info en ana - bnpb.go.id · lenyap, sedangkan sisanya sudah tak tabel kerusakan akibat gempabumi di...
TRANSCRIPT
INFO BENCANA
Dalam edisi ini:
Bulan Juli 2013, 90% Kejadian Bencana di Tanah Air adalah Bencana Hidrometeorologi P.1
Duka Menjelang Bulan Ramadhan di Bumi Serambi Mekah P.2
Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia P.3
Peta Kejadian bencana Indonesia (Juli 2013) P.4
Edisi Juli 2013
Tabel Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Juli 2013
Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual
Saat kemarau, bencana hidrometeorologipun tetap dominan di bulan Juli 2013
Di bulan Juli saja bencana hidrometeorologi masih mendominasi. 90% bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi.
Mulai dari banjir, puting beliung, tanah longsor dan gelombang pasang masih menjadi ancaman yang serius di sekitar masyara-
kat Indonesia. Dalam bulan Juli ini terjadi 49 kali kejadian bajir yang menyebabkan 27 korban meninggal dan hilang dan 45 jiwa
luka-luka. Banjir yang terjadi di Indonesia seringkali disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung dalam waktu
yang lama. Banjir ini telah menyebabkan banyak keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Jenis bencana kedua
yang sering terjadi adalah tanah longsor sebanyak 14 kejadian dan menyebabkan 55 rumah rusak berat, 21 rusak sedang dan 71
rumah rusak ringan.
Korban jiwa juga banyak disebabkan oleh bencana gempabumi. Sebanyak 3 kejadian gempa terjadi di bulan Juli dan menyebab-
kan 43 jiwa meninggal dunia serta menyebabkan 6.635 unit rusak berat, 3.690 rusak sedang dan 8.995 rusak sedang. Selama Juli
2013 bencana didominasi oleh bencana hidrometeorologi, namun korban bencana tetap banyak berjatuhan akibat bencana
geologi.
Secara keseluruhan telah terjadi 89 kali kejadian bencana di bulan Juli yang menyebabkan 94 jiwa meninggal dan hilang, 2.709
jiwa luka-luka dan 189.146 jiwa menderita & mengungsi. Selain itu, kejadian ini juga telah merusak rumah sebanyak 9.551 rusak
berat, 4.805 rusak sedang dan 17.472 rusak sedang, serta 293 fasilitas kesehatan, 213 fasilitas peribadatan, 1.436 fasilitas pen-
didikan. Sampai saat ini bencana masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia, kepedulian terhadap lingkungan sekitar
dan kesadaran mengenai ancaman yang ada di sekitarnya.
Melihat masih banyaknya korban dan kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana, upaya peningkatan kesiapsiagaan dan miti-
gasi bencana masih perlu terus dilakukan. Peran BPBD menjadi sangat penting dalam upaya penyadaran masyarakat mengenai
bencana dan upaya penyelamatan diri apabila terjadi bencana, terutama bagi masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana.
Upaya pengurangan risiko bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan semua pihak baik
pemerintah, swasta maupun masyarakat sendiri. Sudah seharusnya masyarakat ikut berperan dalam upaya penguranagn risiko
bencana, karena kesadaran masyarakat akan bencana menjadi kunci dalam meningkatkan upaya ketangguhan bangsa dalam
menghadapi bencana.
Duka Menjelang Bulan Ramadhan di Bumi Serambi Mekah
Pada hari Selasa (2/7),
tepatnya pukul 14.37,
masyarakat Aceh dikejut-
kan oleh goncangan yang
cukup kuat. Hari itu
gempabumi berkekuatan
6,2 SR mengguncang
provinsi yang mendapat
sebutan Serambi Mekah
ini. Gempa terjadi pada
35 km barat daya Kabu-
paten Bener Meriah
(koordinat 4.700 LU dan
96.610 BT) dengan kedala-
man 10 km. Walaupun
skala gempanya relatif
kecil, gempa kali ini me-
nimbulkan dampak yang
cukup parah karena
kedalaman gempa yang
cukup dangkal. Hingga
pukul 10.00 hari beri-
kutnya, gempa susulan dirasakan sebanyak 15 kali dengan gempa berkekuatan diatas 5 SR sebanyak 2 kali. Sumber gempa be-
rasal dari sesar aktif di daratan pada segmen Aceh dari sesar Sumatera atau Sesar Semangko. Sesar Sumatera memiliki 19 seg-
men dengan panjang keseluruhan 1.900 km, sangat aktif dan berupa, strike-slip atau sesar geser. Zona sesar ini membentang
sepanjang sisi barat Pulau Sumatera.
Dampak gempa
dirasakan di
sejumlah wilayah,
terutama di dua
kabupaten, yaitu
Aceh Tengah dan
Bener Meriah. Se-
dangkan kerusakan
paling parah terjadi
di Kecamatan Ketol,
Kabupaten Aceh
Tengah, tepatnya di
Desa Serempah.
Desa tersebut nyaris
lenyap, sedangkan
sisanya sudah tak
Tabel Kerusakan Akibat Gempabumi di Aceh
Penyusun : Tim Pusdatinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Jl. Ir. H. Juanda no. 36 Lt. 4 www.bnpb.go.id
layak huni karena kondisinya sudah terbelah. Selain Desa Serempah, desa lain di Kecamatan Ketol kondisinya juga mempri-
hatinkan, seperti Blang Mancung Atas, Selun, dan Kute Gelima.
Korban meninggal akibat bencana ini mencapai 43 jiwa, yaitu 35 jiwa di Aceh Tengah dan 8 lainnya di Bener Meriah. Disamping itu,
6 korban masih dinyatakan hilang, tidak kurang dari 2.500 orang menderita luka-luka, serta lebih dari 50.000 terpaksa mengungsi
dari rumahnya. Kerusakan permukiman di kedua
kabupaten mencapai lebih dari 19 ribu unit, sarana
kesehatan 157 unit, sarana ibadah 200 unit, sarana
pendidikan 1.407 unit, dan perkantoran 102 unit.
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, menetapkan masa
tanggap darurat selama 2 minggu hingga tanggal
16 Juli 2013. Penanganan bencana dilakukan oleh
semua pihak, baik dari pemerintah maupun swasta.
BNPB sendiri telah menyerahkan dana siap pakai
sebesar Rp. 1,25 milyar untuk menanggulangi
bencana ini. Personil yang dikerahkan meliputi
1.003 personil TNI, 676 Polisi, 25 orang BPBA, 30
orang BNPB, 60 petugas BASARNAS, serta petugas
dari pemerintah daerah setempat.
Tabel Jumlah Kejadian Bencana Indonesia (Juli 2013)
Sejumlah Rumah Rusak Berat di Aceh Tengah , Bahkan Nyaris Rata dengan Tanah.
Provinsi Banjir Banjir Dan
Tanah Longsor
Gelombang Pasang
Gempa Bumi
Kecelakaan Transportasi
Letusan Gunungapi
Puting Beliung
Tanah Longsor
Kecelakaan Industri
Total
Pemerintah Aceh 1 1 2
Sumatera Utara 2 2
Lampung 1 1
DKI Jakarta 9 9
Jawa Barat 9 1 1
1 1 4 17
Jawa Tengah 3 1 3 7
DI Yogyakarta 1 1
Jawa Timur 4 3 1 3 1 12
Banten 2 1 2 5
Bali 1 1
Kalimantan Timur 1 1 2
Sulawesi Utara 1 1
Sulawesi Tengah 3 3
Sulawesi Selatan 5 1 6
Sulawesi Tenggara 8 2 1 11
Gorontalo 2 1 3
Maluku 2 1 1 4
Papua 1 1
Total 49 4 4 3 3 1 9 14 1 88