instrumen strategis perencanaan pendidikan di jabar
TRANSCRIPT
P r o v i n s i T e r m aju d i I n d o n e s i a
Jawa Barat
INSTRUMEN STRATEGI PERENCANAAN DIKMEN
DI JAWA BARAT
• Guru Besar Unpas• Komite Perencana
Pemerintah Propinsi Jawa Barat
• Reviewer Penelitian DP2M Dikti
• Staf Khusus Rektor Unpas• Ketua Dekopinwil Jabar• dll
Rully IndrawanBogor, 26 Maret 1961
Jumlah Penduduk sebesar 43.021.826 jiwa (BPS, 2010) meningkat sebesar 327.875 jiwa dibandingkan dengan Tahun 2009 (42.693.951 jiwa) dengan Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP) sebesar 1,89%.
Jawa Barat
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada
mencapai 72,08 meningkat sebesar 0,44 poin dibandingkan dengan Tahun 2009 (71,64), dengan perincian :
- Indeks Pendidikan sebesar 81,67;
- Indeks Kesehatan sebesar 72,00;
- Indeks Daya Beli sebesar 62,57 dengan Paritas Daya Beli sebesar Rp.
630.770,- .
IPM
SD/MI adalah sebesar 117,18%, SMP/MTs mencapai 93,97%, dan SMA/SMK/MA mencapai 57,50%.
Capaian APK
Sampai tahun 2012, kebijakan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap
konsisten untuk mengalokasikan anggaran
fungsi pendidikan sebesar 20 % dari total belanja.
Anggaran
Evaluasi Pembangun
an
SWOT Analysis
Isu Strategis
Common Goals
Sasaran dan
IndikatorProgram
Langkah Perencanaan
ALUR PIKIR PENYUSUNAN ISU STRATEGISRKPD TAHUN 2011
FENOMENA
Kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan semakin rendah kemandirian. Angka pertumbuhan
pengangguran terdidik semakin tinggi
HASIL EVALUASI
Rendahnya daya serap anggaran pendidikan
Rendahnya efektivitas pemanfaatan dana pendidikan
Lemahnya validitas data base pendidikan
PERMASALAHAN Keterbatasan akses terhadap
pendidikan menyebabkan rendahnya APK/APM dan RLS
Rendahnya relevansi pendidikan menyebabkan meningkatnya RLS tidak seiring dengan meningkatnya produktivitas masyarakat
Belum padunya kebijakan dan program pendidikan secara vertikal maupun horizontal
TANTANGAN
Daya beli pendidikan masyarakat
Menghilangkan hambatan struktur dan kultur pelibatan masyarakat dlm pelayanan pendidikan
Meningkatkan mutu dan ketersediaan sarana pendukung belajar produktif
KEBIJAKANAlokasi Anggaran Pendidikan 20%
Program BAGUS/BAGUSSKesejahteraan Tenaga Kependidikan
Pelibatan masyarakat dalam tata kelola pendidikan
TREN Perubahan struktur mata
pencaharian masyarakat sbg dampak pasar bebas
Perubahan kelembagaan pengelolaan pendidikan
Meningkatnya permintaan pendidikan SBI
ANCAMAN
Pragmatisme pengelolaan pendidikan
Krisis kepercayaan kepada pendidikan
Tingginya peminat pendidikan dari luar daerah
PELUANG
Berlakunya UU BHP dan UU Guru dan Dosen
Perkembangan IT Banyaknya PT
bermutu Terbukanya
kesempatan untuk melaksanakan PSG
ISU STRATEGIS
PENDIDIKAN UNTUK MENCIPTAKAN MASYARAKAT
PRODUKTIF1. Meningkatkan pelayanan
pendidikan selaras dengan tugas dan kewenangan pemprop
2. Mendukung peningkatan relevansi pendidikan melalui peran multi sektor dan swasta
3. Mendukung peningkatan APK/APM dan RLS (RPJMD)
4. Mendukung peningkatan akses dan relevansi pendidikan (RPJMD)
5. Mendukung Pendidikan Olahraga, Kesenian, Kreativitas guna meningkatkan kecakapan hidup bagi Pemuda
ARAH KEBIJAKAN RKPD 2011
PENINGKATAN AKSES DAN RELEVANSI
PENDIDIKAN
COMMON GOALS
PRIORITAS PEMBANGUNAN
1
Aksesibilitas Pendidikan Dasar dan Mutu Pendidikan Kejuruan
Pemerataan dan perluasan aksesibilitas, adalah penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Rancangan Wajib Belajar 12 tahun di Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Kedua isu tersebut akan berimplikasi pada tantangan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, serta pembebasan biaya pendidikan khususnya pendidikan dasar.
Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, strategi
pengembangan dan pengelolaan Sekolah Bertaraf International (SBI) serta peningkatan kualifikasi pendidikan guru menjadi S1. Penanganan SBI selaras dengan urusan pemerintahan Provinsi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Sedangkan peningkatan kualifikasi guru menjadi prasyarat bagi proses sertifikasi guru dan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan.
Tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik, yang menjadi fokusnya
adalah pada upaya implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Pendidikan Berbasis Masyarakat (PBM), standarisasi pelayanan pendidikan, serta pengelolaan data dan informasi pendidikan.
Isu Strategis
Permasalahan dan tantangan dari penyelenggaraan pembangunan pendidikan di Jawa Barat adalah:
Sampai saat ini penyelenggaraan Wajardikdas 9 tahun belum bejalan dengan maksimal, sehingga dikuatirkan target RLS dalam midterm RPJM tidak tercapai.
Pencapaian pembangunan SMK belum tercapai Masih perlunya peningkatan terhadap guru untuk mencapai gelar S1 Pencapaian jumlah SD dan SMP bertaraf internasional sesuai target
dalam RPJMD sebanyak 19 unit untuk SD dan 54 untuk SMP Pencapaian target jumlah SD dan SMP berstandar Nasional (SSN)
pada tahun 2011 sesuai RPJMD. Meningkatnya angka partisipasi Paket B dan C Meningkatnya daya tampung SMP/Mts dan daya tampung SMP
terbuka Terpenuhinya buku eks pelajaran KTSP
Kebijakan anggaran fungsi pendidikan sebesar 20% dari total belanja.
Akan dibangun 6.000 RKB SMP/SMA/SMK per tahun yang tersebar di 26 Kabupaten/Kota,
Beasiswa Pelopor Satu Siklus untuk 200 mahasiswa per tahun, Pembangunan 4 stadion Olah Raga tersebar di 4 Wilayah Kerja
Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP), 4 area terbuka di empat wilayah untuk gelar budaya dan kreatifitas
pemuda. Merubah status 4 (empat) PTS menjadi 4 (empat) PTN secara
bertahap tersebar di empat WKPP, Pembangunan politeknik manufaktur di WKPP-II Purwakarta. Dukungan dari pihak dunia industri dan usaha difasilitasi melalui
program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).
Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan, Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga, direspon melalui :
Jabar bebas putus jenjang sekolah dengan fokus pendidikan 9
tahun untuk kabupaten dan 12 tahun untuk kota; Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus
kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas dan pendidikan berbasis masyarakat;
Pengembangan pendidikan kejuruan dan pendidikan bertaraf internasional;
Pendidikan berkeadilan; Pembinaan Pemuda dan Olahraga; Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi.
Common Goal Peningkatan Kualitas Pendidikan, yaitu kegiatan tematik:
TEMATIK KEGIATAN MONUMENTAL
Penyelenggaraan pendidikan formal dasar dan menengah
1. Wajar Dikdas 9 Tahun Secara Gratis2. Perbaikan Gedung Sekolah 3. Bantuan dana kesejahteraan Guru Negeri dan Sukwan4. Beasiswa bagi 50.000 Siswa SMA/SMK dari Keluarga Tidak Mampu
(By Database)
Penyelenggaraan pendidikan non formal Paket A, B, dan C plus kewirausahaan
1. Pendidikan paket B dan C secara massal untuk usia 15 tahun ke atas sebanyak 100.000 orang
2. Keaksaraan Fungsional secara massal untuk usia 15 tahun ke atas sebanyak 250.000 orang
3. Pembangunan 18.000 Ruang Kelas Baru SMP, SMA, dan SMK
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah bertaraf internasional
1. Beroperasinya 5 (lima) SMA/SMK SBI dibawah manajemen provinsi 2. Penjaminan mutu SMA/SMK SBI di seluruh Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan pendidikan luar biasa
Beroperasinya Pendidikan Inklusif di 26 Kabupaten/Kota
Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi
1. Penegerian 4 (empat) Perguruan Tinggi Swasta 2. Pembangunan Kawasan Perguruan Tinggi Jatinangor sebagai Taman
Budaya, Ilmu dan Teknologi Jawa Barat
Pengembangan infrastruktur olahraga dan pemuda
1. Pembangunan Kawasan Olah Raga: Stadion Olahraga pada 4 Wilayah (Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bekasi)
2. Terbinanya kreativitas pemuda dan kepeloporan dalam pembangunan
CG 1. PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN
Penelitian Pendidikan Penelitian Skim Dp2M
Penelitian Dikmen
Terima Kasih