industri tahu di kecamatan nanggalo, kota padang, sumatera barat

18
GEOGRAFI INDUSTRI INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT” DISUSUN OLEH : ORIZA STEVA ANDRA JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Upload: oriza-steva-andra

Post on 18-Jul-2015

1.701 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

GEOGRAFI INDUSTRI

“INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO,

KOTA PADANG, SUMATERA BARAT”

DISUSUN OLEH :

ORIZA STEVA ANDRA

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Page 2: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, yang telah

memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. makalah ini

diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Geografi Industri. Terima kasih penulis

sampaikan kepada dosen mata kuliah yang turut membantu dalam menyelesaikan

makalah ini, Pihak Industry Tahu Di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang yang sudah

mempermudah penulis dalam melaksanakan tugas, serta kepada semua pihak yang telah

membantu secara langsung maupun tak langsung sehingga ini dapat diselesaikan sesuai

dengan waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan,

sekecil apapun akan penulis perhatikan dan pertimbangkan guna penyempuranaan dalam

membuat makalah yang akan datang.

Semoga makalah ini mampu memberikan nilai tambah bagi pembacanya dan juga

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Padang, 30 Oktober 2014

Penulis

Page 3: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri tahu merupakan industri kecil menengah berproduksi dengan metode

tradisional yang banyak tersebar di kota-kota besar dan kecil. Tahu merupakan makanan

yang digemari oleh banyak orang. Akibat dari banyaknya industri tahu, maka limbah hasil

proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan.

Tahu merupakan salah satu produk dari komoditas usaha kecil menengah berbahan

baku kedelai (Glycine sp) yang banyak dijumpai di beberapa daerah. Mulai dari perkotaan

sampai di pedesaan industri pembuatan tahu mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan proses

produksi tahu yang cukup sederhana, ditambah lagi pemerintah juga memberikan ruang bagi

masyarakat untuk membuka dan mengembangkan usaha produksi tahu.

Tahu merupakan salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat

Indonesia. Tahu tidak terbatas pada rasanya yang enak, tetapi juga dari harganya yang relatif

murah, mudah untuk membuatnya, dan kandungan proteinnya tinggi yang mutunya setara

dengan mutu protein hewani ( Sarwono,2005)

Industri tahu umumnya merupakan industri skala rumahan dengan jumlah tenaga

kerja sedikit, kurang lebih 2-6orang dan investasi yang diperlukan tidak terlalu besar.

Teknologi proses pada industri tahu sederhana dan mudah dipelajari sehingga industri tahu

dapat dijalankan oleh siapa saja. Industri tahu juga tidak memerlukan tempat produksi yang

luas dan dapat dijalankan di area perkampungan maupun perkotaan asalkan limbahnya dapat

Ditangani dengan baik dan tidak mengganggu lingkungan. Industri tahu menghasilkan

limbah ampas tahu dan limbah cair tidak berbahaya, namun jika pengelolaannya tidak baik

dibuang begitu saja ke lingkungan dapat mengganggu kenyamanan lingkungan.

Banyaknya pengusaha atau perusahaan tahu yang berkembang memberi dampak

positif, yaitu mampu mencukupi permintaan pasar yang terus naik dari waktu ke waktu, akan

tetapi dampak negative pencemaran lingkungan pun akan terjadi apabila limbah cair sisa

produksi tidak diolah dengan baik.

Meningkatnya produksi yang terjadi pada industri tahu, membuat pencemaran yang

dihasilkan bertambah, emisi yang dihasilkan adalah sampingan dari proses pembuatan tahu.

Terciumnya bau hasil proses pembuatan tahu menunjukkan sistem pengolahan limbah yang

Page 4: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

kurang sempurna. Oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap pabrik tahu yang digunakan

sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap pengolahan limbah industri tahu agar aman

bagi lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian tahu

2. Bagaimana cara memproduksi Tahu

3. Bagaimana cara pendistribusian Tahu

4. Bagaimana dampak Industri Tahu terhadap lingkungan

C. Tujuan Penelitian

1. Ingin menambah wawasan mengenai proses pembuatan tahu

2. untuk mengetahui bagaimana cara pendistribusian tahu – tahu tersebut

3. untuk memberikan tambahan wawasan kepada pembaca mengenai penggolahan tahu

D. Metode Penelitian

Metode penelitian untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis

ini dengan cara sebagai berikut :

1. Metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan melihat,

memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih jelas objek yang

diamati.

2. Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui obrolan

atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.

Page 5: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian tahu

Tahu merupakan makanan yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia dan

merupakan sumber protein yang relative murah serta proses pembuatannya mudah. Pada

dasarnya tahu adalah endapan protein dari sari kedelai panas yang menggunakan bahan

penggumpal (Hermana, 1985)

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai, dan prosesnya masih

sederhana dan terbatas pada skala rumah tangga. Suryanto (dalam Hartaty, 1994)

menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tahu adalah makanan padat yang dicetak dari sari

kedelai (Glycine spp) dengan proses pengendapan protein pada titik isoelektriknya, tanpa

atau dengan penambahan zat lain yang diizinkan.

Tahu merupakan produk makanan yang mudah rusak karena memiliki kadar air dan

protein tinggi merupakan media tumbuh yang potensial bagi mikroorganisme pembusuk.

Produk tahu memiliki umur simpan yang singkat 2-3 hari, hal ini menjadi faktor kendala

untuk mencapai pasar yang lebih luas. Umumnya para pengrajin tahu berproduksi dalam

skala home industri dengan kapasitas produksi sesuai kemampuan memasarkan hasil

produksinya.

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai, dan prosesnya masih

sederhana dan terbatas pada skala rumah tangga. Suryanto (dalam Hartaty, 1994)

menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tahu adalah makanan padat yang dicetak dari sari

kedelai (Glycine spp) dengan proses pengendapan protein pada titik isoelektriknya, tanpa

atau dengan penambahan zat lain yang diizinkan. Pembuatan tahu pada prinsipnya dibuat

dengan mengekstrak protein, kemudian mengumpulkannya, sehingga terbentuk padatan

protein. Cara penggumpalan susu kedelai umumnya dilakukan dengan cara penambahan

bahan penggumpal berupa asam. Bahan penggumpal yang biasa digunakan adalah asam cuka

(CH3COOH), batu tahu (CaSO4nH 2O) dan larutan bibit tahu (larutan perasan tahu yang

telah diendapkan satu malam)

Page 6: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

B. Deskripsi perusahaan

Nama Industri Industri Tahu

Alamat Kecamatan Nanggalo, Kota Padang,

Sumbar

Jumlah Tenaga Kerja 18 Orang

Bahan Baku Kedelai

Asal Medan

Jumlah 20 Ton Per Bulan

Waktu Produksi Jam 10 Malam - 9 Pagi

Sumber Energi

Kayu Bakar Digunakan Untuk Merebus Kedelai

Air Menggunakan Sumur Bor

Harga Tahu

Per Biji Rp.800

Per Kotak Rp.80000

C. Teknik Produksi

Industri Tahu Memiliki Tenaga Kerja dalam jumlah kecil dimana tidak ada hierarki

yang jelas antara pekerja satu dengan lainnya. Pekerjaan dilakukan secara bersama – sama

dengan pembagian tugas yang tidak teratur. Misalnya saja pekerja di bagian produksi dapat

merangkap di bagian distribusi, bahkan pemilik usaha pun ikut terjun langsung dalam proses

produksi.

Proses produksi tahu relatif mudah dan sederhana serta tidak membutuhkan investasi

yang tinggi. Secara umum proses produksi tahu hampir sama, hanya saja ada yang

menggunakan bahan kimia untuk penggumpal dan ada yang alami. Prinsip dasar pembuatan

tahu adalah; sortasi, perendaman, penggilingan dan pengenceran, perebusan, penyaringan,

penggumpalan, pencetakan, pengirisan, pengemasan.

Tahu adalah sebuah makanan yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia . selain

harganya yang murah dan mudah untuk di dapat , tahu mengandung nilai protein yang tinggi

karena bahan baku utamanya adalah kedelai . hampir di seluruh kalangan masyarakat

Indonesia mengkonsumsi tahu . dalam proses pembuatannya , tahu menyisakan limbah yang

dapat di daur ulang kembali menjadi oncom . dengan bahan dasar kedelai

Page 7: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

a. Bahan dan alat

Kedelai 20 Ton per bulan

Air

Kayu bakar

Mesin pembantu untuk menghaluskan/menggiling kedelai

Mesin Press untuk membantu pemisahan antara sari dan ampas

Tepung

Tong

Ember besar

Kain Saring

Kayu pengaduk

Cetakan Terbuat dari papan kayu

Keranjang

Tungku perebusan dari semen yang dilapisi stainless

b. Proses produksi

Setelah alat dan bahan disiapkan, maka proses produksi dapat dilakukan.

Langkah-langkah proses produksi tahu adalah sebagai berikut:

1. Penyortiran

Penyortiran kedelai dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran seperti

batuan-batuan kecil, daun-daun atau batang tanaman yang terbawa pada kedelai, atau

kedelai yang cacat, sehingga hanya kedelai yang memiliki kualitas bagus saja yang

digunakan untuk proses pembuatan tahu.

2. Perendaman

Setelah didapatkan kedelai disortasi, kemudian direndam dengan menggunakan

air bersih selama kurang lebih 4 jam. Pada saat perendaman hindaran terkena oleh bahan

kimia seperti sabun, air yang mengandung kaporit, terkena garam, atau minyak.

Page 8: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

3. Pencucian

Setelah direndam, kedelai yang sudah mengembang dan lunak kemudian dicuci

bersih dengan menggunakan air sumur, sebaiknya dicuci pada air yang mengalir agar

lendirnya terbawa sehingga kedelai lebih bersih. Pencucian bertujuan untuk

menghilangkan lendir dan sifat asam.

4. Penggilingan

Kedelai yang telah dicuci kemudian digiling dengan menggunakan mesin

penggiling dan sambil ditambahkan air sedikit demi sedikit hingga dihasilkan bubur

kedelai yang berwarna putih.

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

Page 9: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

5. Press (pemisahan sari dengan ampas)

Bubur kedelai yang sudah digiling kemudian siap untuk di Press. Dengan

menggunakan mesin Press, maka antara sari dan ampas tahu akan terpisah. Ampas tahu

akan dimasukkan kedalam karung dan dapat digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan

Sari Tahu akan diolah lagi yaitu dimasak menggunakan Uap.

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

6. Perebusan

Perebusan dilakukan dengan menggunakan bak terbuat dari semen yang di

dalamnya dilapisi bahan stainless dengan diameter 1 m dan tinggi kurang lebih 1,2 m.

Bak perebusan menggunakan bahan bakar kayu. Penggunakan bahan bakar tersebut lebih

efesien dan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan gas. Perebusan dilakukan

selama kurang lebih 1 jam, selama perebusan lakukan pengadukan terus menerus.

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

Page 10: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

7. Pendiaman

Setelah mendidih, larutan bubur kedelai tersebut dimasukkan kedalam Tong,

yang bagian dalamnya dilapisi bahan stainless, didiamkan selama 15 menit. Kemudian

ditambahkan tepung dan diaduk perlahan-lahan berfungsi membantu dalam

penggumpalan

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

8. Pencetakan

Setelah sari kedelai mengalami pengendapan dan menggumpal, langkah

selanjutnya adalah melakukan pencetakan. Pencetakan dapat dilakukan dengan

menggunakan cetakan yang terbuat dari kayu berukuran luasnya 40 x 40 cm2 tingginya

kurang lebih 10 cm, pada tiap sisi cetakan dibuat lubang untuk pengeluaran air.

Siapkan papan cetakan kosong dan bagian atas dilapisi kain halus dan tipis.

Kemudian, sari kedelai dituangkan ke cetakan yang sudah dilapisi kain tipis tersebut,

susun cetakan 2-5 unit, kemudian bagian atas nya ditutup dengan papan kayu, cetakan

paling atas di beri pemberat dengan menggunakan ember yang diisi air.

Page 11: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

9. Pemotongan

Setelah sari kedelai dipres kurang lebih 15 menit, sehingga kadar airnya rendah

maka dihasilkan tahu dalam bentuk lembaran sesuai dengan ukuran cetakannya. Tahu

yang masih dalam lembaran tersebut pindahkan bersama papan cetakannya dan susun

dengan rapi.Tahu yang masih lembaran, berwarna putih tersebut dipotong-potong dengan

menggunakan pisau stainlees yang tajam.

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

Sumber :

survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

Page 12: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

10. Pengemasan

Tahu yang telah dipotong-potong kemudian dimasukkan kedalam kotak yang

dialasi plastic, jumlah tahu di dalam kotak sebanyak 100potong.

Sumber :

survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

Page 13: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

c. Proses Pendistribusian Tahu

Hasil produksi Tahu dipasarkan di Kota Padang. Seperti Pasar Raya, Pariaman,

Lubuk Buaya, Pasar Siteba, Pasar Pagi, Simpang Haru, Purus, Jati, Gunung Pangilun,

Belimbing, Lubuk Alung, dll.

Proses pendistribusian Tahu pada pabrik ini dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Proses pendistribusian yang pertama yaitu mereka (para penjual di pasar)

menggambil sendiri tahu–tahu itu ke pabrik lalu menjualnya lagi dipasar sehingga

langsung sampai ketangan konsumen

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

2. Proses pendistribusian yang kedua adalah dengan cara mendistribusikan tahu ke

agen – agen yang telah memesan hasil pembuatan tahu – tahu , jadi dari agen

tersebut penjual dipasar bisa mendapatkan tahu tersebut melalui perantara

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

Page 14: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

Pemilik usaha pabrik tahu tidak berusaha untuk meningkatkan inovasi produk,

seperti misalnya tahu aneka rasa atau tempe berbagai bentuk, dan lain sebagainya. Hal ini

dikarenakan pemilik usaha hampir tidak pernah melakukan evaluasi terhadap produk dan

hasil penjualannya selama ini. Dan juga Tidak memiliki strategi pemasaran khusus untuk

meningkatkan omset penjualan produk. Pemasaran produk hanya dilakukan berkisar pada

tempat-tempat yang cenderung tetap dari waktu ke waktu. Sehingga jangkauan pasar

cenderung tidak berkembang luas.

Sedangkan Limbah serbuk Tahu dijual sebagai Pakan ternak seharga Rp.30000

per karung

Sumber : survey kelompok, tanggal 30 oktober 2014

Page 15: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

d. Dampak Industri Tahu

Industri tahu menghasilkan limbah ampas tahu dan limbah cair tidak berbahaya,

namun jika pengelolaannya tidak baik dibuang begitu saja ke lingkungan dapat

mengganggu kenyamanan lingkungan. Akibat dari banyaknya industri tahu, maka limbah

hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan.

Limbah cair yang dikeluarkan oleh industri-industri masih menjadi masalah bagi

lingkungan sekitarnya, karena pada umumnya industri-industri, terutama industri rumah

tangga mengalirkan langsung air limbahnya ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih

dahulu.

Demikian pula dengan industri tahu/tempe yang pada umumnya merupakan

industri rumah tangga. Keadaan ini akibat masih banyaknya pengrajin tahu/tempe yang

belum mengerti akan kebersihan lingkungan dan disamping itu pula tingkat ekonomi

yang masih rendah, sehingga pengolahan limbah akan menjadi beban yang cukup berat

bagi mereka.

Namun demikian keberadaan industri Tahu harus selalu didukung baik oleh

pemerintah maupun oleh masyarakat karena makanan Tahu merupakan makanan yang

digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, disamping nilai gizinya

tinggi harganya pun relatif murah. Limbah industri Tahu dapat menimbulkan

pencemaran yang cukup berat karena mengandung polutan organik yang cukup tinggi.

Air limbah industri tahu merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang

sangat potensial.

Page 16: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

Pada industri tahu yang kami Survey, air limbah dari industri ini mengalir di Got

dan kemudian masuk ke Sungai.

Sumber :

survey kelompok, tanggal 30

oktober 2014

Page 17: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Industri tahu merupakan industri kecil menengah berproduksi dengan metode

tradisional yang banyak tersebar di kota-kota besar dan kecil. Tahu merupakan makanan

yang digemari oleh banyak orang. Akibat dari banyaknya industri tahu, maka limbah

hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan

Tahu merupakan makanan yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia dan

merupakan sumber protein yang relative murah serta proses pembuatannya mudah. Pada

dasarnya tahu adalah endapan protein dari sari kedelai panas yang menggunakan bahan

penggumpal (Hermana, 1985)

Melalui ini penulis mengetahui bagaimana cara memproses bahan baku kacang

kedelai menjadi Tahu, mulai dari perendaman, penggilingan hingga pendistribusian.

Penulis juga mengetahui bagaimana cara memasarkannya, mengetahui jenis industry

apakah pabrik tahu tersebut dan juga mengetahui dampak yang diakibatkan oleh limbah

industry Tahu tersebut. Selain itu yang terpenting adalah penulis mempunyai

pengalaman, pandangan tentang arti dari bisnis tersebut, serta mengetahui bagaimana

kehidupan lapangan kerja dilingkungan sekitar.

Dari observasi ini penulis mendapat kesimpulan bahwa pabrik tahu milik

perseorangan ini dapat menyerap pekerja lumayan banyak sehingga dapat memperkecil

angka pengangguran dan kemiskinan.

Page 18: INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17642/5/Chapter%20I.pdf

http://www.agrotekno.net/2012/09/industri-tahu-bisnis-modal-kecil-dan.html

BAB