instrumentasi dan kontrol 1

14
“Pirani Gauge atau Alat Ukur Kawat Panas” Disusun Oleh: Nama : Luthfan Putra Irwanda NIM : 1205105010048 Dosen Pembimbing: Bapak Martunis TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

Upload: bambang-aji-nagan

Post on 12-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

instrumen

TRANSCRIPT

Pirani Gauge atau Alat Ukur Kawat Panas

Disusun Oleh:Nama: Luthfan Putra IrwandaNIM: 1205105010048

Dosen Pembimbing:Bapak Martunis

TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SYIAH KUALA, DARUSSALAMBANDA ACEH2015KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. WbPuji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T yang mana dengan karunia dan rahmat Allah S.W.T saya masih diberikan nikmat kesehatan, kekuatan dan kesempatan hingga terselesaikannya makalah ini. Tidak lupa pula shalawat beriring salam saya sampaikan kepangkuan baginda Rasulullah, yakni Nabi Muhammad S.A.W yang mana telah membawa kita ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Ucapkan terimakasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah Instrumentasi & Kontrol, yakni Bapak Martunis yang telah memberikan arahan dan ilmunya sehingga makalah ini terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan maksud menunaikan tugas yang diberikan dan semoga dapat memberikan wawasan kepada pembaca dan juga saya mengenai alat sensor Pirani Gauge. Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan, semua itu berasalnya dari saya dan saya memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan tersebut. Sesungguhnya yang benar itu datangnya dari Allah S.W.T. Wassalammualaikum Wr. Wb.Banda Aceh, 20 Maret 2015

Luthfan Putra Irwanda

iDAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN11. Latar Belakang12. Rumusan Masalah23. Tujuan2BAB II ISI3BAB III PENUTUP61. Kesimpulan62. Saran6DAFTAR PUSTAKA7LAMPIRAN 18LAMPIRAN 2

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangInstrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efek suara, seperti pada instrumen musik misalnya, namun secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama: sebagai alat pengukuran sebagai alat analisis, dan sebagai alat kendali.Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survey/statistik, instrumentasi pengukuran suhu, dll. Contoh dari instrumentasi sebagai alat analisis banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran, misalnya, sementara contoh instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran, analisis dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan menggunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.

1Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, density, dll.Jenis instrumen yang akan dibahas pada makalah ini adalah Pirani Gauge (alat ukur kawat panas). 2. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang diperoleh pada makalah ini adalah sebagai berikut:a) Bagaimana prinsip kerja dari Pirani Gauge.b) Kemana aplikasi Pirani Gauge diterapkan.

3. TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini, pembaca dapat mengetahui lebih dalam mengenai Pirani Gauge, mengetahui prinsip kerjanya dan juga mengetahui aplikasinya.

2BAB IIISI1. Pirani GaugePirani gauge atau alat ukur kawat panas berdasarkan cara kerja dan susunannya termasuk kedalam jenis alat ukur listrik. Ada juga yang mengatakan bahwa pirani gauge termasuk kedalam jenis Vacum Gauge.Untuk mengukur vakum sekitar 10-3 Torr biasanya alat yang digunakan adalah pirani meter. Bila jarak bebas molekul-molekul gas adalah lebih besar atau sama dengan ukuran ruang vakum, maka pemindahan panas dari permukaan panas ke permukaan dingin, tergantung pada tekanan. Di dalam pirani meter terdapat suatu kawat yang tahanan listriknya sangat berpengaruh terhadap suhu. Apabila melalui kawat ini dialirkan suatu arus, maka suhu kawat akan naik sampai panas pada kawat tersebut hilang. Hilangnya panas ini dipengaruhi tekanan yang diberikan kepada kawat tersebut. Besarnya tahanan pirani meter tergantung pada suhu, sehingga tekanan dapat ditentukan dengan mengukur tahanan kawat. Kawat ukur pada pirani meter dipasang dalam jembatan whestone, dimana cabang-cabang lainnya terdiri atas dua tahanan, yakni tahanan tetap tertentu dan tahanan variable.Tahanan variable dipakai untuk mengenolkan alat ukur tekanan pada tekanan yang sangat rendah. Pembacaan daripada meter dalam jembatan whestone merupakan ukuran bagi tekanan. Pirani meter dapat dipergunakan dalam selang tekanan 1 -10-4 Torr. Di atas 1 Torr hantaran gas panas itu boleh dikatakan tidak lagi berubah dengan tekanan dan dibawah 10-4 Torr hilangnya panas dalam kawat disebabkan oleh pancaran.

3Kebanyakan kawat pirani meter terbuat dari wolfrem atau platina dan tebalnya beberapa per-ratus mm. Ada juga yang terbuat dari nikelin yang diameternya 0,1 mm, panjang 5 cm dan arus maksimal 150mA.Perubahan suhu disekitaran pirani meter dapat mempengaruhi pembacaan pada alat ukur tekanan tersebut. Maka karenanya salah satu dari ketiga tahanan-tahanan didalam jembatan whestone diganti dengan suatu kawat yang sama seperti kawat pengukur, akan tetapi tersimpan didalam tabung kaca serta dipasang dalam satu tudung bersama dengan tabung ukur. Maka perubahan suhu sekitarnya akan memberikan perubahan yang sama terhadap kedua kawat-kawat tersebut.2. Prinsip Pirani Gauge (kawat panas)Bila media penghantar atau kawat dialiri arus akan memuai, maka tali pengikat yang terlilit pada roller akan menarik kawat oleh kekuatan pegas dan memutar roller sehingga jarum bergerak.Jika sepotong kawat logam dialiri arus listrik yang cukup besar, kawat tersebut akan menjadi panas dan akan memuai (menjadi lebih panjang). Pemuaian tersebut digunakan untuk mengerakkan jarum petunjuk.

4Sepotong kawat logam campuran dari logam platina dan iridium direntangkan pada A-B. Pada waktu I = 0 jarum petunjuk tepat ditengah2 (angka 0). Jika alirkan arus searah, kawat A B menjadi memuai dan jarum tidak menunjuk 0, tetapi menyimpang kearah kanan. Hal ini disebabkan karena kawat A B menjadi lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga memutar poros jarum.Baik arus searah tersebut mengalir dari A B maupun dari B ke A jarum tetap menyimpang kearah kanan, ini berarti prinsip ini dapat dipakai untuk arus searah dan bolak-balik. 3. Aplikasi/kegunaan Pirani Gaugea. Membaca tekanan gas pada proses nitridasi plasma.b. Memantau perubahan aliran tekanan gas.

5BAB IIIPENUTUP

1. KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu, pirani gauge atau alat ukur kawat panas dapat digunakan untuk mengukur jumlah aliran gas dan tekanan gas. Prinsip alat tersebut yaitu tahanan elemen panas diubah oleh pendinginan konveksi dari suatu aliran gas.2. SaranSaran yang dapat disampaikan yaitu, karena kurangnya referensi mengenai alat Pirani Gauge, maka diperlukan tambahan wawasan lagi dari kalangan pembaca agar kita dapat lebih mengenal alat Pirani Gauge.

6DAFTAR PUSTAKA

Nurwendo, A. P. Dkk,. 2011. Pembuatan Sistem Instrumentasi dan Kendali (SIK) Kevakuman dan Sistem Pewaktu Proses Nitridasi Plasma Menggunakan Super PLC T100MD1616+. UGM-Press, Yogyakarta.Sukiman, S.S. 1977. Pumping Unit Akselerator: Penyelidikan Kehampaan Sistem Vakum. Badan Tenaga Atom Nasional, Yogyakarta.

7Lampiran 1

8ii