3 Prof. R.A. Soenarjo, SH lAIN al-Djami'ah Rektor 1960-1963

~Of. Dr. Mahmud Yunus lAIN al-Djami'ah Dekan Tarbiyah 1960-1963

5 of. Bustami A. Gani lAIN al-Djami'ah Dekan Adab 1960-1963 I

6 Prof. Drs. Soenardjo lAIN Jakarta iRektor 1963-1969

7 Prof. Bustami A. Gani lAIN Jakarta Ketua ! 1969-1970

8 Prof. M. Toha Yahya Umar, MA lAIN Jaka11a Presidium 1970-1973 !

.9 Prof. Dr. Harun Nasution lAIN Jakarta Rektor 1973-1984

10 Drs. Ahmad Syadali lAIN Jakarta Rektor 1984-1992

11 Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA lAIN Jakarta Rektor 1992-1998

12 Prof. Dr. Ahmad Sukardja lAIN Jakarta Pj. Rektor 1998-Sep.98

.13 Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA lAIN Jakarta Rektor 1998-2002

14 Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA UIN Jakarta Rektor 2002-2006

IS Prof. Dr. Komaruddin Hidayat UIN Jakarta Rektor 2006-2014

16 !

Prof, Dr. Dede Rosyada, MA UIN Jakarta Rektor 2015-2020 ,.

22 Ibid, 9-10

I

http:Politik.22

41

Sampai tahun akademik 2014/2015, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta telah menghasilkan lulusan lebih dari 51.000 orang, terdiri atas

Smjana Strata 1, Magister (S2), dan Doktor (S3), termasuk Sarjana

Muda, Diploma Tiga dan Diploma Dua. UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tems berupaya menyiapkan pese11a didiknya menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional

yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu

pengetahuan keagamaan dan ilmu ilmu terkait lainnya dalam arti yang

seluas-Iuasnya.13

b. Visi, Misi, Dan Tujuan (2012-2026)

Visi

"UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi universitas kelas dunia

dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman, dan

keindonesiaan".

Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan

untuk pengembangan keilmuan, transformasi sosial, dan

peningkatan day a saing bangsa;

b. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam kerangka struktur

dan kultur organisasi yang kokoh, berintegritas, dan akuntabel.

Tujuan

a. Meningkatkan kinerja pendidikan dan pengaJaran yang

berdaIl1pak terhadap peningkatan mutu dan kompetensi lulusan;

b. Meningkatkan kinelja penelitian, publikasi ilmiah, dan

pengabdian kepada masyarakat secara sincrgis dalam rangka

peningkatan mutu, relcvansi, dan daya saing pendidikan;

c. Meningkatkan koordinasi dan mcmbangun sincrgi antar-unit

untuk pcngqatan struktur dan kultur organisasi;

2, Ibid. h. J0

http:seluas-Iuasnya.13

42

d. Meningkatkan penegakan prmslp-prinsip tatakelola universitas

yang baik pada semua area manajeria1.24

c. Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 6

Tahun 2013, susunan organisasi dan tata kerja UIN Syarif

Hidayatullah Jakalia adalah sebagai berikut:

Organ Pengelola

a). Rektor dan Wakil Rektor

b). Fakultas

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Fakultas Adab dan Humaniora

3. Fakultas Ushuluddin

4. Fakultas Syariah dan Hukum

5. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasl

6. Fakultas Dirasat Islamiyah

7. Fakultas Psikologi

8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

9. Fakultas Sains dan TeknoJogi

10. Fakultas Kedokteran dan lImu Kesehatan

II. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

c). Sekolah Pascasarjana

d). Biro

1. Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian

2. Biro Perencanaan dan Keuangan

3. Biro Administrasi Akademik. Kemahasiswaan, dan Kerjasama

e). Lembaga

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)

a. Pusat Penelitian dan Penerbitan

b. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat

24 Ibid, h.IO-11

http:manajeria1.24

43

C. Pusat Studi Gender dan Anak

d. Pusat Layanan Kerjasama Internasional

e. Pusat Layanan Hubungan Masyarakat dan Bantuan Hukum

2. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM]

a. Pusat Pengembangan Standar Mutu

b. Pusat Audit dan Pengendalian Mutu

f. Unit Pelaksana Teknis

1. Pusat Perpustakaan

2. Pusat Teknologi Infom1asi dan Pangkalan Data

3. Pusat Pengembangan Bahasa

4. Pusat Ma'had AI-Jamiah

5. Pusat Pengembangan Bisnis

Organ Pertimbangan dan Pengawasan

1. Dewan Penyantun

2. Senat Universitas

3. Senat Fakultas

4. Satuan Pemeriksa Intem25

2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

a. Sejarah Berdirinya HMI di FITK

Sejak berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu agama) pada tahun

1957, semenjak itulah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ada di FakuItas

Ilmu Tarbiyah dan keguruan. Ti