inovasi berbasis sinergi prev-kuratif · fungsi dari initial income, variabel kebijakan ekonomi dan...
TRANSCRIPT
INOVASI BERBASIS SINERGI PREVENTIFINOVASI BERBASIS SINERGI PREVENTIF‐‐KURATIFKURATIFDENGAN PENDEKATAN PERJALANAN ALAMIAH DENGAN PENDEKATAN PERJALANAN ALAMIAH
PENYAKITPENYAKIT
Dr Budihardja DTMH MPHDr Budihardja DTMH MPHDr. Budihardja, DTMH, MPHDr. Budihardja, DTMH, MPHSeminarSeminar
Mempercepat pencapaian MDGMempercepat pencapaian MDG‐‐4 dan MDG4 dan MDG‐‐5 dengan 5 dengan memperkuat tindakan preventif dan kuratif secara sinergismemperkuat tindakan preventif dan kuratif secara sinergismemperkuat tindakan preventif dan kuratif secara sinergismemperkuat tindakan preventif dan kuratif secara sinergis
13 April 201113 April 2011
SINERGI DALAM SINERGI DALAM PEMBANGUNAN KESEHATANPEMBANGUNAN KESEHATAN
1 Sinergi dalam CONTINUUM OF1.Sinergi dalam CONTINUUM OF CARE
2.Sinergi dalam PEMBANGUNAN SDM: bersama seluruh sektor S M: bersama seluruh sektorterkait.
PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIAPEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA
PEMBAPEMBA‐‐ PEMBAPEMBA‐‐PEMBAPEMBANGUNANNGUNANEKONOMIEKONOMI
PEMBAPEMBANGUNAN NGUNAN
PENDIDIKANPENDIDIKAN
S D M
PEMBAPEMBA‐‐NGUNANNGUNANKESEHATANKESEHATAN
ADANYA TENSION DALAM PEMBANGUNAN SDM:ADANYA TENSION DALAM PEMBANGUNAN SDM:MANA DULU YANG LEBIH PENTING?MANA DULU YANG LEBIH PENTING?
STRATEGI PENYUSUNAN MASTER PLAN PERCEPATAN STRATEGI PENYUSUNAN MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIAPEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
MENGEM‐BANGKAN KORIDOR
MEMPER‐KUAT
KONEKTI‐EKONOMIINDONESIA
VITAS NASIONAL
MEMPER‐CEPAT
KEMAMPU‐AN
SDM DANIPTEK
PERAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMIPERAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
KESEHATAN SBG INPUT TERHADAP:HUMAN CAPITAL dan
KESEHATAN BERPERAN DALAM PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN (SUSTAINBLE
ENTERPRISE CAPITAL DEVELOPMENT)
KESEHATAN SEBAGAI INPUT PEMBANGUNAN EKONOMIKESEHATAN SEBAGAI INPUT PEMBANGUNAN EKONOMIWHO’s 2001 report on macroeconomics and health
PEMBANGUNANPEMBANGUNANEKONOMIEKONOMI
• High level of GNP per capita• Growth of GNP per capita• Poverty reduction
‐‐ECONOMIC POLICIES ECONOMIC POLICIES AND INSTITUTIONSAND INSTITUTIONS
GOVERNANCEGOVERNANCE
• Poverty reduction
‐‐ GOVERNANCEGOVERNANCE‐‐ PROVISION OF PROVISION OF PUBLIC GOODSPUBLIC GOODS
HUMAN HUMAN ENTEREPRISE ENTEREPRISE CAPITALCAPITAL TECHNOLOGYTECHNOLOGY CAPITALCAPITAL
KESEHATANKESEHATAN
• PERTUMBUHAN EKONOMI: merupakan fungsi dari Policies and Institutions (KebijakanPolicies and Institutions (Kebijakan ekonomi, governance dan supply dari public goods) serta faktor2 input (Human Capital, Technology dan E t i C it l)Enterprise Capital).
• Kebijakan ekonomi dan institusi yang baik sangat penting dalam menentukan kinerja ekonomi padapenting, dalam menentukan kinerja ekonomi pada tingkat capital dan teknologi tertentu.
• Kesehatan mempunyai efek utama dalam peningkatan p y p gHuman Capital dan Enterprise Capital.
• Namun Kesehatan sebaliknya sangat dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi yang berlaku dan level dari Human Capital (karena pendidikan akan meningkatkan kesehatan), tingkat teknologi di masyarakat (khususnyakesehatan), tingkat teknologi di masyarakat (khususnya didalam sektor kesehatan sendiri), serta pada pada upaya2 penurunan kemiskinan.
KeterkaitanKeterkaitan dan Pdan Peran KESEHATANeran KESEHATANdalam mendukung Pertumbuhandalam mendukung Pertumbuhan EEkonomikonomi
1. Pertumbuhan Ekonomi pada suatu interval waktu merupakan fungsi dari initial income, variabel kebijakan ekonomi dan
dalam mendukung Pertumbuhan dalam mendukung Pertumbuhan EEkonomikonomi
g jkarakteristik struktural ekonomi yg lain (termasuk indikator kesehatan kependudukan). (Barro and Sala‐i‐Martin 1995; Bloom and Sachs 1998)Bloom and Sachs 1998).
2. Pertumbuhan income per capita sangat terkait dengan Life Expectancy at Birth (LEB). p y ( )
3. Di negara maju, LEB nya sangat tinggi, berarti “economic earning” (penghasilan ekonomi) nya menjadi lebih tinggi. Sebagai contoh: income per capita di Botswana tahun 1997 sebesar $ 6,320 dibandingkan dengan USA pada tahun yang sama sebesar $ 30,000. Seolah2 di USA 5 x lipat lebih sa a sebesa $ 30,000. Seo a d US 5 pat ebtinggi, tapi ini disebabkan terutama karena perbedaan lamanya waktu untuk economic earning tsb lebih lama di USA.
4. Berdasarkan WHO’s 2001 Report on Macroeconomics and Health: Kesehatan bukan sebagai byproduct pembangunan g yp p gekonomi, karena:a)a) Disease BurdenDisease Burden: justeru akan memperlambat pertumbuhan
ekonomi Kerugian ekonomi yang diakibatkan merupakanekonomi. Kerugian ekonomi yang diakibatkan merupakan kombinasi dari premature death dan chronic disability. Sehingga investasi dalam Kesehatan Masyarakat adalah merupakan prasyarat pertumbuhan ekonomi.
b) Pertumbuhan ekonomi sangat penting tapi tidak cukup untuk mengurangi gapgap antara kaya dan miskin. Masyarakat g g g pg p y ymiskinmiskin akan bertambah disease burden‐nya karena: kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi, pelayanan kesehatan nutrisi pelayanan emergency dan informasikesehatan, nutrisi, pelayanan emergency, dan informasi tentang upaya2 promotif‐preventif. Sehingga kalau sakit akan terjerumus kedalam poverty trappoverty trap, sebagai akibat menjual semua aset yang ada untuk berobat, sehigga akan bertambah miskin.
5. Kesehatan sangat berperan dalam investasi keluarga:investasi keluarga:a) Semakin tinggi kematian bayi/balita dari sebuah
keluarga, maka kecenderungannya akan memperbanyak jumlah anak sebagai kompensasi. Pada akhirnya akanjumlah anak sebagai kompensasi. Pada akhirnya akan menyebabkan meningkatnya Total Fertility Rate. Akibatnya investasi keluarga akan semakin b k t l h d fi itberkurang, atau malah defisit.
b) Semakin sering episode sakit, maka kesempatan keluarga untuk menabung, atau untuk meningkatkan pendidikan anak2nya akan semakin berkurang.
c) LEB: akan memperpanjang usia kerja, dan berpengaruh significant dalam pencapaian income per capita.significant dalam pencapaian income per capita.
6. Kesehatan berperan dalam meningkatkan kinerja meningkatkan kinerja ii l l i U K h t K j dipegawai,pegawai, melalui Upaya Kesehatan Kerja yang di manage
dengan baik.
PROGRAM2 KESEHATAN DALAM MEMPERSIAPKAN SDM UNTUK PROGRAM2 KESEHATAN DALAM MEMPERSIAPKAN SDM UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI DAPAT DILIHAT DARI 3 ASPEK:PEMBANGUNAN EKONOMI DAPAT DILIHAT DARI 3 ASPEK:
1.1. HOST:HOST:1) Penyiapan Jaminan Kesehatan yang bermutu tidak hanya bagi tenaga kerja
lokal, tetapi juga untuk expatriate:a) Penyiapan RS dan Puskesmas dengan kemampuan pelayanan public health dan kilinis yang berstandard
internasional (focal point Ditjen BUK)
b) Pengembangan Jamsostek dan Askes yang sama standardnya dengan Jamkesmas (focal point Setjen dan P2JK)
) U K h t K j h dit t j k l b k b i d t i d h ti kh dc) Upaya Kesehatan Kerja harus ditata sejak awal berkembangnya industri, dengan perhatian khusus pada kesehatan reproduksi termasuk KB dan gizi pekerja (focal point Ditjen GIKIA).
2) Menghitung kebutuhan SDM sejalan dengan berkembangnya demografi, kuantitas dan kualitas kependudukan (focal point Badan PPSDM dan Ditjen GIKIA).
2.2. AGENT:AGENT:1) Penelitian kesehatan terhadap perubahan perilaku serta berkembangnya vektor
penyakit (focal point Ditjen P2PL dan Badan Litbang).
3.3. ENVIRONMENT:ENVIRONMENT:1) Antisipasi terjadinya Urbanisasi
2) Antisipasi degradasi lingkungan hidup
3) Penelitian akibat perubahan breeding place vektor penyakit (focal point Badan Litang dan Ditjen P2PL)
GRAND DESIGN DITJEN BINA GIZI DAN KIA
INTEGRASI PELAYANANPELAYANAN BERBASISCONTINUUMOF CARE
ISSUSTRATEGIS MDGs HDI GCI
PEMENUHAN SUMBER DAYA
IKUDITJEN GIKIA PEMBERDAYAAN
MASYARAKATPENINGKATAN ‐ PN‐ KN‐ D/S
UHHPENURUNAN ‐ AKB‐ AKI‐ GIKUR
PENINGKATANMANAJEMENPROGRAM
KEBIJAKAN DITJEN BINA GIZI DAN KIA
1 I i l i i l1. Integrasi pelayanan tercapainya universal coverage program gizi dan KIA dengan
d k t ti fpendekatan continuum of care
2. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sumber daya: tenaga, fasilitas kesehatan dan dana untuk menjamin pencapaian akses dan kualitas pelayanan kesehatan gizi dan KIA olehmasyarakat secara berkualitas dan berkeadilan
12
KEBIJAKANDITJEN BINA GIZI DAN KIA (2)
3 Meningkatkan manajemen program pelayanan3. Meningkatkan manajemen program pelayanankesehatan dasar dan rujukan dalam melakukan upaya promotif, preventif, kuratif danupaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif guna mencapai cakupan semestaprogram gizi dan KIA berkualitas.
4. Meningkatkan pemberdayaan, pengetahuan dan perilaku keluarga dan masyarakat dalam lingkup t k it Gi i d KIAterkait Gizi dan KIA
13
STRATEGISTRATEGI
• Menerapkan pelayanan integratif dengan pendekatan continuum of care dalam pelayanan kesehatan yang berbasis:– Continuum of care across life cycle– Continuum of care pathways meliputiContinuum of care pathways, meliputi
tempat pelayanan dan level of preventionprevention
14
SINERGI PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM CONTINUUM SINERGI PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM CONTINUUM OF CARE DENGAN PENDEKATAN PERJALANAN ALAMIAH OF CARE DENGAN PENDEKATAN PERJALANAN ALAMIAH
PENYAKITPENYAKITIntervensi Kesehatan pada determinan jauh & sedang
Intervensi Kesehatan pada determinan langsung
PENYAKITPENYAKIT
BOK JAMKESMAS
JAMPERSAL
Awal Faktor Awal Awal Awal terlihat
Pencegahan I Pencegahan II Pencegahan III
Awal Sembuh/Awal Faktor Risiko (FR)
Awal Kontak dengan Faktor Risiko (FR)
Kontak dengan Agen Penyakit
ciri dan gejala
kecacatan atau kematian
/
Perbaikan
s o ( ) y(AP)
Aktivitas
Pencegahan I : Diagnosa dan Penanganan Faktor Risikog g g
Pencegahan II : Diagnosa dan Penanganan Dini
Pencegahan III : Diagnosa dan Penanganan Klinis
Tempat Pelayanan dan Tingkat Pencegahan
TEMPA
T I NGKA
Rawat Inap di RS Rujukan & Puskesmas
PAT
PELA
KA T
P EN
Tersier
Sekunder
Rawat Jalan di RS & Puskesmas & Pelayanan Outreach
LAYANA
CEGAHAN
Sekunder
Pelayanan Outreach
Perawatan oleh Keluarga &
NPrimer
Perawatan oleh Keluarga & Masyarakat
Continuum of care pathways
TERIMA KASIHTERIMA KASIH