industrial relation coaching technology - teknologi baru penyelesaian problematika hubungan...
DESCRIPTION
Sebelumnya perkenalkan nama saya Mohammad Utoro, ST, MMps, ACMC. Saya seorang Coach yang mengkhususkan diri di bidang Industrial Relation Coaching. Industrial Relation Coaching adalah pendekatan baru penyelesaian problematika hubungan industrial dengan menggunakan teknologi berbasis Meta-Coaching, yang bertujuan untuk menciptakan iklim hubungan industrial yang kondusif, harmonis dan saling menghormati, yang mengarah pada productive engagement, unleashing potentials dan best performances. Bila diperkenankan dengan senang hati saya akan berbagi tentang Teknologi baru ini, yang saya yakin akan sangat bermanfaat bagi para pelaku Hubungan Industrial di Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik. Terima kasih atas perhatiannya dan sangat kami tunggu feedbacknya.TRANSCRIPT
Industrial Relation Coaching
Sebuah Pendekatan Baru Produktivitas yang Kolaboratif
Dan Berbasis Keunggulan
Dipersembahkan dalamDiskusi ICON & MCF Indonesia
26 Juni 2013Di Rumah META MIND
Oleh:Mohammad Utoro, ST, MMpc, ACMCIndustrial Relation [email protected]
Ketika Perselisihan tidak dapat didamaikan? Hukum berbicara
Berapa Biaya yang hilang dengan sia-sia?
Kehilangan Jam Kerja
Kerusakan Fisik
Trust yang Terkoyak
Motivasi Kerja mulai
Luntur
Biaya Legal di
Pengadilan
Kehilangan Pekerjaan
Kehilangan Waktu
Kekuatan yang BesarKebersamaan..... Mari mulai kita lihat
dari sudut pandang yang berbeda
Mereka mengenakan atribut perusahaan...mengapa?
Mari mulai kita lihat dari sudut pandang
yang berbeda
Apakah yang mereka suarakan benar? Atau persepsi?...
Mari mulai kita lihat dari sudut pandang
yang berbeda
Di pagi hari mereka berangkat bekerja. Untuk siapa...?
Mengapa tidak koordinasi, kooperasi dan kolaborasi?
Matahari telah Terbit...Sebuah Pendekatan Baru Terbit
Industrial Relation Coaching
Apakah Industrial Relation Coaching?
Meaning
Beliefs
Needs
Actualizing
Performing
Awareness
Productive Engagement
Commitment
Coordination
Cooperation
Collaboration
Exercise 1 What do you want to be?
Pengertian Hubungan Industrial
Menurut Payaman J. Simanjuntak (2009), Hubungan industial adalah Hubungan semua pihak yang terkait atau berkepentingan atas proses produksi barang atau jasa di suatu perusahaan.
Pihak yang berkepentingan dalam setiap perusahaan (Stakeholders):1. Pengusaha atau pemegang saham yang sehari-hari diwakili
oleh pihak manajemen2. Para pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh3. Supplier atau perusahaan pemasok4. Konsumen atau para pengguna produk/jasa5. Perusahaan Pengguna6. Masyarakat sekitar7. Pemerintah
Prinsip-Prinsip Hubungan Industrial
Payaman J. Simanjuntak (2009) menjelaskan beberapa prinsip dari Hubungan industrial, yaitu :1. Kepentingan Bersama: Pengusaha, pekerja/buruh,
masyarakat, dan pemerintah2. Kemitraan yang saling menguntungan: Pekerja/buruh
dan pengusaha sebagai mitra yang saling tergantung dan membutuhkan
3. Hubungan fungsional dan pembagian tugas4. Kekeluargaan5. Penciptaan ketenangan berusaha dan ketentraman
bekerja6. Peningkatan produktivitas7. Peningkatan kesejahteraan bersama
Sarana Pendukung Hubungan Industrial
Payaman J. Simanjuntak (2009) menyebutkan sarana-sarana pendukung Hubungan industrial, sebagai berikut :1. Serikat Pekerja/Buruh2. Organisasi Pengusaha3. Lembaga Kerjasama bipartit (LKS Bipartit)4. Lembaga Kerjasama tripartit (LKS Tripartit5. Peraturan Perusahaan6. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)7. Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaaan8. Lembaga penyelesaian perselisihan Hubungan
Industrial
Referensi
Payaman J. Simanjuntak, Manajemen Hubungan Industrial, Penerbit Jala Permata Aksara, Jakarta
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketengakerjaan
Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja
Pokok-Pokok Permasalahan Hubungan Industrial
Masalah normatif Upah Minimum Pemutusan Hubungan Kerja Uang Pesangon Kontrak Kerja Jaminan Sosial Tenaga Kerja Isu – isu Non Normatif Perundingan Kenaikan Upah Perundingan PKB Pelanggaran Kedisiplinan Kinerja Rendah Diskriminasi Tindakan Kriminal di waktu kerja
Pokok-Pokok Permasalahan Hubungan Industrial
Hubungan Atasan – Bawahan Hubungan antar Karyawan Hubungan antar Atasan Iklim Kerja Engagement Keengganan Berubah Kuantitas & Kualitas Kerja Hubungan dengan pihak ketiga Hubungan dengan pemerintah dan masyarakat Ketaatan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja Persamaan hak untuk berkembang Kesempatan Aktualisasi Diri
Penyelesaian Persoalan Hubungan Industrial Tradisional
Kepentingan Para Pihak
Kepentingan Para Pihak
KesepakatanPara Pihak
Mahkamah AgungPengadilan Hubungan
IndustrialArbitrase
RekonsiliasiMediasiBipartit
Penyelesaian Persoalan Hubungan Industrial Modern
Kepentingan Para Pihak
Kepentingan Para Pihak
ProductiveEngagemen
t
ColaborateCooperateCoordinate
Teknologi Meta-Coaching
Meaning
Beliefs
Needs
Actualizing
Performing
Awareness
Commitment
Coordination
Cooperation
Collaboration
Apakah Meta-Coaching
Definisi Coaching Lain dari Dr. L Michael Hall
Conversation to gets to heart of things. Indepth conversation work with
unspoken “things” in the back of the mind.
Mind-body-emotion conversation that work holistically with person’s whole system.
Facilitative conversations that works at a higher or meta level of client’s experience to process discovery and change.
Exercise 2:Values
26
Meta Coaching Tools
Coaching Is.... Models for a Meta-Coach for Effective Coaching
Communication The NLP Communication Model
Reflexive unconscious communication
The Meta-States Model of Reflexivity
Generative change for transformation
The Axes of Change; The Crucible
Implementation and Measurement Benchmarking Model; Mind-to-Muscle Pattern
Working Systemically The Matrix Model
Self-Actualization Self-Actualization Quadrants
Facilitation of multiple processes The Facilitation Model
27
NLP Communication Model
Meaning Belief
Decision Think Feel
Expectation Metaphore
Identity Values Hope
28
Meta-States Model of Reflexifity
29
The Axes of Change; The Crucible
30
Benchmarking Model; Mind-to-Muscle Pattern
Mind Body
Emotions are integrated
31
The Matrix Model
32
Self-Actualization Quadrants
1. Communication: precision, clarity.2. Meaning-making3. Benchmarking intangibles, measuring.4. Relating: trust, connection, rapport building, openness,
transparency.5. Changing: multiple levels, transforming.6. Self-Actualization: unleashing potentials.7. Learning and Unlearning8. Modeling structure: pattern detection, unpacking of structure.9. Creativity: creating, innovating.10. Problem-defining and problem-solving
33
The Facilitation Model
Well Formed Outcome
Pertanyaan Topik:
1. Apa yang ingin dicapai? (What))
2. Visualisasikan (VAK)
3. Mengapa itu penting? (Why)
Pertanyaan Context
4. Dimana akan dicapai? (Where)
5. Kapan akan dicapai? (When)
6. Dengan siapa saja akan mencapainya?(w/ whom)
Pertanyaan Strategi
1. Bagaimana melakukannya? (Do What?) Visualisasikan (VAK)
2. Apakah mampu melakukannya? (Can You?)
3. Apakah mau melakukannya? (You) Atau pernah punya pengalaman sukses di masa lalu yang mirip? (Intrinsic)
4. Apa langkah/tahapan untuk mencapainya (steps/stages)
5. Bagaimana rencana dan strateginya? (plan/strategy)
6. Bagaimana memonitor progresnya? Feedback apa saja yang diperlukan? (Monitor/Feedback?)
7. Apa yang mungkin akan menghambat atau menghentikannya? Dan bagaimana mengantisipasinya? (Interfeenes)
Pertanyaan KPI:
1. Sumber daya apa saja yang diperlukan? (Resources)
2. Apakah tidak beresiko atau mengganggu? (Ecology?)
3. Apakah tetap bersemangat dan tertantang untuk mencapainya? (Compelling)
4. Apakah sudah diputuskan untuk melaksanakannya? Apakah sudah ada keputusan? (Decision)
5. Bagaimana tahu kalau sasaran tersebut telah tercapai? Apa indikatornya? (Knowhow?)
Penyelesaian Persoalan Hubungan Industrial Modern
Kepentingan Para Pihak
Kepentingan Para Pihak
ProductiveEngagemen
t
ColaborateCooperateCoordinate
Teknologi Meta-Coaching
Meaning
Beliefs
Needs
Actualizing
Performing
Awareness
Commitment
Coordination
Cooperation
Collaboration
Exercise 3Your Movie
Pertanyaan – Saran - Komentar