ing;res cout soany - repository.ipb.ac.id · konoisi terumbu buatan berbahan beton paoa beberapa...
TRANSCRIPT
INGRESmiddot _cout_soanY
f r I
lPri9siain3 Simposium Nasional Terumbu Karang II
Hal xiv 280
ISBN
Pelindung M Syamsul Maarif Sudirman Saad
Penasehat Yaya Mulyana Agus Dermawan Suharsono
Editor Jamaluddin Jompa Elfita Nezon Sarmintohadi
tgtenyusun dan Layout Eva Tri Lestari
Diterbitkan Oleh Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang COREMAP II Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kedl Departemen Kelautan dan Perikanan
JI Tebet Timur Dalam II No 45 Jakarta Selatan
Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Pemurah atas terbHnya Prosiding Simposium Terumbu Karang II yang merupakan kumpulan dan makalah yang dibawakan pada Simposium Musyawarah Nasional T erumbu Karang II pada bulan November tahun 2008 dan didanai oleh Program COREMAP II
Prosiding inj disusun tentu saja bukan bertujuan semata-mata untuk memenuhi permintaan penulis untuk menerbltkan tulisannya namun sebagai bentuk samna pertukaran informasl hasll penelitian dan kegiatan para peneliti dan pemerhati terumbu karang di Indonesia serta bentuk penyadaran masyarakat berupa informasi mengenai berbagai Issue yang terkait dengan pengelolaan terumbu karang di Indonesia
Kami ucapkan tenma kasih kepada para penulis yang telah meluangkan waktu dan fikimya untuk memenuhl permintaan kaml menyeJesaikan makalahnya dan bersedia untuk diterbitkan dalam prosiding Inl Ucapan yang sama juga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Simposium MUNAS Terumbu Karang 11-2008
Semoga prosiding inf dapat berguna bag pihak yang membutuhkan dalam rangka membantu kesuksesan pelaksanaan program pengelolaan ekosistem terumbu karang di negara kita teronta untuk masa depan yang lebih baik Karoi menyadan bahwa prosiding ini tak luput dari kekurangan maka saran clan masukannya kami tunggu untuk perbaikan yang akan datang
Jakarta Februari 2009
Penyusun
Kata Pengantar Daftar lsi Daftar T abel Daftar Gambar Daftar lamplran
PENANGKAPAN DAN PERDAGANGAN IKAN KARANG HIDUP 01 IltAWASAN MAWASANGIltA KABUPATEN BlITON SUlAWESI TENGGARA I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbull II Metodologi
21 lokasi dan Walctu 22 Metode Pengambilan Data bull 23 Analisis Data
III Hasil dan Pembahasan 31 llteadaan Umum WiJavah 32 llteadaan Umum Responden 33 Penangkapan lkan Karang 34 Perctasangan lkan Karang Hldup 35 Investasi dan Pennasalahan Pengumpul Ikan Karang Hidup 36 Dampak Penanskapan dan Perdagangan Ikan Karang Hidup
IV lltesimpuan dan Saran 4I lltesimpulan 42 Saran
II PENGARUH BEBERAPA METODE TRANSPIANTASI TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN KARANG WNAK Sinularii1 flexibilis QUOYampGAIMARD1S33 DI PUlAU BARRANGlOMPO KOTA MAKASSAR I Pendahuluan
1I latar Belakang 12 Tujuan dan Kegunaan 13 Ruang Ungkup
II Metodologi 21 Walctu dan Tempat 22 Prosedur Penelitian 23 Pertumbuhan dan Sintasan 24 Analisis Data
III Hasil dan Pembahasan 31 Sintasan dan Pertumbuhan di Hatchery 32 Sintasan dan Pertwnbuhan di A1am
IV Kesimpulan dan Saran 41 lltesimpulan 42 Saran
III INDONESIA DAN PERDAGANGAN IKAN HIAS LAlIT DUNIA I Pendahuluan II Ikan Hias Laut III Pelaku Dalarn Perdagangan IV Sertifkasi untuk Perdagangan Ikan Hias laut dan GMAD V Ringkasan Umum Perdagangan VI Program Kombinasai yang Dilakukan di Pulau Bang Taman Nasional
lltepulauan Seribu
Halaman
I ii
Ix xi
xiv
1 3 3 3 4 4 4 4 5 7
10 10 11 11 12
13 13 13 14 14 14 14 14 15 15 15 15 16 17 17 17
IS IS 19 19 20 21
22
ii
Halaman
VII Tantangan yang Harus Diperhatilcan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 23 VIII lltesimpuian 23
IV DAMPAK AIR BUANGAN PADA PRODUKTlVITAS PRIMER DAN PERTUMBUHAN 25 TERUMBU KARANG I Pendahuluan 25 II Produktivitas Primer dan Pertumbuhan T erumbu Karang 26 III Sumber dan Darnpak Air Buangan 28 IV Pengkayaan Nutrien 29 V Konsekuensi Ekologis 31 VI Penutup 32
V PEMEUHARMN JWENIL KlMA SISIK (TRlDACNA SQUAMOSA) DAN LOlA (TROCHU NlLOnCUS) SECAAA MONOKULTUR DAN POUKULTUR PADA KEDAlAMAN BERBEDA DI PERAIRAN PULAO BADI KABUPATEN PANGKfP 34 I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 34 II Bahan dan Metodologi 36
21 Waktu dan lokasi 36 22 Aiat dan Bahan 36 23 Prosedur Penelitian 36 24 Analisls Data 36
III Hasil dan Pembahasan 37 31 Sintasan 37 32 Pertumbuhan Mutlak 38 33 Kualitas Air Perairan Pulau Badi selama Penelitian 39
IV Kesimpulan dan Saran 40 41 lltesimpulan 40 42 Saran 41
VI PENGEMBANGAN TRANSPLANTASI KARANG UNTUK MENDUKUNG REHABIUTASl KARANG 01 KAWASAN KONSERVASlLAUT (2) 44 I Pendahuluan 44
11 latar Belakang 44 12 Tujuan 45 13 Manfaat 45
II Metodologi 45 21 T ernpat dan Waktu Penelitian 45 22 Peralatan 46 23 Bibit Karang 46
III Pelaksanaan lltegiatan 46 31 Pembuatan Nunery Ground 46 32 Penyediaan Bibit _ 48 33 Penebaran Bibit 49
IV lltesimpulan dan Rekomendasi 50 41 lltesimpulan 50 42 Rekomendasi 50
VII PREFERENSI DAN DAYA PREDASI AcanthMterpland TERHADAP KARANG KERAS bullbull 55 J Pendahuluan 55 II Bahan dan Metocle 56
21 Prosedur Penelitian 56 22 Analisis Data 58
III Hasil dan Pembahasan 58 31 Kendisi Penutupan Karang pada Titik Pengamatan 58 32 Preferensi Makan 59 33 laju Predasi 61 34 Waktu dan lingkah laku Makan 62
IV lltesimpulan 67
iii
Halaman
VIII PERSPEKTIF STRATEGIS TERUMBU KARANG PULAU-PULAU lltECIL DAlAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARJXIISATA BAHARI BERBASIS KONSERVASI 70 I Pendahuluan bullbull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbull 70 II Sisi Strategis Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Dalam Menc1dcung Poterui
Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 71 21 Dukungan pada Potensi $umber Daya A1am bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull 71 22 Dulcungan pada POlen$ Jasa Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 73
III Perspelctif Pengefolaan Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Berbasis Iltonservasi dan Masyarakat dalam Mendulcung Pengembangan Pariwisata Bahari bullbullbullbullbullbull_ 73 31 Pentingnya Kawasan Iltonservasi dalam Mendulcung Ekowisata Bahari 74 32 Peran Masyarakat dalam Mendulcung Ekowisata Bahari bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 75
IV Pengembangan Pariwisata Bahari Pulau-Pulau Kedl Dalam Mendulcung Paradigma Pembangunan Kelautan Berkelanjutan SO
V Penutup bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 81
IX INVENTARlSASI BENTHIC LIFE FORM DAN APUKASl MARXAN Of GIU LAWANG shyGIU SULAT LOMBOK TIMUR bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 85 I Pendahuluan 85 II Materi dan Metode 86 III Hasil dan Pembahasan 88 IV Kesimpulan 90
X MENGUBAH TEORJ MENJADI AKSI KAJIAN RESIUENSI TERUMBU KARANG bullbullbullbullbull 92 I Pendahuluan 92 II ReslliensiTerumbu Karang 93
21 Gangguan pada T erumbu Karang 94 22 Keanekaragaman Hayati bull 95 23 Skala dan Redudansi 96 24 Memorl Ekologis 97 25 Hebivora 99
III Mengubah TeorI menjadi Aks 100
XI EKSTRAK ASCIOfAN Didemnum moIle SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ANTIBAKTERJ DARJ HEWAN AIDSIASI TERUMBU KARANG 104 I Pendahuluan 104 II Material dan Nietode 105 III Hasil Penelitian 106
31 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak 106 32 Hasil Deteksi Senyawa Kimia 108
IV Pembahasan 108 V Kesimpulan 110
XII KAJIAN POTENSI PUlAU GUSUNG UNTUK PERUNTUKAN KAWASAN KONSERVASllAUT DAERAH PADA KAWASAN COREMAP 1 SElAYAR 112 I Latar Belakang 112 II Metodologi 113
21 Analsis Data 113 III Hasil dan Pembahasan 114
31 Gambaran Umum Pulau Gusung 114 32 Kondisl Fisik-Kimia Perairan 114 33 Kondisl Biologi Perairan 116 34 Iltondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Neayan 120 35 Analisis Kawasan Konservasi Laut Daerah 122
IV Kesimpulan 123 V Rekomendasi 123
XIII DPL DAN KONDISI TERUMBU KARANG KABUPATEN BUTON 125 I Pendahuluan 125 II Daerah Perlindungan Laut Kabupaten BYton 126
iv
Halarnan
III Kondiri Terumbu Karang Kabupaten Buton bullbullbullbullbullbullbullbullbull 130 IV Penutup bullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull bullbullbullbull bull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 132
XIV ANAUSA RUANG EKOlOGI UNTUK REZONASl PENGEMBANGAN BUOIOAYA RUMPUT LAUT (Eudleuma cottoniJ 01 TElUK WA1IIORADA KABUPATEN BIMA bullbullbull 134 J Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 134
11 latar Belakang 134 12 T ujuan dan Sasaran Penelitian bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 135
II Metode Penelitian 135 21 lokasi dan Waktu 135 22 Penelitian Pendahuluan 136 23 Penelitian Utama 137 24 Analbis Data 138
III Hasil dan Pembahasan 140 31 Kondisi Umum lokasi Penelitian 140 32 Analisa I(c)mponen Utama Pertumbuhan Rumput laut 141 33 Analisa Kesesuaian lokasi Budidaya Rumput taut 143 33 Strategl Penataan Ruang Teluk Wawontda Kabupaten Bima 145
IV Kesimpulan dan Saran 146 41 Keslmpulan 146 42 Saran 147
xv KONOISI TERUMBU BUATAN BERBAHAN BETON PAOA BEBERAPA PERAIRAN 01 INDONESIA 150 I Pendahuluan 150 II Metode 151 111 Hasil dan Pembahasan 152
31 Kondisi Fisik Terumbu Buatan 152 32 Kelimpahan Karang yang Menempel pada Terumbu Buatan 154 33 J(elimpahan Ikan 156
IV Keslmpulan 157
XVI PENGARUH 810ROCK TERHADAP KERAGAMAN DAN KfUMPAHAN IKAN KARANG DI TANJUNG LfSUNG BANTEN 158 I Pendahuluan 158
11 latar Belakang 158 12 Tujuan 159
II Metode Penelitlan 159 III Hasil dan Pembahasan 160
31 Parameter Fisika-Kimia Perairan 160 32 Kondisi Tutupan Karang 160 33 Struktur Komunitas lkan Karang 161 34 Uji t 162
IV Keslmpulan 162
XVII POTENSI PENGEMBANGAN PULAU BIRAH-BIRAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR SEBAGAJ KAWASAN KONSERVASI LAUT (KKl) 164 I Pendahuluan 164 II Koncf1Si Umum 165 III Kondisi Ekologls 166 IV Permasalahan Pengelolaan 166 V A1tematif Pengelolaan 167
XVIII MENCAR FORMAT PETA OASAR TERUMBU KARANG INDONESIA ~THE 168 MIUENIUM CORAL REEFMAPPINC PROIECr I Pendahuluan 169 II Metode Penelitian 169 III Hasil dan Pembahasan 170 IV Kesimpulan _ 172
v
bull
HaJaman XIX PECAHAN KAAANG (RUBBUj SEBAGAI MEDIA TRANSPlANTASI DAN
REKRUITMEN KARANG 175 I Latar Belakang bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 175 II Metode dan Bahan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 176 III Hasil 178
31 Pertumbuhan 178 32 RekruHmen 178
IV Pembahasan 179 V Kesimpulan dan Saran 180
xx BIOPROSPEKSI SPONS DAN KARANG LUNAK ASAL TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN WAKATOBI _ 183 I Pendahuluan 183 II Bahan dan Metode 184
21 Pengambilan Sampel Spons dan Karang Lunak 184 22 EkstraksI Spons dan Karang Lunak 184 23 Uji Antioksidan dengan Metode DPPH 184
III Hasl1 dan Pembahasan 185 31 Aktivitas Antioksidan 185
IV Kesimpulan 186
XXI TRANSPLANTASI KARANG DENGAN UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA DAN KONDISINYA SmLAH 9 TAHUN 01 PULAU PARI KEf SERIBU JAKARTA 188 I Pendahuluan 188 II Metode Penelitian 189 III Hasil dan Pembahasan 191
31 Pertumbuhan Panjang 191 32 Pertambahan Tunas 192 33 Perambatan pada Satang Pensikat dan Submat 193 34 TIngkat Kematian Karang Transplantasl 193 35 Perkembangan Kondisi Karang Transplantasi 194
IV Kesimpulan bullbullbull 197 V Saran 197
XXII PEMBENTUKAN ASH SANCTUARY KA YUAIltJNG BANYUWANGI 199 I Pendahuluan bull bullbullbullbull bullbullbullbullbull 200 II Resource Ecological Assessment (REA) 200 III Fish Sanctuary bullbullbull 201 IV Terumbu Karang Buatan 204
41 Penempatan TKB 204 V Restocking bullbull 204 VI Kondlsi Saat Inl 205
61 Tanda Batas 205 62 Kesadaran Masyarakat 205 63 DampaJc FISh Sanctuary 205
XXIII RENCANA STRATEGIS DBA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL KARiMUNJAWA 209 I Pendahuluan bullbullbull 209 II Tujuan 210 III Metode Pengumpulan Infonnasi 210 IV Rencana Strategis Desa 2tt V Pembuatan Rencana Strategis Desa Parang (Studi Kasus) 211
51 Alur Proses 212 52 Substansi Pembahasan 212
VI Konektivitas Pengelolaan bullbullbullbull bullbull 212
XXIV DAMPAK PENINGKATAN SUHU GLOBAL TERHADAP SIMBIOSIS KARANG-ZOOXANTHEIlAE 215
vi
bull
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
f r I
lPri9siain3 Simposium Nasional Terumbu Karang II
Hal xiv 280
ISBN
Pelindung M Syamsul Maarif Sudirman Saad
Penasehat Yaya Mulyana Agus Dermawan Suharsono
Editor Jamaluddin Jompa Elfita Nezon Sarmintohadi
tgtenyusun dan Layout Eva Tri Lestari
Diterbitkan Oleh Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang COREMAP II Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kedl Departemen Kelautan dan Perikanan
JI Tebet Timur Dalam II No 45 Jakarta Selatan
Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Pemurah atas terbHnya Prosiding Simposium Terumbu Karang II yang merupakan kumpulan dan makalah yang dibawakan pada Simposium Musyawarah Nasional T erumbu Karang II pada bulan November tahun 2008 dan didanai oleh Program COREMAP II
Prosiding inj disusun tentu saja bukan bertujuan semata-mata untuk memenuhi permintaan penulis untuk menerbltkan tulisannya namun sebagai bentuk samna pertukaran informasl hasll penelitian dan kegiatan para peneliti dan pemerhati terumbu karang di Indonesia serta bentuk penyadaran masyarakat berupa informasi mengenai berbagai Issue yang terkait dengan pengelolaan terumbu karang di Indonesia
Kami ucapkan tenma kasih kepada para penulis yang telah meluangkan waktu dan fikimya untuk memenuhl permintaan kaml menyeJesaikan makalahnya dan bersedia untuk diterbitkan dalam prosiding Inl Ucapan yang sama juga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Simposium MUNAS Terumbu Karang 11-2008
Semoga prosiding inf dapat berguna bag pihak yang membutuhkan dalam rangka membantu kesuksesan pelaksanaan program pengelolaan ekosistem terumbu karang di negara kita teronta untuk masa depan yang lebih baik Karoi menyadan bahwa prosiding ini tak luput dari kekurangan maka saran clan masukannya kami tunggu untuk perbaikan yang akan datang
Jakarta Februari 2009
Penyusun
Kata Pengantar Daftar lsi Daftar T abel Daftar Gambar Daftar lamplran
PENANGKAPAN DAN PERDAGANGAN IKAN KARANG HIDUP 01 IltAWASAN MAWASANGIltA KABUPATEN BlITON SUlAWESI TENGGARA I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbull II Metodologi
21 lokasi dan Walctu 22 Metode Pengambilan Data bull 23 Analisis Data
III Hasil dan Pembahasan 31 llteadaan Umum WiJavah 32 llteadaan Umum Responden 33 Penangkapan lkan Karang 34 Perctasangan lkan Karang Hldup 35 Investasi dan Pennasalahan Pengumpul Ikan Karang Hidup 36 Dampak Penanskapan dan Perdagangan Ikan Karang Hidup
IV lltesimpuan dan Saran 4I lltesimpulan 42 Saran
II PENGARUH BEBERAPA METODE TRANSPIANTASI TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN KARANG WNAK Sinularii1 flexibilis QUOYampGAIMARD1S33 DI PUlAU BARRANGlOMPO KOTA MAKASSAR I Pendahuluan
1I latar Belakang 12 Tujuan dan Kegunaan 13 Ruang Ungkup
II Metodologi 21 Walctu dan Tempat 22 Prosedur Penelitian 23 Pertumbuhan dan Sintasan 24 Analisis Data
III Hasil dan Pembahasan 31 Sintasan dan Pertumbuhan di Hatchery 32 Sintasan dan Pertwnbuhan di A1am
IV Kesimpulan dan Saran 41 lltesimpulan 42 Saran
III INDONESIA DAN PERDAGANGAN IKAN HIAS LAlIT DUNIA I Pendahuluan II Ikan Hias Laut III Pelaku Dalarn Perdagangan IV Sertifkasi untuk Perdagangan Ikan Hias laut dan GMAD V Ringkasan Umum Perdagangan VI Program Kombinasai yang Dilakukan di Pulau Bang Taman Nasional
lltepulauan Seribu
Halaman
I ii
Ix xi
xiv
1 3 3 3 4 4 4 4 5 7
10 10 11 11 12
13 13 13 14 14 14 14 14 15 15 15 15 16 17 17 17
IS IS 19 19 20 21
22
ii
Halaman
VII Tantangan yang Harus Diperhatilcan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 23 VIII lltesimpuian 23
IV DAMPAK AIR BUANGAN PADA PRODUKTlVITAS PRIMER DAN PERTUMBUHAN 25 TERUMBU KARANG I Pendahuluan 25 II Produktivitas Primer dan Pertumbuhan T erumbu Karang 26 III Sumber dan Darnpak Air Buangan 28 IV Pengkayaan Nutrien 29 V Konsekuensi Ekologis 31 VI Penutup 32
V PEMEUHARMN JWENIL KlMA SISIK (TRlDACNA SQUAMOSA) DAN LOlA (TROCHU NlLOnCUS) SECAAA MONOKULTUR DAN POUKULTUR PADA KEDAlAMAN BERBEDA DI PERAIRAN PULAO BADI KABUPATEN PANGKfP 34 I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 34 II Bahan dan Metodologi 36
21 Waktu dan lokasi 36 22 Aiat dan Bahan 36 23 Prosedur Penelitian 36 24 Analisls Data 36
III Hasil dan Pembahasan 37 31 Sintasan 37 32 Pertumbuhan Mutlak 38 33 Kualitas Air Perairan Pulau Badi selama Penelitian 39
IV Kesimpulan dan Saran 40 41 lltesimpulan 40 42 Saran 41
VI PENGEMBANGAN TRANSPLANTASI KARANG UNTUK MENDUKUNG REHABIUTASl KARANG 01 KAWASAN KONSERVASlLAUT (2) 44 I Pendahuluan 44
11 latar Belakang 44 12 Tujuan 45 13 Manfaat 45
II Metodologi 45 21 T ernpat dan Waktu Penelitian 45 22 Peralatan 46 23 Bibit Karang 46
III Pelaksanaan lltegiatan 46 31 Pembuatan Nunery Ground 46 32 Penyediaan Bibit _ 48 33 Penebaran Bibit 49
IV lltesimpulan dan Rekomendasi 50 41 lltesimpulan 50 42 Rekomendasi 50
VII PREFERENSI DAN DAYA PREDASI AcanthMterpland TERHADAP KARANG KERAS bullbull 55 J Pendahuluan 55 II Bahan dan Metocle 56
21 Prosedur Penelitian 56 22 Analisis Data 58
III Hasil dan Pembahasan 58 31 Kendisi Penutupan Karang pada Titik Pengamatan 58 32 Preferensi Makan 59 33 laju Predasi 61 34 Waktu dan lingkah laku Makan 62
IV lltesimpulan 67
iii
Halaman
VIII PERSPEKTIF STRATEGIS TERUMBU KARANG PULAU-PULAU lltECIL DAlAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARJXIISATA BAHARI BERBASIS KONSERVASI 70 I Pendahuluan bullbull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbull 70 II Sisi Strategis Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Dalam Menc1dcung Poterui
Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 71 21 Dukungan pada Potensi $umber Daya A1am bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull 71 22 Dulcungan pada POlen$ Jasa Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 73
III Perspelctif Pengefolaan Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Berbasis Iltonservasi dan Masyarakat dalam Mendulcung Pengembangan Pariwisata Bahari bullbullbullbullbullbull_ 73 31 Pentingnya Kawasan Iltonservasi dalam Mendulcung Ekowisata Bahari 74 32 Peran Masyarakat dalam Mendulcung Ekowisata Bahari bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 75
IV Pengembangan Pariwisata Bahari Pulau-Pulau Kedl Dalam Mendulcung Paradigma Pembangunan Kelautan Berkelanjutan SO
V Penutup bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 81
IX INVENTARlSASI BENTHIC LIFE FORM DAN APUKASl MARXAN Of GIU LAWANG shyGIU SULAT LOMBOK TIMUR bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 85 I Pendahuluan 85 II Materi dan Metode 86 III Hasil dan Pembahasan 88 IV Kesimpulan 90
X MENGUBAH TEORJ MENJADI AKSI KAJIAN RESIUENSI TERUMBU KARANG bullbullbullbullbull 92 I Pendahuluan 92 II ReslliensiTerumbu Karang 93
21 Gangguan pada T erumbu Karang 94 22 Keanekaragaman Hayati bull 95 23 Skala dan Redudansi 96 24 Memorl Ekologis 97 25 Hebivora 99
III Mengubah TeorI menjadi Aks 100
XI EKSTRAK ASCIOfAN Didemnum moIle SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ANTIBAKTERJ DARJ HEWAN AIDSIASI TERUMBU KARANG 104 I Pendahuluan 104 II Material dan Nietode 105 III Hasil Penelitian 106
31 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak 106 32 Hasil Deteksi Senyawa Kimia 108
IV Pembahasan 108 V Kesimpulan 110
XII KAJIAN POTENSI PUlAU GUSUNG UNTUK PERUNTUKAN KAWASAN KONSERVASllAUT DAERAH PADA KAWASAN COREMAP 1 SElAYAR 112 I Latar Belakang 112 II Metodologi 113
21 Analsis Data 113 III Hasil dan Pembahasan 114
31 Gambaran Umum Pulau Gusung 114 32 Kondisl Fisik-Kimia Perairan 114 33 Kondisl Biologi Perairan 116 34 Iltondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Neayan 120 35 Analisis Kawasan Konservasi Laut Daerah 122
IV Kesimpulan 123 V Rekomendasi 123
XIII DPL DAN KONDISI TERUMBU KARANG KABUPATEN BUTON 125 I Pendahuluan 125 II Daerah Perlindungan Laut Kabupaten BYton 126
iv
Halarnan
III Kondiri Terumbu Karang Kabupaten Buton bullbullbullbullbullbullbullbullbull 130 IV Penutup bullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull bullbullbullbull bull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 132
XIV ANAUSA RUANG EKOlOGI UNTUK REZONASl PENGEMBANGAN BUOIOAYA RUMPUT LAUT (Eudleuma cottoniJ 01 TElUK WA1IIORADA KABUPATEN BIMA bullbullbull 134 J Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 134
11 latar Belakang 134 12 T ujuan dan Sasaran Penelitian bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 135
II Metode Penelitian 135 21 lokasi dan Waktu 135 22 Penelitian Pendahuluan 136 23 Penelitian Utama 137 24 Analbis Data 138
III Hasil dan Pembahasan 140 31 Kondisi Umum lokasi Penelitian 140 32 Analisa I(c)mponen Utama Pertumbuhan Rumput laut 141 33 Analisa Kesesuaian lokasi Budidaya Rumput taut 143 33 Strategl Penataan Ruang Teluk Wawontda Kabupaten Bima 145
IV Kesimpulan dan Saran 146 41 Keslmpulan 146 42 Saran 147
xv KONOISI TERUMBU BUATAN BERBAHAN BETON PAOA BEBERAPA PERAIRAN 01 INDONESIA 150 I Pendahuluan 150 II Metode 151 111 Hasil dan Pembahasan 152
31 Kondisi Fisik Terumbu Buatan 152 32 Kelimpahan Karang yang Menempel pada Terumbu Buatan 154 33 J(elimpahan Ikan 156
IV Keslmpulan 157
XVI PENGARUH 810ROCK TERHADAP KERAGAMAN DAN KfUMPAHAN IKAN KARANG DI TANJUNG LfSUNG BANTEN 158 I Pendahuluan 158
11 latar Belakang 158 12 Tujuan 159
II Metode Penelitlan 159 III Hasil dan Pembahasan 160
31 Parameter Fisika-Kimia Perairan 160 32 Kondisi Tutupan Karang 160 33 Struktur Komunitas lkan Karang 161 34 Uji t 162
IV Keslmpulan 162
XVII POTENSI PENGEMBANGAN PULAU BIRAH-BIRAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR SEBAGAJ KAWASAN KONSERVASI LAUT (KKl) 164 I Pendahuluan 164 II Koncf1Si Umum 165 III Kondisi Ekologls 166 IV Permasalahan Pengelolaan 166 V A1tematif Pengelolaan 167
XVIII MENCAR FORMAT PETA OASAR TERUMBU KARANG INDONESIA ~THE 168 MIUENIUM CORAL REEFMAPPINC PROIECr I Pendahuluan 169 II Metode Penelitian 169 III Hasil dan Pembahasan 170 IV Kesimpulan _ 172
v
bull
HaJaman XIX PECAHAN KAAANG (RUBBUj SEBAGAI MEDIA TRANSPlANTASI DAN
REKRUITMEN KARANG 175 I Latar Belakang bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 175 II Metode dan Bahan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 176 III Hasil 178
31 Pertumbuhan 178 32 RekruHmen 178
IV Pembahasan 179 V Kesimpulan dan Saran 180
xx BIOPROSPEKSI SPONS DAN KARANG LUNAK ASAL TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN WAKATOBI _ 183 I Pendahuluan 183 II Bahan dan Metode 184
21 Pengambilan Sampel Spons dan Karang Lunak 184 22 EkstraksI Spons dan Karang Lunak 184 23 Uji Antioksidan dengan Metode DPPH 184
III Hasl1 dan Pembahasan 185 31 Aktivitas Antioksidan 185
IV Kesimpulan 186
XXI TRANSPLANTASI KARANG DENGAN UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA DAN KONDISINYA SmLAH 9 TAHUN 01 PULAU PARI KEf SERIBU JAKARTA 188 I Pendahuluan 188 II Metode Penelitian 189 III Hasil dan Pembahasan 191
31 Pertumbuhan Panjang 191 32 Pertambahan Tunas 192 33 Perambatan pada Satang Pensikat dan Submat 193 34 TIngkat Kematian Karang Transplantasl 193 35 Perkembangan Kondisi Karang Transplantasi 194
IV Kesimpulan bullbullbull 197 V Saran 197
XXII PEMBENTUKAN ASH SANCTUARY KA YUAIltJNG BANYUWANGI 199 I Pendahuluan bull bullbullbullbull bullbullbullbullbull 200 II Resource Ecological Assessment (REA) 200 III Fish Sanctuary bullbullbull 201 IV Terumbu Karang Buatan 204
41 Penempatan TKB 204 V Restocking bullbull 204 VI Kondlsi Saat Inl 205
61 Tanda Batas 205 62 Kesadaran Masyarakat 205 63 DampaJc FISh Sanctuary 205
XXIII RENCANA STRATEGIS DBA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL KARiMUNJAWA 209 I Pendahuluan bullbullbull 209 II Tujuan 210 III Metode Pengumpulan Infonnasi 210 IV Rencana Strategis Desa 2tt V Pembuatan Rencana Strategis Desa Parang (Studi Kasus) 211
51 Alur Proses 212 52 Substansi Pembahasan 212
VI Konektivitas Pengelolaan bullbullbullbull bullbull 212
XXIV DAMPAK PENINGKATAN SUHU GLOBAL TERHADAP SIMBIOSIS KARANG-ZOOXANTHEIlAE 215
vi
bull
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Pemurah atas terbHnya Prosiding Simposium Terumbu Karang II yang merupakan kumpulan dan makalah yang dibawakan pada Simposium Musyawarah Nasional T erumbu Karang II pada bulan November tahun 2008 dan didanai oleh Program COREMAP II
Prosiding inj disusun tentu saja bukan bertujuan semata-mata untuk memenuhi permintaan penulis untuk menerbltkan tulisannya namun sebagai bentuk samna pertukaran informasl hasll penelitian dan kegiatan para peneliti dan pemerhati terumbu karang di Indonesia serta bentuk penyadaran masyarakat berupa informasi mengenai berbagai Issue yang terkait dengan pengelolaan terumbu karang di Indonesia
Kami ucapkan tenma kasih kepada para penulis yang telah meluangkan waktu dan fikimya untuk memenuhl permintaan kaml menyeJesaikan makalahnya dan bersedia untuk diterbitkan dalam prosiding Inl Ucapan yang sama juga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Simposium MUNAS Terumbu Karang 11-2008
Semoga prosiding inf dapat berguna bag pihak yang membutuhkan dalam rangka membantu kesuksesan pelaksanaan program pengelolaan ekosistem terumbu karang di negara kita teronta untuk masa depan yang lebih baik Karoi menyadan bahwa prosiding ini tak luput dari kekurangan maka saran clan masukannya kami tunggu untuk perbaikan yang akan datang
Jakarta Februari 2009
Penyusun
Kata Pengantar Daftar lsi Daftar T abel Daftar Gambar Daftar lamplran
PENANGKAPAN DAN PERDAGANGAN IKAN KARANG HIDUP 01 IltAWASAN MAWASANGIltA KABUPATEN BlITON SUlAWESI TENGGARA I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbull II Metodologi
21 lokasi dan Walctu 22 Metode Pengambilan Data bull 23 Analisis Data
III Hasil dan Pembahasan 31 llteadaan Umum WiJavah 32 llteadaan Umum Responden 33 Penangkapan lkan Karang 34 Perctasangan lkan Karang Hldup 35 Investasi dan Pennasalahan Pengumpul Ikan Karang Hidup 36 Dampak Penanskapan dan Perdagangan Ikan Karang Hidup
IV lltesimpuan dan Saran 4I lltesimpulan 42 Saran
II PENGARUH BEBERAPA METODE TRANSPIANTASI TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN KARANG WNAK Sinularii1 flexibilis QUOYampGAIMARD1S33 DI PUlAU BARRANGlOMPO KOTA MAKASSAR I Pendahuluan
1I latar Belakang 12 Tujuan dan Kegunaan 13 Ruang Ungkup
II Metodologi 21 Walctu dan Tempat 22 Prosedur Penelitian 23 Pertumbuhan dan Sintasan 24 Analisis Data
III Hasil dan Pembahasan 31 Sintasan dan Pertumbuhan di Hatchery 32 Sintasan dan Pertwnbuhan di A1am
IV Kesimpulan dan Saran 41 lltesimpulan 42 Saran
III INDONESIA DAN PERDAGANGAN IKAN HIAS LAlIT DUNIA I Pendahuluan II Ikan Hias Laut III Pelaku Dalarn Perdagangan IV Sertifkasi untuk Perdagangan Ikan Hias laut dan GMAD V Ringkasan Umum Perdagangan VI Program Kombinasai yang Dilakukan di Pulau Bang Taman Nasional
lltepulauan Seribu
Halaman
I ii
Ix xi
xiv
1 3 3 3 4 4 4 4 5 7
10 10 11 11 12
13 13 13 14 14 14 14 14 15 15 15 15 16 17 17 17
IS IS 19 19 20 21
22
ii
Halaman
VII Tantangan yang Harus Diperhatilcan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 23 VIII lltesimpuian 23
IV DAMPAK AIR BUANGAN PADA PRODUKTlVITAS PRIMER DAN PERTUMBUHAN 25 TERUMBU KARANG I Pendahuluan 25 II Produktivitas Primer dan Pertumbuhan T erumbu Karang 26 III Sumber dan Darnpak Air Buangan 28 IV Pengkayaan Nutrien 29 V Konsekuensi Ekologis 31 VI Penutup 32
V PEMEUHARMN JWENIL KlMA SISIK (TRlDACNA SQUAMOSA) DAN LOlA (TROCHU NlLOnCUS) SECAAA MONOKULTUR DAN POUKULTUR PADA KEDAlAMAN BERBEDA DI PERAIRAN PULAO BADI KABUPATEN PANGKfP 34 I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 34 II Bahan dan Metodologi 36
21 Waktu dan lokasi 36 22 Aiat dan Bahan 36 23 Prosedur Penelitian 36 24 Analisls Data 36
III Hasil dan Pembahasan 37 31 Sintasan 37 32 Pertumbuhan Mutlak 38 33 Kualitas Air Perairan Pulau Badi selama Penelitian 39
IV Kesimpulan dan Saran 40 41 lltesimpulan 40 42 Saran 41
VI PENGEMBANGAN TRANSPLANTASI KARANG UNTUK MENDUKUNG REHABIUTASl KARANG 01 KAWASAN KONSERVASlLAUT (2) 44 I Pendahuluan 44
11 latar Belakang 44 12 Tujuan 45 13 Manfaat 45
II Metodologi 45 21 T ernpat dan Waktu Penelitian 45 22 Peralatan 46 23 Bibit Karang 46
III Pelaksanaan lltegiatan 46 31 Pembuatan Nunery Ground 46 32 Penyediaan Bibit _ 48 33 Penebaran Bibit 49
IV lltesimpulan dan Rekomendasi 50 41 lltesimpulan 50 42 Rekomendasi 50
VII PREFERENSI DAN DAYA PREDASI AcanthMterpland TERHADAP KARANG KERAS bullbull 55 J Pendahuluan 55 II Bahan dan Metocle 56
21 Prosedur Penelitian 56 22 Analisis Data 58
III Hasil dan Pembahasan 58 31 Kendisi Penutupan Karang pada Titik Pengamatan 58 32 Preferensi Makan 59 33 laju Predasi 61 34 Waktu dan lingkah laku Makan 62
IV lltesimpulan 67
iii
Halaman
VIII PERSPEKTIF STRATEGIS TERUMBU KARANG PULAU-PULAU lltECIL DAlAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARJXIISATA BAHARI BERBASIS KONSERVASI 70 I Pendahuluan bullbull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbull 70 II Sisi Strategis Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Dalam Menc1dcung Poterui
Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 71 21 Dukungan pada Potensi $umber Daya A1am bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull 71 22 Dulcungan pada POlen$ Jasa Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 73
III Perspelctif Pengefolaan Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Berbasis Iltonservasi dan Masyarakat dalam Mendulcung Pengembangan Pariwisata Bahari bullbullbullbullbullbull_ 73 31 Pentingnya Kawasan Iltonservasi dalam Mendulcung Ekowisata Bahari 74 32 Peran Masyarakat dalam Mendulcung Ekowisata Bahari bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 75
IV Pengembangan Pariwisata Bahari Pulau-Pulau Kedl Dalam Mendulcung Paradigma Pembangunan Kelautan Berkelanjutan SO
V Penutup bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 81
IX INVENTARlSASI BENTHIC LIFE FORM DAN APUKASl MARXAN Of GIU LAWANG shyGIU SULAT LOMBOK TIMUR bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 85 I Pendahuluan 85 II Materi dan Metode 86 III Hasil dan Pembahasan 88 IV Kesimpulan 90
X MENGUBAH TEORJ MENJADI AKSI KAJIAN RESIUENSI TERUMBU KARANG bullbullbullbullbull 92 I Pendahuluan 92 II ReslliensiTerumbu Karang 93
21 Gangguan pada T erumbu Karang 94 22 Keanekaragaman Hayati bull 95 23 Skala dan Redudansi 96 24 Memorl Ekologis 97 25 Hebivora 99
III Mengubah TeorI menjadi Aks 100
XI EKSTRAK ASCIOfAN Didemnum moIle SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ANTIBAKTERJ DARJ HEWAN AIDSIASI TERUMBU KARANG 104 I Pendahuluan 104 II Material dan Nietode 105 III Hasil Penelitian 106
31 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak 106 32 Hasil Deteksi Senyawa Kimia 108
IV Pembahasan 108 V Kesimpulan 110
XII KAJIAN POTENSI PUlAU GUSUNG UNTUK PERUNTUKAN KAWASAN KONSERVASllAUT DAERAH PADA KAWASAN COREMAP 1 SElAYAR 112 I Latar Belakang 112 II Metodologi 113
21 Analsis Data 113 III Hasil dan Pembahasan 114
31 Gambaran Umum Pulau Gusung 114 32 Kondisl Fisik-Kimia Perairan 114 33 Kondisl Biologi Perairan 116 34 Iltondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Neayan 120 35 Analisis Kawasan Konservasi Laut Daerah 122
IV Kesimpulan 123 V Rekomendasi 123
XIII DPL DAN KONDISI TERUMBU KARANG KABUPATEN BUTON 125 I Pendahuluan 125 II Daerah Perlindungan Laut Kabupaten BYton 126
iv
Halarnan
III Kondiri Terumbu Karang Kabupaten Buton bullbullbullbullbullbullbullbullbull 130 IV Penutup bullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull bullbullbullbull bull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 132
XIV ANAUSA RUANG EKOlOGI UNTUK REZONASl PENGEMBANGAN BUOIOAYA RUMPUT LAUT (Eudleuma cottoniJ 01 TElUK WA1IIORADA KABUPATEN BIMA bullbullbull 134 J Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 134
11 latar Belakang 134 12 T ujuan dan Sasaran Penelitian bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 135
II Metode Penelitian 135 21 lokasi dan Waktu 135 22 Penelitian Pendahuluan 136 23 Penelitian Utama 137 24 Analbis Data 138
III Hasil dan Pembahasan 140 31 Kondisi Umum lokasi Penelitian 140 32 Analisa I(c)mponen Utama Pertumbuhan Rumput laut 141 33 Analisa Kesesuaian lokasi Budidaya Rumput taut 143 33 Strategl Penataan Ruang Teluk Wawontda Kabupaten Bima 145
IV Kesimpulan dan Saran 146 41 Keslmpulan 146 42 Saran 147
xv KONOISI TERUMBU BUATAN BERBAHAN BETON PAOA BEBERAPA PERAIRAN 01 INDONESIA 150 I Pendahuluan 150 II Metode 151 111 Hasil dan Pembahasan 152
31 Kondisi Fisik Terumbu Buatan 152 32 Kelimpahan Karang yang Menempel pada Terumbu Buatan 154 33 J(elimpahan Ikan 156
IV Keslmpulan 157
XVI PENGARUH 810ROCK TERHADAP KERAGAMAN DAN KfUMPAHAN IKAN KARANG DI TANJUNG LfSUNG BANTEN 158 I Pendahuluan 158
11 latar Belakang 158 12 Tujuan 159
II Metode Penelitlan 159 III Hasil dan Pembahasan 160
31 Parameter Fisika-Kimia Perairan 160 32 Kondisi Tutupan Karang 160 33 Struktur Komunitas lkan Karang 161 34 Uji t 162
IV Keslmpulan 162
XVII POTENSI PENGEMBANGAN PULAU BIRAH-BIRAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR SEBAGAJ KAWASAN KONSERVASI LAUT (KKl) 164 I Pendahuluan 164 II Koncf1Si Umum 165 III Kondisi Ekologls 166 IV Permasalahan Pengelolaan 166 V A1tematif Pengelolaan 167
XVIII MENCAR FORMAT PETA OASAR TERUMBU KARANG INDONESIA ~THE 168 MIUENIUM CORAL REEFMAPPINC PROIECr I Pendahuluan 169 II Metode Penelitian 169 III Hasil dan Pembahasan 170 IV Kesimpulan _ 172
v
bull
HaJaman XIX PECAHAN KAAANG (RUBBUj SEBAGAI MEDIA TRANSPlANTASI DAN
REKRUITMEN KARANG 175 I Latar Belakang bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 175 II Metode dan Bahan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 176 III Hasil 178
31 Pertumbuhan 178 32 RekruHmen 178
IV Pembahasan 179 V Kesimpulan dan Saran 180
xx BIOPROSPEKSI SPONS DAN KARANG LUNAK ASAL TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN WAKATOBI _ 183 I Pendahuluan 183 II Bahan dan Metode 184
21 Pengambilan Sampel Spons dan Karang Lunak 184 22 EkstraksI Spons dan Karang Lunak 184 23 Uji Antioksidan dengan Metode DPPH 184
III Hasl1 dan Pembahasan 185 31 Aktivitas Antioksidan 185
IV Kesimpulan 186
XXI TRANSPLANTASI KARANG DENGAN UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA DAN KONDISINYA SmLAH 9 TAHUN 01 PULAU PARI KEf SERIBU JAKARTA 188 I Pendahuluan 188 II Metode Penelitian 189 III Hasil dan Pembahasan 191
31 Pertumbuhan Panjang 191 32 Pertambahan Tunas 192 33 Perambatan pada Satang Pensikat dan Submat 193 34 TIngkat Kematian Karang Transplantasl 193 35 Perkembangan Kondisi Karang Transplantasi 194
IV Kesimpulan bullbullbull 197 V Saran 197
XXII PEMBENTUKAN ASH SANCTUARY KA YUAIltJNG BANYUWANGI 199 I Pendahuluan bull bullbullbullbull bullbullbullbullbull 200 II Resource Ecological Assessment (REA) 200 III Fish Sanctuary bullbullbull 201 IV Terumbu Karang Buatan 204
41 Penempatan TKB 204 V Restocking bullbull 204 VI Kondlsi Saat Inl 205
61 Tanda Batas 205 62 Kesadaran Masyarakat 205 63 DampaJc FISh Sanctuary 205
XXIII RENCANA STRATEGIS DBA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL KARiMUNJAWA 209 I Pendahuluan bullbullbull 209 II Tujuan 210 III Metode Pengumpulan Infonnasi 210 IV Rencana Strategis Desa 2tt V Pembuatan Rencana Strategis Desa Parang (Studi Kasus) 211
51 Alur Proses 212 52 Substansi Pembahasan 212
VI Konektivitas Pengelolaan bullbullbullbull bullbull 212
XXIV DAMPAK PENINGKATAN SUHU GLOBAL TERHADAP SIMBIOSIS KARANG-ZOOXANTHEIlAE 215
vi
bull
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
Kata Pengantar Daftar lsi Daftar T abel Daftar Gambar Daftar lamplran
PENANGKAPAN DAN PERDAGANGAN IKAN KARANG HIDUP 01 IltAWASAN MAWASANGIltA KABUPATEN BlITON SUlAWESI TENGGARA I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbull II Metodologi
21 lokasi dan Walctu 22 Metode Pengambilan Data bull 23 Analisis Data
III Hasil dan Pembahasan 31 llteadaan Umum WiJavah 32 llteadaan Umum Responden 33 Penangkapan lkan Karang 34 Perctasangan lkan Karang Hldup 35 Investasi dan Pennasalahan Pengumpul Ikan Karang Hidup 36 Dampak Penanskapan dan Perdagangan Ikan Karang Hidup
IV lltesimpuan dan Saran 4I lltesimpulan 42 Saran
II PENGARUH BEBERAPA METODE TRANSPIANTASI TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN KARANG WNAK Sinularii1 flexibilis QUOYampGAIMARD1S33 DI PUlAU BARRANGlOMPO KOTA MAKASSAR I Pendahuluan
1I latar Belakang 12 Tujuan dan Kegunaan 13 Ruang Ungkup
II Metodologi 21 Walctu dan Tempat 22 Prosedur Penelitian 23 Pertumbuhan dan Sintasan 24 Analisis Data
III Hasil dan Pembahasan 31 Sintasan dan Pertumbuhan di Hatchery 32 Sintasan dan Pertwnbuhan di A1am
IV Kesimpulan dan Saran 41 lltesimpulan 42 Saran
III INDONESIA DAN PERDAGANGAN IKAN HIAS LAlIT DUNIA I Pendahuluan II Ikan Hias Laut III Pelaku Dalarn Perdagangan IV Sertifkasi untuk Perdagangan Ikan Hias laut dan GMAD V Ringkasan Umum Perdagangan VI Program Kombinasai yang Dilakukan di Pulau Bang Taman Nasional
lltepulauan Seribu
Halaman
I ii
Ix xi
xiv
1 3 3 3 4 4 4 4 5 7
10 10 11 11 12
13 13 13 14 14 14 14 14 15 15 15 15 16 17 17 17
IS IS 19 19 20 21
22
ii
Halaman
VII Tantangan yang Harus Diperhatilcan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 23 VIII lltesimpuian 23
IV DAMPAK AIR BUANGAN PADA PRODUKTlVITAS PRIMER DAN PERTUMBUHAN 25 TERUMBU KARANG I Pendahuluan 25 II Produktivitas Primer dan Pertumbuhan T erumbu Karang 26 III Sumber dan Darnpak Air Buangan 28 IV Pengkayaan Nutrien 29 V Konsekuensi Ekologis 31 VI Penutup 32
V PEMEUHARMN JWENIL KlMA SISIK (TRlDACNA SQUAMOSA) DAN LOlA (TROCHU NlLOnCUS) SECAAA MONOKULTUR DAN POUKULTUR PADA KEDAlAMAN BERBEDA DI PERAIRAN PULAO BADI KABUPATEN PANGKfP 34 I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 34 II Bahan dan Metodologi 36
21 Waktu dan lokasi 36 22 Aiat dan Bahan 36 23 Prosedur Penelitian 36 24 Analisls Data 36
III Hasil dan Pembahasan 37 31 Sintasan 37 32 Pertumbuhan Mutlak 38 33 Kualitas Air Perairan Pulau Badi selama Penelitian 39
IV Kesimpulan dan Saran 40 41 lltesimpulan 40 42 Saran 41
VI PENGEMBANGAN TRANSPLANTASI KARANG UNTUK MENDUKUNG REHABIUTASl KARANG 01 KAWASAN KONSERVASlLAUT (2) 44 I Pendahuluan 44
11 latar Belakang 44 12 Tujuan 45 13 Manfaat 45
II Metodologi 45 21 T ernpat dan Waktu Penelitian 45 22 Peralatan 46 23 Bibit Karang 46
III Pelaksanaan lltegiatan 46 31 Pembuatan Nunery Ground 46 32 Penyediaan Bibit _ 48 33 Penebaran Bibit 49
IV lltesimpulan dan Rekomendasi 50 41 lltesimpulan 50 42 Rekomendasi 50
VII PREFERENSI DAN DAYA PREDASI AcanthMterpland TERHADAP KARANG KERAS bullbull 55 J Pendahuluan 55 II Bahan dan Metocle 56
21 Prosedur Penelitian 56 22 Analisis Data 58
III Hasil dan Pembahasan 58 31 Kendisi Penutupan Karang pada Titik Pengamatan 58 32 Preferensi Makan 59 33 laju Predasi 61 34 Waktu dan lingkah laku Makan 62
IV lltesimpulan 67
iii
Halaman
VIII PERSPEKTIF STRATEGIS TERUMBU KARANG PULAU-PULAU lltECIL DAlAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARJXIISATA BAHARI BERBASIS KONSERVASI 70 I Pendahuluan bullbull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbull 70 II Sisi Strategis Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Dalam Menc1dcung Poterui
Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 71 21 Dukungan pada Potensi $umber Daya A1am bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull 71 22 Dulcungan pada POlen$ Jasa Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 73
III Perspelctif Pengefolaan Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Berbasis Iltonservasi dan Masyarakat dalam Mendulcung Pengembangan Pariwisata Bahari bullbullbullbullbullbull_ 73 31 Pentingnya Kawasan Iltonservasi dalam Mendulcung Ekowisata Bahari 74 32 Peran Masyarakat dalam Mendulcung Ekowisata Bahari bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 75
IV Pengembangan Pariwisata Bahari Pulau-Pulau Kedl Dalam Mendulcung Paradigma Pembangunan Kelautan Berkelanjutan SO
V Penutup bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 81
IX INVENTARlSASI BENTHIC LIFE FORM DAN APUKASl MARXAN Of GIU LAWANG shyGIU SULAT LOMBOK TIMUR bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 85 I Pendahuluan 85 II Materi dan Metode 86 III Hasil dan Pembahasan 88 IV Kesimpulan 90
X MENGUBAH TEORJ MENJADI AKSI KAJIAN RESIUENSI TERUMBU KARANG bullbullbullbullbull 92 I Pendahuluan 92 II ReslliensiTerumbu Karang 93
21 Gangguan pada T erumbu Karang 94 22 Keanekaragaman Hayati bull 95 23 Skala dan Redudansi 96 24 Memorl Ekologis 97 25 Hebivora 99
III Mengubah TeorI menjadi Aks 100
XI EKSTRAK ASCIOfAN Didemnum moIle SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ANTIBAKTERJ DARJ HEWAN AIDSIASI TERUMBU KARANG 104 I Pendahuluan 104 II Material dan Nietode 105 III Hasil Penelitian 106
31 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak 106 32 Hasil Deteksi Senyawa Kimia 108
IV Pembahasan 108 V Kesimpulan 110
XII KAJIAN POTENSI PUlAU GUSUNG UNTUK PERUNTUKAN KAWASAN KONSERVASllAUT DAERAH PADA KAWASAN COREMAP 1 SElAYAR 112 I Latar Belakang 112 II Metodologi 113
21 Analsis Data 113 III Hasil dan Pembahasan 114
31 Gambaran Umum Pulau Gusung 114 32 Kondisl Fisik-Kimia Perairan 114 33 Kondisl Biologi Perairan 116 34 Iltondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Neayan 120 35 Analisis Kawasan Konservasi Laut Daerah 122
IV Kesimpulan 123 V Rekomendasi 123
XIII DPL DAN KONDISI TERUMBU KARANG KABUPATEN BUTON 125 I Pendahuluan 125 II Daerah Perlindungan Laut Kabupaten BYton 126
iv
Halarnan
III Kondiri Terumbu Karang Kabupaten Buton bullbullbullbullbullbullbullbullbull 130 IV Penutup bullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull bullbullbullbull bull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 132
XIV ANAUSA RUANG EKOlOGI UNTUK REZONASl PENGEMBANGAN BUOIOAYA RUMPUT LAUT (Eudleuma cottoniJ 01 TElUK WA1IIORADA KABUPATEN BIMA bullbullbull 134 J Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 134
11 latar Belakang 134 12 T ujuan dan Sasaran Penelitian bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 135
II Metode Penelitian 135 21 lokasi dan Waktu 135 22 Penelitian Pendahuluan 136 23 Penelitian Utama 137 24 Analbis Data 138
III Hasil dan Pembahasan 140 31 Kondisi Umum lokasi Penelitian 140 32 Analisa I(c)mponen Utama Pertumbuhan Rumput laut 141 33 Analisa Kesesuaian lokasi Budidaya Rumput taut 143 33 Strategl Penataan Ruang Teluk Wawontda Kabupaten Bima 145
IV Kesimpulan dan Saran 146 41 Keslmpulan 146 42 Saran 147
xv KONOISI TERUMBU BUATAN BERBAHAN BETON PAOA BEBERAPA PERAIRAN 01 INDONESIA 150 I Pendahuluan 150 II Metode 151 111 Hasil dan Pembahasan 152
31 Kondisi Fisik Terumbu Buatan 152 32 Kelimpahan Karang yang Menempel pada Terumbu Buatan 154 33 J(elimpahan Ikan 156
IV Keslmpulan 157
XVI PENGARUH 810ROCK TERHADAP KERAGAMAN DAN KfUMPAHAN IKAN KARANG DI TANJUNG LfSUNG BANTEN 158 I Pendahuluan 158
11 latar Belakang 158 12 Tujuan 159
II Metode Penelitlan 159 III Hasil dan Pembahasan 160
31 Parameter Fisika-Kimia Perairan 160 32 Kondisi Tutupan Karang 160 33 Struktur Komunitas lkan Karang 161 34 Uji t 162
IV Keslmpulan 162
XVII POTENSI PENGEMBANGAN PULAU BIRAH-BIRAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR SEBAGAJ KAWASAN KONSERVASI LAUT (KKl) 164 I Pendahuluan 164 II Koncf1Si Umum 165 III Kondisi Ekologls 166 IV Permasalahan Pengelolaan 166 V A1tematif Pengelolaan 167
XVIII MENCAR FORMAT PETA OASAR TERUMBU KARANG INDONESIA ~THE 168 MIUENIUM CORAL REEFMAPPINC PROIECr I Pendahuluan 169 II Metode Penelitian 169 III Hasil dan Pembahasan 170 IV Kesimpulan _ 172
v
bull
HaJaman XIX PECAHAN KAAANG (RUBBUj SEBAGAI MEDIA TRANSPlANTASI DAN
REKRUITMEN KARANG 175 I Latar Belakang bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 175 II Metode dan Bahan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 176 III Hasil 178
31 Pertumbuhan 178 32 RekruHmen 178
IV Pembahasan 179 V Kesimpulan dan Saran 180
xx BIOPROSPEKSI SPONS DAN KARANG LUNAK ASAL TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN WAKATOBI _ 183 I Pendahuluan 183 II Bahan dan Metode 184
21 Pengambilan Sampel Spons dan Karang Lunak 184 22 EkstraksI Spons dan Karang Lunak 184 23 Uji Antioksidan dengan Metode DPPH 184
III Hasl1 dan Pembahasan 185 31 Aktivitas Antioksidan 185
IV Kesimpulan 186
XXI TRANSPLANTASI KARANG DENGAN UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA DAN KONDISINYA SmLAH 9 TAHUN 01 PULAU PARI KEf SERIBU JAKARTA 188 I Pendahuluan 188 II Metode Penelitian 189 III Hasil dan Pembahasan 191
31 Pertumbuhan Panjang 191 32 Pertambahan Tunas 192 33 Perambatan pada Satang Pensikat dan Submat 193 34 TIngkat Kematian Karang Transplantasl 193 35 Perkembangan Kondisi Karang Transplantasi 194
IV Kesimpulan bullbullbull 197 V Saran 197
XXII PEMBENTUKAN ASH SANCTUARY KA YUAIltJNG BANYUWANGI 199 I Pendahuluan bull bullbullbullbull bullbullbullbullbull 200 II Resource Ecological Assessment (REA) 200 III Fish Sanctuary bullbullbull 201 IV Terumbu Karang Buatan 204
41 Penempatan TKB 204 V Restocking bullbull 204 VI Kondlsi Saat Inl 205
61 Tanda Batas 205 62 Kesadaran Masyarakat 205 63 DampaJc FISh Sanctuary 205
XXIII RENCANA STRATEGIS DBA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL KARiMUNJAWA 209 I Pendahuluan bullbullbull 209 II Tujuan 210 III Metode Pengumpulan Infonnasi 210 IV Rencana Strategis Desa 2tt V Pembuatan Rencana Strategis Desa Parang (Studi Kasus) 211
51 Alur Proses 212 52 Substansi Pembahasan 212
VI Konektivitas Pengelolaan bullbullbullbull bullbull 212
XXIV DAMPAK PENINGKATAN SUHU GLOBAL TERHADAP SIMBIOSIS KARANG-ZOOXANTHEIlAE 215
vi
bull
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
Halaman
VII Tantangan yang Harus Diperhatilcan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 23 VIII lltesimpuian 23
IV DAMPAK AIR BUANGAN PADA PRODUKTlVITAS PRIMER DAN PERTUMBUHAN 25 TERUMBU KARANG I Pendahuluan 25 II Produktivitas Primer dan Pertumbuhan T erumbu Karang 26 III Sumber dan Darnpak Air Buangan 28 IV Pengkayaan Nutrien 29 V Konsekuensi Ekologis 31 VI Penutup 32
V PEMEUHARMN JWENIL KlMA SISIK (TRlDACNA SQUAMOSA) DAN LOlA (TROCHU NlLOnCUS) SECAAA MONOKULTUR DAN POUKULTUR PADA KEDAlAMAN BERBEDA DI PERAIRAN PULAO BADI KABUPATEN PANGKfP 34 I Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 34 II Bahan dan Metodologi 36
21 Waktu dan lokasi 36 22 Aiat dan Bahan 36 23 Prosedur Penelitian 36 24 Analisls Data 36
III Hasil dan Pembahasan 37 31 Sintasan 37 32 Pertumbuhan Mutlak 38 33 Kualitas Air Perairan Pulau Badi selama Penelitian 39
IV Kesimpulan dan Saran 40 41 lltesimpulan 40 42 Saran 41
VI PENGEMBANGAN TRANSPLANTASI KARANG UNTUK MENDUKUNG REHABIUTASl KARANG 01 KAWASAN KONSERVASlLAUT (2) 44 I Pendahuluan 44
11 latar Belakang 44 12 Tujuan 45 13 Manfaat 45
II Metodologi 45 21 T ernpat dan Waktu Penelitian 45 22 Peralatan 46 23 Bibit Karang 46
III Pelaksanaan lltegiatan 46 31 Pembuatan Nunery Ground 46 32 Penyediaan Bibit _ 48 33 Penebaran Bibit 49
IV lltesimpulan dan Rekomendasi 50 41 lltesimpulan 50 42 Rekomendasi 50
VII PREFERENSI DAN DAYA PREDASI AcanthMterpland TERHADAP KARANG KERAS bullbull 55 J Pendahuluan 55 II Bahan dan Metocle 56
21 Prosedur Penelitian 56 22 Analisis Data 58
III Hasil dan Pembahasan 58 31 Kendisi Penutupan Karang pada Titik Pengamatan 58 32 Preferensi Makan 59 33 laju Predasi 61 34 Waktu dan lingkah laku Makan 62
IV lltesimpulan 67
iii
Halaman
VIII PERSPEKTIF STRATEGIS TERUMBU KARANG PULAU-PULAU lltECIL DAlAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARJXIISATA BAHARI BERBASIS KONSERVASI 70 I Pendahuluan bullbull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbull 70 II Sisi Strategis Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Dalam Menc1dcung Poterui
Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 71 21 Dukungan pada Potensi $umber Daya A1am bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull 71 22 Dulcungan pada POlen$ Jasa Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 73
III Perspelctif Pengefolaan Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Berbasis Iltonservasi dan Masyarakat dalam Mendulcung Pengembangan Pariwisata Bahari bullbullbullbullbullbull_ 73 31 Pentingnya Kawasan Iltonservasi dalam Mendulcung Ekowisata Bahari 74 32 Peran Masyarakat dalam Mendulcung Ekowisata Bahari bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 75
IV Pengembangan Pariwisata Bahari Pulau-Pulau Kedl Dalam Mendulcung Paradigma Pembangunan Kelautan Berkelanjutan SO
V Penutup bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 81
IX INVENTARlSASI BENTHIC LIFE FORM DAN APUKASl MARXAN Of GIU LAWANG shyGIU SULAT LOMBOK TIMUR bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 85 I Pendahuluan 85 II Materi dan Metode 86 III Hasil dan Pembahasan 88 IV Kesimpulan 90
X MENGUBAH TEORJ MENJADI AKSI KAJIAN RESIUENSI TERUMBU KARANG bullbullbullbullbull 92 I Pendahuluan 92 II ReslliensiTerumbu Karang 93
21 Gangguan pada T erumbu Karang 94 22 Keanekaragaman Hayati bull 95 23 Skala dan Redudansi 96 24 Memorl Ekologis 97 25 Hebivora 99
III Mengubah TeorI menjadi Aks 100
XI EKSTRAK ASCIOfAN Didemnum moIle SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ANTIBAKTERJ DARJ HEWAN AIDSIASI TERUMBU KARANG 104 I Pendahuluan 104 II Material dan Nietode 105 III Hasil Penelitian 106
31 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak 106 32 Hasil Deteksi Senyawa Kimia 108
IV Pembahasan 108 V Kesimpulan 110
XII KAJIAN POTENSI PUlAU GUSUNG UNTUK PERUNTUKAN KAWASAN KONSERVASllAUT DAERAH PADA KAWASAN COREMAP 1 SElAYAR 112 I Latar Belakang 112 II Metodologi 113
21 Analsis Data 113 III Hasil dan Pembahasan 114
31 Gambaran Umum Pulau Gusung 114 32 Kondisl Fisik-Kimia Perairan 114 33 Kondisl Biologi Perairan 116 34 Iltondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Neayan 120 35 Analisis Kawasan Konservasi Laut Daerah 122
IV Kesimpulan 123 V Rekomendasi 123
XIII DPL DAN KONDISI TERUMBU KARANG KABUPATEN BUTON 125 I Pendahuluan 125 II Daerah Perlindungan Laut Kabupaten BYton 126
iv
Halarnan
III Kondiri Terumbu Karang Kabupaten Buton bullbullbullbullbullbullbullbullbull 130 IV Penutup bullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull bullbullbullbull bull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 132
XIV ANAUSA RUANG EKOlOGI UNTUK REZONASl PENGEMBANGAN BUOIOAYA RUMPUT LAUT (Eudleuma cottoniJ 01 TElUK WA1IIORADA KABUPATEN BIMA bullbullbull 134 J Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 134
11 latar Belakang 134 12 T ujuan dan Sasaran Penelitian bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 135
II Metode Penelitian 135 21 lokasi dan Waktu 135 22 Penelitian Pendahuluan 136 23 Penelitian Utama 137 24 Analbis Data 138
III Hasil dan Pembahasan 140 31 Kondisi Umum lokasi Penelitian 140 32 Analisa I(c)mponen Utama Pertumbuhan Rumput laut 141 33 Analisa Kesesuaian lokasi Budidaya Rumput taut 143 33 Strategl Penataan Ruang Teluk Wawontda Kabupaten Bima 145
IV Kesimpulan dan Saran 146 41 Keslmpulan 146 42 Saran 147
xv KONOISI TERUMBU BUATAN BERBAHAN BETON PAOA BEBERAPA PERAIRAN 01 INDONESIA 150 I Pendahuluan 150 II Metode 151 111 Hasil dan Pembahasan 152
31 Kondisi Fisik Terumbu Buatan 152 32 Kelimpahan Karang yang Menempel pada Terumbu Buatan 154 33 J(elimpahan Ikan 156
IV Keslmpulan 157
XVI PENGARUH 810ROCK TERHADAP KERAGAMAN DAN KfUMPAHAN IKAN KARANG DI TANJUNG LfSUNG BANTEN 158 I Pendahuluan 158
11 latar Belakang 158 12 Tujuan 159
II Metode Penelitlan 159 III Hasil dan Pembahasan 160
31 Parameter Fisika-Kimia Perairan 160 32 Kondisi Tutupan Karang 160 33 Struktur Komunitas lkan Karang 161 34 Uji t 162
IV Keslmpulan 162
XVII POTENSI PENGEMBANGAN PULAU BIRAH-BIRAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR SEBAGAJ KAWASAN KONSERVASI LAUT (KKl) 164 I Pendahuluan 164 II Koncf1Si Umum 165 III Kondisi Ekologls 166 IV Permasalahan Pengelolaan 166 V A1tematif Pengelolaan 167
XVIII MENCAR FORMAT PETA OASAR TERUMBU KARANG INDONESIA ~THE 168 MIUENIUM CORAL REEFMAPPINC PROIECr I Pendahuluan 169 II Metode Penelitian 169 III Hasil dan Pembahasan 170 IV Kesimpulan _ 172
v
bull
HaJaman XIX PECAHAN KAAANG (RUBBUj SEBAGAI MEDIA TRANSPlANTASI DAN
REKRUITMEN KARANG 175 I Latar Belakang bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 175 II Metode dan Bahan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 176 III Hasil 178
31 Pertumbuhan 178 32 RekruHmen 178
IV Pembahasan 179 V Kesimpulan dan Saran 180
xx BIOPROSPEKSI SPONS DAN KARANG LUNAK ASAL TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN WAKATOBI _ 183 I Pendahuluan 183 II Bahan dan Metode 184
21 Pengambilan Sampel Spons dan Karang Lunak 184 22 EkstraksI Spons dan Karang Lunak 184 23 Uji Antioksidan dengan Metode DPPH 184
III Hasl1 dan Pembahasan 185 31 Aktivitas Antioksidan 185
IV Kesimpulan 186
XXI TRANSPLANTASI KARANG DENGAN UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA DAN KONDISINYA SmLAH 9 TAHUN 01 PULAU PARI KEf SERIBU JAKARTA 188 I Pendahuluan 188 II Metode Penelitian 189 III Hasil dan Pembahasan 191
31 Pertumbuhan Panjang 191 32 Pertambahan Tunas 192 33 Perambatan pada Satang Pensikat dan Submat 193 34 TIngkat Kematian Karang Transplantasl 193 35 Perkembangan Kondisi Karang Transplantasi 194
IV Kesimpulan bullbullbull 197 V Saran 197
XXII PEMBENTUKAN ASH SANCTUARY KA YUAIltJNG BANYUWANGI 199 I Pendahuluan bull bullbullbullbull bullbullbullbullbull 200 II Resource Ecological Assessment (REA) 200 III Fish Sanctuary bullbullbull 201 IV Terumbu Karang Buatan 204
41 Penempatan TKB 204 V Restocking bullbull 204 VI Kondlsi Saat Inl 205
61 Tanda Batas 205 62 Kesadaran Masyarakat 205 63 DampaJc FISh Sanctuary 205
XXIII RENCANA STRATEGIS DBA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL KARiMUNJAWA 209 I Pendahuluan bullbullbull 209 II Tujuan 210 III Metode Pengumpulan Infonnasi 210 IV Rencana Strategis Desa 2tt V Pembuatan Rencana Strategis Desa Parang (Studi Kasus) 211
51 Alur Proses 212 52 Substansi Pembahasan 212
VI Konektivitas Pengelolaan bullbullbullbull bullbull 212
XXIV DAMPAK PENINGKATAN SUHU GLOBAL TERHADAP SIMBIOSIS KARANG-ZOOXANTHEIlAE 215
vi
bull
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
Halaman
VIII PERSPEKTIF STRATEGIS TERUMBU KARANG PULAU-PULAU lltECIL DAlAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARJXIISATA BAHARI BERBASIS KONSERVASI 70 I Pendahuluan bullbull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbull 70 II Sisi Strategis Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Dalam Menc1dcung Poterui
Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 71 21 Dukungan pada Potensi $umber Daya A1am bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull 71 22 Dulcungan pada POlen$ Jasa Kelautan bullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 73
III Perspelctif Pengefolaan Terumbu Karang Pulau-Pulau Kedl Berbasis Iltonservasi dan Masyarakat dalam Mendulcung Pengembangan Pariwisata Bahari bullbullbullbullbullbull_ 73 31 Pentingnya Kawasan Iltonservasi dalam Mendulcung Ekowisata Bahari 74 32 Peran Masyarakat dalam Mendulcung Ekowisata Bahari bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 75
IV Pengembangan Pariwisata Bahari Pulau-Pulau Kedl Dalam Mendulcung Paradigma Pembangunan Kelautan Berkelanjutan SO
V Penutup bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 81
IX INVENTARlSASI BENTHIC LIFE FORM DAN APUKASl MARXAN Of GIU LAWANG shyGIU SULAT LOMBOK TIMUR bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 85 I Pendahuluan 85 II Materi dan Metode 86 III Hasil dan Pembahasan 88 IV Kesimpulan 90
X MENGUBAH TEORJ MENJADI AKSI KAJIAN RESIUENSI TERUMBU KARANG bullbullbullbullbull 92 I Pendahuluan 92 II ReslliensiTerumbu Karang 93
21 Gangguan pada T erumbu Karang 94 22 Keanekaragaman Hayati bull 95 23 Skala dan Redudansi 96 24 Memorl Ekologis 97 25 Hebivora 99
III Mengubah TeorI menjadi Aks 100
XI EKSTRAK ASCIOfAN Didemnum moIle SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ANTIBAKTERJ DARJ HEWAN AIDSIASI TERUMBU KARANG 104 I Pendahuluan 104 II Material dan Nietode 105 III Hasil Penelitian 106
31 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak 106 32 Hasil Deteksi Senyawa Kimia 108
IV Pembahasan 108 V Kesimpulan 110
XII KAJIAN POTENSI PUlAU GUSUNG UNTUK PERUNTUKAN KAWASAN KONSERVASllAUT DAERAH PADA KAWASAN COREMAP 1 SElAYAR 112 I Latar Belakang 112 II Metodologi 113
21 Analsis Data 113 III Hasil dan Pembahasan 114
31 Gambaran Umum Pulau Gusung 114 32 Kondisl Fisik-Kimia Perairan 114 33 Kondisl Biologi Perairan 116 34 Iltondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Neayan 120 35 Analisis Kawasan Konservasi Laut Daerah 122
IV Kesimpulan 123 V Rekomendasi 123
XIII DPL DAN KONDISI TERUMBU KARANG KABUPATEN BUTON 125 I Pendahuluan 125 II Daerah Perlindungan Laut Kabupaten BYton 126
iv
Halarnan
III Kondiri Terumbu Karang Kabupaten Buton bullbullbullbullbullbullbullbullbull 130 IV Penutup bullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull bullbullbullbull bull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 132
XIV ANAUSA RUANG EKOlOGI UNTUK REZONASl PENGEMBANGAN BUOIOAYA RUMPUT LAUT (Eudleuma cottoniJ 01 TElUK WA1IIORADA KABUPATEN BIMA bullbullbull 134 J Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 134
11 latar Belakang 134 12 T ujuan dan Sasaran Penelitian bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 135
II Metode Penelitian 135 21 lokasi dan Waktu 135 22 Penelitian Pendahuluan 136 23 Penelitian Utama 137 24 Analbis Data 138
III Hasil dan Pembahasan 140 31 Kondisi Umum lokasi Penelitian 140 32 Analisa I(c)mponen Utama Pertumbuhan Rumput laut 141 33 Analisa Kesesuaian lokasi Budidaya Rumput taut 143 33 Strategl Penataan Ruang Teluk Wawontda Kabupaten Bima 145
IV Kesimpulan dan Saran 146 41 Keslmpulan 146 42 Saran 147
xv KONOISI TERUMBU BUATAN BERBAHAN BETON PAOA BEBERAPA PERAIRAN 01 INDONESIA 150 I Pendahuluan 150 II Metode 151 111 Hasil dan Pembahasan 152
31 Kondisi Fisik Terumbu Buatan 152 32 Kelimpahan Karang yang Menempel pada Terumbu Buatan 154 33 J(elimpahan Ikan 156
IV Keslmpulan 157
XVI PENGARUH 810ROCK TERHADAP KERAGAMAN DAN KfUMPAHAN IKAN KARANG DI TANJUNG LfSUNG BANTEN 158 I Pendahuluan 158
11 latar Belakang 158 12 Tujuan 159
II Metode Penelitlan 159 III Hasil dan Pembahasan 160
31 Parameter Fisika-Kimia Perairan 160 32 Kondisi Tutupan Karang 160 33 Struktur Komunitas lkan Karang 161 34 Uji t 162
IV Keslmpulan 162
XVII POTENSI PENGEMBANGAN PULAU BIRAH-BIRAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR SEBAGAJ KAWASAN KONSERVASI LAUT (KKl) 164 I Pendahuluan 164 II Koncf1Si Umum 165 III Kondisi Ekologls 166 IV Permasalahan Pengelolaan 166 V A1tematif Pengelolaan 167
XVIII MENCAR FORMAT PETA OASAR TERUMBU KARANG INDONESIA ~THE 168 MIUENIUM CORAL REEFMAPPINC PROIECr I Pendahuluan 169 II Metode Penelitian 169 III Hasil dan Pembahasan 170 IV Kesimpulan _ 172
v
bull
HaJaman XIX PECAHAN KAAANG (RUBBUj SEBAGAI MEDIA TRANSPlANTASI DAN
REKRUITMEN KARANG 175 I Latar Belakang bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 175 II Metode dan Bahan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 176 III Hasil 178
31 Pertumbuhan 178 32 RekruHmen 178
IV Pembahasan 179 V Kesimpulan dan Saran 180
xx BIOPROSPEKSI SPONS DAN KARANG LUNAK ASAL TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN WAKATOBI _ 183 I Pendahuluan 183 II Bahan dan Metode 184
21 Pengambilan Sampel Spons dan Karang Lunak 184 22 EkstraksI Spons dan Karang Lunak 184 23 Uji Antioksidan dengan Metode DPPH 184
III Hasl1 dan Pembahasan 185 31 Aktivitas Antioksidan 185
IV Kesimpulan 186
XXI TRANSPLANTASI KARANG DENGAN UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA DAN KONDISINYA SmLAH 9 TAHUN 01 PULAU PARI KEf SERIBU JAKARTA 188 I Pendahuluan 188 II Metode Penelitian 189 III Hasil dan Pembahasan 191
31 Pertumbuhan Panjang 191 32 Pertambahan Tunas 192 33 Perambatan pada Satang Pensikat dan Submat 193 34 TIngkat Kematian Karang Transplantasl 193 35 Perkembangan Kondisi Karang Transplantasi 194
IV Kesimpulan bullbullbull 197 V Saran 197
XXII PEMBENTUKAN ASH SANCTUARY KA YUAIltJNG BANYUWANGI 199 I Pendahuluan bull bullbullbullbull bullbullbullbullbull 200 II Resource Ecological Assessment (REA) 200 III Fish Sanctuary bullbullbull 201 IV Terumbu Karang Buatan 204
41 Penempatan TKB 204 V Restocking bullbull 204 VI Kondlsi Saat Inl 205
61 Tanda Batas 205 62 Kesadaran Masyarakat 205 63 DampaJc FISh Sanctuary 205
XXIII RENCANA STRATEGIS DBA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL KARiMUNJAWA 209 I Pendahuluan bullbullbull 209 II Tujuan 210 III Metode Pengumpulan Infonnasi 210 IV Rencana Strategis Desa 2tt V Pembuatan Rencana Strategis Desa Parang (Studi Kasus) 211
51 Alur Proses 212 52 Substansi Pembahasan 212
VI Konektivitas Pengelolaan bullbullbullbull bullbull 212
XXIV DAMPAK PENINGKATAN SUHU GLOBAL TERHADAP SIMBIOSIS KARANG-ZOOXANTHEIlAE 215
vi
bull
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
Halarnan
III Kondiri Terumbu Karang Kabupaten Buton bullbullbullbullbullbullbullbullbull 130 IV Penutup bullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull bullbullbullbull bull bullbullbullbullbullbullbullbull bullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbull 132
XIV ANAUSA RUANG EKOlOGI UNTUK REZONASl PENGEMBANGAN BUOIOAYA RUMPUT LAUT (Eudleuma cottoniJ 01 TElUK WA1IIORADA KABUPATEN BIMA bullbullbull 134 J Pendahuluan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 134
11 latar Belakang 134 12 T ujuan dan Sasaran Penelitian bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 135
II Metode Penelitian 135 21 lokasi dan Waktu 135 22 Penelitian Pendahuluan 136 23 Penelitian Utama 137 24 Analbis Data 138
III Hasil dan Pembahasan 140 31 Kondisi Umum lokasi Penelitian 140 32 Analisa I(c)mponen Utama Pertumbuhan Rumput laut 141 33 Analisa Kesesuaian lokasi Budidaya Rumput taut 143 33 Strategl Penataan Ruang Teluk Wawontda Kabupaten Bima 145
IV Kesimpulan dan Saran 146 41 Keslmpulan 146 42 Saran 147
xv KONOISI TERUMBU BUATAN BERBAHAN BETON PAOA BEBERAPA PERAIRAN 01 INDONESIA 150 I Pendahuluan 150 II Metode 151 111 Hasil dan Pembahasan 152
31 Kondisi Fisik Terumbu Buatan 152 32 Kelimpahan Karang yang Menempel pada Terumbu Buatan 154 33 J(elimpahan Ikan 156
IV Keslmpulan 157
XVI PENGARUH 810ROCK TERHADAP KERAGAMAN DAN KfUMPAHAN IKAN KARANG DI TANJUNG LfSUNG BANTEN 158 I Pendahuluan 158
11 latar Belakang 158 12 Tujuan 159
II Metode Penelitlan 159 III Hasil dan Pembahasan 160
31 Parameter Fisika-Kimia Perairan 160 32 Kondisi Tutupan Karang 160 33 Struktur Komunitas lkan Karang 161 34 Uji t 162
IV Keslmpulan 162
XVII POTENSI PENGEMBANGAN PULAU BIRAH-BIRAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR SEBAGAJ KAWASAN KONSERVASI LAUT (KKl) 164 I Pendahuluan 164 II Koncf1Si Umum 165 III Kondisi Ekologls 166 IV Permasalahan Pengelolaan 166 V A1tematif Pengelolaan 167
XVIII MENCAR FORMAT PETA OASAR TERUMBU KARANG INDONESIA ~THE 168 MIUENIUM CORAL REEFMAPPINC PROIECr I Pendahuluan 169 II Metode Penelitian 169 III Hasil dan Pembahasan 170 IV Kesimpulan _ 172
v
bull
HaJaman XIX PECAHAN KAAANG (RUBBUj SEBAGAI MEDIA TRANSPlANTASI DAN
REKRUITMEN KARANG 175 I Latar Belakang bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 175 II Metode dan Bahan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 176 III Hasil 178
31 Pertumbuhan 178 32 RekruHmen 178
IV Pembahasan 179 V Kesimpulan dan Saran 180
xx BIOPROSPEKSI SPONS DAN KARANG LUNAK ASAL TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN WAKATOBI _ 183 I Pendahuluan 183 II Bahan dan Metode 184
21 Pengambilan Sampel Spons dan Karang Lunak 184 22 EkstraksI Spons dan Karang Lunak 184 23 Uji Antioksidan dengan Metode DPPH 184
III Hasl1 dan Pembahasan 185 31 Aktivitas Antioksidan 185
IV Kesimpulan 186
XXI TRANSPLANTASI KARANG DENGAN UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA DAN KONDISINYA SmLAH 9 TAHUN 01 PULAU PARI KEf SERIBU JAKARTA 188 I Pendahuluan 188 II Metode Penelitian 189 III Hasil dan Pembahasan 191
31 Pertumbuhan Panjang 191 32 Pertambahan Tunas 192 33 Perambatan pada Satang Pensikat dan Submat 193 34 TIngkat Kematian Karang Transplantasl 193 35 Perkembangan Kondisi Karang Transplantasi 194
IV Kesimpulan bullbullbull 197 V Saran 197
XXII PEMBENTUKAN ASH SANCTUARY KA YUAIltJNG BANYUWANGI 199 I Pendahuluan bull bullbullbullbull bullbullbullbullbull 200 II Resource Ecological Assessment (REA) 200 III Fish Sanctuary bullbullbull 201 IV Terumbu Karang Buatan 204
41 Penempatan TKB 204 V Restocking bullbull 204 VI Kondlsi Saat Inl 205
61 Tanda Batas 205 62 Kesadaran Masyarakat 205 63 DampaJc FISh Sanctuary 205
XXIII RENCANA STRATEGIS DBA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL KARiMUNJAWA 209 I Pendahuluan bullbullbull 209 II Tujuan 210 III Metode Pengumpulan Infonnasi 210 IV Rencana Strategis Desa 2tt V Pembuatan Rencana Strategis Desa Parang (Studi Kasus) 211
51 Alur Proses 212 52 Substansi Pembahasan 212
VI Konektivitas Pengelolaan bullbullbullbull bullbull 212
XXIV DAMPAK PENINGKATAN SUHU GLOBAL TERHADAP SIMBIOSIS KARANG-ZOOXANTHEIlAE 215
vi
bull
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
HaJaman XIX PECAHAN KAAANG (RUBBUj SEBAGAI MEDIA TRANSPlANTASI DAN
REKRUITMEN KARANG 175 I Latar Belakang bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 175 II Metode dan Bahan bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbullbull 176 III Hasil 178
31 Pertumbuhan 178 32 RekruHmen 178
IV Pembahasan 179 V Kesimpulan dan Saran 180
xx BIOPROSPEKSI SPONS DAN KARANG LUNAK ASAL TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN WAKATOBI _ 183 I Pendahuluan 183 II Bahan dan Metode 184
21 Pengambilan Sampel Spons dan Karang Lunak 184 22 EkstraksI Spons dan Karang Lunak 184 23 Uji Antioksidan dengan Metode DPPH 184
III Hasl1 dan Pembahasan 185 31 Aktivitas Antioksidan 185
IV Kesimpulan 186
XXI TRANSPLANTASI KARANG DENGAN UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA DAN KONDISINYA SmLAH 9 TAHUN 01 PULAU PARI KEf SERIBU JAKARTA 188 I Pendahuluan 188 II Metode Penelitian 189 III Hasil dan Pembahasan 191
31 Pertumbuhan Panjang 191 32 Pertambahan Tunas 192 33 Perambatan pada Satang Pensikat dan Submat 193 34 TIngkat Kematian Karang Transplantasl 193 35 Perkembangan Kondisi Karang Transplantasi 194
IV Kesimpulan bullbullbull 197 V Saran 197
XXII PEMBENTUKAN ASH SANCTUARY KA YUAIltJNG BANYUWANGI 199 I Pendahuluan bull bullbullbullbull bullbullbullbullbull 200 II Resource Ecological Assessment (REA) 200 III Fish Sanctuary bullbullbull 201 IV Terumbu Karang Buatan 204
41 Penempatan TKB 204 V Restocking bullbull 204 VI Kondlsi Saat Inl 205
61 Tanda Batas 205 62 Kesadaran Masyarakat 205 63 DampaJc FISh Sanctuary 205
XXIII RENCANA STRATEGIS DBA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL KARiMUNJAWA 209 I Pendahuluan bullbullbull 209 II Tujuan 210 III Metode Pengumpulan Infonnasi 210 IV Rencana Strategis Desa 2tt V Pembuatan Rencana Strategis Desa Parang (Studi Kasus) 211
51 Alur Proses 212 52 Substansi Pembahasan 212
VI Konektivitas Pengelolaan bullbullbullbull bullbull 212
XXIV DAMPAK PENINGKATAN SUHU GLOBAL TERHADAP SIMBIOSIS KARANG-ZOOXANTHEIlAE 215
vi
bull
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
Halaman I Pendahuluan 215 II Dampak Peningkatan Suhu Air taut 217 III Dampak Peningkatan Radiasi Sinar Matahari 222 IV Pembahasan 223
xxv PERAN WIAMkonservasimiddotautnet OALAM MENYEBARKAN INFORMASI kAWASAN KONSERVASI-lAlIT DAN PENEUTIAN KflAlITAN DlINDONESIA 227 I Pendahuluan 227
11 Kebutuhan Basis Data 227 II Metodologi 228
21 8entuk Infonnasi Konservasi laut 228 22 Pengumpulan PengoIahan dan Analisis Data 229 23 PenyaJian Data 229
III Hasil dan Pernbahasan 229 31 Kawasan Konservasi laut 229 32 Penelltian dan Kefentingan Bosistern Terumbu Karang 232 33 Pengalaman dalam Pengelolaan Basis Data 233
XXVI FENOMENA lEDAKAN POPUlASl Acantlutrter pland DAN POlA PEMANGSAAN PADA KARANG KERAS 01 PUlAU kAPOPOSANG SUlAWESl SElATAN 235 I Pendahuluan 235 II Metode PeneJitian 236 III Hasil dan Pembahasan 237
31 Sampel Populasi AcanthMterplana 237 32 Tingkat Serangan A pkrnd terhadap Marga dan Benluk Pertumbuhan
Karang 238 33 Dimana Posisi Apl8naterhadap KoIoni Karang 239 34 Dampak Lokal Serangan A Pl4na terhadap Kondisi Terumbu Karang 239
XXVII ANAUSIS PENENTUAN KUOTA kARANG ALAM UNTUK PEMANFAATAN YANG lESTARI 244 I Penciahuludn 244 II Kuota Karang di Indonesia 245 III PEDOMAN PENGAM81lAN KARANG HIAS SECARA LESTARI (Saintific
Authority-UPI dan Management Authority-PHKA 247 IV Penentuan Rumus Kuota lestari 248 V Kesimpulan 257
XXVIII APUKASI METODE RAP-lNSUS COREMAG OAlAM PENIlAIAN KEBERlANJUTAN PENGElOlAAN KAWASAN TERUM8U KARANG _ 259 I Pendahuluan 259
11 latar Belakang bullbullbullbullbullbullbull 259 12 Tujuan 260
II Dimensi Keberlanjutan Pengelolaan Terumbu Karang 260 21 Variabel Kontekstual 260 22 Rap-insus-COREMAG 261
III Contoh Hasil Aplikasi Rap-insus-COREMAG bullbullbullbull 264 IV Kesimpulan 269
XXIX PENGElOlAAN IKAN KARANG TERPADU SEBUAH STRATEGI DI TINGKAT DAERAH SEBAGAI UPAYA PERlKANAN 8ERKflANJlITAN 271 I Pendahuluan 271
11 Permasalahan dalarn Pemanfaatan lkan Karang 272 12 Maksud dan Tujuan 272
II Pengelolaan Perikanan Karang Hidup 273 21 Permasalahan Pengelolaan Pen1ltanan Berkelanjutan Ikan Karang
Hidup Yang Diperciagangkan 273 22 Rencana Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan untuk lkan Karang
Hidup Yang Diperdagangkan Disusun dengan Didasari oleh Beberapa
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
Halaman
Prinsip 273 23 Pendelcatan Pembangunan Pengelolaan Perikall3n Karang Hidup Yang
OIperdagangkan 274 III Strategf lltebijalcan di Daerah 274
31 l5u-isu yang mendasari perlunya strategi kebijakan daerah 274 32 Ruang Ungkup 275
N Kesimpulan 276
AUTHORS INDEX bullbullbullbull bullbullbullbullbullbullbull bullbullbullbullbullbull bullbullbull bullbullbullbull 278
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
-----------------------F -_- -XVI PENGARUH BIOROCKTERHAOAP KERAGAMAN
KEUMPAHAN IKAN KARANG 01 TANJUNG LESUNG BANTEN ns~
Ingapore~Neviaty P Zaman p 8eginer Subhan I Hawis H Mcldduppa I Ramadian Baehtiar 2
Medriko Oesistiano 3 Tanty Maulina 3
Tujuan dari penelmao Inl adalah untuk membandlngkan kelimpahan ikan karang yang berada dl kawasan terumbu blJatan Biorod dan transplantasf karang di daerah TanJullg Ifsung Banten Hasfl penelltlan yang telah dilakukan menunJukkan bclhwa Jumlah spesies I~n karang yang muneul di staslun Biorock lelilh blnyak dibandlngfcan di stasfun rrarlSplantasi Karang Indeks keenekaragaman rata-rata dl staslun Biorod (199 - 323) lebih balk dlbandingkan dl staslul Transplantasl Karang (209 - 290) Indeks keseragaman rata-rata di kedua stasiun memilild nllal Indeks rata-reata yang relatif tldak Jauh berbeda yairu dl stasfun Blorod (062 - 090) dan di stasiun Transplantasi Karang (080 - 093) Sedangkan untuk Indeks domlnansf nllal lrdeks rata-rata dl stasiun Blorock (001 - 025) leblh keell dibandingkan nilallndeks rata-rata dl staslun Transplantasl Karang (006 middot015) Hasll di atas menunJukkan banwa kondlsf lkan karang dl staslun Blorock leblh balk Jlka dibandingkan dengan kondlsi lkan ka(ang di staslun Transplantasl Karang Hal Inl dapat d1sebabkan oleh stasiun Blorock yang memlliki penurupan terumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam diri (mette) beberaPIl Jenls lkan karang Oengan menggunakan -uji t pada pengamatan Oktobe- dan November memlliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasitJn Hallnl disebabkan Oktober dan November merupakan muslm peralihan dimana (Uaca relatir leblh baik dibandingkan Agustus dan September yang masfh termasuk muslm tlmlr
Kata kurd Biorock terumbu buatan keragaman kelimpahan lkan karang Tanjung Lesung Banten
I PENOAHULUAN
11 Latar 8elakang
Sebagal negara kepulauan (Ieblh kurang 17508 pulau) Indonesia merupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunla Sampal saat Inl sudah teridentlfikasl seldtar 500 jenls karang batu Oengan Jumlah pul3u yang demlldan banyak maslh banyak peluang-peluang dltemukannya Jenls-Jenis karang baru yang belum teridentifikasi Namun demildan hamplr sebagian besar kawasan terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan dan berada dalam kategori tekanan tlnggi kedua setelah Flliplna T erumbu karang Indonesia dengan luasan sebesar 50875 km2 yang merupakan 18 persen dari total seluruh terumbu karang dl dunla (Burke et 8pound 2002) Namuu terumbu karang di bagian barat Indonesia dengan kondisl yang balk atau sangat balk (futupan karang hldup leblh dari 50) hanya seldtar 23 sedangkan di bagian tlmur Indonesia seldtar 45 (Burke et apound 2002 )
bull Staf Pengajar Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB bull Tenaga Pengajar Luar Biasa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB J Mahasiswa Departemen IImu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB Penulis korespondensl Neviaty PZ e-mail npzamaniyahoocom
Pro$ram RlzhlJbllilJsi dlJn PSW$IZoaan T rzramba (araTJ8 TBhap I CC)fleM(1p1 ~ f)1(JJ
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
_ 10 ----~~-~-------~-___ 04 II 01 c iG2 ~pL~~~~~~~~~
(e)
u i~~~~-----~~-+~ l ~~~-middot--I
1010
M
iGJIS J
(d)
Gambar 163 Perbandingan (a) kelimpahan (b) Inddcs keanekaragaman [H] (c) Indeb keseragaman [E] dan (d) Indek5 daminons [q di keciU] staslun
34 UJI t
Dengan menggunakan Tabel t maka dapat oiperoleh nllal t tabel sebesar 329 untuk semua waktu pengamatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 341 yang diperoleh dorl hasll interpolasi t tabel lalnnya (Magurran 1988) Analisis menwtnakai1 hlpotesis yang ada sehlngg~ dapat diketahui bahwa untuk Agustus dan September seluruh waktu pengamatan memllild nllal t hitung lt t tabel atau tidak
memllild perbedaan nyata Sedangkan untuk Oktober dan November seluruh waktu pengamatan memlliki nilai t hltung gt t tabel atau memlllid perbedaan nyata (TabeI16f)
Tabel i6
~r~_Agustus September 0I1ober November
Jam 10 J Jam 2 Jam 10 J Jam 2 Jam 10 1 Jam 2 Jam 10 J Jam 2 262 1 142 203 J 148 801 L 886 336 J n79
1 N Itung arttara rtaslUn 010rockdan IaI al UJI t h Trarupi ntasl Karang
[7 IV KESIMPULAN
ltondisi ikan karang di blorock lebih balk jib dibandingkan dengan kondisi ikan karang di terumbu buatan tanpa biorack Hal Ini dapat disebabkan oleh rtaslun Blarock yang memiliki penutupan terumbu karang yang cocok untuk menjadi tempat berdiam dirt (shetet) beberapa Jenis ikan karang Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunitas ikan karang di kedua rtasiun Hal inl disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatlf leblh balk dlbandingkan bulan AglJstus dan September yang masih termasuk musim timur
DAFTAR PUSTAKA
Allen G R Steene P Humann dan N Deloach 2005 Reef fish identification Tropical Pasific New York Publication Inc Florida USA 457 h
Pro$rom RPabiita$i dan Pf11$rzlolatJn Trzramba I(amn$ Tahap 1 COfleMl1P1- tj)1(JJ
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p
Burke L E Selig dan Mspalding 2002 Reef at Risk at Southeast Asia Institute Washington DC
-
Fox EFbullbull JM Peter SP Jos HM Ande dan LC Roy 2005 ~rimenta Assessment of Coral Reef Rehabilitation Following Blast Fishing Conservation Biology 19 hal 98 -107
Edward AJbullbull dan S Clark 1998 Coral Transplantation A Useful Management Tool or Misguided Meddling Mar Poll Bull 37 474-487
)ocdharma Dbullbull Y Yarman Sadarun dan O Jollan 2002 Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island North Jakarta Eruckner AW (Ed) Proceeding of the Internatlor-al Wotk~hop on The Trade In Stony Cor31~ Development of Sustainable Management vuldclines April 9 - 12 2001 Jakarta Indonesia National Oceanic and Atmospheric Admlnlsiration~s
Hill Jbull dan C Wilkinson 2004 Methods For Ecological Monitoring Of Corel Reefs A Resource For Managers Australian Institute of Marine ScIence p vi + 117
Magurran AE 1988 Ecologi031 Diversity and Its Measurement New Jersey Princeton University Press
Odum E P 1993 Dasar-dasdr Ekologi Edisi ketiga Terjemahan dari Fundamental of Ecology Alih Bahasa ole T Samingan Gajah Mada University Press Yogyakarta 174-200 h
prosrom ~habilitui dan PenSJZoaan rJUamba J(arons rllhllp II COReM(fp1- l)J(p