integrasi pengelolaan pesisir terpadu dalam rencana pembangunan daerah · pdf filepembangunan...
TRANSCRIPT
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
INTEGRASI PENGELOLAAN INTEGRASI PENGELOLAAN PESISIR TERPADU DALAM PESISIR TERPADU DALAM
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH ((Sintesis Paska MCRMP dari Pengalaman Kep.SeribuSintesis Paska MCRMP dari Pengalaman Kep.Seribu))
Oleh:YUDI WAHYUDIN
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PENDAHULUAN : Definisi
• Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut(Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001) – Ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam
air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, anginlaut, dan perembesan air asin
– Ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat sepertipenggundulan hutan dan pencemaran.
• Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum PerencanaanPengelolaan Pesisir Terpadu– wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem
darat dan laut yang saling berinteraksi• Ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk propinsi dan sepertiga dari
wilayah laut itu (kewenangan propinsi) untuk kabupaten/kota
• Ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PENDAHULUAN : Konsekuensi
• Kedua definisi wilayah pesisir tersebut di atas secara umummemberikan gambaran besar, betapa kompleksitas aktivitasekonomi dan ekologi terjadi di wilayah ini.
• Kompleksitas aktivitas ekonomi :– Pertanian dan Perkebunan
– Perikanan,
– Pariwisata,
– Pemukiman,
– Perhubungan, dan sebagainya
• Tekanan yang demikian besar tersebut jika tidak dikelolasecara baik akan menurunkan kualitas dan kuantitassumberdaya yang terdapat di wilayah pesisir.
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PENDAHULUAN : Alternatif Solusi• Penanganan pengelolaan wilayah pesisir dengan ragam
aktivitas ekonomi yang kompleks memerlukan pendekatanpengelolaan yang efektif, akomodatif dan implementatif.
• Pengelolaan wilayah pesisir terpadu disinyallir terbuktimemberikan peluang pengelolaan yang cukup efektif, akomodatif dan implementatif:– Pelestarian sumberdaya
– Pemanfaatan ekonomi sumberdaya.
• Unsur penting pelaksana dan penerima manfaat pengelolaanpesisir terpadu :– Masyarakat
– Swasta
– Pemerintah
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
MERENCANAKAN PEMBANGUNAN SECARA ASPIRATIF - 1• Perencanaan adalah langkah penting yang harus
dilaksanakan dalam suatu proses pembangunan. • Perencanaan pembangunan didefinisikan sebagai target-
target kuantitatif yang mencakup semua aspek utama pembangunan yang ingin dicapai dalam suatu periode tertentu.
• Fungsi penting dalam perencanaan pembangunan adalah : – memengaruhi,
– memberikan arah dan
– dalam beberapa hal diharapkan mampu mengendalikan perubahan-perubahan pada kurun waktu tertentu :
• Sosial ekonomi,
• Sosial budaya masyarakat.
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
MERENCANAKAN PEMBANGUNAN SECARA ASPIRATIF - 2• Bergulirnya otonomi daerah dan semangat
reformasi– Perencanaan pembangunan beranjak dari realitas sosial,
ekonomi dan budaya masyarakat, serta harus aspiratif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
– Suatu proses perencanaan pembangunan hendaknya disusun dengan melibatkan masyarakat yang terkait (stakeholders).
• Penting dilakukan :– agar segenap program yang berhasil dirancang
merupakan buah pemikiran dari para stakeholders yang pada gilirannya akan menambah semangat kebersamaan dalam kerangka upaya pengejewantahannya
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
MERENCANAKAN PEMBANGUNAN SECARA ASPIRATIF - 3• Perencanaan pembangunan partisipatif :
– memerlukan suatu wadah atau media • membantu pemerintah dalam menyusun suatu
perencanaan pembangunan yang bersifat aspiratif
• bottom up planning.
– Perencanaan dari bawah• pendekatan perencanaan yang disusun dan digali
secara partisipatif dari bawah (grass root). • memerlukan suatu metode pelaksanaan yang dapat
dilakukan secara cepat, tepat dan sesuai dengan maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman DKI Jakarta - 1
• Provinsi DKI Jakarta menerapkan proses penggalian aspirasi pembangunan dari bawah (bottom up planning and development) melalui forum pengkajian perencanaan:– Forum kelurahan
– Konsolidasi kecamatan
– Forum kota/kabupaten
– Forum provinsi
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman DKI Jakarta - 2
• Pelibatan peranserta masyarakat dalam forum dimulai dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kabupaten– Peserta forum berasal dari berbagai elemen :
• Masyarakat
• Swasta dan
• Instansi pemerintahan.
– Semakin rendah tingkatan (level administrasi pemerintahan) forum, keterlibatan masyarakat semakin besar dan intensif.
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman DKI Jakarta - 3
• Forum kelurahan – Usulan program atau kegiatan yang sesuai dengan
aspirasi riil dari peserta forum.
• Rumusan forum kelurahan :– didistribusikan dan disosialisasikan kepada segenap
unsur aparat, • tingkat kecamatan
• kota/kabupaten.
– Segenap unsur aparat :• mengakomodasi segenap usulan masyarakat dari forum
kelurahan menjadi usulan program atau kegiatan pada masing-masing unit disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman DKI Jakarta - 4
• Rumusan hasil forum kelurahan :– ditelaah masing-masing unit
– hasilnya dibawa dan dipaparkan atau disosialisasikan pada forum pengkajian perencanaan tingkat kota/kabupaten.
• Pada forum tingkat kota/kabupaten ini :– segenap usulan yang dipaparkan masing-masing unit
– dibahas secara bersama untuk menghasilkan rumusan hasil forum sesuai bidang atau kelompok sektor (core sector),
– hasilnya menjadi rumusan usulan baku dari pemerintah kota/kabupaten yang akan dibawa untuk disosialisasikan pada level forum yang lebih besar dan makro
• forum pengkajian perencanaan tingkat provinsi.
• Forum provinsi :– Workshop perumusan program pembangunan pada level provinsi
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman Kab.Kepulauan Seribu - 1
• Kepulauan Seribu – Daerah kabupaten yang baru diresmikan tahun 2001
– Melakukan proses perencanaan pembangunan sesuai dengan prosedur dan performa DKI Jakarta.
– Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu melalui Badan Perencanaan Kabupaten (Bapekab)-nya
• Menginisiasi dan melaksanakan kegiatan forum pengkajian perencanaan tingkat kelurahan
• Konsolidasi kecamatan
• Forum pengkajian perencanaan tingkat kabupaten
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman Kab.Kepulauan Seribu - 2
• Krusial:– Identifikasi stakeholders – Harus mampu merepresentasikan segenap elemen
masyarakat yang ada pada setiap kelurahan• dewan kelurahan (Dekel),
• lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM),
• RT/ RW,
• tokoh masyarakat,
• tokoh pemuda,
• tokoh agama,
• pendidik,
• PKK, dan sebagainya
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman Kab.Kepulauan Seribu - 3
• Metode pelaksanaan :– partisipatif dengan teknik meta-plan.
• menangkap keseluruhan aspirasi dari peserta forum kelurahan.
• mengeliminir kemungkinan penguasaan pembicaraan dari orang-orang vokal yang mampu berkomunikasi dengan baik.
– Setiap peserta forum harus mempunyai kesempatan yang sama untuk mengungkapkan aspirasinya secara terbuka
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman Kab.Kepulauan Seribu - 4
• Peserta terlebih dahulu diajak secara bersama untuk mengikuti ragam permainan (organizer) – membuka dan belajar bersama :
• cara berpikir,
• berencana dan
• berupaya
– ragam permainan (”permainan orang dewasa”):• kerjasama tim,
• penumbuhan motivasi,
• empati,
• kreativitas,
• sinergitas dan sportivitas,
• cara berkomunikasi,
• leadership dan followership, dan sebagainya.
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF : Pengalaman Kab.Kepulauan Seribu - 5
• Peserta melakukan proses bottom up planning – merumuskan beragam usulan
program/kegiatan
– rumusan dibagi sesuai dengan core bidang/aspek:
• bidang ekonomi,
• bidang sosial-budaya,
• bidang fisik serta
• bidang SDA dan lingkungan
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PETIKAN PENGALAMAN• Pemerintah berfungsi sebagai pemberi pelayanan terhadap masyarakat :
– perencanaan pembangunan dari bawah
• Proses perencanaan dari bawah merupakan salah satu media pemerintah untuk dapat menyosialisasikan secara terfokus dan terpadu terhadap suatu proses dan implementasi pembangunan.
– masyarakat diajak untuk secara bersama membangun wilayahnya
– melalui forum atau media lainnya dapat disosialisasikan beragam implementasi program pembangunan (baik yang telah, sedang dan akan dilaksanakan). berdasarkan skala prioritas dan waktu.
– masyarakat diajak untuk dapat memahami secara sukarela (voluntary understanding) bagaimana cara melakukan perencanaan dan proses implementasinya.
• Proses perencanaan pembangunan partisipatif– pembiayaan yang cukup besar
– menyita waktu serta menguras tenaga dan pemikiran
– memerlukan pemahaman yang komprehensif dan mendalam dari seluruh elemenmasyarakat dan unsur stakeholders terkait dengan proses perencanaan danimplementasi pembangunan
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
ACTION PLANNING
IMPLEMENTATION(Extension Program)
Rapid Rural Appraisal
PRA KONDISI
Participatory Rural Appraisal
VILLAGE PLANNING
Participatory Action Research
Participatory Monitoring
MONITORING & EVALUATION
EKSPOSE
Participatory Mapping
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PRA KONDISI
Identifikasi KontakPerson
Sosialisasi & PendekatanKelompok Strategis
PengorganisasianMasyarakat
Pemetaan PotensiIsu-Isu StrategisTata Guna Lahan
PembentukanTim Desa
PertemuanDusun
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PERENCANAAN DESA
SUMBER DAYA ALAM
SUMBER DAYABUATAN
SUMBER DAYAMANUSIA
SUMBER DAYASOSIAL
SUMBER DAYAEKONOMI
PENEGAKAN HUKUM LEMAH
EKONOMI TIDAK MANDIRI
PEMERINTAH KURANG PERHATIAN
MASALAH LINGKUNGAN DARAT DAN LAUT
(TATA RUANG DESA)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
KELEMBAGAAN DESA LEMAH
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PARTICIPATORY MAPPING
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI DI KABUPATEN ASAHAN - 1• Memerlukan dukungan berbagai pihak untuk
secara bersama melakukan perencanaan dari bawah:– Komitmen
– Waktu
– Tenaga
– Dana
• Memerlukan perencanaan matang
• Memerlukan langkah-langkah pelaksanaan
• Memerlukan mitra pembangunan di semua level perencanaan pembangunan dan pengelolaannya
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI DI KABUPATEN ASAHAN - 2• Membentuk dan atau memperkuat mitra perencanaan dan
pengelolaan yang ada– Level desa
• Terdiri atas elemen pemerintahan desa, tetua kampung (RW, RT), tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, representasi pengusaha lokal, pendidik, dsb
– Level kecamatan• Terdiri atas elemen pemerintahan kecamatan, representasi dari
mitra pada level desa, unsur instansi teknis di level kecamatan
– Level kabupaten• Terdiri atas elemen pemerintahan kabupaten, representasi dari
mitra pada level kecamatan, unsur instansi teknis di level kecamatan, perguruan tinggi lokal, LSM lokal, representasi pengusaha daerah, dsb
• Memperkuat kerjasama dengan perguruan tinggi lokal
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
LANGKAH PENTING TERKAIT DENGAN IMPLEMENTASI PPT - 1• Menentukan dan mempertegas kembali batas-batas
wilayah pengelolaan pesisir Kabupaten Asahan– Adanya suatu definisi batasan wilayah pengelolaan pesisir
yang disepakati oleh segenap pengguna SDA pesisirKabupaten Asahan.
– Koordinasi antar sektor yang memanfaatkan potensisumberdaya pesisir bersama-sama dengan masyarakat(stake holders) dalam penentuan batas-batas wilayahpengelolaan.
– Penyepakatan zonasi oleh segenap sektor dan stake-holders
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
LANGKAH PENTING TERKAIT DENGAN IMPLEMENTASI PPT - 2• Mempertegas tujuan pelembagaan pesisir
terpadu sebagai upaya peningkatan status sosial masyarakat– Memberi nilai tambah positif terhadap
keberadaan SDA yang dieksploitasi
– Mempermudah masyarakat dalam usaha untukmengikuti jalur pendidikan formal
– Pengembangan berbagai pendidikan non-formal dalam rangka peningkatan pengetahuan baikdalam pemanfaatan dan memberi nilai tambahterhadap hasil-hasil yang dimanfaatkan
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
LANGKAH PENTING TERKAIT DENGAN IMPLEMENTASI PPT - 3• Mempertegas kembali konsepsi pemanfaatan SDA
secara lestari dan berkelanjutan sebagaipendekatan pemanfaatan ekonomi yang dilakukansetiap unsur kepentingan– Pengembangan teknik-teknik pemanfaatan sumberdaya
yang bersahabat lingkungan
– Meningkatkan nilai jual dari sumberdaya yang dieksploitasi
– Pengaturan pemanfaatan sumberdaya yang disepakatioleh semua fihak (jumlah, cara, dan waktupengeksploitasian SDA)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
LANGKAH PENTING TERKAIT DENGAN IMPLEMENTASI PPT - 4• Mendorong dan mempertegas jalur dan bentuk-
bentuk pengelolaan– Pelingkupan bentuk-bentuk pengelolaan yang memberi
manfaat, dalam rangka penyederhanaan pengelolaan
– Pengakuan secara legal terhadap pengelolaan yang telah disepakati oleh masyarakat
– Desentralisasi dan pengurangan jalur birokrasi
– Pendelegasian wewenang dalam tahap-tahap pengelolaan
• Mendorong dan mewujudkan keterpaduan dalampengelolaan wilayah pesisir baik antara sektorformal maupun informal
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
LANGKAH PENTING TERKAIT DENGAN IMPLEMENTASI PPT - 5• Mendorong dan mewujudkan keterpaduan
dalam pengelolaan wilayah pesisir baikantara sektor formal maupun informal
– Dibentuknya semacam forum komunikasisebagai wadah berdiskusi dan bermusyawarahantara sesama “stake-holder” dalam rangkamemecahkan berbagai masalah dan konflikimplementasi PPT
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)Gedung Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Lt.4Kampus IPB Darmaga – Bogor 16680Telp. (0251) 625556, 624815, 628137 ; Fax. (0251) 621086Email: [email protected] ; http://www.indomarine.co.id
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR (PKSPL-IPB)Gedung Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Lt.4Kampus IPB Darmaga – Bogor 16680Telp. (0251) 625556, 624815, 628137 ; Fax. (0251) 621086Email: [email protected] http://www.indomarine.co.id;