inokulasi

7
Laboratorium Mikrobiologi Teknik 2 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik LAPORAN RESMI INOKULASI MIKROORGANISME I. Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari teknik-teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril. II. Pengamatan II.1. Dengan Tabung Reaksi II.2. Dengan Petridish III. Pembahasan

Upload: afri-dwi-jatmiko

Post on 02-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Inokulasi

TRANSCRIPT

6Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

LAPORAN RESMIINOKULASI MIKROORGANISMEI. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari teknik-teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril.II. Pengamatan

II.1. Dengan Tabung ReaksiII.2. Dengan Petridish III. Pembahasan

Penanaman bakteri atau biasa disebut inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Pada kegiatan inokulasi ini semua alat yang berhubungan dengan media dan mikroorganisme harus steril untuk menghindari terjadinya kontaminasi.III.1 Dengan Tabung Reaksi

Percobaan pertama adalah inokulasi dengan menggunakan tabung reaksi sebagai peletakkan media. Dalam percobaan ini mikroorganisme yang diinokulasi adalah bakteri Eschericia coli dan jamur Aspergillus niger. Media yang digunakan untuk masing-masing mikroorganisme berbeda. Untuk bakteri Eschericia coli digunakan media NBA sedangkan untuk jamur Aspergillus niger digunakan media PDA.

Sebelum memulai proses inokulasi, semua alat yang akan digunakan disterilisasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Sterilisasi alat dilakukan didalam autoclave. Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunkan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau 2 atm dan dengan suhu 121oC. Lama sterilisasi yang dilakukan 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, pada tabung reaksi diberi label yang berisikan nama kelompok, serta spesies mikroorganisme. Setelah itu memasukkan media agar PDA dan NBA ke dalam tabung reaksi. Jumlah media agar yang dimasukkan adalah sepertiga dari tinggi tabung reaksi. Media ini dibiarkan sampai padat sambil diposisikan miring agar luasan media lebih luas daripada apabila tabung reaksi dibiarkan berdiri lurus. Proses inokulasi bisa dilakukan apabila media agar sudah memadat. Proses inokulasi dilakukan di dalam incase untuk menghindari kontaminasi. Langkah pertama adalah memanaskan jarum ose sampai seluruh bagiannya memijar. Hal ini bertujuan untuk mensterilkan jarum ose agar pada saat mengambil bakteri Eschericia coli tidak terjadi kontaminasi. Jarum ose tidak langsung digunakan untuk mengambil bakteri tetapi diangin-anginkan agar cukup dingin sehingga bakteri yang akan kita ambil tidak mati. Setelah jarum ose tidak terlalu panas, mengambil biakan induk yang terdapat di dalam tabung reaksi. Kemudian biakan yang menempel pada ujung jarum ose di goreskan di atas media agar yang terdapat di dalam tabung reaksi. Arah goresannya lurus ke atas agar bakteri yang diinokulasi memiliki luasan yang cukup untuk berkembang. Setelah itu tabung reaksi segera ditutup dengan sumbat kapas untuk menghindari masuknya kontaminan ke dalam tabung reaksi. Pada melakukan penggoresan di atas media agar, kita tidak boleh sampai merusak medianya agar bakteri yang kita inokulasi bisa berkembang dengan baik. Setelah itu memijarkan kembali jarum ose sampai membara untuk memusnahkan mikroorganisme yang masih menempel di jarum ose. Biakan yang baru diinokulasi kemudian disimpan di dalam inkubator pada suhu 300C selama 24 jam. Penyimpanan dalam inkubator ini dimaksudkan agar suhu di sekitar biakan lebih stabil. Proses yang sama dilakukan untuk jamur Aspergillus niger.III.2. Dengan Petridish

Sebelum melakukan percobaan inokulasi dengan menggunakan petridish, semua alat yang akan digunakan harus disterilkan juga di dalam autoclave. Berbeda dengan tabung reaksi yang langsung bisa dimasukkan ke dalam autoclave, cawan petri tidak bisa langsung dimasukkan ke dalam autoclave. Sebelum dimasukkan ke dalam autoclave, cawan petri harus dibungkus dengan kertas coklat terlebih dahulu untuk menghindari air masuk ke dalam cawan petri. Proses sterilisasi ini biasanya dilakukan bersamaan dengan proses sterilisasi alat yang digunakan pada percobaan dengan tabung reaksi selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, cawan petri diberi label nama mikroorganisme dan nama kelompok. Kemudian memasukkan media agar NBA dan PDA ke dalam cawan petri. Media dibiarkan sampai memadat sempurna.Proses inokulasi dilakukan didalam incase sama seperti halnya yang dilakukan pada proses menggunakan tabung reaksi. Tujuannya adalah untuk menghindari kontaminasi. Sebelum memulai proses inokulasi hal yang dilakukan adalah memanaskan jarum ose sampai seluruh bagiannya memijar. Hal ini bertujuan untuk mensterilkan jarum ose agar pada saat mengambil jamur Aspergillus niger tidak terjadi kontaminasi. Jarum ose tidak langsung digunakan untuk mengambil bakteri tetapi diangin-anginkan agar cukup dingin sehingga bakteri yang akan kita ambil tidak mati. Setelah jarum ose tidak terlalu panas, mengambil biakan induk jamur Aspergillus niger yang terdapat di dalam tabung reaksi. Kemudian biakan yang menempel pada ujung jarum ose di goreskan di atas media agar yang terdapat di dalam cawan petri. Arah goresannya berbeda dengan arah goresan pada saat menggunakan tabung reaksi. Karena cawan petri sudah memiliki permukaan yang cukup luas, maka arah goresannya adalah zig-zag agar pada saat pengamatan lebih mudah diamati. Pada melakukan penggoresan di atas media agar, kita tidak boleh sampai merusak medianya agar bakteri yang kita inokulasi bisa berkembang dengan baik. Setelah itu memijarkan kembali jarum ose sampai membara untuk memusnahkan mikroorganisme yang masih menempel di jarum ose. Biakan yang baru diinokulasi kemudian disimpan di dalam inkubator pada suhu 300C selama 24 jam. Sebelum dimasukkan ke dalam inkubator, cawan petri dibungkus dengan kertas coklat terlebih dahulu. Kemudian pada saat meletakkan di dalam inkubator cawan petri diposisikan terbalik. Hal tersebut bertujuan agar tidak muncul uap air pada saat proses inkubasi berlangsung. Adanya uap air ini bisa mengganggu proses perkembangan dari mikroorganisme bahkan juga bisa menyebabkan mikroorganisme mati. Sama seperti pada tabung reaksi, tujuan proses inkubasi ini adalah agar suhu lingkungan di mana mikroorganisme berkembang lebih stabil. Proses yang sama dilakukan untuk bakteri Eschericia coli.

Pada percobaan dengan menggunakan jamur Aspergillus niger, hasil inokulasi kurang maksimal baik itu pada tabung reaksi maupun pada cawan petri. Hal ini disebabkan rusaknya biakan induk yang terdapat di dalam incase. Biakan induk rusak dikarenakan media agar yang terdapat di dalam tabung reaksi tempat biakan induk mencair akibat terkena panas yang terlalu tinggi dari api lampu spiritus.IV. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :1. Bakteri Eschericiae coli serta jamur Aspergillus niger dapat diinokulasi dengan menggunakan media steril yang diletakkan di dalam tabung reaksi dan petridish.Daftar Pustaka