infeksi tenggorokan
DESCRIPTION
ZSGTRANSCRIPT
Infeksi TenggorokanHengli I11108075
2
Pendahuluan •Nyeri tenggorokan akibat infeksi tenggorokan merupakan gejala yang sering dikeluhkan akibat adanya kelainan atau peradangan di daerah nasofaring, orofaring dan hipofaring
•Infeksi tenggorokan adalah infeksi yang terdapat pada faring yang dapat dibedakan berdasarkan letak anatominya yaitu faringitis dan tonsilitis serta laringitis.
3
Anatomi Faring
• Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti corong dengan bagian atas yang besar dan bagian bawah yang sempit.
• Kantong fibromuskuler ini mulai dari dasar tengkorak dan terus menyambung ke esophagus hingga setinggi vertebra servikalis ke-6.
FARINGITIS
27/04/2023
5
Definisi •Faringitis adalah keadaan inflamasi pada struktur
mukosa atau submukosa tenggorokan.• Jaringan yang mungkin terlibat antara lain orofaring,
nasofaring, hipofaring, tonsil dan adenoid.
27/04/2023
6
Faktor Risiko
•Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan akibat infeksi maupun non infeksi.
•Faringitis dapat menular melalui droplet infection dari orang yang menderita faringitis.
•Faktor resiko penyebab faringitis yaitu udara yang dingin, turunnya daya tahan tubuh, konsumsi makanan yang kurang bergizi
27/04/2023
7
Etiologi •Microorganisme yang dapat menyebabkan faringitis:
Virus (40-60%) Rhinovirus (±20%) dan coronavirus (±5%).
Bakteri (5-40%)▫Faringitis yang disebabkan oleh bakteri biasanya oleh
grup S.pyogenes dengan 5-15% penyebab faringitis pada orang dewasa.
▫Streptococcus grup A merupakan penyebab faringitis yang utama pada anak-anak berusia 5-15 tahun, ini jarang ditemukan pada anak berusia <3tahun.
27/04/2023
8
Patogenesis •Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri
ataupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal.
•Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear.
27/04/2023
9
Patogenesis •Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema
dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi dilatasi.
FARINGITIS AKUT
27/04/2023
11
Faringitis Virus1 •Rinovirus menimbulkan gejala rhinitis dan beberapa
hari kemudian akan menimbulkan faringitis.
27/04/2023
12
Faringitis Virus 2
•Diagnosis:▫Demam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorokan dan
sulit menelan. ▫Pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil
hiperemis. Virus influenza, Coxsachievirus, dan cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat. Coxsachievirus dapat menimbulkan lesi vesicular di orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rash.
27/04/2023
13
Faringitis Virus 3
•Coxachievirus dapat menimbulkan lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa ruam makulopapular.
•Faringitis yang disebabkan HIV menimbulkan keluhan nyeri tenggorok, nyeri menelan, mual dan demam.
•Pada pemeriksaan tampak faring hiperemis, terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher dan pasien tampak lemah.
27/04/2023
14
Faringitis Virus 4
•Penatalaksanaan pada penderita adalah istirahat dan minum yang cukup. Kumur dengan air hangat. Analgetika jika perlu dan tablet isap.
• .
27/04/2023
15
Faringtis Bakterial• Infeksi bakteri grup A Streptococcus β hemolitikus
merupakan penyebab faringitis akut pada dewasa (15%) dan pada anak (30%).
27/04/2023
16 Faringtis Bakterial•Diagnosis:
▫Gejala dan tanda yang tampak adalah nyeri kepala yang hebat, muntah, kadang disertai demam dengan suhu yang tinggi,.
▫Pada pemeriksaan tonsil tampak tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannya. Beberapa hari kemudian timbul bercak petechiae pada palatum dan faring. Kelenjar limfa leher anterior membengkak, kenyal, nyeri pada penekanan.
Terapi •AntibiotikPenisilin G Banzatin 50.000 U/ KgBB IM
dosis tunggal, atau amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3x/ hari selama 10 hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hari atau eritromisin 4 x 500 mg/ hari.
•Anal gesik•Kumur dengan air hangat/antibiotik
27/04/2023
18
Faringitis Fungal • Candida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut dan
faring. • Diagnosis:
▫Keluhan nyeri tenggorokan dan nyeri menelan.▫Pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan
mukosa faring lainnya hiperemis.▫Pembiakan jamur dilakukan dalam agar sabouroud
dextrosa• Terapi:
▫Nystatin 100.000 – 400.000 unit 2 kali/hari
27/04/2023
19
Faringitis Kronik
27/04/2023
20
Pendahuluan •Terdapat dua bentuk faringitis kronik yaitu faringitis
kronik hiperplastik dan faringitis kronik atrofi. •Faktor predisposisi proses radang kronik di faring
adalah rhinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minum alkohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu.
27/04/2023
21
Faringitis Kronik Hiperplastik1
•Pada faringitis kronik hiperplastik terjadinya perubahan mukosa dinding posterior faring.
•Tampak kelenjar limfe di bawah mukosa faring dan lateral band hiperplasia.
27/04/2023
22
Faringitis Kronik Hiperplastik2
•Diagnosis:▫Pasien mengeluh mula-mula tenggorokan kering gatal
dan akhirnya batuk. ▫Tampak kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan
lateral band hiperplasi. ▫Pada pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior
tidak rata dan berglanular.
27/04/2023
23
Faringitis Kronik Hiperplastik3
•Terapi:▫Terapi lokal dengan melakukan kaustik faring dengan
memakai zat kimia larutan nitras argenti atau dengan listrik (electro cauter).
▫Pengobatan simptomatis diberikan obat kumur atau tablet hisap.
▫Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau ekspektoran.
27/04/2023
24
Faringitis Kronik atrofi 1
•Faringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan rhinitis atrofi.
•Pada rhinitis atrofi, udara pernafasan tidak diatur suhu serta kelembapannya sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring.
27/04/2023
25
Faringitis Kronik atrofi 2
•Diagnosis:▫Pasien mengeluh tenggorokan kering dan tebal serta
mulut berbau.▫Pada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi oleh
lendir yang kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.
•Terapi:▫Pengobatan ditujukan pada rinitis atrofinya dan untuk
faringitis kronik atrofi ditambahkan dengan obat kumur dan menjaga kebersihan mulut.
Komplikasi faringitis•Komplikasi dari faringitis yaitu sinusitis, otitis media,
epiglotitis, mastoiditis, abses peritonsilar, abses retrofaringeal.
•komplikasi lain berupa septikemia, meningitis, glomerulonefritis, demam rematik akut. Hal ini terjadi secara limfogenik maupun hematogenik
Tonsilitis
27/04/2023
28
Pendahuluan1
• Tonsil massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya.
• Terdapat 3 macam tonsil : tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina, & tonsil lingual yang ketiga-tiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldayer.
27/04/2023
29
Pendahuluan2
•Tonsilitis adalah peradangan tonsila palatina yang merupakan bagian dari cincin waldeyer.
•Tonsilitis dibedakan menjadi 3 macam yaitu ▫Tonsillitis akut▫Tonsillitis kronis▫Tonsilitis membranosa
27/04/2023
30
Tonsilitis Akut
27/04/2023
31
Etiologi •Tonsilitis akut ini lebih disebabkan oleh kuman grup
A Streptokokus beta hemolitikus, pneumokokus, Streptokokus viridian dan Streptokokus piogenes.
•Virus terkadang juga menjadi penyebab penyakit ini.
27/04/2023
32
Tonsilitis viral• Gejala yang timbul lebih menyerupai common cold
disertai nyeri tenggorokan. Penyebab tersering adalah Epstein barr virus.
• Haemofilus influenzae merupakan penyebab tonsilitis supuratif.
• Infeksi virus coxschakie pada rongga mulut akan tampak luka-luka kecil pada palatum dan tonsil yang sangat nyeri dirasakan pasien.
• Terapi cukup dengan istirahat, minum cukup, analgetik, dan anti virus diberikan jika gejala berat.
27/04/2023
33
Tonsilitis Bakterial1 •Radang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup A
streptokokus β hemolitikus yang dikenal sebagai strept throat, pneumokokus, Streptococcus viridans, dan Streptococcus piogens.
• Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus.
•Detritus ini merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mati, dan epitel yang terlepas. Secara klinis detritus ini mengisi kriptus tonsil dan tampak sebgaai bercak kuning.
Gejala dan Tanda▫Masa inkubasi 2-4 hari. ▫Nyeri tenggorok dan nyeri waktu menelan, demam dengan suhu tubuh tinggi, rasa lesu, rasa ,tidak nafsu makan.
▫Pada pemeriksaan tampak tonsil membengkak, hiperemis, dan terdapat detritus berbentuk folikel, lakuna, atau tertutup oleh membran semu.
▫Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan.
• Terapi▫ Antibiotik spektrum luas penisilin, eritromisin. ▫ Antipiretik dan obat kumur yang mengandung
desinfektan.• Komplikasi
▫ Pada anak sering menimbulkan komplikasi otitis media akut, sinusitis, abses peritonsil, abses parafaring, bronkitis, glomerulonefritis akut, miokarditis, artritis serta septikemia akibat infeksi V. Jugularis interna (Sindrom Lemierre).
▫ Akibat hipertrofi tonsil akan menyebabkan pasien bernapas malalui mulut, tidur mendengkur
▫ Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS).
Tonsilar difus dan eritema faring terlihat sebagai temuan non-spesifik yang disebabkan banyak patogen.
Eritema jelas, terlihat berhubungan dengan pembesaran tonsil dan petekie di palatum, penyebab tertinggi adalah grup A streptokokus-β
Tonsilitis eksudatif paling sering disebabkan grup A streptokokus-β atau infeksi virus Epstein Barr.
Tonsilitis Membranosa
Tonsilitis Difteri•Penyebab tonsilitis difteri ialah kuman
Corynebacterium diphteriae•Tidak semua orang yang terinfeksi kuman
ini akan menjadi sakit. •Titer anti toksin sebesar 0,03 satuan per
cc darah dapat dianggap cukup memberikan imunitas
Gejala dan Tanda• Gejala umum
▫ Seperti gejala infeksi lainnya, yaitu kenaikan suhu tubuh biasanya subfebris, nyeri kepala, tidak nafsu makan, badan lemah, nadi lambat, serta keluhan nyeri menelan.
• Gejala lokal▫ Tonsil membengkak ditutupi bercak putih kotor yang makin
lama makin meluas dan bersatu membentuk membran semu.
▫ Membran semu ini melekat erat pada dasarnya, sehingga bila diangkat akan mudah berdarah.
▫ bull neck atau Burgemeester’s hals.• Gejala akibat eksotoksin
▫ Eksotoksin yang dikeluarkan oleh kuman difteri akan menimbulkan kerusakan jaringan tubuh yaitu pada jantung dapat terjadi miokarditis sampai dekompensasi kordis, mengenai saraf kranial menyebabkan kelumpuhan otot palatum dan otot-otot pernapasan, serta pada ginjal menimbulkan albuminuria.
• Diagnosis▫ Diagnosis tonsilitis difteri ditegakkan berdasarkan
gambaran klinik dan pemeriksaan preparat langsung kuman yang diambil dari permukaan bawah membran semu dan didapatkan kuman Corynebacterium diphteriae.
• Terapi▫ Anti difteri serum (ADS) diberikan segera tanpa
menunggu hasil kultur, dengan dosis 20.000-100.000 unit tergantung dari umur dan beratnya penyakit.
▫ Antibiotik penisilin atau eritromisin 25-50 mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis selama 14 hari.
▫ Kortikosteroid 1,2 mg/ kgBB/ hari. Antipiretik untuk simptomatis. Karena penyakit ini menular, pasien harus diisolasi. Perawatn harus istirahat di tempat tidur selama 2-3 minggu.
Tonsilitis Septik•Penyebab dari tonsilitis septik ialah
Streptokokus hemolitikus yang terdapat dalam susu sapi sehingga dapat timbul epidemi.
Tonsilitis Kronik• Faktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronik ialah
rangsangan menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.
• Kuman penyebabnya sama dengan tonsilitis akut, tetapi kadang-kadang kuman berubah menjadi kuman golongan gram negatif.
• Patologi▫ Karena proses radang berulang yang timbul maka
selain epitel mukosa juga jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripti melebar.
▫ Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar limfe submandibula.
•Gejala dan Tanda▫Tonsil membesar dengan permukaan
yang tidak rata, kriptus melebar, dan beberapa kripti terisi oleh detritus.
▫Rasa ada yang mengganjal di tenggorok, dirasakan kering di tenggorok, dan nafas berbau.
•Terapi▫Terapi lokal ditujukan pada higiene
mulut dengan berkumur atau obat hisap.
▫Tonsilektomi
Hipertrofi adenoid
Hipertrofi Adenoid•Secara fisiologis adenoid membesar pada
anak usia 3 tahun dan kemudian akan mengecil dan hilang sama sekali pada usia 14 tahun.
•Bila sering terjadi infeksi saluran nafas bagian atas maka dapat terjadi hipertrofi adenoid.
•Akibat dari hipertrofi ini akan timbul sumbatan koana dan sumbatan tuba eustachius.
•Terapi▫Pada hipertrofi adenoid dilakukan terapi
bedah adenoidektomi
Laringitis
27/04/2023
49
Definisi •Laringitis adalah peradangan pada laring
yang dapat disebabkan oleh virus dan bakteri.
27/04/2023
50
Etiologi
•Pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus influenza (tipe A dan B), parainfluenza (tipe 1,2,3), rhinovirus dan adenovirus. Penyebab lain adalah Haemofilus influenzae, Branhamella catarrhalis, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae.
27/04/2023
51
Manifestasi Klinis •Anamnesis
▫Pada anamnesis biasanya didapatkan gejala demam, malaise, batuk, nyeri menelan, ngorok saat tidur dan dapat keadaan berat didapatkan sesak nafas dan sianosis.
•Pemeriksaan fisik▫Tampak mukosa laring hiperemis, terutama diatas dan
bawah pita suara.
27/04/2023
52
Pemeriksaan Penunjang •Pemeriksaan dengan laringoskop direk atau indirek
dapat membantu menegakkan diagnosis.▫Dari pemeriksaan ini plika vokalis berwarna merah dan
tampak edema terutama dibagian atas dan bawah glotis. •Pemeriksaan darah rutin tidak memberikan hasil yang
khas, namun biasanya ditemui leukositosis. •Pemeriksaan usapan sekret tenggorok dan kultur
dapat dilakukan untuk mengetahui kuman penyebab,
27/04/2023
53
Penatalaksanaan •Non medikamentosa
▫Istirahat berbicara dan bersuara selama 2-3 hari, menghindari iritasi pada faring dan laring misalnya merokok, makanan pedas.
•Medikamentosa▫Antibiotik jika penyebabnya infeksi bakteri dan
trakeostomi apabila ada sumbatan laring.
TERIMA KASIH