industri kreatif pakaian muslim
TRANSCRIPT
2
Konsep Pelaksanaan
KONSEPKONSEP
Survey :• Data Sekunder• Quesioner• Wawancara• Pengamatan
Survey :• Data Sekunder• Quesioner• Wawancara• Pengamatan
Analysis:• Kwalitatif• Kwantitatif• Makro• Mikro
Analysis:• Kwalitatif• Kwantitatif• Makro• Mikro
Report :• Bab 1• Bab 2• Bab 3• Bab ….
Report :• Bab 1• Bab 2• Bab 3• Bab ….
Fakta dan Analisis
Semua yang dituliskan dalam laporan adalah proses data / informasi yang sudah diolah / di analisis.
3
Isi Laporan Sementara
1. Pendahuluan . Latarbelakang, Maksud Tujuan2. Faktor Daya Saing.3. SWOT Analysa4. Sasaran dan Strategi Pengembangan IKPM5. Program dan Rencana Aksi
4
Pengertian Industri Kreatif
“Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut”.( Stdi pemetaan Industri Kreatif yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan RI tahun 2007)
1. Periklanan2. Arsitektur
3. Pasar Barang Seni4. Kerajinan
5. Desain6. Fesyen
7. Video, Film dan Fotografi8. Permainan Interaktif
9. Musik10. Seni Pertunjukan
11. Penerbitan dan Percetakan12. Layanan komputer dan piranti lunak
13. Televisi dan Radio14. Riset dan Pengembangan.
5
Peta dan turunan Industri Kreatif
6
Performa Ind.Kreatif Pakaian Muslim Indonesia
• Dalam KBLI 2005 18101 : Industri pakaian jadi dari tekstil dan perlengkapannya yang
mencakup cara pembuatannya mulai dari mempersiapkan kain, memotong, menjahit, sampai siap dipakai, seperti kemeja, kebaya, celana, mukena, kerudung, selendang, sarung tangan, ikat pinggang.., baik dari kain tenun, maupun kain rajut yang dijahit.
• Dalam HS Code : 581010 : Embroidery without visible ground in the piece, in strips or in motifs581091 : Embroidery of cotton, in the piece, in strips or in motifs581092 : Embroidery of man-made fibres, in the piece, in strips or in motifs581099 : Embroidery of the other textile materials in the piece, in the strip or
motifs
Belum ada pengelompokan produk Industri Kreatif Pakaian Muslim dalam Nomenklatur komoditi
7
• Kontribusi terhadap PDB rata-rata tahun 2002-2006 sebesar 6,3 % , 104,6 triliun rupiah
• Tenaga kerja diserap rata-rata tahun 2002-2006 sebesar 5,4 juta orang
• Tingkat partisipasi sebesar 5,8 % ( Sumber : Studi pemetaan Industri Kreatif 2007, Departemen Perdagangan RI).
8
Eksport – Import Indonesia
2004 2005 2006 2007 2008
'581010Embroidery without visible ground,in the
piece,in strips or in motifs258 149 107 9 278
'581091Embroidery of cotton, in the piece, in strips or
in motifs, nes305 765 666 2,087 1,414
'581092Embroidery of man-made fibres,in the piece,in
strips or in motifs,nes13,588 12,023 9,830 10,675 11,852
'581099Embroidery of oth textile materials,in the
piece,in strips/motifs,nes5,169 4,411 4,548 7,609 9,383
(US Dollar thousand)
Product code Product labelExport Indonesia
2004 2005 2006 2007 2008
'581010
Embroidery without visible ground,in the
piece,in strips or in motifs 254 194 153 399 670
'581091
Embroidery of cotton, in the piece, in strips or
in motifs, nes 257 55 2 157 7,870
'581092
Embroidery of man-made fibres,in the piece,in
strips or in motifs,nes 1,347 2,295 273 1,109 5,255
'581099
Embroidery of oth textile materials,in the
piece,in strips/motifs,nes 118 66 16 2 11,451
(US Dollar thousand)
Product code Product label
Import Indonesia
(sumber : ITC, Trade Map, diolah.
9
Indeks Spesial Produk
'581010Embroidery without visible ground,in the
piece,in strips or in motifs0.95 0.41
'581091Embroidery of cotton, in the piece, in strips or
in motifs, nes0.86 (0.70)
'581092Embroidery of man-made fibres,in the piece,in
strips or in motifs,nes0.81 0.39
'581099Embroidery of oth textile materials,in the
piece,in strips/motifs,nes1.00 (0.10)
Product code Product labelISP
2007 20082008
-1 0 1
Rendah Tinggi
Nilai ISP
10
Sumbangan Ind.Kreatif terhadap PDB
( Sumber : Studi Pengembangan Industr Kreatif , Dept Perdagangan, BPS Diolah )
11
Kontribusi 14 bidang Ind.Kreatif terhadap PDB
( Sumber : Studi Pengembangan Industr Kreatif , Dept Perdagangan, BPS Diolah )
12
Penyerapan Tenaga Kerja
( Sumber : Studi Pengembangan Industr Kreatif , Dept Perdagangan, BPS Diolah )
13
Penyerapan Tenaga Kerja pada 14 Ind.Kreatif
( Sumber : Studi Pengembangan Industr Kreatif , Dept Perdagangan, BPS Diolah )
14
Pertumbuhan Tenaga Kerja pada Ind.Kreatif
Pertumbuhan penyerapan TK dibawah rata-rata nasional
15
Produktifitas Tenaga Kerja
Industri KreatifRp. 21.362.000 / org/ th
DesainRp. 20.593.000 / org /th
FesyenRp. 16.523.000 /org/th
Rata-rata Produkstifitas TK Nasional Rp.18.25 Jt / org /th
16
Preforma Produksi
No PRODUK 2003 2004 2005 2006 2007
1 Baju Koko 56,090,552 47,665,803 2,895,789 70,942,678 44,121,381 2 Busana Muslim Pria - 204,100 1,555,815 16,492,427 2,938,709 3 Baju Muslim Wanita 22,223,291 66,230,016 50,566,869 40,036,883 25,050,876 4 Busana Muslim stelan wanita 46,247,307 43,957,785 36,224,176 166,228,401 111,518,375 5 Busana Muslim Gamis 42,500 282,731 1,434,226 24,923,871 17,498,450 6 Busana Muslim Anak-Anak 144,000 144,000 1,046,350 15,854,127 20,902,038
Jumlah 124,747,650 158,484,435 93,723,225 334,478,387 222,029,829
Produksi Pakaian Muslim ( Rp.000)
( Sumber : BPS Diolah )
17
KreasiKreasi Produksi Produksi KomersialisasiKomersialisasi DistribusiDistribusi KonsumenKonsumen
Desain, Ide kreatif pada pola dan rencana produksi
Embroidery, Potong, Jahit, Finishing
Promosi, media,brosur, pameran, trading house
Pemilihan pola distribusi
Perilaku konsumen dan pelayanan
Industri Kreatif Pakaian Muslim
Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung
• Sekolah Mode
• Riset Pasar• Preferensi• SdM• Trend• Brand
• Bahan Baku • Ind.Tekstil• Ind.Benang• Ind.Kancing• Ind.Pewarna• SdM• Mesin • Infrastruktur
• Festival / show
• Pemerintah• Asosiasi• Media• Percetakan• Desain
Media• Parawisata.
• Galeri• Toko• Pasar moden• Pasar
tradisional• Distro• Grosir• Trading house
• QCD• Klaim• Transoptasi• Komunikasi
Rantai Nilai Industri Kreatif Pakaian Muslim
18
Isu Pada Matarantai Nilai
1. Jumlah perancang yang berkualitas sedikit2. Pengetahuan tentang bahan baku masih terbatas.3. Sekolah desain sedikit.4. Prosedur Import bahan baku 5. Kreatif, mahal versus daya beli konsumen.6. Lemahnya riset pasar dan trend fesyen.
Isu Pada Mata Rantai Produksi
1. Tingginya biaya produksi ( infrastruktur, energi dan tenaga kerja.2. Pemborosan cost pada bahan baku, akibat kelangkaan bahan baku.3. Mesin, teknologi yang sudah tua.4. Prosedur import bahan baku contra Cost and Delivery 5. Rendahnya produktifitas tenaga kerja bidang fesyen.
Isu Pada Mata Rantai Kreasi
19
Isu Pada Matarantai Nilai
Isu Pada Mata Rantai Nilai Komersialisasi
1. Akses informasi terhadap event-event luaar negeri2. Kordinasi stakeholder dalam aktivitas promosi ke luar
negeri3. Pemilihan produk dan perusahaan dalam event luar negeri4. Sarana untuk berinteraksi para pelaku.5. Dukungan media dan percetakan6. Event-event internasional dalam negeri7. Dukungan sektor lain (parawisata, transportasi dan
akomodasi) dalam event-event dalam negeri.
20
Isu Pada Matarantai Nilai
Isu Pada Mata Rantai Nilai Distribusi
1. Mahalnya biaya channel distribusi2. Beberpa gallery sudah terikat dengan produk luar.
Isu Pada Mata Rantai Konsumen / Pasar
1. Transportasi dalam pengiriman terutama eksport2. Klaim dari konsumen.3. HS Code4. SdM untuk melayani konsumen ( constumer satisfaction)
21
Nilai Tambah Pada Matarantai Nilai
ProduksiDesain Komersialisasi Pemasaran
5 %
75 %
30%
100%
22
Klaster Industri Kreatif Pakaian Muslim
DESAIN JAHIT DISTRIBUSI
Industri Inti (Core)
• Industri Tekstil• Industri Benang• Industri Kancing• Industri Pewarna
• Lembaga Diklat • Vocational Training• Sekolah Mode• Trading house
Industri Pemasok
• Eksportir / Importir• Perushaan EMKL• Media Advertising• Event Organizer • Lembaga Keuangan
Kegiatan Terkait
Kegiatan Pendukung
• Grosir• Distributor• Gallery • Mall• Gerai
Distribusi
23
Landasan Pengembangan Ind.Kreatif
Sumber : Richard Florida, The Rise of The Creative Class, New York 2002, Diadaptasi oleh Dept.Perdagangan RI sebagai Landasan Pengembangan Industri Kreatif,2007
Stakeholder Utama
24
SWOT Analysis
FaktorManusia
Strength Weakness
Opportunity Threat
• Adanya desainer IKPM yang terkenal.
• Transfer knowledgw relatif mudah.
• Animo masyarakat (konsumen) terhdp PM tinggi
• Jumlah desainer handal masih sedikit.
• Kurangnya Lembaga Pendidikan utk desainer.
• Kwalitas SdM bidang produksi masih relatif rendah.
• Produktifitas TK rendah.• Business Value rendah,
pada IKPM
• Jumlah tenaga kerja tersedia (banyak)
• Pembajakan terhadap hasil karya cipta.
25
Strength Weakness
Opportunity Threat
FaktorIndustri
26
FaktorTeknologi
Strength Weakness
Opportunity Threat
• Banyak nya sumber2 inovasi memperkaya desain IKPM.
• Inovasi teknologi bahan baku (selain tektil) mulai dikembangkan.
• ICT, Networking sudah baik.
• Mesin-mesin produksi sudah usang. (produktifitas turun)
• Akses teknologi relatif mudah.
• Bahan baku tergantung pada perkembangan teknologi tekstil.
27
FaktorSumber daya
Strength Weakness
Opportunity Threat
• Keberagaman budaya, sebagai sumber kreatifitas.
• Banyaknya jumlah wisatawan ke Indonesia.
• Proses Import bahan baku, cukup lama (delivery time).
• Biaya infrastruktur (energi) mahal terutama pada bahan baku.
• Sumber daya alam, sebagai sumber bahan baku IKPM mencukupi.
• Banyak sumber daya alam dpt dikembangkan (batu2 an, serat alam , dll)
• Rendahnya pengembangan infrastruktur (hard infrastructure)
28
FaktorInstitusi
Strength Weakness
Opportunity Threat
• Perkembangan Asosiasi dalam bidang IKPM.
• Adanya dukungan Pemerintah (pusat dan daerah).
• IKPM dapat penggerak ekonomi, terutama pada IKM.
• HS Code, belum ada.• Kurangnya even
promosi yang bertaraf internasional.
• Pemda belum optimum dalam pengembangan IKPM.
• Hubungan pelaku bisnis, terutama antara Industri Tekstil dengan Desainer dan IKPM belum intens.
• IKPM yang inovatif memiliki potensi pasar eksport.
• Perubahan perilaku konsumen dan pardigma global..
• Sistim perdagangan bebas, dan munculnya negara-negata pesaing.
• Maraknya import illegal dan kersaingan usaha.
29
FaktorLembaga Keuangan
Strength Weakness
Opportunity Threat
• IKPM dapat dibuat dalam skala IKM
• Belum ada skim pembiayaan yang tepat untuk pelaku usaha IKPM
• Adanya perhatian pemerintah (political well) dalam pengembangan industri kreatif.
• Kebijakan bidang per bank an, terutama dalam hal kolateral dalam proses kredit.
• Lembaga keuangan / bank tidak paham terhadap industri kreatif.
30
Porter’s 5 Force Analysis
• IKPM memiliki competitiveness yang tinggi, terutama untuk pasar ekspor
• Segmen IKPM yang lebih baik klass middle – up, yang memberikan nilai tambah tinggi.
31
Road Map Pengembangan IKPM
202520152010 2011 2012 2013 2014 2020
Indonesia menjadi “kiblat” Pakaian Muslim DuniaSeluruh faktor IKPM sdh siap.
Produk IKPM sdh menjadi komoditi unggulan nasional
InfrastrukturPendidikan
Penguatan IndustriPenguatan Bisnis
PenguatanKomersialisasiPeguatan Pasar
PenguatanLembaga Keuangan
Ikim usaha yg kondusif
Program Jangka Menengah Program Jangka Panjang
32
Pola Interaksi Pemerintah, Intelektual, dan Bisnis
• Ruang Ilmu pengetahuan• Ruang inovasi• Ruang konsesus
Intelektual (cendikiawan)Mengembangkan kreatifitas pada sumber daya manusia
BisnisTransformasi kratifitas menjadi ekonomi.
PemerintahProgram iklim usaha, insentif dan driven pada pertumbuhan.
33
Interaksi Stakeholder Utama
Pola dan sistim PendidikanKreatifitas
Riset, Inovatif Pengembangan
Industri dan Entrepreneur
Revitalisasi Lemb.Pendidikan,
Kerjasaama dgn Univ. Dan Lembaga lainnya
MelaksanakanPelatihan
Skill & talent,Entrepreneurship
Mendorong danMenfasilitasiPemasaran
Kebijakan Skim
Pembiayaan
MenciptakanKomuinitas
Kreatif
PengembanganProduktifitas
SdM &Industri
PengembanganInd, Bahan
Baku
PengembanganEntrepreneur,
Trsf. KnowledgeDgn New Business
Insentif, Iklim usaha
PengawasanImpor illegal
Penyeludupan
Intelektual
Pemerintah Bisnis
34
Rencana Aksi
Sasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
4
Memfasilitasi terbentuknya Lembaga Vocational Training, sebagai Lembaga Pendidikan non formal
Peningkatan jumlah sumber daya IKPM baik pada level desainer, maupun produksi yang berkualitas secara berkesinambungan (sustainable) dan tersebar merata , bukan hanya pada daerah perkotaan.
1
2
3
Membangun akses pertukaran informasi & pengetahuan di masyarakat lewat ruang public.
Program
Menggalang kerjasama dengan lembaga pendidikan
Melakukan kajian tentang kurikulum berorientasi kreatifitas dan pembentukan entrepreneurship .
Terbangunnya masyarakat kreatif dengan pola pikir kreatif yang didukung oleh keahlian dan talenta
35
Rencana Aksi
Sasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Membangun mekanisme public-private partnership antara pemerintah dan industri kreatif .
5
Mendorong lembaga pendidikan ilmu pengetahuan & teknologi yang sudah ada untuk berdedikasi terhadap pengembangan IKPM
Memperbaiki insfrastruktur dan kualitas Diklat di lembaga Diklat yang telah ada.
Penguatan dan Revitalisasi lembaga pendidikan dan pelatihan (Pemerintah & Swasta )
1
2
3
4 Memberikan insentif kepada pihak swasta untuk membangaun lembaga pendidikan yang berkualitas,
Menciptakan link dan match antara lulusan Diklat dengan sector industri.
Program
36
Rencana Aksi
Sasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Mengadakan acara dan program yg mengangkat talenta kreatif bidang IKPM yang ada di masyarakat.
Mengupayakan mekanisme regenerasi sehingga angkatan kerja tertarik pada profesi IKPM
Membangun mekanisme kemitraan antara desainer terkemuka baik local maupun internasional dg desainer potensial
Memberikan dukungan kepada komunitas IKPM untuk berpartisipasi dalam even-even, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Memberikan dukungan pada kegiatan dan organisasi seni budaya dan iptek yang berperan dalamindustri kreatif.
1
2
3
4
5
Pemberian penghargaan terhadap profesi kreatif , dan produk IKPM sebagai produk yang mempunyai nilai tambah secara ekonomi & sosial
Program
37
Rencana AksiSasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Deregulasi terutama bidang administrasi yang berkaitan dengan entry barriers .
Membangun data base IKPM Indonesia dan di sosialisasaikan.
Memfasilitasi networking antara kreatif Indonesia di mancanegara untuk terjadinya knowledge sharing.
Memfasilitasi desainer dari mancanegara untuk datang ke Indonesia sebagai sumber belajar
Membangun pengakuan dunia internasioanl terhadap kualitas produk IKPM
1
2
3
Membangun mekanisme kemitraanantara pelaku bisnis sebgai wadah business coaching .
Melaksanakan bantuan dan pelatihan dalam bidang Entrepreneurship, melalui pelatihan EMT.
Membangun wadah untuk berbagi pengalaman, keahlian dan dukungannya pada potensi wirausahawan.
Peningkatn jumlah entrepreneur secra signifikan sehingga mendorong timbuhnya lapangan kerja.
1
2
3
4
Program
38
Rencana AksiSasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat dan fair untuk menjamin akses pasar yang sama besar.
Industri kreatif yang unggul di pasar domestic & asing, dengan peran dominan wirausahawan local, dalam suatu iklim usaha & persaingan yang sehat
Menata dan merevitalisasi regulasi distribusi
5
7
Melakukan promosi dalam dan luar negeri tentang produkIKPM Indonesia.
Law emforcement atas penyeludupan, import illegal, pembajakan atas HKI
Memperluas jangkauan distribusi, dengan memperluas saluran distribusi.
Meningkatkan apresiasi pasar terhadap IKPM
Mengumpulkan dan mengembangkan riset pasar domestic dan asing atas produk IKPM.
Peningkatan daya tarik subsektor IKPM, sebagai tempat yang menarik untuk berkarir dan berinvestasi.
1
2
3
4
6
Program
39
Rencana AksiSasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Memberkan apresiasi/penghargaan kepada pelaku IKPM secara berkesinambungan.
Melakukan penataan sebaran industri, meliputi: penguata lembaga pedidikan dan pelatihan .
4
1
2
Mengembangkan sentra desain IKPM menuju perdagangan internasional.
3 Memberikan insentif eksport dan import produk IKPM
Mendorng tumbuhnya industri bahan baku tektil, tenun, serat, zat warna dan asesori.Ppenataan jangkauan distribusi meliputi: infrastruktur tranportasi srta infrastruktur komunikasi.
Peningkatan efisiensi serta produktivitas industri
Peningkatan inovasi bermuatan local, untuk menciptakan keunggulan kompetitif
Melakukan riset social-ekonomi, sejarah, budaya dan seni dalam rangka menggali sumber kreasi .
Melakukan disseminasi informasi pasar, pengetahuan, desain, dan teknologi.
1
2
Program
3
4
40
Rencana Aksi
Sasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Mengembangkan industri piranti keras dalam negeri sebagai penompang teknologi industri kreatif.
Tersedianya teknologi yang memperkaya ide kreasi, mentranformasikan menjadi ekonomi.
Membuat prioritas basis-basis pendukung teknologi pada desain, produksi, komersialsasi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Memfasilitasi koordinasi dan kolaborasi anatra industri pendukung IKPM, seperti industri tekstil dengan desain dan konveksi, secara intensif
3
4
Pembentukan basis-basis teknologi pendukung industri kreatif menuju klaster teknologi
Mengembangkan incubator-inkubator bisnis, dalam rangka penyebaran teknologi.
1
2
Program
41
Rencana Aksi
Sasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015Program
Penguatan iklim usaha kondusif untuk merangsang investasi teknologi dan infrastruktur teknologi
4 Mendorong ketersediaan infrastruktur yang solid dan kerkwalitas.
Memberika insentif-insentif investasi teknologi serta infrastruktur teknologi.
Melakukan revitalisasi regulasi import teknologi pendukung IKPM
Melakukan sosialisasi regulasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara intensif.
Melakukan pelatihan terhadap IKPM dibidang komputer dan ICTI.
Penguatan kapasitas kemampuan teknologi SDM dan computer literacy
1
Menjalin strategi partenership dengan negara yang sudah maju pada teknologi kreatif (technocreative).
Mengembangkan internet antar sentra-sentra IKPM.
2
3
1
2
3
42
Rencana AksiSasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kampanye wisata budaya.1
3 Menggabungkan secara kreatif muatan budaya lokal dengan trend global unruk menghasilkan produkIKPM .
Mengembangkan kembali diplomasi budaya (culture diplomasi)sebagai bagian penting dari fungsi perwakilan pemerintah Indonesia di luar negeri, untuk mengangkat produk IKPM
Ketersediaan bahan baku dengan baik dan terjamin.
Revitalisasi industri bahan baku
Pengawasan terhadap proses import bahah bakuMelakukan intensifikasi kerjasama antar universitas dalam bidang riset dan teknologi material.
1
2
3
Mengevaluasi kebijakan impor bahan baku utama bagi IKPM
Penguatan kapasitas Industri tekstil sebagai bahan baku IKPM
Penciptaan iklim kondusif untuk menjaga ketersedian pasokan bahan baku yang dibutuhkan oleh IKPM.
Mengevaluasi kebijakan eksport komoditi hayati yang merupakan bahan baku utama bagi IKPM
Peningkatan kesadaran dan penghargaan dunia internasioanl terhadp IKPM Indonesia
1
2
2
Program
43
Rencana Aksi
Sasaran Strategi 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tercapainya tingkat keprcayaan yang tinggi oleh lembaga keuangan maupun donor terhadap idustri kreatif sebagai industri yang menarik untuk berinvestasi, dan tercapainya informasi simetrik anatar pelaku usaha dengan lembaga intermediasi
Mendorong terciptanya skema pembiayaan industri kreatif kredit perbankan ataupun CSR.
2 Mengembangkan lembaga pembiayaan di sentra-sentra industri kreatif Indonesia.
Memberikan prioritas bantuan pembiayaan pada UMKM/IKM industri kreatif yang sudah feasible tetapi belum bankable.
Penciptaan skema dan lembaga pembiayaan serta mendukung tumbuhkembangnya IKPM di Indonesia
3
1
Program
44
Diagram Alir Implementasi Roadmap
LEMBAGA PENDIDIKAN
& PELATIHAN
RISET & DEVP
LEMBAGA PENDIDIKAN
& PELATIHAN
RISET & DEVP
Entry Point
Penguatan dan Revitalisasi
DESIGNERDESIGNER INDUSTRIINDUSTRI KOMERSIALISASIKOMERSIALISASI
PA
SA
R
INDUSTRI BAHAN BAKU
INDUSTRI BAHAN BAKU
LEMBAGA KEUANGA
N
LEMBAGA KEUANGA
N
Entry Point
Kebijakan skim pembiayaan dan finansial
Penyiapan tenaga terampil melalui pelatihan
Akselerasi Pertumbuhan EntrepreneurshipHasil Riset
Kredit & Finansial
Entry Point
Kebijakan Import Bahan Baku dan jaminan ketersediaan
KetersediaanBahan Baku
Entry Point
Bantuan padapromosi
Entry Point
> Harmonisasi Tarif> Illegal import> Kemudahan Eksport
45